1. ORIENTASI
Pengertian orientasi pada cerpen berhubungan dengan waktu, suasana dan tempat di
dalam cerita pendek tersebut, yang menjawab pertanyaan kapan, dimana serta
bagaimana
2. KOMPLIKASI
Komplikasi adalah urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat.
Karakter dan watak tokoh biasanya terlihat di struktur komplikasi ini yang
menggambarkan plot cerita.
3. EVALUASI
Pengertian evaluasi adalah konflik yang terjadi dan menuju pada klimaks. Dalam
evaluasi, konflik sudah mulai mendapatkan solusi dan penyelesaian serta menuju ke
tahap akhir.
4. RESOLUSI
Pengertian resolusi adalah ketika pengarang mengungkapkan solusi terhadap masalah
yang dialami tokoh dalam cerpen.
5. KODA
Pengertian koda adalah nilai atau pelajaran yang bisa didapat dari teks cerita pendek
oleh pembaca. Pesan dan amanat menjadi intisari cerita yang bisa dipetik oleh
pembaca setelah membaca teks cerpen.
2. Kata keterangan yaitu kata yang digunakan untuk mendeskripsikan latar waktu
tempat dan suasana, sebagai contoh misalnya: di pagi hari yang cerah, di kebun
bambu yang rimbun dengan dedaunan dan lain sebagainya
3. Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Kalimat langsung merupakan sebuah kalimat kutipan yang dilontarkan
langsung oleh pembicara tanpa melalui perantara apapun sama persis dengan apa yang
dikatakan oleh pembicara tersebut.
a. Ibu menyuruhku untuk menjadi anak yang menghormati orang yang lebih tua.
b. Joni mengatakan, ia akan menungguku besok di depan rumah.
c. Ali mengatakan bahwa ia tidak mengerti materi yang disampaikan oleh Bu Rini
tadi.
d. Ani meminta pada ibunya untuk dibelikan seragam baru.
e. Ibu guru mengatakan kita harus giat belajar agar menjadi anak yang pandai.
f. Aldo mengatakan bahwa saya harus mencoba masakan ibunya.
4. Gaya bahasa bersifat konotasi
Kalimat konotasi adalah kalimat yang mengandung makna yang bukan
sebenarnya, makna konotasi juga biasanya disebut dengan istilah makna kias.
Contohnya,
a. Aisyah merupakan anak emas dalam keluarganya
(anak emas: anak yang paling disayang)
b. Karena besar kepala , Naya dijauhi teman-temannya (besar kepala: sombong)
c. Meskipun Fandi belum berhasil, Fandi tidak gigit jari (gigit jari: kecewa)
d. Kamu itu jangan seperti air di atas daun talas (tidak tepat pendirian)
e. Setiap permasalahan sebaiknya diselesaikan dengan hati dingin (hati dingin: sabar)
Contoh Kalimatnya
Saya membeli obat di apotik enggal.
6. Menggunakan Gaya Bahasa Perbandingan, Pertentangan, Pertautan Maupun
Perulangan.
a. Majas perbandingan
1. Perumpamaan
Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan yang
sengaja kita anggap sama. Itulah sebabnya maka sering pula kata perumpamaan
disamakan saja dengan "persamaan"
misalnya:
Laksana bulan kesiangan
Umpama memadu minyak dengan air
2. Metafora
Metafora adalah perbandingan yang implisit jadi tanpa kata seperti atau sebagai di
antara dua hal yang berbeda. Di dalamnya terlihat dua gagasan: yang satu adalah
sebuah kenyataan, sesuatu yang dipikirkan, yang menjadi objek; dan satu lagi
merupakan perbandingan terhadap kenyataan tadi; dan kita menggantikan yang
belakangan itu menjadi yang terdahulu.
misalnya
Tati jinak-jinak merpati
Ali mata keranjang
Perpustakaan gudang ilmu
4. Personifikasi
Personifikasi merupakan jenis majas yang melekatkan sifat-sifat insani kepada barang
yang tidak bernyawa.
Misalnya
a. Angin yang meraung,
b. Angin membelai indah sampai kerelung hatiku
3. Sinekdoke
Ialah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama
keseluruhannya, atau sebaliknya. Contoh:Setiap tahun semakin banyak mulut yang
harus diberi makan di tanah air kita
Pasanglah telinga baik-baik dalam menghadapi masalah itu
d. Gaya Bahasa Perulangan
1. Aliterasi
Adalah jenis gaya bahasa yang memanfaatkan pemakain kata-kata yang
permulaannya sama bunyi
Contoh:
dara damba daku
datang dari danau
duga dua duka
diam didiriku
2. Asonansi
Gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan vokal yang sama. Contoh: Muka
muda mudah muram
Tiada siaga tiada bisa
Jaga harga tahan raga
3. Simploke
Merupakan gaya bahasa repitisi yang berupa perulangan pada awal dan akhir
beberapa baris atau kalimat berturut-turut. Contoh:
Kau katakan aku wanita pelacur,
aku katakan biarlah
Kau katakan aku wanita mesum,
aku katakan biarlah