Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Anekdot

Anekdot adalah jenis teks yang berisi peristiwa peristiwa lucu, konyol atau
menjengkelkan yang bertujuan untuk menyampaikan kritik ataupun saran.
Anekdot memang lucu, tetapi anekdot bukanlah sebuah lelucon, karena tujuan
utama anekdot tidak hanya menyebabkan kegembiraan, tetapi mengungkapkan
fakta yang lebih umum bahwa cerita pendek itu sendiri, atau untuk membentuk
suatu sifat tertentu dari sebuah karakter atau kinerja institusi, dan sebagainya yang
melekat atau link ke Mismay esensinya memiliki moral.
Anekdot terkadang bersifat sindiran alami.
Menurut referensi dari http://itsmewinnie.blogspot.com mengatakan bahwa struktur
teks anekdot ada 5 yaitu sebagai berikut

Struktur Teks Anekdot


Teks anekdot pada umumnya terdiri dari 5 bagian. 5 bagian itu antara lain abstrak,
orientasi, krisis, reaksi, dan koda.
1.) Abstrak adalah bagian di awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran
tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam
teks.
2.) Orientasi adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar
belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detil di
bagian ini.
3.) Krisis adalah bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa
yang terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan.
4.) Reaksi adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis
menyelesaikan masalah yang timbul di bagian crisis tadi.
5.) Koda merupakan bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan
memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang
ditulis.
Menurut referensi dari http://metonomia.blogspot.com mengatakan bahwa struktur
teks anekdot ada 7 yaitu sebagai berikut
Struktur Teks Anekdot
1. Abstak, berupa isyarat akan apa yang akan diceritakan berupa kejadian yang
tidak lumrah, tidak biasa, aneh, atau berupa rangkuman atas apa yang akan
diceritakan atau dipaparkan teks, sifatnya opsional
2. Orientasi, pendahuluan atau pembuka berupa pengenalan tokoh, waktu, dan
tempat.

3. Evens, rangkaian kejadian/peristiwa


4. Krisis, pemunculan masalah
5. Reaksi, tindakan atau langkah yang diambil untuk merespon masalah.
6. Coda, perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik
dari cerita, sifatnya opsional.
7. Reorientasi, penutup-ungkapan-ungkapan yang menunjukkan cerita sudah
berakhir.

Kaidah Teks Anekdot


1. Menggunakan waktu lampau, seperti : Saya menemukannya semalam.
2. Menggunakan pertanyaan rotoris, seperti : Apakah kamu tahu?
3. Menggunakan kata sambung (konjungsi) waktu, seperti : kemudian, stelah
itu, dll.
4. Menggunakan kata kerja, seperti: pergi, tulis, dll.
5.

Menggunakan kalimat perintah

6. Menggunakan kalimat seru.

Tujuan Anekdot
Tujuan utama anekdot tidak hanya untuk membangkitkan tawa, tetapi untuk
mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum daripada kisah singkat itu
sendiri, atau untuk melukiskan suatu sifat karakter dengan ringan sehingga ia
menghentak dalam kilasan pemahaman yang langsung pada intinya ( Kritik dan
saran ) .
Ciri ciri Anekdot
Cerita anekdot ini lebih dekat dengan perumpamaan tentang dongeng,
menampilkan karakter hewan dan figur manusia pada umumnya dan sering
terhubung dengan realitas, meskipun perumpamaan dan anekdot tentu berbeda
dalam kekhususan sejarah mereka. Sebuah cerita bukanlah metafora atau memiliki
moral, suatu keharusan di kedua perumpamaan dan dongeng .

Unsur instrinsik anekdot


a. Tema
Tema adalah gagasan pokok yang mendasari sebuah cerita. Tema-tema yang
terdapat dalam sebuah cerita biasanya tersurat (langsung dapat terlihat jelas dalam
cerita) dan tersirat (tidak langsung, yaitu pembaca harus menyimpulkan sendiri).
b. Alur (Plot)
Pengertian mudah tentang alur adalah jalan cerita sebuah karya sastra. Secara
garis besar urutan tahapan alur dalam sebuah cerita antara lain: perkenalan pemunculan masalah (konflik) - peningkatan masalah - puncak masalah (klimaks) penurunan masalah (peleraian) - penyelesaian
c. Latar (Setting)
Jika membahas tentang latar atau setting ini berarti menyangkut tentang tempat,
waktu, dan suasana dalam sebuah cerita.
d. Tokoh
Tokoh adalah pelaku dalam sebuah cerita. Ini berarti tokoh-tokoh dalam sebuah
cerita merupakan unsur pokok karena para tokoh inilah yang digerakkan dan
dikembangkan seorang pengarang dalam cerita yang dibuatnya. Dalam sebuah
cerita kita mengenal tokoh baik-baik (protagonis) dan tokoh jahat (antagonis) serta
tokoh utama dan tokoh tambahan atau sampingan.
e. Penokohan (Perwatakan)
Penokohan adalah penggambaran watak tokoh dalam sebuah cerita. Penokohan
dikembangkan melalui 2 cara, yaitu secara langsung (analitik) dan tidak langsung
(dramatik). Penggambaran watak tokoh secara langsung (analitik) berarti watak
tokoh tertulis secara jelas di dalam sebuah cerita, sedangkan dramatik (tidak
langsung) berarti watak dari masing-masing tokoh tidak tetulis secara langsung
dalam sebuah cerita. Untuk mengetahui watak tokoh yang digambarkan secara
dramtik bisa dilihat melalui gerak-gerik (tingkah laku) tokoh, cara berpakaian dan
berdandan tokoh, tempat di mana tokoh itu berada, cara berbicara tokoh, dan lainlain.

f. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.

-berisi humor/ cerita lucu


-bersifat menyindir
-mengenai orang penting/terkena

Presiden dan Burung Beo

Ada dua orang presiden yang terlibat dalam sesi tanya jawab dan suasananya
cukup mengherankan.

Presiden 1: "Ada burung Beo yang sudah diajarkan dua bahasa sekaligus, dan
burung Beo tadi bisa menirukan dengan bagus, satu bahasa Inggris dan yang ke
dua bahasa Rusia. Jadi kalau ditarik kakinya yang kanan, burung Beo akan biacara
bahasa Inggris dan kalau ditarik kakinya yang kiri burung Beo akan bicara bahasa
Rusia, hebatkan!"

Presiden 2: "Hebat-hebat!"
"Bagaimana kalau kedua kakinya ditarik?" tanya presiden 1.
"Wah pasti burung Beo tadi bisa dua bahasa sekaligus!" jawab presiden 2.
"Salah".
"Oh mungkin dua bahasa tadi menjadi campur aduk!".
"Salah".
"Atau mungkin salah satu katanya akan ketukar, satu bahasa Inggris dan kata
kedua bahasa Rusia".
"Salah".
"Loh ... jadi gimana donk?".
"Yang jelas kalau kedua kakinya ditarik, burung Beonya akan jatuh dari sarangnya,
bego!".

"Eh jangan main-main ya, gini-gini gua presiden, walau hanya di rumah tangga,
masa lu bilang bego!".
Dan tak lama kemudian pun burung Beo itu menirukan kata-kata tersebut.
"Presiden bego ... presiden bego ... presiden bego!" suara burung Beo terdengar
berulang-ulang.

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan:
Teks anekdot diatas berusaha untuk menyindir seseorang melalui sebuah cerita
yang memiliki unsur intrinsik dan struktur teks. Teks anekdot diatas juga memiliki
amanat yang terkandung didalamnya serta diharapkan kita semua dapat
melaksanakan amanat tersebut.
Saran:
Sebaiknya teks anekdot itu tidak mengandung unsur SARA dan juga tidak
mengandung unsur dewasa. Sebaik-baiknya teks anekdot itu ialah sesuatu yang
punya tujuan, seperti menyindir sistem pemerintahan, bukan asal lucu saja.

Anda mungkin juga menyukai