Anda di halaman 1dari 15

MAJAS/GAYA BAHASA

A. MAJAS/GAYA BAHASA
1. Pengertian Majas
menurut KBBI majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya
dengan sesuatu yang lain.
2. JENIS-JENIS MAJAS

MAJAS

PERBANDINGAN SINDIRAN PENEGASAN PERTENTANGAN


1. Metafora 1. Pleonasme
1. Ironi 2. Repetisi
1. Paradoks
2. Personifikasi
3. Asosiasi 2. Sinisme 3. Pararelisme 2. Antitesis
4. Alegori 4. Tautologi
5. Simbolik 3. Sarkasme 5. Klimaks 3. Kontradiksio
6. Tropen 6. Antiklimaks in terminis
7. Metonomia 7. Inversi
8. Litotes 8. Elipsis 4. Anakronisme
9. Sinekdoke 9. Retoris
10. Eponim
10. Koreksio
11. Hiperbola
12. Eufimisme
11. Asindeton
13. Alusio 12. Polisindeton
14. Antonomasia 13. Interupsi
15. Perifrasis 14. Eksklamasio
15. Enumerasio
16. Pretorito
A. MAJAS PERBANDINGAN

1) Metafora
Adalah majas yang membandingkan suatu benda dengan benda lain secara langsung.
Contoh: pemuda adalah tulang punggung bangsa

2) Personifikasi
Adalah majas yang memberikan sifat manusia pada benda mati
Contoh: Bulan tersenyum menyaksikan kebahagiaan kedua mempelai
3) Asosiasi
Adalah majas yang memberikan perbandingan antara suatu benda yang sudah
disebutkan.
Contoh: Mukanya pucat bagai bulan kesiangan
4) Alegori
Adalah majas yang memperlihatkan perbandingan secara utuh
Contoh: hidup kita diumpamakan biduk atau bahera yang terkatung-katung di tengah
lautan.
5) Simbolik
Adalah majas yang melukiskan suatu keadaaan dengan
mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol
Contoh Bunglon, lambang orang yang tidak berpendirian tetap
6) Tropen
Adalah majas yang mempergunakan kata-kata yang tepat dan
sejajar artinya dengan pengertian yang dimaksud
Contoh: Besok Bapak Presiden akan terbang ke Surabaya
7) Metonomia
Adalah majas yang menggunakan merek yang mengasosiasikan
sebuah benda.
Contoh: Dia datang memakai kijang
8) Litotes
Yaitu suatu cara mengemukakan suatu maksud dengan
merendahkan diri. Namun, hal yang dinyatakan tidak sesuai dengan
keadaan sebenarnya.
Contoh: Jika tidak keberatan, silahkan datang ke gubug saya.
9)Sinekdoke
a) Sinekdoke pars prototo
yaitu majas yang menyatakan sebagian untuk mewakili keseluruhan.
Cotoh: sudah lama saya tidak melihat batang hidungmu
b) Sinekdoke totem pro parte
yaitu majas yang menyatakan keseluruhan tetapi dimaksudkan untuk
sebagian saja.
Contoh: indonesia berhasil menang 1-0 atan UEA pada kualifikasi AFC
2018
10) Eponim
Suatu cara melukiskan esuatu dengan mengambil sifat-sifat yang
dimiliki oleh nama-nama terkenal.
Contoh: lihatlah, Srikandi-Srikandi kita sedang berbaris dengan
tegapnya.
11) Hiperbola
Majas yang menyatakan sesuatu dengan berlebih-lebihan
Contoh: suaranya menggelegar membelah angkasa.
12) Eufimisme (ungkapan penghalus)
Yaitu majas yang yang mengemukakan pikiran atau perasaan
dengan menggunakan kata-kata yang baik agar tidak menyinggung
perasaan orang lain.
Contoh: pelayan toko disebut pramuniaga
13) Alusio
Adalahh majas yang mennyampaikan maksud secara kias, tetapi hanya
sebagian saja karena masyarakat dianggap sudah mengetahui kelanjutan
maksud yang sebenarnya.
Contoh: Sudah selayaknya dalam setiap usaha kia harus selalu berakit-rakit ke
hulu
14) Antonomasia
Gaya bahasa yang menggunakan ciri fisik seseorang untuk dipakai sebagai nama
panggilan.
Contoh: si Jangkung untuk memanggil orang yang tinggi
15) Perifrasis
Perifrasis adalah gaya bahasa penguraian. Sepatah kata diganti dengan
serangkaian kata yang megandung arti yang sama dengan kata yang digantikan.
Contoh: #Pagi-pagi berangkat kami
# ketika sang surya keluar dari peraduannya, berangkatlah kami
B. MAJAS SINDIRAN
1) Ironi
Majas yang menyindir dengan cara mengatakan yang
sebaliknya.
Contoh: Baru pukul 08.00 mengapa sudah bangun?
2) Sinisme
Majas sindiran yang lebih kasar dari ironi.
Contohnya: Muntah aku melihat perangaimu yang tak juga
pernah berubah!
3) Sarkasme
Yaitu suatu ejekan atas sindiran dengan kata-kata yang kasar
Contoh: Tulikah kamu, dipanggil sejak tadi tidak datang juga!
MAJAS PENEGASAN
1. Pleonasme
suatu cara memperjelas maksud dengan menggunakan kata berlebih.
Contoh: benar, peristiwa itu kusaksikan dengan mata kealaku sendiri.
2. Repitisi
Suatu cara memperkuat makna dengan mengulang kata yang maksdnya hendak diperkuat.
Contoh: Untuk mencapai cita-citamu itu, satu hal jangan kau lupakan ialah, belajar, belajar, dan sekali
lagi belajar.
3. Paralelime
Pengulangan kata dalam puisi.
contoh: Junjunganku
apatah kekal
apatah tetap
apatah tak bersalin rupa
apatah boga sepanjang masa
4. Tautologi
Gaya bahasa penegasan dengan mengulang beberapa kali dalam sebuah kalimat.
Contoh:
Disuruhnya aku bersabar, bersabar, dan sekali lagi aku bersabar, tetapi aku tak tahan lagi
5. Klimaks
Gaya bahasa yang mengandung urutan-urutan pikiran yang
setiap kali semakin meningkat kepentingannya dari gagasan
sebelumnya.
Contoh: Bukan hanya beratus, beribu, malah berjuta orang yang
telah menderita akibat peperangan.
6. Antiklimaks
Gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang dirutkan
dari yang terpenting berturut-turut ke hal yang kurang penting.
Contoh: Kakanya, ayahnya, dia sendiri, dan kini anaknya semuanya
tak ada yang luput dari penyakit turunan itu.
7. Inversi
Gaya bahasa inversi dipergunakan bila predikat kalimat hendak
lebih lebih dipentingkan daripada dubjeknya,
Contoh: Besar sekali gajinya.
8. Elipsis
Kalimat yang subjeknya atau predikatnya tak lagi disebutkan karena
dianggap sudah diketahui.
Contoh: Pergilah!
9. Retoris
gaya bahasa penegasan yang mempergunakan kalimat tanya yang tidak
perlu mendapatkan jawaban.
Contoh: mana mungkin orang mati hidup kembali?
10. Koreksio
Gaya bahasa ini dipakai apabila akan membetulkan kembali hal yang
sudah diucapkan baik yang diucapkan degan engaja maupun tidak.
Contoh: silahkan puang Saudara-Saudara, eh maaf, siahkan makan!
11. Asindenton
beberapa hal, keadaan, atau benda diebutkan berturut-turut tanpa
mempergunakan kata hubung.
Contoh: Meja, kursi, lemari ditaruh saja dalam kamar itu.
12. Polisindenton
gaya bahasa yang banyak mempergunakan kata hubung (konjungsi)
Contoh: Setelah pekerjaannya selesai, maka berkemas-kemaslah dia
akan pulang karena hari sudah mulai gelap, lagipula mendung-mendung
tanda hari akan hujan.
13. Interupsi
Gaya bahasa penegasan yang mempergunakan sisipan(kata atau
frasa) di tengah-tengah kalimat pokok dengan maksud untuk
menjelaskan sesuatu.
Contoh: Tibatiba ia –suami itu- direbut oleh perempuan lain.
14. Eksklamasio
Gaya bahasa yang mempergunakan kata seru untuk penegas.
Contoh: Aduhai hidup. Nikmat nian rasanya “kau hidup”
15. Enumerasio
beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan dilukiskan satu persatu supaya tampak jelas.
Contoh: laut tenang. Di atas permadani biru itu tampak satu perahu nelayan berlayar perlahan-lahan. Angin
berhembus sepoi-sepoi
16. Preterito
Dalam gaya bahasa ini, pengarang seolah-olah menyembunyikan atau merahasiakan sesuatu.
Contoh: tentang ramainya pasar malam itu, tak usahlah kucertitakan dulu. Biarlah engkau sendiri
menyaksikannya.
GAYA BAHASA PERTENTANGAN
1. Paradoks
Gaya bahasa yang mengandungpertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada.
Contoh: Dia kaya, tetapi miskin
2. Antitesis
Gaya bahasa pertentangan yang mempergunakan paduan kata yang berlawanan arti
Contoh: Tua muda, besar kecil, pria wanita hadir dalam keramaian itu.
3. Konradiksio In terminis
Gaya bahasa yang memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan hal yang sudah
diungkapkan semula.
Contoh: semua sudah hadir kecuali si amir
4. Anakronisme
Gaya bahasa ini menunjukan dalam uraian ada sesuatu yang tak sesuai dengan
sejarah.
Contoh: dalam Julius Caesar karya Shakespeare, terdapat sebuah kalimat, “jam berbunyi
3 kali”, yang merupakan kesalahan sejarah karena masa Juliu Caesar, belum ada jam
yang berdentang.

Anda mungkin juga menyukai