Anggota Kelompok :
1. Anindya Hanum Afna Haya (07)
4. Majas Metafora
Majas ini mengungkapkan ungkapan secara tidak langsung berupa
perbandingan analogis. Makna yang terkandung dalam majas metafora
adalah suatu peletakan kedua dari makna asalnya, yaitu makna yang
bukan mengunakan kata dalam arti sesungguhnya, melainkan sebagai
kiasan yang berdasarkan persamaan dan perbandingan.
Kalimat :
b. Kulihat ketidakpuasan, ada juga kilatan kemarahan
c. Selain anak-anak yang tekad sekolahnya sekeras tembaga, pemangku
jabatan kuli ngambat umumnya adalah mereka yang patah harapan
5. Majas Asosiasi
Majas asosiasi termasuk dalam kategori majas perbandingan. Majas
asosiasi sendiri adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya
berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh
penggunaan kata bak, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Kalimat :
a. Artinya, setelah itu kami leluasa untuk sekolah setiap pagi kami selalu
seperti semut kebakaran
b. Ilmu yang terasah oleh usia yang semakin bertambah, menjadikan dua
bola kecil coklat yang teduh itu bak perigi yang memeran ketinggian ilmu
dalam kebijaksanaan umur.
c. Dan tak dinyana, apa yang dikatakan dan diperlihat pak balia berikut ini
bak batu safir yang terhunjam kehatiku dan arai.
d. Riak-riak kecilnya membiaskan cahaya seumpama jutaan bola-bola kaca
yang dituangkan dari langit.
6. Majas Repetisi
Repetisi dalah salah satu jenis majas yang termasuk dalam kategori
majas penegasan dan merupakan gaya bahasa Perulangan kata, frasa, dan
klausa yang sama dalam suatu kalimat untuk menegaskan hal yang
terkait dalam majas tersebut.
Kalimat :
a. Sang ayah, dengan kedua tangannya, memeluk, merengkuh,
menggenggam, seluruh anggota keluarganya.
7. Majas Alusio
Alusio adalah majas perbandingan yang menggunakan berbagai kata
kiasan, peribahasa atau sampiran pantun yang sudah lazim digunakan
semua orang.
Kalimat :
a. Kita memang akan ditimpa buah nangka.