tulisan (majas)
Majas
• gaya bahasa yang digunakan penulis untuk
menyampaikan sebuah pesan secara imajinatif
dan kias. Hal ini bertujuan membuat pembaca
mendapat efek tertentu dari gaya bahasa
tersebut yang cenderung ke arah emosional.
Biasanya, majas bersifat tidak sebenarnya alias
kias ataupun konotasi.
• bahasa indah yang digunakan untuk
mempercantik susunan kalimat yang tujuan
akhirnya ialah untuk memperoleh efek
tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif
bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara
lisan maupun tertulis
• Seorang ahli bernama Henry Guntur Tarigan,
menjelaskan bahwa majas adalah ciri khas
seseorang yang dipakai dalam menyampaikan
buah pikirannya ataupun ide idenya pada
ornag lain memakai sebuah kode bahasa
tertentu.
Fungsi dan kegunaan majas
• Untuk menjelaskan makna yang hendak disampaikan dan
cara penyampaiannya dengan bahasa yang lebih mudah
dimengerti.
• Untuk menambah intensitas perasaan dari pengarang
dalam menyampaikan makna dan juga sikapnya pada
pembaca.
• Untuk menghasilkan tambahan imajinasi sehingga nantinya
suatu hal yang absrak akan menjadi lebih konkrit dan enak
dinikmati.
• Untuk memberikan dan menghasilkan kesenangan yang
bersifat imajinatif.
Macam-macam majas
• --> Majas Perbandingan
• --> Majas Pertentangan
• --> Majas Sindiran
• --> Majas Penegasan
Majas Perbandingan
• Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias
yang menyatakan perbandingan untuk
meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya
terhadap pendengar ataupun pembaca.
1) Asosiasi atau Perumpamaan
• Personifikasi adalah majas yang
membandingkan benda-benda tak bernyawa
seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
• Badai mengamuk dan merobohkan rumah
penduduk.
• Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
• Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir
dari pertandingan tersebut.
4) Alegori
Contoh:
• Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir
menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak
kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang
pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
5) Simbolik
• Contoh;
• a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang
ramai ini.
• b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang
sedang berlangsung ini.
3) Hiperbola
• Contoh:
• a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
• b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
4) Litotes
• Contoh:
• a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
• b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti
saya
• ini?
C. Majas Penegasan
• Contoh:
• a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
• b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan
pesawat tempur.
2) Repetisi
• Contoh:
• a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah
yang kuharap.
• b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita
sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
3) Paralelisme
• Contoh:
• Cinta adalah pengertian
• Cinta adalah kesetiaan
• Cinta adalah rela berkorban
4) Tautologi
• Contoh:
• a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin
bertukar pikiran saja.
• b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur,
dan bersaudara.
5) Klimaks
• Contoh:
• a) Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai
orang tua pun mengikuti lomba Agustusan.
• b) Ketua RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan
Presiden sekalipun tidak mempunyai berhak untuk
mengurusi hal pribadi seseorang.
6) Antiklimaks
• Contoh:
• a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan
sekolah formal saja?
• b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-
banggakan ?
D. Majas Sindiran
• Contoh:
• a) Ini baru namana siswa teladan, setiap hari
selalu pulang malam.
• b) Bagus sekali tulisanmu, saking bagusnya
sampai tidak dapat Aku baca.
2) Sinisme
• Contoh :
• a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak
pantas diucapkan oleh orang terpelajar seperti
dirimu.
• b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah
lakumu yang tidak wajar itu.
3) Sarkasme
• Contoh:
• a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi
kamu!
• b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak
becus!