Anda di halaman 1dari 2

Pencegahan dan Pembatalan Perkawinan

PENCEGAHAN

Terdapat dua sifat dalam pencegahan perkawinan yaitu :


1. Tetap
Contoh : Pasal 18 pernikahan sedarah
2. Sementara

Dalam Pasal 14 ada pencegahan perkawinan yang dpt diajuka oleh :


1. Keluarga dlm garis lurus ke atas (orang tua) dan lurus kebawah (anak)
2. Saudara
3. Wali nikah
4. Orang yang berkepentingan
5. Pengampu > orang yang ditunjuk oleh Pengadilan

Perkawinan : hubungan yang sakral antara orang dengan Tuhannya.


Pertimbangan hakim dalam Penetapan nomor 156/Pdt.P/2010/PN.Ska berkaitan dengan
perbedaan agama.Dimana hakim mengabulkan kepada calon mempelai karena dasar Hak Asasi
Manusia. Namun tetep sebenarnya Pasal 2 UUP mengatur bahwa menikah dengan agama masing-
masing karena pernikahan adalah hubungan orang dengan tuhan.

Bagaimana cara pembatalan pernikahan jika salah satu pasangan tidak terpenuhi? Pasal
Para pihak ini bisa mengajuka ke Pengadilan bisa melakukan pembataan. Dengan alasn alasan
syarat adat tidak terpenuhi. Jadi pertama kalua dicatatatkan di KUA, maka pembatalan dilakukan
di KUA bukan dengan hukum adat.

PEMBATALAN

Dpat dibatalkan yaitu dimana perkawinan tersebut sudah dilaksanakan nakun diajukan ke
Pengadilan untuk pembatalan perkawinan.
Pembatalan dapat diajukan apabila pasal 6-11 UUP tidak terpenuhi dan dapat dbatalkan apabila
ada seseorang yang tidak setuju.

Pasal 24 : dimana seorang suami ingin menikah lagi, maka istri pertama dapat mengajukan
pembatalan perkawinan di Pengadilan.

APA PERBEDAAN PEMBATALAN DAN PERCERAIAN


Pembatalan :
1. Pernikahan dianggap tidak pernah ada
2. Pasal 28 Ayat 2keputusan tidak berlaku surut terhadap anak anak (jadi anak tetap sah)
3. Pasal 28 Ayat 2 Butir B Suami dan istri beritikad baik dengan harta bersama dimana harta
dikembalikan ke posisi yang awal
4. Pasal 27 Ayat 1 dan Ayat 2. Ayat 2 salah sangka contohnya bilang perempuan tapi laki laki

Perceraian :
1. Pernikahan dianggap ada tapi diputus

Anda mungkin juga menyukai