A. MAJAS/GAYA BAHASA
1. Pengertian Majas
menurut KBBI majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya
dengan sesuatu yang lain.
2. JENIS-JENIS MAJAS
MAJAS
1) Metafora
Adalah majas yang membandingkan suatu benda dengan benda lain secara langsung.
Contoh: pemuda adalah tulang punggung bangsa
2) Personifikasi
Adalah majas yang memberikan sifat manusia pada benda mati
Contoh: Bulan tersenyum menyaksikan kebahagiaan kedua mempelai
3) Asosiasi
Adalah majas yang memberikan perbandingan antara suatu benda yang sudah
disebutkan.
Contoh: Mukanya pucat bagai bulan kesiangan
4) Alegori
Adalah majas yang memperlihatkan perbandingan secara utuh
Contoh: hidup kita diumpamakan biduk atau bahera yang terkatung-katung di tengah
lautan.
5) Simbolik
Adalah majas yang melukiskan suatu keadaaan dengan
mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol
Contoh Bunglon, lambang orang yang tidak berpendirian tetap
6) Tropen
Adalah majas yang mempergunakan kata-kata yang tepat dan
sejajar artinya dengan pengertian yang dimaksud
Contoh: Besok Bapak Presiden akan terbang ke Surabaya
7) Metonomia
Adalah majas yang menggunakan merek yang mengasosiasikan
sebuah benda.
Contoh: Dia datang memakai kijang
8) Litotes
Yaitu suatu cara mengemukakan suatu maksud dengan
merendahkan diri. Namun, hal yang dinyatakan tidak sesuai dengan
keadaan sebenarnya.
Contoh: Jika tidak keberatan, silahkan datang ke gubug saya.
9)Sinekdoke
a) Sinekdoke pars prototo
yaitu majas yang menyatakan sebagian untuk mewakili keseluruhan.
Cotoh: sudah lama saya tidak melihat batang hidungmu
b) Sinekdoke totem pro parte
yaitu majas yang menyatakan keseluruhan tetapi dimaksudkan untuk
sebagian saja.
Contoh: indonesia berhasil menang 1-0 atan UEA pada kualifikasi AFC
2018
10) Eponim
Suatu cara melukiskan esuatu dengan mengambil sifat-sifat yang
dimiliki oleh nama-nama terkenal.
Contoh: lihatlah, Srikandi-Srikandi kita sedang berbaris dengan
tegapnya.
11) Hiperbola
Majas yang menyatakan sesuatu dengan berlebih-lebihan
Contoh: suaranya menggelegar membelah angkasa.
12) Eufimisme (ungkapan penghalus)
Yaitu majas yang yang mengemukakan pikiran atau perasaan
dengan menggunakan kata-kata yang baik agar tidak menyinggung
perasaan orang lain.
Contoh: pelayan toko disebut pramuniaga
13) Alusio
Adalahh majas yang mennyampaikan maksud secara kias, tetapi hanya
sebagian saja karena masyarakat dianggap sudah mengetahui kelanjutan
maksud yang sebenarnya.
Contoh: Sudah selayaknya dalam setiap usaha kia harus selalu berakit-rakit ke
hulu
14) Antonomasia
Gaya bahasa yang menggunakan ciri fisik seseorang untuk dipakai sebagai nama
panggilan.
Contoh: si Jangkung untuk memanggil orang yang tinggi
15) Perifrasis
Perifrasis adalah gaya bahasa penguraian. Sepatah kata diganti dengan
serangkaian kata yang megandung arti yang sama dengan kata yang digantikan.
Contoh: #Pagi-pagi berangkat kami
# ketika sang surya keluar dari peraduannya, berangkatlah kami
B. MAJAS SINDIRAN
1) Ironi
Majas yang menyindir dengan cara mengatakan yang
sebaliknya.
Contoh: Baru pukul 08.00 mengapa sudah bangun?
2) Sinisme
Majas sindiran yang lebih kasar dari ironi.
Contohnya: Muntah aku melihat perangaimu yang tak juga
pernah berubah!
3) Sarkasme
Yaitu suatu ejekan atas sindiran dengan kata-kata yang kasar
Contoh: Tulikah kamu, dipanggil sejak tadi tidak datang juga!
MAJAS PENEGASAN
1. Pleonasme
suatu cara memperjelas maksud dengan menggunakan kata berlebih.
Contoh: benar, peristiwa itu kusaksikan dengan mata kealaku sendiri.
2. Repitisi
Suatu cara memperkuat makna dengan mengulang kata yang maksdnya hendak diperkuat.
Contoh: Untuk mencapai cita-citamu itu, satu hal jangan kau lupakan ialah, belajar, belajar, dan sekali
lagi belajar.
3. Paralelime
Pengulangan kata dalam puisi.
contoh: Junjunganku
apatah kekal
apatah tetap
apatah tak bersalin rupa
apatah boga sepanjang masa
4. Tautologi
Gaya bahasa penegasan dengan mengulang beberapa kali dalam sebuah kalimat.
Contoh:
Disuruhnya aku bersabar, bersabar, dan sekali lagi aku bersabar, tetapi aku tak tahan lagi
5. Klimaks
Gaya bahasa yang mengandung urutan-urutan pikiran yang
setiap kali semakin meningkat kepentingannya dari gagasan
sebelumnya.
Contoh: Bukan hanya beratus, beribu, malah berjuta orang yang
telah menderita akibat peperangan.
6. Antiklimaks
Gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang dirutkan
dari yang terpenting berturut-turut ke hal yang kurang penting.
Contoh: Kakanya, ayahnya, dia sendiri, dan kini anaknya semuanya
tak ada yang luput dari penyakit turunan itu.
7. Inversi
Gaya bahasa inversi dipergunakan bila predikat kalimat hendak
lebih lebih dipentingkan daripada dubjeknya,
Contoh: Besar sekali gajinya.
8. Elipsis
Kalimat yang subjeknya atau predikatnya tak lagi disebutkan karena
dianggap sudah diketahui.
Contoh: Pergilah!
9. Retoris
gaya bahasa penegasan yang mempergunakan kalimat tanya yang tidak
perlu mendapatkan jawaban.
Contoh: mana mungkin orang mati hidup kembali?
10. Koreksio
Gaya bahasa ini dipakai apabila akan membetulkan kembali hal yang
sudah diucapkan baik yang diucapkan degan engaja maupun tidak.
Contoh: silahkan puang Saudara-Saudara, eh maaf, siahkan makan!
11. Asindenton
beberapa hal, keadaan, atau benda diebutkan berturut-turut tanpa
mempergunakan kata hubung.
Contoh: Meja, kursi, lemari ditaruh saja dalam kamar itu.
12. Polisindenton
gaya bahasa yang banyak mempergunakan kata hubung (konjungsi)
Contoh: Setelah pekerjaannya selesai, maka berkemas-kemaslah dia
akan pulang karena hari sudah mulai gelap, lagipula mendung-mendung
tanda hari akan hujan.
13. Interupsi
Gaya bahasa penegasan yang mempergunakan sisipan(kata atau
frasa) di tengah-tengah kalimat pokok dengan maksud untuk
menjelaskan sesuatu.
Contoh: Tibatiba ia –suami itu- direbut oleh perempuan lain.
14. Eksklamasio
Gaya bahasa yang mempergunakan kata seru untuk penegas.
Contoh: Aduhai hidup. Nikmat nian rasanya “kau hidup”
15. Enumerasio
beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan dilukiskan satu persatu supaya tampak jelas.
Contoh: laut tenang. Di atas permadani biru itu tampak satu perahu nelayan berlayar perlahan-lahan. Angin
berhembus sepoi-sepoi
16. Preterito
Dalam gaya bahasa ini, pengarang seolah-olah menyembunyikan atau merahasiakan sesuatu.
Contoh: tentang ramainya pasar malam itu, tak usahlah kucertitakan dulu. Biarlah engkau sendiri
menyaksikannya.
GAYA BAHASA PERTENTANGAN
1. Paradoks
Gaya bahasa yang mengandungpertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada.
Contoh: Dia kaya, tetapi miskin
2. Antitesis
Gaya bahasa pertentangan yang mempergunakan paduan kata yang berlawanan arti
Contoh: Tua muda, besar kecil, pria wanita hadir dalam keramaian itu.
3. Konradiksio In terminis
Gaya bahasa yang memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan hal yang sudah
diungkapkan semula.
Contoh: semua sudah hadir kecuali si amir
4. Anakronisme
Gaya bahasa ini menunjukan dalam uraian ada sesuatu yang tak sesuai dengan
sejarah.
Contoh: dalam Julius Caesar karya Shakespeare, terdapat sebuah kalimat, “jam berbunyi
3 kali”, yang merupakan kesalahan sejarah karena masa Juliu Caesar, belum ada jam
yang berdentang.