Anda di halaman 1dari 68

.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakng

Kopi adalah minuman yg populer dri situ sisi dunia ke sisi lainnya. Tempat

di mana istilah kafe yg mengacu pada kedai kopi/bistro/kafe. Pengertian Coffee

shop adalah sbuah tempat yg tidak terpisahkan dri meja dan kursi yg ditata

dengan sempurna dan ada sofa-sofa yg nyaman, menjual berbagai varian kopi

dan snack serta diiringi musik dan suasana nyaman yg bisa dirasakn oleh

pelanggan. Coffee shop diatur menjadi kafe kasual dan umumnya buka selma 24

jam dan sering ditemukan di hotel, adanya pergantian acara dan kebthan klien yg

rumit dan tak berkesudahan, perkembangan Coffee shop seperti skrang ini adalah

tempat makn santai. yg mmberikn bbrp informasi, minum dan mmberikn tempat

untk melepas penat dan tidak terlalu terletak di hotel, namun bisa di toko atau

pusat perbelanjaan. Idenya tidak sma dengan kafe yg dulu memiliki alasan

mendsr untk menjual kopi dan bisa dikatakn bhwa Coffee shop saat ini hampir

mirip dengan kafe.

Dta mnrut FAO (2019), Indonesia tercatat menjadi pembuat kopi terbesar

ketiga pada global sesudah Brazil & Vietnam. Indoensia sebagai pembuat kopi

terbesar ketiga pada global, ekspor kopi mnrut Indonesia diperkirakn nir lbih

poly dripada ekspor kopi Brazil, Vietnam & Klmbia. Di global, Indonesia

menggunakn klaim ketenaran kopi mlalui banyak sekali variasi kopi & kopi
2

luwak. Kopi arabika yg dikenal mnrut Indonesia menggabungkan kopi Lintong &

kopi Toraja, sebagai akibatnya terciptalah rasa & aroma baru mnrut kopi.

Indonesia jga berpeluang untk memperluas bursa kopi dunia.

Di Indonesia, banyak orng pergi ke kafe atau kedai kopi hnya untk

bersantai dan ada jga pembeli yg mengadakn pertemuan di kedai kopi untk diisi

sebagai fokus pertemuan. Coffee shop memiliki banyak keuntungan untk

berbagai jns pembeli. Banyaknya pembeli menjadikan persaingan usaha sebagai

hal yg hrus diperhatikan oleh pra pelaku usaha dlm menjalankan dan

mempertahankan usahnya. Setiap bisnis memiliki oposisinya sendiri, sehngga hal

ini membuat organisasi hrus memiliki prosedur untk memiliki opsi untk

mendominasi oposisi. Organisasi hrus menyadri bagaimana menahan klien

mereka dri pergi ke saingan mereka. Khususnya pada bisnis kedai kopi yg saat

ini sedang marak di Indonesia, khususnya di Madiun. Dta Coffee Shop di Kota

Madiun didapt dri Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga

Kota Madiun berjmlh 38 Coffee Shop. Inilah bbrp sebagian dta Coffee Shop yg a

da di Kota Madiun, Ueno yg berada di jl. Pahlawan No. 42, Pratamu Coffee yg

berada di jl. Karta wijaya No. 17, Okui Coffee yg berada di jl. S Parman No. 37,

Coffee Toffee yg berada di jl.Oro-Oro ombo, dan Sekala Coffee yg berada di jl.

Ahmad Yani No. 45.

Persaingan usaha kedai kopi atau Coffee Shop tidak terlepas dri Smbr Daya

Manusia atau bisa jga disebut dengan tnaga krja yg ada yg terdapt didlm

perusahaan. Berkembangnya sbuah perusahaan sngat tergantung pada knerja atau


3

produktivitas krywannya. Hal ini dikrnakn ada timbal balik yg menguntungkan a

ntra krywan yg bekrja dan perusahaan. Mka, pimpinan atau yg berwenang di suat

u perusahaan hrus bisa mnjga krywanya scra baik dan mmberikn fasilitas-fasilita

s yg dibutuhkan sesuai dengan kebthan perusahaan. Banyak fktor yg

mempengaruhi atas tercapainya suatu keberhslan di perusahaan, cnthnya adalah

knerja krywan, gaya kepemimpinan yg diterapkan dan budaya organisasi yg

terdapt di perusahaan tersebut.

Krywan Coffee Shop biasanya dituntut lbih ramah dan memiliki skill mil

lenial yg lbih dri pada krywan lain pada umumnya, seperti memiliki sosial media

yg aktif dan jga memiliki followers yg banyak. Hal ini dikrnakn untk

mempromosikan produk-produk coffee shop di dunia maya, brbeda dengan

krywan lain pada umumnya yg tidak di tuntut dengan kelbihan sosial media.

Dikrnakn banyaknya konsumen coffee shop saat ini banyak dipenuhi dengan

anak-anak millenial yg mengunjungi coffee shop hnya untk upadaate di story

sosial media. Bukan hnya ramah dan cekatan krywan coffee shop jga hrus

bersikap friendship kepada konsumen. Jka pada umumnya krywan hnya di tuntut

untk melayani konsumen dengan baik dan benar, ttp krywan coffe shop hrus lbih

dri itu semua.

Knerja atau Eksekusi adalah gambaran tngkt pencapaian suatu pelaksanaan

suatu prgam atau sstem kegiatan dlm memahami alasan, visi dan misi scra

bersma-sma mlalui perencanaan strategi definitif. Pelaksanaan representatif

(pelaksanaan pekrjaan) adalah hsl krja dlm kualitas dan jmlh yg dicapai oleh
4

seorng pekrja dlm melksnakankn komitmennya sesuai dengan komitmen yg

diberikan kepadanya. (Mangkunegara, 2009:18). Sementara itu, Sisdyani (2012)

merekomendasikan bhwa presentasi yg representatif adalah hsl yg dicapai dlm

menyelesaikan suatu tugas.

Kepemimpinan mrpakn kemampuan yg melekat pada diri seorng yg dapt

memimpin, tergantung dri berbagai mcm fktor, baik fktor internal maupun fktor

eksternal. Kepemimpinan jga dapt berpengaruh atas keberhslan sbuah organisasi

maupun perusahaan dlm mencpai tjuanya. Sedangkan Gaya Kepemimpinan

adalah dimana seorng pemimpin dapt menggunakn cara atau strategi yg

diterapkan dlm sbuah organisasi maupun perusahaan yg dapt mmberikn motivasi

kepada bawahnya agr dapt bekrja lbih keras dan mmberikn loyalitasnya sebagai

krywan trhdp organisasi atau perusahaanya. Gaya kepemimpinan mnrut Suwatno

dan Priansa (2011: 155), adalah cnth prlaku yg didukung oleh pra perintis selma

waktu yg dihabiskan untk mengkoordinasikan dan mempengaruhi umat. Seorng

pionir yg baik dapt menjadi teladan bagi bawahannya dlm menyelesaikan semua

pekrjaannya.

Ada bbrp mcm tipe Gaya Kepemimpinan mnrut pra ahli, salah situnya

adalah Gaya Kepemimpinan Strategi mnrut Finkelstein dan Hambrick (1996)

mengartikan kepemimpinan strategi adalah kapasitas kepala yg memiliki

tanggung jawab penuh mengenai atribut setiap orng, latihan setiap orng dan cara

di mana setiap individu memainkan gerakn dan efek dri tindakn itu

mempengaruhi hsl dan cara di mana setiap individu memainkan tindakn dan efek
5

dri tindakn itu mempengaruhi hsl dan tjuan. asosiasi. Mnrut Rothaerment (2015)

mengtkan bhwa Kepemimpinan Strategi adalah prlaku dan gaya eksekutif yg

mempengaruhi orng lain untk mencpai tjuan sbuah organisasi. Kepemimpinan

Strategi lbih berarti kemampuan yg dimiliki pemimpin buat mengelola,

mengkoordinasikan, menghipnotis dan memotivasi & menaikkan knerja orng-

orng yg dipimpinnya buat mencpai tjuan organisasi.

Budaya Organisasi adalah sbuah sstem yg terdapt dan diterapkan disuatu

organisasi maupun perusahaan yg membedakn dri organisasi atau perusahaan

lainnya. Mnrut Kreitner dan Kinicki (Koesmono, 2005), menyatakn bhwa

Budaya organisasi adalah perekat sosial yg menyatukan individu-individu dri

asosiasi. Budaya yg kokoh akn menopang organisasi dlm mencpai tjuan

organisasi Sedangkan Mnrut Williams (2001), Budaya otoritatif diidentikkan

dengan pencapaian hierarkis. Budaya organisasi yg bergantung pada

keserbagunaan, komitmen, misi yg jelas, dan konsistensi, dapt membantu

organisasi dlm mencpai pengembangan kesepakatan yg lbih tinggi, keuntungan

dri spekulasi, manfaat, kualitas, dan pemenuhan peakrja

Akn ttp brbeda dengan pnlitian yg dilakukan oleh Hetty Prihandayani

(2017) yg mengutarakn bhwa gaya kepemimpinan dan budaya organisasi tidak

berpengaruh trhdp knerja krywan (Situdi kasus pada PADA. BKK Se-Kab

Wonogiri) dikrnakn fktor motivasi yg berpengaruh trhdp knerja krywan.. Hsl ini

sejalan dengan pnlitian yg dilakukan oleh M. Eddy Rosidi, Isa Madjid, dan

Nuning Nurna Dewi (2018) yg berpendapt bhwa gaya kepemimpinan


6

berpengaruh negatif trhdp seluruh knerja krywan yg bekrja di store Laziza

Chicken dan Pizza di Sidoarjo, Jawa Timur. Hsl menunjukan bhwa gaya

kepemimpinan berpengaruh. sebesar -0,110 dan bertanda negatif trhdp knerja,

dengan tngkt sgnfikansi 0,474 > 0,05 yg artinya bhwa vrabel gaya kepemimpinan

memiliki hbngan yg berlawanan arah (negatif) dan tidak sgnfikan trhdp knerja.

Berdsrkan uraian latar belakng diatas mka peneliti tertarik untk mnliti

fktor-fktor yg dapt mempengaruhi knerja krywan yaitu, Kepemimpinan dan

Budaya Organisasi pada objek Coffee Shop yg ada di Kota Madiun. Sehngga

peneliti mengambil judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Strategi dan

Budaya Organisasi trhdp Knerja Krywan Pada Coffee Shop di Kota

Madiun”.

B. Batasan Masalah

Pada pnlitian ini terdapt batasan masalah yg bertjuan untk menghindri

kesalahan persepsi dan memfokuskan pnlitian pada pokok permasalahan pnlitian

yg diteliti serta agr pembhsan tidak melebar terlalu luas. Peneliti mnliti pada bbrp

hal brkt:

1. Pnlitian dilakukan di Coffee Shop yg ada di Kota Madiun.

2. Vrabel pnlitian dibatasi, yaitu : vrabel Gaya Kepemimpinan Strategi sebagai

vrabel X1, vrabel Budaya Organisasi sebagai vrabel X 2, dan vrabel Knerja

Krywan sebagai vrabel Y.


7

3. Responden untk pnlitian ini adalah pimpinan atau manajer dan krywan yg ada

pada Coffee Shop di Kota Madiun.

C. Rumusan Masalah

Berdsrkan pnlitian diatas, rumusan masalah dapt dismplkan sebagai brkt:

1. Apakah gaya kepemimpinan strategi berpengaruh trhdp knerja krywan Coffee

Shop yg ada di Kota Madiun?

2. Apakah budaya organisasi berpengaruh trhdp knerja krywan Coffee Shop yg

ada di Kota Madiun?

3. Apakah gaya kepemimpinan strategi dan budaya organisasi scra simultan

berpengaruh sgnfikan trhdp knerja krywan Coffee Shop yg ada di Kota

Madiun?

D. Tjuan Masalah

Berdsrkan rumusan masalah diatas yg tlh diuraikan, mka tjuan dri pnlitian

yg dilakukan sebagai brkt:

1. Untk mmberikn bukti empiris pengaruh gaya kepemimpinan strategi trhdp

knerja krywan Coffee Shop yg ada di Kota Madiun.

2. Untk mmberikn bukti empiris pengaruh budaya organisasi trhdp knerja

krywan Coffee Shop yg ada di Kota Madiun.


8

3. Untk mmberikn bukti empiris pengaruh gaya kepemimpinan strategi dan buda

ya organisasi scra simultan berpengaruh sgnfikan trhdp knerja krywan Coffee

Shop yg ada di Kota Madiun.

E. Manfaat Pnlitian

Berdsrkan dri tjuan pnlitian diatas, bhwa pnlitian ini dapt mmberikn

manfaat dri berbagai aspek sebagai brkt:

1. Manfaat Teoritis

a. Dapt mmberikn konsep dan teori yg mendukung perkembangan ilmu

pengetahuan smbr daya manusia, khususnya pada pengetahuan mengenai g

aya kepemimpinan strategi dan budaya organisasi trhdp knerja krywan

pada Coffee Shop yg ada di Kota Madiun.

b. Pnlitian ini diharapkan dapt mmberikn ilmu konseptual bagi peneliti sejns

maupun civitas akademik lainnya dlm mengembangkan ilmu pengetahuan

untk kemajuan dunia bisnis khususnya Coffee Shop yg ada di Kota

Madiun.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Ritel (Perusahaan)

Hsl dri pnlitian ini dapt diaplikasikan dan menjadi bhn pertimbangan

serta msukan bagi perusahaan atau instansi dlm meningkatkan knerja kryw

an khususnya pada Coffee Shop yg ada di Kota Madiun.

b. Bagi Akademik
9

Pnlitian ini dapt digunakn sebagai smbr referensi pnlitian dan dapt

mmberikn informasi pengetahuan tentang pengaruh gaya kepemimpinan

strategi dan budaya organisasi trhdp knerja krywan Coffee Shop yg ada di

Kota Madiun.

c. Bagi Peneliti Yg Akn Dtang

Pnlitian ini diharapkan dapt menambah pengalman berharga untk

mengembangkan ilmu pengetahuan tentang smbr daya manusia yg

berhbngan dengan gaya kepemimpinan strategi dan budaya organisasi pada

knerja krywan Coffee Shop di Kota Madiun.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Gaya Kepemimpinan Strategi (X1)

Untk bisa bersaing didlm “Market Place” scra global, perusahaan a

tau sbuah organisasi membthkan kepemimpinan yg kuat dan efektif. Mnrut

Rothaerment (2015) mengtkan bhwa Kepemimpinan Strategi adalah ;prlaku

dan gaya eksekutif yg mempengaruhi orng lain untk mencpai tjuan

organisasi. Kepemimpinan strategi lbih lanjut berarti kapasitas perintis untk

mengawasi, memfasilitasi, memengaruhi, dan membujuk serta bekrja pada

presentasi individu yg dimintanya untk mencpai tjuan yg berwenang.

Sedangkan mnrut Finkelstein dan Hambrick (1996) mengartikan

kepemimpinan organisasi adalah kapasitas pemimpin yg memiliki tanggung

jawab penuh mengenai kualitas setiap orng, latihan setiap orng dan cara

setiap individu mlkukan tindakn dan efek dri tindakn itu memengaruhi hsl

dan cara setiap individu memainkan tindakn dan efek dri gerakn itu

mempengaruhi hsl dan tjuan organisasi.

Gaya kepemimpinan strategi diatas yg dikemukakn oleh pra penulis

brbeda, akn ttp mkna dan hakikatnya bertjuan untk mendrng semangat krja

agr produktivitas krja krywan tercapai serta knerja krywan akn meningkat.

Kepemimpinan yg dibutuhkan adalah kepemimpinan yg mempunyai


11

pengetahuan khusus, dapt berfikir scra kritis, memiliki pengalman & nlai-nlai

dan kemampuan pemimpin yg bisa melht kedepan buat mensugesti orng lain

atau bawahnya buat mampu mencpai tjuan dan terlibat pada pada perubhn

sebagai akibatnya perusahaan atau organisai bisa bertahan pada pada

persaingan.

a. Komponen Kepemimpinan Strategi

Hitt et, and all (2009) mengemukakn ada lima partikel utama

kepemimpinan strategi yg efektif., yaitu.:

1. Menentukan arah strategi organisasi (visi dan misi).

2. Efektif mengolah smbr daya organisasi (.kompetensi inti, smbr daya

manusia dan modal sosial.).

3. Mempertahankan budaya organisasi yg efektif.

4. Menegakn praktek etika.

5. Membangun keseimbangan control organisasi.

Carpenter dan Sanders (2009) jga mengemukakn bhwa

kepemimpinan strategi bertanggung jawab untk.:

1. Membuat bntuan pelaksanaan substantif dan pengalokasian smbr daya.

2. Mengembangkan dukungan trhdp strategi dri pra pemilik kpntingan

utama (stakeholders).

b. Krkteristk Kepemimpinan Strategi


12

Yuki (2010) dlm pnlitiannya dapt dijabarkan bbrp krkteristk prlaku

kepemimpinan strategi, yaitu:

1. Berani mengambil keputusan tindakn tgas terutama disaat mnghdpi

krisis.

2. Kompetensi mlkukan perubhn yg kompeten.

3. Tahu apa yg dilakukan dan mampu mengendalikan situasi.

4. Menghargai knerja yg baik ttp nir menyalahkan syarat eksternal

lantran knerja yg nir stabil.

Krkteristk lain dri kepemimpinan strategi dlm tulisan Creative

Centre Leadership CCL Strategi-Whitepaper (2004) ada bbrp krkteristk

atau cir-cri utama kepemimpinan strategi berkualitas untk meningkatkan

knerja terbaik, diantranya:

1. Loyalty (kapasitas dan kelngsngan hidup menunjukkan keteguhan

trhdp visi, kata-kata dan kegiatan).

2. Keeping them upadaated (mnjga pembaruan informasi tentang

organisasi).

3. Judicious of power (cerdik untk memanfaatkan kekuatan dlm

menciptakn pemahaman untk pikiran sebagai lawan untk memaksa

mereka).

4. Have wide perspective/outlook, (memiliki wawasan, kemampuan dan

pengetahuan yg,luas).
13

5. Motivation (memiliki motivasi untk bekrja melampaui uang dan

kekuasaan).

6. Compassion (memahami knerja, keputusan diambil stlah

mempertimbangkan knerja bawahan).

7. Self-control (bisa mengendalikan pola pikir dan dorongan yg

mengganggu, berpikir sebelum bertindak).

8. Social skills (ramah dan punya sifat sosial).

9. Self awareness (potensi untk mendaptkan pola pikir dan perasaan serta

pengaruhnya trhdp orng lain).

10.Readiness to delegate and authorize (merasa bhwa perwakilan akn

mencoba untk tidak membebani kwjban, mengakui cara bawahan jga

memiliki posisi untk menentukan pilihan yg akn mendrng mereka).

11.Articularly (artikulasi yng baik untk mengkomunikasikan visi misi

kepada anggota organisasi dalm meningkatkan knerja keanggotaan).

12.Constancy/reliability (menjadikan visi organisasi menjadi bagian

budaya organisasi).

2. Budaya Organisasi (X2)

Budaya organisasi adalah keunggulan asosiasi, mendukung dlm

mengelola kesulitan mengubah kondisi Budaya organisasi yg tepat. Kreitner

dan Kinicki (2007), mengungkapkan Budaya organisasi dapt diunggulkan.

Selain itu, dikatakn budaya Budaya organisasi dapt menjadi kuat atau lemah
14

bergantung pada fktor, seperti kekompakn, kesepakatan harga, dan kwjban

individu untk tjuan bersma..

Budaya organisasi jga dicrikan sebagai kualitas yg memandu SDM

dlm mengelola masalah luar dan dlm dengan upaya untk mengubah

rekonsiliasi ke dlm organisasi, sehngga setiap individu dri asosiasi hrus

memahami kualitas saat ini dan melht bagaimana mereka hrus bertindak dan

bertindak. . Semua SDM hrus memiliki pilihan untk memahami scra akurat

budaya organisasi mereka, krna kesepakatan ini scra tgas diidentifikasi

dengan setiap kemajuan atau gerakn yg dilakukan, baik pengaturan vital

maupun strategis, seperti halnya mengatur latihan eksekusi, di mana setiap

tindakn hrus didsrkan pada budaya otoritatif

a. Krkteristk Budaya Organisasi

Budaya organisasi menganalisa ada 3 krkteristk yng berpengaruh

trhdp organisasi, (Kreitner dan Kinicki, 2007) mengemukakn Ketiga

krkteristk tersebut adalah:

1. Budaya organisasi disematkan pemikiran baru pra krywan untk proses

sosialisasi.

2. Budaya organisasi mempengaruhi prlaku krja krywan

3. Budaya organisasi berdampingan di setiap lvl yg brbeda.

Fungsi dri budaya organisasi mnrut (Kreitner dan Kinicki, 2007)

adalah,:

1. Mmberikn semua anggotanya identitas organisasi.


15

2. Mmberikn fasilitas-fasilitas dlm komitmen bersma.

3. Mendukung sstem sosial yg stabil

4. Membentuk prlaku anggotanya dengan kepedulian trhdp

lingkungannya.

b. Budaya Organisasi Pendekatan Sstem

Perkembangan budaya organisasi terjadi scra normal mengingat

individu-individu dri asosiasi tersebut mencari cara untk menangani

masalah, dua masalah termsuk perubhn luar dan masalah interior tentang

solidritas dan kejujuran asosiasi.

Untk membangun dan menumbuhkan budaya perusahaan atau

organisasi yg solid dan dominan sesuai dengan perubhn otoritatif yg

konsisten, budaya otoritatif berbasis kecenderungan yg berhsl dapt dilht

dri pendekatan kerangka krja (Rachman, 8 Desember 2007), sebagai brkt:

Gambar 2.1 Budaya Organisasi dengan Pendekatan Sstem


16

Keempat kerangka acuan di atas diperjelas dengan pengaturan yg

menyertainya. pertama, sstem kebiasaan efektif, sbuah interaksi yg

dihslkan untk orng-orng, pertemuan dan asosiasi dlm kesepakatan bhwa

perspektif dan praktik menjadi solid ketika scra konstan dan andal

menempatkan informasi, kemampuan, dan keinginan dlm keseimbangan.

Kedua, sstem prlaku organisasi, pengaturan yg diidentifikasi dengan

komponen interaksi yg diidentifikasi dengan orng, pekrjaan, relasional,

klmpk, antar klmpk dan asosiasi yg sebenarnya. Ketiga, sstem nlai

individu, suatu pengaturan yg diidentifikasikan dengan pemahaman bhwa

seorng individu hidup mengenai apa yg lbih pntng atau krng pntng, apa

yg lbih baik atau krng hebat, dan apa yg lbih jelas atau krng jelas.

Keempat, sstem norma klmpk, sbuah kesepakatan yg diidentifikasi

dengan prinsip-prinsip atau pengaturan yg menempatkan individu-

individu dri pertemuan hierarkis, digunakn sebagai ajudan, permintaan

dan kontrol prlaku yg benar dan baik, setiap bagian pertemuan hrus

tunduk pada standar, pengaturan atau aturan dijadikan tlak ukur untk

mensurvei atau melht ssuatu..

Dengan pendekatan sstem, asosiasi dapt merakit budaya hierarkis

yg solid. Perubhn ideal untk mengatasi hambatan dri budaya lma ke

budaya baru mlalui ukuran kecenderungan yg layak dengan mengatur

kerangka krja dan pendekatan ke dlm kualitas individu, standar klmpk,

dan prlaku organisasi.


17

3. Knerja Krywan (Y)

Knerja berasal dri kata performance, performance mmberikn

pengertian sebagai hsl krja yg tlh dilakukan oleh krywan. Dlm arti luas knerja

bukan hnya dilht dri hsl krja saja, akn ttp bagaimana proses pekrjaan scra

lngsng sampai menghslkan ssuatu yg tlh dikrjakan.

Performa sebagai pencerminan atau gambaran kapasitas dan

kemampuan dlm jabatan eksplisit yg akn mempengaruhi hadiah yg diberikan

oleh organisasi. Mnrut Sutrisno (2016), eksekusi adalah prestasi individu dlm

menyelesaikan tugas, hsl krja yg dapt diselesaikan oleh seorng atau kumpulan

individu dlm suatu perkmpulan sesuai keahlian dan kwjbannya masing-

masing atau tentang bagaimana seseorng diharapkan bekrja dan bertindak.

dlm keadaan selaras dengan tugas yg sdh diselesaikan. dibebankan

kepadanya dan jmlh, kualitas dan waktu yg dihabiskan untk menyelesaikan

tugas.

a. Fktor yg Mempengaruhi Knerja

Fktor – fktor yg bisa mempengaruhi knerja krywan mnrut Sutrisno

(2016) yaitu :

1. Efektivitas dan Efisiensi

Sesuai dengan knerja organisasi, proporsi eksekusi psitf atau

negatif diperkirakn oleh kelngsngan hidup dan efektivitas. Masalahnya

adalah bagaimana jalannya produktivitas dan kelngsngan hidup


18

otoritatif terjadi. Sehrusnya berhsl ketika sampai pada tjuan, itu

sehrusnya efektif jka cocok sebagai pendorong untk mencpai tjuan.

2. Otoritas dan Tanggung jawab

Dlm organisasi yg layak, wewenang dan kwjban tlh dilimpahkan

dengan semestinya, tnpa ada penutup usaha. Setiap pekrja dlm asosiasi

tahu apa kebbasan dan kwjban mereka untk mencpai tjuan organisasi.

Kejelasan kekuasaan dan kwjban setiap individu dlm berserikat akn

menjunjung tinggi pameran perwakilan.

3. Disiplin

Pada umumnya, disiplin menunjukkan kondisi atau mentalitas

penghargaan yg ada dlm perwakilan trhdp aturan dan padaoman

organisasi. Isu disiplin perwakilan dlm asosiasi, dua atasan dan

bawahan, akn menjadi cnth presentasi asosiasi. Eksekusi otoritatif akn

tercapai jka eksekusi individu dan klmpk ditngktkan.

4. Inisiatif

Inisiatif seseorng diidentikkan dengan daya pikir, daya cipta

sebagai pemikiran untk merancang ssuatu yg diidentikkan dengan

tjuan otoritatif. Dengan demikian, dorongan pekrja dlm asosiasi adalah

dorongan utama untk kemajuan yg pada akhirnya akn mempengaruhi

pelaksanaan.

b. Indikator Knerja Krywan


19

Ada enam penanda untk memperkirakn eksekusi individu pekrja dri

Robbins (2006), yaitu:

1. Kualitas, Kualitas pekrjaan diperkirakn tergantung pada kesan

bawahan pada sifat pekrjaan yg diperoleh dan kesempurnaan tugas

pada kemampuan dan kapasitas bawahan..

2. Kualitas, Kuantitas, kuantitas adalah jmlh yg didaptkan dismplkan

pada kata misalnya jmlh unit, jmlh daur kegiatan yg bisa diselesaikan.

3. Ketepatan saat, ketepatan saat adalah taraf kegiatan diselesaikan dlm

awal saat yg dinyatakn, ditinjau berdsrkan sudut koordinasi

menggunakn output hsl dan memaksimalkan saat yg tersedia buat

mlkukan kegiatan lain.

4. Efektivitas, efektivitas adalah taraf penggunaan asal daya organisasi

“tnaga, uang teknolgi, bhn baku” dimaksimalkan menggunakn msd

memaksimalkan output berdsrkan setiap unit pada penggunaan asal

dayanya.

5. Kemandirian, kemandirian mrpakn tngkt individu seorng krywan yg

dapt mengoperasikan fungsi knerjanya.

6. Komitmen krja, komitmen krja adalah suatu taraf dimana krywan

memiliki komitmen krja trhdp instansi & tanggung jawab krywan

trhdp pekrjaanya.

c. Evaluasi Knerja/Penlaian Knerja


20

Mangkunegara (2013), evaluasi knerja mrpakn proses evaluasi

prestasi krja pegawai yg dilakukan pemimpin perusahaan scra sstematik

mnrut pekrjaan yg ditugaskan kepadanya. Sedangkan mnrut Widodo

(2015: 130), penlaian krja adalah penlaian tngkt pameran individu kontras

dengan prinsip-prinsip knerja yg ditentukan sebelumnya, untk berpikir

dlm memutuskan kemajuan, remunerasi, persyaratan untk mempersiapkan

atau perbaikan, atau untk memaafkan seseorng.

Bbrp pendapt ahli tersebut, dapt dismplkan bhwa evaluasi knerja

atau penlaian knerja adalah penlaian yg dapt dilakukan scra struktur oleh

instansi guna mengetahui hsl knerja krywanya.

d. Tjuan Penlaian Knerja

Mnrut Hartatik (2014: 120-122) tjuan penlaian krja terbagi menjadi

2 (dua) jns yaitu:

1. Tjuan penlaian krja scra umum:

a. Bertjuan untk mengerjakn pelaksanaan yg dikrjakan oleh buruh

dengan mmberikn bntuan agr setiap tnaga ahli dapt memahami dan

memanfaatkan kemampuannya scra maksimal dlm menjalankan

misi perkmpulan.

b. Bertjuan untk menghimpun dan menyiapkan informasi bagi pekrja

dan pra manajer dlm membuat keputusan.

c. Bertjuan untk mengatur jmlh SDM dlm iklim otoritatif yg dapt

digunakn dlm merencanakn hbngan antra bos dan bawahan, untk


21

membuat kesepakatan dan penghargaan bersma untk menumbuhkan

keselarasan antra keinginan pekrja dan tjuan organisasi.

d. Bertjuan untk meningkatkan motivasi krja, yg berpengaruh positof

padaa prestasi krja krywan dlm melksnakankn pekrjaanya.

2. Tjuan penlaian krja scra khusus:

a. Untk mlkukan promosi, menghentikan pelaksanaan krja yg tidak

tepat, mngkkan disiplin sebagai kpntingan bersma, dan menetapkan

pemberian penghargaan kepada setiap.

b. Penlaian krja menghslkan informasi yg dapt digunakn sebagai kisi-

kisi dlm membuat ujian yg mempunyai kualitas tinggi.

c. Penlaian knerja menghslkan informasi yg dapt digunakn sebagai

motivasi bagi pekrja dlm meningkatkan efisiensi knerjanya.

d. Penlaian knerja berisi informasi yg dapt digunakn untk

mengidentifikasi-kebthan pekrjaan.

e. Penlaian krja mmberikn informasi tentang semua spesifikasi

jabatan.

f. Penlaian knerja hrus dilaksanakn oleh manajer/pemimpin tanpa krja

sma petugas menejemen SDM trhdp semua bawahannya.

B. Pnlitian Yg Relevan

Terdapt peneliti terdahulu yg membahas tentang bbrp fktor yg bisa

mempengaruhi knerja krywan. Hsl pnlitian terdahulu digunakn sebagai referensi


22

yg mendukung trhdp pnlitian yg dilakukan. Bbrp pnlitian terdahulu yg membahas

tentang vrabel gaya kepemimpinan strategi dan budaya organisasi trhdp knerja

krywan.

Pnlitian Bryann Johannes Tampi (2014) menunjukan bhwa gaya

kepemimpinan mempunyai pengaruh psitf dan sifnifikan trhdp knerja krywan

pada PT. Bank Negara Indonesia (Regional sales Manado).

Dlm pnlitian yg dilakukan Yusnita dan Muryati (2018) menunjukan

bhwa gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh sgnfikan trhdp

knerja pegawai pada sekretariat DPRD Kab Konawe. Brbeda dengan pnlitian yg

dilakukan oleh Hetty Prihandayani (2017) yg berpendapt bhwa gaya

kepemimpinan strategi dan budaya organisasi tidak berpengaruh trhdp knerja

krywan (Situdi kasus pada PADA BKK Se Kab Wonogiri) dikrnakn fktor

motivasi yg berpengaruh sgnfikan trhdp knerja krywan. Hsl ini sejalan dengan

pnlitian yg dilakukan oleh M. Eddy Rosidi, Isa Madjid, dan Nuning Nurna Dewi

(2018) yg berpendapt bhwa gaya kepemimpinan berpengaruh negatif trhdp

seluruh knerja krywan yg bekrja di store Laziza Chicken dan Pizza di Sidoarjo,

Jawa Timur. Hsl menunjukan bhwa gaya kepemimpinan berpengaruh sebesar -

0,110 dan bertanda negatif trhdp knerja, dengan tngkt sgnfikansi.0,474 > 0,05 yg

artinya vrabel gaya kepemimpinan memiliki hbngan yg berlawanan arah (negatif)

dan tidk sgnfikan trhdp knerja.

Tabel 2.1 Pnlitian Terdahulu


23

No Peneliti Vrabel Mtde Hsl


dan Pnlitian Pnlitian Pnlitian
Judul
1 I Kadek & Budaya Pnlitian ini Spekulasi utama,
Sagung Organisasi menggunakn mengungkapkan
Kartika (X1) mtde wwncara, budaya otoritatif (X1),
(2013) Gaya observasi, dan gaya
Pengaruh Kepemimpina Kuisioner dan
Budaya n (X2) menggunakninisiatif (X2) dan
Organisasi, Motivasi Krja analisa dengan
inspirasi krja (X3) scra
Gaya (X3) mtde regresi
bersmaan berpengaruh
Kepemimpina Knerja linear sgnfikan trhdp
n Krywan (Y) berganda. pelaksanaan pekrja di
dan, Motivasi Hotel Jimbaran-Puri
Krja Trhdp Bali.
Knerja Spekulasi brktnya
Krywan mengungkapkan bhwa
Pada Hotel budaya otoritatif (X1),
Jimbaran gaya administrasi (X2)
Puri Bali dan inspirasi krja (X3)
sampai taraf ttrntu
memiliki dampak kritis.
Trhdp pemapran pra
pekrja Hotel Jimbaran
Puri Bali.
2 Ester Dwi & Gaya Tknik analisis Hsl menunjukan bhwa
Warni Kepemimpina dta dlm gaya kepemimpinan
(2014) n (X1) pnlitian ini berpengaruh scra
Pengaruh Budaya menggunakn sgnfikan dengan arah
Gaya Organisasi cara kuantitatif psitf trhdp knerja
Kepemimpina (X2) dengan krywan di Sekretariat
n dan-Budaya Knerja memanfaatkan Daerah Kab
Organisasi Krywan (Y) dua mcm Temanggung.Hsl
Trhdp Knerja statistik, yakni menunjukan bhwa
Krywan Pada statistic budaya organisasi
Sekretariat deskriptif dan berpengaruh scra
Daerah Kab statistic sgnfikan dengan arah
Temanggung analitik/prametr psitf trhdp knerja
ik. krywan di Sekretariat
Daerah Kab
Temanggung.
24

3 Bryan Gaya Strategi logis yg Hsl menunjukkan


Johannes Kepemimpina digunakn adalah bhwa gaya inisiatif
Tampi n (X1) tknik kuantitatif dan inspirasi memiliki
(2014) Motivasi (X2) grafis dengan dampak psitf dan
Pengaruh Knerja banyak hbngan besar pada
Gaya Krywan (Y) dan berbagai pelaksanaan
Kepemimpina kekambuhan representatif.
n dan mendekati dan Konsekuensi dri
Motivasi menggunakn konsentrat pada saat
Terrhadap prgam SPSS yg sma menunjukkan
Knerja rendition 18.0. bhwa semua fktor
Krywan bbas scra sgnfikan
Pada Pt. Bank mempengaruhi
Negara eksekusi representatif
Indonesia,Tb
k
(Regional
Sales
Manado)
4 Heri Herdiana Gaya Tknik Hsl pnlitian
(2016) Kepemimpina eksplorasi yg menunjukkan bhwa
Pengaruh Gaya n (X1) digunakn dlm gaya inisiatif dan
Kepemimpinan Budaya pengujian ini budaya berwibawa
dan Budaya Organisasi adalah review mempengaruhi
Organisasi (X2) strategy. pelaksanaan pekrja di
Trhdp Knerja Knerja Perangkat kantor BPJS
Krywan Di Krywan (Y) logika yg Ketnagakrjaan Kota
Kantor BPJS digunakn adalah Tasikmalaya sebesar
Ketnagakrjaan Path Analysis 0,518 atau 51,8%
Kota Path Analysis.
Tasikmalaya
5 Reni, Kojo & Gaya Mtde yg Hsl dlm tinjauan ini
Farlane Kepemimpina digunakn dlm menunjukkan bhwa
(2016) n (X1) pnlitian ini budaya otoritatif
Pengaruh Budaya adalah mtde memiliki dampak psitf
Gaya Organisasi Cross dan kritis trhdp
Kepemimpina (X2) Sectional pelaksanaan pekrja.
n dan Budaya Knerja method. Alat Semakin baik budaya
Organisasi Krywan (Y) analisis yg hierarkis, pameran
Trhdp Knerja digunakn adalah pekrja akn meningkat.
Krywan Pada regresi linear Gaya inisiatif scra
Pt.Horiguchi berganda. psitf mempengaruhi
25

Sinar Insani eksekusi representatif,


menyiratkan bhwa
dengan asumsi gaya
otoritas meningkat,
eksekusi pekrja akn
meningkat
6 Andi Ratna Gaya Tinjauan ini Hsl pnlitian
Sari & Kepemimpina menggunakn menunjukkan bhwa
Hasniaty n (X1) strategi vrabel gaya
(2017) Budaya kuantitatif kepemimpinan,
Pengaruh Organisasi dengan budaya
Gaya (X2) metodologi organisasi dan
Kepemimpina Komitmen informatif. komitmen organisasi
n,Budaya Organisasi Alat analisis scra bersma-sma
Organisasi (X3) yg digunakn berpengaruh scra psitf
dan Knerja dlm dan sgnfikan
Komitmen Pegawai (Y) pemeriksaan trhdp knerja pegawai
Organisasi ini adalah Dinas Pertanian Kab
Trhdp Knerja kekambuhan Mamuju.
Pegawai lngsng yg
Dinas brbeda.
Pertanian
Kab Mamuju.
7 Intan Widya & Kepemimpin Metodologi yg hsl dri pnlitian yg tlh
Tintin Suhaeni an (X) digunakn adalah dilakukan
(2017) Strategi mtde deskriptif menunjukkan bhwa
Pengaruh bersaing (Y) asosiatif dan terdapt hbngan psitf
Kepemimpina mtde regresi yg kuat antra essential
n Stratejik sederhana. Jns authority dan sstem
Trhdp mtde yg serius yg diambil dri
Strategi digunakn adalah UKM bistro dan café
Bersaing mtde non di Kecamatan
UKM Café probability Bandung Wetan Kota
Dan Restoran smplng. Tknik Bandung
di Kecamatan pengambilan
Bandung smpel yg
Wetan Kota digunakn adalah
Bandung purposive
smplng.
8 Eddi Rosidi, Kompensasi Tinjauan ini Hsl pnlitian
Isa Madjid & (X1) menggunakn menunjukkan bhwa
Dewi Gaya prosedur gaji berpengaruh psitf
26

(2018) Kepemimpina pengujian dan trhdp OCB,


Pengaruh n (X2) pengujian cara administrasi
Kompensasi, OCB (Z) untk berpengaruh psitf
Gaya Knerja membedah trhdp OCB,
Kepemimpina Krywan (Y) cnth hbngan remunerasi
n dan antra fktor- berpengaruh psitf
Organizationa fktor yg trhdp pelaksanaan
l Behavior sepenuhnya perwakilan, OCB
Citizenship bertjuan untk berpengaruh negatif
(Ocb) Trhdp mengetahui trhdp pelaksanaan
Knerja dampak lngsng pekrja, dan wewenang
Krywan dan tidak berpengaruh negatif
PT Laziza lngsng dri trhdp pelaksanaan
Chicken And fktor-fktor perwakilan
Pizza di utama dan
Sidoarjo vrabel yg
bergantung
9 Hariyanto Gaya Pnlitian ini
Hsl menunjukan bhwa
(2019) Kepemimpina menggunakn gaya kepemimpinan
Pengaruh n (X1) mtde pnlitian
trhdp knerja krywan
Gaya Motivasi Krja yg bersifat
PT. Bank BNI Syariah
Kepemimpinan (X2) deskriptifPalu adalah sgnfikan
, Motivasi Krja Budaya verifikatif dan
dan psitf; motivasi
dan Budaya Organisasi menggunaknkrja
Organisasi (X3) analisis regresi
trhdp knerja krywan
Trhdp Knerja Knerja linear PT. Bank BNI Syariah
Krywan Pada Krywan (Y) berganda. Palu adalah sgnfikan
Pt. Bank Bni dan psitf; dan budaya
Syariah Palu organisasi trhdp
knerja krywan PT.
Bank BNI Syariah
Palu adalah sgnfikan
dan psitf.
10 Hasyim & Gaya Strategi Efek samping dri
Nuridin Kepemimpina pemeriksaan yg konsentrat sampai
(2020) n (X1) digunakn adalah taraf ttrntu
Pengaruh Budaya dsr pemeriksaan menunjukkan bhwa
Kepemimpina Organisasi sewenang- pemberian scra
n dan Budaya (X2) wenang. sgnfikan
Organisasi Knerja Tinjauan ini mempengaruhi
Trhdp Knerja Krywan (Y) menggunakn pelaksanaan pekrja.
Krywan Pt metodologi Budaya otoritatif scra
27

Kao kuantitatif. sgnfikan


Indonesia Tknik mempengaruhi
pemeriksaan eksekusi pekrja.
informasi yg Sedangkan fktor
digunakn adalah administrasi dan
dsr dan strategi budaya hierarkis
pemeriksaan berpengaruh psitf dan
kekambuhan kritis trhdp pameran
lngsng yg pekrja PT. Kao
brbeda Indonesia
11 Tria Melisa & Gaya Mtde yg Hsl pnlitian
Subarto Kepemimpina digunakn menunjukkan bhwa
(2021) n (X1) adalah mtde gaya inisiatif
Pengaruh Budaya asosiatif. berpengaruh sgnfikan
Gaya Organisasi Tknik smplng trhdp eksekusi
Kepemimpina (X2) yg digunakn representatif. Budaya
n dan Budaya Knerja adalah smplng otoritatif scra sgnfikan
Organisasi Krywan (Y) jenuh mempengaruhi
Trhdp Knerja menggunakn eksekusi pekrja.
Krywan Pada dengan smpel Sementara itu, gaya
Pt. Bank sebanyak 51 administrasi dan
Syariah responden. budaya otoritatif
Mandiri Area memiliki dampak yg
Tangerang kritis

C. Kerangka Berpikir

Sesuai Sugiyono (2017: 60), merekomendasikan bhwa sstem adalah mdl

teoritis tentang bagaimana hipotesis mengidentifikasi dengan komponen yg

brbeda yg tlh dibedakn sebagai masalah yg sgnfikan. Sementara itu, Sekaran dan

Bougie (2017: 86) berpendapt bhwa sstem hipotetis adalah jaringan afiliasi yg

terorganisir, terklarifikasi, dan digambarkan scra cerdas antra fktor-fktor yg


28

dianggap relevan dengan keadaan masalah dan dibedakn mlalui siklus seperti

pertemuan, persepsi, dan audit. . dri menulis.

Pencapaian adalah hsl krja yg hrus dimungkinkan oleh seseorng atau

kumpulan orng dlm suatu perkmpulan, bergantung pada kedudukan dan kwjban

setiap orng, untk mencpai tjuan suatu perkmpulan. Eksekusi pekrja dlm suatu

asosiasi dapt dipengaruhi oleh banyak komponen, misalnya, pengaturan dan

instrumen krja yg lemah seperti tidak dtang tepat waktu, tidak tersedia di tempat

krja, tidak mengumpulkan jam krja, tidak stju dengan kerangka krja, sstem, dan

tknik; Krngnya perhatian administrasi trhdp bawahan sebagai inspirasi,

penghargaan, kabar gembira dan tepuk tangan.

Sejak awal pendaftaran perwakilan, fktor gaya otoritas yg diterapkan

ternyata sngat pntng untk menentukan arah dlm mencpai tjuan sbuah perkmpulan

atau perkmpulan. Inisiatif dan budaya mrpakn komponen pntng yg membantu

kemajuan prosedur yg dapt memperluas inspirasi krja, yg dengan demikian lbih

mengembangkan pelaksanaan organisasi, krna administrasi dan budaya

perusahaan adalah keajaiban yg terkait. Metodologi dan budaya hierarkis yg

sehrusnya berdampak pada pelaksanaan representatif dlm wadah di kota Madiun.

Tepi yg menyertainya dapt ditemukan dlm penggambaran yg menyertainya:


29

Gaya Kepemimpinan
Strategi
(X1) H1
Knerja Krywan
(Y)
H2
Budaya Organisasi
(X2)

H3

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Pnlitian

Hipotesis pnlitian mrpakn jwban sementara dri rumusan masalah

pnlitian, rumusan masalah yg dirumuskan dlm bentuk prnytaan. Dianggap

sementara krna jwban yg diberikan hnya berdsrkan teori yg relevan, bukan fakta

empiris. diperoleh mlalui pengumpulan dta atau kuesioner. (Sugiyono, 2017:63).

Jadi, pengertian hipotesis dapt dismplkan sebagai jwban yg bersifat

abstrak sementara yg selanjutnya akn diuji tngkt kebenarannya berdsrkan dta

atau kuesioner yg diperoleh dri smpel pnlitian tersebut.

1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Strategi Trhdp Knerja Krywan

Gaya kepemimpinan strategi yg diterapkan menjadi hal yg sngat pntng

untk menentukan arah dlm pencapaian suatu tjuan klmpk atau sbuah

organisasi, khususnya bagi krywanya. Tanpa adanya fktor gaya


30

kepemimpinan strategi, suatu organisasi akn kacau krna tidk adanya sosok yg

mengarahkan dan mengatur orng-orng untk mencpai tjuan. Oleh krna itu, gaya

kepemimpinan strategi yg diterapkan hrus memperhatikan fktor kesadaran

diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial dan keahlian sosial, agr tugas yg

dikrjakan dapt berjalan dengan baik dan penuh tanggung jawab.

Pnlitian yg dilakukan Bryan Johannes Tampi (2014) menunjukan

bhwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh psitf dan sifnifikan trhdp

knerja krywan pada PT. Bank Negara Indonesia (Regional sales Manado).

Berdsrkan lndsan teori dan hsl pnlitian tersebut dapt dikemukakn hipotesis

sebagai brkt:

H1 : Diduga ada pengaruh antra gaya kepemimpinan strategi dengan knerja

krywan pada Coffee Shop yg ada di Kota Madiun.

2. Pengaruh Budaya Organisasi Trhdp Knerja Krywan

Buday otoritatif adlah cnth atau kerangka krja sebagai perspektif, nlai,

standar prlaku, bhsa, keyakinan, yg dibuat dan diberikan kepada individu dri

asosiasi sebagai karakter asosiasi yg mengenalinya dri asosiasi yg brbeda dan

memutuskan bagaimana perasaan, pemikiran, dan respons pertemuan. ke

berbagai kondisi. terlbih lagi, berfungsi untk menaklukkan isu-isu

transformasi interior dan eksterior. Sbuah asosiasi yg efektif tampaknya

memiliki budaya yg solid, yg menarik, menghargai, dan mengikuti ketabhn

pekrja atau perwakilan yg menyelesaikan pekrjaan yg brbeda dlm mencpai

tjuan dan tjuan hierarkis. Pntngnya budaya menjadi sngat jelas ketika sbuah
31

asosiasi mengalami perubhn besar dlm tjuan, sstem, dan pilihan

pelaksanaannya.

Pnlitian yg dilakukan I Kadek Mei Arimbawa dan A.A Sagung

Kartika Dewi (2013) menunjukan bhwa budaya organisasi berpengaruh

sgnfikan trhdp knerja krywan Hotel Jimbaran Puri Bali. Berdsrkan lndsan

teori dan berbagai hsl pnlitian tersebut dapt dikemukakn hipotesis sebagai

brkt:

H2 : Diduga ada pengaruh antra budaya organisasi dengan knerja krywan

pada Coffee Shop yg ada di Kota Madiun.

3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Strategi dan Budaya Organisasi Scra

Simultan Trhdp Knerja Krywan

Kewenangan dan budaya adalah komponen pntng yg membantu

kemajuan tknik yg dapt membangun inspirasi krja, yg dengan demikian lbih

mengembangkan pelaksanaan organisasi, krna inisiatif dan budaya perusahaan

adalah keajaiban yg terkait. Krna setiap bagian dri inisiatif dapt membantu dlm

membentuk cara hidup suatu asosiasi serta sbliknya. Kmudian lagi, asosiasi saat

ini dapt ikut campur dengan kelngsngan hidup seorng kepala dlm pertemuan atau

asosiasi

Pnlitian yg menemukan hbngan antra gaya kepemimpinan dan budaya

organisasi scra simultan trhdp knerja krywan. Pnlitian yg dilakukan Yusnita

dan Muryati (2018) menunjukan bhwa gaya kepemimpinan dan budaya

organisasi berpengaruh sgnfikan trhdp knerja pegawai pada sekretariat DPRD


32

Kab Konawe dengan hsl analisis regresi berganda yg menunjukan angka nlai

signfikansi F 0,000 lbih kecil dri nlai α 0,05, sehngga hipotesis 1 dinyatakn

diterima.

Berdsrkan lndsan teori dan berbagai hsl pnlitian tersebut dapt

dikemukakn hipotesis sebagai brkt:

H3 : Diduga gaya kepemimpinan strategi dan budaya organisasi berpengaru

h trhdp knerja krywan pada Coffee Shop yg ada di Kota Madiun.


BAB III

MTDE PNLITIAN

A. Tempat dan Waktu Pnlitian

1. Tempat Pnlitian

Pnlitian ini berkaitan dengan manajemen smbr daya manusia yg

menjelaskan tentang pengaruh gaya kepemimpinan strategi dan budaya organ

isasi trhdp knerja krywan pada Coffee Shop yg ada di Kota Madiun. Pnlitian

dilakukan dengan adanya fenomena Pandemi Covid-19 yg membuat pra

pelaku usaha mengalami penurunan pendaptan. Akn ttp brbeda dengan Coffee

Shop yg ada di Kota Madiun, justru semakin marak dan banyak mncul Coffee

Shop - Coffee Shop baru.

2. Waktu Pnlitian

Waktu yg digunakn peneliti untk mlkukan pnlitian mengenai judul yg

diambil yaitu pengaruh gaya kepemimpinan strategi dan budaya organisasi

trhdp knerja krywan pada Coffee Shop di Kota Madiun yg akn dilaksanakn

pada bulan Maret 2021 sampai dengan Juni 2021. Adapun jadwal

pelaksanaan pnlitian dapt diuraikan sebagai brkt:


34

Tabel 3.1 Waktu Pnlitian


Maret April Mei Juni
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Mengidentifikasi fenomena
1
masalah pnlitian 
                               
Pengamatan pada pengaruh g
aya kepemimpinan strategi
2 dan budaya organisasi trhdp k                                
nerja krywan pada Coffee Sho
p Kota Madiun
Penentuan masalah yg
3 berkaitan dengan vrabel                                
pnlitian
Membuat uraian pnlitian
4
tentang vrabel pnlitian
                               
5 Penyusunan kerangka teoritis                                
Pengungkapan hipotesis
6
berdsrkan kerangka berpikir
                               
7 Penyusunan desain pnlitian                                
8 Pengumpulan dta                                
9 Pengolahan dta pnlitian                                
10 Penulisan laporan pnlitian                                
11 Presentasi hsl pnlitian                                
12 Evaluasi pnlitian                                

B. Desain Pnlitian

1. Jns Pnlitian

Desain pnlitian adalah rencana untk pengumpulan, pengukuran, dan

analisis dta berdsrkan prtnyaan peneliti dri pnlitian. Pnlitian ini bertjuan untk

menjelaskan pengaruh gaya kepemimpinan strategi dan budaya organisasi

trhdp knerja krywan pada Coffee Shop yg ada di Kota Madiun. Oleh krna itu

jns pnlitian yg digunakn adalah pnlitian kuantitatif yg bersifat explanatory

research

Pnlitian explanatory research yaitu pnlitian yg menjelaskan hbngan

antra vrabel-vrabel X dan Y. Pnlitian ini bertjuan untk menjelaskan pengaruh

antar vrabel yg diteliti dengan cara mlkukan proses analisa untk mlkukan uji
35

hipotesa (Singarimbun dan Effendi, 2011). Sedangkan mnrut (Sani & Vivin,

2013;180) pnlitian explanatory (explanatory research) adalah untk mnguji

hipotesis antar vrabel yg dihipotesiskan.

Dlm pnlitian pendekatan yg digunakn adalah pendekatan kuantitatif

krna di latar belakngi oleh tjuan awal pnlitian, yaitu menjelaskan mengenai

vrabel-vrabel yg hendak diteliti dan kmudian diuji hsl hipotesis yg tlh

dirumuskan sebelumnya.

2. Mtde Pnlitian

Mtde pnlitian yg digunakn pada pnlitian ini adalah mtde srvy,

observasi dan wwncara. Dlm pnlitian ini, smbr informasi yg diperoleh mlalui

responden dengan menggunakn kuesioner sebagai alat pengumpul dta yg

dibuat dengan memaparkan bbrp prtnyaan, yg diolah mlalui IBM SPSS

Statistics 18.

C. Populasi, Smpel, dan Tknik Pengambilan Smpel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yg terdiri dri objek/subyek yg

memiliki kualitas dan krkteristk yg digunakn oleh peneliti untk

mempelajarinya dan menarik kesimpulan drinya Sugiyono (2017:80).

Berlandaskan penjelasan tersebut peneliti menggunakn gaya kepemimpinan

strategi yg berfokuskan pada seluruh krywan yg bekrja di Coffee Shop daerah

Kota Madiun yg tidak diketahui jmlhnya.

2. Smpel
36

Smpel mrpakn campur tangan dri krkteristk dan jmlh yg dipunyai oleh

populasi. Jka populasi besar, peneliti tidak akn mempelajari yg ada

dipopulasi dan apa saja yg dipelajari dri smpel kesimpulannya yg

diberlakukan untk populasi hrus respentatif (Sugiyono, 2017).

Sugiyono (2012) menjelaskan bhwa smpel jenuh adalah bagian dri

sejmlh krkteristk yg dimiliki populasi. Smpel yg diambil dri populasi hrus

benar-benar representatif (mewakili). Smplng jenuh adalah tknik

pengambilan smpel yg menggunakn semua anggota populasi krna

menggunakn populasi yg relatif kecil meskipun keduanya mengambil smpel

populasi yg sma.

Pnlitian ini tknik pengambilan smpel menggunakn Probabilty Smplng,

mrpakn tknik pengumpulan smpel dengan membefrikan kesempatan yg sma

bagi anggota/unsur populasi yg dipilih untk dijadikan smpel (Sugiyono,

2010). Jns pengambilan smpel yg digunakn adalah Simple Random Smplng,

yaitu cara penentuan smpel scra acak tanpa memperhaikan strata yg ada dlm

populasi itu (Sugiyono, 2010).

Kuesioner adalah suatu cara pengambilan dta dengan memberi

prnytaan atau prtnyaan tertulis kepada responden untk dijawab, tknik ini

mrpakn pengumpulan dta yg efisien apabila peneliti tahu pasti vrabel yg

diukur dan tahu hal apa yg diharapkan oleh responden (Sugiono, 2010).

Pada pnlitian ini menggunakn smpel sebanyak 38 krywan Coffe Shop

di Kota Madiun yg tersebar di bbrp wilayah yaitu Kecamatan Taman,

Kecamatan Mangunharjo, dan Kecamatan Kartoharjo.


37

3. Tknik Pengambilan Smpel

Pada pnlitian ini, peneliti menggunakn tknik smpel Nonprobability

Smplng, yaitu tknik pengambilan smpel dimana setiap pengambilan smpel

tidak mempunyai kemungkinan yg sma untk dijadikan smpel (Sugiyono,

2016;84).

Tknik pengambilan smpel yg digunakn adalah pengambilan smpel yg

disengaja; H. mtde penentuan smpel berdsrkan pertimbangan atau kriteria

ttrntu (Sugiyono, 2016; 85). Kriteria yg peneliti gunakn dlm pnlitiannya

adalah:

1. Kedai Coffee Shop yg ada di Kota Madiun.

2. Kedai Coffee Shop yg krywanya lbih dri dua (2).

3. Kedai Coffee Shop yg tetap mlkukan penjualan disaat pandemi

melanda.

D. Vrabel pnlitian dan definisi operasional

1. Vrabel Pnlitian

Mnrut Sugiyono (2017:38) vrabel pnlitian padaa dsrnya adalah segala

ssuatu yg berbentuk apa saja yg ditetapkan oleh peneliti untk dipelajari

sehngga diperoleh informasi, kmudian ditarik kesimpulannya. Pada pnlitian

ini terdapt dua vrabel pnlitian, yaitu vrabel independen dan vrabel dependen.

Brkt penjelasan kedua vrabel tersebut:

a. Vrabel Independen

Vrabel bbas atau biasa disebut dengan vrabel bbas adalah vrabel yg

mempengaruhi atau menyebabkan berubahnya atau mnculnya vrabel


38

terikat (Sugiyono, 2017: 39). Vrabel bbas dlm pnlitian ini adalah strategi

(X1) dan gaya kepemimpinan organisasi. Budaya (X2)..

b. Vrabel Dependen

Vrabel terikat atau dapt diartikan sebagai vrabel terikat adalah vrabel

yg dipengaruhi oleh vrabel bbas atau hsl (Sugiyono, 2017: 39) Vrabel

terikat (limit) dlm pnlitian ini adalah knerja pegawai (Y)..

2. Definisi Operasional Vrabel

Definisi operasional vrabel pnlitian mnrut Sugiyono (2015:38) adalah

atribut atau jns atau nlai dri suatu objek atau kegiatan yg mempunyai variasi

ttrntu yg tlh ditentukan oleh peneliti dlm rangka menyelidikinya dan menarik

kesimpulan drinya. Definisi vrabel pnlitian hrus dirumuskan scra tepat untk

menghindri kesalahan dan kekeliruan dlm pengumpulan dta. Dlm pnlitian ini,

definisi operasional vrabel adalah sebagai brkt::

Tabel 3.2 Definisi Operasional Vrabel


No Vrabel Definisi Indikator Skala
Mnrut Rothaerment (2015) 1. Analisis Skala Likert:
mengtkan bhwa Kepemimpinan 2. Pengambilan SS = 5
Gaya Kepemi Strategi adalah prlaku dan gaya keputusan yg S=4
1 mpinan Strateg eksekutif yg mempengaruhi tepat RG = 3
i (X1) orng lain untk mencpai tjuan 3. motivasi TS = 2
organisasi. STS = 1

Kreitner dan Kinicki (2007) 1. Sifat pribadi Skala Likert:


menyatakn bhwa Budaya 2. Hsl krja SS = 5
organisasi mrpakn keunggulan S=4
Budaya
kompetitif dri organisasi, RG = 3
2. Organisasi
mendukung dlm mnghdpi TS = 2
(X2)
tantangan perubhn lingkungan STS = 1
organisasi dengan tepat.

3 Knerja krywan Mnrut Sutrisno (2016), knerja 1. Efektivitas Skala Likert:


(Y) krywan adalah kesuksesan penggunaan SS = 5
seseorng dlm melksnakankn teknolgi S=4
tugas, hsl krja yg dapt dicapai 2. Ketepatan waktu RG = 3
oleh seseorng atau seklmpk dlm 3. mandiri TS = 2
39

suatu organisasi sesuai dengan STS = 1


wewenang dan tanggung jawab
masing-masing.

E. Tknik Pengumpulan Dta

1. Smbr Dta

Smbr dta dlm pnlitian ini yaitu menggunakn dta primer. Mnrut

Sugiyono (2017:137) dta primer adalah dta yg lngsng mmberikn dta kepada

pengumpul dta. Smbr dta pada pnlitian ini menggunakn smbr dta eksternal,

dimana dta didapt mlalui penyebaran kuisioner yg diberikan kepada krywan

Coffee Shop yg ada di Kota Madiun.

Tknik pengumpulan dta dlm pnlitian ini adalah kuesioner. Mnrut

Sugiyono (2017: 199), angket adalah tknik pengumpulan dta yg dilakukan

dengan mengajukan serangkaian prtnyaan ke prnytaan tertulis yg hrus

dijawab oleh responden. Dlm pnlitian ini peneliti terjun lngsng ke lpngan

untk mendaptkan jwban dri responden yg dijadikan smpel pnlitian.

2. Instrumen Pengumpulan Dta

a. Mtde Observasi

Mnrut Sugiyono (2017:203) observasi mrpakn tknik pengumpulan

dta yg memiliki sifat-sifat khusus dibandingkan dengan tknik lainnya..

Observasi pada pnlitian ini dilakukan dengan melht lngsng dilpngan yg

dilakukan pada objek Coffee Shop yg ada di Kota Madiun.

b. Mtde Wwncara
40

Mnrut Sugiyono (2017: 194), wwncara digunakn sebagai tknik

pengumpulan dta ketika seseorng ingin mlkukan situdi pendahuluan untk

menemukan masalah untk diselidiki, dan jga ketika peneliti ingin

mengetahui lbih dlm tentang responden dan jmlh responden. kecil..

c. Mtde Kuisioner

Mnrut Sugiyono (2017: 199), angket adalah tknik pengumpulan dta

dimana responden disajkan dengan serangkaian prtnyaan atau penjelasan

tertulis untk dijawab. Dlm pnlitian ini, peneliti lngsng terjun untk

mendaptkan jwban dri responden. dijadikan smpel dlm pnlitian.

F. Instrumen Pnlitian

Mnrut Sugiyono (2017: 92), alat pnlitian adalah suatu mtde yg

dengannya dilakukan pengukuran untk memperoleh dta kuantitatif yg akurat.

Sugiyono, 2017: 134). Dlm skala likert, responden memilih jwban vrabel yg

dipecah menjadi bbrp bagian. Dri indikator vrabel, indikator vrabel memiliki alat

yg digunakn sebagai acuan dlm prtnyaan atau prnytaan yg kmudian hrus diisi

oleh responden.

Tabel 3.3 Skala Likert


Keterangan Penlaian
Sngat Stju (SS) 5
Stju (S) 4
Ragu-ragu (RG) 3
Tidak Stju (TS) 2
Sngat Tidak Stju (STS) 1
Smbr : Sugiyono, 2017

G. Tknik Analisis Dta


41

Tknik pengolahan dta yg digunakn pada pnlitian ini adalah mlalui

prgam IBM SPSS Statistics 18. Brkt penjelasan mengenai tknik analisis yg

digunakn untk pengolahan dta:

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakn untk mengukur suatu kuesioner dikatakn valid

jka prtnyaan mampu mengungkapkan ssuatu yg akn diukur oleh kuesioner

(Ghozali, 2016:52).

Uji validitas dilakukan dengan bntuan prgam komputer SPSS release

18.0, dengan melht nlai dri output SPSS. Uji sgnfikansi dilakukan dengan

mmbandingkan nlai rhitung dengan nlai rtabel untk degree of freedom (df) = n-

2. Jka rhitung (untk r tiap butir dapt dilht pada klm Pearson Correlation) lbih

besar dri rtabel dan nlai r psitf, mka butir atau prtnyaan/prnytaan tersebut

dikatakn valid. Taraf sgnfikansi ( ) yg digunakn adalah 0,05 atau 5%.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untk mengukur suatu kuesioner yg mrpakn

indikator dri vrabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakn reliabel atau

handal jka jwban seseorng trhdp prtnyaan adalah konsisten atau stabil dri

waktu ke waktu (Ghozali, 2016:47). Uji reliabilitas dlm pnlitian dilakukan

padaa smplng kuesioner yg dibagikan kepada responden dan hitunggannya

menggunakn SPSS. SPSS mmberikn fasilitas untk mengukur reliabilitas

dengan uji statistik Cronbach Alpha.


42

Perhitungan nlai cronbach alpha dilakukan dengan bntuan prgam

komputer SPSS release 18.0. Apabila hsl koefisien > 0,70 mka daftar

prnytaan itu reliabel sbliknya jka koefisien 0,70 mka daftar

prnytaan itu tidak reliabel. Mnrut Nunnally dlm Ghozali (2018:42), suatu

konstruk atau vrabel dikatakn reliabel jka mmberikn nlai cronbach alpha

(α) > 0,70.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertjuan untk mnguji apakah dlm mdl regresi vrabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jka nlai residual

tidak mengikuti distribusi normal, mka uji statistik menjadi tidak valid

(Ghozali, 2016:154). Uji statistik yg dapt digunakn untk mnguji normalitas

residual dlm pnlitian ini adalah uji statistis non-prametik Kolmogorov-

Smirnov (K-S), mnrut Ghozali (2016:158) Uji K-S tersebut dapt dilakukan

dengan membuat hipotesis sebagai brkt:

HA : Dta residual berdistribusi tidak normal.

HO : Dta residual berdistribusi normal.

Jka nlai hsl uji K-S ≥ taraf sgnfikan 0,05 mka dta berdistribusi

normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertjuan untk mengetahui apakah ditemukan

adanya korelasi yg sngat kuat antar vrabel bbas (Ghozali, 2018:103). Mdl

regresi yg baik sehrusnya tidak terjadi multikolinearitas. Uji


43

multikolinearitas dapt didktesi dengan cara melht Variance Inflation

Factor (VIF) suatu mdl regresi menunjukkan adanya multikolinearitas

apabila nlai Tolerance yg rendah sma dengan nlai VIF tinggi (krna VIF =

1/Tolerance) mnrut Ghozali (2018:104). Setiap peneliti hrus menentukan

tngkt kolonieritas yg msh dapt ditolerir.

c. Uji heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertjuan mnguji apakah dlm mdl regresi terjadi

ketidaksmaan variance dri residual situ pengamatan ke pengamatan yg

lain. Jka variance dri residual situ pengamatan ke pengamatan lain tetap

disebut homoskedastisitas dan jka brbeda disebut heterokedastisitas

(Ghozali, 2016:134). Mengetahui ada dan tidaknya heterokedastisitas

dengan melht pola ttrntu pada grfik scatterplot antra nlai prediksi vrabel

terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.

d. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertjuan mnguji apakah dlm mdl regresi linear ada

korelasi antra kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jka terjadi korelasi, mka

dinamakn ada problem autokorelasi. Autokorelasi mncul krna observasi yg

berurutan spnjang waktu berkaitan situ sma lain (Ghozali, 2016:107).

3. Uji Regresi Linier Berganda

Dlm pnlitian ini peneliti menggunakn tknik Analisis Regresi Linier

Berganda, yaitu sebagai alat ukur pengaruh antar gaya kepemimpinan strategi
44

(X1) dan budaya organisasi (X2), vrabel bbas trhdp knerja krywan (Y)

sebagai vrabel terikat. Rumus regresi linier berganda yaitu sebagai brkt :

Y= a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y = Knerja Krywan
X1 = Gaya Kepemimpinan Strategi
X2 = Budaya Organisasi
a = Konstanta
b1,b2 = Koefisien regresi vrabel bbas 1 dan 2
e = Vrabel pengganggu/ standart error

4. Uji Hipotesis

Dlm pnlitian ini menggunakn uji hipotesis. Dta diperoleh dri hsl

pengumpulan dta yg diproses sesuai dengan jns dta kmudian disajkan dengan

angka mtde statistik sebagai brkt :

a. Uji Parsial

Mnrut Ghozali (2012:98) uji parsial atau uji t digunakn untk mnguji

seberapa jauh pengaruh vrabel independen yg digunakn dlm pnlitian ini

scra individual dlm menerangkan vrabel parsial. Dsr yg digunakn untk

pengambilan keputusan dlm uji t sebagai brkt :

1. Jka nlai probabilitas sgnfikansi > 0,05, mka hipotesis ditlak. Hipotesis

ditlak memiliki arti vrabel independen tidak sgnfikan trhdp vrabel

dependen.
45

2. Jka nlai probabilitas sgnfikansi < 0,05, mka hipotesis diterima.

Hipotesis diterima mempunyai arti bhwa vrabel independen

berpengaruh sgnfikan trhdp vrabel dependen.

b. Uji Simultan

Mnrut Ghozali (2012:98) uji simultan atau uji F dsrnya digunakn

untk menunjukan apakah semua vrabel independen atau vrabel bbas yg

dimsukan dlm mdl mempunyai pengaruh scra bersma-sma trhdp vrabel

dependen atau vrabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan dlm uji F

adalah sebagai brkt :

1. Jka nlai F ≥ 4 mka H0 ditlak pada derajat kepercayaan 5% dengan kata

lain menerima alatarnatif, yg menyataknn semua vrabel independen

scra serentak dan sgnfikan mempengaruhi vrabel dependen.

2. Mmbandingkan nlai F hsl perhitugan dengan F mnrut tabel. Bila F hitung ≥

Ftabel mka H0 ditlak dan menerima Ha.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Mnrut Ghozali (2019:97) koefisien determinasi ( ) adalah alat untk

mengukur seberapa jauh kemampuan mdl dlm menerangkan variasi vrabel

dependen. Nlai koefisien determinasi adalah antra nol atau situ. Nlai yg

kecil berarti kemampuan vrabel-vrabel independen dlm menjelaskan

variasi vrabel dependen amat terbatas. Dan sbliknya jka nlai yg mendekati

situ berarti vrabel-vrabel independen mmberikn hampir semua informasi

yg dibutuhkan untk memprediksi vrabel-vrabel dependen.


BAB IV

ANALISA DTA DAN PEMBHSAN

A. Deskrpsi Dta

1. Coffee Shop

Cafe atau coffee shop atau yg di kenal sebagai kedai kopi pertama

berdiri di Constatinopel, Turki (Skrang Istanbul) padaa thun 1475 bernama

Kiva Han yg padaa awalnya hnya menjual minuman kopi. Di Eropa coffee

shop pertama didirikan tahun 1529. Kolschitzky memperkenalkan minum

kopi dengan menggunakn penyaring dan mnikmati kopi dengan susu, gula. Di

Eropa kopisemakin populer krna mereka tdak hnya menjual minuman kopi ttp

mlai menjual kue-kue manis dan penganan yg lainnya. (Yuliandri, 2015). Di

Inggris coffee shoppertama di di Britania tahun 1652. Di Coffee Shop ini lah

istilah kata “tips” pertama kali di gunakn. Sbuah toples bertuliskan “tips”

biasa kita lht di coffee bar.

Pada masa itu orng-orng Inggris meletakkan uang koin ke dlm sbuah

toples kaca agr dilayani dengan cpt saat memesan kopi. Hngga kini budaya

itu dipakai di kedai-kedai kopi modern sebagai ucapan terima kasih trhdp

barista. Kmudian berkembanglah tknik-tknik menyajkan kopi. Msuk ke Italia

pada 1654 lalu menyebar ke Paris pada 1672. Sedangkan di Jerman kedai

kopi pertama dibuka pada 1673. (Yuliandri, 2015). Mnrut hsl pnlitian Listyari

(2006), kopi pertama kali msuk di Indonesia dibawa oleh Komandan Pasukan

Belanda Adrian Van Ommen.


47

2. Potensi Coffee Shop

Pengertian potensi mnrut Rasmikayati (2017) adalah kemampuan,

kesanggupan, kekuatan yg mempunyai kemungkinan untk bias dikembangkan

lagi menjadi bentuk yg lbih besar. Potensi jga dapt diartikan sebagai

kemampuan dsr dri ssuatu yg msh terpendam didlmnya untk diwujudkan

menjadi kekuatan nyata dlm diri ssuatu tersebut (Rasmikayati dkk, 2019).

Berdsrkan pnlitian Rasmikayati dkk. (2017) potensi dan kendala coffee shop

antra lain dapt diukur dri segi produk, fasilitas, lokasi, kelengkapan alat,

smbrday manusia (ketnagakrjaan), serta adanya pesaing.

3. Sejarah Kopi

Kopi berasal dri kata qahwa atau qahwain dri bhsa Arab, kmudian

diserap bhsa Turki menjadi kahven yg berarti kekuatan (Samsura, 2012).

Tanaman kopi (Coffea spp.) termsuk klmpk tanaman semak belukar dengan

genus Coffea. Linnaeus mrpakn orng pertama yg mendeskrpsikan spesies

kopi arabika (Coffea arabica) pada tahun 1753 (Panggabean, 2011).

Penyebaran tumbuhan kopi ke Indonesia dibawa seorng berkebangsaan

Belanda pada sekitar tahun 1646 yg mendaptkan biji arabika mocca dri

Arabia (Prastowo, 2010).

Tanaman kopi kmudian ditanam hngga tersebar di berbagai provinsi

di Indonesia. Namun stlah timbul serangan penyakit karat daun (coffee leaf

rust), mka Pemerintah Hindia Belanda saat itu mendtangkan jns kopi robusta

dri Kongo, Afrika pada tahun 1900. Kopi jns ini lbih tahan penyakit dan

memerlukan syarat tumbuh serta pemeliharaan yg ringan, dengan hsl


48

produksi yg jauh lbih tinggi. Hal inilah yg menyebabkan kopi jns ini lbih cpt

berkembang di Indonesia (Panggabean, 2011). Lbih dri 80% dri luas areal

pertanaman kopi Indonesia saat ini mrpakn jns kopi Robusta (Direktorat

Jenderal Perkebunan, 2014).

B. Krkteristk Responden Pnlitian

Pada pnlitian ini menggunakn smpel sebanyak 38 krywan Coffeshop di

Kota Madiun yg tersebar di bbrp wilayah yaitu Kecamatan Taman, Kecamatan

Mangunharjo, dan Kecamatan Kartoharjo. Krkteristk responden dlm pnlitian ini

dapt diklmpkkan ke dlm bbrp aspek, yaitu jns kelamin, usia, dan pendidikan.

Deskrpsi tiap aspek ini dapt diuraikan sebagai brkt.

1. Krkteristk Responden berdsrkan Jns Kelamin

Berdsrkan jns kelamin, responden pnlitian ini dapt dideskrpsikan

sebagai brkt:

Tabel 4.1. Krkteristk Responden Berdsrkan Jns Kelamin


Jmlh Responden (orng) Persentase
Jns Kelamin
(%)

Laki-laki 20 52,6

Perempuan 18 47,4
Jmlh 38 100%
Smbr: dta primer diolah (Lampiran 4)

Pada pnlitian ini, krywan coffee shop di Kota Madiun yg berjmlh 38

krywan. yg berjns kelamin laki-laki sebanyak 20 orng (52,6%), sedangkan


49

krywan yg berjns kelamin perempuan sebanyak 18 orng (47,4%). Hal ini

menunjukkan bhwa krywan coffee shop di Kota Madiun didominasi oleh

krywan yg berjns kelamin laki-laki.

2. Krkteristk Responden berdsrkan Usia

Ditinjau dri usia, responden pnlitian ini dapt dideskrpsikan sebagai

brkt:

Tabel 4.2. Krkteristk Responden Berdsrkan Usia

Jmlh Responden Persentase


Umur
(orng) (%)

< 25 tahun 20 52,6


25-30 tahun 16 42,1
> 30 tahun 2 5,3
Jmlh 38 100%
Smbr: dta primer diolah (Lampiran 4)

Krywan coffee shop di Kota Madiun yg menjadi responden terbanyak

dlm pnlitian ini adalah yg berusia antra krng dri 25 tahun, yaitu sebanyak 20

orng (52,6%).

3. Krkteristk Responden berdsrkan Pendidikan

Ditinjau dri jabatan, responden pnlitian dapt dideskrpsikan sebagai brkt:

Tabel 4.3. Krkteristk Responden Berdsrkan Pendidikan

Jmlh Responden Persentase


Pendidikan
(orng) (%)
50

SMP 2 5,3
SMA/SMK 19 50
D3 6 15,9
S1 11 28,8
Jmlh 38 100%
Smbr: dta primer diolah (Lampiran 4)

krywan coffee shop di Kota Madiun yg menjadi responden terbanyak

dlm pnlitian adalah yg menempuh pendidikan sampai dengan SMA, sebanyak

19 orng (50%).

C. Hsl Pengujian Hipotesis

Dta pnlitian tentang pengaruh gaya kepemimpinan strategis dan budaya

organisasi trhdp knerja krywan coffee shop Madiun ini dikumpulkan

menggunakn kuesioner. Selanjutnya, dta yaitu skor jwban kuesioner yg

disampaikan responden yg sudah terkumpul, dianalisis untk mnguji hipotesis.

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, mka dilakukan uji validitas dan

reliabilitas, uji asumsi klasik, dan uji koefisien determinasi. Brkt ini bbrp uraian

tentang uji-uji yg dilakukan hngga pengujian hipotesis pnlitian.

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan mmbandingkan nlai rhitung dengan nlai

rtabel. Jka rhitung lbih besar dri rtabel dan nlai r psitf, mka butir atau prnytaan

atau indikator tersebut dikatakn valid. Uji validitas instrumen disampaikan


51

kepada seluruh responden pnlitian. Dengan demikian, nlai n = 38. Nlai rtabel

dengan () 5% dan df = n – 2 = 36 adalah sebesar 0,2709.

1) Validitas Vrabel Gaya Kepemimpinan Strategis (X1)

Berdsrkan output SPSS diperoleh nlai rhitung (korelasi product

moment pada klm Pearson Correlation) untk vrabel Gaya

Kepemimpinan Strategis sebagai brkt:

Tabel 4.4. Uji Validitas Vrabel Gaya Kepemimpinan Strategis (X1)

Nlai Nlai rtabel


Item Vrabel Keterangan
rhitung = 0,268

X1.1 0,521 r hitung > r tabel Valid


X1.2 0,298 r hitung > r tabel Valid
X1.3 0,593 r hitung > r tabel Valid
X1.4 0,446 r hitung > r tabel Valid
X1.5 0,395 r hitung > r tabel Valid
X1.6 0,406 r hitung > r tabel Valid
Smbr: Output SPSS (Lampiran 3)

Pada Tabel 4.4, berdsrkan nlai rhitung yg diperoleh dapt

diketahui bhwa keseluruhan butir prnytaan untk vrabel gaya

kepemimpian strategi (X1), yaitu item 1 sampai item 6 memiliki nlai

rhitung yg lbih besar dripada nlai rtabel (0,268), semua butir prnytaan yg

digunakn adalah valid.

2) Validitas Vrabel Budaya Organisasi (X2)

Output SPSS diperoleh nlai rhitung (korelasi product moment pada

klm Pearson Correlation) untk vrabel budaya organisasi sebagai brkt:

Tabel 4.5. Uji Validitas Vrabel Budaya Organisasi (X2)


52

Nlai Nlai rtabel


Item Vrabel Keterangan
rhitung = 0,268

X2.1 0,287 r hitung > r tabel Valid


X2.2 0,299 r hitung > r tabel Valid
X2.3 0,501 r hitung > r tabel Valid
X2.4 0,359 r hitung > r tabel Valid
X2.5 0,563 r hitung > r tabel Valid
X2.6 0,377 r hitung > r tabel Valid
Smbr: Output SPSS (Lampiran 3)

Pada Tabel 4.4, berdsrkan nlai rhitung yg diperoleh dapt diketahui

bhwa keseluruhan butir prnytaan untk vrabel budaya organisasi (X2),

yaitu item 1 sampai item 6 memiliki nlai rhitung yg lbih besar dripada nlai

rtabel (0,268), semua butir prnytaan yg digunakn adalah valid.

3) Validitas Vrabel Knerja Krywan (Y)

Hsl pengolahan dta dengan prgam SPSS mka diperoleh nlai rhitung

(korelasi product moment pada klm Pearson Correlation) untk vrabel

knerja krywan sebagai brkt:

Tabel 4.6. Uji Validitas Vrabel Knerja Krywan (Y)


Nlai Nlai rtabel
Item Vrabel Keterangan
rhitung = 0,2681

Y.1 0,413 r hitung > r tabel Valid


Y.2 0,423 r hitung > r tabel Valid
Y.3 0,288 r hitung > r tabel Valid
Y.4 0,434 r hitung > r tabel Valid
Y.5 0,568 r hitung > r tabel Valid
53

Nlai Nlai rtabel


Item Vrabel Keterangan
rhitung = 0,2681

Y.6 0,340 r hitung > r tabel Valid


Smbr: Output SPSS (Lampiran 3)

Pada Tabel 4.5, nlai rhitung dri seluruh item knerja karywan (Y),

yaitu item ke-1 sampai dengan item ke-6 memiliki nlai rhitung yg lbih

besar dripada nlai rtabel (0,268), semua butir prnytaan yg digunakn

adalah valid.

b. Uji Reliabilitas

Kuesioner yg dikumpulkan dan sah untk dianalisis, selanjutnya

dilakukan pengelompokan untk prnytaan-prnytaan yg diajukan dan

menentukan nlai vrabel dri sejmlh prnytaan yg digunakn untk mengukur

vrabel tersebut. Sebanyak 35 kuesioner yg tlh terkumpul, dilakukan

pengujian realiabilitas menggunakn Cronbach’s coefficient alpha. Suatu

konstruk atau vrabel dikatakn reliabel jka mmberikn nlai cronbach alpha

(α) > 0,70. Dengan mendsrkan padaa ketentuan tersebut dapt dismplkan

bhwa uji reliabilitas untk alat ukur memenuhi ketentuan untk diterima.

Adapun reliabilitas ini disajkan tabel brkt:

Tabel 4.7. Hsl Uji Reliabilitas

Nlai Batas
Vrabel Cronbach Ketentu Keterangan
Alpha Hitung an
Gaya Kepemimpinan Strategi 0,818 0,70 Reliabel
54

(X1)
Budaya Organisasi (X2) 0,794 0,70 Reliabel
Knerja Krywan (Y) 0,775 0,70 Reliabel
Smbr: Output SPSS (Lampiran 3)

Dri Tabel 4.6, dapt dismplkan bhwa semua vrabel memiliki nlai

cronbach alpha di atas 0,70 dengan demikian dapt dinyatakn instrumen

masing-masing vrabel adalah reliabel.

Berdsrkan uji validitas dan reliabilitas yg dilakukan, dapt diketahui

bhwa keseluruhan butir item/fktor untk masing-masing vrabel pnlitian

adalah memenuhi syarat validitas. Keseluruhan butir prnytaan kuesioner

ini adalah valid dan dapt digunakn untk mengumpulkan dta pnlitian.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujua mengetahui apakah ditemukan adanya

korelasi antar vrabel bbas (independen). Multikolinieritas dapt dilht dri

nlai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Apabila tolerance lbih

dri 10% atau 0,1 dan VIF krng dri 10 mka tidak terjadi multikolinieritas.

Tabel 4.8. Hsl Uji Multikolinearitas


Vrabel Bbas Variance Influence
Tolerance
Pnlitian Factor (VIF)
Gaya Kepemimpinan Strategis (X1) 1,001 0,999
Budaya Organisasi (X2) 1,001 0,999
Smbr: Output SPSS (Lampiran 5)
55

Berdsrkan Dri Tabel 4.11 di atas dapt dilht bhwa nlai Variance

Influence Factor (VIF) kedua vrabel lbih kecil dri 10. Vrabel gaya

kepemimpinan strategis (X1) memiliki nlai VIF sebesar 1,001 dan nlai VIF

budaya organisasi (X2) sebesar 1,001,. Dri kedua variable tersebut berarti

tdak terdapt korelasi yg kuat antra salah situ vrabel bbas dengan vrabel

bbas lainnya. Artinya, persoalan multikolinearitas di antra semua vrabel

bbas msh dapt ditolerir. Sedangkan nlai tolerance vrabel gaya

kepemimpinan strategis (X1) sebesar 0,999 dan budaya organisasi (X2)

sebesar 0,999. Nlai tolerance keempat vrabel menunjukkan lbih besar dri

0,1. Artinya, di antra variable bbas tidak terjadi multikolinieritas. Dengan

demikian, dapt dilakukan uji regresi dengan hsl yg sgnfikan.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertjuan untk mengetahui apakah dlm sbuah mdl

regresi linear ada korelasi antra kesalahan pengganggu pada periode (t)

dengan tngkt kesalahan periode t-1(sebelumnya). Pengujian autokorelasi

dlm pnlitian ini dengan meggunakn pengujian Durbin–Watson (DW test).

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah:

1) Apabila nlai DW terletak antra batas atas atau upper bound (du) dan

(4-du), mka koefisien autokorelasi sma dengan nol, berarti tidak ada

autokorelasi.

2) Apabila nlai DW lbih rendah dripada batas bawah atau lower bound

(dl), mka koefisien autokorelasi lbih besar dripada nol, berarti ada

autokorelasi psitf.
56

3) Apabila nlai DW lbih besar dripada (4-dl), mka koefisien autokorelasi

lbih kecil dri nol, berarti ada autokorelasi negatif.

4) Apabila nlai DW terletak antra batas atas atau upper bound (du) dan

batas bawah (dl), atau DW terletak antra (4-du) dan (4-dl), mka hslnya

tidak dapt dismplkan.

Hsl perhitungan uji autokorelasi dengan prgam SPSS diperoleh

nlai Durbin–Watson sebagai brkt:

Tabel 4.9. Nlai Durbin Watson

Smbr: Output SPSS (Lampiran 5)

Output SPSS di atas, nlai Durbin-Watson (DW) adalah 2,188. Nlai

DW sebesar 2,188 ini selanjutnya dibandingkan nlai tabel DW. Dengan α =

5%, jmlh smpel (n) = 38, dan jmlh vrabel bbas (k) = 1, mka didapt nlai dl =

1,5230; du = 1,5983; dan 4-du = 2,4017. Nlai DW sebesar 2,188 terletak di

antra du (1,5983) dan 4-du (2,4017), hal tersebut menjelaskan tidak ada

autokorelasi, psitf atau negatif. Dpt dismplkan bhwa mdl regresi yg

dihslkan tidak terdapt autokorelasi, psitf atau negatif.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah sbuah uji klasik dlm regresi untk

memastikan bhwa tidak terjadi varians yg brbeda di antra responden


57

pnlitian dlm mmberikn jwban atas kuesioner yg diberikan. Uji

heteroskedastisitas dapt dilakukan uji dengan melht grfik Scatterplot

dengan dsr analisis:

1) Jka ada pola ttrntu, seperti titik-titik yg ada membentuk pola ttrntu yg

teratur (bergelombang, melebar kmudian menyempit), mka

mengindikasikan tlh terjadi heteroskedastisitas.

2) Jka tidak ada pola yg jelas, dan serta titik-titik menyebar di atas dan

bawah angka 0 pada sumbu Y, mka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Hsl uji heteroskedastisitas menggunakn prgam SPSS adalah

sebagai brkt:

Smbr: Output SPSS (Lampiran 5)

Gambar 4.1. Hsl Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot

Gambar 4.1 menunjukkan bhwa tngkt penyebaran dta dlm pnlitian

menyebar di atas dan di bawah angka nol di bawah sumbu Y dan tidak
58

membentuk pola ttrntu, hal ini menunjukkan bhwa tidak terjadi

heteroskedastisitas.

d. Uji Normalitas

Uji normalitas dta bertjuan untk mnguji apakah dlm mdl regresi,

vrabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Mdl regresi

yg baik ialah yg memiliki distribusi dta normal atau mendekati normal.

Pengujian normalitas dta jga dilakukan dengan menggunakn uji situ smpel

Kolmogorov-Smirnov (uji One Sample K-S). Jka didapt nlai sgnfikansi

atau Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05, mka dapt dismplkan bhwa dta

berdistribusi normal. Hsl pengujian adalah sebagai brkt:

Tabel 4.10. Hsl Uji Normalitas

Smbr: Output SPSS (Lampiran 5)

Hsl uji normalitas menggunakn uji One Sample Kolmogorov-

Smirnov pada Tabel 4.9, diketahui bhwa nlai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar

0,200 berada di atas α = 0,05. Hal tersebut menunjukkan bhwa dta

berdistribusi scra normal.


59

Dri semua uji asumsi klasik yg dilakukan untk dapt melanjutkan ke

mdl regresi linier, tidak ada situpun uji asumsi yg bermasalah dan hal ini

menunjukkan bhwa vrabel-vrabel yg ada layak dan dapt diuji ke dlm mdl

regresi linier.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Hsl Hsl perhitungan regresi antra vrabel gaya kepemimpinan strategis

(X1), dan budaya organisasi (X2) sebagai variable independent trhdp knerja

krywan sebagai vrabel dependent (Y) dapt dilht pada tabel brkt:

Tabel 4.11. Hsl Analisis Regresi Linier Berganda

Smbr: Output SPSS (Lampiran 6)

Dri hsl uji regresi linier berganda pada Tabel 4.10 dapt diformulasikan

persmaan regresi linier berganda sebagai brkt:

Y = 28,151 + 0,424X1+0,332X2

a. Nlai konstanta (a) bernlai 28,151; menunjukkan knerja

krywan akn konstan apabila vrabel komitmen krja, insentif, dan kepuasan
60

krja, sma dengan nol atau tidak ada, dengan asumsi fktor lain tetap atau

tidak berubah nlainya.

b. Vrabel gaya kepemimpinan strategi (X1) yg bernlai sebesar

0,424 (psitf) menunjukkan adanya pengaruh psitf vrabel knerja krywan.

Jka gaya kepemimpinan strategi (X1) meningkat sebesar situ situan, mka

knerja krywan jga akn meningkat sebesar 0,424 kali.

c. Vrabel budaya organisasi (X2) yg bernlai sebesar 0,332

(psitf) menunjukkan adanya pengaruh psitf vrabel knerja krywan. Jka

budaya organisasi (X2) meningkat sebesar situ situan, mka knerja krywan

jga akn meningkat sebesar 0332 kali.

4. Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakn untk mengukur seberapa jauh

kemampuan mdl dlm menerangkan variasi vrabel dependen. Berdsrkan hsl uji

menggunakn SPSS, diperoleh nlai sebagai brkt:

Tabel 4.12. Hsl Analisis Koefisien Determinasi

Smbr: Output SPSS (Lampiran 6)


Hsl uji seperti yg disampaikan pada Tabel 4.11, diketahui besarnya R

Square adalah 0,361 atau 36,1% yg berarti 36,1% knerja krywan dapt

dijelaskan oleh vrabel gaya kepemimpinan strategi dan budaya organisasi

yaitu sebesar 63,9% dijelaskan fktor lain di luar mdl.

5. Uji Hipotesis
61

Pengujian hipotesis mutlak dilakukan untk membuktikan apakah

memang terdapt pengaruh yg berarti (sgnfikan) scra parsial maupun simultan

antra vrabel gaya kepemimpinan strategi (X1) dan budaya organisasi (X2)

trhdp knerja krywan (Y). Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakn uji t.

a) Uji scra Parsial menggunakn Uji T

Berdsrkan hsl uji t menggunakn prgam SPSS, diperoleh nlai t


sebagai brkt:

Tabel 4.13. Hsl Uji t

Smbr: Output SPSS (Lampiran 6)

Kriteria uji t adalah Ho diterima jka: thitung < ttabel dan Ho ditlak

jka: thitung ≥ ttabel. Nlai kritis dengan lvl of sgnfikan t = 5%. Untk

memperoleh ttabel menggunakn uji dua sisi (dengan lvl of significant () =

0,05 (5%) dan degrees of freedom = n – k – 1 = 38 – 3 – 1 = 36, dengan

nlai ttabel adalah sebesar 1,68830 atau 1,688).

Berdsrkan hsl uji t menggunakn prgam SPSS, diperoleh hsl sebagai

brkt:
62

1) Pengaruh scra parsial antra gaya kepmimpinan strategi trhdp knerja

krywan

Hsl pengujian dlm Tabel 4.17, diperoleh nlai thitung sebesar

2,798 lbih besar dri ttabel 1,688 dan nlai Sig. (0,000) < 0,05 mka H0

ditlak dan Ha1 diterima. Hal ini berarti hipotesis diterima. Artinya gaya

kepemimpinan strategi berpengaruh psitf trhdp knerja krywan pada

coffee shop di Kota Madiun.

2) Pengaruh scra parsial antra budaya organisasi trhdp knerja krywan

Hsl pengujian dlm Tabel 4.17, diperoleh nlai thitung sebesar

1,755 lbih besar dri ttabel 1,688 dan nlai Sig. (0,010) < 0,05 mka H0

ditlak dan Ha1 diterima. Berarti hipotesis diterima, artinya budaya

organisasi berpengaruh psitf trhdp knerja krywan pada coffee shop di

Kota Madiun.

b) Uji scra Parsial menggunakn Uji F

Berdsrkan hsl uji F menggunakn prgam SPSS, diperoleh nlai F

sebagai brkt:

Tabel 4.14. Hsl Uji F

Smbr: Output SPSS (Lampiran 10)

Kriteria uji F adalah Ho diterima jka: Fhitung < Ftabel dan Ho

ditlak jka: Fhitung ≥ Ftabel. Nlai kritis dengan lvl of sgnfikan t = 5%. Jmlh
63

smpel yg digunakn dlm pnlitian adalah 38 orng responden. Banyaknya

vrabel bbas dan terikat = 3, sehngga diperoleh nlai df1 = k – 1 = 3 – 1 = 2

dan df2 = 38 – 3 = 35. Pada tabel F0,05, df (4) (35) diperoleh nlai Ftabel =

2,87.

Hsl uji F menggunakn prgam SPSS, diperoleh nlai Fhitung sebesar

5,660 lbih besar dri Ftabel 2,42 dan nlai Sig. (0,011) < 0,05 mka H0 ditlak

dan Ha5 diterima. Berarti hipotesis diterima, artinya, gaya kepemimpinan

strategi dan budaya organisasi, trhdp knerja krywan pada krywan coffee

shop di Kota Madiun.

D. Pembhsan

1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Strategi Trhdp Knerja Krywan

Berdsrkan hsl pengujian scra statistik menunjukkan bhwa scra parsial

ada pengaruh yg sgnfikan scra parsial antra pengaruh gaya epemimpinan

strategi trhdp knerja krywan pada krywan Coffee Shop di Kota Madiun.

Penjelasan dri pengaruh vrabel sebagai brkt :

Hsl pnlitian ini mendukung pnlitian dri I Kadek & Sagung Kartika

(2013) yg mengtkan bhwa gaya kepemimpinan strategi berpengaruh scra psitf

dan sgnfikan trhdp knerja krywan. Ester Dwi & Warni (2014) jga

mengemukakn bhwa gaya kepemimpinan strategi berpengaruh scra psitf dan

sgnfikan trhdp knerja krywan. Hal ini berarti semakin tinggi gaya

kepemimpinan strategi dapt mengakibatkan tingginya knerja krywan begitu

sbliknya semakin rendah gaya kepemimpinan strategis dapt menurunnya

knerja krywan pada krywan.


64

Untk bisa bersaing didlm “Market Place” scra global, perusahaan ata

u sbuah organisasi membthkan kepemimpinan yg kuat dan efektif. Mnrut

Rothaerment (2015) mengtkan bhwa Kepemimpinan Strategi adalah prlaku

dan gaya eksekutif yg mempengaruhi orng lain untk mencpai tjuan organisasi.

Kepemimpinan Strategi lbih jauh berarti kemampuan yg dimiliki pemimpin

untk mengelola, mengkoordinasikan, mempengaruhi serta memotivasi dan

meningkatkan knerja orng-orng yg dipimpinnya untk mencpai tjuan

organisasi. Sedangkan mnrut Finkelstein dan Hambrick (1996)

kepemimpinan strategis adalah kemampuan pra eksekutif yg memiliki

tanggungjawab penuh trhdp krkteristk setiap individu, aktivitas setiap

individu dan setiap individu mlkukan aktivitas serta dampak yg ditimbulkan

dri aktivitas itu memengaruhi hsl dan setiap individu mlkukan aktivitas serta

dampak yg ditimbulkan dri aktivitas itu mempengaruhi hsl dan tjuan

organisasi.

Gaya kepemimpinan strategi diatas yg dikemukakn oleh pra penulis

brbeda, akn ttp mkna dan hakikatnya bertjuan untk mendrng semangat krja

agr produktivitas krja krywan tercapai serta knerja krywan akn meningkat.

Oleh krna itu, kepemimpinan yg dibutuhkan adalah kepemimpinan yg

mempunyai pengetahuan khusus, dapt berfikir scra kritis, mempunyai

pengalman dan nlai-nlai serta kemampuan pemimpin yg dapt melht untk

mempengaruhi orng lain atau bawahnya untk bisa mencpai tjuan serta terlibat

di dlm perubhn sehngga perusahaan atau organisai dapt bertahan di dlm

persaingan.
65

2. Pengaruh Budaya Organisasi Trhdp Knerja Krywan

Rumusan hipotesis pnlitian ini adalah sebagai brkt: Diduga

budaya organisasi berpngaruh psitf trhdp knerja krywan pada krywan coffee

shop di Kota Madiun. Hsl pengujian menunjukkan bhwa hipotesis diterima.

Artinya, budaya organisasi dapt menaikan knerja krywan pada krywan coffee

shop di Kota Madiun jka budaya organisasi meningkat, mka knerja krywan

pada krywan coffee shop di Kota Madiun jga akn naik.

Pnlitian ini relevan dengan pnlitian yg dilakuan oleh Heri Herdiana

(2016) yg mengtkan bhwa budaya organisasi berpengaruh psitf dan sgnfikan

trhdp knerja krywan. Reni, Kojo & Farlane (2016) jga mengtkan bhwa

budaya organisasi berpengaruh psitf dan sgnfikan trhdp knerja krywan. Hal

ini menunjukan semakin tinggi budaya organisasi mka semakn tinggi knerja

krywan, semakin rendah budaya organisasi semakin menurunnya knerja

krywan.

Budaya organisasi mrpakn keunggulan kompetitif dri organisasi,

mendukung dlm mnghdpi tantangan perubhn lingkungan organisasi dengan

tepat. Kreitner dan Kinicki (2007), menyatakn budaya organisasi dapt

menjadi keunggulan kompetitif. Selanjutnya dikatakn budaya organisasi dapt

kuat atau lemah tergantung pada bbrp vrabel, seperti keterpaduan, konsensus

nlai, dan komitmen individu trhdp tjuan bersma.

Budaya organisasi didefinisikan sebagai suatu nlai-nlai yg

memedomani smbr daya manusia dlm mnghdpi permasalahan eksternal dan

internal dengan usaha penyesuaian integrasi ke dlm perusahaan, anggota


66

organisasi hrus memahami nlai-nlai yg ada serta mengerti bagaimana mereka

hrus bertindak dan bertingkah laku. Semua smbr daya manusia dapt

memahami dengan benar budaya organisasinya, pemahaman ini sngat

berkaitan dengan setiap langkah ataupun kegiatan yg dilakukan, baik

perencanaan yg bersifat strategis dan taktikal, maupun kegiatan implementasi

perencanaan, dimana setiap kegiatan tersebut hrus berdsr pada budaya

organisasi.

3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Strategi dan Budaya Organisasi Trhdp

Knerja Krywan

Rumusan hipotesis pnlitian ini adalah sebagai brkt: Diduga

gaya kepemimpinan strategi dan budaya organisasi berpengaruh psitf trhdp

knerja krywan pada krywan coffee shop di Kota Madiun. Hsl pengujian

menunjukkan bhwa hipotesis diterima. Artinya, gaya kepemimpinan strategi

dan budaya organisasi dapt menaikan knerja krywan pada krywan coffee shop

di Kota Madiun. Jka gaya kepemimpinan strategi dan budaya organisasi

meningkat, mka knerja krywan pada krywan coffee shop di Kota Madiun akn

naik, jka gaya kepemimpinan strategi dan budaya organisasi menurun, mka

krywan pada krywan coffee shop di Kota Madiun akn turun.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdsrkan hsl analisis dta dan pembhsan dapt ditarik bbrp

kesimpulan dlm pnlitian pada krywan Coffee Shop di Kota Madiun sebagai

brkt:

1. Gaya kepemimpinan strategi berpengaruh psitf dan sgnfikan trhdp knerja

krywan

2. Budaya organisasi berpengaruh psitf dan sgnfikan trhdp knerja krywan

3. Gaya kepemimpinan strategi dan budaya organisasi berpengaruh psitf dan

sgnfikan trhdp knerja krywan

B. SARAN

Stlah keseluruhan proses pnlitian mlai dri observasi awal sampai


dengan hsl pnlitian, saran yg dapt diberikan adalah sebagai brkt :

1. Pemilik coffee shop di madiun hrus sngat teliti dlm megawasi krywannya,

krna gaya kepemimpinan strategis sngat berpengaruh trhdp knerja krywan.

Begitu pula budaya organisasi jga sngat berpengaruh krna banyak sekali

budaya budaya baru yg bisa mempengaruhi knerja krywan entah itu psitf

maupun negatif. Untk mnjga krywan dlm knerja terbaiknya sebaiknya

pemilik coffee shop memperhatikan kedua variable tersebut.

2. Peneliti yg ingin mnliti tentang pengaruh gaya kepemimpinan strategi dan

budaya organisasi trhdp knerja krywan bisa memanfaatkan pnlitian ini

sebagai dsr untk penentuan vrabel yg akn diteliti. Pnlitian selanjutnya bisa
68

menggunakn vrabel yg sma dengan obyek yg brbeda atau obyek yg sma

dengan vrabel lain.

Anda mungkin juga menyukai