a) Majas klimaks.
b) Majas pararelisme.
c) Majas hiperbola.
d) Majas retorik.
e) Majas taulogi.
Pembahasan :
Jawaban (C)
Majas penegasan adalah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan
pengaruhnya terhadap pendengar ataupun pembaca. Dalam soal diatas yang termasuk majas penegasan
adalah majas klimaks, majas pararelisme, majas retorik, majas taulogi. Nah majas hierbola termasuk
dalam golongan majas perbandingan yaitu kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca.
Kalimat dibawah ini yang menggunakan majas yang sama dengan kalimat tersebut adalah…..
Jawaban (D)
Kalimat dalam soal adalah menunjukkan jenis majas metonimia adalah majas yang menggunakan ciri
atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa
penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Jadi dari kalimat pada
jawaban yang sudah disediakan yang juga menggunakan majas metonimia adalah Pak Rahmad pergi ke
kantor dengan naik kijang. Naik kijang disini artinya menggunakan mobil bermerek kijang.
a) Majas hiperbola.
b) Majas personifikasi.
c) Majas pararelisme.
d) Majas metonimia
e) Majas perumpamaan.
Pembahasan :
Jawaban (B)
Dari puisi diatas tepatnya dalam baris ke tiga isinya “Yang tak akan bosan menyapamu” yaitu ketika
dedaunan dapat menyapa seperti apa yang manusia lakukan. Termasuk ke dalam majas personifikasi.
Pembahasan :
Jawaban (E)
Majas metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan
analogis. Nah dalam pilihan diatas yang membandingan secara langsung adalah “Kecantikan gadis itu
laksana malaikat tanpa sayap” saking cantiknya bagaikan malaikat tanpa sayap.
Memang salahku.
a) Majas repetisi.
b) Majas metafora.
c) Majas simile.
d) Majas simbolik.
e) Majas antiklimaks.
Pembahasan :
Jawaban (D)
Majas simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau
tumbuhan sebagai simbol atau lambang. Dari puisi diatas disebutkan “buaya darat kupercayai” itu
merupakan perumpamaan sesorang seperti buaya yang tidak setia dengan pasangannya.
a) Majas pararelisme.
b) Majas metonimia.
c) Majas sinekdok.
d) Majas antiklimaks.
e) Majas antitesis.
Pembahasan :
Jawaban (A)
Majas paralelisme adalah majas pengulangan kata-kata atau frasa, dan biasanya ada di dalam puisi.
Pengulangan dilakukan dalam kata pada baris ataupun dalam kalimat. Dalam puisi diatas awal baris
pertama dan ketiga dimulai dengan kata “adalah”, baris kedua dan keempat dengan kata “dan”.
Pembahasan :
Jawaban (D)
Larik kedua dan keempat tersebut isinya rembulan dapat menyapa dan larik keempat isinya angin yang
menemukanku. Nah menyapa dan menemukan adalah seseuatu yang dilakukan manusia, namun dalam
puisi diatas angin dan rembulan dapat melakukannya. Dapat disimpulkan jawabannya adalah D yang
menggunakan majas personifikasi.
Oh guruku…..
a) Pertama.
b) Kedua.
c) Ketiga.
d) Keempat.
e) Semua benar.
Pembahasan :
Jawaban (B)
Dalam puisi diatas pada larik kedua adalah “kau laksana pelita dalam gulita” itu termasuk majas
perbandingan yaitu majas metafora yaitu perbandingan secara langsung.
e) Betapa bagusnya kelakukanmu sehingga sudah dua orang tuamu menanggis karena keisenganmu.
Pembahasan :
Jawaban (E)
Majas ironi adalah majas yang menyatakan hal sebaliknya dengan maksud menyindir. Dari kalimat opsi
jawaban yang diberikan, kalimat yang menayatakan sebuah sindiran adalah kalimat jawaban D. Kalimat
ini menunjukkan makna yang bertentangan, tentunya bukan kelakuan yang bagus ketika membuat
teman menangis. Jadi, merupakan majas ironi.
10. Berikut ini yang merupakan golongan majas sindiran pertentangan adalah…..
Pembahasan :
Jawab (A)
Majas pertentangan ialah kelompok majas yang memiliki ciri khas dengan gaya penuturan yang
mengungkapkan sesuatu yang bertentangan dengan makna yang sesungguhnya. Dalam soal diatas yaitu
jawaban A : Hiperbola, ironi, paradoks, antitesis
Majas
Apa pengertian majas? Secara sederhana dapat dikatakan bahwa majas adalah suatu bentuk kiasan atau
pengibaratan atau figure of speech. Kebanyakan orang menganggap bahwa majas sama dengan gaya
bahasa. Anggapan itu keliru karena majas bukan gaya bahasa, melainkan pendukung pembentukan suatu
gaya bahasa.
Gaya bahasa adalah bentukan dari majas. Majas adalah peristiwa pemakaian kata yang menyimpang dari
arti harfiahnya akibat dari pengkiasan atau pengandaian.
Ada empat jenis majas. Dengan total seluruh majas yaitu lima puluh delapan. Jenis majas yaitu,
penegasan, perbandingan, pertentangan, dan sindiran. Tiap-tiap majas memiliki kekhasan masing-
masing.
MAJAS PENEGASAN
1. Majas Klimaks
Majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dan makin lama makin meningkat.
Contoh:
a. Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
b. Ketua RT, ketua RW, gubernur, bahkan presiden sekali pun tidak berhak mencampuri urusan pribadi.
2. Majas Antiklimaks
Majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin lama menurun.
Contoh :
a. Semua ukuran baju dari Xl, L, M, hingga S pun tidak muat di tubuhku ini.
b. Jangankan mengambil barangnya, pegang, bahkan melihat pun aku belum pernah.
3. Majas Koreksio
Contoh:
4. Majas Asindeton
Majas yang mengungkapkan frasa, klausa, kalimat, atau wacana tanpa kata sambung (konjungsi).
Contoh:
b. Seminar itu membahas masalah narkoba, seks bebas, kriminalitas yang melibatkan para remaja.
5. Majas Interupsi
Majas yang menggunakan sisipan kata atau frasa ditengah-tengah kalimat untuk menegaskan maksud.
Contoh:
b. Yogyakarta, kota pelajar itu, mulai hari ini menjadi tuan rumah konferensi AFTA.
6. Majas Eksklamasio
Contoh:
b. Wow, sungguh luar biasa! Ternyata kamu mampu membuat lukisan sekelas Affandi.
7. Majas Enumerasio
Majas yang membentuk beberapa peristiwa menjadi satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap
peristiwa dalam keseluruhannya tampak dengan jelas.
Contoh:
a. Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan.
Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang
gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
b. Korban meninggal saat itu juga. Motonya hancur lebur. Darah menganak sungai. Mengalir kemana-
mana.
8. Majas Silepsis dan Zeugma
Majas dimana penulis menggunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata
dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama.
Contoh:
9. Majas Apofasis/Preterisio
Majas dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal.
Contoh:
a. Rasanya berat bibir ini untuk mengatakan bahwa kucing kesayangannya telah mati tadi siang karena
tertabrak mobil.
b. Reputasi Anda di hadapan para karyawan sangat baik. Namun dengan adanya pemecatan karyawan
tanpa alasan saya ingin mengatakan bahwa Anda baru saja menghancurkan reputasi baik itu.
Majas yang menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan
keterangan yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
Contoh:
a. Mendengar adanya keributan, Pak Bambang turun ke bawah melihat apa yang terjadi.
Contoh:
Majas yang memakai kata, frase atau klausa yang kedudukan sama atau sejajar.
Contoh:
a. Baik golongan yang tinggi maupun golongan yang rendah harus diadili kalau bersalah.
Majas dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan.
Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
a. Kejadian yang terjadi saat ini tidak pernah saya inginkan dan saya tidak mengharapkannya.
Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda.
Contoh:
Majas yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului subjeknya karena lebih diutamakan.
Contoh:
Mempergunakan kalimat tanya yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban. Seringkali kalimat
menyatakan kesangsian atau bersifa mengejek. Dalam bahasa pidato biasanya bukan dimaksudkan untuk
bertanya, tetapi menegaskan.
Contoh:
Majas yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau
ditafsirkan sendiri oleh pembaca.
Contoh:
c. Kalau masih belum jelas akan kuterangkan sekali lagi. (Penghilang objek).
Contoh:
a. Dok, apa pasien telah selesai di trepanasi? (“Dok” adalah varian untuk dokter).
Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
Contoh:
Majas dengan pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
Contoh:
a. Bolak-balik
b. Lika-liku
c. Kocar-kacir
d. Warna-warni
Majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan menyembunyikan atau merahasiakn sesuatu dan
pembaca harus menerka apa yang disembunyikan itu.
Contoh:
a. Tidak perlu kau sebut namanya, aku sudah tahu siapa penyebab kekacauan itu.
Contoh:
Contoh:
a. Setelah pekerjaannya selesai, maka berkemas-kemaslah dia siap pulang karena hari sudah mulai gelap,
lagipula mendung tanda hari akan hujan.
b. Ia benar-benar lupa dengan rumah dan ladangnya, termasuk istri dan anak-anaknya, beserta segala
kewajiban.
Majas perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi
tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai.
Contoh:
a. Bukan uang, bukan mobil, bukan rumah mewah yang aku harapkan dari ayah dan ibu. Aku
hanya ingin ayah dan ibu ada di sini. Aku hanya ingin perhatian. Hanya itu, tidak lebih.
MAJAS PERBANDINGAN
1. Majas Litotesis
Majas Perbandingan yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang berlawanan artinya dengan
kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri
Contoh:
f. Kami hanya bisa menyediakan teh dingin dan makaanan kampung saja.
g. Ini hanyalah lukisan biasa yang tidak ada harganya.
2. Majas Hiperbola
Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan mengganti peristiwa atau tindakan sesungguhnya
dengan kata yang lebih hebat perngertiannya untuk menyangatkan arti.
Contoh:
3. Majas Personifikasi
Majas yang memberikan tingkah laku manusia, perbuatan, sifat manusia kepada benda mati atau
makhluk hidup selain manusia sehingga benda-benda tersebut seolah-olah berbuat seperti manusia.
Contoh:
4. Majas Simile
Majas perbandingan yang membandingkan dua hal dan ditandai dengan kata penghubung perbandingan
(bagai, andai, laksana, bak, dsb).
Contoh :
a. Kecantikan gadis desa itu laksana putri kayangan yang turun ke bumi.
5. Majas Metafora
Majas yang melukiskan sesuatu dengan membandingkannya dengan sesuatu yang lain secara langsung
(tidak memakai kata-kata yang menyatakan pembanding).
Contoh :
6. Majas Antropomorfisme
Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang
bukan manusia.
Contoh:
Majas berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
Contoh:
8. Majas Alegori
Majas yang menjelaskan maksud tanpa secara harafiah. Seperti kiasan atau penggambaran.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang
sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika
bertemu dengan laut.
Contoh:
a. Indonesia menang 3-2 atas Malaysia dalam pertandingan sepak bola kemarin.
b. SMP Bintang 1 meraih gelar Juara 1 dalam lomba seni tingkat kabupaten.
Majas dengan pengungkapan kata-kata yang dipandang kasar diganti dengan kata-kata lain yang lebih
pantas atau dianggap halus.
Contoh:
Majas yang mengungkapkan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
Contoh:
b. Bagaimana keadaan wanita tua di sebelah yang kemarin jatuh dari tangga?
Majas yang menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
Contoh:
Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam bentuk cerita. Hampir sama
seperti fabel, namun majas ini menggunakan manusia sebagai bentuk penggambarannya.
Contoh:
Contoh:
Setelah enam tahun belajar dengan keras, Siska berhasil menyelesaikan sekolahnya. (Lulus).
Contoh:
Majas yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
Contoh:
Majas perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.
Contoh:
Contoh penggunaan :
Penjelasan :
Kata 'Batang hidung' dalam kalimat diatas sudah lazim didengar orang dan diketahui artinya, yang mana
'Batang hidung' berarti " Sosok seseorang ". Kalimat diatas berarti: Sudah dua hari ia tidak terlihat
sosoknya ( bersembunyi ).
Contoh:
Contoh:
a. Karena dia orang yang ramah maka dia dipanggil “Mr. Kind” oleh rekan kerjanya.
Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
Penjelasan :
a. Kata Djarum Coklat pada kalimat di atas bukanlah merupakan benda aslinya (sebuah jarum berwarna
coklat), melainkan sebuah merek dari sebuah rokok/kretek.
b. Kata Kijang hijau pada kalimat di atas bukanlah merupakan benda aslinya (seekor kijang yang bewarna
hijau), melainkan sebuah merek mobil Toyota
Contoh:
a. Lama Otok hanya memandangi ikatan bunga biji mata itu, yang membuat otok kian terkesima.
b. Kucing mina sangat manis menawan, karena itu Mina sangat menyukainya.
Depersonifikasi ialah majas yang melekatkan sifat-sifat suatu benda tak bernyawa pada manusia atau
insan. Biasanya memanfaatkan kata-kata: kalau, sekiranya, jikalau, misalkan, bila, seandainya,
seumpama.
Contoh:
Contoh:
a. Orang itu bekerja keras siang malam karena lima mulut yang ditanggungnya. (yang dimaksud adalah
anggota keluarganya)
MAJAS PERTENTANGAN
1. Majas Oksimoron
Majas yang mengungkapkan pendapat yang bertentangan dengan pendapat atau pendirian yang sudah
diungkapkan sebelumnya.
Contoh:
a. Film-film yang ditayangkan RCTA itu baik, namun terlalu banyak iklannya.
b. Bahasa memang dapat dipakai sebagai alat pemersatu tetapi dapat juga sebagai alat pemecah belah.
c. Mendaki gunung memang menarik namun membahayakan.
2. Majas Antitesis
Contoh:
3. Majas Anakronisme
Majas yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan
sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu. Atau ketidaksesuaian peristiwa dengan waktu.
Contoh:
a. Dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada).
4. Majas Paradoks
Majas yang mengungkapkan pendapat yang bertentangan dengan keadaan sebenarnya, namun
mengandung suatu kebenaran.
Contoh:
5. Majas Okupasi
Majas yang melukiskan sesuatu dengan bantahan tetapi kemudian diberi penjelasan atau diakhiri
dengan kesimpulan.
Contoh:
Merokok itu dapat merusak kesehatan, tetapi banyak orang tidak dapat menghentikan kebiasaan
merokok sehingga banyaklah berdiri pabrik rokok sebab untungnya banyak.
MAJAS SINDIRAN
1. Majas Ironis
Contoh:
a. Wah, pintar benar kamu, mengerjakan soal sepuluh yang betul hanya satu.
c. Pelajaran telah dimulai pukul 07.00 tadi, sekarang baru pukul 11. 00 mengapa sudah datang?
2. Majas Sinisme
Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide secara langsung (lebih kasar dari ironis)
Contoh:
a. Perkataanmu tadi sangat tidak sopan, tidak pantas kau ucapkan sebagai orang terpelajar.
3. Majas Sarkasme
Contoh:
Majas yang mengungkapkan sesuatu dengan menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk
mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
Contoh:
5. Majas Innuendo
Contoh:
SOAL MAJAS
1. Epos laut
a. Metafora
b. Hiperbola
c. Repetisi
d. Personifikasi
e. Pleonasme
Kalimat yang menggunakan majas yang sama dengan kalimat tersebut adalah ….
(Grafindo )
a. Personifikasi
b. Paradoks
c. Eufemisme
d. Hiperbola
e. Saya telah mencatat kejadian itu dengan tangan milik saya sendiri.
KOTAK SUARA
a. Ironi
b. Litotes
c. Metafora
d. Repetisi
e. Sinisme
Bencana
Deras hujan mendera
[…]
hanyutkan harapan
Larik bermajas untuk melengkapi puisi tersebut agar memiliki kesatuan makna adalah
a. air mengalir
c. membanjiri perkampungan
Oktober
A. metafora
B. tautologi
C. simbolik
D. paradoks
E. personifikasi
(SOAL PREDIKSI UN BAHASA INDONESIA SMK TAHUN AJARAN 2011 / 2012 (BEDAH SKL BAHASA
INDONESIA SMK ))
Oh guruku
a. pertama
b. kedua
c. ketiga
d. keempat
e. semua benar
KUNCI JAWABAN
1. Jawab: D
Penggalan puisi diatas menggunakan majas personifikasi. Majas personifikasi adalah yang memberikan
sifat, tingkah laku, perbuatan manusia kepada benda sehingga benda tersebut berbuat seperti manusia.
Busa dan buih putih >> benda selain manusia
2. Jawab : B
Pilihan a dan c merupakan kalimat bermajas personifikasi. Pilihan d merupakan kalimat bermajas
hiperbola. Pilihan e merupakan majas Simile. Pilihan b merupakan Majas Metafora
3. Jawab : D
Tikungan itu telah menelan beberapa nyawa menggunakan majas personifikasi karena menelan adalah
perbuatan manusia . pilihan a menggunakan majas metonimia . pilihan b menggunakan majas
hiperbola . pilihan d menggunakan majas personifikasi karena memanggil merupakna perbuatan
manusia dan bel merupakan benda selain manusia
4. Jawab : A
5. Jawab :A
Karena merupakan bentuk perendahan diri. Pilihan b dan d menggunakan majas oksimoron. Pilihan c
menggunakan majas antaklasis atau paronomasia. Dan pilihan e menggunakan majas hiperbola.
6. Jawab : D
7. Jawab: D
Dalam puisi tersebut terdapat larik yang bermajas personifikasi, yaitu rembulan menyapaku (2) dan
angin menemukanku (4).
8. Jawab: B
Karena kalimat itu memilik majas personifikasi yaitu menelan.
9. Jawab: E
Karena “napasku” pada kalimat ke dua adalah benda selain manusia, yang digabung dengan “tergopoh”
yang merupakan bagian dari tindakan manusia.
10. Jawab : B
Karena menggunakan kata “laksana” yang merupakan bentuk dari majas perbandingan, yaitu majas
simile.
Makna imbuhan meN- pada kata menyemir dalam kalimat tersebut adalah ….
A. Menghasilkan sesuatu
C. Melakukan pekerjaan
Kata berimbuhan yang tepat untuk mengisi bagian yang rumpang pada kalimat tersebut adalah ….
A. mesurvei
B. memsurvei
C. mensurvei
D. menyurvei
Jawaban: D
Jika ditambahkan pada bentuk dasar yang dimulai dengan fonem /c/, /j/, /s/, bentuk meN- berubah
menjadi meny-.
Makna imbuhan pe- pada kata penabuh dalam kalimat tersebut adalah ….
D. yang memiliki
Jawaban: C
Makna yang sesuai dengan kalimat tersebut adalah orang yang melakukan suatu perbuatan.
4. Kalimat berikut yang mengandung imbuhan per-/-an yang bermakna tempat melakukan perbuatan
adalah ….
Makna imbuhan ke-/-an pada kata kepanasan dalam kalimat tersebut adalah ….
B. terlalu, terlampau,
C. menderita, terkena
Jawaban: C
Makna yang sesuai dengan kalimat tersebut adalah menderita atau terkena panas.
6. Akhiran -kan pada kalimat di bawah ini yang menyatakan arti 'melakukan sesuatu untuk orang lain'
terdapat pada kalimat …
C. keluarkan buku-bukumu!
Kata berimbuhan yang tepat untuk mengisi bagian yang rumpang pada kalimat tersebut adalah ….
A. gulakan
B. gulai
C. menggulakan
D. gula
Jawaban: B
Kata yang sesuai dengan kalimat tersebut adalah gulai yang bermakna memberikan gula.
8. Tidak aku sangka, ternyata aku dan dirinya dapat tinggal sekampung sekarang.
Makna imbuhan se- pada kata sekampung dalam kalimat tersebut adalah ….
Jawaban: B
Makna yang sesuai dengan kalimat tersebut adalah menyatakan satu dalam tempat atau satu kampung.
Pengertian
Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau (afiksasi). Imbuhan atau
afiksasi adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar untuk membentuk kata. Hasil dari
proses pengimbuhan itu disebut kata berimbuhan atau kata turunan.
Jenis-jenis Imbuhan
Contoh: meN-, ber-, di-, ter-, peN-, per-, se-, dan ke-.
4. Konfiks atau simulfiks : berupa awalan dan akhiran yang pemakaiannya sekaligus.
Imbuhan yang diserap dalam bahasa asing.Imbuhan tersebut di antaranya sebagai berikut:
Dari bahasa Arab:-ah, -i.Fungsinya sebagai penbentuk atau penanda kata sifat.
Dari bahasa Sansekerta: -man, -wan, -wati,.Fungsinya sebagai pembentuk kata benda. Contohnya,
budiman, wartawan, pragawati.
Dari bahasa Inggris: -is, -if, -al. Fungsinya sebagai pembentuk kata sifat.
Fungsi Imbuhan
peN-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, peN-an, pe-an, per-an, dan ke-an.
b. Membentuk kata kerja, yakni me-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan,dan di-i.
Awalan peN-
Imbuhan peN- merupakan salah satu awalan yang pemakaiannya sangat produktif.
1) Apabila diikuti kata dasar yang berawalan dengan huruf /r/ dan beberapa kata dasar yang suku
pertamanya berakhir dengan /er/, maka ber- menjadi be-.
3) Apabila diikuti kata dasar selain yang disebutkan di atas, maka ber- tetap tanpa perubahan.
Dalam beberapa tulisan atau berbagai percakapan sering dijumpai pelesapan-pelesapan imbuhan ber-.
Perhatikan kalimat berikut:
Bentuk-bentuk tanpa ber- seperti pada contoh di atas merupakan pemakaian kalimat yang tidak baku.
Hal tersebut antara lain merupkan unsur pengaruh dari bahasa daerah. Kalimat-kalimat tersebut
seharusnya diucapkan:
Awalan meN-
Apabila awalan me- dihubungkan dengan kata dasar, terjadi variasi bentuk, yakni me, mem-, men,
meng-, dan meny-.
1. Imbuhan meN- apabila ditambahkan pada kata dasar berfonem awal vokal, /J/ /k/, /h/, /g/ , /kh/
berubah menjadi meng-
Contoh:
2. Jika imbuhan meN- ditambahkan pada kata dasar dengan fonem awal /l/, /m/, /n/, /ny/, /ng/,
/r/, /y/, atau /w/, bentuknya berubah menjadi me-
3. Jika meN- ditambahkan pada kata dasar yang berfonem awal /d/, atau /t/ bentuknya berubah
menjadi men-
4. Jika meN- ditambahkan pada kata dasar berfonem awal /b/, /p/, atau /f/, bentuknya berubah
menjadi mem-
5. Jika meN- ditambahkan pada kata dasar berfonem awal /c/, /j/, /s/, dan /sy/, bentuknya berubah
menjadi meny- .
6. Jika meN- ditambahkan pada kata dasar yang bersuku satu, bentuknya berubah menjadi menge-.
7. Jika dirasakan masih baru, proses peluluhan kata-kata yang berasal dari bahasa asing tidak berlaku.
Namun, jika kata dasar itu tidak asing lagi, proses penggabungan mengikuti kaidah yang umum.
8. Jika kata kerja berkata dasar tunggal direduplikasi, kata dasarnya diulangi dengan mempertahankan
peluluhan konsonan pertamanya.
cek = mengecek-ngecek
ulangi = mengulang-ulangi
6. Mencari;contoh: mendamar
** Fonem /p/ menjadi luluh ke dalam fonem /m/. Namun, peluluhan tidak terjadi jika fonem /p/ adalah
permulaan dari prefiks per- atau kata dasarnya mulai dengan per- atau pe- tertentu.
meN- + pertinggi = mempertinggi
Penulisan yang benar untuk makna ‘membuat jadi lebih tinggi’ adalah mempertinggi atau meninggikan
bukan mempertinggikan.
Awalan di-
Awalan di- bermakna suatu perbuatan yang pasif, sebagai kebalikan dari awalan (me-(N)) yang bermakna
aktif.
Jika di- diikuti oleh kata yang menunjukkan tempat, maka penulisannya dipisah.
Awalan ter-
Awalan se-
1. Imbuhan per- berubah menjadi pe-, apabila ditambahkan pada kata dasar yang berfonem awal /r/
atau kata dasar yang suku pertamanya berakhir /er/
2. Imbuhan per- berubah menjadi pel- apabila ditambahkan pada bentuk dasar ajar
Awalan –an
Pada umumnya akhiran –an membentuk kata benda misalnya, pukulan, manisan, satuan, ratusan.
Fungsi
a. Membentuk kata kerja. Semua kata yang berakhiran –kan dan –i dengan atau tanpa awalan
merupakan kata kerja. Tanpa awalan, akhiran –kan dan –i itu merupakan kata kerja bentuk imperatif.
Contoh: panas (kata sifat), panaskan (kata kerja), panasi (kata kerja)
c. Mengintensifkan arti.
Polisi menangkapi penjahat (pekerjaan itu dilakukan berulng-ulang karena objeknya lebih dari satu)
Perbedaan-perbedaan
a. Objek yang mengikkuti kata kerja berakhiran –kan berpindah tempatnya dan objek itu merupakan
alat. Objek yang mengikuti kata kerja berakhiran –i tetap tempatnya, tak berpindah, dan objek itu
merupakan tempat berlakunya pekerjaan itu:
b. Kata kerja berakhiran –kan diikuti oleh objek penderita, sedangkan kata kerja berakhiran –i diikuti
objek penyerta.
c. Adakalanya perbedaan kedua akhiran itu kurang jelas sehingga pemakaiannya seolah-olah sama
saja dan dapat saling menggantikan.
Konfiks ke-an
Konfiks ke-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda abstrak. Misalnya, kepandaian, kecepatan,
keindahan, kesehatan.
Konfiks pe(N)-an
Konfiks pe(N) –an mempunyai variasi bentuk pe-an, pem-an, peng-an, peny-an.
1. Menyatakan hal yang berhubungan dengan kata dasar. Contoh: penanaman, pendidikan.
Konfiks per-an
Konfiks se-nya
Konfiks se-nya umumnya disertakan pada kata ulang. Fungsinya membentuk kata keterangan.
Konfiks se-nya menyatakan superlative atau tingkat paling tinggi yang dapat dicapai.
Fungsi
Ia memandangnya tajam-tajam.
Khusus untuk –nya, selain sebagai klitika atau kata ganti orang, juga berfungsi sebagai imbuhan.
Contoh:
2. Sebagai penunjuk
Contoh:
Pemakaian –nya pada kata rumah & sepeda adalah tidak perlu karena rujukannya sudah dinyatakan
langsung. Perhatikan kalimat di bawah ini:
2. a) Sepeda adik yang baru dibeli bercat merah. ; b) Sepedanya bercat merah.
Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan timbal balik.
Lingkungan hidup ini mencakupi benda hidup dan benda mati. Benda hidup perlu makanan dan
berkembang biak seperti manusia, binatang, dan tumbuhan. Benda mati antara lain tanah, air, api, batu,
dan udara. Jika terpelihara dengan baik, lingkungan hidup itu dapat menciptakan masyarakat yang sehat,
aman, tenteram, lahir dan batin.
Kata hubung yang terdapat pada teks laporan hasil observasi tersebut adalah ....
a. dan
b. tetapi
c. sehingga
d. atau
Indonesia merupakan paru-paru dunia kedua. Indonesia memiliki hutan lebat yang memberikan banyak
oksigen. Di negara ini terdapat tumbuhan dan hewan yang khas, seperti matoa, kayu cendana, burung
cendrawasih, orang utan, dan komodo.
Kata hubung yang dominan digunakan dalam kutipan teks di atas menyatakan hubungan ....
a. penambahan
b. perlawanan
c. sebab-akibat
d. pemilihan
Tari Kecak diciptakan pada tahun 1930-an oleh I Wayan Limbak yang bekerja sama dengan pelukis
Jerman Walter Spies. Pada awalnya, dua seniman itu terpesona oleh tari-tarian dalam ritual Sanghyang.
Ketika itu, para penari Sanghyang menari dalam kondisi kemasukan ruh atau kerasukan.
Kata hubung yang digunakan dalam kutipan teks deskripsi tersebut adalah ....
a. pada
b. dalam
c. ketika
d. atau
Kami berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi kami dan pembaca.
a. penambahan
b. perlawanan
c. sebab-akibat
d. pemilihan
Gacuk lawan juga tidak boleh terinjak. Jika terinjak akan terkena aturan midak gacuk (menginjak gacuk)
sehingga giliran pun berpindah ke peserta lain.
a. penambahan
b. perlawanan
c. sebab-akibat
d. pemilihan
Kalimat definisi ditandai dengan adanya kata penghubung berikut, kecuali ....
a. ialah
b. termasuk
c. seperti
d. merupakan
a. Keinginan menjadikan anak didik mandiri dan berprestasi begitu kentara pada SMPN 1 Tanjung.
b. Ketika saya akan pulang, tanaman jagung itu sudah tumbuh dengan subur.
c. Pasar akan segera direnovasi sehingga semua pedagang akan dipindahkan untuk sementara waktu
d. Kemungkinan besar pasokan barang impor akan dikurangi atau mungkin ditiadakan.
Pada kurun waktu dekade ini banyak dibudidayakan jenis buah-buahan segar yang bekhasiat sebagai
obat. Buah melodi contohnya. Buah ini merupakan perpaduan dari buah tomat dan mentimun. Buah itu
diyakini berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Jenis buah berkhasiat lain yang
dibudidayakan, antara lain buah naga dan buah merah.
a. kalimat kedua
b. kalimat ketiga
c. kalimat keempat
d. kalimat kelima
Pendidikan kesehatan di sekolah bertujuan agar murid mengetahui fakta-fakta ilmiah tentang kesehatan,
memiliki sikap yang menyetujui keadaan sehat dan melaksanakan kebiasaan baik untuk hidup sehat,...
kesehatan sendiri maupun komunitas bertambah baik.
a. dan
b. ketika
c. sehingga
d. oleh karena itu
a. saat
b. tetapi
c. dan
d. walaupun
a. tetapi
b. namun
c. kalau
d. agar