Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era revolusi 4.0, kehidupan dan kondisi manusia semakin

berkembang pesat, dimana jaman teknologi sekarang masyarakat umum

selalu mengalami hal dalam padatnya beraktifitas dan tuntutan kerja yang

tinggi baik pegawai kantoran maupun pegawai swasta, membuat

masyarakat mengalami stress, lelah oleh aktifitasnya sehari-hari. Dengan

lelah oleh aktifitasnya sehari-hari membuat masyarakat memerlukan waktu

luang dalam melepas kelelahan dengan cara pergi berlibur, berjalan-jalan,

atau berkumpul dengan keluarga dan kerabat.

Coffee shop atau kedai kopi merupakan salah satu pilihan

masyarakat untuk melepas kelelahan atau stress yang dialami setelah

rutinitas sehari-hari. Karena di masa ini kopi bukan lagi kebiasaan untuk

menghilangkan kantuk, tapi sudah menjadi life style. Kedai, warung, atau

tempat ngopi menjamur. Ada yang skalanya kecil, hanya sebatas warung

di ujung gang dengan kursi-kursi panjang atau kedai dekat kampus dengan

layanan wifi yang cepat, hingga tempat kumpul-kumpul keren yang ada di

mall, hotel berbintang, maupun kafe-kafe dijalan. Kopi bias di dapatkan

dengan mudah.

Terlepas dari minum kopi sudah menjadi life style, bisnis kopi

mempunyai peluang besar di Indonesia. Berbisnis kopi di Indonesia


sendiri tidak akan kesusahan mencari bahan baku utama yang berupa kopi,

karena Indonesia sendiri adalah penghasil biji kopi terbesar ke tiga setelah

Vietnam dan Brazil. Saat ini rata-rata konsumsi kopi di Indonesia 685 ribu

ton per tahun, atau 8,9%. Indonesia sendiri juga sudah mengekspor produk

olahan kopi yang tersebar ke negara tujuan ekspor seperti Filipina,

Malaysia, Thailand, Singapura, China dan Uni Emirat Arab (Deny,2016).

Usaha kedai kopi di Indonesia secara umum masih menggunakan

strategi konvesional, dimana calon konsumen yang datang pesan kopi dan

kemudian duduk menikmati kopi di kedai kopi. Dari sini, pemiliki kedai

kopi pasti akan berpikir keras menawarkan suasana yang tidak hanya

nyaman tapi memiliki konsep yang khas agar mampu meningkatkan daya

tarik konsumen. Ada kedai kopi yang memiliki konsep minimalis pada

dekorasi kedai kopinya, ada juga yang menggunakan konsep sajian dengan

mengkombinasikan makanan yang dapat meningkatkan karakter rasa kopi,

dan sering dikenal dengan sebutan coffee pairing, dan banyak lagi konsep

yang diterapkan pemilik kedai kopi dengan harapan dapat membantu

pemasaran dalam meningkatkan penjualan bisnis kedai kopinya.

Dalam berbicara tentang bisnis berarti berhubungan dengan

konsumen untuk mendapatkan profit atau keuntungan bagi perusahaan.

Konsumen merupakan aset paling berharga dalam dunia bisnis. Daya

Tarik konsumen akan sangat berpengaruh dalam kelangsungan bisnis.

Salah satu ketertarikan dan kepuasan konsumen dari segi pemasaran

tempat, lokasi, dan fasilitas yang ditawarkan.


Menurut (Louis E.Kurt,2008) mendefinisikan, “Strategi pemasaran

sebagai keseluruhan program perusahaan dalam menentukan target pasar

dan memuaskan konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari

marketing mix; produk, distribusi, promosi, dan harga.

Kepuasan konsumen tak hanya dari segi fasilitas dan kenyamanan

nya. Melainkan dari segi konsistensi pemasaran nya pun diperhatikan dari

hal penyampaian dan komunikasi kepada konsumen karena strategi

pemasaran yang baik dan efektif akan menentukan banyak ataupun

sedikitnya konsumen yang sekaligus mempengaruhi laba atau pendapatan

suatu perusahaan.

Salah satu coffee shop yang memiliki menu makanan dan minuman

yang beragam dan cukup lengkap adalah Old Coffee. Usaha yang

didirikan 24 Agustus 2014 oleh tiga orang pemuda dari Soreang,

Kabupaten Bandung. Lokasi yang dipileh juga sangat stategis, yang

bertempatan di jalan utama Gading Tutuka I, Soreang, Kabupaten

Bandung. Dengan tempat yang strategis membuat Old Coffee tidak sulit

untuk mendapatkan konsumen. Namun, tempat yang strategis saja tidak

cukup untuk membuat konsumen bertahan. Dari segi menu yang

ditawarkan juga harus lengkap agar konsumen dapat memiliki banyak

pilihan untuk sekedar minum atau makan di Old Coffee.

Dengan strategi pemasaran yang dilakukan, banyak juga

menghadirkan desain kedai kopi yang menarik sehingga banyak orang

berdatangan. Strategi pemasaran kedai kopi bisa dimulai dari segi desain
interiornya. Desain ini membuat dekorasi ruangan dengan tema yang

menarik agar konsumen merasa puas. Agar lebih dikenal oleh konsumen,

membuat cup yang berlogo kafe, memasarkan lewat stiker, dan sajian

menu yang anti mainstream.

Saat ini Administrasi dalam strategi pemasaran di OLD COFFEE

tidak terlalu luas dalam jangkauan di daerah Kabupaten Bandung. Dalam

pemasaran nya butuh evaluasi dan sesuatu hal baru yang memungkinkan

bisa membuat daya Tarik Coffee Shop ini lebih dikenal konsumen dan

jangkauan kepada masyarakatnya pun luas.

Sehubungan dengan permasalahan yang diterangkan diatas, maka peneliti

mengambil judul : (PERANAN ADMINISTRASI DALAM STRATEGI

PEMASARAN DI OLD COFFEE SOREANG KABUPATEN

BANDUNG)
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, coffee shop di Old Coffee

dalam pemasaran nya belum memberikan hasil yang maksimal dan untuk

wilayah nya kurang strategis, maka Old Coffee berupaya meningkatkan

promosi melalui teknologi dan informasi berbagai media sosial seperti

instagram, facebook, jasa seperti gojek dan grab.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan oleh peneliti diatas

maka terdapat beberapa masalah yang terjadi. Dan masalah yang terjadi

diantaranya sebagai berikut :

1. Bagaimana peran administrasi pemasaran di Old Coffee?

2. Bagaimana strategi pemasaran di Old Coffee?

3. Faktor apa saja yang menjadi kendala dalam pemasaran di Old Coffee?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan oleh peneliti

diatas maka terdapat beberapa tujuan dan manfaat. Dan tujuan peneliti

diantaranya sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui peran administrasi pemasaran di Old Coffee.

2. Untuk mengetahui strategi pemasaran di Old Coffee.

3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi kendala terhadap

pemasaran di Old Coffee.


Sedangkan manfaat dari peneliti Tugas Akhir ini sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

a. Peneliti diharapkan dapat menambah wawasan dari ilmu administrasi

dalam pemasaran.

b. Dapat menambah pembendaharaan referensi di perpustakaan

Politeknik Kridatama Bandung serta menambah pengetahuan dan

informasi bagi mahasiswa/I khususnya yang berjurusan Administrasi

Bisnis yang akan meneliti masalah yang sama.

c. Sebagai referensi untuk memecahkan masalah yang berhubungan

dengan administrasi dan strategi pemasaran.

2. Manfaat praktis

a. Bagi perusahaan diharapkan agar bisa menemukan solusi masalah

yang menyebabkan pemasaran kurang baik

b. Bagi peneliti diharapkan agar dapat menambah ilmu tentang

administrasi dan sebagai bahan penelitian.

c. Sebagai bahan referensi untuk peneliti lainnya dan pelaku bisnis lain

yang sedang memiliki masalah.

E. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang diuraikan

peneliti diatas, maka penelitipun memandang perlu melakukan pembatasan

masalah yang akan diteliti. Hal ini dimaksud agar peneliti bisa lebih

terfokus terhadap topik masalah menjadi pokok bahasan permasalahan


pada administrasi dalam strategi pemasaran yang sedang diteliti. Dan

masalahan yang peneliti teliti adalah peranan administrasi dalam strategi

pemasaran di Old Coffee.

F. Metode Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan subyek penelitian yang diteliti,

maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

deskriptif. Menurut Husaini dan Purnomo (2009), mengatakan bahwa

penelitian deskriptif kualitatif adalah menguraikan pendapat informasi apa

adanya sesuai dengan pertanyaan penelitian, kemudian analisis dengan

kata-kata yang melatar belakangi informan berperilaku seperti itu,

direduksi, distrigulasi, disimpulkan dan diverifikasi.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika ini diperlukan agar Laporan Tugas Akhir ini dapat

mudah dipahami dan dimengerti. Untuk memperoleh pembahasan secara

garis besar peneliti membagi Laporan Tugas Akhir ini menjadi 5 Bab yang

terdiri dari :

BAB I : Pendahuluan
Dalam BAB ini akan diuraikan mengenai latar belakang
penelitian, identifikasi masalah, perumusan masalah,
maksud dan tujuan, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Dalam BAB ini akan diuraikan mengenai pemahaman
tentang administrasi dan strategi pemasaran.
BAB III : Metode Penelitian
Dalam BAB ini diuraikan mengenai objek dan metode
penelitian.
BAB IV : Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Dalam BAB ini diuraikan mengenai hasil penelitian serta
pembahasan tentang peranan administrasi dalam strategi
pemasaran di OLD COFFEE
BAB V : Kesimpulan dan Saran
Bagian ini merupakan bagian dari penutup Laporan Tugas
Akhir, isi BAB ini merupakan kesimpulan umum pokok-
pokok masalah pembahasan Laporan Tugas Akhir dari
bab-bab sebelumnya. Selain itu juga terdapat saran yang
dianggap perlu dan berhubungan dengan hasil laporan
tugas akhir ini bertujuan untuk memajukan perusahaan.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Administrasi

Administrasi berasal dari bahasa latin yaitu ad yang berarti intensif

dan ministrare yang berarti melayani, membantu dan memenuhi. Menurut

Chisyanti Dewi, Irra (2011) dalam buku yang berjudul Pengantar Ilmu

Administrasi pengertian administrasi dapat dibedakan menjadi dua bagian

yaitu :

1. Administrasi dalam arti sempit, yaitu Administrasi berasal dari

kata Administratie (bahasa Belanda), yang diartikan sebagai

pekerjaan tulis menulis atau ketatausahaan atau kesekretarisan,

meliputi kegiatan: menerima, mencatat, menghimpun, mengolah,

mengadakan, mengirim, menyimpan.

2. Administrasi dalam arti luas, yaitu Administrasi merupakan proses

kerjasama beberapa individu dengan cara yang efiesien dalam

mencapai tujuan sebelumnya.

Ada pula pengertian administrasi menurut para ahli diantaranya :

Menurut Dr. Sondang P. Siagian MPA (2006) dalam bukunya

“Filsafat Administrasi” Setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau

lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka

pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang terdapat
seorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau

sekelompok orang yang disebut bawahan.

Menurut Felix A.Nigro dan L.Loyd G.Nigro (2014) yang dikutip

oleh Harbani Pasolong dalam buku “Teori Administrasi Publik”

a. Suatu kerja sama kelompok dalam lingkungan pemerintah.

b. Meliputi tiga cabang pemerintah: eksekutif, legislatif, dan serta

hubungan diantara mereka.

c. Mempunyai peranan penting dalam perumusan kebijakan

pemerintah, dan karenanya merupakan sebagian dari proses politik.

d. Sangat erat berkaitan dengan berbagai macam kelompok swasta

dan perorangan dalam menyajikan pelayanan kepada masyarakat.

e. Dalam beberapa hal berbeda pada penempatanpengertian dengan

administrasi perseorangan.

Jadi, bisa disimpulkan Administrasi itu adalah proses

penyelenggaraan dan pengendalian kegiatan usaha yang dilakukan oleh

sekelompok manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.

B. Tugas administrasi

Ruang Lingkup tugas administrasi dapat dikatakan tugas pelayanan

disekitar keterangan-keterangan yang berwujud (Gie, 2007) yaitu : 

 Menghimpun

Merupakan kegiatan-kegiatan mencari dan mengusahakan


tersedianya segala keterangan yang tadinya belum ada atau

berserakan dimana-mana sehingga siap untuk dipergunakan

bilamana diperlukan. 

 Mencatat

Merupakan kegiatan yang mebubuhkan dengan berbagai

peralatan tulis   keterangan-keterangan yang diperluka

sehingga berwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim dan

disimpan

 Mengelola

Merupakan bermacam-macam kagiatan mengerjakan

keterangan-keterangan dengan maksud menyajikan dalam

bentuk yang berguna. 

 Mengirim

Merupakan kegiatan yang menyimpan dengan berbagi cara

dan alat dari satu pihak kepihak lain. 

 Menyimpan

Merupakan kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat

ditempat tertentu yang aman. 

C. Fungsi Administrasi

Pada dasarnya fungsi administrasi dan fungsi manajemen adalah

sama, perbedaannya dimana fungsi administrasi adalah untuk menentukan

tujuan organisasi dan merumuskan kebijaksanaan umum, sedangkan


fungsi manajemen bersifat melaksanakan kegiatan yang perlu

dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas

kebijaksanaan yang dirumuskan. Fungsi manajemen menurut Harold

Koentz yang dikutip oleh Ulbert Silalahi dalam bukunya yang berjudul

Asas-asas Manajemen (2011), bahwa fungsi manajemen meliputi POSDC.

Diperjelas sebagai berikut :

 Planning (perencanaan)

Penetapan sejumlah pekerjaan yang akan dilaksanakan kemudian.

Perencanaan merupakan aktivitas untuk memilih dan

menghubungkan fakta serta aktivitas membuat rencana mengenai

kegiatan-kegiatan apa yang akan dilakukan dimasa depan. Maka

seorang manajer dituntut untuk dapat membuat rencana terlebih

dahulu tentang kegiatan yang akan dilakukan. Proses perencanaan

sangat penting dilaksanakan sebagai pedoman atau pegangan

dalam pengerjaan aktivitas selanjutnya. Adapun beberapa aktivitas

perencanaan adalah peramalan, pengembangan tujuan-tujuan,

pengembangan strategi-strategi, pemrograman, penjadwalan,

penganggaran, pengembangan kebijakan-kebijakan, dan

pengembangan prosedur-prosedur.

 Organizing (pengorganisasian)

Pengorganisasian adalah usaha yang dilakukan untuk menciptakan

hubungan kerja antar personal dalam organisasi dengan cara

mengelompokan orang-orang beserta penetapan tugas-tugas,


fungsi-fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing agar

tercapainya tujuan bersama melalui aktivitas-aktivitas yang

berdaya dan berhasil guna karena dilakukan secara efektif dan

efisien.

 Staffing (pengadaan tenaga kerja)

Penyusunan kepegawaian pada suatu organisasi dari awal masa

penerimaan, seleksi, orientasi, pelatihan dan pengembangan karir

hingga menggerakan pegawai agar setiap tenaga kerja yang ada

memberikan dan melaksanakan suatu kegiatan yang

menguntungkan organisasi.

 Directing (pemberian bimbingan)

Fungis directing atau sering dikenal dengan leading adalah satu

kegiatan yang berhubungan dengan pemberian perintah dan saran

agar para bawahan dapat mengerjakan tugas yang dikehendaki

manajer. Kegiatannya meliputi mengambil keputusan, mengadakan

komunikasi antara manajer dan bawahan agar ada rasa saling

pengertian, memberikan semangat, motivasi ataupun dorongan

kepada bawahan dalam melaksanakan tugasnya, memilih orang-

orang yang mempunyai kemampuan untuk bergabung dalam

kelompoknya, dan memperbaiki pengetahuan serta sikap bawahan

agar terampil dalam mengerjakan pekerjaan.

 Controlling (pengawasan)
Melalui aktivitas pengendalian, manajer harus mengevaluasi dan

menilai pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan bawahannya untuk

mengetahui apakah pekerjaan dilakukan sesuai dengan rencana

yang telah ditetapkan atau tidak. Pengendalian tidaklah bermaksud

untuk mencari kesalahan bawahan. Namun pengendalian dilakukan

bertujuan untuk mencari penyimpangan yang terjadi sehingga

dapat dilakukan perbaikan ke arah yang lebih baik.

Sedangkan fungsi administrasi menurut George R. Terry, 1958

dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011), dikenal

dengan istilah “POAC” yaitu:

 Planning (perencanaan)

Pada proses ini, pada umumnya menyangkut pada sebuah

keputusan dalam meramalkan dan menetukan keputusan yang

dibuat. Dalam melakukan perkiraan yang akan terjadi dimasa yang

akan datang dilakukan berdasarkan pengalaman sebelumnya atau

masa lalu dan saat ini. Administrasi data yang didapat secara

lengkap bisa menafsirkan ketepatan perencanaan yang

diperkirakan.

 Organizing (pengorganisasian)

Pada hakikatnya fungsi dari sebuah organisasi berkaitan dengan

usaha yang dilakukan dalam pengembangan hubungan kerja dan

pembagiannya dalam suatu badan usaha atau organisasi.


 Actuating (penggerakkan)

Usaha untuk mendapatkan hasil dengan penggerakkan terhadap

orang lain. Actuating ini lebih lunak jika dibandingkan dengan

directing atau commanding. Actuating atau penggerakkan bisa

dilakukan oleh atasan atau pimpinan untuk memberikan motivasi

dan menggerakkan bawahannya agar dalam melakukan

pekerjaannya  dapat dilakukan dengan sebaik mungkin.

 Controlling (pengawasan)

Controlling atau pengawasan juga bisa diartikan pengendalian

merupakan sebuah proses pengamatan yang dilakukan secara terus

menerus atau berkala dalam suatu kegiatan atau pelaksanaan sesuai

pada rencana kerja yang sebelumnya telah disusun rapi dan

mengadakan pengoreksian bila dibutuhkan.

D. Peran Administrasi

Pengertian peran menurut Soerjono Soekanto (2002), yaitu peran

merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang

melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan, maka ia menjalankan

suatu peranan. Dalam sebuah organisasi setiap orang memiliki berbagai

macam karakteristik dalam melaksanakan tugas, kewajiban atau tanggung

jawab yang telah diberikan oleh masing-masing organisasi atau lembaga.


Sedangkan menurut Gibson Invancevich dan Donelly (2002) peran

adalah seseorang yang harus berhubungan dengan 2 sistem yang berbeda,

biasanya organisasi.

Kemudian menurut Riyadi (2002), peran dapat diartikan sebagai

orientasi dan konsep dari bagian yang dimainkan oleh suatu pihak dalam

oposisi sosial. Dengan peran tersebut, sang pelaku baik itu individu

maupun organisasi akan berperilaku sesuai harapan orang atau

lingkungannya. Peran juga diartikan sebagai tuntutan yang diberikan

secara struktural (norma-norma, harapan, tabu, tanggung jawab) dan

lainnya. Dimana didalamnya terdapat serangkaian tekanandan kemudian

yang menghubungkan pembimbing dan mendukung fungsinya dalam

mengorganisasi. Peran merupakan seperangkat perilaku dengan kelompok,

baik kecil maupun besar, yang kesemuanya menjalankan berbagai peran.

Hakekatnya peran juga dapat dirumuskan sebagai suatu rangkaian

perilaku tertentu yang ditimbulkan oleh suatu jabatan tertentu.

Kepribadian seseorang juga mempengaruhi bagaimana peran itu harus

dijalankan. Peran yang dimainkan/diperankan pimpinan tingkat atas,

menengah maupun bawah akan mempunyai peran yang sama.

Sutarto (2009) mengemukakan bahwa peran itu terdiri dari tiga

komponen, yaitu :

a. Konsepsi peran, yaitu : Kepercayaan seseorang tentang apa yang

dilakukan dengan suatu situasi tertentu.


b. Harapan peran, yaitu : Harapan orang lain terhadap sesorang yang

menduduki posisi tertentu mengenai bagaimana ia seharusnya

bertindak.

c. Pelaksanaan peran, yaitu : Perilaku sesungguhnya dari seseorang yang

berada pada suatu posisi tertentu. Kalo ketiga komponen tersebut

berlangsung serasi, maka interaksi sosial akan terjalin kesinambungan

dan kelancarannya.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan peran

sebagai berikut :

a. Peran adalah pengaruh yang diharapkan dari seseorang dalam dan

antar hubungan sosial terntentu.

b. Peran adalah pengaruh yang berhubungan dengan status atau

kedudukan sosial tertentu.

c. Peran berlangsung bilamana seseorang melaksanakan hak-hak dan

kewajiban-kewajibannya sesuai dengan statusnya.

d. Peran terjadi bila ada suatu tindakan dan bilamana ada kesempatan

yang diberikan.

Adapun pembagian peran menurut Soekanto (2001) peran dibagi

menjadi 3 yaitu sebagai berikut :

1. Peran Aktif

Peran aktif adalah peran yang diberikan oleh anggota kelompok

karena kedudukannya didalam kelompok sebagai akrifitas

kelompok, seperti pengurus, pejabat, dan lain sebagainya.

2. Peran partisipatif

Peran partisipatif adalah peran yang diberikan oleh anggota

kelompok kepada kelompoknya yang memberikan sumbangan

yang sangat berguna bagi kelompok itu sendiri.


3. Peran pasif

Peran pasif adalah sumbangan anggota kelompok yang bersifat

pasif, dimana anggota kelompok menahan dari agar memberikan

kesempatan kepada fungsi-fungsi lain dalam kelompok sehingga

berjalan dengan baik.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian peran

merupakan suatu tindakan yang membatasi seseorang maupun suatu

organisasi untuk melakukan suatu kegiatan berdasarkan tujuan dan

ketentuan yang telah disepakati bersama agar dapat dilakukan dengan

sebaik-baiknya.

E. Pemasaran

Pengertian pemasaran dapat diartikan sebagai ujung tombak bagi

keberhasilan suatu kegiatan usaha dalam mencapai tingkat keuntungan

optimal sesuai tujuan yang telah direncanakan. Pemasaran secara umum

juga dikenal sebagai kegiatan untuk mendistribusikan/menjual barang dan

jasa perusahaan kepada konsumen. Pengertian tersebut tidak sepenuhnya

benar, karena kegiatan pemasaran pada hakikatnya tidak hanya penjualan

suatu produk akan tetapi juga pada bagaimana perusahaan mampu

membangun suatu komunitas yang akan selalu menggunakan produk-

produk yang dihasilkannya.

Pemasaran sebagai suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh

berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial.


Sedangkan menurut Philip Kotler (2008:10), mendefinisikan pemasaran

adalah proses sosial dan managerial dengan mana seseorang atau

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.

Menurut Kotler dan Armstrong (2001) Pemasaran adalah suatu

proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan

dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

Sedangkan menurut Drucker (Kotler, 2008) Tujuan pemasaran

adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga

produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya mampu

menjual dirinya sendiri.

Manajemen pemasaran menjelaskan bahwa strategi pemasaran

pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di

bidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan

dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.

Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan

sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha

pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing

tingkatan dan acuan serta lokasinya, terutama sebagai tanggapan

perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang

selalu berubah. Salah satu unsur strategi pemasaran terpadu adalah strategi
marketing mix yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan yang

berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran

produk pada segmen pasar tertentu yang merupakan sasaran pasarnya agar

mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Variabel marketing

mix ini agar dapat di koordinasikan dalam melaksanakan program

pemasaran secara efektif.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

pemasaran adalah keseluruhan aktivitas perusahaan yang meliputi riset,

perencanaan, penetapan harga, promosi dan distribusi produk untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan pengonsumsi, sekaligus

menghasilkan laba yang optimal bagi perusahaan.

F. Marketing mix (Bauran pemasaran 7P)

Pengertian bauran pemasaran adalah sebagai berikut :

Bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran yang

digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan perusahaannya. Maka, dapat

disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan satu perangkat yang

terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi, yang didalamnya akan

menentukan tingkat keberhasilan pemasaran dan semua itu ditujukan

untuk mendapatkan respon yang diinginkan dari pasar sasaran. (Kotler dan

Keller, 2007).

a. Product (Produk)
Intensitas kompetisi di pasar memaksa perusahaan untuk

mengupayakan adaptasi produk yang tinggi guna meraih keungggulan

yang kompetitif atas pesaing, karena adaptasi produk dapat memperluas

basis pasar lokal dan ditingkatkan untuk preferensi lokal tertentu.

Konsumen semakin banyak memiliki alternatif dan sangat hati-hati dalam

menentukan keputusan untuk melakukan pembelian dengan

mempertimbangkan faktor-faktor kebutuhan, keunggulan produk,

pelayanan dan perbandingan harga sebelum memutuskan untuk membeli.

Dari faktor-faktor tersebut, keunggulan produk termasuk kedalam

pertimbangan utama sebelum membeli. Keunggulan kompetitif suatu

produk merupakan salah satu faktor penentu dari kesuksesan produk baru,

dimana kesuksesan produk tersebut diukur dengan parameter jumlah

penjualan produk. (Tjiptono, 2008).

b. Price (Harga)

Definisi harga adalah sejumlah uang ( ditambah beberapa produk)

yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan

pelayanannya. Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa harga yang

dibayar oleh pembeli sudah termasuk layanan yang diberikan oleh penjual.

Banyak perusahaan mengadakan pendekatan terhadap penentuan harga

berdasarkan tujuan yang hendak dicapainya. Adapaun tujuan tersebut

dapat berupa meningkatkan penjualan, mempertahankan market share,

mempertahankan stabilitas harga, mencapai laba maksimum dan

sebagainya. (Engel, J; Blackwell R, 2004).


c. Place (Tempat)

Tempat atau saluran pemasaran meliputi kegiatan perusahaan yang

membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Saluran distribusi

adalah rangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam

proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau

dikonsumsi. Saluran distribusi dapat didefinisikan sebagai himpunan

perusahaan dan perorangan yang mengambil alih hak atau membantu

dalam pengalihan hak atas barang atau jasa tertentu selama barang atau

jasa tersebut berpindah dari produsen ke konsumen (Kotler, 2005).

d. Promotion (Promosi)

Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang

merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi/membujuk, dan/atau meningkatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal

pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Tjiptono

(2007).

e. People (orang)

Terdapat empat kriteria peranan atau pengaruh dari aspek people

yang mempengaruhi pelanggan, yaitu peran: Contractors: people disini

berinteraksi langsung dengan konsumen dalam frekuensi yang cukup

sering dan sangat mempengaruhi tetapi cukup sering berhubungan dengan

konsumen, misalnya: repsionis, Influencers: people mempengaruhi


konsumen dalam keputusan untuk membeli tetapi tidak secara langsung

kontak dengan konsumen. Isolated: people tidak secara langsung ikut serta

dalam marketing mix dan juga tidak sering bertemu dengan konsumen.

Misalnya: karyawan bagian administrasi penjualan, SDM dan data

processing. Lupiyoadi (2001).

f. Process (Proses)

Membedakan proses dalam dua cara, yaitu : Complexity, dalam hal

ini berhubungan dengan langkah-langkah dan tahap dalam proses.

Divegernce, berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah tahap

proses. Obyek utama dari pemasaran adalah mengidentifikasikan

kebutuhan dan keinginan pasar. Oleh karena itu jasa harus didesain untuk

memenuhi keinginan tersebut. Desain jasa tersebut disampaikan. Proses

mencerminkan bagaimana semua elemen bauran pemasaran

dikoordinasikan untuk menjamin kualitas dan konsistensi jasa diberikan

kepada pelanggan. Dengan demikian, pemasar harus dilibatkan ketika

desain proses jasa dibuat, karena pemasar juga sering terlibat dalam

pengawasan kualitas jasa. Lupiyoadi (2001:64).

g. Phisycal Evidence (Bukti fisik)

Perusahaan melalui tenaga pemasarnya menggunakan tiga cara

dalam mengelola bukti fisik yang strategis, yaitu sebagai berikut : An

attention-creating medium. Perusahaan jasa melakukan diferensiasi

dengan pesaing dan membuat sarana fisik semenarik mungkin untuk


menjaring pelanggan dari target pasarnya. As a message-creating medium.

Menggunakan simbol atau isyarat untuk mengkomunikasikan secara

intensif kepada audiens mengenai kekhususan kualitas dari produk jasa.

As effect-creating medium. Baju seragam yang berwarna, bercorak, suara

dan desain untuk menciptakan sesuatu yang lain dari produk jasa yang

ditawarkan. (Hurriyati, 2005:64).

G. Strategi Pemasaran

Pengertian strategi pemasaran yaitu keberadaan strategi sangat

penting dalam memasarkan produk sebaik apapun segmentasi pasar

sasaran, dan posisi pasar yang dilakukan tidak akan berjalan jika tidak

diikuti dengan strategi yang tepat.

Terdapat beberapa macam pengertian strategi dari para hali.

Menurut Marrus dalam Umar (2001) strategi didefinisikan sebagai suatu

proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada

tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau

upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Strategi didefinisikan

secara khusus sebagai tindakan yang bersifat incremental (senantiasa

meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan (Prahalad

dalam Umar, 2001).

Menurut Chandra (2002), strategi pemasaran merupakan rencana

yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai


aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini

produknya di pasar sasaran tertentu. Program pemasaran meliputi

tindakan-tindakan pemasaran yang dapat mempengaruhi permintaan

terhadap produk, diantaranya dalam hal mengubah harga, memodifikasi

kampanye iklan, merancang promosi khusus, menentukan pilihan

saluranndistribusi, dan sebagainya.

Strategi pemasaran merupakan suatu manajemen yang disusun

untuk mempercepat pemecahan persoalan pemasaran dan membuat

keputusan-keputusan yang bersifat strategis. Setiap fungsi manajemen

memberikan kontribusi tertentu pada saat penyusunan strategi pada level

yang berbeda. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling

besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki

kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu

pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi.

Jadi dapat disimpulkan dari pemasaran ataupun strategi pemasaran

nya, bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tidak

mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. Oleh karena

itu, produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus

membutuhkan konsumen mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya.

Salah satu cara yang digunakan produsen dalam bidang pemasaran untuk

tujuan meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan promosi.


H. Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial

Pemasaran melalui media sosial (social media marketing) adalah

bentuk pemasaran langsung atau tidak langsung untuk membangun

kesadaran dan tindakan untuk sesuatu merek, bisnis, orang, atau badan lain

dan dilakukan dengan menggunakan alat-alat dari web sosial, seperti

blogging, mikroblogging, jejaring sosial, bookmark sosial, dan konten

(Gunelius, 2011).

Perkembangan teknologi elektronik mendorong semakin

berkembangnya teknologi informasi. Kemajuan teknologi komunikasi dan

informasi terlihat dengan banyaknya penemuan baru dalam bidang ini.

Diawali dengan transistor, kemudian berkembang menjadi microchip

system, komunikasi satelit dan lain-lain. Perubahan terbesar dalam bidang

komunikasi sejak munculnya televisi adalah penemuan dan pertumbuhan

internet. Internet merupakan bagian dari komunikasi digital. Komunikasi

digital juga mencakup elemen yang tidak ada di internet, seperti CD-

ROM, multimedia atau perangkat lunak komputer VR Virtual Reality,

yaitu gambar tiga dimensi yang seperti nyata (Severin dan Tankard, 2005).

Menurut Gunelius (2011), media sosial adalah penerbitan online

dan alat-alat komunikasi, situs, dan tujuan dari Web 2.0 yang berakar pada

percakapan, keterlibatan, dan partisipasi. Menurut wikipedia, definisi

media sosial adalah media online partisipatif yang mempublikasikan

berita, foto, video, dan podcast yang diumumkan melalui situs media

sosial. Biasanya disertai dengan proses pemungutan suara untuk membuat


media item menjadi populer. Instagram adalah jenis media sosial juga

merupakan suatu jejaring sosial media yang dapat digunakan melalui iOs,

Android, Blackberry, dan Windows Phone. Situs ini diresmikan pada

tanggal 6 Oktober 2010 (Bambang, 2012).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka diketahui

gambaran mengenai strategi komunikasi pemasaran online ialah dengan

memberikan gambar-gambar yang menarik dan keterangan detail tentang

produk yang menyertai foto (caption) seperti bahan produk, warna, dan

harga yang mudah di pahami.

Anda mungkin juga menyukai