Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang

Selama berabad-abad, kopi telah digunakan sebagai bahan dasar minuman. Saat ini,

minuman kopi menjadi semakin populer di seluruh dunia. Kopi juga salah satu minuman

paling populer di acara formal dan santai, dapat digunakan sebagai berbagai hidangan atau

dibuat menjadi berbagai bahan campuran olahan. Kegemaran salah satu masyarakat dunia

terhadap konsumsi minuman kopi dibuktikan dengan tingginya tingkat konsumsi per kapita

di beberapa negara. Menurut statistik kopi, negara-negara pengimpor kopi memiliki tingkat

konsumsi per kapita yang jauh lebih tinggi daripada Indonesia, yaitu Finlandia (10.56

kg/tahun), Norwegia (9.55 kg/tahun), Denmark (9.36 kg/tahun), Belanda (8.76 kg/tahun),

Belgia dan Luxemburg (8.46 kg/tahun), Swedia (8.24 kg/tahun), Austria (8.14 kg/tahun),

Prancis (6.9 kg/tahun). Sedangkan konsumsikopi di Indonesia selama delapan tahun

meningkat dengan laju pertumbuhan 4.73 persen pertahun, sedangkan konsumsi perkapita

menunjukkan pertumbuhan sebesar 3.24 persen.1

Kopi merupakan salah satu atraksi utama di masyarakat, karena cara hidup dan dampak

positif dari secangkir kopi itu sendiri. Persaingan antar coffeeshop atau antar kedai kopi

akan semakin kuat jika dibarengi dengan meningkatnya permintaan konsumen/masyarakat

akan kopi. Nilai tambah dari setiap kedai kopi berasal dari rasa minuman itu sendiri.

1
Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia, 1999 dalam Wahyudin, Dkk. Jurnal Manajemen dan Agribisnis, Vol. 1 No. 1 April
2003 : 55-68
Industri bisnis kopi di bidang coffeeshop saat ini memiliki perspektif yang cukup

baik. Hal ini membuat para pengusaha membuka usaha baru, yang sekaligus membuat

persaingan antar Coffee Shop semakin ketat. Setiap Coffee Shop akan berusaha

memastikan memberi nilai tambah yang berbeda di setiap produk dan layanan yang mereka

berikan kepada semua konsumennya.

Starbucks Coffee adalah salah satu coffeshop terbesar di dunia dengan ribuan titik

penjualan di empat penjuru dunia. Di Indonesia, Starbucks Coffee didirikan pada tahun

2002 dan sekarang menjadi bagian dari masyarakat Indonesia. Adanya bidang usaha

seperti Starbucks Coffe diterima dengan sangat baik oleh konsumen karena menawarkan

suasana baru dan pengalaman baru dalam mencicipi kopi. Starbucks Coffee menawarkan

beberapa komunikasi pemasaran dan pengusul produknya kepada konsumen. Starbucks

Coffee selalu mengutamakan kualitas produk dan layanannya, terutama dalam hal

mempromosikan produknya.

Tren kopi di Indonesia belakangan ini mengalami perkembangan yang pesat. Saat

ini minum kopi bukan hanya sekadar aktivitas, tetapi sudah berkembang menjadi gaya

hidup. Kopi menjadi tren kekinian karena kebiasaan atau budaya nongkrong generasi

milenial sehingga meningkatnya daya beli konsumen.2 Saat itu, Starbucks Coffee adalah

"tempat yang harus dilihat" bagi kaum muda. Starbucks coffe adalah kopi dari Seattle,

Washington - Amerika Serikat, yang kemudian membuka banyak cabang di seluruh dunia

dan kapan . Starbucks Coffee merupakan kafe tersukses di dunia dan memiliki cabang di

61 negara.

2
http://econochannelfeunj.com/2021/06/kadal-176-tren-kopi-kekinian-generasi-milenial-jadi-kecanduan/
Dengan banyaknya coffeeshop yang bermunculan saat ini, persaingan bisnis antar

coffeeshop pun semakin kuat. Oleh karena itu, Starbucks Coffee perlu menerapkan

program pemasaran yang tepat untuk dapat menarik minat dan loyalitas konsumen agar

dapat bertahan di industri ini. Suatu bentuk kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh

seorang public relation dalam pengelolaan citra dengan menciptakan kesan positif terhadap

suatu produk melalui proses pengelolaan merek. Hal utama yang menjadi sorotan identitas

sekaligus aset sebuah perusahaan adalah merek (brand).

Sebuah coffeeshop harus memiliki program pemasaran yang tepat dalam mencapai

orientasi pelanggan, karena pelanggan merupakan salah satu kunci sukses dalam bisnis dan

perusahaan yang menjadi dasar kinerja penjualan.

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen

(management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut,

strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan

harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya (Effendy, 2013:32).3

Strategi juga bagian penting untuk perusahaan dalam upaya meningkatkan penjualan

produknya untuk mencapai target penjualan, dengan tujuan pokok yaitu untuk

meningkatkan sesuatu menjadi lebih banyak, lebih tinggi, lebih bermutu, lebih laku dan

sebagainya.4 Oleh sebab itu agar dapat mencapai tujuan dalam sebuah perusahaan strategi

diterapkan oleh seorang Public Relations.

3
https://eprints.umm.ac.id/35423/3/jiptummpp-gdl-nurahmadgi-49627-3-babii.pdf
4
Angel Beatrux Dengah, Efektifitas Implementasi Strategi Pemasaran Hubungan Masyarakat Pada Perusahaan
Asuransi di Kota Manado, Jurnal EMBA vol. 1 no 4 (Desember 2013), h. 3
Public Relations adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan terencana,

baik kegiatan internal maupun eksternal sehingga dapat terjalin antara perusahaan dengan

publiknya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. 5

Bagian kehumasan atau Public Relations merupakan suatu lembaga yang bertugas

menjalin dan menjaga hubungan baik dengan public internal, eksternal dan stakeholder

perusahaan. Seorang Public Relations membutuhkan strategi komunikasi yang tepat agar

terciptanya suatu tujuan, oleh sebab itu Public Relations dalam sebuah perusahaan juga

bertugas untuk mendapatkan perhatian khalayak, menarik minat khalayak, membangun

keinginan Khalayak dan mengarahkan tindakan Khalayak agar tetap sesuai dengan pesan

yang disampaikan. Public Relaions secara terus menerus membangun dan

mempertahankan hubungan baik antara organisasi dan masyarakat.6 Public Relations juga

merupakan sebuah solusi bagi perusahaan atau lembaga untuk membangun sebuah citra

yang positif di masyarakat, membangun opini publik, dan mampu mengelola perbincangan

di dalam masyarakat.

Humas juga menjadi solusi bagi perusahaan atau lembaga untuk membangun citra

positif di masyarakat, membangun opini publik dan mampu mengelola percakapan di

masyarakat.

Dalam setiap kompetisi, Marketing Public Relations sangat penting dan menjadi

hal yang tidak bisa diabaikan di era sekarang ini. Dalam perkembangan aktivitas terakhir

5
Frank Jefkins, Public Relations, (Jakarta: Erlangga, 2004), h.
6
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi Konsepsi dan Apliksi (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1998), h. 16
ini, Marketing Public Relations cukup efektif dan efisien dalam penyebaran pesan atau

informasi.

Selain itu, Marketing Public Relations mengandung kekuatan membujuk

(persuasive approach) dan sekaligus membidik masyarakat atau publiknya.7 Karena pada

hakikatnya seorang Public Relations dapat juga diartikan sebagai alat komunikasi persuasif

yang dapat dipakai oleh orang untuk mempengaruhi orang lain dan insitusi lain da lam

rangka membantu mereka mancapai tujuan.8

Peran public relation meliputi menjaga dan meningkatkan citra positif perusahaan

agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Dalam kasus penelitian ini, bagaimana humas

Starbucks Coffee mampu dan dapat memperkuat merek? citra perusahaan mereka dan dapat

bersaing dengan kafe lain. Tidak hanya itu, mereka juga harus mengembangkan konsep

kreatif kegiatan bisnis baik internal maupun eksternal untuk mencari peluang dalam

memperkuat sumber daya manusia dan juga untuk meningkatkan penjualan. Tergantung

pada latar belakang masalah, Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

yang berjudul "Startegi Public relations dalam menarik minat dan mempertahankan

konsumen di starbucks banjarmasin"

7
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0: Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber, (Jakarta;
Gramata Publicshing, 2011), h. 84
8
John Vivian, Teori Komunikasi Massa edisi ke-8, cetakan ke-1, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 234

Anda mungkin juga menyukai