Anda di halaman 1dari 16

KAIDAH KEBAHASAAN

DALAM NOVEL

● Bayu prasetio
● Elyas ramada
● Fajar rafliudin
● Marchel
● Risma ayu suci
Kebahasaan novel
Kebahasaan dalam novel meliputi Majas, berikut pengertian
dan macam-macam majas!
Pengertian Majas adalah Gaya Bahasa dalam bentuk tulisan
maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang
bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran si pengarang.
Yap, seperti itulah garis besar pengertian dari Majas. Adapun
Majas-majas ini terdiri dari Majas Perbandingan, Majas
Pertentangan,Majas Sindiran, dan Majas Penegasan.
Majas Perbandingan
• Majas Metafora
adalah majas yang membandingkan dua hal
secara langsung, tetapi dalam bentuk yang
singkat atau merupakan Gabungan dua hal yang
berbeda yang dapat membentuk suatu
pengertian baru. Contoh :
a) Dia dianggap anak emas majikannya.
b) Perahu itu menggergaji ombak.
c) Perpustakaan adalah gudang ilmu.
• Majas Perumpamaan adalah • Majas Hiperbola adalah
Suatu perbandingan dua Suatu gaya bahasa yang
halyangberbeda, namun bersifat melebih-lebihkan.
dinyatakan sama. Contoh : Contoh :
a) Bagaikan harimau pulang a) Ibu terkejut setengah mati,
kelaparan ketika mendengar anaknya
b) Semangatnya keras kecelakaan.
bagaikan baja. b) Tubuhnya tinggal kulit
c) Seperti menyulam di kain pembalut tulang.
yang lapuk. c) Suaranya menggelegar
membelah angkasa.
Majas pertentangan
• Majas Antitesis adalah Gaya bahasa yang
membandingkan dua hal yang berlawanan.
Contoh : Air susu dibalas air tuba
• Majas Litotes adalah Majas yang digunakan
untuk mengecilkan kenyataan dengan
tujuan untuk merendahkan hati. Contoh
:Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal
rumahnya besar dan mewah )
• Paradoks adalah majas yang mengandung
pertentangan antara pernyataan dan fakta
yang ada. Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota
Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar
pesta yang sedang berlangsung ini
Majas Sindiran
• Majas Ironi adalah Gaya bahasa yang
bersifat menyindir dengan halus. Contoh :
a). Bagus sekali tulisanmu, sampai –
sampai tidak bisa dibaca
b). Kamu datang sangat tepat waktu, sudah
5 mobil tujuan kita melintas
c). Kamu pintar sekali, nilai raport mu
merah semua
• Majas Sinisme adalah Majas yang
menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh :
a). Perilakumu membuatku kesal
• Sarkasme adalah majas sindiran yang paling
kasar. Majas inibiasanya diucapkan oleh
orang yang sedang marah.Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi
kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja
tidak becus!
Majas Penegasan
• Majas Tautologi adalah Majas yang
melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan kata – kata yang sama
artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas
arti. Contoh :
a). Saya khawatir dan was – was dengannya
b). Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku
hanya ingin bertukar pikiran saja.
• Majas Repetisi adalah Majas perulangan
kata – kata sebagai penegasan. Contoh :
a). Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal
kekasihku
b).Marilah kita sambut pahlawan kita,
marilah kita sambut idola kita, marilah kita
sambut putra bangsa.
• Majas Retoris adalah Majas yang berupa
kalimat tanya yang jawabanya sudah
diketahui.Contoh :
a). Siapakah yang tidak ingin hidup ?
b). Apakah ini orang yang selama ini kamu
bangga-banggakan ?
Penggunaan citraan
dalam novel
• Citraan penglihatan yang dimanfaatkan untuk melukiskan
karakter tokoh, keadaan, suasana, tempat secara plastis
dan indah serta untuk melukiskan emosi tokoh, aktivitas
yang terjadi dalam cerita. Citraan penglihatan berfungsi
sebagai sarana penafsiran, baik penafsiran tokoh,
peristiwa, maupun latar yang mendukung cerita.

• Pemanfaatan citraan pendengaran untuk


menggambarkan perilaku atau aktivitas yang dilakukan
oleh tokoh dalam cerita serta dapat memaknai situasi
yang terjadi.
• Analisis citraan rabaan digunakan untuk menggambarkan
suasana dalam cerita serta mengilustrasikan tempat
terjadi cerita dan latar waktu.

• Penggunaan citraan penciuman berfungsi memudahkan


imajinasi pembaca, menggugah pikiran dan perasaan,
menghadirkan suasana yang lebih konkret dalam cerita.

• Citraan gerak digunakan untuk mengilustrasikan suasana


yang ada dalam cerita, menimbulkan imajinasi pembaca
terhadap apa yang sedang terjadi, menggambarkan
aktifitas maupun ekspresi para tokoh dalam cerita.
• Penggunaan citraan pencecapan digunakan
pengarang sebagai respon terhadap rasa oleh
indra pengecap.

• Citraan intelektual digunakan sebagai


penyampaian pesan, pelurusan kebenaran,
maupun penyampaian pengetahuan baru bagi
pembaca.
TERIMA KASIH
Ada pertanyaan...?

Anda mungkin juga menyukai