Kelompok 2
MAJAS PERBANDINGAN
Majas perbandingan adalah majas yang membandingkan atau mengkomparasi antara satu objek dengan
objek lain. Nah, yang termasuk majas perbandingan ialah alegori, metafora, metonimia, litotes,
hiperbola, pars pro toto, totem pro parte, dan eufimisme.
Majas alegori adalah majas yang menyatakan ungkapan kiasan atau penggambaran.
Contoh:
Hidup itu seperti roda berputar, kadang di atas, kadang pula di bawah.
2. Majas Metafora
Majas metafora adalah majas yang memakai analogi atau perumpamaan terhadap dua hal yang
berbeda.
Contoh:
Fahri dikenal sebagai kutu buku saat ia duduk di bangku kuliah
3. Majas Metonimia
Majas metonomia adalah majas yang menyatakan sesuatu hal dengan memakai kata lain yang punya
keterkaitan (misalnya sebuah merek dagang).
Contoh:
Jamaah umroh asal Indonesia pergi ke Makkah menggunakan Saudi Arabia Airlines.
4. Majas Litotes
Majas litotes adalah majas yang menggunakan ungkapan penurunan kualitas untuk merendahkan diri.
Contoh:
Ah, handphone usang seperti punyaku ini tentu tidak sebanding dengan milikmu.
5. Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang menggunakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal.
Contoh:
Majas pars pro toto adalah majas yang menggunakan sebagian unsur/objek untuk menunjukkan
keseluruhan objek.
Contoh:
Majas totem pro parte adalah majas yang mengungkapkan keseluruhan objek padahal hanya sebagian
objek saja.
Contoh:
8. Majas Eufimisme
Majas eufinisme adalah majas yang menggunakan ungkapan lebih halus terhadap ungkapan yang dirasa
kasar atau merugikan.
Contoh:
Mulai bulan depan, Bu Siti menjadi asisten rumah tangga Pak Hanif.
Ada penyesuaian tarif kereta api jarak jauh yang berlaku di awal tahun.
MAJAS PENEGASAN
Majas penegasan adalah majas yang menyatakan suatu hal secara lebih tegas dan jelas. Nah, yang
termasuk majas penegasan itu adalah pleonasme, repetisi, dan aliterasi.
Bisa ular kobra bisa membunuh orang yang menjadi korban gigitannya dalam hitungan detik. ...
Semua warga sekolah ikut dalam liburan bersama kali ini, termasuk penjaga sekolah.
. Majas Repetisi
Majas repetisi adalah majas pengulangan kata, frasa, atau klausa untuk mempertegas maksudnya.
Contoh:
Awas, tunggu kedatanganku kisanak! Tunggu!
Majas retorika adalah majas yang berbentuk kalimat tanya, namun tidak memerlukan jawaban. Tujuan
kalimat tanya tersebut sebagai penegasan akan suatu hal.
Contoh:
Ke mana saja kamu selama ini sampai tugas ini belum selesai juga?
Majas aliterasi adalah majas yang menggunakan pengulangan huruf konsonan pada awal kata.
Contoh:
Majas pertentangan adalah majas yang digunakan untuk melukiskan atau mengekspresikan hal apapun
dengan cara mempertentangkan antara hal yang satu dengan hal yang lainnya. Nah, majas pertentangan
terbagi menjadi empat jenis, yaitu majas paradoks, majas hiperbola, majas litotes, dan majas antitesis.
Antitesis
Contoh 1
Tua maupun muda bisa mendaftar diri di perusahaan itu, asalkan masih produktif bekerja.
Pembahasan :
Contoh majas pertentangan Antitesis ada pada kata ‘tua’ dan ‘muda’, dimana keduanya mempunyai
makna berlawanan.
Contoh 2
Dari pagi sampai malam, kamu bekerja untuk memperoleh uang demi memenuhi kebutuhan keluarga.
Pembahasan:
Majas antitesis di contoh kedua itu ada pada kata ‘pagi’ dan ‘malam’, dimana keduanya mempunyai
makna berlawanan.
Contoh 3
Surga atau neraka bergantung pada perlakuan baik atau buruk yang sudah kamu lakukan selama hidup.
ciri khas majas pertentangan adalah majas ini akan mengungkapkan dua hal, seolah-olah kedua hal
tersebut saling bertentangan. Padahal, keduanya merupakan pernyataan yang saling benar adanya.
Majas pertentangan terdiri dari empat jenis, yaitu majas paradoks, majas hiperbola, majas litotes, dan
majas antitesis. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
1. Majas Paradoks
Majas paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada.
Dengan kata lain, majas ini mengungkapkan sesuatu yang berlawanan, tetapi pada kenyataannya
keduanya benar. Ciri majas paradoks, yakni:
bertujuan untuk menegur/mengkritik lawan bicaranya, tanpa menunjukkan kesan yang kurang sopan.
Nah, berikut adalah contoh majas paradoks yang bisa kamu jadikan referensi:
Si bodoh tukang tidur di kelas itu, selalu juara satu dalam olimpiade matematika.
Perjuangannya menyuarakan krisis iklim dicaci netizen, namun juga mendapat pujian dari berbagai
belahan dunia.
Buruk rupa, namun baik budi. Kemajuan teknologi menyebabkan kemunduran interaksi sosial. Kamarnya
memang bersih, tetapi pikirannya kotor. Ingat nada, lupa lirik.
Korban pelecehan seksual sangat ketakutan, tetapi keberaniannya untuk bicara dikagumi semua orang.
Perwakilan rakyat mendengar, tetapi pura-pura tuli.
Indonesia kalah dalam satu pertandingan tunggal putra cabang badminton, tapi menang dalam
olimpiade ini.
Kejujuran dalam persidangan menjadi kebohongan bila tidak ada bukti. Sifat ibu melembutkan sifat ayah
yang kaku.
Kakek selalu ingat tanggal ulang tahun cucunya tapi dia lupa membelikan mereka hadiah.
Bicaranya halus, tetapi perilakunya kasar. Buah mangga ini luarnya bagus, dalamnya busuk.
2. Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah jenis majas pertentangan yang menggunakan ungkapan yang dilebih-lebihkan,
padahal maknanya biasa-biasa saja. Berikut ciri-ciri majas hiperbola yang bisa kamu pahami:
Kata, frasa, ataupun klausa yang digunakan tidak memiliki arti yang sebenarnya,
Pernyataan yang diungkapkan terkesan aneh, tidak masuk akal, hingga melampaui kenyataan yang ada.
Air matanya mengalir deras saat beradu pandang dengan Ibu kandung yang telah lima belas tahun
meninggalkannya.
Usianya yang sudah senja membuat kesehatan kakek menurun, kini tubuhnya tinggal kulit dan tulang
saja.
Mendengar kabar penipuan itu, Ibunya mengamuk dan membakar kemarahannya pada seisi rumah.
Tugas rumah ini benar-benar membuatku memeras otak.
Ketulusanmu untuk selalu ada ketika aku membutuhkan, membuat hatiku meleleh.
Kata-kata Bung Karno dapat membakar semangat para pejuang kala itu.
Setengah mati aku mencari, tetapi kacamata yang kucari di atas kepalaku.
Apa yang kamu bawa hingga tasmu beratnya seperti lebih dari 2 ton.
Harga beras mencekik leher setelah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak.
. Majas Litotes
Litotes adalah majas pertentangan yang menggunakan kata-kata dengan makna merendah. Artinya,
majas ini berisi ungkapan untuk merendahkan sesuatu yang sebetulnya lebih tinggi. Misalnya, untuk
mengatakan kata “pandai”, kamu bisa menggunakan ungkapan “tidak bodoh”.
Ada beberapa ciri-ciri majas litotes yang membedakannya dengan jenis majas pertentangan yang
lainnya, di antaranya:
Biar Saya saja yang membayarnya, nilainya tak seberapa jika dibandingkan dengan jasa yang kamu
lakukan.
Mohon maaf kami tidak dapat menyajikan apa-apa, hanya ada sedikit camilan dan minuman khas
kampung kami.
Semoga Anda berkenan dengan bantuan kecil titipan dari Maha Kuasa ini.
Mark Zuckerberg berkata bahwa facebook adalah situs sederhana yang jumlah penggunanya masih
kalah jauh dari kompetitor.
Aku Itu tidak pintar, hanya sedikit lebih banyak membaca saja dari yang lain.
Majas Antitesis
Majas antitesis adalah majas pertentangan yang menggunakan paduan kata dengan arti berbeda. Jadi,
kedua kata tersebut tidak hanya bertentangan, tetapi juga bertolak belakang dari sisi maknanya. Ciri
khas majas antitesis adalah pasangan makna yang bertentangan atau berlawanan ini biasanya diletakkan
secara berurutan. Supaya lebih jelas, berikut beberapa contoh majas antitesis:
Setiap perempuan itu cantik, tak jadi soal kurus atau gemuk.
Pak guru bahasa indonesia itu sangat disiplin, ia memperlakukan murid laki-laki dan perempuan sama
rata tanpa adanya pilih kasih.
Baik buruknya rupa tidak menjadi ukuran sifat dan karakter seseorang.
Naik turunnya harga BBM sangat berpengaruh pada harga kebutuhan pokok.
Mulai sekarang beban keluargamu baik berat maupun ringan harus selalu dijalani dengan ikhlas.
Urusan hidup dan mati serahkan saja kepada Tuhan, kita hanya perlu berusaha.
Disiplin atau tidaknya seorang pegawai dapat dilihat dari daftar kehadiran dan waktu masuk kantor.
Tinggi rendahnya derajat suatu kaum di mata Tuhan dinilai dari ketaqwaannya, bukan kekayaannya.
Perempuan itu mendaftarkan diri di acara reality showuntuk menguji setia tidaknya pasangan hidupnya.
Bukankah sudah kukatakan, psikopat itu tidak peduli dengan benar atau salah perbuatannya.
Mencari calon pendamping jangan hanya dilihat dari cantik tidaknya wajah tapi juga dari kepribadiannya
sehari-hari.
Bersih kotornya kelas tergantung dari kedisiplinan siswa dalam menjaga kebersihannya, salah satunya
dengan mengadakan piket.
Ikuti saja saran nenekmu. Dia telah banyak mengecap manis pahitnya kehidupan selama 60 tahun
usianya.
Kualitas kain dan kerumitan pola baju menentukan mahal murahnya baju yang kami jual.
Sukses atau gagal ujian tidak menjadi acuan kesuksesan dalam hidup seseorang.