Menurut pandangan Comtelcell, Inilah alasan kenapa kita harus mencoba memulai
mendirikan usaha sendiri, diantaranya:
1. Kebanggaan Tersendiri
Meskipun hasilnya masih kecil, tentu kita akan merasa bangga dengan usaha kita sendiri.
Karena, kita bisa bekerja tanpa menjadi bawahan orang lain. Apalagi jika usaha yang kita
dirikan semakin membesar, tentunya ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kita. Karena kita
akan menjadi pemimpin pada usaha yang kita dirikan tersebut.
2. Belajar Dari Resiko
Seperti pada ulasan diatas, mendirikan usaha memang memiliki resiko. Namun jika kita
berhasil mengatasi dan melewati segala resikonya, tentunya kita bisa mengambil banyak
pelajaran dari segala resiko yang telah kita lewati. Dengan mempelajari segala resiko yang
ada, kita akan semakin kuat dalam menjalani usaha kita.
3. Bekerja Sesuai Dengan Keadaan.
Ketika kita bekerja pada orang lain atau perusahaan milik orang lain, tentu kita harus
bersikap profesional tanpa mempedulikan keadaan kita. Meskipun sedang sakit atau sedang
ada urusan pribadi atau lainnya, seringnya kita tetap di tuntut untuk tetap profesional. Namun
jika kita bekerja pada usaha kita sendiri, tentunya kita bebas melakukan apapun tanpa ada
yang menuntut. Dan kita juga bisa bekerja sesuai dengan keadaan kita.
4. Mudah Membagi Waktu.
Jika kita bekerja pada usaha kita sendiri, tentunya kita bebas mengatur waktu kerja kita. Jadi,
waktu kita tidak akan habis unuk bekerja saja. Tapi kita juga memiliki waktu untuk
menikmati hasil usaha kita. Berbeda dengan bekerja pada orang lain. Meskipun gajinya
sangat besar, tapi belum tentu kita memilki waktu untuk menikmatinya. Karena, waktu kita
sudah habis untuk bekerja.
Manfaat mempelajari mata kuliah kewirausahaan
a. Wirausaha memberi peluang melakukan perubahan
Memulai sebuah bisnis tidak spontan dan sesuka hati menjatuhkan pilihan ingin membuat
usaha apa. Namun memulai bisnis harus melihat peluang yang ada di masyarakat. Biasanya
peluang yang dipilih berupa penyediaan kebutuhan yang kebanyakan lingkungan target
butuhkan. Dengan pemikiran seperti ini dengan melakukan bisnis sejatinya secara tidak sadar
juga melakukan perubahan pada masyarakat.
b. Wirausaha memberikan peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
Bekerja dibawah naungan orang lain sering kali membosankan, kurang menantang, atau
kurang dapat mengembangkan potensi dalam diri. Hal ini tidak berlaku bila anda seorang
wirausahawan. Bagi wirausahawan tidak ada bedanya antara menyalurkan hobi dengan
bekerja. Sering kali bisnis-bisnis yang dimiliki oleh mereka merupakan alat untuk aktualisasi
diri. Bila ingin berhasil maka mereka harus kreatif, antusias, inovatif, dan memiliki visi yang
jelas. Memiliki usaha sendiri memberikan kekuasaan bagi mereka, kebangkitan spiritual dan
mampu mengikuti minat dan hobinya.
c. Wirausaha memiliki peluang untuk meraih keuntungan
Meskipun pada tahap awal uang bukanlah daya tarik utama bagi wirausahawan, keuntungan
wirausahawan merupaka factor motivasi yang penting untuk mendirikan perusahaan sendiri.
Kebanyakan pembisnis tidak ingin menjadi kayaraya tetapi bila anda tahu kebanyakan dari
mereka yang berhasil menjadi berkecukupan bahkan wirausahawan memiliki peluang 4 kali
lebih besar dari pada pekerja untuk menjadi jutawan.
d. Wirausaha memiliki peluang untuk berperan aktif
Seorang wirausahawan seringkali menjadi warga masyarakat yang sering dihormati warga
lain. Kesepakatan bisnis yang berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati merupakan
ciri yang disegani oleh masyarakat. Peranan penting tersebut yang memberikan dampak nyata
dalam fungsi social dan ekonomi nasional.
e. Wirausaha memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan
menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakannya
Kegiatan usaha yang dimiliki wirausahawan yang berhasil biasanya bermula dari hobi yang
ingin diwujudkan. Kenapa ? karena usaha yang dimulai dari hobi tidak akan pernah membuat
si pelaku merasa terpaksa harus bekerja seharipu dalam hidupnya. Hal ini yang menjadikan
wirausahawan mendapatkan penghargaan besar ,bukan tujuan tetapi kepada proses atau
perjalanannya.
Istilah :
a. Creativity
sebuah proses yang terjadi didalam otak manusia dalam menemukan dan
mengembangkan sebuah gagasan baru yang lebih inovatif dan variatif (divergensi
berpikir).
b. Market driven
suatu strategi pemasaran untuk mendapat informasi tentang potensi pasar sebagai
basis informasi bagi pemilihan, perumusan dan penerapan startegi untuk mendapatkan
keunggulan dalam pemasaran.
c. Inovation
ide, praktek atau objek yang dianggap sebagai suatu yang baru bagi individu atau unit
adopsi lain.
d. Entrepreneurial
Sifat kepemimpinan yang memimpin secara inovatif, terlibat penuh dalam bekerja,
mampu melihat peluang dan memanfaatkannya menurut cara dan metodenya sendiri.
e. Technopreneur
Technopreneur mengandung makna tentang bagaimana cara pemanfaatan teknologi
yang sedang berkembang pesat untuk dijadikan sebagai peluang usaha.
f. Global market
kegiatan pemasaran yang operasinya melewati batas-batas lebih dari satu negara.
g. Sosiopreneur
pengusaha yang menjalankan usahanya tidak semata-mata hanya memikirkan
keuntungan pribadi saja, tetapi juga memikirkan untuk membangun dan
mengembangkan komunitasnya agar lebih berdaya.
h. New product
barang dan jasa yang pada dasarnya berbeda dari yang telah dipasarkan sebelumnya
oleh perusahaan.
i. Business Ethics
merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat.
j. Profit
keuntungan atau nilai lebih yang diperoleh oleh pelaku ekonomi dari hasil penjualan
setelah dikurangi modal dan biaya produksi lainnya.
Faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan dalam berwirausaha
Beberapa hal yang dapat menyebabkan kegagalan dalam berwirausaha antara lain sebagai
berikut :
a. Tidak adanya perencanaan yang matang.
b. Bakat yang tidak cocok.
c. Kurang pengalaman.
d. Tidak mempunyai semangat berwirausaha.
e. Kurang modal.
f. Lemahnya pemasaran.
g. Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi.
Menurut W . Keith Schilit, ada 8 hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau
keberhasilan, yaitu :
1) Peluang pasar yang baik.
2) Keunggulan persaingan.
3) Kualitas barang/jasa.
4) Inovasi yang berproses.
5) Dasar budaya perusahaan.
6) Menghargai pelanggan dan pegawai.
7) Manajemen yang berkualitas.
8) Dukungan modal yang kuat.