Anda di halaman 1dari 11

● Mencari Latar

Soal ini untuk nomor 1-2


(1) Sejurus lamanya timbul pikiran dan berkata ia dalam hati, “Baiklah kemalangan ini
kuserahkan saja kepada-Nya.
(2) Budi menyapu air mata adiknya sambal berkata, “Diamlah, Gus, jangan menangis. Ini aku
bawakan nasi bungkus.”
(3) Agus menerima bungkusan, lalu makanlah ia dalam gelap gulita itu.
(4) Budi pun termenung dalam kegelapan malam.

1. Latar waktu pada kutipan cerita pendek tersebut adalah ...


A. Pagi
B. Siang
C. Sore
D. Malam
E. Senja
Jawaban: D. Malam

2. Latar suasana pada kutipan cerita pendek tersebut adalah ...


A. Sedih
B. Terharu
C. Kecewa
D. Mendebarkan
E. Menggembirakan
Jawaban: A. Sedih

3. Rumah idaman di kampong Melayu yang tidak dapat dinamakan besar, sudah disambung
dengan pelampan ke muka, lalu dihiasi dengan daun-daun beringin dan bunga-bunga teratai.
Bunga kertas yang berumbai-umbai pun tidak pula ketinggalan, sebagai lazim diperbuat di
kampong tiap-tiap ada perhelatan.

Unsur intrinsik yang dominan pada penggalan novel di atas adalah


A. Alur cetia
B. Perwatakan
C. Latar
D. Tema
E. Sudut pandang
Jawaban: C.Latar

4. Ia telah dilepas dari tahanan militer setelah beberapa bulan meringkuk sebagai lawan perang
Jepang. Dunia serba gemilang kami telah cepat runtuh. Jepang datang. KNIL kalah dan bubar.
Mami dan aku sudah pindah menumpang di tempat seorang kenalan baik di Embong Menur,
suatu daerah perumahan kaum berada.
Sebab, tentu saja rumah dinas ayah sudah diduduki musuh dan memang sejak perang pecah
semua orang sipil sudah diungsikan dari tangsi.

Latar yang terdapat pada kutipan novel Burung-burung Manyar tersebut adalah...

A. di Jepang
B. di Belanda
C. di Embong Menur
D. di penjara
E. di suatu tempat
Jawaban: C. di Embong Menur

5. Bacalah kutipan cerpen ini dengan saksama!


Kereta itu berhenti di wilayah kehidupan orang-orang pinggir rel. Kehidupan yang sungguh
merdeka dan berdaulat, sedang mulai bergerak. Tetapi, sebagian besar mereka masih terbaring
dalam gubuk-gubuk kardus yang menyandar ke tembok pembatas jalur-jalur rel. Ada yang
hanya tampak kaki dan tubuh mereka terlindung di bawah atap sangat rendah lembaran
rongsok. Dan di sebelah kanan, rangkaian kereta, di balik semak yang meranggas dan
berdebu, seorang lelaki dan anak kecilnya sudah bangun. Di dekat mereka ada perempuan
masih tertidur, berbantal buntalan kain melingkar di atas gelaran kardus. Wajah perempuan
yang masih lelap itu tampak Ielah. Tetapi gincu bibir dan bedak pipinya tebal.

Latar sosial kutipan cerpen tersebut adalah ....

A. kehidupan warga pinggiran rel kereta api


B. kehidupan para pemulung
C. kehidupan gelandangan dan pengemis
D. kehidupan pengamen jalanan
E. kehidupan pedagang asongan
Jawaban: A. Kehidupan warga pinggiran rel kereta api

● Mencari Sudut Pandang

1. Kejadian begitu cepat. Aku pulang pukul 12 siang. Segera kuparkir motor bututku di halaman
sekolah. Lalu, aku segera berlari ke tempat fotokopi. Wow, betapa terkejutnya diriku tatkala
kulihat ada seorang gadis di situ. Mungkin dia karyawan baaru di tempat fotokopi ini.
Rambutnya yang terurai panjang serasa memesona semua orang yang melihatnya.
Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam penggalan cerpen tersebut adalah ...
a. orang pertama pelaku utama
b. orang pertama sebagai pengamat
c. orang pertama dan orang ketiga
d. orang ketiga terarah
e. orang ketiga serba tahu
Jawaban: A. orang pertama pelaku utama
2.Tak lama kemudian Wak Katok menyusul aku, dan kami berangkat ke tempat
persembunyian. Aku tak pernah menanyakan kepada Wak Katok apa yang terjadi dengan
Surip. Aku tahu apa yang terjadi. Wak Katok kembali ke pondok dan membunuh Surip dan
melempar Surip ke sumur. Ini aku ketahui kemudian setelah pemberontakan dikalahkan oleh
Belanda. Tetapi aku tak pernah membicarakannya dengan Wak Katok. Sejak hari itu hingga
saat ini. Barulah kini aku menceritakan hal ini.
Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam kutipan novel tersebut adalah ...
a. orang pertama pelaku utama
b. orang pertama sebagai pengamat
c. orang pertama dan orang ketiga
d. orang ketiga terarah
e. orang ketiga serba tahu
Jawaban: B. orang pertama sebagai pengamat

3. Pak Balam menutup matanya kembali, dan dia terbaring demikian letih telah berbicara begitu
banyak. Mereka duduk mengelilinginya dengan pikiran masing-masing. Cerita Pak Balam
menimbulkan kesan yang dahsyat sekali dalam hati mereka. Mereka ingin dapat selamat
sampai ke kampung, meninggalkan hutan dengan harimau maut jauh-jauh di belakang. Akan
tetapi, mengakui dosa-dosa di depan kawan semua.
Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam penggalan tersebut adalah ...
a. orang ketiga terarah
b. orang ketiga serba tahu
c. orang ketiga sebagai sampingan
d. orang ketiga di luar cerita
e. orang ketiga sebagai pelaku utama
Jawaban: B. orang ketiga serba tahu

4. Waktu bangun pagi-pagi Nurdin badannya merasa kurang enak. Sehari itu ia tidak bekerja
dan panasnya amat tinggi. Malamnya makin bertambah juga panasnya, dan ia pun sudah igau-
igauan. Lain tidak yang disebutnya ialah Rukmini juga. Besoknya adalah demamnya agak turun
sedikit, tetapi bukan main rindunya, hendak bertemu Rukmini. Dengan tidak malu lagi,
disuruhnya jemput Rukmini juga dengan autonya.
Sudut pandang pengarang dalam kutipan tersebut adalah ...
a. orang ketiga bukan tokoh
b. orang ketiga serba tahu
c. orang ketiga tokoh sampingan
d. orang ketiga di luar cerita
e. orang ketiga tokoh utama
Jawaban: E. orang ketiga tokoh utama

5. Bacalah kutipan cerita fantasi berikut!


"Malik, bertahanlah. Aku sudah mengirim sinyal pertolongan ke berbagai planet. Aku yakin ada
yang bersedia membantu kita," kata Meta sambil mendekap Malik yang lemas.
Tiba-tiba seseorang mendarat di dekat Malik dan Meta. Orang itu seluruh tubuhnya ditutup
dengan besi putih elastis kecuali wajahnya. Wajahnya menggunakan masker udara yang
terhubung dengan tabung oksigen di punggung. Ia datang karena melihat sinyal yang dikirim
Meta.
Sudut pandang yang terdapat dalam kutipan cerita fantasi tersebut adalah...
a. Orang pertama pelaku utama
b. Orang pertama pelaku sampingan
c. Orang ketiga pengamat/terbatas
d. Orang ketiga serba tahu

Jawaban: D. Orang ketiga serba tahu

● Mencari Alur

1. Atas dasar semua bukti yang ada dan pengakuan Noura, akhirnya mau tidak mau Dewan
Hakim memutuskan diriku tidak bersalah dan bebas dari dakwaan apa pun. Takbir dan
hamdalah bergemuruh di ruang pengadilan itu dilantunkan oleh semua orang yang membela
dan bersimpati padaku. Seketika aku sujud syukur kepada Allah Swt. Aisha memelukku dengan
tangis bahagia tiada terkira.

(Ayat Ayat Cita karya Habiburrahman El Shirazy)

Jenis tahapan alur penggalan novel tersebut adalah.....

A. pengenalan situasi cerita


B. pengungkapan peristiwa
C. menuju terjadinya konflik
D. puncak konflik (klimaks)
E. penyelesaian (ending)
Jawaban: E. penyelesaian (ending)

2. Sisa kejadian tiga tahun lalu boleh jadi masih terserak di mata Karang. Boleh jadi masih
berserak-serak di sudut kenangannya. Tapi kabar baik itu pasti akhirnya tiba, membawa janji
perubahan yang menyenangkan, lihatlah, semenyakitkan apa pun kejadian itu dia terlihat tetap
tidak berubah, dia masih setampan dulu. Moga Bunda Disayang Allah, Tere Liye Tahapan alur
pada penggalan cerita tersebut adalah......

A. perkenalan
B. permasalahan
C. klimaks
D. antiklimaks
E. penyelesaian
Jawaban: A. Perkenalan
3. Preman-preman itu hanya manggut-manggut saja. Baginya yang ada di pikirannya hanyalah
uang. Ketika mereka mendapat perintah untuk menghabisi biang demonstran itu, tak panjang
lagi mereka berpikir. Keesokan harinya hampir seluruh warga melakukan unjuk rasa. Dua sosok
mayat menggelepar hampir putus lehernya. Sebagian merangsek merusak PT Sodana.
Sebagian lagi berusaha membakar kantor polsek. Suasana sungguh sangat mencekam.

(Suji Membara, Iwan Sodana)


Tahapan alur penggalan cerpen di atas adalah

A. pengenalan situasi cerita (expocition)


B. pengungkapan peristiwa (complication)
C. menuju pada adanya konflik (rising action) konflik (turning point)
D. Klimaks
E. penyelesaian (ending)
Jawaban: D. Klimaks

4. Cermati kutipan cerita berikut!

Aku menatap Tara dengan heran ketika dia mengeluarkan kantung plastik kecil berisi butiran
kristal halus berwarna putih dan menuangkannya ke dalam teh hangat pesanannya. Meski tahu
sedang kuperhatikan, tapi dengan cuek, gadis berambut ikal itu tetap sibuk mengaduk aduk
minumannya dengan sendok.
"Ra, apaan itu?" tanyaku dengan pandangan tak lepas dari bungkusan plastik kecil itu.
Oh ini gula pasir. Kalau bawa ini, kita bisa ngirit sampai Rp1.000 lho. Soalnya ya, teh manis
itukan harganya Rp2.000, nah kalau yang tawar harganya Cuma Rp1.000. Kalau mau minum
teh mais ya tinggal tuangin aja gula yang kita bawa" terang tara
"Jadi, setiap hari kamu bawa gula pasir?" aku masih merasa jenggal dengan ulah teman
sebangkuku yang baru kukenal dua hari ini,

Tiba-tiba aku jadi sangat kagum pada Tara. Kupikir hanya dengan ekonomi kurang yang bisa
mengirit, tapi ternyata Tara bisa melakukannya. Diam diam aku bertekad akan mengubah diriku
menjadi orang yang nggak hanya bisa menghamburkan uang.
"Ra, aku akan selalu matiin lampu kamar mandi kalau nggak perlu. Aku nggak akan belanja -
belanja nggak penting lagi," kataku sambil menggandeng tangan Tara.

Kami berdua tertawa sambil masuk ke ruang kelas yang sudah mulai ramai. Mulai saat iru aku
tidak keberatan dipanggil Miss Irit seperti Tara. Aku malah bangga dengan sebutan itu.

(Miss Irit, Cerpen Nurvita Indarini: 2008)

Menilik penggalan cerpen tersebut, alur yang digunakan adalah ...

A. alur kronologis
B. alur flashback
C. alur campuran
D. alur mundur
E. alur klimaks
Jawaban: C. Alur campuran

5. Alur dapat dibagi menjadi alur maju (progresif), alur mundur (flash back), atau alur campuran.
Pada cerita rakyat, biasanya menggunakan alur....

A. Alur maju
B. Alur campuran
C. Flash back
D. Alur mundur

Jawaban: A. Alur maju

● Penokohan

1. Peran lawan yang seringkali menjadi musuh


dan menyebabkan konflik itu terjadi disebut..
A. protagonis
B. antagonis
C. tritagonis
D. deutragonis
E. figuran
kucin jawaban: B. Antagonis

2. Di sebuah kamar kost-an, aku duduk diatas tempat idur. Tangan kananku memegang
sebatang coklat. Di tangan kiriku, aku memainkan sebuah permainan di handphon.

"Tari, perasaan dari tadi pagi lo makan coklat terus. Apa nggak takut gemuk?" tanya Wery,
sambil berbaring di tempat tidur yang terletak di samping kanan tempat tidurku.

"Iya, gue heran deh sama Lestari. Padahal kalau makan coklat nggak tanggung-tanggung.
Sekali makan bisa habis dua batang." Hanny ikut melibatkan diri dalam obrolan. Aku hanya
tersenyum.

Penggambaran watak tokoh Aku pada kutipan cerpen tersebut melalui cara ....

A. Perilaku tokoh
B. dialog antar tokoh
C. diceritakan pengarang
D. Dialog tokoh
Kunci jawaban: D. Dialog tokoh
3.
1) Waktu itu gerobak terus menyusuri kampung dengan kelontangnya yang terkenal. (2) Batu-
batu di jalan itu menyebabkan suaranya nyaring dan keras. (3) Anak saya tak mau tidur lagi.

(4) “Kapan kita pindah? Pindah kerja atau pindah rumah yang tenang?” (5) Istri saya mendesak
lagi.

(6) “Kuminta kau tenang, Ima. (7) Biarlah anak ini saya yang menidurkan kalau terbangun. (8)
Kau boleh saja tidur terus. (9) Silakan.”

(10)“Bagus! Coba sampai kapan kau kuat mengerjakan itu. (11) Bangun malam dan
mengemban anak sampai berjam-jam,” kata istri saya. (12) Dan ia pun kembali tidur

Bukti watak penyabar pada tokoh saya terdapat pada kalimat nomor ….
A. ( 3 )
B. ( 5 )
C. ( 4 )
D. ( 6 )
Kunci jawaban : D. ( 6 )

4. Jika aku dengar engkau berbicara tadi, seakan aku yakin padamu. Dan ada timbul rasa
sayangku padamu,” kata Lesye, ”akan tetapi kemudian timbul keraguan lagi padaku, apakah itu
semua tidak permainan kata-kata saja bagimu. Lagi pula engkau seorang muda, tapi tiba-tiba
telah jadi kaya raya begini. Rasanya seakan menjijikkan orang-orang muda ikut memperkaya
diri mereka sedang keadaan rakyat kita tersia-sia seperti sekarang ini. Aku tidak tahu apa mesti
kupikir tentang engkau, Yon?”

Suryono terdiam menatap malam di depan kaca mobil, dan dalam pikirannya timbul pengakuan,
“Engkau benar Ies, engkau tahu aku. Aku sendiri tidak tahu siapa aku dan aku mau apa. Aku
pun sudah kehilangan pegangan, penuh kegelisahan dan ketakutan.” (Lubis M., Senja di
Jakarta)
Cara pelukisan watak pelaku cerita dalam cuplikan novel tersebut adalah ....

A. diceritakan langsung oleh pengarang


B. lewat pikiran-pikiran tokoh
C. Dialog antartokoh
D. diceritakan oleh tokoh lain
Kunci jawaban: C. Dialog antartokoh

5. Pada siang yang murung itu, seorang laki-laki tambun keluar dari perut mobil dengan
pengahnya dan berlari menuju beranda rumah bergaya limasan. Kedatangan laki-laki itu
disambut seorang perempuan yang langsung menyodorkan handuk. Laki-laki yang
menggosokkan handuk di kepalanya itu basah diguyur hujan deras.

Cara penulis menggambarkan watak tokoh pada kutipan cerita tersebut adalah ...

Pilihan jawaban
A. dramatik tindakan tokoh
B. dramatik
C. dramatik dialog tokoh
D. analitik
Kunci jawaban : A. Dramatik tindakan tokoh

● Pandangan pengarang

1. Bacalah kutipan novel berikut!

Bagi orang-orang di desaku, yang kebanyakan mereka adalah perantau, saat lebaran seperti
inilah waktunya untuk berkumpul. Waktu yang tepat untuk bersilaturahim, saling melepas rindu,
dan saling memaafkan. Dan tentu saja, waktu menikmati hidangan spesial di rumah.

(Surat Kecil Untuk Ayah, Boy Candra)

Keterkaitan peristiwa dalam kutipan novel tersebut dengan kehidupan saat ini adalah....
A. berkumpul dengan tetangga
B. bersilaturahmi setiap hari
C. mudik saat lebaran tiba
D. saling berbagi makanan
E. memaafkan orang lain

Jawaban : C. mudik saat lebaran tiba

2. Bacalah kutipan novel berikut!

Tiap-tiap pemuda yang datang bersekolah di Betawi datang bertamasya di Danau Singkarak
atau ke Sawah Lunto dan singgah di Solok, belum pernah mereka melampaui sebuah rumah
kecil yang amat bersih rupanya, rumah itu dibeli oleh ibu Hanafidan disanalah ia tinggal
bersama Rapiahkarena perlu menyekolahkan Syafei. Rapiah tidak suka lagi bercerai dengan
mertuanya yang sudah dipandangnya sebagai ibu kandungnya, sedangkan ibu Hanafi pun
berkata hendak menurutkan orang kedua itu kemana perginya. Rapiah tetap menolak hendak
dipersuamikan. la berkata tak sampai hati akan memberi ayah tiri pada Syafei.

(Salah Asuhan, Abdul Muis)

Keterkaitan isi kutipan novel di atas dengan kehidupan sehari-hari adalah....


A. bertamasya ke Danau Singkarak atau Sawah Lunto
B. hendaklah kita mengunjungi saudara kita yang ada di daerah
C. suatu keluarga menyiapkan hidangan yang baik untuk menjamu tamu
D. ibu mertua dan anak menantu perempuan selalu bersama dalam melakukan sesuatu
E. tidak menikah lagi sesudah suaminya meninggal demi masa depan anak yang dicintai.

Jawaban : E. tidak menikah lagi sesudah suaminya meninggal demi masa depan anak yang
dicintai

3. Novel karya Ahmad Fuadi ini berisi kisah lima orang sahabat yang mondok di pesantren
Pondok Madani atau (PM). Novel laris ini merupakan novel pertama dari trilogi yang secara apik
bercerita tentang dunia pendidikan khas pesantren, lengkap dengan segala pernak-pernik
kehidupan para santrinya. Alif Fiki adalah seorang yang sangat menginginkan sekolah SMA
Bukit Tinggi, Sumatera Barat, dengan berbekal nilai ujian yang lumayan bagus. Namun,
mimpinya musnah tak berbekas karena amaknya tidak mengizinkannya bersekolah di sana.
Beliau ingin Alif sekolah di Madrasah Aliyah yang berbasis agama dengan alasan amak ingin
Alif menjadi ustaz. Dengan setengah hati, Alif menerima keinginan amaknya untuk sekolah
agama. Mulanya dia sangat kaget dengan segala peraturan kuat dan kegiatan Pondok.
Untunglah, dia menemukan sahabat-sahabat dari berbagai daerah yang benar-benar
menyenangkan. Di bawah menara PM inilah, mereka berlima justru menciptakan mimpi- mimpi
lewat imajinasinya menatap langit dan merangkai awan akan mantra ampuh yang mereka
dapatkan dari Kyai Rais, guru besar PM, yaitu Man Jadda Wajada, siapa yang bersungguh-
sungguh akan berhasil.

Isi novel ini mampu mengubah pola pikir kita tentang pendidikan pondol yang tidak hanya
belajar agama saja. Selain ilmu agama sama juga dipelajari ilmu umum seperti bahasa Inggris,
Arab, kesenian dan sebagainya. Pelajaran yang dapat dipetik adalah jangan pernah
meremehkan sebuah mimpi setinggi apapun itu, karena Allah maha mendengar doa dari
umatNya.

Pandangan pengarang novel yang diulas tersebut berkaitan dengan...

A. Pendidikan tentang bersosialisasi


B. Pendidikan tentang agama
C. Pendidikan tentang budi pekerti
D. Pendidikan tentang bekerja keras tidak mudah menyerah
E. Pendidikan tentang persahabatan di lingkungan pesantren

Jawaban : B. Pendidikan tentang agama

4. Novel karya Ahmad Fuadi ini berisi kisah lima orang sahabat yang mondok di pesantren
Pondok Madani atau (PM). Novel laris ini merupakan novel pertama dari trilogi yang secara apik
bercerita tentang dunia pendidikan khas pesantren, lengkap dengan segala pernak-pernik
kehidupan para santrinya. Alif Fiki adalah seorang yang sangat menginginkan sekolah SMA
Bukit Tinggi, Sumatera Barat, dengan berbekal nilai ujian yang lumayan bagus. Namun,
mimpinya musnah tak berbekas karena amaknya tidak mengizinkannya bersekolah di sana.
Beliau ingin Alif sekolah di Madrasah Aliyah yang berbasis agama dengan alasan amak ingin
Alif menjadi ustaz. Dengan setengah hati, Alif menerima keinginan amaknya untuk sekolah
agama. Mulanya dia sangat kaget dengan segala peraturan kuat dan kegiatan Pondok.
Untunglah, dia menemukan sahabat-sahabat dari berbagai daerah yang benar- benar
menyenangkan. Di bawah menara PM inilah, mereka berlima justru menciptakan mimpi-mimpi
lewat imajinasinya menatap langit dan merangkai awan akan mantra ampuh yang mereka
dapatkan dari Kyai Rais, guru besar PM, yaitu Man Jadda Wajada, siapa yang bersungguh-
sungguh akan berhasil.

Isi novel ini mampu mengubah pola pikir kita tentang pendidikan pondol yang tidak hanya
belajar agama saja. Selain ilmu agama sama juga dipelajari ilmu umum seperti bahasa Inggris,
Arab, kesenian dan sebagainya. Pelajaran yang dapat dipetik adalah jangan pernah
meremehkan sebuah mimpi setinggi apapun itu, karena Allah maha mendengar doa dari
umatNya. Pandangan pengarang novel yang diulas tersebut berkaitan dengan...

A. Pola pengajaran di pondok pesantren


B. di pesantren tidak hanya belajar tentang agama
C. wujudkan mimpi dengan bersungguh-sungguh
D. Allah maha mendengar doa seriap umat-Nya
E. mengutamakan belajar agama di pesantren
Jawaban : A. Pola pengajaran di pondok pesantren

5. Bacalah kutipan novel 9 Matahari karya Adenita berikut ini!

“….orang hebat adalah orang yang bisa bersalaman dengan kesulitan. Jadi kalau kamu semua
lagi punya kesulitan, hadapi! Jangan takut… Ibaratnya gini loh, kamu sudah memutuskan untuk
menceburkan diri ke sungai maka pilihannya adalah terus berenang untuk sampai ke tepian dan
meraih semuanya.

Menyerah bukan pilihan untuk hidup. Karena menyerah cuma akan membuat kamu tenggelam
di tengah sungai dan mati tanpa diketahui orang.” “Ibarat orang terjatuh, aku harus bangkit dulu
dan memastikan kakiku cukup kuat untuk berjalan atau berlari, baru mengulurkan tangan untuk
membantu.” “Ikhlas itu nggak pakai tapi, Sayang. Ikhlas berarti kamu menerima segalanya
dengan lapang hati kesalahan dalam bentuk apa pun yang sudah pernah terjadi.

Biarkan hati kita seluas lautan. Ibarat setitik tinta yang kalau kamu teteskan di segelas air dan
bakal bikin airnya hitam, beda dengan kalau kamu teteskan ke laut. Ngerti’kan, Tar? Karena
lautan itu luas, dan seperti itulah harusnya hatimu ketika kamu bilang ikhlas, Tari… Sudah tidak
ada lagi yang tersisa.”

Pandangan yang disampaikan pengarang dalam cupikan novel tersebut adalah….


A. orang hebat adalah orang yang pantang menyerah dan ikhlas menjalani
B. orang hebat adalah orang yang tidak takut menghadapi kesulitan
C. kesulitan itu harus dihadapi sepanjang bisa dan mampu menjalaninya
D. menyerah bukan pilihan yang baik untuk mempertahankan kehidupan
E. penuhi setiap tantangan sepanjang Anda memiliki kemampuan dan daya tahan

Jawaban : A. orang hebat adalah orang yang pantang menyerah dan ikhlas menjalani

Anda mungkin juga menyukai