Anda di halaman 1dari 4

Majas/Gaya Bahasa

Majas/gaya bahasa adalah mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas


dalam bentuk tulisan atau lisan.

Jenis-jenis majas
1. Metafora
Adalah perbandingan yang implicit dan tepat atas adasar sifat yang sama
Atau hamper sama.
Contoh :
1. Dewi malam telah keluar dari balik awan.
2. Raja siang telah pergi ke peraduannya.

2. Sinekdokne
Dibedakan atas :
a. Pars pro toto
Adalah melukiskan sebagian tetapi yang dimaksud keseluruhan.
Contoh :
1. Dia tidak kelihatan batang hidungnya.
2. Dia mempunyai lima ekor kuda.
b. Totem pro parte
Adalah melukiskan keseluruhan tetapi yang dimaksud sebagian.
Contoh
4. Indonesia kalahkan Vietnam 3-0.
5. Kampungku berpartisipasi dalam lomba mancing.

6. Alegori
Adalah suatu perbandingan utuh yang membentuk kesatuan yang
menyeluruh.
Contoh :
1. Hati-hati dalam mendayung bahtera kehidupan.

7. Hiperbola
Adalah sesuatu yang melebih-lebihkan dengan maksud memberi penekanan
pada situasi untuk memperhebat kesan pengaruhnya.
Contoh :
1. Darahnya mendidih mendengar pernyataan itu.
2. Kulitnya hitam seperti jelaga.

8. Litotes (Hiperbola negatif)


Adalah gaya bahasa yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang
berlawanan artinya dengan kenyataan yang sebenarnya guna
merendahkan diri.
Contoh :
1. Silahkan singgah ke gubuk kami.
2. Eliyas Pical bukan petinju murahan.

9. Personifikasi
Adalah pengingsanan pada benda-benda yang tidak bernyawa.
Contoh :
1. Embun pagi menari di atas daun.
10. Paradoks
Adalah gaya bahasa yang menggunakan sesuatu yang seakan-akan
bertentangan tetapi sebenarnya tidak sebab obyek yang berbeda.
Contoh :
1. Ia mati di tengah kekayaan yang berlimpah.

11. Ironi
Adalah melukiskan kebalikan dari apa yang sebenarnya terjadi.
Contoh :
1. Lho, baru pukul dua belas kok sudah bangun.
2. Manis benar teh ini sus mahal ya gula.

12. Klimaks
Adalah menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan
urutan kata-kata yang makin lama makin memuncak pengertiannya.
Contoh :
1. Menyemai benih, tumbuh hingga memanennya aku sendiri yang
mengerjakannya.
2. Anak-anak, remaja, dan dewasa datang untuk menyaksikan konsernya
Inul Daratista.

13. Alusio
Adalah majas yang menggunakan peribahasa atau ungkapan, peristiwa,
tokoh, tempat tertentu yang sudah dikenal umum dalam kalimat.
Contoh :
1. Cintanya kepadaku sebagai air di daunt alas.
2. Mengapa engkau kura-kura dalam perahu, semua keluarga sudah
mengetahui maslahmu.

14. Eufemisme
Adalah majas yang berupa ungkapa-ungkapan halus untuk meggantikan
ungkapan yang dirasakan kasr, kurang sopan, kurang
menyenangkan.
Contoh :
1. Maaf Pak, putranya memang agak tertinggal dalam pelajaran.
2. Ijinkan saya ke belakang sebentar Bu!

15. Elipsis
Adalah majas yang menggunakan cara menyembunyikan/menghilangkan
kata-kata/bagian kalimat yang dirasa pihak pendegar/pembaca dapat
melengkapinya.
Contoh :
1. Wajahnya cantik, tetapi hatinya …
2. Penampilannya memang ok-lah, tetapi bicaranya …

16. Majas Inversi


Adalah majas yang merupakan membalikkan susunan kalimat sehingga
predikatnya terletak di depan subyek.
Contoh :
1. Takut saya kepadanya.
17. Metonimia
Adalah gaya bahasa dengan menggunakan hubungan asosiasi, antara
sesuatu yang dimaksud dengan dinyatakannya.
Contoh :
1. Dia datang dari Jakarta menggunakan garuda.

18. Koreksio
Adalah gaya bahasa yang merubah apa yang sebenarnya memang disengaja
dibuat-buat.
Contoh :
1. Dia ada di kantor bukan di kamar mandi.
2. Dia itu sahabatku bukan bapakku.

19. Kontradiksio interminis


Adalah gaya bahasa yang menunjukkan pertentangan dengan apa yang telah
disebutkan sebelumnya.
Contoh :
1. Tidak ada satu makananpun menjadi pantangan, hanya kopi dan
kangkung saja.
2. Semua nilaimu baik, kecuali matematika saja.

20. Repetisi
Adalah gaya bahasa yang mengulang pada sepatah kata atau dua patah kata
dengan tidak memperhatikan letak posisinya.
Contoh :
1. Saya bukan budak, bukan budak cinta, sekali lagi bukan budak.

21. Pleonasme
Adalah gaya bahasa menggunakan kata secara berlebihan, mungkin sama
arti, atau sinonim atau pengertian lain.
Contoh :
1. Biarlah kita mundur ke balakang untuk ancang-ancang maju ke depan.
2. Mereka saling berpandang-pandangan dengan mesra.

22. Perumpamaan
Adalah perbadingan dua hal yang pada hakekatnya berlainan tetapi dianggap
sama.
Contoh :
1. Ibarat pungguk merindukan bulan.
2. Laksana air dengan api.
Soal Latihan

No. Kalimat Majas

1 Warga desa larut dalam pesta.

2. Bu Tatik datang ke madrasah naik kijang.

3. Mari aku antar dengan gerobakku ini.

4. Jakarta menang atas Kediri.

5. Hidup matinya manusia di tangan Tuhan.

6. Hatinya seperti emas sampai semua orang


disakitinya.

7. Cantiknya kamu hari ini?

8. Pengemis itu tinggal hanya beratap langit saja

9. Biarlah Tono berbicara terus waktu pelajaran biar


jadi professor.

10. Harum benar baumu sore ini.

11. Besar kecinya penghasilanmu tergantung


usahamu.

12. Ardi mencetak gol kemenangan denagn kepala.

13. Madrasah kami menang dalam lomba cerdas


cermat dalam rangka memperingati hari Sumpah
Pemuda.

14. Burung-burung bernyanyi menyambut pagi tiba.

15. Di rumah ini terdapat sepuluh mulut yang harus


diberi makan.

Anda mungkin juga menyukai