Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN SURVEI KEGIATAN USAHA

KU4095 KEWIRAUSAHAAN
Kelas 02
Usaha OH.Coffee

Oleh:

Azhaara Putri Ardianti


13119079

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


2020
Latar Belakang

Di antara makhluk hidup yang di ciptakan Tuhan Yang Maha Esa, manusia
merupakan makhluk yang paling sempurna. Manusia membutuhkan pekerjaan agar
memperoleh penghasilan untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Di antara manusia tersebut
ada beberapa orang yang mendapat kesempatan dan mampu menciptakan lapangan kerja
sendiri bahkan dapat membuka lapangan kerja untuk orang lain sebagai seorang
wirausahawan.

Wirausaha diambil dari dua kata yaitu wira, yang berarti berani, dan usaha yang
berarti daya upaya. Dari kedua kata ini, dapat diketahui wirausaha merupakan kemampuan
atau keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai peluang bisnis untuk
mengambil tindakan yang tepat dalam rangka meraih kesuksesan.

Sebelum memulai usaha, seseorang harus memiliki prinsip-prinsip wirausaha yaitu


kreativitas dan inovasi. Selain itu, dalam memulai usaha, tentunya perlu memiliki jiwa-jiwa
seorang wirausaha yaitu penuh percaya diri, berani mengambil risiko, memiliki motif
berprestasi, jiwa kepemimpinan, dan inovasi.

Perlunya memperhatikan aspek, prinsip, dan jiwa kewirausahaan dengan


meningkatkan kemampuan usaha dan pemasaran dalam rangka mengembangkan
kewirausahaan. Untuk mengetahui aspek-aspek yang diperlukan dalam memulai suatu usaha
dan menumbuhkan jiwa-jiwa seorang wirausaha, maka dilakukan survei kegiatan usaha ini
dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Tujuan Survei

Tujuan dari survei peluang usaha ini adalah sebagai berikut.

1. Memenuhi tugas kewirausahaan kelas K02.


2. Memahami peluang dan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam mendirikan usaha.
Metode Survei

Metode yang dilakukan dalam kegiatan survei ini adalah wawancara dengan pihak usaha
terkait via platform LINE. Saya mewawancara Muhammad Faiz Habibi, salah satu mitra
usaha Oh Coffee, sebagai metode survei kegiatan usaha ini.

Analisis Kegiatan Usaha

1. Sejarah Usaha
Berdasarkan cerita narasumber, OH.Coffee berdiri pada Januari 2020. Latar belakang
dari pendirian OH.Coffee adalah melihat adanya peluang penjualan kopi di kalangan
mahasiswa ITB karena dewasa ini meminum kopi menjadi tren di kalangan anak muda.
Narasumber memilih berjualan kopi karena maraknya penjualan kopi di segala tempat.
Selain itu, tren penjualan kopi dan coffee shop selalu naik dan terus naik setiap bulannya,
khususnya di kota Bandung.
Tahap awal mendirikan usaha tersebut adalah dengan memilih brand terbaik yang di-
franchise. Narasumber memilih franchise yang terkesan sederhana dan mempersiapkan
semuanya dengan baik. Saat sudah memilih brand franchise yang baik, narasumber
melakukan survei untuk menentukan lokasi yang paling tepat untuk berjualan. Setelah
meninjau beberapa tempat, narasumber memilih di Jl. Cisitu karena lokasinya yang
dikelilingi kos-kosan mahasiswa ITB menjadikan lokasi tersebut strategis untuk
berjualan. Selain itu, harga sewanya juga terjangkau. Untuk produk yang dijual,
OH.Coffee menyiapkan produknya sendiri, sampai saat ini.

2. Karakteristik Wirausaha
Motivasi terbesar narasumber dalam mendirikan usaha ini adalah ingin mencoba hal-
hal baru dengan memanfaatkan waktu di usia muda karena belum ada banyak tanggungan
yang dimiliki oleh narasumber. Selain itu, narasumber juga memiliki teman yang cukup
banyak di kalangan mahasiswa sehingga memperbesar peluang narasumber untuk
berjualan.
Dari cerita narasumber, dapat diketahui bahwa narasumber memiliki karakter-
karakter yang perlu dimiliki seorang wirausaha seperti jeli dalam melihat peluang.
Narasumber juga memiliki inisiatif untuk mengambil langkah memulai usaha dan berani
menghadapi risiko yang akan dihadapi. Narasumber juga percaya diri dalam memulai
usaha dengan tidak malu mempromosikan kepada teman-teman mahasiswa lainnya,

3. Aspek Pasar dan Pemasaran


Sasaran utama dari usaha OH.Coffee adalah mahasiswa, khususnya mahasiswa ITB.
Dari aspek pemasaran, narasumber membuat strategi unggulan yaitu mengetahui pasar
sebaik mungkin. Oleh karena pasar dari usaha tersebut adalah teman-teman terdekat
narasumber di kalangan mahasiswa ITB, narasumber dapat memasarkan produk
usahanya dengan baik.

4. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)


Dari aspek sumber daya manusia, narasumber memanfaatkan banyak SDM untuk
mengembangkan usahanya tersebut. Narasumber melakukan kolaborasi dengan beberapa
temannya untuk meningkatkan penjualan produk. Selain itu, narasumber juga menyewa
content creator untuk pengembangan instagram OH.Coffee.

5. Inovasi Produk
Karena kondisi pandemi, tentunya ada kendala yang dihadapi narasumber, beberapa
di antaranya banyak pelanggan yang pulang keluar kota dan narasumber harus menarik
booth usaha dari toko sebab adanya larangan berjualan selama PSBB. Pihak usaha
OH.Coffee menghadapi kendala ini dengan mengubah sistem penjualan yang lebih
berfokus ke metode daring.
Cukup banyak inovasi yang dikembangkan untuk usaha, seperti melakukan
digitalisasi terhadap sistem penjualan secara komperhensif. Mulai dari menyewa content
creator untuk konten instagram usaha, mendaftarkan usaha ke grabfood dan layanan
transportasi daring lainnya. Narasumber juga melakukan kolaborasi dengan beberapa
teman untuk meningkatkan penjualan serta memproduksi paket-paket penjualan untuk
memberikan variasi yang lebih menarik terhadap produk-produk yang dijual.

Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari survei kegiatan usaha adalah sebagai berikut.

1. Dalam memulai usaha diperlukan kejelian melihat peluang dan memanfaatkan peluang
tersebut untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas.
2. Dari cerita narasumber, diperlukan tekad yang kuat dan keberanian menghadapi risiko
dalam memulai usaha.
3. Diperlukan juga pemikiran yang luas dan cerdas dalam mencari peluang dan inovasi
untuk mengembangkan usaha.

Daftar Pustaka

Narasumber: Muhammad Faiz Habibi

Makalah Kewirausahaan. 2016. Disadur pada 1 Februari 2021 dari


http://www.makalah.co.id/2016/09/makalah-kewirausahaan-lengkap.html
Lampiran

Berikut salah satu foto kegiatan usaha OH.Coffee


Berikut screenshot wawancara saya dengan narasumber.

Anda mungkin juga menyukai