Anda di halaman 1dari 11

Jenis-jenis Majas/ Gaya Bahasa

1. Hiperbola :
Pengertian : Majas yang digunakan untuk melebih – lebihkan sesuatu dan tidak masuk akal.
Majas ini bertujuan untuk menekan, memperhebat, maupun memberikan kesan yang berlebihan.
Contoh:
a. Wanita yang duduk di sebrang jalan itu memiliki kulit seputih Kapas
arti: kulit nya sangat putih namu memang tidak seputih kapas
b. Motivator itu membakar semangat anak anak muda yang ada dalam acara tersebut.
Arti : mampu menumbuhkan semangat dengan baik
c. Kabar pernikahannya menggemparkan dunia.
Arti: Kabar tersebut diperhatikan oleh banyak orang
d. Mata anak perempuan itu sebening kristal.
Arti: matanya bersih dan being sekali, tapi tentu tidak sebening Kristal yang sesunggunnya.
2. Litotes
Majas litotes merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan
merendahkan diri.
Contoh kalimat

a. Beginilah jamuan makan di rumah kami, seadanya saja. ( Padahal ada seafood, ikan bakar,
ayam panggang)
b. Rumah makan ini hanya usaha kecil saya.
c. Terimalah hadiah yang tak seberapa ini.
d. Apalah aku, tidak tampan dan kaya dibanding lelaki idamanmu.
3. Personifikasi
Majas personifikasi merupakan majas yang membuat benda mati seolah-olah hidup dan memiliki
sifat seperti manusia.sehingga gaya bahasa personifikasi akan membuat suatu benda yang tidak
bernyawa seolah memiliki sifat manusia.

contohnya :
1.lampu sorot dari mobil itu menusuk mataku
2.longsor menyelimuti setengah rumah itu
3.aroma rendang menari-nari diudara
4. burung kasuari bernyanyi tiap pagi
5.api unggun melindungiku dari dingin
4. Metafora
Majas metafora adalah suatu gaya bahasa yang digunakan sebagai kiasan yang secara eksplisit
mewakili suatu maksud lain berdasarkan persamaan atau perbandingan.
Contohnya kalimat:
a. Dia cinta buta kepada kekasihnya.
b. Jangan percaya kepadanya, yang ia tunjukkan hanyalah air mata buaya.
c. Dia tersulut api amarah saat mendengar berita itu.
d. Perempuan itu adalah kembang desa
e. Anak yang selalu ranking satu itu selalu menjadi anak emas guru-guru di sekolah.
5. Metonimia
Majas ini menyatakan suatu hal dengan memakai kata lain yang punya keterkaitan (misalnya
sebuah merek dagang).
Contoh: Jamaah haji Indonesia pergi ke Makkah menggunakan Garuda.
6. Alegori / pribahasa : tamsil, nasihat, pemeo
Pengertian: Majas yang menyatakan dengan ungkapan kiasan atau penggambaran.
Contoh:
a. Untuk bisa berjalan kita harus terus mendayungnya namun jika kita tidak hati hati saat
mendayungnya maka kita akan terjatuh.
b. Hidup di dunia ini ibarat kita berteduh di bawah pohon dan cepat atau lambat kita pasti akan
melanjutkan perjalanan kita ke tempat tujuan utama kita yaitu akhirat. Hanya menunggu waktu
saja.
7. Antiklimaks
Majas antiklimaks adalah majas kebalikan dari majas klimaks. Berasal dari dua kata yaitu “anti”
yang berarti berlawanan dan “klimaks” yang artinya puncak. Pada majas kali ini merupakan gaya
bahasa yang meruntutkan kata-kata dalam satu hirarki mulai dari tingkat yang tinggi ke tingkat yang
paling rendah.
Contoh :
a) Status Gunung Merapi di Jawa Tengah yang sedang meletus dari status awas, siaga, waspada,
kembali ke status normal dan warga mulai kembali ke rumah masing-masing.
b) Acara yang dihardiri oleh Walikota, Bupati, Kepala Desa, Ketua RW, Ketua RT, dan seluruh
lapisan masyarakat.
c) Karena tindakan yang serakah menjadi bangkrut padahal dahulunya ia adalah juragan tanah,
menjadi petani biasa dan sekarang hidupnya menjadi buruh lepas.
d) Parkiran halaman depan penuh dengan kendaraan yaitu bus, mobil, motor dan sepeda milik
para penguunjung.
e) Ketika belajar sejarah, Paku Guru menerangkan lapisan atmosfer dari yang paling atas yaitu
lapisan eksosfer, lapisan termosfer, lapisan mesosfer, lapisan stratosfer dan lapisan troposfer.
8. Klimaks
Majas klimaks adalah jenis majas yang termasuk dalam majas penegasan. Majas penegasan adalah
kata-kata kias yang membuat pembaca mudah diingat karena kata-katanya mencerminkan
penegasan yang jelas. Majas klimaks ini ditandai dengan ciri-ciri tanda koma yang biasanya untuk
menjelaskan hal secara berturut-turut terkait suatu jenis, bilangan, umur, jabatan atau gelar dari
kecil ke terbesar atau lebih kompleks.
Contoh majas klimaks :
a. Proses pertumbuhan pohon mangga dimulai dari biji, akar, batang, ranting, daun, bunga, dan
buah.
b. Metamorfosis katak dimulai dari telur, kecebong, katak muda hingga katak dewasa.
c. Di usia kehamilan 3 sampai 4 bulan, mencapai tahapan pembentukan pita suara pada janin.
d. Rakyat, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat harus bersinergi untuk memajukan
Indonesia.
9. Aliterasi
Majas Aliterasi merupakan majas dengan melakukan pengulangan konsonan di awal kata dengan
berurutan. Jadi huruf setiap awal kata pada kalimat adalah huruf yang sama. Biasanya majas
aliterasi ini digunakan dalam sebuah puisi.
Contoh :
a) Lintasi laut, lewati lembah.
b) Susah senang sehidup semati.
c) Dengar daku, dadaku disapu.
d) Bukan beta bijak berperi.
e) Inikah indahnya impian.
10. Simile
Simile adalah salah satu majas dalam bahasa indonesia. Simile adalah majas yang mengungkapkan
sesuatu secara tidak langsung dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan
dan penghubung. Seperti, Layaknya, Bagaikan, Laksana, Umpama, Serupa, dan lain lain.
CONTOH :
a. Seperti air di daun talas
b. Baju layaknya dipakai
c. Wajahnya bagaikan bulan kesiangan
d. Kakak cerdik laksana kancil
e. Umpama kucing dengan tikus
11. Sinekdoke Totem Proparte (Total)
Totem to Parte merupakan pola hubungan yang menyatakan keseluruhan untuk menyebutkan
sebagian.
a. Misalnya kalimat Indonesia bertanding melawan Taiwan memperebutkan Uber Cup. Kalimat
tersebut menyebut nama satu negara padahal merujuk pada satu atau sebagian orang. Yang
sesungguhnya bertanding bukan seluruh rakyat Indonesia, melainkan hanya satu atau dua
orang pemain bulu tangkis. Berikut contoh lainnya:
b. Warga Desa Jeruklegi terpaksa digelandang ke kantor polisi karena terlibat tawuran antar
kampung.Tidak semua warga Desa Jeruklegi terlibat dalam tawuran, namun nama tersebut
digunakan untuk mewakili sebagian kecil oknum warga yang terlibat.
c. Harta dan Tahta telah membutakan hati nurani para pejabat yang terlibat tindak pidana
korupsi. Jelas bahwa harta yang dimaksud bukanlah harta keseluruhan milik pejabat, namun
sejumlah uang yang berpotensi didapatkan ketika ia melakukan tindak pidana korupsi.
d. Indonesia berhasil mengalahkan Thailand dalam pertandingan sepak bola. Yang dimaksud
Indonesia dalam kalimat di atas adalah tim sepak bola Indonesia.
e. Amerika berhasil memperbaiki hubungan diplomatiknya dengan negara-negara di timur
tengah.Amerika yang di maksud adalah negara Amerika Serikat, bukan semua negara di benua
Amerika.
f. TNI berhasil menaklukkan organisasi yang mengancam integrasi kedaulatan Republik
Indonesia. Tentunya yang dimaksudkan sebagai TNI adalah beberapa regu TNI yang ditugaskan
untuk menaklukkan musuh, bukan semua.
12. Sinekdoke Pars Prototo
Pars prototo adalah bahasa kiasan yang mempergunakan sebagian dari suatu hal untuk
menyatakan keseluruhan. misalnya kalimat pemerintah selandia baru memberi tunjangan bulanan
perkepala 200 dolar selama pandemi.
Contoh majas sinekdoke pars prototo:
a. Semua mata tertuju padaku,membuat gugup selama pertunjukan teater berlangsung.
b. Kita harus angkat kaki dari bioskop setelah film selesai
c. Cukai rokok naik per batang mulai tahun depan
d. Bandar tadi licik sekali,sampai sore ini belum terlihat batang hidungnya
e. Hidangan koko profesional memanjakan setiap mulut
13. Paradoks (Antonim)
Majas Paradoks adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlawanan atau
bertentangan.
Contoh:
a. Kaya harta, miskin ahlak.
b. Gus Dur buta, tetapi dapat melihat kesengsaraan rakyat.
c. Aku merasa sendiri di tengah keramaian ibu kota ini.
d. Si bodoh tukang tidur di kelas itu, selalu juara satu dalam olimpiade matematika.
e. Hatiku sejuk tiap bertemu dengannya meski cuaca sepanas ini.
14. Oksimoron
Majas oksimoron, majas yang mendapatkan 2 antonim dalam suatu hubungan sintaksis (Kalimat).
Oksimoron mempertentangkan secara berlawanan bagian demi bagian dengan menggunakan kata
kata yang berlawanan dalam frase/ kalimat yang sama. Oksimoron adalah menjabarkan
pertentangan dengan kata yang berlawanan dengan frasa yang sama.
Contoh:
a. Setelah berlatih dan berjuang dengan keras pada akhirnya Aaron gagal dalam pertandingan
kemarin, tapi dia yakin kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
15. Ironi
Ironi adalah bahasa kiasan yang mengimplikasikan sesuatu yang berbeda, bahkan ada kalanya
bertentangan dengan yang sebenarnya dikatakan tersebut.
Contoh majas ironi:
a. Baju yang dia belikan sangat pas, sampai tidak muat aku pakai.
b. Film tadi bagus sekali, sampai kamu ketiduran di bioskop.
c. Wahana yang menyenangkan, aku tak ingin menaikinya lagi.
d. Pertumbuhan ekonomi Inonesia tinggi sekali, sampai aku hanya makan mie instan setiap hari.
e. Gorengan yang menyehatkan, sampai minyaknya bisa diminum.
16. Sinisme
Majas sinisme adalah gaya bahasa yang mengejek secara langsung atau tidak menggunakan
ungkapan lain.
Contoh:
a. Beraninya kau berkata begitu pada orangtua, jaga mulutmu!
b. Rambutmu kasar dan kusam sekali seperti sapu ijuk
c. Dasar tidak tahu terima kasih, sudah banyak dibantu masih saja melawan
d. Aku kecewa terhadap sikapmu yang acuh tak acuh seperti itu ketika guru sedang menjelaskan
materi
e. Masakan ini pahit sekali, apa kau tidak mencicipinya terlebih dahulu
17. Sarkasme
Sarkasme adalah salah satujenis majas yang menggunakan kata kata pedas untuk menyakiti hati
orang lain dan dapat berupa cemoohan atau ejekan.
Contoh:
a. Dasar otak udang, di suruh melakukan pekerjaan yang sangat mudah seperti ini saja kau tidak
bisa lalu apa yang kau bisa.
b. Cepat ke sini, dari tadi ku panggil masih saja kau asyik bermain disitu.Apakah kau tak punya
telinga?apa perlu kau seret kesini
c. Biarkan saja dia bermimpi ,karena hanya itu saja yang ia bisa.Harta dan keahlian saja ia tak
punya,bagaimana ia akan mewujudkan mimpinya.
d. Putih benar wajahmu,sampai bisa di sendoki bedaknya.
e. Jadi koruptor banyak hartanya,kasian hidupnya lebih banyak di penjara.
18. Eufimismeu
Salah satu majas yang sering digunakan di Indonesia adalah majas eufemisme.  Eufemisme berasal
dari Bahasa Yunani euphemizei, yang memilki arti kata-kata yang baik. Majas eufemisme dapat
berguna untuk menggantikan kata-kata yang dipandang tabu ataupun dirasa kasar dengan kata-
kata yang dianggap pantas atau lebih halus.
Contoh:
a. Mulai hari ini bu mia menjadi asisten rumah tangga di rumah kami.
b. Dinas sosial memberi bantuan pada tuna wisma.
c. Pramusasi menyodorkan menu makanan laut pada kami.
d. Adik kurang pandai dalam pelajaran matematika.
e. Ibuku mengajar di kelas tuna rungu.
19. Repetisi
Majas repetisi adalah perangkat sastra yang mengulang kata atau frasa yang sama beberapa kali
untuk membuat tulisan lebih jelas dan lebih mudah diingat. Ada beberapa jenis majas repetisi yang
biasa digunakan dalam prosa dan puisi. Sebagai alat retoris itu bisa berupa kata, frasa, atau kalimat
lengkap.
Contoh Kalimat majas Repitisi:
a. Dia akan berusaha belajar, belajar, dan belajar agar bisa menggapai impiannya.
b. Ayah akan selalu menjagamu, menjagamu, dan menjagamu di mana pun kamu berada nak.
c. Terdengar suara lirih, “kakak, kakak, kakak” aku dibuat ketakutan setiap kali mendengar suara
itu.
d. Stres, stres, dan stres. Itu adalah kata bisa mewakili perasaanku saat ini. Sekolah kadang kala
tak seindah yang dibayangkan orang-orang.
e. Dokter sudah mengingatkan kamu agar menjaga pola hidupmu. Istirahat, istirahat, dan
istirahat adalah yang peling penting saat ini.
20. Pararelisme
Mengungkapkan sesuatu hal dengan menggunakan kata yang diulang-ulang. Menunjukkan adanya
kesejajaran antara satu kata dengan kata yang lain. Adanya penegasan kesan atau maksud yang
disampaikan melalui kata yang diulang.
Contoh Majas Paralelisme
a. Ibu yang ku cinta
Ibu yang ku sayang
Ibu yang ku hormati

b. Kau berkertas putih


Kau bertinta hitam
Kau beratus halaman
Kau bersampul rapi

c. Kau adalah kertas putih


Kau adalah gelas kosong
Kau adalah nafas kehidupan
Kau adalah manusia kecil yang sedang tumbuh

d. Segala kulihat
Segala membayang
Segala kupegang
Segala mengenang

e. Aku adalah senja yang menerangi sore kelabu


Aku adalah purnama yang menerangi malam yang beku
Aku adalah lentera yang menerangi kegelapan hidupmu
21. Antitesis
Antitesis adalah salah satu majas yang mengandung gagasan yang bertentangan menggunakan kata
yang berlawanan.
contoh:
a. Selalu ibu nasehati hidup dan mati mu di tangan Tuhan
b. Belajar tidak memandang usia tua muda dapat melakukannya
c. Di akhirat nanti miskin kaya tidak ada beda, yang membedakan adalah amal perbuatan
d. Kepada bapak ibu yang kami hormati dimohon untuk menempati bangku yang telah disediakan
22. Simbolik
Simbolisme adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol benda, binatang,
atau tumbuhan.
Contoh majas simbolik:
a. Warna putih adalah warna kesukaan ibu karena melambangkan kesucian.
b. Warna merah pada bendera negara Indonesia melambangkan keberanian.
c. Anton selalu saja menjadi kambing hitam ketika ada permasalahan yang muncul dalam
keluarganya. (kambing hitam = orang yang disalahkan)
d. Pertikaian itu tidak kunjung selesai juga walaupun sudah dibawa ke meja hijau. (meja hijau =
pengadilan).
e. Laki – laki hidung belang itu sudah menipu banyak wanita di kampung ini. (hidung belang =
suka mempermainkan wanita)
23. Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang bermakna sama untuk menegaskan suatu hal. Pleonasme lazimnya
dipakai untuk penegasan ataupun untuk memperkuat sifat ekspresif kalimat
contoh:
a. Para ibu-ibu arisan sekalian diharapkan kehadirannya tepat waktu.
b. Barisan tentara musuh mundur ke belakang mengaku kalah dalam peperangan.
c. Adi menengok ke belakang mencari asal suara itu.
d. Ayah berternak berbagai macam unggas, seperti ayam, bebek, menthok, dan lainnya.
e. Rusi memiliki kesulitan dalam berbicara sejak dari kecil.
24. Retoris
Majas atau kalimat retoris adalah majas yang menggunakan kata tanya pada penggunaannya tetapi
sebenarnya tidak membutuhkan jawaban atau jawabannya sudah dijelaskan pada kalimat tanya

tersebut.
Contoh :
a. Apakah kamu sudah buta ?
b. Apakah kita setega itu membiarkan dia bekerja sendirian ?
c. Apakah kamu tidak takut dengan hukuman yang akan kita terima jika kita membolos ?
d. Bukankah berbohong kepada orang tua termasuk dosa besar ?
e. Bukankah kita semua pernah melakukan sebuah kesalahan ?
f. Apakah kita akan tiba – tiba kaya raya tanpa berusaha ?
25. Tautologi
tautologi berasal dari bahasa latin “tautologia” yang memiliki arti “pengulangan makna” jadi, majas
tautologi dapat di definisikan sebagai gaya bahasa yang menggunakan kata, yang memiliki makna
serupa untuk memberikan penegasan lebih. Jadi, kalimat yang di sampaikan menjadi lebih tegas
misalnya saat menyampaikan pidato, atau ceramah.
Contohnya:
a. Katakan padaku apa masalahmu
b. ceritakan padaku apa keluh kesahmu
c. ungkapkan padaku segala unek unekmu
d. aku menyayangimu sepenuh hati
e. aku mencintaimu dengan segenap jiwa
26. Asindenton
Asindeton (bahasa Yunani: ἀσύνδετον, "tak berhubungan") adalah suatu majas pengungkapan
frasa, klausa, kalimat, atau wacana tanpa kata sambung (konjungsi). Fungsinya antara lain adalah
untuk mempercepat ritme suatu unsur bahasa serta membuat suatu ide atau konsep lebih mudah
diingat.
Contoh kalimat
a. Saya datang, saya melihat, saya menang.
b. Dan kesesakan, kepedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan
nyawa.
c. Dia tidak datang, dia sakit.
d. Kamu harus mencari pasangan yang sudah memiliki sandang, pangan, papan.
e. Agus, budi, susi maju kedepan sekarang.
27. Polisindenton
Majas polisindenton merupakan gaya bahasa pengungkapan suatu kalimat atau wacana,
dihubungkan dengan kata penghubung beberapa kali.
Contoh Kalimat:
a. Dia itu tidak pantas bersanding denganmu karena tidak mempunyai
sandang dan papan dan pekerjaan dan keahlian.
b. Ayo besok kita piknik ke lamongan dengan agus dengan budi dengan ariani.
c. Presiden serta mentri serta ajudan serta paspampres disambut kedatangannya dengan suka
cita.
d. Kamu lebih suka es cream rasa coklat atau stroberry atau vanilla atau durian?
e. Dia itu orang kaya tetapi kikir tetapi sombong tetapi pelit.
28. Elipsis
Yaitu majas yang menghilangkan sebagian kata-kata atau kalimatnya. majas tersebut sering
digunakan dalam karya sastra puisi, Contohnya:
a. Palung Mariana … terletak di barat Samudra Pasifik adalah bagian terdalam dari lautan dunia.
b. Tidak ada yang bisa membayangkan…”, kata Lia. 
c. Melakukan olahraga secara teratur di pagi hari, jogging atau jalan cepat, … meningkatkan mood
kita.
d. (Berolahraga secara teratur di pagi hari, joging atau berjalan, … menaikkan  mood  kita.)
e. “Panggil aku Yunus. … Mereka memanggil saya John.”
f. Harapan adalah mampu melihat … cahaya meskipun … kegelapan. (Harapan untuk bisa melihat
… ringan … kegelpaan.)
29. Koreksio
Majas koreksio merupakan suatu gaya bahasa yang menyebutkan sesuatu yang dianggap kurang
tepat atau keliru, kemudian menyebutkan sesuatu yang sesungguhnya.
Contoh nya:
a. Sepertinya baju warna kuning itu lebih cocok denganmu, ah maaf, maksud saya baju warna pink
itu lebih cocok denganmu.
b. Bagaimana kalau besok kita piknik ke gunung, eh sepertinya ke pantai lebih menyenangkan.
c. Sepertinya ibu pergi ke pasar senen, ah bukan tapi pergi ke pasar rebo.
d. Rupanya bangunan ini tidak hanya kuat, namun juga sangat kokoh menahan gempa yang
barusan terjadi.
e. Ruangan pak budi berada di lantai tiga, ah bukan, maksudnya ada di lantai empat.
30. Alusio
Majas alusio adalah gaya bahasa yang menggunakan sesuatu untuk menyatakan sesuatu yang lain
melalui kesamaan antar manusia, peristiwa, atau tempat yang sudah diketahui orang banyak,
biasanya dalam legenda, pribahasa, atau samperin yang sudah lazim diketahui dan digunakan
masyarakat.
Contohnya:
a. Kalau harganya ditawar terus-menerus seperti ini, daganganku lebih besar pasak daripada
tiangnya
b. Turuti apa kata Ibumu nak, jangan sampai kamu khilaf seperti Malin Kundang.
c. Melihat kesuksesan aplikasi Gojek, Sepertinya suatu saat nanti Nadiem Makarim akan menjadi
Bill Gates
d. Semenjak ibunya meninggal Ratih merasa ia adalah Bawang Putih, padahal ibu Tirinya sangat
baik sekali.
e. Dampak ekonomi dari Pandemi COVID-19 diperkirakan akan lebih buruk dari krisis ekonomi 98
jika kita tidak melaksanakan protokol kesehatan.
31. Eponim
pengertian majas Eponim adalah majas yang menggunakan nama atau tokoh yang sudah lazim atau
dikenal di kalangan masyarakat untuk menyatakan sifat yang berhubungan dengan tokoh tersebut.
Contoh:
a. Seorang guru ingin semua muridnya bisa menjadi Einstein
b. Rakyat butuh Robinhood untuk menyelesaikan masalah ini
c. Jadilah orang jujur jangan menjadi Pinokio
d. Dengan latihan yang rutin aku yakin kamu bisa menjadi Michael Jordan.
e. Berlatihlah vokal agar kamu bisa menjadi Judika.
32. Epitet
Epitet merupakan kata yang berasal dari bahasa inggris Epithet yang artinya Julukan. Atau majas
epitet bisa diartikan gaya bahasa yang menggunakan frasa deskriptif yang memiliki sifat atau ciri
khusus dari suatu hal yang sebenarnya ingin diungkapkan.
Contoh :
a) Pedagang sayuran itu dahulu berprofesi sebagai kupu-kupu malam. (Kupu-kupu malam =
pekerja seks komersial)
b) Putri malam menyambut ketika aku membuka gorden jendela di malam hari.
c) Pak Zaki adalah penghuni surga yang akan mengajak kita ke jalan kebenaran.
d) Biarkan saja anak senja itu merasa bahwa ia adalah orang yang paling puitis di dunia.
e) Udara segar dan mutiara pagi tampak menemani perjalanan senja ini.
33. Paronomasia
Pengertian majas paronomasia : majas paronomasia adalah gaya bahasa yang mempunyai
kemiripan bunyi.
Dokter mengatakan kondisi tubuhnya bisa memburuk jika bisa ular kobra itu sudah menyebar ke
seluruh tubuh. (“bisa” pertama berarti dapat, “bisa” kedua berarti racun)
a. Ayah tertawa melihat gigiku sudah tanggal dua pada tanggal tiga kemarin. (“tanggal” pertama
berarti lepas, “tanggal” kedua menunjukkan waktu)
b. Adik pernah mengatakan bahwa orang kaya itu kaya artis luar negeri. (“kaya” pertama berarti
banyak harta, “kaya” kedua berarti seperti atau mirip)
c. Kami sangsi kalau polisi akan menindak tegas dan memberikan sanksi yang setimpal atas
perbuatan pejabat tinggi tersebut. (“sangsi” berarti meragukan, “sanksi” berarti hukuman,
sangsi dan sanksi mempunyai kemiripan bunyi walaupun berbeda pengejaan)
d. Bang Joni selalu menabung di Bank Petra Sejahtera untuk masa depannya. (“bang”
menunjukkan panggilan untuk laki-laki, “bank” berarti tempat penyimpanan uang, bang dan
bank mempunyai kemiripan bunyi walaupun berbeda pengejaan)

Anda mungkin juga menyukai