Anda di halaman 1dari 2

Resume Belajar Lingkungan Teens Go Green

KBL #3 “Hutan dan Masyarakat Adat”

Ditulis oleh :

Rahma Mareta Putri

TGG20200340

Kediri

2020
“Hutan dan Masyarakat Adat”

Masyarakat adat menganggap hutan tidak hanya tempat terbuka yang memiliki pohon
besar, lebat, dan rimbun, tetapi sawah, pepohonan sedang, dan kebun, juga termasuk bagian
dari hutan. Tau gak sih? Ternyata kata forest berasal dari bahasa latin yaitu forestis silva,
forestis berarti “di luar” dan silva berarti “hutan”. The outside woods, hutan adalah daerah di
luar gate(outside).

Masyarakat adat adalah masyarakat komunal, sangat berbeda dengan masyarakat kota
yang individual. Kenapa kita harus meperhatikan masyarakat adat? Karena mereka adalah
penjaga paling akhir kekayaan alam/hasil alam di hutan kita. Lalu, siapa sih masyarakat adat
itu? Masyarakat adat adalah mereka yang memiliki wilayah, hukum adat, lembaga adat, dan
mendiami suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Apa perbedaan mereka dengan
masyarakat nonadat? Nonadat tidak memiliki sistem seperti masyarakat adat, misalnya saja,
kita harus membeli makanan sedangkan mereka tinggal memanen makanan tak perlu lagi
membelinya dengan uang. Kenapa kita harus memahami paradigma? Agar kita memahami cara
pandang orang lain, membuat kita lebih toleran, dan membantu membuat kebijakan yang lebih
adil/inklusif.

Sebagai pencinta lingkungan reaksi kita terhadap Omnibus Law adalah ikut
berpartisipasi pada kegiatan/gerakan cinta lingkungan, tidak harus turun ke jalan untuk
berdemo. Mencoba menyuarakan isu-isu tentang lingkungan agar semakin di dengar. Hutan
adat yang belum diakui, menyebabkan masyarakat adat rentan eksistensinya. Omnibus Law
adalah suatu kemunduran, pada saat masyarakat global sedang menyuarakan untuk menjaga
lingkungan, Omnibus Law justru mencederainya.

Jadi dan menjadi orang adat. Bagaimana anak muda mendefinisikan adat mereka di
tengah modernitas. Media digital bukanlah tujuan, tetapi alat. Adat bukanlah sesuat yang statis,
adat adalah sesuatu yang dinamis. Teknologi diharapkan mampu memperkuat adat, bukan
untuk memperlemah sosial budaya adat. Misalnya dengan teknologi, budaya dan nilai-nilai
adat bisa didokumentasikan.

Melindungi masyarakat adat berarti juga mengupayakan hak asasi masyaakat adat.
Indonesia sudah mengakui masyarakat adat, tetapi belum membuat perlindungan adat.
Mengapa kita harus melindungi masyarakat adat? Karena mereka dan di wilayah adat mereka,
budaya bisa terus dipraktikkan dan kekhasan masih tetap lestari.

Anda mungkin juga menyukai