pertentangan, majas sindiran dan majas penegasa. Berikut ini akan kita bahas mengenai macam-
macam majas dan contohnya satu persatu.
Majas Perbandingan
Majas perbandingan sesuai namanya, majas ini menyatakan perbandingan untuk
meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar dan pembaca. Berikut dibawah ini
macam-macam dan contoh majas perbandingan.
1. Majas Perumpamaan (Asosiasi) dan Contoh Kalimatnya
Majas perumpamaan atau asosiasi dalah majas yang membandingkan sesuatu dengan
keadaan lainnya di karenakan persamaan sifat. atau sederhananya majas yang membandingkan
dua hal berbeda namun dianggap sama.
Ciri majas Asosiasi ini adalah adanya kata penghubung: ibarat, bagai, laksana, seumpama,
bagaikan, bak dan lain sejenisnya. Majas yang sering disebut majas asosiasi ini seringkali digunakan
dalam obrolan, maupun dalam penulisan.
Berikut contoh kalimat majas perumpamaan (Asosiasi):
Semangatnya begitu keras bagaikan batu
Tangisan anak itu bagai suara kaset kusut.
Senyumnya manis bagai gula jawa
Matamu bagai bintang kejora
Otaknya encer seperti air
Biacaranya seperti tong kosong
Muka saudaranya bagai pinang dibelah dua
Luar biasa larinya laksana busur lepas dari panah
Keras suaranya seperti glegar petir
Kemana mana berdua seperti perangko
Kecepatan menghitung seperti kalkulator
Bak mesin, dia tak pernah merasa capek
Rambutnya bak mayang yang terurai
2. Majas Personifikasi dan Contoh Kalimatnya
Majas Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda mati seperti seolah-
olah memiliki sifat manusia. Majas ini membuat benda mati seperti dapat melakukan sesuatu
seperti yang dilakukan makhluk hidup.
Berikut contoh kalimat majas personifikasi
Suara sirine ambulan meraung-raung membangunkan warga yang tengah tertidur
Dedaunan melambai-lambai tertiup angin
Peluit sang wasit menjerit panjang pertanda berakhirnya pertandingan
Panas matahari mulai membakar kulit penonton
Tanaman rambat itu melahap habis pagar depan rumah kami
Pagar tembok itu menghalangi lari para pencuri
Lampu jalanan mengawasi setiap langkahku
Laptop ini menjadi saksi bisu jalanku menuju kesuksesan
Nyanyian handphone mengagetkanku
Rumput sintetis itu masih tetap bergoyang meski bola yang mengenainya sudah lama lewat.
Suasana senja membawaku ke lamunan masa laluku
Terlihat di langit biru layangan terbang bebas
Pepohonan bambu saling berbisik menambah suasana seram malam itu
Sepatu ini selalu menemaniku kemanapun aku pergi
Majas Sinekdo pars pro toto, atau diartikan majas yang menyatakan suatu bagian untuk
keseluruhan. contoh kalimatnya yaitu
Perkepala diharuskan membayar Rp. 25.000 untuk bisa masuk ke bioskop tersebut
Hingga detik ini belum terlihat batang hidung anak itu.
Majas Sinekdoke totem pro parte, kebalikan dari majas sebelumnya. menggambarkan
keseluruhan untuk suatu bagian hal. berikut contoh kalimatnya.
Dalam pertandingan bulutangkis yang digelar semalam, Indonesia sukses bisa memenangi
laga bergengsi tersebut.
Solo akhirnya menjuarai cabang olahraga atletik di PON tahun ini.
Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah majas yang biasa digunakan untuk menyatakan suatu hal yang
sebenarnya dengan istilah yang berlawanan. Penggunaan majas pertentangan ditujukan untuk
mendapatkan kesan yang diterima oleh pembaca atau pendengar tentang hal yang disampaikan.
Berikut ini macam macam majas pertentangan
1. Majas Paradoks dan Contoh Kalimatnya
Majas paradoks yaitu gaya bahasa yang menyajikan pertentangan antara pernyataan dengan
fakta yang ada. Diantara sekian majas, majas paradoks cukup sering dijumpai dalam sebuah roman
atau novel. Berikut beberapa contoh kalimat majas paradoks.
Entahlah, dia selalu merasa sendirian ditengah kebisingan kota jakarta ini.
Ketegangan membuat semua orang kepanasan di ruang ber AC ini
Ditengah keributan yang ditimbulkan provokator selalu ada orang yang tetap tenang
berkepala dingin.
Tubuh tua kakek selalu dipenuhi dengan semangat jiwa muda yang terus membara.
Saking tampannya anak ini, sampai sampai tidak ada satupun gadis yang menyukainya.
Soal ujian ini terlalu mudah hingga tak ada satu pun yang bisa mengerjakannya
Majas Penegasan
Majas Penegasan adalah majas yang digunakan untuk menyatakan suatu hal secara tegas
guna meningkatkan pemahaman dan kesan bagi para pembaca dan pendengar. berikut macam
macam majas penegasan dan contoh kalimatnya.
1. Majas Pleonasme dan Contoh Kalimatnya
Majas Pleonasme adalah majas yang digunakan dengan menyatakan suatu hal yang sudah
jelas tetapi tetap di beri tambahan kata lain untuk mempertegas maksudnya. Contoh kalimat majas
pleonasme
Lekas turun ke bawah, jika kau masih ingin mendapatkan jatah makan (turun ke bawah)
Para pelajar yang tengah melakukan tawuran langsung mundur kebelakang ketika polisi
datang (mundur ke belakang)
Mendadak kelas menjadi sunyi senyap, saat mendengar langkah guru mendekat.
Aku menyaksikan kejadian itu dengan mata kepalaku sendiri
Friska riang gembira ketika kekasihnya datang melamar dirinya.
Dewi berkunjung ke tempat wisata di Solo, seperti Keraton Kasunanan, Pasar Klewer,
Kampung batik, Masjid Agung Solo dan masih banyak lagi.
Kakek datang dari desa membawa beraneka ragam macam buah.
Dialah satu-satunya yang ku nanti, satu-satunya yang ku tunggu, satu-satunya yang kuharap
datang untuk menghiburku
Cinta itu seru, cinta itu asik, cinta itu rumit tapi cinta juga bisa memabukkan jadi berhati
hatilah jika sudah mengenal cinta
Main game, main game, main game hanya itu saja yang kamu lakukan sehari hari. Sana keluar
cari angin biar sehat.
Dia, dia dan dia saja yang ada dalam pikiranku saat ini.
Siti terus belajar, belajar dan belajar hanya untuk mengejar beasiswa untuk siswa berperstasi
Hari itu semua orang mulai dari bayi, anak anak, remaja, orang dewasa hingga orang tua ikut
turun ke jalan melakukan aksi demo menuntut seorang penista agama yang notabene seorang
gubernur
Kepala desa, camat, bupati, walikota, gubernur, sampai presiden harusnya dipilih berdasar
kemampuannya.
Dari mulai rakyat jelata, orang biasa, polisi, tentara, tokoh masyarakat sampai para ulama
memberikan pernyataan atas apa yang dikatakan sang gubernur.
Di toko itu tersedia barang dengan harga bervariasi mulai dari Rp 25.000 sampai yang harga
Rp 2.500.000
1. Klimaks
Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin
lama semakin meningkat.
Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman
harapan.
2. Antiklimaks
Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lma semakin
menurun.
Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal
namanya
3. Paralelisme
Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris atau kalimat.
Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang
4. Antitesis
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya.
Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap
keamanan bangsa.
Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap
penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai
5. Epizeuksis
Adalah repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang beberapa
kali berturut-turut.
Contoh : Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan kita.
6. Tautotes
Ada;aj repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi.
Contoh : kau menunding aku, aku menunding kau, kau dan aku menjadi seteru
7. Anafora
Adalah repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap garis.
Contoh : Apatah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang masa
8. Epistrofora
Adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada akhir kalimat berurutan
Contoh : Bumi yang kau diami, laut yang kaulayari adalah puisi,
Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki adalah puisi
9. Simploke
Adalah repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut.
Contoh : Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini judes, aku
bilang terserah aku.
Mesodiplosis
Contoh : Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis jangan mencari perawannya
sendiri.
11. Epanalepsis
Adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat, mengulang
kata pertama.
Adalah kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frasa pertama
dari klausa berikutnya.
Contoh : Dalam baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang ada.
13. Aliterasi
14. Asonansi
Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya
karena lebih diutamakan.
Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya
menyangkal.
Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah
menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
17. Apostrof
Adalah gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang
tidak hadir.
Contoh : Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air bercinta ini
berilah agar kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti yang pernah kau
perjuangkan
18. Asindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata
penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan.
Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang
melepaskan nyawa.
19. Polisindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut dengan menggunakan kata
penghubung.
Contoh : Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah pada
gelap dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?
20. Kiasmus
Adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, yang bersifat berimbang, dan
dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa dan klausanya itu terbalik bila
dibandingkan dengan frasa atau klausa lainnya.
Contoh : Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk
melanjutkan usaha itu.
21. Elipsis
Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah
dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca.
22. Eufimisme
Adalah gaya bahasa penghalus untuk menjaga kesopanan atau menghindari timbulnya kesan
yang tidak menyenangkan.
23. Litotes
Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri
adalah gaya bahasa yang merupakan kebailikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari
sesuatu yang wajar.
Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang
luas dengan pasir putihnya
25. Pleonasme
Adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan dengan kata-kata yang maknanya sudah
tercakup dalam kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Darah merah membasahi baju dan tubuhnya
26. Tautologi
Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan kata-
kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
27. Parifrasis
Adalah gaya bahasa yang menggantikan sebuah kata dengan frase atau serangkaian kata yang
sama artinya.
Contoh : Kedua orang itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu
Adalah gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata
sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi.
Contoh : Keua orang tua itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.
Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk
mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak
menghendaki adanya suatu jawaban.
Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan
sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan
sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan
dengan kata pertama.
Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.
Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya.
32. Hiperbola
33. Paradoks
Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun
sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda.
34. Oksimoron
adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang
berlawanan dalam frasa yang sama.
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan
keadaan yang dilukiskannya.
36. Metafora
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda tertentu dengan benda lain yang
mempunyai sifat sama.
37. Alegori
38. Parabel
Adalah gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh karangan dengan secara halus
tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup, falsafah hidup yang harus ditimba di
dalamnya.
Contoh : Cerita Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap benar
39. Personifikasi
Adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup.
Adalah gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu dengan orang, tempat atau peristiwa.
41. Eponim
Adalah gaya dimana seseorang namanya begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu,
sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan suatu sifat tertentu sehingga nama itu dipakai
untuk menyatakan sifat itu.
42. Epitet
Adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau
sesuatu hal.
43. Sinekdoke
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagianhal untuk menyatakan keseluruhan. Contoh :
Saya belum melihat batang hidungnya
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk menyatakan sebagian. Contoh :
Thailand memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSi Harimau
44. Metonimia
Adalah gaya bahasa yang menggunakan nama ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai
pengganti nama diri. Contoh : Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah
45. Antonomasia
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang
sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
46. Hipalase
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan.
Contoh : ia masih menuntut almarhum maskawin dari Kiki puterinya (maksudnya menuntut
maskawin dari almarhum)
47. Ironi
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan.
Contoh : Manis sekali kopi ini, gula mahal ya?
48. Sinisme
adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau sindiran tajam
49. Sarkasme
Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan.
Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk
ketelinga
50. Satire
Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
51. Inuendo
52. Antifrasis
Adalah gaya bahsa ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna sebaliknya,
yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri, atau kata-kata yang dipakai untuk menangkal
kejahatan, roh jahat, dan sebagainya.
54. Simbolik
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain
sebagai simbol atau perlambang.
55. Tropen
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau istilah lain terhadap
pekerjaan yang dilakukan seseorang.
56. Alusio
57. Interupsi
adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di
dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat.
58. Eksklmasio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi.
59. Enumerasio
Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap
peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas.
Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan
meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya.
Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang
haromonis. Itulah keindahan sejati.
Adalah gaya bahasa yang memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang telah
dikemukakan sebelumnya.
61. Anakronisme
Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra
dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu.
Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam
belum ada)
62. Okupasi
Adalah gaya bahasa yang menyatakan bantahan atau keberatan terhadap sesuatu yang oleh
orang banyak dianggap benar.
Contoh : Minuman keras dapat merusak dapat merusak jaringan sistem syaraf, tetapi banyak
anak yang mengkonsumsinya.
63. Resentia
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu yang tidak mengatakan tegas pada bagian
tertentu dari kalimat yang dihilangkan.