Anda di halaman 1dari 40

MAJAS

Disusun oleh:
Wicaksono A. H.
PENGERTIAN MAJAS

• Majas adalah bahasa kias atau pengungkapan


gaya bahasa yang dalam pemakaiannya
bertujuan untuk memperoleh efek-efek tertentu
agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi
penyimak atau pendengarnya.
KLASIFIKASI MAJAS

a) Perbandingan

b) Pertentangan
MAJAS
c) Penegasan

d) Sindiran
MAJAS PERBANDINGAN
1) Personifikasi
2) Asosiasi/ simile
3) Metafora
4) Sinestesia

Majas 5) Metonimia
Perbandingan 6) Alegori
7) Alusio
8) Sinekdok
9) Eufimisme
10) Antonomasia
1) PERSONIFIKASI
• Personifikasi adalah gaya bahasa kiasan yang menggambarkan
benda-benda mati atau sesuatu yang tidak bernyawa memiliki
sifat kemanusiaan atau yang mengumpamakan benda mati
sebagai makhluk hidup.
contoh:
a) Hujan itu menari-nari di atas genting.
b) Angin berbisik menyampaikan salamku kepadanya.
c) Coba tanyakan pada rumput yang bergoyang!
2) ASOSIASI/ SIMILE
• Asosiasi adalah gaya bahasa yang berisi perbandingan dua hal
yang pada hakikatnya berlainan dan yang sengaja kita anggap
sama.
• Perbandingan itu secara eksplisit dijelaskan oleh pemakaian kata
seperti, bagaikan, serupa, ibarat, bak, sebagai, umpama, laksana,
dan penaka.
contoh:
a) Semangatnya keras bagaikan baja.
b) Cintaku padamu ibarat pungguk merindukan bulan.
c) Wajahnya cantik bak bulan purnama.
3) METAFORA
• Metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda
dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau
hampir sama.
• Metafora menggunakan ungkapan secara langsung berupa
perbandingan analogis sebagai lukisan yang berdasarkan
persamaan atau perbandingan
contoh:
a) Aku sungguh takjub melihat kecantikan bunga desa itu.
b) Kapan saudara berjumpa dengan lintah darat itu?
c) Engkau belahan jantung hatiku, sayangku!
4) SINESTESIA
• Sinestesia adalah gaya bahasa yang berupa suatu ungkapan rasa
dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra
lainnya.
contoh:
a) Tatapannya tajam sekali.
b) Suaranya indah sekali.
c) Senyumnya manis sekali.
5) METONIMIA
• Metonimia adalah gaya bahasa yang menggunakan sepatah kata
atau sebuah nama yang dapat berasosiasi dengan nama benda,
binatang, tempat,untuk menggantikan benda yang dimaksud tadi.
contoh:
a) Kami pergi ke Jakarta naik Kijang.
b) Ayah menghisap Djarum.
c) Andi membaca Gadis.
6) ALEGORI
• Alegori adalah gaya bahasa yang membandingkan kehidupan
manusia dengan alam.
• Alegori menggunakan kiasan atau penggambaran secara utuh.
contoh:
a) Perjalanan hidup manusia adalah sungai yang mengalir
menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak
kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang
pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
b) Dalam mengarungi bahtera rumah tangga, suami sebagai
nahkoda dan istri sebagai juru mudi.
7) ALUSIO
• Alusio adalah gaya bahasa perbandingan dengan menggunakan
ungkapan peribahasa yang artinya sudah diketahui umum.
contoh:
a) Ah, dia itu tong kosong nyaring bunyinya.
b) Kita harus berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke
tepian.
c) Hati-hati dengannya, ada udang di balik batu!
8) SINEKDOK
A. Sinekdok Pars Pro Toto
yaitu gaya bahasa perbandingan dengan cara menyebutkan
sebagian untuk mewakili keseluruhan.
contoh:
– Ayah membeli tiga ekor kambing.
– Sudah beberapa hari, Paijo tidak kelihatan batang hidungnya.
B. Sinekdok Totem Pro Parte
yaitu gaya bahasa perbandingan dengan cara menyebutkan
keseluruhan untuk mewakili sebagian.
contoh:
– Indonesia berhasil membawa pulang Piala Thomas.
– SMAN1K dan SMAN2K bertanding memperebutkan juara I
pertandingan basket tingkat Kabupaten Kendal.
9) EUFIMISME
• Eufimisme adalah gaya bahasa perbandingan yang melukiskan
sesuatu dengan kata-kata yang lebih lembut untuk meggantikan
kata-kata lain demi sopan santun atau tabu bahasa (pantang).
Contoh:
a) Para tunakarya perlu perhatin yang serius dari pemerintah.
b) Orang tersebut berubah akal.
10) ANTONOMASIA
• Antonomasia adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat, ciri
tubuh, gelar atau jabatan, sebagai pengganti nama diri.
Contoh:
a) Yang Mulia tidak dapat menghadiri pertemuan ini.
b) Megawati Soekarno Putrid adalah putri Sang Proklamator
yang aktif di budang pemerintahan.
c) Si cantik itu sudah memiliki kekasih.
MAJAS PERTENTANGAN
1) Hiperbola

2) Paradoks

3) Antitesis
Majas Pertentangan
4) Litotes

5) Kontradiksi Interminus

6) Anakhronisme
1) HIPERBOLA
• Hiperbola adalah gaya bahasa yang berisi pengungkapan sesuatu
dengan cara melebih-lebihkan (bertentangan) dengan keadaan
yang sebenarnya.
contoh:
a) Gedung itu setinggi langit.
b) Ia berlari secepat kilat.
c) Parmin memanggul karung beras yang beratnya beratus-
ratus kuintal.
2) PARADOKS
• Paradoks adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang
seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek
yang dikemukakan berbeda.
contoh:
a) Dia besar tapi nyalinya kecil.
b) Paijo merasa kesepian tinggal di kota seramai ini.
c) Aku merasa kepanasan di tempat sedingin ini.
3) ANTITESIS
• Antitesis adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata
yang berlawanan maknanya (antonim).
contoh:
a) Tua muda, besar kecil, semuanya mempunyai kewajiban
terhadap keamanan bangsa.
b) Kaya miskin, lak-laki perempuan, semua sama di mata
Tuhan.
4) LITOTES
• Litotes adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu dengan
cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan
atau menguranginya dengan tujuan untuk merendahkan hati.
contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?
c) Kalau berkenan, sudilah mampir ke gubuk kami!
5) KONTRADIKSI INTERMINUS
• Kontradiksi interminus adalah gaya bahasa yang
memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan penjelasan
semula.
contoh:
a) Andi mengundang semua temannya, kecuali Dono.
b) Semua bahan makalah sudah selesai, kecuali pendahuluan.
c) Semua murid kelas ini hadir, kecuali Hasan yang sedang ikut
OSN.
6) ANAKHRONISME
• Anakhronisme adalah gaya bahasa yang melukiskan suatu
keadaan tidak sesuai dengan peristiwa sejarah.
contoh:
a) Sebelum membacakan proklamasi, Ir. Soekarno
menyempatkan diri update twitter.
b) Pada saat Perang Dunia I orang mengungsi menggunakan
helikopter.
c) Dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi
tiga kali.
MAJAS PENEGASAN
1) Klimaks
2) Antiklimaks
3) Pleonasme
4) Tautologi

Majas 5) Repetisi
Penegasan 6) Paralelisme
7) Retoris
8) Inversi
9) Ekslamasio
10) Asindenton
1) KLIMAKS
• Klimaks adalah gaya bahasa yang menguraikan suatu keadaan
secara berturut-turut semakin meningkat baik kuantitas, kualitas,
intensitas, nilainya yang fungsinya untuk menegaskan suatu
maksud tertentu.
contoh:
a) Sejak dari kecil sampai dewasa, malah sampai setua ini
perangainya tidak pernah berubah.
b) Ketua RT, RW, kepala desa, gubernur, bahkan presiden
sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.
c) Idealnya setiap anak Indonesia pernah menempuh
pendidikan formal di TK, SD, SMP, SMA/SMK, syukur S2,
S3 sampai gelar doktor dan kalau mengajar di perguruan
tinggi bergelar profesor/ guru besar pula.
2) ANTIKLIMAKS
• Antiklimaks adalah gaya bahasa yang menguraikan suatu
keadaan secara berturut-turut semakin menurun baik kuantitas,
kualitas, intensitas, nilainya yang fungsinya untuk menegaskan
suatu maksud tertentu.
contoh:
a) Jangankan sejuta, seribu, seratus pun tak mau aku
memberikan uang itu kepadamu.
b) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara
syukuran itu.
c) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang
merayakan HUT RI ke -62.
3) PLEONASME
• Pleonasme adalah gaya bahasa penegasan yang menggunakan
sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi sebab
arti kata tersebut telah terkandung dalam kata yang
diterangkannya.
contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan
pesawat tempur.
c) Bagi yang telah dipanggil namanya, silakan maju ke depan.
4) TAUTOLOGI
• Tautologi adalah gaya bahasa yang menegaskan suatu hal
dengan menggunakan kata yang sama maknanya (sinonim).
contoh:
a) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan
bersaudara.
b) Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan.
c) Saya khawatir dan was-was akan keselamatannya.
5) REPETISI
• Repetisi adalah gaya bahasa penegasan yang berupa
pengulangan kata dalam bahasa prosa.
contoh:
a) Kita telah merdeka, kita telah membangun, kita telah
bahagia.
b) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang
kuharap.
c) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut
idola kita, marilah kita sambut putra bangsa kita.
6) PARALELISME
• Paralelisme adalah gaya bahasa penegasan yang berupa
pengulangan kata dalam bahasa puisi.
contoh:

Cinta

Cinta adalah pengertian


Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban
…..
7) RETORIS
• Retoris adalah gaya bahasa penegasan yang berupa kalimat
tanya namun tak memerlukan jawaban.
contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah
formal saja?
b) Apakah ada orang yang tidak ingin hidup bahagia?
c) Itukah bukti janji yang engkau ucapkan?
8) INVERSI
• Inversi adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengubahan
susunan kalimat, yaitu predikatnya mendahului subjek.
contoh:
a) Besar sekali rumahnya.
P S
b) Tertawa dia setelah dibelikan mobil.
P S
9) EKSLAMASIO
• Ekslamasio adalah gaya bahasa penegasan yang berisi
penggunaan kata seru.
Contoh:
a) Wah, cantik benar gadis itu!
b) Amboi, indah sekali pemandangannya!
10) ASINDENTON
• Asindenton adalah gaya bahasa penegasan yang menyebutkan
rincian secara berturut-turut tanpa menggunakan kata
penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang
disebutkan.
Contoh:
a) Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita, detik-
detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
b) Biarlah suka, bahagia, canda, ria, tawa pergi menjauh.
MAJAS SINDIRAN
1) Ironi

2) Sinisme

Majas Sindiran 3) Sarkasme

4) Satire

5) Inuedo
1) IRONI
• Ironi adalah gaya bahasa sindiran yang melukiskan sesuatu
dengan menyatakan hal yang sebaliknya dari yang sebenarnya.
contoh:
a) Rajin sekali kamu!
b) Manis sekali kopi ini!
c) Merdu sekali suaramu!
2) SINISME
• Sinisme adalah gaya bahasa yang berwujud sindiran, berbentuk
kesangsian yang mengandung ejekan terhadap kebaikan,
keikhlasan atau ketulusan hati.
contoh:
a) Anda benar-benar hebat sehingga pasir di gurun sahara pun
dapat anda hitung.
b) Kamu kan sudah pintar? Mengapa harus bertanya kepadaku?
c) Memang Kamulah gadis tercantik di jagat raya ini yang
mampu menundukkan segala jejaka di bawah telapak
kakimu.
3) SARKASME
• Sarkasme adalah gaya bahasa yang berwujud sindiran atau olok-
olokan yang pedas atau kasar.
contoh:
a) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
b) Otakmu memang otak udang!
4) SATIRE
• Satire adalah gaya bahasa yang menggunakan sarkasme, ironi,
atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan,
kebiasaan, dll.
contoh:
a) Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa
mengerjakannya!
b) Aku lalai di pagi hari
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu miskin harta
4) SATIRE
• Satire adalah gaya bahasa yang menggunakan sarkasme, ironi,
atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan,
kebiasaan, dll.
contoh:
a) Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa
mengerjakannya!
b) Aku lalai di pagi hari
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu miskin harta
5) INUEDO
• Inuedo adalah gaya bahasa yang berupa sindiran dengan cara
mengecilkan kenyataan yang sesungguhnya, mengandung kritik
tidak langsung.
contoh:
a) Hanya dengan sedikit melakuan KKN, banyak pejabat
menjadi milyander.
b) Mobil yang dikemudikannya masuk jurang karena sebelum
berangkat sopir itu menegak segelas miras sampai sedikit
mabuk.
Terima Kasih
Matur Nuwun
Thank You Terima Kasih

Matur Nuwun Thank You

Thank You Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai