HUKUM PERKAWINAN

Materi Riview :

Jika di dalam GHR dalam perkawinan beda agama dimana wanita harus mengikuti laki laki. Disisi
lain untuk membuat suatu perjanjian perkawinan, wanita harus mengikuti suami. Karena dianggap
laki laki dianggap derajatnya lebih tinggi daripada wanita.

Pasal 2 ayat (1) menyatakan bahwa “Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum
masing- masing agamanya dan kepercayaannya itu.” Penjelasannya tidak mungkin terjadi adanya
unifikasi karena UUP sudah menyatakan sesuai dengan agamanya masing-masing.

Pasal 1 UUPerkawinan menyatakan bahwa “ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan
kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.”

Pasal 4 UUP didalamnya adanya alternatif jika suami akan melakukan monogami. Sedangkan Pasal
5 UUP didalamnya adanya kumulatif dimana suami bisa berlaku adil kepada istri.D
Dalam Pasal 7 UUP Batas minimum usia kawin laki laki berumur 19 tahun dan perempuan 16 tahuN,
namun di UU NO. 16 tahun 2019 Tentang Perkawinan batas usia diubah menjadi 19tahun.

Minimum Usia Kawin Usia Dewasa (Cakap)

UUP 19 TAHUN UUP 18 TAHUN
BW 18 & 15 TAHUN PERLINDUNGAN ANAK 18 TAHUN
KHI 19 & 16 TAHUN BW 21 TAHUN
KHI 21 TAHUN

Bagaimana jika bercerai hanya lewat whatsapp? Tidak sah, karena proses perceraian harus dilakukan
di depan siding pengadilan jika ada cukup alasan.

SYARAT MATERIIL dari Pasal 6-11

SYARAT FORMIL dari Padal 3-13

Syarat materiil didalmnya cakap, harus ada persetujuan dari kedua belah pihak.
Syarat Formilnya didalamnya tata cara pelaksanaan perkawinan

Kenapa UPP diganti menjadi 19 tahun? Putusan MK mengganti menjadi umur 19 tahun arena banyak
anak dibawah umur yang menikah dibawah kondisi ekonimi yang belum tercukupi, disisi lain
menikah diusia yang muda dapat menyebabkan banyak penyakit entah infeksi kandungan atau kemih.
Menikah di usia muda dianggap belum mampu untuk membangun keluarga yang sejahtera dilihat
dari kondisi emosional.