Anda di halaman 1dari 5

MATERI DAN TUGAS TEKS ANEKDOT KLS X ( DARING 6 )

SENIN, 31 AGUSTUS 2020

Menganalisis Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat

A. Pengertian Anekdot
Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang digunakan untuk
menyampaikan kritik melalui sindiran lucu terhadap kejadian yang menyangkut orang
banyak atau perilaku tokoh publik. Anekdot selalu disajikan berdasarkan pada kejadian
nyata melibatkan orang-orang yang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya di
suatu tempat yang dapat diidentifikasi.
B. Ciri – Ciri Teks Anekdot
Setelah kita mengetahui pengertian dari teks anekdot, teks anekdot juga memiliki ciri-ciri
yang dapat berguna sebagai pembeda dari teks-teks lainya. Ciri-ciri tersebut dapat kalian
lihat sebagai berikut:

 Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu
atau bualan.
 Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur
dengan kelucuan yang ada dalam teks.
 Bersifat menyindir
 Bisa jadi mengenai orang penting
 Memiliki tujuan tertentu
 Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng
 Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan
realistis

Isi anekdot adalah sindiran dan kritikan terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak
atau perilaku tokoh publik.

Fungsi komunikasi teks anekdot adalah untuk menyampaikan kritik terhadap kejadian yang
menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik.

C. Struktur Teks Anekdot

Teks anekdot juga memiliki struktur-struktur dalam pembentukannya. Struktur teks anekdot antara
lain Abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.

1. Abstraksi, bagian ini terletak pada bagian awal paragraf, pada bagian ini berisikan gambaran
awal tentang isi dari teks anekdot.
2. Orientasi, pada bagian ini berisikan awal mula, latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau
kejadian yang terjadi dalam teks.
3. Krisis, bagian ini berisikan tentang pemunculan permasalahan yang terjadi dalam teks
anekdot.
4. Reaksi, bagian ini berisikan langkah penyelesaian masalah yang timbul dalam bagian krisis.
5. Koda, pada bagian ini akan muncul perubahan yang terjadi pada tokoh dalam teks.
D. Tujuan Teks Anekdot
Seperti kita ketahui teks anekdot juga memiliki tujuan yang di tujukan untuk pembaca dalam
setiap kisah cerita yang ditulis. Tujuan-tujuan tersebut merupakan latar belakang bagi
pengarang atau penulis untuk menulis sebuah teks anekdot. Berikut di bawah ini merupakan
beberapa tujuan dari penulisan teks anekdot :

 Untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya.


 Sebagai saran penghibur.
 Sebagai saran pengkritik.

E. Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot


Teks anekdot juga memiliki kaidah kebahasaan tersendiri berbeda dari teks lainnya. Kaidah
kebahasaan itu bisa kalian lihat di bawah ini :

1. Menggunakan kata keterangan waktu lampau


2. Menggunakan kata penghubung umumnya menyatakan waktu dan sebab-akibat
3. Terdapat penggunaan kata kerja aksi
4. Urutan peristiwa berdasarkan waktu
5. Menggunakan jenis pertanyaan retorik, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan
untuk dijawab.
6. Menggunakan kalimat seru/perintah

F. Contoh Teks Anekdot

Presiden dan Burung Beo

Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya cukup
mengherankan.
Presiden 1: “Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan burung Beo
tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke dua bahasa Rusia. Jadi
kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara bahasa Inggris dan kalau ditarik
kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa Rusia, hebatkan!”
Presiden 2: “Hebat-hebat!”
“Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?” tanya presiden 1.
“Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!” jawab presiden 2.
“Salah”.
“Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!”.
“Salah”.
“Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata kedua bahasa
Rusia”.
“Salah”.
“Loh … jadi gimana donk?”.
“Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya, bego!”.
“Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga, masa lu
bilang bego!”.
Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
“Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar berulang
ulang.
G. Menganalisis Struktur Teks Anekdot

Contoh menganalisis teks anekdot berjudul “ Presiden dan Burung Beo”


1. Abstraksi: Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab.
2. Orientasi: Suasananya cukup mengherankan.
3. Krisis: “Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya,
bego!”.
4. Reaksi: “Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga,
masa lu bilang bego!”.
5. Koda: “Presiden bego … presiden bego … presiden bego!” suara burung Beo terdengar
berulang-ulang

H. Membandingkan Dua Teks Anekdot Berdasarkan Struktur dan Kebahasaannya

Teks anekdot bisa di sajikan dalam beberapa bentuk seperti bentuk cerita(narasi), dialog,
drama dan monolog
Untuk membandingkan dua teks anekdot hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut.
1. bacalah teks dengan cermat
2. pahami makna kedua teks
3. bandingkan strukur dan kaidah kebahasaan kedua teks

Struktur teks anekdot yang lengkap meliputi lima bagian yaitu


abstraksi,orientasi,krisis,reaksi, dan koda. Bagian yang harus ada dalam teks anekdot adalah
orientasi,krisis, dan reaksi.
1. Abstraksi berupa cerita pembuka yang akan menggambarkan awal cerita
2. Orientasi yaitu peninjauan yang menggambarkan situasi awal cerita.
3. Krisis yaitu bagian cerita yang menggambarkan keadaan yang genting atau terjadinya
konflik
4. Reaksi yaitu tanggapan tokoh terhadap konflik yang muncul
5. Koda yaitu penutup cerita

Bahasa teks anekdot


1. Kata kias atau konotasi adalah kata yang tidak memiliki makna sebenarnya, bisa berupa
ungkapan, peribahasa, ataupun majas.
2. Kalimat sindiran yang diungkapkan dengan pengandaian, perbandingan, dan lawan kata
atau antonim.
3. Pertanyaan retoris adalah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban.
4. Kalimat yang menyatakan ajaran moral/pesan kebaikan.
5. Konjungsi yang sering digunakan adalah konjungsi temporal (penanda waktu) dan
konjungsi sebab-akibat

Perhatikan contoh berikut :


Teks 1
1 Orang miskin biasanya menganggap pergantian pemimpin hanya sekedar pergantian satu
majikan pada majikan lainnya.
2 Seorang tua tengah menggembalakan keledainya di padang rumput saat tiba-tiba
dikejutkan dengan teriakan beberapa tentara musuh.
3 “Cepat larinya,” teriak si tua itu pada si keledai, “jangan sampai mereka menangkap kita.”
4 Tetapi si keledai tetap kalem berjalan.
“Katakan,” ujar si keledai, “jika jatuh ke tangan musuh apa aku harus membawa beban
dobel?”
5 “Kukira tidak,” jawab si tua.
“Lalu apa peduliku dengan siapa yang akan kulayani? Toh bebanku sama saja.”
6 Si tua pun berlari meninggalkan keledai.

Teks 2
1 Para sungai berdemo protes pada lautan.
2 Para sungai : Kenapa saat kami memasuki lautan, kami masih segar dan enak diminum.
Tetapi mengapa kau buat asin dan tak dapat diminum setelah kami berada di dalammu?
3 Laut : Jangan datang jika kau tak mau jadi asin!

Pembahasannya :
Kedua teks tersebut dikatakan teks anekdot karena keduanya memiliki unsur
lucu/konyol/jengkel, serta memiliki pesan moral. Pesan moral teks I adalah setiap pemimpin
pasti memiliki sebuah kebijakan/peraturan dan jangan menganggap nasib kita akan sama
ketika pimpinan kita ganti. Sedangkan teks 2 memiliki ajaran yaitu orang yang benar-benar
melindungi kita (laut) terkadang kita masih menyangkal dengan berbagai alasan yang logis.
Kedua teks di atas memiliki bentuk teks yang berbeda. Teks pertama berbentuk narasi
(monolog) sedangkan teks kedua berbentuk drama (dialog).

Struktur teks I
Abstraksi : paragraf 1 (penggambaran cerita)
Orientasi : paragraf 2 (awal cerita)
Krisis : paragraf ke 3 (munculnya masalah)
Reaksi : paragraf 4 dan 5 (tanggapan tokoh si keledai)
Koda : paragra 5 (penutup cerita)

Struktur teks 2
Orientasi : paragraf 1
Krisis : Paragraf 2
Reaksi : paragraf 3
Bahasa yang digunakan teks pertama menggunakan kalimat pengandaian. Tokoh si keledai
berandai-andai jika dia tertangkap musuh bebannya tidak akan berubah. Sedangakan teks
kedua menggunakan sindiran lewat pengandaian yaitu jika sungai tak mau berubah rasa
jangan bermuara ke laut.

Catatan :
1. Berdasarkan strukturnya kita dapat membandingkan dua teks anekdot dari
abstraksi,orientasi,krisi,reaksi, atau koda.
2. Berdasarkan bahasa kita dapat membandingkan kedua teks anekdot berdasarkan bahasa
yang dipakainya dengan mengamati majas, ungkapan, pesan, pengandaian atau kalimat
retoris yang ada di dalamnya.
TUGAS KELOMPOK :

1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 3 – 5 orang !


2. Carilah satu contoh teks anekdot (bentuknya bebas) !
3. Analisislah teks anekdot tersebut berdasarkan strukturnya !
4. Analisislah teks anekdot tersebut berdasarkan kebahasaannya !

CATATAN :

1. Diskusikanlah tugas-tugas tersebut melalui medsos (WA)


2. Tugas dikerjakan dengan cara di tik di word atau ditulis tangan
3. Tugas di kirim lewat email lilihherlinaa70@gmail.com atau WA 085925322059
4. Tugas dikirim paling lambat hari Jum’at, 4 September 2020
5. Bagi anggota kelompok yang tidak ikut bekerjasama, namanya jangan dicantumkan
6. Bagi yang tidak ikut bekerjasama tidak akan mendapat nilai, dan dianggap tidak hadir
(alfa).
7. Setiap Materi dan tugas selama pembelajaran jarak jauh harus didokumentasikan
dengan cara di tulis di buku B. Indonesia atau diprintout. Nanti setelah pembelajaran
normal kembali di sekolah, ibu akan memeriksanya.

Bogor, 31 Agustus 2020


Guru Mapel B. Indonesia

Lilih Herlina, S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai