Anda di halaman 1dari 24

BAB III : TEKS CERITA PENDEK (CERPEN)

A. Mengidentifikasi Unsur-Unsur Pembangun


Cerpen

OLEH :
SAHADA, S.Pd.
MTs Negeri 1 Tangerang
Fungsi Cerpen
Secara umum, Cerpen memiliki 5 fungsi, yaitu:
1. Fungsi Rekreatif
• Cerpen berfungsi untuk memberikan rasa senang, gembira, dan menghibur bagi
seluruh pembacanya.
2. Fungsi Estetis
• Cerpen memiliki fungsi untuk memberikan keindahan bagi pembaca karya
sastra.
3. Fungsi Moralitas
• Cerpen dapat memberikan nilai-nilai moral kepada pembaca, sehingga
mendapat pengetahuan tentang hal-hal yang baik dan hal-hal yang buruk.
4. Fungsi Didaktif
• Cerpen dapat mengarahkan dan mendidik para pembaca dengan nilai-nilai
kebenaran dan kebaikan di dalam cerita.
5. Fungsi Relegiusitas
• Cerpen mengandung nilai-nilai yang terdapat pada ajaran agama yang bisa
dijadikan teladan bagi para pembacanya.
B. Unsur Pembangun Cerpen

1. Unsur intrinsik
Unsur intrinsik cerpen adalah unsur-unsur yang membangun
cerpen dari dalam cerpen itu sendiri.
Unsur intrinsik cerpen, yaitu:
1) Tema
2) Penokohan
3) Plot atau alur
4) Latar atau setting
5) Sudut pandang atau Point of View
6) Gaya bahasa
7) Amanat
Penjelasan Unsur Intrinsik Cerpen

1. Tema
Tema adalah gagasan atau pokok permasalahan yang menjadi
dasar pengembangan cerita.
2. Penokohan

Penokohan adalah penggambaran mengenai tokoh cerita beserta wataknya.


Penokohan disebut juga karakter.
Karakter adalah perilaku, gambaran sikap, watak atau sifat-sifat yang
dimiliki tokoh cerita.

Ada beberapa cara mengenali karakter tokoh cerita dalam cerpen, antara
lain:
1) Melalui perbuatan atau tindakan-tindakannya,
2) Melalui ucapan-ucapannya.
3) Melalui penggambaran fisiknya, misalnya cara berpakaian, dan bentuk
tubuhnya.
4) Melalui pikiran-pikirannya.
5) Melalui penjelasan langsung oleh si pengarang
6) Melalui dialog/ucapan tokoh lain.
1) Jenis Tokoh berdasarkan peranannya :

1) Jenis Tokoh berdasarkan peranannya :

(1) Tokoh utama,


yaitu tokoh yang menjadi pusat penceritaan atau
memegang kendali dalam cerita dari awal sampai akhir
cerita.

(2) Tokoh bawahan,


yaitu tokoh yang bukan utama, namun memegang
peranan penting dalam cerita
2) Jenis Tokoh berdasarkan sifatnya:

(1) Tokoh protagonis,


yaitu tokoh yang memiliki sifat baik

(2) Tokoh antagonis,


yaitu tokoh yang memiliki sifat jahat

(3) Tokoh tritagonis,


yaitu tokoh orang ketiga yang melerai pertikaian antara
tokoh protagonis dan antagonis.
3) Jenis Tokoh berdasarkan fungsinya:

(1) Tokoh sentral,


yaitu tokoh yang berfungsi sebagai penentu gerakan alur cerita
atau pusat penceritaan.

(2) Tokoh utama,


yaitu tokoh yang berfungsi sebagai pendukung tokoh
antagonis dan protagonis.

(3) Tokoh pembantu,


yaitu tokoh yang berfungsi sebagai pelengkap dalam alur
cerita.
3) Plot atau alur
Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa dalam cerita yang
dihubungkan oleh aspek waktu dan hubungan sebab-akibat.

Alur atau plot terdiri dari:


(1) Alur maju, yaitu alur yang rangkaian peristiwanya disusun
dari awal sampai ke akhir.
(2) Alur mundur, yaitu alur yang rangkaian peristiwanya
tersusun terbalik yaitu dari akhir kembali ke awal.
(3) Alur campuran, yaitu alur yang merupakan gabungan alur
maju dan alur mundur.
Tahap-tahap alur:
1. Pengenalan atau Eksposisi ,
adalah proses penggarapan serta memperkenalkan informasi penting
kepada para pembaca mengenai tokoh cerita dan latar dalam cerita.
2. Komplikasi (Penampilan Masalah),
adalah adanya masalah yang terjadi di antara para tokoh, baik tokoh dengan
tokoh, tokoh dengan tempat, maupun tokoh dengan suasana yang terdapat
dalam cerita rekaan.
3. Klimaks (Puncak Ketegangan),
adalah suatu permasalahan yang dialami tokoh cerita telah mencapai pada
puncaknya (meruncing).
4. Antiklimaks (Ketegangan Menurun/peleraian),
adalah suatu peristiwa yang ditandai dengan menurunnya tingkat
permasalahan yang terjadi pada tokoh.
5. Resolusi (Penyelesaian),
adalah kejadian akhir yang merupakan penyelesaian permasalahan di
antara para tokoh cerita.
4. Latar atau setting

Latar atau setting adalah hal-hal yang mencakup tempat, waktu,


dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita.

1) Latar tempat, yaitu tempat-tempat yang dijadikan dasar


cerita: rumah, sekolah, kamar, pasar, bioskop, kelas, jalan
raya, mal, dan masih banyak lagi.
2) Latar waktu, yaitu waktu-waktu yang dijadikan dasar cerita:
nama hari, tanggal, jam, pagi, siang, sore, malam, dan
seterusnya.
3) Latar suasana, yaitu suasana tempat atau keadaan tokoh yang
saat tersebut dijadikan dasar cerita: mendung, cerah, hujan,
sedang marah, gelisah, takut, berani, dan lain sebagainya.
Contoh 1:

1) Latar tempat, menunjuk pada lokasi terjadinya peristiwa yang


diceritakan dalam sebuah karya fiksi.

Contoh :
Pada suatu malam ia berdiri di simpang jalan di muka kantor
polisi yang bersebelahan dengan sebuah gedung yang sudah
berusia seabad dan berhadapan dengan bekas benteng
Belanda dan di belakangnya berdiri jam kota yang tegak
megah seperti tugu, tetapi jarumnya selalu menunjukan pukul
dua kurang lima menit. ( Dalam Kelam, Motinggo Busye)

Kutipan cerpen di atas yang dicetak miring menunjukan latar


tempat.
Contoh 2:

2. Latar waktu, berhubungan dengan masalah kapan


terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam
sebuah karya fiksi.

Contoh :
Pada suatu malam ia berdiri di simpang jalan di muka kantor
polisi yang bersebelahan dengan sebuah gedung yangsudah
berusia seabad dan berhadapan dengan bekas benteng
Belanda dan di belakangan berdiri jam kota yang tegak
megah seperti tugu, tetapi jarumnya selalu menunjukan
pukul dua kurang lima menit. ( Dalam Kelam, Motinggo
Busye).
Contoh 3:

3) Latar suasana, merujuk pada hal-hal yang berhubungan


dengan suasana terjadinya peristiwa dan kehidupan sosial
masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya
fiksi.
Contoh :
“Betapa gembira hati Farhan ketika bertemu dengan
sahabatnya , Fitra. Mereka berpelukan cukup lama untuk
melepas rindu.”

(latar suasana: bahagia dan mengharukan).


5. Sudut pandang (Point of view)
Sudut pandang atau point of view adalah cara
pengarang menempatkan dirinya dalam cerita.

Sudut pandang pengarang terdiri dari:


1. Sudut pandang pengarang orang pertama
(akuan).
Ciri-ciri penceritaannya yaitu menggunakan kata
ganti “Aku, ku, atau Saya.”
2. Sudut pandang pengarang orang ketiga(diaan).
Ciri-ciri penceritaannya menggunakan kata ganti “
Dia, ia”, atau menggunakan nama tokoh cerita.
1. Sudut pandang pengarang orang pertama (akuan).
Dalam hal ini yang bercerita adalah aku. Tokoh yang
muncul dalam cerita “aku”.
Sudut pandang pengarang orang pertama (akuan) terdiri
dari:
1) Sudut pandang orang pertama (akuan) pelaku
utama, yaitu tokoh aku sebagai pusat cerita (tokoh
utama)
2) Sudut pandang orang pertama (akuan) pelaku
sampingan, yaitu tokoh aku sebagai pelaku
sampingan saja. Artinya, ada tokoh lain (selain aku)
yang lebih menjadi pusat cerita.
Perhatikan kutipan cerpen yang menggunakan:
1. Sudut pandang orang pertama atau akuan pelaku utama,

Contoh 1:
Pagi ini begitu cerah hingga mampu mengubah suasana jiwaku yang
tadinya penat karena setumpuk tugas yang masih terbengkelai
menjadi sedikit teringankan. Namun, aku harus segera bangkit dari
tidurku dan bergegas mandi karena pagi ini aku harus meluncur ke
Kedubes Australia untuk mengumpulkan berita yang harus segera
aku laporkan hari ini juga.

Contoh 2:
Setiap hari aku bersepeda ke sekolah. Jarak rumahku dengan sekolah
tidak terlalu jauh sekitar 1 km. Ibuku pernah mengatakan, bersepeda
juga bisa disebut dengan olahraga. Setelah tahu manfaatnya, aku
selalu bersepeda jika berangkat ke sekolah. Sekarang teman –
temanku juga ikut bersepeda. Sejak hari itu, aku jadi lebih
bersemangat untuk ke sekolah.
Perhatikan kutipan cerpen yang menggunakan:
2. Sudut pandang orang pertama atau akuan pelaku sampingan

Contoh 1:
Aku bangga melihat Agus teman baikku, dia sangat cerdas dalam
berbagai mata pelajaran di sekolah. Terkadang aku merasa iri
padanya, karena dia lebih pintar dari pada aku, akan tetapi dia
selalu membantuku jika aku dalam kesulitan dan dia selalu
menemaniku saat bermain…

Contoh 2:
Si Jhony Chan itu juga semakin menyebalkan. Dia beberapa kali
terang-terangan mengajakku jalan bareng. Belum lagi komplotan
wajah-wajah Melayu lain yang sok dewasa. Termasuk Adi temanku
asal Jakarta (penerima ASEAN ssholarship juga) mulai pendekatan.

(Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, Tere Liye)


2. Sudut pandang pengarang orang ketiga (diaan),
yaitu sudut pandang bercerita di mana tokoh pencnerita
tidak terlibat dalam peristiwa-peristiwa cerita. Di sini pengarang

memakai istilah “ia” atau “dia” atau memakai nama orang.

Sudut pandang pengarang orang ketiga (diaan) terdiri dari:


1) Sudut pandang orang ketiga (diaan) serba tahu/pelaku utama,
yaitu pencerita diaan yang tahu segala sesuatu tentang semua
tokoh dan peristiwa dalam cerita.
Tokoh ini bebas bercerita dan bahkan memberi komentar dan
penilaian terhadap tokoh cerita
2) Sudut pandang orang ketiga (diaan) terbatas/pengamat, yaitu
pencerita diaan yang membatasi diri dengan memaparkan
atau melukiskan lakuan dramatik yang diamatinya. Jadi,
seolah-olah dia hanya melaporkan apa yang dilihatnya saja.
Perhatikan cuplikan cerpen dengan:
Sudut pandang pengarang orang ketiaga (diaan),

1) Sudut pandang orang ketiga (diaan) serba tahu/pelaku utama,


Contoh 1:
Sudah genap satu bulan dia menjadi pendatang baru di komplek perumahan
ini. Tapi, belum satu kali pun dia terlihat keluar rumah untuk sekedar beramah-
tamah dengan tetangga yang lain, berbelanja, atau apalah yang penting dia
keluar rumah.
“Apa mungkin dia terlalu sibuk, ya?” celetuk salah seorang tetangganya. “Tapi,
masa bodoh! Aku tak rugi karenanya dan dia juga tak akan rugi karenaku.”
Pernah satu kali dia kedatangan tamu yang kata tetangga sebelah adalah
saudaranya. Memang dia sosok introvert, jadi walaupun saudaranya yang
datang berkunjung, dia tidak bakal menyukainya.

Contoh 2:
Sudah menjadi rahasia umum jika dia bertingkah seperti itu. Semua
tetangganya pun seolah tak peduli lagi dengan kelakuannya. Dia adalah Fardan,
anak kepala desa. Sekolahnya saja tak lulus. Semua usaha yang ia lakukan bak
api melumat kertas. Habis tak bersisa. Orang tuanya sudah….
Perhatikan cuplikan cerpen dengan:
Sudut pandang pengarang orang ketiaga (diaan),

2) Sudut pandang orang ketiga (diaan) terbatas/pengamat


Contoh 1:
Datang seorang siswa baru berpakaian keren kedalam kelas. Wajahnya
yang tampan membuat semua siswi di kelas tersebut terdiam. Tiba-tiba
siswa baru tersebut tersenyum dan membuat semua siswi dikelas
menjerit histeris, karena tidak menyangka senyum siswa baru itu sangat
mempesona…

Contoh 2:
Entah apa yang terjadi dengannya. Datang-datang ia langsung marah.
Memang kelihatannya ia punya banyak masalah. Tapi kalau dilihat dari
raut mukanya, tak hanya itu yang ia rasakan. Tapi sepertinya ia juga
sakit. Bibirnya tampak kering, wajahnya pucat,dan rambutnya kusut
berminyak seperti satu minggu tidak terbasuh air. Tak satu pun dari
mereka berani untuk menegurnya, takut menambah amarahnya.
6. Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah ciri khas kebahasaan yang
digunakan
pengarang dalam cerita yang ditulisnya.

7. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan
pengarang kepada pembaca melalui cerita yang
ditulisnya.
2. Unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang


berasal dari luar aspek sastra, yang ikut
membangun penyusunan suatu karya sastra.

Unsur ekstrinsik prosa fiksi (cerpen) meliputi :


1. Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya,
politik, ekonomi);
2. Latar belakang kehidupan pengarang; dan
3. Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan.
C. TUGAS BELAJAR 1

Kerjakan tugas belajar berikut dengan benar:


1. Tuliskan pengertian cerpen dengan benar!
2. Tuliskan ciri-ciri cerpen!
3. Tuliskan jenis-jenis cerpen!
4. Tuliskan unsur-unsur intrinsik cerpen!
5. Tuliskan unsur-unsur ekstrinsik cerpen!
6. Tuliskan jenis-jenis alur!
7. Tuliskan tahap-tahap alur!
8. Tuliskan 3 jenis tokoh cerita berdasarkan sifatnya!

Keterangan:
a. Tugas dikerjakan pada buku catatanmu, ditulis dengan pulpen hitam dan rapi.
b. Sebagai bukti yang harus dikirimkan: yaitu Foto kamu sedang mengerjakan tugas dan
lembar tugas yang telah selesai dikerjakan,
c. silakan hasil tugas tersebut kalian /foto tersebut kamu kirimkan ke WA pribadi bapak.
[0813 8249 1972]
d. Upayakan tugas yang sudah kamu kerjakan dikirimkan segera/tepat waktu!
e. Tapi jangan lupa pada bagian atas lembar tugasmu, tuliskanlah namamu dan kelasmu!

Anda mungkin juga menyukai