Anda di halaman 1dari 14

TUGAS BAHASA INDONESIA

MAJAS PENEGASAN

Oleh :
NAMA ANGGOTA : 1. CLEMENSIA L. L. MALI
2. CIMELDA DOUW
3. RYSKA SINTYA SEPTIANI
4. YUNIARTI PRIHARTINI
5. RENI YULITA BOIMAU
6. LELY CH. TAKLALE
7. ANANDA LIDYA NDAPATAKA
8. HANNA P. BIRE
9. YESTI A. TAPATAB
10. PRISKA KRISIN GERI
11. MARIA FEBRIYANTI T. ROGE
12. ETHELREDA Y. KAHU
13. MARLIN LODA ANA HAMU
14. CHRISNA L. N. BAIT
15. PAULINA S. E. HURINT
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Kupang, Oktober 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................
A. Pengertian Majas...................................................................................................................
B. Pengertian Majas Penegasan...............................................................................................
C. Jenis-Jenis Majas Penegasan...............................................................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................


A. Kesimpulan............................................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Majas sering dianggap sebagai sinonim dari gaya bahasa, namun sebenarnya
majas termasuk dalam gaya bahasa. Dalam tulisan ini pengertian gaya bahasa
adalah cara menggunakan bahasa dalam konteks tertentu, oleh orang tertentu,
untuk tujuan tertentu.Majas, kiasan atau “figure of speech” adalah bahasa kias,
bahasa indah yang dipergunakan untuk meninggikan serta meningkatkan efek
dengan jalan memperkenalkan serta membandingkan suatu benda atau hal
tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum. Pendek kata, penggunaan
majas tertentu dapat merubah serta menimbulkan nilai rasa atau konotasi
tertentu.
Dalam mengungkapkan kata yang berhubungan dengan majas, tidak
sembarang kita mengucap, namun setiap apa yang ingin kita ucapkan, memiliki
maksud tersendiri, karna didalam majas itu sendiri terdapat banyak macam-
macamnya. Hal inilah yang mendasari kami untuk menyusun sebuah makalah
yang berjudul “Majas Penegasan Beserta Contohnya”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut:
1.Apa yang dimaksud dengan Majas?
2.Apa yang dimaksud dengan Majas Penegasan ?
3.Apa saja jenis-jenis Majas Penegasan ?

C. Tujuan Penulisan

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini di susun dengan tujuan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1. Pengertian Majas atau Gaya Bahasa.
2. Pengertian Majas Penegasan.
3. Jenis-jenis Majas Penegasan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Majas

Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian


ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa
sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan
perasaan, baik secara lisan maupun tertulis. Majas adalah cara menampilkan diri
dalam bahasa.

Secara umum, majas terjadi dari 4 jenis majas yaitu majas perbandingan,
majas pertentangan, majas sindiran atau tautan, majas penegasan atau
perulangan, yang masing-masing jenis majas tersebut juga memiliki sub bagian
masing-masing. Namun dalam makalah ini penulis membahas tentang majas
penegasan atau perulangan beserta contohnya.

B. Pengertian Majas Penegasan

Majas penegasan yaitu majas yang cara melukiskan suatu keadaan dengan cara
mengulang-ulang kata, frase, suatu maksud. Majas penegasan juga bisa berarti
kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan
pengaruhnya terhadap pendengar ataupun pembaca.

C. Jenis-jenis Majas Penegasan


1. Majas Apofasis
Majas apofasis adalah majas yang seolaah-olah menyangkal
sesuatu, namun justru menegaskannya. Majas ini sering disebut juga
sebagai Majas Preterisio.
Contoh Majas Apofasis adalah sebagai berikut :
Saya dengan jujur enggan menjelaskan di forum ini bahwa
anda memiliki korupsi uang negara.

Seperti pada contoh Majas Apofasis diatas, seolah


menyembunyikan sesuatu, namun hal itu malah menegaskannya.
2. Majas Pleonasme
Majas Pleonasme adalah pemberian keterangan tambahan untuk hal
yang sudah jelas. Keterangan itu sebenarnya tidak dibutuhkan.
Contoh Majas Pleonasme adalah sebagai berikut :
Salju putih sudah mulai turun
Ia tidak naik ke atas
3. Majas Repetisi
Majas Repetisi adalah gaya bahasa penegasan dengan mengulang
sepatah kata berkali-kali dalam kalimat yang lain dan biasany
digunakan oleh ahli pidato.
Contoh Majas Repetisi adalah sebagai berikut
Cinta adalah keindahan. Cinta adalah kebahagiaan. Cinta
adalah pengorbanan
Kita telah bebas. Kita telah merdeka. Kita telah bebas dari
segala belenggu yang mengikat kemerdekaan kita.
Dialah yang kutunggu. Dialah yang kunanti. Dialah yang
kuharap

Seperti yang kalian lihat pada Majas Repetisi tersebut, ada


beberapa pengulangan yang sebetulnya maknanya sama. Namun hal
itu sengaja dilakukan untuk menegaskan hal yang ingin dikatakan.
4. Majas Pararima
Majas Pararima adalah majas yang mengulang pada bagian
konsonan awal dan akhir dalam sebuah kata atau pada bagian kata
yang berlainan.
Contoh Majas Pararima adalah sebagai berikut :
Para demonstran kocar-kacir setelah aparat kepolisian
menembakkan gas air mata.
Bu guru bolak-balik mengambil buku karena tidak tahu
jadwal.
5. Majas Aliterasi
Majas Aliterasi adalah majas yang melakukan pengulangan
konsonan di awal kata dengan berurutan. Jadi huruf pada awal kata
itu diulang pada kata berikutnya. Majas ini sering dipakai dalam
karya puisi.
Contoh Majas Aliterasi adalah sebagai berikut :
Lintasi laut lewati lembah
Susah senang sehidup semati

Sepeti yang kalian lihat, pada contoh Majas Aliterasi ersebut


terdapat pengulangan konsonan secara berurutan.

6. Majas Paralelisme
Majas Paralelisme adalah gaya bahasa penegasan yang dipakai
dalam puisi dengan mengulang kata. Paralelisme dibagi atas anafora
dan epifora.
a) Anafora
Anafora adalah gaya bahasa dari salah satu gaya bahasa
paralelisme dengan menempakan kata atau kelompok kata
(frase) yang sama didepan tiap-tiap larik dalam puisi secara
berulang-ulang.
Contoh:
 Kalau ‘lah diam malam yang kelam
Kalau ‘lah tenang sawah yang lapang
Kalau ‘lah lelap orang dilawang
b) Epifora
Epifora adalah gaya bahasa paralelisme dengan
menempatkan kata atau kelompok kata (frase yang sama
pada akhir larik dalam puisi secara berulang - ulang).
Bandingkan pula dengan anafora
Contoh :
 Jika kau mau, aku akan datang
Jika kau kehendaki, aku akan datang
Bilam kau minta, aku akan datang
7. Majas Tautologi
Majas Tautologi merupakan majas yang mengulang beberapa kali
sebuah kata pada kalimat. Terkadang digunakan kata yang
bersinonim.
Contoh Majas Tautologi adalah sebagai berikut :
Disuruh aku bersabar, bersabar dan sekali lagi bersabar, tapi
kini aku tak tahan lagi
Tendangan pemain sepakbola itu begitu hebat, dahsyat dan
luar biasa
Sungguh sepi malam ini, sungguh sunyi pengharapan ini.
Kau memang kekar, kau memang kuat, kau memang kuasa.
8. Majas Sigmatisme
Majas Sigmatisme adalah majas yng memakai bunyi “s” untuk
diulang sehingga menghasilkan efek tertentu. Majas ini sering kali
ditemukan pada saja maupun puisi.
Contoh Majas Sigmatisme adalah sebagai berikut :
Kutulis surat ini kala gerimis.
Kau meringis saat aku menangis
9. Majas Antanaklasis
Majas Antanaklasis adalah majas yang mengulang kata namun
maknanya menjadi berbeda.
Contoh Majas Antanaklasis :
Ayah membawa buah tangan berupa durian
10.Majas Klimaks
Majas Klimaks gaya bahasa penegasan dan menyatakan beberapa
hal berturut-turut makin lama makin memuncak.
Contoh Majas Klimaks :
Sejak menyemai benih, tumbuh, hingga menuainya, aku
sendiri yang mengerjakannya.
Semua orang dari anak-anak, remaja hingga orang tua ikut
antri minyak
11.Majas Antiklimaks
Majas Antiklimaks menerangkan lebih dari dua hal secara berturut-
turut sesuai dengn tingkatan yang semakin lama semakin menurun.
Jadi mjas ini adalah kebalikan dari Majas Klimaks.
Contoh Majas Antiklimaks :
Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara
syukuran
Acara itu didatangi oleh orang tua bahkan yang masih anak-
anak dan balita.
Jangankan seribu, atau seratus, serupiah pun tak ada.
12.Majas Inversi
Majas Inversi adalah majas yang susunannya dibalik dengan
menyebutkan predikat terlebih dahulu, baru kemudian diikui
subjeknya.
Contoh Majas Inversi :
Dikejar oleh satpol PP, pedagang kaki lima itu lari tunggang
langgang.
Seperti yang kalian lihat, terdapat penyebutan predikat terlebih
dahulu sebelum subjek.
13.Majas Retoris
Majas Retoris adalah gaya bahasa penegasan dengan menggunakan
kalimat tanya yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban karena
jawabannya ada dalam kalimat. Fungsi majas ini adalah sebagai
penegasan dan juga sindiran.
Contoh Majas Retoris :
Apakah ini yang disebut merdeka?
Sabtu kemarin ketika kamu jatuh dari lantai 3, apa itu terasa
sakit?
Siapakah yang melarangmu berbuat bijak?
14.Majas Elipsis
Majas Elipsis adalah majas dengan menghilangkan unsur kalimat
tertentu.
Contoh Majas Elipsis :
Saya ke rumah teman

Pada contoh diatas terdapat penghilangan unsur predikat berupa


kata “pergi”.

15.Majas Koreksio
Majas Koreksio adalah majas yang menyebutkan sesuatu dan
kemudian dikoreksi untuk menyatakan maksud sesungguhnya.
Contoh Majas Koreksio :
Silahkan jika saudara-saudara ingin pulang, eh maaf
maksudnya silahkan untuk menginap
Silahkan jika anda ingin pulang ke rumah, mohon maaf
tolong cepatt tinggalkan.
16.Majas Polisindenton
Majas Polisindenton gaya bahasa penegasan yang menyebutkan
beberapa benda, hal, atau keadaan secara berturut-turut dengan
menggunakan kata penghubung.
Contoh Majas Polisindenton :
Setelah terbangun, saya kemudian mandi, lalu membantu ibu
saya, lalu pergi ke sekolah

Pada contoh diatas terlihat dipakainya kata hubung dalam kalimat


yakni “setelah”, “lalu”, “dan”.

17.Majas Asidenton
Majas Asidenton adalah kebalikan dari polisidenton. Artinya, pada
majas ini tidak digunakan kata penghubung dalam sebuah kalimat
maupun wacana.
Contoh Majas Asidenton :
Veni, vidi, vici
Kakek, nenek, ayah, ibu
18.Majas Interupsi
Majas Interupsi adalah majas dengan memberikan sisipan
keterangan tambahan pada unsur kalimat.
Contoh Majas Interupsi :
Pak Rahma, Ketua RT-ku, orangnya ramah dan suka
menolong
Aku, orang yang sepuluh tahun bekerja disini, belum pernah
dinaikan pangkat.
19.Majas Ekslamasio
Majas Ekslamasio adalah majas yang memakai kata-kata seru.
Contoh Majas Ekslamasio :
Wah, hebat sekali!
Penampilan luar biasa!
20.Majas Enumerasio
Majas Enumerasio adalah majas yang menjelaskan secara detail
per bagian sehingga keseluruhan kondisi atau keadaan bisa dipahami
pendengar atau pembaca.
Contoh Majas Enumerasio :
Angin berhembus, laut tenag, bulan memancar lagi
Banjir sedada, listrik mati, anak-anak menangis, kelaparan
menunggu pertolongan.
21. Majas Preterito
Majas Preterito adalah majas yang seolah-olah ingin
menyembunyikan sesuatu untuk dirahasiakan. Serta seolah-olah
menyuruh pembaca harus menerka apa yang disembunyikan.
Contoh Majas Preterito :
Aku tak akan membuka kedoknya kalau dia adalah preman
Tanah Abang
Kehirukpikukan masyarakat Yogyakarta dalam menyambut
gerhana matahari total yang langka ini tidak usah saya
ceritakan lagi.
22. Majas Alonim
Majas Alonim adalah majas dengan menggunakan variasi nama
tertentu.
Contoh Majas Alonim :
Prof, ada yang perlu saya tanyakan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa,
pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu,
keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam
menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Salah satu jenis Majas adalah Majas Penegasan yaitu majas yang cara
melukiskan suatu keadaan dengan cara mengulang-ulang kata, frase,
suatu maksud.
Majas penegasan memiliki beberapa jenis yaitu apofasis, pleonasme,
repetisi,pararima,aliterasi,paralelisme,tautologi,sigmatisme,antanaklasis,k
limaks,antiklimaks,inversi,retoris,elipsis,koreksio,polisindenton,asidenton
,interupsi,ekslamasio,enumerasio,preterito, dan alonim.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini.Tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, karna terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul maakalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca agar memberikan keritik dan
saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini
dalam penulisan makalah kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi kami pada khususnya juga para
pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2010/10/24/majas-atau-gaya-bahasa/
http://punyalurjaf.blogspot.com/2014/02/makalah-bahasa-indonesia-
majasgaya.html
http://www.academia.edu/8857223/Tugas_makalah_bahasa_indonesia_Majas_

Anda mungkin juga menyukai