OLEH :
SAHADA, S.Pd.
MTs Negeri 1 Tangerang
Fungsi Cerpen
Secara umum, Cerpen memiliki 5 fungsi, yaitu:
1. Fungsi Rekreatif
• Cerpen berfungsi untuk memberikan rasa senang, gembira, dan menghibur bagi
seluruh pembacanya.
2. Fungsi Estetis
• Cerpen memiliki fungsi untuk memberikan keindahan bagi pembaca karya
sastra.
3. Fungsi Moralitas
• Cerpen dapat memberikan nilai-nilai moral kepada pembaca, sehingga
mendapat pengetahuan tentang hal-hal yang baik dan hal-hal yang buruk.
4. Fungsi Didaktif
• Cerpen dapat mengarahkan dan mendidik para pembaca dengan nilai-nilai
kebenaran dan kebaikan di dalam cerita.
5. Fungsi Relegiusitas
• Cerpen mengandung nilai-nilai yang terdapat pada ajaran agama yang bisa
dijadikan teladan bagi para pembacanya.
B. Unsur Pembangun Cerpen
1. Unsur intrinsik
Unsur intrinsik cerpen adalah unsur-unsur yang membangun
cerpen dari dalam cerpen itu sendiri.
Unsur intrinsik cerpen, yaitu:
1) Tema
2) Penokohan
3) Plot atau alur
4) Latar atau setting
5) Sudut pandang atau Point of View
6) Gaya bahasa
7) Amanat
Penjelasan Unsur Intrinsik Cerpen
1. Tema
Tema adalah gagasan atau pokok permasalahan yang menjadi
dasar pengembangan cerita.
2. Penokohan
Ada beberapa cara mengenali karakter tokoh cerita dalam cerpen, antara
lain:
1) Melalui perbuatan atau tindakan-tindakannya,
2) Melalui ucapan-ucapannya.
3) Melalui penggambaran fisiknya, misalnya cara berpakaian, dan bentuk
tubuhnya.
4) Melalui pikiran-pikirannya.
5) Melalui penjelasan langsung oleh si pengarang
6) Melalui dialog/ucapan tokoh lain.
1) Jenis Tokoh berdasarkan peranannya :
Contoh :
Pada suatu malam ia berdiri di simpang jalan di muka kantor
polisi yang bersebelahan dengan sebuah gedung yang sudah
berusia seabad dan berhadapan dengan bekas benteng
Belanda dan di belakangnya berdiri jam kota yang tegak
megah seperti tugu, tetapi jarumnya selalu menunjukan pukul
dua kurang lima menit. ( Dalam Kelam, Motinggo Busye)
Contoh :
Pada suatu malam ia berdiri di simpang jalan di muka kantor
polisi yang bersebelahan dengan sebuah gedung yangsudah
berusia seabad dan berhadapan dengan bekas benteng
Belanda dan di belakangan berdiri jam kota yang tegak
megah seperti tugu, tetapi jarumnya selalu menunjukan
pukul dua kurang lima menit. ( Dalam Kelam, Motinggo
Busye).
Contoh 3:
Contoh 1:
Pagi ini begitu cerah hingga mampu mengubah suasana jiwaku yang
tadinya penat karena setumpuk tugas yang masih terbengkelai
menjadi sedikit teringankan. Namun, aku harus segera bangkit dari
tidurku dan bergegas mandi karena pagi ini aku harus meluncur ke
Kedubes Australia untuk mengumpulkan berita yang harus segera
aku laporkan hari ini juga.
Contoh 2:
Setiap hari aku bersepeda ke sekolah. Jarak rumahku dengan sekolah
tidak terlalu jauh sekitar 1 km. Ibuku pernah mengatakan, bersepeda
juga bisa disebut dengan olahraga. Setelah tahu manfaatnya, aku
selalu bersepeda jika berangkat ke sekolah. Sekarang teman –
temanku juga ikut bersepeda. Sejak hari itu, aku jadi lebih
bersemangat untuk ke sekolah.
Perhatikan kutipan cerpen yang menggunakan:
2. Sudut pandang orang pertama atau akuan pelaku sampingan
Contoh 1:
Aku bangga melihat Agus teman baikku, dia sangat cerdas dalam
berbagai mata pelajaran di sekolah. Terkadang aku merasa iri
padanya, karena dia lebih pintar dari pada aku, akan tetapi dia
selalu membantuku jika aku dalam kesulitan dan dia selalu
menemaniku saat bermain…
Contoh 2:
Si Jhony Chan itu juga semakin menyebalkan. Dia beberapa kali
terang-terangan mengajakku jalan bareng. Belum lagi komplotan
wajah-wajah Melayu lain yang sok dewasa. Termasuk Adi temanku
asal Jakarta (penerima ASEAN ssholarship juga) mulai pendekatan.
Contoh 2:
Sudah menjadi rahasia umum jika dia bertingkah seperti itu. Semua
tetangganya pun seolah tak peduli lagi dengan kelakuannya. Dia adalah Fardan,
anak kepala desa. Sekolahnya saja tak lulus. Semua usaha yang ia lakukan bak
api melumat kertas. Habis tak bersisa. Orang tuanya sudah….
Perhatikan cuplikan cerpen dengan:
Sudut pandang pengarang orang ketiaga (diaan),
Contoh 2:
Entah apa yang terjadi dengannya. Datang-datang ia langsung marah.
Memang kelihatannya ia punya banyak masalah. Tapi kalau dilihat dari
raut mukanya, tak hanya itu yang ia rasakan. Tapi sepertinya ia juga
sakit. Bibirnya tampak kering, wajahnya pucat,dan rambutnya kusut
berminyak seperti satu minggu tidak terbasuh air. Tak satu pun dari
mereka berani untuk menegurnya, takut menambah amarahnya.
6. Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah ciri khas kebahasaan yang
digunakan
pengarang dalam cerita yang ditulisnya.
7. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan
pengarang kepada pembaca melalui cerita yang
ditulisnya.
2. Unsur Ekstrinsik Cerpen
Keterangan:
a. Tugas dikerjakan pada buku catatanmu, ditulis dengan pulpen hitam dan rapi.
b. Sebagai bukti yang harus dikirimkan: yaitu Foto kamu sedang mengerjakan tugas dan
lembar tugas yang telah selesai dikerjakan,
c. silakan hasil tugas tersebut kalian /foto tersebut kamu kirimkan ke WA pribadi bapak.
[0813 8249 1972]
d. Upayakan tugas yang sudah kamu kerjakan dikirimkan segera/tepat waktu!
e. Tapi jangan lupa pada bagian atas lembar tugasmu, tuliskanlah namamu dan kelasmu!