Anda di halaman 1dari 2

Gaya bahasa yang sering dipakai dapat dibagi menjadi 3, yaitu : a.Gaya Bahasa Perbandingan a.

Majas Perumpamaan/Asosiasi Yaitu gaya bahasa yang memperbandingkan benda yang satu dengan benda yang lain dengan apa yang dilukiskan. Contoh: bibirnya merah bagai buah delima. Kedua anak itu bagai pinang dibelah dua. b.Majas Metafora Yaitu gaya bahasa perbandingan yang singkat dan padat yang dinyatakan secara implisit. Contoh: Pukul delapan malam dewi malam mulai memancarkan sinarnya. Si jago merah telah melalap rumah itu. c.Majas Personifikasi Yaitu gaya bahasa yang menggambarkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat seperti manusia. Contoh: angin semilir menerpa mukaku. Pohon nyiur melambai-lambai dipantai. d.Majas Alegori Yaitu gaya bahasa perbandingan yang biasa memakai cerita untuk simbol-simbol untuk menyampaikan maksud tertentu. Contoh: orang itu bagaikan kancil. Orang itu termenung seribu satu malam. e.Majas Pleonasme Yaitu gaya pemakaian bahasa secara berlebih-lebihan. Contoh: saya melihat kejadian itu dengan mata kepala saya sendiri. Walau keadaannya gelap gulita dia masih tetap memancarkan cahayanya. b. Gaya Bahasa Pertentangan a. Majas Hiperbola, yaitu gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan dengan maksud memberi penekanan. Contoh: kini hidupnya benarbenar bermandikan uang. Air matanya menganak sungai. b. Majas Litotes yaitu gaya bahasa pertentangan yang biasa memakai pernyataan memperkecil sesuatu. Contoh:terimalah hadiahku yang sederhana ini. Kalau sampai disana mampirlah ke gubukku. c. Majas Ironi yaitu gaya bahasa pertentangan yang mengungkapkan pernyataan pertentangan dengan maksud mencemoh. Contoh: bagus sekali tulisanmu sampaisampai aku tidak bisa membacanya. Rapi benar kamrmu seperti kapal pecah. c. Gaya Bahasa Pertautan Gaya bahasa pertautan dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Majas sinekdoke

2. Majas metonimia Yaitu gaya bahasa dengan menggunakan nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan orang atau barang. Sambil mengisap djarum dalam-dalam dibukanya lembaran-lembaran kompas. Selain majas-majas yang disebutkan diatas, ada juga ada jenis majas yang lain, misalnya : a.Majas Eufemisme yaitu gaya bahasa yang menggunakan bahasa sebagai pengganti kata lain dengan maksud untuk memperhalus atau menghindari hal-hal tabu. Contoh: para TKI ilegal banyak yang diamankan oleh pihak keamanan Malaysia. b. Majas Alusio yaitu gaya bahasa yang merujuk pada suatu karya sastra, tokoh, atau suatu peristiwa. Contoh: dia sering bersifat kura-kura dalam perahu, sudah tah tapi masih saja bertanya. c. Majas Repetisi yaitu gaya bahasa dengan melakukan pengulangan kata atau kelompok kata. Contoh: mengapa harus putus asa? Aku masih muda dan kuat! Mengapa harus putus asa?mengapa harus putus asa? d. Majas Klimaks yaitu gaya bahasa yang berupa susunan ungkapan yang makin lama makin mengandung penekanan. Contoh: jangankan uang, rumah, harta kekayaan, nyawa pun akan kukorbankan demi kebaikan keluarga. Sejak lahir, bayi, balita, remaja, ibunya sendiri yang mengasuhnya.

Anda mungkin juga menyukai