Anda di halaman 1dari 5

MAJAS PERULANGAN

A. Pengertian Majas
Majas adalah bahasa kiasan atau gaya bahasa yang penggunaanya bertujuan membentuk
kesan imajinatif bagi yang mendengar sehingga menimbulkan efek-efek tertentu.
Majas adalah sebuah karya sastra yang memiliki nilai tinggi. Majas biasanya mengambarkan
sesuatu yang datang dari sebuah refleksi seseorang yang memiliki pemikiran yang
mendalam terhadap sebuah keadaan. Untuk lebih mengetahui apa dan bagaimana itu majas,
maka pada tulisan berikut kami akan membagi informasi tentang macam-macam jenis majas
berserta contoh, berikut informasinya:
Secara umum, majas terjadi dari 4 jenis majas yaitu majas perbandingan, majas
pertentangan, majas sindiran/ tautan, majas penegasan / perulangan, yang masing-masing
jenis majas tersebut juga memiliki sub bagian masing-masing. Namun dalam makalah ini
penulis membahas tentang majas perulangan beserta contohnya.

B. Jenis-Jenis Majas Perulangan


1. Majas Aliterasi
Aliterasi adalah sejenis gaya bahasa yang memanfaatkan purwakanti atau pemakaian
kata-kata yang permulaannya sama bunyinya.
Contoh:
a. Dara damba daku
b. Datang dari danau
c. Duga dua duka
d. Diam di diriku.
2. Majas Tautotes
Tautotes adalah gaya bahasa perulangan atau repetisi atas sebuah kata berulang-ulang
dalam sebuah konstruksi.
Contoh:
a. Kakanda mencintai adinda, adinda mencintai kakanda, kakanda dan adindasaling
mencintai, adinda dan kakanda menjadi satu.
b. Aku menuduh kamu, kamu menuduh aku, aku dan kamu saling
menuduh, kamu dan aku berseteru.
c. Aku adalah kau, kau adalah aku, kau dan aku sama saja.
3. Majas Simploke
Simploke adalah sejenis gaya bahasa repitisi yang berupa perulangan pada awal dan
akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut.
Contoh:
a. Kau katakan aku wanita pelacur. Aku katakan biarlah.
Kau katakan aku wanita mesum. Aku katakan biarlah.
Kau katakan aku sampah masyarakat. Aku katakan biarlah.
Kau katakan aku penuh dosa. Aku katakan biarlah.
b. Ada selusin gelas ditumpuk ke atas. Tak pecah.
Ada selusin piring ditumpuk ke atas. Tak pecah.
Ada selusin barang lain ditumpuk ke atas. Tak pecah.
c. Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku
Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku
Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku
Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku.
4. Majas Enomerasia
Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu
agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas.
Contoh :
a. Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan
meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan
terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk
suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
b. Bunga yang cantik, kelopaknya indah, tangkainya indah, durinya pun cantik.
5. Majas Anonansi
Asonansi adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan vokal yang
sama. Biasanya dipakai dalam karya puisi ataupun dalam prosa untuk memperoleh
efek penekanan atau menyelamatkan.
Contoh:
a.   Muka muda mudah muram
b.   Tiada siaga tiada biasa
c.   Jaga harga tahan raga
d.   Segala ada menekan dada
e.   Mati api didalam hati.
6. Majas Anafora
Anafora ialah majas yang berupa pengulangan kata atau frase pada awal kalimat atau
penggalan kalimat yang disusun secara berurutan.
Contoh :
a. Dengan giat belajar, kalian dapat mengambil jurusan yang
diinginkan. Dengan giat belajar, nilai-nilai kalian akan memusakan.
Dengan giat belajar, kalian dapat mencapai cita-cita yang diinginkan.
b. Berdosakah dia menyenangi dan mencintaimu?
Berdosakah dia selalu memimpikan dan merindukanmu?
Berdosakah dia ingin selalu berdampingan denganmu?
Berdosakah dia ingin sehidup semati denganmu?
c. Kucari kau dalam toko-toko
Kucari kau karena cemas karena saying
Kucari kau karena sayang karena bimbang.
7. Majas Mesodiplosis
Mesodilopsis adalah sejenis gaya bahasa repitisi yang berwujud perulangan kata atau
frase di tengah-tengah baris atau beberapa kalimat berurutan.
Contoh:
a. Anak merindukan orang tua.
Orang tua merindukan anak.
Aku merindukan pacarku.
Dia merindukan ketentraman batin.
Kamu merindukan keberhasilan studimu.
Kumbang merindukan kembang.
Pungguk merindukan bulan.
Ombak merindukan pantai.
Pendeknya semua merindukan sesuatu di dalam hidup ini.
b. Pendidik harus meningkatkan kecerdasan bangsa.
Para dokter harus meningkatkan kesehatan masyarakat.
c. Di hati dan lidahmu kami berharap
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan.
8. Majas Tropen
Tropen adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau istilah lain
terhadap pekerjaan yang dilakukan seseorang.
Contoh :
a. Setiap malam ia menjual suaranya untuk nafkah anak dan istrinya.
b. Untuk menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara botol
minuman.
c. Berhari-hari ia terbenam dalam buku, Pikirannya melayang-layang entah
kemana.
d. Seharian dia berkubur dalam kamarnya.
e. Bapak Presiden terbang ke Denpasar tadi pagi.
f. Tiap malam ia menjual suara dari satu panggung ke panggung lainnya.
g. Untuk membela anak istri, kurelakan walau bermandi darah.
9. Majas Kiasmus
Kiasmus adalah gaya bahasa yang berisikan perulangan dan sekaligus pula merupakan
inversi hubungan antara dua kata dalam satu kalimat.
Contoh:
a. Yang kaya merasa dirinya miskin, sedangkan yang miskin justru merasa
dirinya kaya.
b. Tidak usah heran bila orang cantik merasa jelek, sedangkan orang jelek
merasa cantik.
c. duh, orang desa belagak orang kota, dan orang kota belagak orang desa.
d. Sudah biasa dalam kehidupan ini banyak orang Pintar yang mengaku bodoh,dan
orang bodoh banyak yang merada dirinya pintar.
e. Ia menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah.
10. Majas Episfora
Epistrofa adalah semacam gaya bahasa repitisi yang berupa perulangan kata atau frase
pada akhir atau kalimat berurutan.
Contoh:
a. Bahasa resmi adalah bahasa Indonesia
Bahasa persatuan adalah bahasa Indonesia
Bahasa nasional adalah bahasa Indonesia
Bahasa kebanggaan adalah bahasa Indonesia.
b. Ibumu sedang memasak di dapur ketika kau sedang tidur.
Aku mencercah daging ketika kau tidur.
c. Bumi yang kau diami, laut yang kau layari adalah puisi,
Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki adalah puisi
d. Kalau kau mau, aku akan datang
Jika kau kehendaki, aku akan datang
Bila kau minta, aku akan datang
11. Majas Anadiplosis
Anadiplosis adalah sejenis gaya bahasa repitisi dimana kata atau frase terakhir dari
klausa atau kalimat menjadi kata atau frase pertama dari klausa atau kalimat
berikutnya.
Contoh:
a. Dalam mata ada kaca.
Dalam kaca ada adinda.
Dalam adinda ada asa.
Dalam asa ada cinta.
b. Dalam raga ada darah
Dalam darah ada tenaga
Dalam tenaga ada daya
Dalam daya ada segalanya
c. Dalam baju ada aku,
Dalam aku ada hati,
Dalam hati : ah tak apa jua yang ada.

Anda mungkin juga menyukai