PENDAHULUAN
Latar belakang
Selama berabad-abad, kopi telah digunakan sebagai bahan dasar minuman. Saat ini,
minuman kopi menjadi semakin populer di seluruh dunia. Kopi juga salah satu minuman
paling populer di acara formal dan santai, dapat digunakan sebagai berbagai hidangan atau
dibuat menjadi berbagai bahan campuran olahan. Kegemaran salah satu masyarakat dunia
terhadap konsumsi minuman kopi dibuktikan dengan tingginya tingkat konsumsi per kapita
di beberapa negara. Menurut statistik kopi, negara-negara pengimpor kopi memiliki tingkat
konsumsi per kapita yang jauh lebih tinggi daripada Indonesia, yaitu Finlandia (10.56
kg/tahun), Norwegia (9.55 kg/tahun), Denmark (9.36 kg/tahun), Belanda (8.76 kg/tahun),
Belgia dan Luxemburg (8.46 kg/tahun), Swedia (8.24 kg/tahun), Austria (8.14 kg/tahun),
meningkat dengan laju pertumbuhan 4.73 persen pertahun, sedangkan konsumsi perkapita
Kopi merupakan salah satu atraksi utama di masyarakat, karena cara hidup dan dampak
positif dari secangkir kopi itu sendiri. Persaingan antar coffeeshop atau antar kedai kopi
akan kopi. Nilai tambah dari setiap kedai kopi berasal dari rasa minuman itu sendiri.
1
Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia, 1999 dalam Wahyudin, Dkk. Jurnal Manajemen dan Agribisnis, Vol. 1 No. 1 April
2003 : 55-68
Industri bisnis kopi di bidang coffeeshop saat ini memiliki perspektif yang cukup
baik. Hal ini membuat para pengusaha membuka usaha baru, yang sekaligus membuat
persaingan antar Coffee Shop semakin ketat. Setiap Coffee Shop akan berusaha
memastikan memberi nilai tambah yang berbeda di setiap produk dan layanan yang mereka
Starbucks Coffee adalah salah satu coffeshop terbesar di dunia dengan ribuan titik
penjualan di empat penjuru dunia. Di Indonesia, Starbucks Coffee didirikan pada tahun
2002 dan sekarang menjadi bagian dari masyarakat Indonesia. Adanya bidang usaha
seperti Starbucks Coffe diterima dengan sangat baik oleh konsumen karena menawarkan
suasana baru dan pengalaman baru dalam mencicipi kopi. Starbucks Coffee menawarkan
Coffee selalu mengutamakan kualitas produk dan layanannya, terutama dalam hal
mempromosikan produknya.
Tren kopi di Indonesia belakangan ini mengalami perkembangan yang pesat. Saat
ini minum kopi bukan hanya sekadar aktivitas, tetapi sudah berkembang menjadi gaya
hidup. Kopi menjadi tren kekinian karena kebiasaan atau budaya nongkrong generasi
milenial sehingga meningkatnya daya beli konsumen.2 Saat itu, Starbucks Coffee adalah
"tempat yang harus dilihat" bagi kaum muda. Starbucks coffe adalah kopi dari Seattle,
Washington - Amerika Serikat, yang kemudian membuka banyak cabang di seluruh dunia
dan kapan . Starbucks Coffee merupakan kafe tersukses di dunia dan memiliki cabang di
61 negara.
2
http://econochannelfeunj.com/2021/06/kadal-176-tren-kopi-kekinian-generasi-milenial-jadi-kecanduan/
Dengan banyaknya coffeeshop yang bermunculan saat ini, persaingan bisnis antar
coffeeshop pun semakin kuat. Oleh karena itu, Starbucks Coffee perlu menerapkan
program pemasaran yang tepat untuk dapat menarik minat dan loyalitas konsumen agar
dapat bertahan di industri ini. Suatu bentuk kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh
seorang public relation dalam pengelolaan citra dengan menciptakan kesan positif terhadap
suatu produk melalui proses pengelolaan merek. Hal utama yang menjadi sorotan identitas
Sebuah coffeeshop harus memiliki program pemasaran yang tepat dalam mencapai
orientasi pelanggan, karena pelanggan merupakan salah satu kunci sukses dalam bisnis dan
(management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut,
strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan
Strategi juga bagian penting untuk perusahaan dalam upaya meningkatkan penjualan
produknya untuk mencapai target penjualan, dengan tujuan pokok yaitu untuk
meningkatkan sesuatu menjadi lebih banyak, lebih tinggi, lebih bermutu, lebih laku dan
sebagainya.4 Oleh sebab itu agar dapat mencapai tujuan dalam sebuah perusahaan strategi
3
https://eprints.umm.ac.id/35423/3/jiptummpp-gdl-nurahmadgi-49627-3-babii.pdf
4
Angel Beatrux Dengah, Efektifitas Implementasi Strategi Pemasaran Hubungan Masyarakat Pada Perusahaan
Asuransi di Kota Manado, Jurnal EMBA vol. 1 no 4 (Desember 2013), h. 3
Public Relations adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan terencana,
baik kegiatan internal maupun eksternal sehingga dapat terjalin antara perusahaan dengan
Bagian kehumasan atau Public Relations merupakan suatu lembaga yang bertugas
menjalin dan menjaga hubungan baik dengan public internal, eksternal dan stakeholder
perusahaan. Seorang Public Relations membutuhkan strategi komunikasi yang tepat agar
terciptanya suatu tujuan, oleh sebab itu Public Relations dalam sebuah perusahaan juga
keinginan Khalayak dan mengarahkan tindakan Khalayak agar tetap sesuai dengan pesan
mempertahankan hubungan baik antara organisasi dan masyarakat.6 Public Relations juga
merupakan sebuah solusi bagi perusahaan atau lembaga untuk membangun sebuah citra
yang positif di masyarakat, membangun opini publik, dan mampu mengelola perbincangan
di dalam masyarakat.
Humas juga menjadi solusi bagi perusahaan atau lembaga untuk membangun citra
masyarakat.
Dalam setiap kompetisi, Marketing Public Relations sangat penting dan menjadi
hal yang tidak bisa diabaikan di era sekarang ini. Dalam perkembangan aktivitas terakhir
5
Frank Jefkins, Public Relations, (Jakarta: Erlangga, 2004), h.
6
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi Konsepsi dan Apliksi (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1998), h. 16
ini, Marketing Public Relations cukup efektif dan efisien dalam penyebaran pesan atau
informasi.
(persuasive approach) dan sekaligus membidik masyarakat atau publiknya.7 Karena pada
hakikatnya seorang Public Relations dapat juga diartikan sebagai alat komunikasi persuasif
yang dapat dipakai oleh orang untuk mempengaruhi orang lain dan insitusi lain da lam
Peran public relation meliputi menjaga dan meningkatkan citra positif perusahaan
agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Dalam kasus penelitian ini, bagaimana humas
Starbucks Coffee mampu dan dapat memperkuat merek? citra perusahaan mereka dan dapat
bersaing dengan kafe lain. Tidak hanya itu, mereka juga harus mengembangkan konsep
kreatif kegiatan bisnis baik internal maupun eksternal untuk mencari peluang dalam
memperkuat sumber daya manusia dan juga untuk meningkatkan penjualan. Tergantung
pada latar belakang masalah, Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul "Startegi Public relations dalam menarik minat dan mempertahankan
7
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0: Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber, (Jakarta;
Gramata Publicshing, 2011), h. 84
8
John Vivian, Teori Komunikasi Massa edisi ke-8, cetakan ke-1, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 234