#BelajarDariRumahAja
INTENSIF
PM Bahasa Indonesia 2021
#belajardarirumahaja
KAK
FADHLI
0852 6495 2996
PM BAHASA INDONESIA
7.1 Kesusastraan
4
PM BAHASA INDONESIA
Puisi Lama
Apa perbedaan puisi lama dan puisi baru? Secara mudahnya, puisi lama adalah jenis puisi yang terikat beragam
aturan dari segi rima, bait, hingga suku katanya. Tiap jenisnya memiliki ketentuan yang berbeda dengan jenis
lainnya. Berikut ini adalah beragam jenisnya beserta aturan yang mengikatnya.
5
PM BAHASA INDONESIA
Pantun
Jenis puisi lama yang satu ini pastinya sudah akrab di telinga kalian. Berasal dari kata panutun asal Minangkabau, jenis yang
satu ini awalnya dipakai untuk menjalin pergaulan di masyarakat. Mengenai ciri-ciri dari pantun pun cukup banyak, seperti di
bawah ini.
a. Tiap bait terdiri atas empat baris.
b. Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata.
c. Memiliki rima a-b-a-b
d. Baris pertama dan kedua berisi sampiran, yakni kata-kata pembuka yang tidak atau kurang berkaitan dengan maksud pantun.
e. Baris ketiga dan keempat berisi isi dari puisi ini.
Karmina
Memiliki syarat yang tidak berbeda jauh dengan pantun, karmina bisa dibilang adalah jenis pantun singkat. Ciri-cirinya
sendiri sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan pantun, seperti di bawah ini.
a. Tiap bait terdiri atas dua baris.
b. Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata
c. Rima ada di tiap frasa dengan pola a-b-a-b
d. Frasa pertama di baris pertama berima sama dengan frasa pertama di baris kedua, begitu pula dengan frasa selanjutnya
di tiap baris.
e. Baris pertama adalah sampiran, sedangkan isi ada di baris kedua.
Contoh:
Dahulu parang sekarang besi
Dahulu sayang sekarang benci 6
PM BAHASA INDONESIA
Syair
Jenis yang satu ini lebih ke arah bercerita. Mengenai aturannya sendiri, antara lain sebagai berikut.
a. Tiap bait terdiri atas empat baris.
b. Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata.
c. Setiap baris adalah isi dan saling berkait.
d. Memiliki rima a-a-a-a.
Contoh:
Pada zaman dahulu kala
Tersebutlah sebuah cerita
Tentang negeri yang aman sentosa
Dipimpin raja nan bijaksana
Gurindam
Jika karmina dapat dikatakan sebagai pantun singkat, gurindam adalah syair yang singkat. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
a. Tiap bait terdiri atas dua baris.
b. Tiap baris terdiri atas 8—12 suku kata.
c. Memiliki rima a-a.
d. Tiap baris adalah isi.
Contoh:
Kurang pikir kurang siasat 7
8
PM BAHASA INDONESIA
Majas Perbandingan
Majas atau Gaya bahasa perbandingan terdiri atas beberapa gaya bahasa. Di antaranya seperti yang tertulis di bawah ini:
a. Perumpamaan/simile/asosiasi adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berlainan, tetapi sengaja dianggap sama.
Biasanya pada majas ini diterangkan oleh pemakaian kata seperti, sebagai, ibarat, umpama, bak, dan laksana.
Contoh: Dua bersaudara itu seperti minyak dengan air, tidak pernah rukun.
b. Metafora adalah perbandingan yang implisit, tanpa kata pembanding seperti atau sebagai diantara dua hal yang berbeda.
Contoh: Para kuli tinta mendengarkan dengan tekun penjelasan tentang kenaikan harga BBM.
c. Personifikasi atau penginsanan adalah gaya bahasa yang menggunakan sifat-sifat insani pada barang yang tidak bernyawa.
Contoh: Dengarlah nyanyian pucuk-pucuk cemara.
d. Alegori adalah gaya bahasa yang memperlihatkan perbandingan yang utuh. Beberapa perbandingan membentuk satu
kesatuan. Alegori merupakan metafora yang diperluas dan berkesinambungan, biasanya mengandung pendidikan dan ajaran
moral.
Contoh: Berhati-hatilah dalam mengemudikan bahtera kelangsungan kehidupan keluargamu, sebab lautan kehidupan ini
penuh ranjau, topan yang ganas, batu karang, dan gelombang yang setiap saat dapat menghancurkleburkan. Oleh karena itu,
nakhoda harus selalu seia sekata dan satu tujuan agar dapat mencapai pantai bahagia dengan selamat.
11
PM BAHASA INDONESIA
Majas Pertautan
Majas atau Gaya bahasa pertautan terdiri atas beberapa gaya bahasa yaitu sebagai berikut:
a. Metonimia adalah gaya bahasa yang menggunakan nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan segala sesuatu sebagai penggantinya.
Contoh: Sang Merah Putih berkibar dengan gagahnya di angkasa.
b. Sinekdoke ini terdiri atas dua gaya bahasa.
a. Pars Prototo adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian, tetapi yang dimaksud keseluruhan.
Contoh: Setiap kepala dikenai sumbangan sebesar Rp1.500,00.
b. Totem pro parte adalah gaya ahasa yang menyebutkan keseluruhan tetapi yang dimaksudkan sebagian.
Contoh: Sekolah kami sudah dua kali mendapat juara pertama dalam lomba cerdas cermat bahasa Inggris.
c. Alusio adalah gaya bahasa yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa, tokoh, dan tempat yang sudah banyak dikenal oleh
pembaca. Gaya bahasa ini juga tidak menggunakan peribahasa, ungkapan, atau sampiran pantun yang isinya telah diketahui oleh umum.
Contoh: Jangan seperti kura – kura dalam perahu.
d. Eufimisme adalah gaya bahasa yang berupa ungkapan – ungkapan halus, untuk menggantikan ungkapan yang dirasa kasar, kurang sopan,
atau kurang menyenangkan.
Contoh: Sayang, anak setampan itu hilang akal.
12
PM BAHASA INDONESIA
Majas Perulangan
Majas atau Gaya bahasa perulangan yang sering digunakan seperti di bawah ini.
a. Aliterasi adalah sejenis gaya bahasa yang memangaatkan pemakaian kata – kata permulaan yang sama bunyi. Gaya
bahasa ini biasa digunakan pada karangan fiksi yang berupa puisi.
Contoh: Dara damba daku Datang dari danau.
b. Asonansi adalah gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan vokal yang sama. Biasanya dipakai dalam karya puisi atau
dalam prosa untuk memperoleh efek penekanan atau menyelamatkan keindahan.
Contoh: Muka muda mudah marah tiada siaga tiada biasa jaga harga tahan harga.
13
PM BAHASA INDONESIA
5. Majas Penegasan
Majas atau Gaya bahasa penegasan terdiri atas beberapa gaya bahasa, antara lain:
a. Repetisi adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali, yang
biasanya dipergunakan dalam pidato.
Contoh: Kita junjung dia sebagai pemimpin,kita junjung dia sebagai pelindung.
b. Paralelisme adalah majas penegasan yang seperti repetisi tetapi dipakai dalam puisi.
Contoh: Kalau kau mau, aku akan datang
Jika kau menghendaki, aku akan datang
Bila kau minta, aku akan datang.
c. Tautologi adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata-kata yang sama artinya untuk mempertegas arti.
Contoh: Saya khawatir serta was-was akan keselamatannya.
d. Simetri adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan satu kata, Kelompok kata atau kalimat yang diikuti
kata, kelompok kata yang seimbang artinyan dengan kata pertama.
Contoh: Kakak berjalan tergesa-gesa, sepoerti orang dikejar anjing gila.
e. Enumerasio adalah majas penegasan yang melukiskan beberapa peristiwa membentuk satu kesatuan yang dituliskan atu per satu supaya
tiap-tiap peristiwa dalam keseluruhannya terlihat jelas.
14
Contoh: Angin berhembus, laut tenang, bulan memancar lagi.
PM BAHASA INDONESIA
f. Retorik adalah majas penegasan dengan menggunakan kalimat tanya yang sebenarnya tidak membutuhkan jawaban.
Contoh: Mana mungkin orang mati hidup kembali?
g. Koreksio adalah majas penegasan berupa membetulkan kembali kata- kata yang salah diucapkan, baik sengaja atau tidak
sengaja.
Contoh: Hari ini sakit ingatan, eh…maaf, sakit kepala maksudku.
h. Asidenton adalah majas penegasan yang menyebutkan beberapa benda, hal atau keadaan secara berurutan tanpa memakai
kata penghubung.
Contoh: Kemeja, sepatu, kaos kaki, dibelinya di tokok itu.
i. Polisidenton adalah majas penegasan yang menyatakan beberapa benda, orang, hal atau keadaan secara berturut-turut
dengan memakai kata penghubung.
Contoh: Dia tidak tahu, tatapi tetap saja ditanyai, akibatnya dia marah-marah kegaduhan ini.
15
PM BAHASA INDONESIA
Soal Latihan
Kangen
Kau takkan mengerti bagaimana kesepianku
Menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
Kau takkan mengerti segala lukaku
Kerna cinta telah sembunyikan pisaunya
Membayangkan wajahmu adalah siksa
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan
Engkau telah menjadi racun bagi darahku
Apabila aku dalam kangen dan sepi
Itulah berarti
Aku tunggu tanpa api
(Rendra)
Kangen
Kau takkan mengerti bagaimana kesepianku
Menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
Kau takkan mengerti segala lukaku
Kerna cinta telah sembunyikan pisaunya
Membayangkan wajahmu adalah siksa
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan
Engkau telah menjadi racun bagi darahku
Apabila aku dalam kangen dan sepi
Itulah berarti
Aku tunggu tanpa api
(Rendra)
Kangen
Kau takkan mengerti bagaimana kesepianku
Menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
Kau takkan mengerti segala lukaku
Kerna cinta telah sembunyikan pisaunya
Membayangkan wajahmu adalah siksa
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan
Engkau telah menjadi racun bagi darahku
Apabila aku dalam kangen dan sepi
Itulah berarti
Aku tunggu tanpa api
(Rendra)
Kangen
Kau takkan mengerti bagaimana kesepianku
Menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
Kau takkan mengerti segala lukaku
Kerna cinta telah sembunyikan pisaunya
Membayangkan wajahmu adalah siksa
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan
Engkau telah menjadi racun bagi darahku
Apabila aku dalam kangen dan sepi
Itulah berarti
Aku tunggu tanpa api
(Rendra)
4. Tipografi merupakan…..
a. Bentuk.
b. Ide.
c. Membolak-balik kata.
d. Mantra.
19
e. Menggunakan simbol.
PM BAHASA INDONESIA
Kutipan puisi berikut digunakan untuk mengerjakan soal nomor 5 s.d 7. Bacalah dengan saksama!
Sinar
Di sudut hitam itu
Kulihat betapa tajam sinarmu
Menusuk hati dan jiwaku
Namun, apa daya
Ketika kucoba menangkapnya
Sinar itu menghilang bagai ditelan badai
Hari ini pun meredup
Bagai malam ditinggalkan sang rembulan
Tak ada harapan
Tak ada sinar
Dan sinar itu tak akan kembali
(Rian Ardian)
Sinar
Di sudut hitam itu
Kulihat betapa tajam sinarmu
Menusuk hati dan jiwaku
Namun, apa daya
Ketika kucoba menangkapnya
Sinar itu menghilang bagai ditelan badai
Hari ini pun meredup
Bagai malam ditinggalkan sang rembulan
Tak ada harapan
Tak ada sinar
Dan sinar itu tak akan kembali
(Rian Ardian)
Sinar
Di sudut hitam itu
Kulihat betapa tajam sinarmu
Menusuk hati dan jiwaku
Namun, apa daya
Ketika kucoba menangkapnya
Sinar itu menghilang bagai ditelan badai
Hari ini pun meredup
Bagai malam ditinggalkan sang rembulan
Tak ada harapan
Tak ada sinar
Dan sinar itu tak akan kembali
(Rian Ardian)
24
PM BAHASA INDONESIA
Cermatilah gurindam berikut!
Apabila banyak berkata-kata
Di situlah jalan masuknya dusta
14. Larik bermajas yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah.....
a. Bangkai dupa mendongengkan sisilah kelahiranku.
b. Aku harus tahu silsilah nenek moyangku.
c. Inilah akhir duka dan sukaku selama ini.
d. Aku Wayan, putera desa dari Bali. 26
e. Tanah airku aman dan makmur.
PM BAHASA INDONESIA
Cermati pantun berikut!
Kalau pergi ke Kota Palu
Singgahlah sebentar di Donggala
Kalaulah diri masih punya malu
……
16. Ungkapan bermajas yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah.....
a. Anak kecil sedang tidur.
b. Bunga kampung telah tidur.
c. Seorang putri cantik tertidur.
d. Perempuan muda terlelap tidur.
27
e. Perempuan manis tertidur.
PM BAHASA INDONESIA
Perhatikan syair berikut ini!
Wahai ananda intan pilihan
Berterus terang janganlah segan
Apa yang benar engkau katakan
Apa yang salah engkau tunjukkan
28
PM BAHASA INDONESIA
18. Di bawah ini yang tidak termasuk puisi
lama adalah.....
a. Kurang pikir kurang siasat
Kelak hidupmu akan tersesat
b. Kalau sampai waktuku
Kumau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu-sedan itu
c. Barangsiapa berbuat jasa,
Mulia namanya sepanjang masa.
d. Kota Jambi kota beradat
Tempat tinggal sanak saudara
Mari kita belajar giat
Supaya kelak tidak sengsara
e. Bunga melur cempaka biru,
bunga rampai di dalam puan.
Tujuh malam semalam rindu,
belum sampai pemuda tuan.
29
PM BAHASA INDONESIA
30
PM BAHASA INDONESIA
Cermati paragraf berikut!
Pepatah yang mengatakan ….. memang ada benarnya. Agar terjadi komunikasi yang lancar antara pemakalah dengan
peserta seminar, saya perkenalkan bahwa pembicara seminar ini adalah Bapak Fadli dan Ibu Susi.
23. Ironi, sinisme, dan sarkasme adalah gaya bahasa sindiran atau ejekan, tetapi ketiganya agak berbeda.
Dalam contoh berikut, ada yang termasuk sarkasme, yaitu…..
a. Muntah aku melihat perbuatanmu.
b. Hampir engkau kesiangan, kata guru kepada anak yang datang terlambat.
c. Merdu benar suaramu sehingga menarik perhatian orang.
d. Cih, mukamu seperti monyet, jijik aku melihatnya.
e. Pukullah aku kalau kau berani!
32
PM BAHASA INDONESIA
Cermati kalimat berikut!
Aku berpikir: bulan inikah yang membikin dingin
33
PM BAHASA INDONESIA
Ombak memecah di tepi pantai
Angin berhembus lemah lembut
Nyiur kelapa melambai-lambai
Di ruang angkasa awan bergelut
34
PM BAHASA INDONESIA
Bacalah puisi di bawah ini!
Saat dedauanan mulai memanggilmu.
Tersenyum manis kala bersentuhan dengan alam.
Yang tak akan bosan menyapamu.
Awan pun akan menangis merindukan hadirmu.
35
PM BAHASA INDONESIA
Bacalah puisi di bawah ini!
Memang salahku.
Buaya darat kepercayai.
Memang tak bisa dipungkiri melati kini telah ternodai.
Memang salahku.
Kepercayai bonglon itu.
Dan tak kusangka dia berpindah warna.
36
PM BAHASA INDONESIA
Bacalah puisi di bawah ini!
Cinta yang Agung
Adalah ketika kamu menitikkan air mata.
Dan masih peduli terhadapnya.
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu.
Dan kamu masih menunggunya dengan setia.
31. Majas apa yang mendominasi puisi di atas adalah…..
a. Majas pararelisme.
b. Majas metonimia.
c. Majas sinekdok.
d. Majas antiklimaks.
e. Majas antitesis.
34. Berikut ini yang merupakan golongan majas sindiran pertentangan adalah…..
a. Hiperbola, ironi, paradoks, antitesis.
b. Metonimia, ironi, hiperbola, paradoks.
c. Antitesis, personifikasi, antiklimaks, ironi.
d. Metafora, kontradiksi interminus, ironi.
e. Retorik, metonimia, paradoks, ironi.
38
PM BAHASA INDONESIA
Walaupun tiap hari berpeluh keringat, tak sedikit pun Fahri mengeluh. Semangatnya keras bagaikan baja.
Kata-kata si pegawai itu memberondong cepat bagai peluru yang mendesing memerahkan daun telinga laki-laki
kurus itu. Biji mata laki-laki itu melotot berputar-putar cepat seolah-olah.....
39
PM BAHASA INDONESIA
Hitam, hitam sekali penghidupan perempuan bangsa kita di masa silam, lebih hitam, lebih kelam, dari malam
yang gelap! Perempuan bukan manusia seperti laki-laki yang mempunyai pikiran dan pemandangan sendiri,
yang mempunyai hidup sendiri. Perempuan hanya hamba sahaya, perempuan hanya budak yang harus bekerja
dan melahirkan anak bagi laki-laki, dengan tiada memiliki hak. Setinggi-tingginya ia menjadi perhiasan,
menjadi permainan, yang dimulia-muliakan selagi disukai, tetapi dibuang dan ditukar, apabila telah kabur
cahayanya, telah hilang sarinya. Sebagaimana pepatah menyatakan habis manis sepah dibuang.
37. Kalimat yang dicetak miring dalam paragraf tersebut menggunakan majas yang sama dengan kalimat.....
a. Tidak, saya tidak mau lagi bertemu dengan dia, tidak juga sekarang dan nanti.
b. Anak, cucu, ayah, ibu, nenek, kakek sampai bebuyutan hadir dalam pesta upacara adat itu.
c. Bapak-bapak, Ibu-ibu, serta Saudara-saudara saya minta kita harus tetap bersatu padu.
d. Sekali merdeka, kita harus tetap mempertahankan dalam berbagai hal.
e. Pangkat, jabatan, uang itu bagiku tidak ada artinya selain cinta yang sejati.
40
PM BAHASA INDONESIA
Bacalah dialog berikut dengan saksama!
Nita: Fik, kamu mengerti tidak akibat orang yang suka mengonsumsi narkoba.
Ifik: Tahu kak. Kan sudah diajarkan dan dijelaskan panjang lebar oleh dokter sekolah kami.
Nita: Tetapi, mengapa kamu tidak melarang teman kamu si Kiki.
Ifik: Kakak Nita saja yang memberitahukan karena kalau saya, tidak mau menurut.
Nita: Ya, kamu jangan mencontoh dia ya. Kalau sudah tertangkap, menyesal juga tidak ada gunanya. Ibarat
peribahasa......
41
PM BAHASA INDONESIA
39. Majas yang digunakan untuk hal yang berlawanan atau tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya adalah…..
a. Majas perbandingan
b. Majas pertentangan
c. Majas sindiran
d. Majas penegasan
e. Majas retoris
42
TERIMA KASIH
Email : muhamadfadli580@gmail.com
Website : -