2. Citraan pendengaran. yaitu citraan yang ditimbulkan oleh indera pendengaran (telinga).
Citraan ini dapat memberikan rangsangan kepada teling srhingga seolah-olah dapat mendengar
sesuatu yang diungkapkan melalui citraan tersebut.
3. Citraan perabaan, yaitu citraan yang berhubungan dengan indera peraba (kulit). misalnya
kasar, lembut, halus, basah, panas, dingin, dll.
4. Citraan penciuman, yaitu citraan yang berhubungan dengan indera pencium (hidung). Kata-
kata yang mengandung citraan ini menggambarkan seolah-olah objek yang dibicarakan berbau
harum, busuk, anyir, dll.
5. Citraan pencecapan, yaitu citraan yang melibatkan indera pencecap (lidah). Melalui citraan
ini seolah-olah kita dapat merasakan sesuatu yang pahit, asam, manis, kecut, dll.
6. Citraan gerak, yaitu citraan yang secara konkret tidak bergerak, tetapi secara abstrak objek
tersebut bergerak.
7. Citraan perasaan, yaitu citraan yang melibatkan hati (perasaan). Citraan ini membantu kita
dalam menghayati suatu objek atau kejadian yang melibatkan perasaan.
Gontai langkahku
Tak menuju tempat tuju-mu
Bisik berbisik membawaku
Terkulai lalai di tempat tak beradat
Kunci : C
Pembahasan:
Citraan pendengaran pada puisi tersebut terletak pada larik ketiga bait pertama dan kedua.
Baca Juga : Penjelasan Perbedaan Pesan pada Puisi
Macam Majas (Gaya Bahasa) dan
Contohnya Terlengkap
» bahasa indonesia
majas (gaya bahasa) adalah pemakaian kata-kata kiasan dan perbandingan yang tepat
untuk melukiskan sesuatu maksud untuk membentuk plastik bahasa. yang dimaksud
dengan plastik bahasa ialah daya cipta pengarang dalam membuat karya cipta sastra
dengan mengemjukakan pemilihan kata yang tepat memungkinkan "tenaga" yang sesuai
dengan buah pikiran dan perasaan yang terkandung dalam karya itu.
1. Metafora
2. Personifikasi
3. Asosiasi
4. Alegori
5. Parabel
6. Tropen
7. Metonimia
8. Litotes
9. Sinekdok (yang terbagi menjadi Pars Prototo dan Tortem Proparte)
10. Eufemisme
11. Hiperbola
12. Alusio
13. Antonomasia
14. Prifrase
15. Simetri
16. Simile
1. Paradok
2. Antitesis
3. Okupasi
4. Kontradiksio Interminis
Gaya bahasa sindiran terbagi atas tiga macam gaya bahasa yaitu:
A, MAJAS PERBANDINGAN
1. METAFORA
Metafora adalah gaya bahasa perbandingan dengan memperbandingkan suatu benda dengan benda yang
lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama.
contoh:
a. Raja siang telah pergi ke peraduanya (matahari).
b. Dewi malam telah keluar dari balik awan (bulan).
c. kupu-kupu malam itu sudah berterbangan di taman maluku (pelacur).
Simile atau asosisasi adalah majas yang membandingkan sesuatu hal dengan hal yang lainya, dengan
menggunakan kata penghubung atau kata pembanding, misal seperti, bagaikan, bak, layaknya, laksana, dll.
contoh:
a. Matanya bagaikan bintang timur.
b. Bibirnya laksana bibirnya merekah.
c. Rambutnya bak mayang mengurai.
3. PERSONIFIKASI
Personifikasi adalah gaya bahasa perbandingan yang membandingkan benda mati atau tidak dapat bergerak
seolah - olah bernyawa dan dapat berperilaku seperti manusia.
contoh:
a. Angin berbisik membelai gadis itu.
b. Hatinya berkata bahwa perbuatan itu tidak boleh dilakukannya.
c. Hujan mencerahkan kainya di bumi.
d. Pagi itu pucuk-pucuk teh menggeliat ditimpa cahaya mentari.
4. ALEGORI
Alegori adalah gaya bahasa yang memperlihatkan perbandingan utuh, perbandingan itu membentuk
kesatuan yang menyeluruh.
contoh:
Mendayung bahtera hidup merupakan perbandingan yang utuh dan menyeluruh bagi seseorang dalam
rumah tangga, bahtera merupakan perbandingan dari rumah tangga, sedang pengemudi dan awaknya
merupakan perbandingan dari suami istri.
5. PARABEL
Parabel adalah gaya bahasa perbandingan dengan mempergunakan perumpamaan dalam hidup. gaya bahasa
ini terkandung dalam seluruh isi karangan. dengan halus tersimpul berupa pedoman hidup.
contoh:
Bhagawat Gita, Mahabharata Bayan Budiman mengandung gaya bahasa ini.
6. TROPEN
Tropen adalah gaya bahasa perbandingan dengan membandingkan suatu pekerjaan atau perbuatan dengan
kata-kata lain yang mengandung pengertian yang sejalan.
contoh:
a. Ia mengubur dirinya saja. Lalu tiada terdengar lagi suaranya.
b. Kemarin dia terbang menuju Timor-Timur.
c. Setiap malam ia menjual suaranya untuh nafkah istrinya.
7. METONIMIA
Metonomia adalah gaya bahasa perbandingan yang mengemukakaan merk dagang atau nama barang untuk
melukskan sesuatu yang dipergunakan atau dikerjakan, sehingga kata itu berasosiasi dengan benda
keseluruhan.
contoh:
a. Ia naik Yamaha setiap hari ke kantornya (maksudnya naik motor merk yamaha).
b. Honda, bukan kijang, daihatsu, dll.
c. Kemarin ia memakai Mercedes benz (maksudnya mobil merk Mercedes Benz).
d. Kami berkodak di tepi pantai (maksudnyaa berfoto tustelnya bermerek kodak).
8. LITOTES
Litotes adalah gaya bahasa perbandingan yang melukiskan keadaan sesuatu dengan kata-kata yang
berlawanan artinya dengan kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri.
contoh:
a. Datanglah ke gubuk orang tuaku.
b. Perjuangan kami hanya setitik air dalam samudra luas.
9.SINEKDOK
Sinekdok adalah gaya bahasa penegasan yang melukiskan sebagian untuk seluruhnya (pars prototo) atau
melukiskan untuk sebagian (totem proparte) selanjutnya tulisan 2 bahasa itu.
a. Pars Prototo
Pars prototo adalah gaya bahasa yang melukiskan sebagian untuk seluruh tanggapan.
contoh:
1. Berapa kepala yang tidak hadir hari ini?
2. Sejak tadi dia tidak kelihatan batang hidungnya.
totem pro parte adalah gaya bahasa yang melukiskan keseluruhan tanggapan untuk sebagian.
contoh:
1. Indonesia keluar sebagai juara umum dalam ASEAN games.
2. Medan pernah menyelenggarakan FFI 2 kali.
10. EUFEMISME
Eufemisme adalah gaya bahasa perbandingan denan mengganti suatu pengertian dengan kata lain yang
hampir sama artinya dengan maksud untuk menghindarkan pantang atau sopan santun.
contoh:
a. Rupanya anak saudara kurang pandai, sehingga tidak naik tahun ini. (bodoh)
b. Orang itu sudah berubah akal. (gila)
11. HIPERBOLA
Hiperbola adalah gaya bahasa yang dipakai jika seseorang hendak melukiskan peristiwa atau keadaan dengan
cara berlebihan dari pada seseungguhya.
contoh:
a. Hatiku terbakar, Darahku terasa mendidih, mendengar berita itu.
b. Tangisnya menyayat hati orang lain
12. ALUSIO
Alusio adalah gaya bahasa perbandingan dengan mempergunakan ungkapan atau peribahasa yang sudah
lazim digunakan seseorang.
contoh:
a. Dari tadi engkau menggantang asap saja, apa hasilnya?
b. Kakek itu tua-tua keladi semakin tua makin jadi.
13. ANTONOMASIA
Antonomasia adalah gaya bahasa perbandingan dengan menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang
sesuai dengan sifat seseorang tersebut.
contoh:
a. Si pincang itu kini telah tiada.
14. PRIFRASE
Prifase adalah gaya bahasa perbandingan dengan mengganti sebuah kata dengan beberapa kata atau sebuah
kalimat.
contoh:
a. Kami baru sampai ke tempat itu sore hari; menjadi kami baru sampai ke tempat itu ketika matahari akan
tenggelam di ufuk barat.
15. SIMETRI
Simetri adalah gaya bahasa yang menyatakan kalimat dengan kalimat yang lain tapi isinya sebanding.
contoh:
a. Anak itu dididik. Anak itu dituntun dan diajari kearah kebaikan.
Sumber : http://ilmusupertop.blogspot.com/2016/12/macam-majas-gaya-bahasa-dan-
contohnya.html#ixzz614l7we6u