Anda di halaman 1dari 24

Bahan Ajar

Bahasa Indonesia

Teks Cerita
Pendek
SMKN 2 BALEENDAH
KELAS X

Disusun Oleh:
Siti Nurhasanah (19210125)
IKIP SILIWANGI
A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : X
Alokasi waktu : 4 X 45 menit
Penyusun: Siti Nurhasanah

B. Kompetensi
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
Kompetensi:

3.8 Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang


terkandung dalam kumpulan cerita pendek yang
dibaca.
3.8.1 Menjelaskan isi cerpen.
3.8.2 Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan dalam
cerpen.

4.8 Mendemonstrasikan salah satu nilai


kehidupan yang dipelajari dalam cerita pendek
4.8.1 Menentukan nilai-nilai kehidupan dalam
cerpen.
4.8.2 Mempresentasikan nilai-nilai kehidupan dalam
cerpen.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
Supaya belajar kalian dapat bermakna maka yang
perlu kalian lakukan adalah :
1. Pastikan kalian memahami kompetensi yang akan
dicapai.
2. Mulailah dengan membaca materi dengan
saksama.
3. Kerjakan soal latihannya.
4. Jika sudah lengkap mengerjakan soal latihan,
cobalah buka kunci jawaban yang ada pada
bagian akhir dari modul ini. Hitunglah skor yang
kalian peroleh.
5. Jika skor masih dibawah 70, cobalah baca
kembali materinya, dan mengerjakan ulang soal.
6. Jika skor kalian sudah minimal 70, kalian bisa
melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan isi cerpen.
2. Siswa dapat mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan
yang terkandung dalam cerita pendek dengan
jujur, disiplin dan kerja sama.
3. Siswa dapat menentukan nilai-nilai kehidupan
dalam cerpen.
4. Siswa dapat mendemonstrasikan salah satu nilai
kehidupan yang dipelajari dalam cerita pendek
dengan teliti, cermat dan terampil.
F. Peta Konsep

TEKS CERPEN

Pengertian Menganalisis
Cerpen unsur-unsur
intrinsik cerpen

Nilai-nilai yang Mengaitkan unsur-


terkandung dalam unsur intrinsik dengan
cerpen kehidupan sehari-hari

Mendiskusikan
nilai-nilai dalam Mendiskusikan
cerita pendek unsur-unsur
intrinsik cerpen
yang dibaca
Menceritakan
kembali isi cerpen
yang dibaca
1. Pengertian Cerpen

Apa itu cerpen?

Cerpen itu singkatan dari cerita pendek. Nah, cerita


pendek ini adalah salah satu jenis karya sastra yang
berbentuk prosa fiksi. Bedanya sama novel, cerita di
dalam cerpen cenderung lebih padat dan biasanya tidak
memiliki banyak tokoh. Yaa.. kalau orang-orang bilang,
kita hanya butuh sekali duduk untuk menyelesaikan satu
cerita pendek.

Cerpen menurut para ahli


Menurut Nugroho Notosusanto
Cerpen adalah kisah cerita pendek yang dibuat dalam
jumlah kata mulai dari 5000 kata beserta
memperkirakan 17 pp kuarto spasi ganda. Selain itu
kisah pada cerpen hanya berpusat pada dirinya sendiri
yang berarti hanya pada satu tokoh saja.

Menurut J.S Badudu


Cerpen adalah cerita pendek yang yang berfokus dan
berkonsentrasi pada satu peristiwa kejadian. Pada
peristiwa kejadian tersebut hanya mengisahkan satu
tokoh cerita saja.
Menurut Sumardjo
Cerpen adalah kisah cerita yang tidak benar-benar
terjadi di dunia nyata. Namun cerita tersebut bisa terjadi
dimana dan kapan saja bahkan di dunia nyata dan
ceritanya relatif singkat dan pendek.

Menurut Hendy
Cerpen merupakan cerita pendek yang ditulis secara
singkat dan pendek. Tulisan pada cerpen tidak
diceritakan terlalu panjang serta berisi tentang kisah
narasi tunggal.

Berdasarkan pengertian teks cerita pendek


menurut para ahli diatas, coba kamu simpulkan
pengertian teks cerpen menurut pemahamanmu
sendiri!
2. Nilai-nilai yang terkandung didalam
cerpen

1. Nilai moral
Nilai moral adalah nilai yang berhubungan erat dengan
pola etika atau perilaku.

Berikut contoh kutipan Nilai Moral:


"Awalnya, aku mau berteman dengan siapa saja, namun
setelah mengetahui kelebihanku, aku mulai memilih
teman yang bisa dekat denganku. Apalagi dengan
otakku yang pandai, semakin banyak teman yang
menyukaiku. Maka, aku pun mulai memilih teman dari
golongan menengah ke atas. Aku tidak lagi mau
berteman dengan anak yang setara padaku"
(Kutipan Cerpen "Penyesalanku" karya Dian Indria A)

Pada kutipan cerpen diatas, terdapat nilai moral yang


diambil. Nilai moral tersebut adalah aku yang berotak
pandai dan hanya ingin berteman dari golongan
menengah ke atas menggambarkan kesombongan yang
merupakan sifat buruk.
2. Nilai kepercayaan
Nilai kepercayaan adalah nilai yang mengungkapkan
keyakinan pada hal-hal yang bersifat gaib.

Berikut contoh kutipan Nilai Religus/Keagamaan:


"Sebenarnya sangat banyak kejadian seperti itu yang
terjadi kepadaku, sangat sering. Terkadang aku bingung
dengan orang-orang yang tak peduli untuk menutup
aurat mereka. Sungguh, sebenarnya apa arti jilbab bagi
mereka?"
(Kutipan Cerpen "Apa Arti Jilbab Bagimu" karya Lamia N
S)

Pada kutipan cerpen diatas, terdapat nilai religius yang


diambil. Nilai religius tersebut meliputi jilbab yang
merupakan penutup aurat yang dipakai perempuan
muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai ke
dada.

3. Nilai budaya
Nilai budaya adalah nilai yang mengikat manusia dengan
segala tata cara, adat istiadat dan tradisi.
Berikut contoh kutipan Nilai Budaya:
"Iyaa, kita mau. Asalkan kamu mau janji akan nerusin
tari jaipong ini. Kan asik kalo kita bisa ngewakilin
Indonesia ke berbagai negara"
(Kutipan Cerpen "Jaipong" karya Aldizza Aurelia).
Pada kutipan cerpen diatas, terdapat nilai budaya yang
diambil. Nilai budaya tersebut adalah tari jaipong yang
merupakan tarian tradisional (kebudayaan) khas Jawa
Barat.

4. Nilai sosial
Nilai sosial adalah nilai yang mengatur pola hubungan
antar individu dalam masyarakat.

Berikut contoh kutipan Nilai Budaya:


Saat Budi hendak menyebrang jalan, ia melihat seorang
ibu tua renta yang terlihat kepayahan menenteng barang
belanjaan. Sepertinya, ibu itu hendak ke seberang jalan.
Budi kemudian menghampirinya dan membantu ibu itu
membawakan barang belanjaan dan menuntunnya
menyeberangi jalan.

Pada kutipan novel diatas, terdapat nilai sosial yang


diambil. Nilai sosial tersebut digambarkan oleh perilaku
sopan santun Budi yang membantu ibu tua
membawakan barangnya dan menyebrang jalan.
Bacalah novel berikut!

Seragam Reka
Matahari masih malu-malu untuk bersinar, justru embun
yang dengan mudahnya menyeruak membuat pagi itu
terasa lebih gelap dan dingin. Terlihat seorang remaja
laki-laki yang sedang menggosokkan punggung
tangannya untuk memberikan sedikit kehangatan.
Seragam putih birunya sama sekali tidak membantu
membuat tubuhnya hangat. Namun ia masih bersyukur
hujan tidak turun dan membuat seragamnya semakin
kusam.
Lampu lalu lintas terus ia perhatikan dengan sangat
cermat sehingga tidak akan terlewatkan perubahan
warnanya. Saat lampu berubah menjadi merah Reka
berjalan menerobos lalu lintas untuk menjajakan koran.
Tidak jarang terkadang Reka menerima penolakan,
bahkan ada yang memberikan tatapan sinis padanya.
Sebenarnya apa salahnya? Ini kan pekerjaan halal bukan
mencuri ataupun hal buruk lainnya.
“Woi Reka! Cepat lagi uda mau masuk” ucap seorang
remaja yang mengenakan seragam putih biru seperti
Reka yang lewat di depan Reka dengan motornya.
Reka tersenyum “Iya, ini benar lagi gue nyusul” ucap
Reka sembari menyusuri jalan yang mulai padat dengan
kendaraan.
Saat sudah di pinggir jalan Reka memasukkan sisa
korannya ke dalam tas. Walau masih tersisa cukup
banyak Reka harus bersyukur berarti hari ini sebesar
inilah rezekinya.
Koran sisa ini tidak dapat dijual lagi karena saat siang
sudah tidak ada yang mencari koran. Sedangkan Reka
tidak bisa melanjutkan berjualan karena jam masuk
sudah mulai mendekat.
Setidaknya hari ini adiknya di rumah bisa makan siang
nanti setelah Reka pulang dari sekolah.

Setelah mempelajari nilai-nilai yang ada dalam cerpen,


bacalah novel berikut dan tentukan nilai-nilai apa saja
yang terdapat didalam cerpen tersebut!
Unsur-unsur intrinsik cerpen
Terdapat tujuh macam unsur intrinsik dalam cerpen, di
antaranya tema, tokoh dan penokohan, latar, alur, sudut
pandang, amanat, dan gaya bahasa. Untuk penjelasan
lebih lengkapnya, langsung aja kita simak bersama-
sama, yaa..

1. Tema
Tema adalah gagasan utama yang ingin disampaikan
pengarang dalam cerpen. Bisa dikatakan, tema ini
adalah nyawa dari sebuah cerita. Kenapa? Karena tema
akan menentukan latar belakang cerita tersebut.

2. Tokoh dan penokohan


Tokoh merupakan pelaku dalam sebuah cerita. Tokoh
terbagi atas tokoh utama dan tokoh tambahan.
Tokoh utama merupakan tokoh yang melakukan
interaksi secara langsung atau terlibat dalam konflik.
Tokoh tambahan merupakan tokoh yang hanya
diungkapkan dalam cerpen tanpa adanya interaksi
yang dilakukan tokoh atau tokoh yang tidak terlibat
dalam konflik.

Sementara itu, penokohan merupakan watak atau


karakter tokoh yang terdapat dalam sebuah cerita.
Contohnya, tokoh Bandung Bondowoso dalam cerita
Roro Jonggrang yang memiliki watak gigih.
3. Latar
Merupakan gambaran tempat, waktu, dan suasana
cerpen.
Latar tempat menjelaskan di mana kejadian atau
peristiwa dalam cerpen terjadi.
Latar waktu menjelaskan kapan kejadian atau
peristiwa dalam cerpen terjadi.
Latar suasana menjelaskan gambaran suasana
dalam sebuah cerpen.
Contoh: Malam itu saya berada di sini,
memperhatikannya belajar. (latar waktu)

4. Alur dan plot


Alur adalah rangkaian kronologi peristiwa dalam cerita
pendek. Kemudian, alur dibedakan menjadi alur maju,
alur mundur, dan alur campuran.
Alur maju adalah cerpen dengan peristiwa yang
disajikan secara kronologis atau sesuai dengan
urutan waktu dari awal ke akhir.
Alur mundur adalah cerpen dengan peristiwa yang
dimulai dari akhir cerita ke awal cerita. Alur mundur
disebut juga dengan istilah kilas balik.
Alur campuran adalah alur cerpen yang merupakan
gabungan antara alur maju dan alur mundur. Jadi,
rangkaian peristiwanya melompat-lompat antara
peristiwa masa lalu dengan masa kini.
Sementara itu, plot merupakan gambaran peristiwa yang
mengandung hubungan sebab akibat.
Berikut ini merupakan skema plot:

5. Sudut pandang
Sudut pandang berisi pandangan pengarang terhadap
cerpen, bisa aja pengarang menjadi orang pertama atau
orang ketiga.
Sudut pandang orang pertama adalah pengarang
terlibat langsung atau orang pertama dalam cerita
yang ditandai dengan penggunaan kata ganti orang
aku, saya, dan sebagainya.
Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang tidak
terlibat langsung dalam cerita yang ditandai dengan
penggunaan kata ganti orang seperti dia, mereka,
dan sebagainya atau menggunakan nama tokoh.
Sudut pandang orang ketiga terbagi atas orang
ketiga terarah dan orang ketiga serba tahu.
Contoh: Karena sebagai seorang sahabat, dia jelas jauh
lebih tulus setiap daripada saya. (sudut pandang orang
pertama).
6. Amanat
Amanat merupakan pesan moral yang ingin disampaikan
oleh penulis kepada pembaca melalui cerpen. Misalnya,
cerita Malin Kundang yang memiliki amanat tidak boleh
durhaka kepada ibu.

7. Gaya bahasa
Merupakan pemakaian ragam bahasa yang berfungsi
untuk memberikan kesan yang lebih menarik dengan
menggunakan majas.
Contoh: Lidah api bergoyang menjilat wajah saya yang
tengah merunduk. (gaya bahasa menggunakan majas
personifikasi)

Latihan Soal
Cermatilah kutipan teks cerpen berikut!
Sahabat yang Nyata dan Setia

Namaku Zahra, aku mempunyai 2 sahabat yang bernama


Lia dan Khana. aku lebih menganggap Khana sebagai
sahabatku. Tapi entahlah, kenapa aku lebih sering
bermain bersama Lia, aku juga heran. Kadang kala aku
berpendapat kalau Khana yang tidak mau terbuka
padaku. Jadi, jika aku bertanya dia menjawab “Tidak”,
padahal di dalam hatinya dia menjawab “Iya”. Aku juga
heran kenapa aku bisa tahu isi hatinya yang sebenarnya,
aapakah karena dia adalah sahabatku dari kelas tiga SD.
Aku sering bertanya padanya tapi Khana tidak pernah
menganggapnya serius, apa itu karena kita sering bercanda
atau bagaimana aku tidak tahu. Terkadang aku
membayangkan “kelihatannya aku tidak bisa bersahabat
dengannya lagi”. Aku juga terkadang tersenyum palsu
untuknya. Terkadang juga aku membayangkan apakah dia
selama ini membohongiku dengan senyum dan tingkah
lakunya? Tapi semua kejengkelanku diobati oleh Lia, dia
selalu menyadarkanku kalau Khana itu memang begitu
orangnya.

Suatu hari, saat kelulusan dia akan pindah ke jakarta. Aku


sangat senang karena dia tidak akan mengganggu hidupku
lagi. Tapi disaat itu juga aku menyadari ternyata dia nyata
menganggapku sebagai sahabatnya. Khana menangis
dengan tulus lalu memelukku dan berkata “Hei sobat,
maafkan aku” disaat itu juga aku langsung kaget lalu aku
berkata “iya” satu kata yang jelas, ringkas dan mencangkup
segala kata.

Pagi itu aku bangun pagi seperti biasa lalu memakan


sarapanku sambil menyetel berita. Di berita itu aku melihat
sebuah pesawat tujuan Solo – Jakarta jatuh saat akan lepas
landas, seluruh penumpang meninggal dunia, dan pesawat
terbakar habis karena kebocoran bahan bakar. Tak terasa
air mata telah membasahi pipiku, karena aku tahu saat itu
hanya ada satu pesawat tujuan Jakarta dan yang dinaiki
Khana. Aku langsung berdo’a untuk Khana agar masuk
surga dan diampuni segala dosanya sehabis sholat. Padahal
baru kemarin kita saling meminta maaf.
Setelah kalian membaca cerpen tersebut,
coba tentukan unsur intrinsiknya!

1. Tema:

2. Alur:

3. Latar:

4. Penokohan:

5. Amanat:
Rangkuman

Cerpen adalah karya prosa yang berupa gagasan,


pikiran dan pengalaman dalam rangkaian peristiwa
yang terjalin menjadi satu yang di dalamnya terjadi
konflik antartokoh atau dalam diri tokoh itu sendiri
dalam latar dan alur. Peristiwa dalam cerita berwujud
hubungan antar tokoh, tempat, dan waktu yang
membentuk satu kesatuan.

Unsur-unsur intrinsik cerpen terdiri dari tema, latar,


penokohan, alur, sudut pandang, amanat dan gaya
bahasa.

Nilai-nilai cerita pendek, meliputi nilai sosial, budaya,


keagamaan/ religi, moral, dan lain-lain.

Mendidentifikasi nilai-nilai kehidupan dalam cerita


pendek dilakukan dengan menentukan nilai-nilai
kehidupan karena pada dasarnya cerita pendek
banyak memuat nilai-nilai yang bisa diaktualisasikan
dalam kehidupan nyata atau dapat dijadikan
pembelajaran.

Pembelajaran dalam cerpen dilakukan dengan


mengambil amanat yang berisi nilai-nilai kehidupan.
Perhatikanlah cerpen berikut.

Pernahkah kau merasakan sesuatu yang biasa hadir


mengisi hari- harimu, tiba-tiba lenyap begitu saja. Hari-
harimu pasti berubah jadi pucat pasi tanpa gairah. Saat
kau hendak mengembalikan sesuatu yang hilang itu
dengan sekuat daya, namun tak kunjung tergapai. Kau
pasti jadi kecewa seraya menengadahkan tangan penuh
harap lewat kalimat doa yang tak putus-putusnya.
Bukankah kau jadi kehilangan kehangatan karena tak
ada helai-helai sinar ultraviolet yang membuat
senyumnya begitu ranum selama ini. Matahari bagimu
tentu tak sekadar benda langit yang memburaikan
kemilau cahaya tetapi sudah menjadi sebuah peristiwa
yang menyatu dengan ragamu. Bayangkanlah bila
matahari tak terbit lagi. Tidak hanya kau tapi jutaan
orang kebingungan dan menebar tanya sambil
merangkak hati-hati mencari liang langit, tempat
matahari menyembul secara perkasa dan penuh cahaya.

(Cerpen “Matahari Tak Terbit Pagi Ini”, Fakhrunnas M.A


Jabar)
Cuplikan cerpen di atas menggambarkan begitu
berartinya kehadiran seseorang ketika ia tidak ada lagi
di sisi kita. Kita rasakan begitu sulit untuk
menghadirkannya kembali, bahkan sesuatu yang sangat
tidak mungkin. Semua orang pasti akan atau pernah
mengalami keadaan seperti yang digambarkan dalam
cerita itu. Hanya sosok dan peristiwanya akan berbeda-
beda.
G. Penilaian Diri
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui
kegiatan belajar 1 dan 2, berikut diberikan tabel untuk
mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian
pelajari. Isilah dengan mencentang (V) pada refleksi diri
terhadap pemahaman materi di tabel berikut!

Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah kalian telah memahami cerita


pendek?
2. Dapatkah kalian memahami karakter cerita
pendek
3. Dapatkah kalian menganalisis nilai-nilai
cerita pendek?
4. Dapatkah kalian mengidentifikasi nilai-nilai
kehidupan dalam cerita pendek?
5. Dapatkah kalian membandingkan nilai-nilai
dan kebahasaan cerita sejarah dan cerpen?
6. Dapatkah kalian menentukan nilai-nilai
kehidupan dalam ceira pendek?
7. Dapatkah kalian mendemonstrasikan nilai-
nilai kehidupan dalam cerita pendek ?
EVALUASI
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang kalian
anggap paling benar!

Bacalah kutipan cerpen dibawah ini!

Setibanya pak Usman di restoran kecil sepulang dari


sekolah, larasati segera memulai pembicaraan.
“Sebelum membicarakan soal diah, saya perlu
menjelaskan menggapa saya tidak mau membicarakan
hal ini di sekolah karena saya ingin saya bicarakan
adalah masalah yang harus diselesaikan dengan
kacamata kemanusiaan, bukan kedinasan”
“Maksud ibu apa?
‘ Saya khawatir , keinginan bapak untuk menghabisi Diah
itu karena kebencian bapak terhadap saya. Selama ini
orang kan tahu saya sangat perhatin terhadap diah. Dia
anak yang lemah pak, sudah mengalami berbagai cobaan
hidup, sering murung karena menerima beban yang
terlalu banyak dalam hidupnya.

1. Sifat tokoh larasati berdasarkan kutipan di atas


adalah?
a. Sabar dan penyayang
b. Angkuh dan disiplin
c. Tegas dan pemberani
d. Penakut
2. Karakter tokoh pak Usman dalam kutipan cerpen di
atas memiliki sifat…
a. Pendendam
b. Keras kepala dan mudah marah
c. Tidak bisa membedakan urusan dinas dan pribadi
d. Ingin menang sendiri

3. Bagaimana gambaran karakter tokoh diah dalam


cerpen di atas?
a. Kuat menerima cobaan
b. Gampang putus asa
c. Lemah dan penuh penderitaan
d. Trauma dalam menjalani kehidupanya

4. Kedudukan tokoh Pak usman dan Larasati dalam


kutipan cerpen di atas adalah...
a. Tokoh antagonis, tokoh penengah
b. Tokoh protagonist, tokoh penengah
c. Tokoh antagonis, tokoh protagonis
d. Tokoh protagonis, tokoh protagonis

5. Bacalah penggalan cerpen berikut!


Kelihatan seorang kakek berjalan bersama cucunya
seorang gadis belia yang cantik. Mereka duduk di bawah
pohon yang rindang. Gadis itu meminta kakeknya
menceritakan riwayat hidupnya, siapa sebenarnya kedua
orang tuanya dan di mana mereka sekarang.
Sang kakek terdiam sebentar, kemudian mulailah ia
bercerita. “Delapan belas tahun yang lalu, seorang
pemuda kota berjalan-jalan ke desa ini. Ia terpikat gadis
cantik bunga desa ini, dan merekapun menikah. Gadis
cantik itu adalah putri kakek satu-satunya.
Latar tempat pada cerita di atas adalah…
a. Di bawah pohon rindang.
b. Di perkampungan.
c. Di hutan rimba.
d. Di jalan pedasaan.

6. Bacalah penggalan cerpen di bawah ini dengan


cermat!
Dengan tergesa Ersa menaiki bus yang nyaris
meninggalkan suasana yang kurang yaman baginya. Dari
kejauhan terdengan sayup suara
“…penumpang bus Gemilang Asauntuk segera
memasuki kendaraan…”.
Hati Ersa agak tenang karena dia sudah berada di
dalamnya.
“Mudah-mudahan sore nanti aku bisa berada di acara
itu,” harapnya dalam hati.

Latar waktu dan tempat pada penggalan cerpen tersebut


adalah…
a. Sore hari, terminal
b. Siang hari, perjalanan
c. Siang hari, terminal
d. Pagi hari, rumah
Kunci Jawaban
1. D 5. A
2. C 6. C
3. C
4. C

DAFTAR PUSTAKA
https://www.materi.carageo.com/cerpen-adalah/
https://www.kelaspintar.id/blog/tipspintar/pengertian-
cerpen-menurut-para-ahli-5064/
https://greatedu.co.id/greatpedia/pengertian-dan-
nilainilai-kehidupan-dalam-cerpen
https://www.skokul.com/2684/mendemonstrasikan-
salah-satu-nilai-kehidupan-yang-dipelajaridalam-teks
https://soalkimia.com/soal-cerita-pendek/

Anda mungkin juga menyukai