Anda di halaman 1dari 10

NAMA : LEONI WILHELMINA

NPM : A1G020135

KELAS : 2A PGSD

Apresiasi Cerita Anak

A.

Jerapah Yang
Sombong
Karya : Rina

Dahulu kala ketika matahari mulai terbit ada seekor Jerapah yang sedang
memakan daun-daunan, ketika seekor kelinci datang kesampingnya, kelinci
berkata.“enak sekali kau, Jerapah. Kau bisa makan daun kesukaanmu karena
berleher panjang. Kau bisa menggapai semua daun yang kau ingin makan.
Namun, aku hanya bisa memakan rumput karena tidak berleher panjang.”
Jerapah pun dengan sombongnya menjawab, “Tentu saja. Aku memang
memiliki leher yang panjang. Dan, aku sangat senang dengan leherku.” Namun,
tiba-tiba, sebuah gempa datang. Tanah berguncang hebat dan pohon-pohon di
hutan tumbang termasuk pohon yang berada disamping Jerapah. Pohon itu
mengenai Jerapah. Jerapah tidak sempat lari karena lehernya yang panjang
tersangkut di batang pohon.
Sementara itu, Kelinci yang berbadan kecil bisa berlari dan bersembunyi
di bawah sebuah batu. Ia tidak terkena pohon dan bisa menyelamatkan dirinya.
Dan jerapah pun merasasangat menyesal.
B. Unsur Intrinstrik :

1. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri.
Unsur intrinsik sebuah cerita anak adalah unsur-unsur yang secara langsung
membangun cerita itu sendiri. Kepaduan antara berbagai unsur intrinsik inilah
yang membangun sebuah cerita berwujud. Unsur-unsur tersebut meliputi: tema,
alur atau plot, tokoh dan penokohan, latar atau setting dan sudut pandang

2. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang secara langsung turut membangun


karya sastra itu, yang secara faktual terdapat di dalam karya sastra. Unsurunsur
inilah yang membuat sebuah karya hadir sebagai karya sastra. Atau, dari sudut
pandang pembaca, unsur-unsur cerita itulah yang akan dijumpai ketika membaca
sebuah novel

a) Tema : gagasan ide/pikiran utama yang melandasi karya sastra dengan


kategori cerita anak yang berjudul “Sang kera penipu”memiliki ide utama
berupa penyesalan
1. Gagasan, ide atau pikiran utama yang mendasari karya sastra itu
2. Tema adalah gagasan yang melandasi cerita, yang berkaitan dengan
berbagai aspek kehidupan, seperti masalah sosial, politik, budaya religi,
juga cinta kasih, maut, dan sebagainya
b) Alur : rangkaian peristiwa atau kejadian pada cerita sastra berupa cerita
anak ini yang berjudul “Jerapah yang sombong” mengunakan alur maju
karena ceritanya terurut dari awal sampe akhir cerita.
1. Menurut Marjorie Boulton (dalam Herman J. Waluyo, 2002: 145)
memperjelas bahwa alur atau plot berarti seleksi peristiwa yang
disusun dalam urutan waktu yang menjadi penyebab mengapa
seseorang tertarik untuk membaca dan mengetahui kejadian yang akan
datang dalam rangkaian kejadian itu terdapat hubungan sebab akibat
yang logis, artinya membaca merasa bahwa secara rasional kejadian
atau urutan kejadian itu memang mungkin terjadi (tidak dibuatbuat)
2. Alur merupakan rangkaian peristiwa yang sambungsinambung yang
terjalin dalam hubungan kausalitas (sebab-akibat) guna membangun
jalannya cerita secara terpadu dan utuh.
Macam-macam alur :
 1. Alur Maju
Alur maju di dalam pengertian alur cerita atau yang biasa
disebut progresif adalah tindakan yang memuncak pada akhir
cerita. Alur maju adalah serangkaian peristiwa yang dimulai
secara teratur dari awal hingga akhir cerita.
 2. Alur Mundur
Alur mundur atau regresi merupakan tindakan yang
menceritakan masa lalu dari tokoh di dalam cerita. Pengertian
alur cerita mundur ini justru konfliknya disampaikan di awal
cerita dan kemudian mundur ke masa lalunya. Serangkaian
peristiwa dalam refluks dimulai dari masa lalu ke masa kini
dengan waktu yang tidak tepat.
 3. Alur Campuran
Pengertian alur cerita berdasarkan kronologis cerita yang
terakhir yakni alur campuran. Alur campuran atau alur bolak-
balik ini seperti sungai yang dimulai di titik paling tinggi,
kemudian menceritakan masa lalu dan berlanjut sampai selesai.
Saat menceritakan masa lalunya, karakter tokoh yang
diperkenalkan di dalam cerita akan memperkenalkan karakter
lain selama cerita belum berakhir dan saat cerita kembali ke
awal lagi
 4. Alur Sorot Balik (Flashback)
Berbeda dengan pengertian alur cerita mundur, alur sorot balik
atau flashback ini merupakan alur yang terjadi karena
pengarang mendahulukan akhir cerita dan setelah itu kembali
ke awal cerita. Pengarang biasanya memulai ceritanya dari
klimaks menuju kembali ke awal cerita dan ke akhir cerita lagi.
Tahapan yang terjadi pada alur sorot balik ini dimulai dari
klimaks – anti-klimaks – akhir – peruwitan – awal.
 5. Alur Klimaks
Alur klimaks dalam pengertian alur cerita adalah susunan
peristiwa menanjak dari peristiwa biasa yang meningkat
menjadi penting dan lebih menegangkan dibandingkan
sebelumnya.
 6. Alur Anti-klimaks
Pengertian alur cerita anti-klimaks adalah alur cerita yang
susunan peristiwanya makin menurun dari peristiwa
menegangkan kemudian menjadi kendor dan berakhir dengan
peristiwa yang semakin biasa saja.
 7. Alur Kronologis
Berdasarkan pengertian alur cerita kronologis adalah alur yang
susunan peristiwanya berjalan sesuai dengan urutan waktu
terjadinya peristiwa. Di dalam alur ini, terdapat hitungan jam,
menit, detik, hari, dan lain sebagainya.

c) Tokoh dan Penokohan : tokoh yang ditampilkan didalam cerita anak ini
ada dua yakni :
 Jerapah : sebagai tokoh utama memiliki sifat penokohan berupa
sifat yang sombong,
 Kelinci : memiliki sifat penokohan berupa sifat baik hati,sabar
dan rendah hati
Kemudian penulis juga menggambarkan penokohan tersebut
dengan penggambaran ,direct author analysis dan Conversation of
other character dimana penulis menggambarkan sifat tokoh melalui
dialog yang ia gambarkan seperti :
 Reaction to events dan Conversation of other character :
kelinci berkata.“enak sekali kau, Jerapah. Kau bisa makan
daun kesukaanmu karena berleher panjang. Kau bisa
menggapai semua daun yang kau ingin makan. Namun, aku
hanya bisa memakan rumput karena tidak berleher
panjang.”
Jerapah pun dengan sombongnya menjawab, “Tentu saja.
Aku memang memiliki leher yang panjang. Dan, aku sangat
senang dengan leherku.
1. Tokoh cerita (character) adalah orang-orang yang ditampilkan
dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh pembaca
ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu
seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan
dalam tindakan.
2. Tokoh dalam cerita merupakan penggambaran karakter tokoh,
pengungkapan jalan pikiran, penggambaran fisik, dan gambaran
lingkungan tempat tinggal tokoh.
3. penokohan atau perwatakan adalah karakter tokoh yang tercermin
pada setiap tingkah laku yang diperankan dalam sebuah naskah
drama/ cerita. Dalam menunjukkan karakter tersebut masing-
masing tokoh dapat mempertunjukkan dengan dialog (kata-kata)
atau secara langsung dengan tindakan sesuai perannya.
- Macam macam tokoh dalam cerita anak dibagi menjadi 3 yaitu :
 Tokoh Protagonis: tokoh utama pada cerita.
 Tokoh Antagonis: tokoh penentang atau lawan dari tokoh
utama.
 Tokoh Tritagonis: penengah dari tokoh utama dan tokoh
lawan.atau tokoh tambahan
- Cara penokohan ditampilkan :
a) Phisical description; pengarang menggambarkan watak pelaku
cerita melalui pemerian (deskripsi) bentuk lahir atau
temperamen pelaku;
b) Portrayal of thought stream or of conscious thought; pengarang
melukiskan jalan pikiran pelaku atau apa
yang terlintas di dalam pikirannya. Dalam drama, biasanya
lukisan watak diberikan pada keterangan tentang latar
belakang pelaku;
c) Reaction to events; pengarang melukiskan
bagaimana reaksi pelaku terhadap peristiwa tertentu;
d) Direct
author analysis; pengarang secara langsung menganalisis atau
melukiskan watak pelaku;
e) Discussion of environment; pengarang
melukiskan kedaan sekitar pelaku, sehingga pembaca dapat
menyimpulkan watak pelaku tersebut;
f) Reaction of others to
character; pengarang melukiskan pandangan-pandangan tokoh
atau pelaku lain (tokoh bawahan) dalam suatu cerita tentang
pelaku utama;
g) Conversation of other character; pengarang
melukiskan watak pelaku utama melalui perbincangan atau
dialog dengan para pelaku lainnya (Waluyo, 2002: 19-20).

d) Sudut Pandang : sudut pandang yang dipergunakan pada cerita anak ini
menggunakan sudut pandang orang ketiga,karena langsung menggunakan
nama tokoh dalam menceritakan cerita tersebut. Seperti contoh : Dahulu
kala ketika matahari mulai terbit ada seekor Jerapah yang sedang
memakan daun-daunan, ketika seekor kelinci datang kesampingnya,
kelinci berkata.
1. Sudut pandang (point of view) diartikan oleh Stanton sebagai
posisi pengarang terhadap peristiwa-peristiwa di dalam cerita
(Stanton, 1975:71). Untuk mengisahkan lakuan dalam sebuah
novel, pengarang dapat memposisikan diri dari sudut mana ia akan
menyajikannya. Pada garis besarnya hanya ada dua yakni insider
(pengarang ikut mengambil peran dalam cerita) atau outsider
(pengarang berdiri sebagai orang yang berada di luar cerita).
2. Aminudin (1991:90) mengatakan sudut pandang atau biasa
diistilahkan poin of view adalah cara pengarang menampilkan para
pelaku dalam cerita yang dipaparkannya. Sebelum menulis
sastrawan lebih dahulu menentukan siapa yang 98 │ Pengkajian
Sastra menjadi subjeknya. Menentukan pusat cerita atau pusat
pengisahan berarti menentukan pertalian atau relasi antara
pengarang dengan ceritanya, di mana sastrawan berdiri
(Aminuddin, 1990:125).

- Macam macam jenis sudut pandang


(1) First-person-central atau sudut pandang orang pertama sentral
atau dikenal juga sebagai akuan-sertaan, dalam cerita itu tokoh
sentralnya adalah pengarang yang secara langsung terlibat di dalam
cerita. Ada dua kemungkinan mengenai si aku/saya dalam cerita ini
yaitu aku sebagai pengarang itu sendiri atau si aku saya bukan
pengarang, seolah-olah pembaca mendengar cerita dari pelakunya
sendiri.
(2) First-person-periplural atau sudut pandang orang pertama
sebagai pembantu atau disebut sebagai akuan tak sertaan, adalah
sudut pandang ketika tokoh aku hanya nienjadi pembantu yang
mengantarkan tokoh lain yang lebih penting.
(3) Third-person-omniscient atau sudut pandang orang ketiga
mahatahu atau disebut juga diaan-maha tahu, yaitu pengarang di
luar cerita, menjadi pengamat yang mahatahu.
(4) Third-person-himted atau sudut pandang orang bekerja terbatas
atau disebut juga diaan terbatas, yakni pengarang mempergunakan
orang ketiga sebagai pencerita yang terbatas hak ceritanya.
Pengarang hanya menceritakan apa yang dialami oleh tokoh yang
dijadikan tumpuan cerita.

e) Latar : latar yang digunakan dalam cerita anak ini ada 3 yakni:
 Waktu : menggunakan latar waktu pagi hari. Contoh : ketika
matahari mulai terbit
 Tempat : menggunakan latar tempat di hutan. Contohnya : Tanah
berguncang hebat dan pohon-pohon di hutan tumbang
 Suasana : menggunakan latar suasana menegangkan,menyebalkan
juga menyedihkan karena pada saat dicerita dijelaskan jerapah
memiliki sifat menyebalkan karena ia sombong,kemudian berubah
menegangkan karena terjadi gempa dihutan dan terakhir berubah
menyedihkan karena jerapah tidak bias menyelamtkan diri akibat
gempa tersebut.
1. Menurut Parkamin dan Bari (1973:62) latar adalah penempatan
mengenai waktu dan tempat termasuk lingkungannya. Yang
dimaksud lingkungan meliputi antara lain kebiasaan, adat istiadat,
latar alam atau keadaan sekitar
2. latar adalah bagian sentral pendukung cerita yang menjadikan
sebuah naskah drama diketahui tempat, ruang, dan waktunya pada
masing-masing adegan sehingga mempermudah pementasan dan
pemahaman pembaca atau penonton.
- Macam macam latar :
 1. Latar Waktu
Latar waktu merupakan salah satu macam-macam latar
cerita yang harus dimuat dalam sebuah karya sastra. Sesuai
dengan namanya yakni latar waktu, maka di latar ini
menggambarkan waktu di mana peristiwa di dalam cerita
tersebut berlangsung. Latar waktu juga kembali dibagi
menjadi dua jenis yakni latar eksplisit dan latar implisit.
 2. Latar tempat
Macam-macam pengertian latar cerita yang selanjutnya
adalah latar tempat. Latar tempat menunjukkan lokasi
terjadinya suatu peristiwa. Sama halnya seperti latar waktu,
latar tempat juga dibagi atau bisa dijelaskan di dalam
sebuah cerita dengan dua cara, yakni latar tempat eksplisit
dan latar tempat implisit.
 3. Latar Suasana
Latar suasana merupakan salah satu macam-macam latar
cerita yang menunjukkan bagaimana kondisi batin tokoh
atau pelaku di dalam cerita. Di latar suasana ini biasanya
juga memuat bagaimana situasi dan kondisi lingkungan
tokoh tersebut berada.
Meski demikian, latar suasana ini kebanyakan tidak
dijelaskan atau dituliskan secara detail dan gamblang pada
sebuah cerita. Latar suasana biasanya disampaikan secara
deskriptif di dalam sebuah karya sastra. Misalnya ketika
tokoh di dalam cerita tersebut merasa terpuruk dan sedih,
penulis tidak menggambarkannya dengan menulis bahwa
tokoh tersebut sedih.
 4. Latar Sosial
Macam-macamnya yang keempat adalah latar sosial. Di
dalam sebuah cerita, biasanya memuat latar sosial yang
isinya menerangkan status sosial tokoh di dalam cerita
tersebut atau bagaimana perilaku sosial yang terjadi di
lingkungan sekitarnya.
 5. Latar Alat
Latar pada pengertian latar cerita yang selanjutnya adalah
latar alat. Latar alat ini menerangkan apa saja barang-
barang atau alat-alat yang dipakai sebagai pendukung
karakter tokoh di dalam cerita. Tak hanya biasa dipakai
sebagai pendukung karakter dalam kehidupan sehari-
harinya, barang atau alat yang dipakai ini juga ada saat
tokoh memecahkan masalah.
 6. Latar Belakang
Setting latar belakang ini biasanya ditulis oleh penulis agar
pembaca mampu mengetahui bagaimana latar belakang
kisah atau cerita di dalam karya sastra tersebut terjadi.
Biasanya, latar ini menceritakan bagaimana terjadinya dan
sejarah konflik di dalam cerita bisa terjadi. Fokusnya
adalah pesan yang disampaikan akan mengandung moral
dan amanat yang bisa dipetik.
 7. Latar Integral
Terakhir, di dalam pengertian latar cerita terdapat latar
integral. Latar integral merupakan latar yang jadi bagian
paling penting untuk mendukung waktu dan tempat penting
terjadinya cerita. Misalnya cerita yang memuat mengenai
peristiwa sejarah yang terjadi pada tahun 1800-an.
Saat itu, belum ada teknologi, alat transportasi memadai,
dan listrik, sehingga tokoh harus melakukan komunikasi
menggunakan surat, melakukan perjalanan dengan naik
kuda atau kerbau karena tidak ada transportasi modern
seperti motor atau mobil, dan lain sebagainya.

f) Amanat : amanat atau pesan yang bias kita petik dari cerita anak dengan
judul “jerapah yang sombong’ yakni : Dalam kehidupan sehari hari, kita
tidak boleh sombong karena hal itu akan merugikan orang lain dan diri
sendiri. Dan sikap rendah hati akan membuat kita selamat
1. Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis
kepada pembaca naskah atau penonton drama (Wiyanto, 2002: 24)
2. Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis
kepada pembaca berupa nilai- nilai luhur yang dapat dijadikan
contoh atau teladan

Anda mungkin juga menyukai