Anda di halaman 1dari 16

Secara umum di Indonesia majas dibagi menjadi 4 macam turunan yaitu majas perbandingan, majas

pertentangan, majas sindiran dan majas penegasa. Berikut ini akan kita bahas mengenai macam-
macam majas dan contohnya satu persatu.
Majas Perbandingan
Majas perbandingan sesuai namanya, majas ini menyatakan perbandingan untuk
meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar dan pembaca. Berikut dibawah ini
macam-macam dan contoh majas perbandingan.
1. Majas Perumpamaan (Asosiasi) dan Contoh Kalimatnya
Majas perumpamaan atau asosiasi dalah majas yang membandingkan sesuatu dengan
keadaan lainnya di karenakan persamaan sifat. atau sederhananya majas yang membandingkan
dua hal berbeda namun dianggap sama.
Ciri majas Asosiasi ini adalah adanya kata penghubung: ibarat, bagai, laksana, seumpama,
bagaikan, bak dan lain sejenisnya. Majas yang sering disebut majas asosiasi ini seringkali digunakan
dalam obrolan, maupun dalam penulisan.
Berikut contoh kalimat majas perumpamaan (Asosiasi):
 Semangatnya begitu keras bagaikan batu
 Tangisan anak itu bagai suara kaset kusut.
 Senyumnya manis bagai gula jawa
 Matamu bagai bintang kejora
 Otaknya encer seperti air
 Biacaranya seperti tong kosong
 Muka saudaranya bagai pinang dibelah dua
 Luar biasa larinya laksana busur lepas dari panah
 Keras suaranya seperti glegar petir
 Kemana mana berdua seperti perangko
 Kecepatan menghitung seperti kalkulator
 Bak mesin, dia tak pernah merasa capek
 Rambutnya bak mayang yang terurai
2. Majas Personifikasi dan Contoh Kalimatnya
Majas Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda mati seperti seolah-
olah memiliki sifat manusia. Majas ini membuat benda mati seperti dapat melakukan sesuatu
seperti yang dilakukan makhluk hidup.
Berikut contoh kalimat majas personifikasi
 Suara sirine ambulan meraung-raung membangunkan warga yang tengah tertidur
 Dedaunan melambai-lambai tertiup angin
 Peluit sang wasit menjerit panjang pertanda berakhirnya pertandingan
 Panas matahari mulai membakar kulit penonton
 Tanaman rambat itu melahap habis pagar depan rumah kami
 Pagar tembok itu menghalangi lari para pencuri
 Lampu jalanan mengawasi setiap langkahku
 Laptop ini menjadi saksi bisu jalanku menuju kesuksesan
 Nyanyian handphone mengagetkanku
 Rumput sintetis itu masih tetap bergoyang meski bola yang mengenainya sudah lama lewat.
 Suasana senja membawaku ke lamunan masa laluku
 Terlihat di langit biru layangan terbang bebas
 Pepohonan bambu saling berbisik menambah suasana seram malam itu
 Sepatu ini selalu menemaniku kemanapun aku pergi

3. Majas Metafora dan Contoh Kalimatnya


Majas metafora ialah majas ayang mengungkapkan perbandingan analogis antara dua hal
yang berbeda. Bisa juga diartikan sebagai suatu majas yang dibuat dengan frasa secara Implisit
tidak berarti namun secara eksplisit dapat mewakili suatu maksud lain berdasarkan pada
persamaan ataupun perbandingan. Atau mudahnya majas ini digunakan sebagai bentuk kata
kiasan untuk mengungkapkan sesuatu.
berikut contoh kalimat majas metafora :
 Perasaanku sejernih embun pagi
 Dia adalah lelaki terkutuk
 Di desa ini bersih dari sampah masyarakat
 Dewi malam menunjukkan sinar cerahnya malam ini
 Doni sedang melihat video Raja hutan bertarung melawan ular besar
 Biasanya akhir tahun harga bahan pokok melambung tinggi
 Di hari yang sama, dua tahun lalu pasar klewer dilalap habis si raja merah.
 Sejak kelas satu dia menjadi bintang kelas yang tak terkalahkan
 Dia menjadi anak emas di kelas kami
 Jangan sampai kita berurusan dengan para lintah darat
 Tikus berdasi mulai kebakaran jenggot karena kroninya ada yang tertangkap
 Buah hati kami lahir 2 minggu lalu.
 Reni bersahabat karib dengan si kutu buku itu
 Politikus satu ini menjadi kutu loncat mencari dukungan partai
 Wahai para pelajar, jangan pernah sekalipun menyentuh pil setan apalagi mengkonsumsinya

4. Majas Simbolik dan Contoh Kalimatnya


Majas simbolik berarti majas yang digunakan untuk melukiskan sesuatu dengan menggunakan
binatang, benda atau tumbuhan sebagai simbol. Umumnya simbol yang dipakai dalam majas ini
sudah dengan mudah dipahami banyak orang.
berikut contoh kalimat majas simbolik.
 Pemerintah tidak mau dijadikan kambing hitam atas aksi demo 4 november kemarin
 Penyebab utama demo 4 november tidak dimeja hijaukan oleh pemerintah.
 Memang kelakuan para hidung belang yang pandai memelintir kata untuk menipu.
 Ingatlah, jaga baik kata katamu! mulutmu adalah harimaumu!
 Berpura pura meminta maaf seperti bunglon mencari celah melakukan kamuflase
 Perkataan dan perbuatannya menyerupai iblis.
 Ketika hari H, massa memburunya, tapi sang tersangka seperti kancil, licik, cerdas dan sulit
ditangkap.

5. Majas Alegori dan Contoh Kalimatnya


Majas alegori adalah majas yang digunakan untuk menjelaskan maksud tertentu secara tidak
langsung (non harfiah) namun masih saling berkaitan. Majas ini menjelaskan suatu hal secara
tersirat menggunakan perbandingan hal lain. Mirip dengan majas metafora tetapi membandingkan
secara keseluruhan / utuh.
berikut majas alegori dan contoh kalimatnya
 Berumah tangga itu diumpamakan seperti mengarungi samudra dengan bahtera, terkadang
dijumpai indahnya panorama yang begitu mempesona tapi tidak jarang terkena hantaman
ombak dan badai menerpa, membuat guncangan dahsyat ke kita.
 Dunia ini bagaikan tumbuhan hijau yang mampu menyihir mata setiap manusia yang
memandangnya. Sangat menakjubkan dan begitu indah. Tapi lambat laun ia akan menguning
kering yang pada akhirnya musnah
 Otak manusia laksana mata pisau, semakin dipakai semakin tajam dan membuatnya semakin
disegani manusia. Namun jika dibiarkan tergeletak begitu saja, lambat laun akan tumpul,
mengarat dan tidak lagi menyilaukan.

6. Majas Simile dan Contoh Kalimatnya


Majas simile adalah majas yang membandingkan secara eksplisit (jelas) antara dua hal dengan
menggunakan kata penghubung,layaknya, ibarat, umpama, bak, bagai dan lain sebagainya. Dilihat
sekilas majas ini mirip dengan majas perumpamaan / asosiasi.
Berikut contoh kalimat majas simile.
 Senyumanmu sungguh indah bagaikan bunga-bunga yang bermekaran
 Wanita itu begitu cantik bak bidadari yang baru turun dari khayangan
 Pendengaran anak itu sangat tajam seperti pendengaran kelinci.
 Sejuknya perkataan ibu bagaikan embun di pagi hari.
 Kau dan aku laksana minyak dan air. kita tak mungkin bisa bersatu
 Mereka bagaikan keyboard dan mouse yang tidak bisa dipisahkan
 Memberi nasihat kepada anak kecil tak ubahnya seperti mengukir diatas batu, akan selalu di
ingat selamanya.

7. Majas Metonimia dan Contoh Kalimatnya


Majas metonimia yaitu majas yang digunakan untuk menyebutkan satu kata dengan kata
lainnya yang masih berhubungan erat. Penjelasan mudahnya seperti menggunakan merk atau
nama khusus suatu benda sebagai pengganti benda lain yang lebih umum. Lebih mudahnya kita
lihat contoh kalimat majas metonimia berikut ini.
 Perjalanan solo ke jakarta menggunakan garuda akan terasa lebih cepat (pesawat terbang)
 Abang OB membawakan 5 gelas aqua untuk para tamu yang sedang menunggu (air minum)
 Rojolele makin hari semakin mahal padahal upah buruh tak kunjung naik (beras)

8. Majas Sinekdoke dan Contoh Kalimatnya


Majas sinekdoke adalah gaya bahasa yang menyebutkan bagian untuk menggantikan
keseluruhan atau sebaliknya menyebutkan keseluruhan untuk suatu bagian. Terdapat dua jenis
majas ini, yaitu majas sinekdoke pars pro toto dan sinekdoke totem pro parte. berikut penjelasan
dan contoh kalimatnya

 Majas Sinekdo pars pro toto, atau diartikan majas yang menyatakan suatu bagian untuk
keseluruhan. contoh kalimatnya yaitu
Perkepala diharuskan membayar Rp. 25.000 untuk bisa masuk ke bioskop tersebut
Hingga detik ini belum terlihat batang hidung anak itu.
 Majas Sinekdoke totem pro parte, kebalikan dari majas sebelumnya. menggambarkan
keseluruhan untuk suatu bagian hal. berikut contoh kalimatnya.
Dalam pertandingan bulutangkis yang digelar semalam, Indonesia sukses bisa memenangi
laga bergengsi tersebut.
Solo akhirnya menjuarai cabang olahraga atletik di PON tahun ini.
Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah majas yang biasa digunakan untuk menyatakan suatu hal yang
sebenarnya dengan istilah yang berlawanan. Penggunaan majas pertentangan ditujukan untuk
mendapatkan kesan yang diterima oleh pembaca atau pendengar tentang hal yang disampaikan.
Berikut ini macam macam majas pertentangan
1. Majas Paradoks dan Contoh Kalimatnya
Majas paradoks yaitu gaya bahasa yang menyajikan pertentangan antara pernyataan dengan
fakta yang ada. Diantara sekian majas, majas paradoks cukup sering dijumpai dalam sebuah roman
atau novel. Berikut beberapa contoh kalimat majas paradoks.
 Entahlah, dia selalu merasa sendirian ditengah kebisingan kota jakarta ini.
 Ketegangan membuat semua orang kepanasan di ruang ber AC ini
 Ditengah keributan yang ditimbulkan provokator selalu ada orang yang tetap tenang
berkepala dingin.
 Tubuh tua kakek selalu dipenuhi dengan semangat jiwa muda yang terus membara.
 Saking tampannya anak ini, sampai sampai tidak ada satupun gadis yang menyukainya.
 Soal ujian ini terlalu mudah hingga tak ada satu pun yang bisa mengerjakannya

2. Majas Antitesis dan Contoh Kalimatnya


Majas antitesis adalah majas yang menyajikan pasangan kata berlawanan makna. Pasangan
kata ini disajikan secara berurutan. Berikut contoh kalimat majas antitesis.
 Malam ini baik tua muda, orang dewasa maupun anak -anak semuanya larut dalam suasana
gembira menyambut 17 Agustus
 Jaminan masuk surga bukan karena miskin kaya
 Besar kecil penghasilan kita jangan lupa untuk tetap bersedekah.

3. Majas Litotes dan Contoh Kalimatnya


Majas litotes adalah gaya bahasa dengan ungkapan yang dikecilkan atau direndahkan
daripada kenyataannya. Tujuan penggunaan majas ini adalah cara untuk merendahkan diri
dihadapan pembaca atau pendengarnya. berikut ini contoh kalimat dengan majas litotes.

 Mengapa kamu bertanya kepada orang dungu seperti aku ini?


 Mampirlah sebentar di gubuk kami ini
 Makanlah seadanya, sekedar penghilang lapar
 Tolong terimalah pemberian yang tidak berharga ini
 Aku tinggal di sebuah rumah yang hanya beralaskan tanah dan beratapkan langit
 Ayahku akan mengadakan perayaan kecil-kecilan untuk memperingati kelahiran adikku
 Tubuh renta ini tidak pantas mendapatkan penghargaan sebagai orang terkuat.
 Kami hidup dari usaha kecil kecilan yang dijalankan satu keluarga.
 Aku hanya peria kecil dengan impian dan harapan besar.
 Jika dia memiliki harta yang melimpah, apalah dayaku yang hanya punya cinta dan kasih
sayang.

4. Majas Hiperbola dan Contoh Kalimatnya


Majas Hiperbola adalah gaya bahasa dengan ungkapan yang melebih-lebihkan dari kenyataan
aslinya. Majas ini membuat akan meninggalkan kesan kuat pada pembaca dan pendengarnya
sehingga dapat menarik perhatian. Berikut ini contoh kalimat majas hiperbola
 Ini adalah daftar karya-karya anak negeri yang mampu mengguncang dunia
 Suara deru langkah para prajurit mengalahkan kebisingan suara kereta api ini.
 Andi berlari pulang secepat kilat ketika mendengar kabar ayahnya pulang dari Australia.
 Luasnya samudera akan ku selami demi mencari keberadaan dirimu
 Di Dubai gedung gedung dibangun hingga mencapai langit tertinggi.
 Perasaanku teriris-iris oleh sembilu ketika melihat ibuku harus bekerja keras demi sesuap nasi
untuk menghidupi kita.
 Akhirnya setelah setengah mati berjuang, soal matematika ini selesai juga
 Puluhan bahkan ratusan juta miliar pun tak akan sanggup membeli kebahagiaan sederhana
ini.
 Jeritan hati ini terdengar hingga langit ke tujuh.

Majas Penegasan
Majas Penegasan adalah majas yang digunakan untuk menyatakan suatu hal secara tegas
guna meningkatkan pemahaman dan kesan bagi para pembaca dan pendengar. berikut macam
macam majas penegasan dan contoh kalimatnya.
1. Majas Pleonasme dan Contoh Kalimatnya
Majas Pleonasme adalah majas yang digunakan dengan menyatakan suatu hal yang sudah
jelas tetapi tetap di beri tambahan kata lain untuk mempertegas maksudnya. Contoh kalimat majas
pleonasme
 Lekas turun ke bawah, jika kau masih ingin mendapatkan jatah makan (turun ke bawah)
 Para pelajar yang tengah melakukan tawuran langsung mundur kebelakang ketika polisi
datang (mundur ke belakang)
 Mendadak kelas menjadi sunyi senyap, saat mendengar langkah guru mendekat.
 Aku menyaksikan kejadian itu dengan mata kepalaku sendiri
 Friska riang gembira ketika kekasihnya datang melamar dirinya.
 Dewi berkunjung ke tempat wisata di Solo, seperti Keraton Kasunanan, Pasar Klewer,
Kampung batik, Masjid Agung Solo dan masih banyak lagi.
 Kakek datang dari desa membawa beraneka ragam macam buah.

2. Majas Repetisi dan Contoh Kalimatnya


Majas Repetisi adalah majas pengulangan suatu kata dalam beberapa frasa dengan tujuan
menegaskan suatu maksud. Berikut contoh kalimat majas repetisi.

 Dialah satu-satunya yang ku nanti, satu-satunya yang ku tunggu, satu-satunya yang kuharap
datang untuk menghiburku
 Cinta itu seru, cinta itu asik, cinta itu rumit tapi cinta juga bisa memabukkan jadi berhati
hatilah jika sudah mengenal cinta
 Main game, main game, main game hanya itu saja yang kamu lakukan sehari hari. Sana keluar
cari angin biar sehat.
 Dia, dia dan dia saja yang ada dalam pikiranku saat ini.
 Siti terus belajar, belajar dan belajar hanya untuk mengejar beasiswa untuk siswa berperstasi

3. Majas Tautologi dan Contoh Kalimatnya


Majas Tautologi adalah gaya bahasa dengan mengulang kata dalam sebuah kalimat untuk
beberapa kali dengan tujuan sebagai penegasan maksud. Berikut contoh kalimat yang
menggunkaan majas Tautologi
 Hancur-luluh hatiku, ketika enkau putuskan semua jalinan cinta kita
 Betapa sepi malam ini, betapa sunyi pengharapan ini.
 Tetap bersamamu di dalam suka di dalam duka, waktu bahagia, waktu merana, masa tertawa
masa kecewa
 Kau memang kuat. Kau memang kekar. Kau memang kuasa.
 Betapa sepi malam ini, betapa sunyi pengharapan ini

4. Majas Retorik dan Contoh Kalimatnya


Majas retorika adalah gaya bahasa yang berupa kalimaat tanya tetapi sebetulnya tak perlu
untuk dijawab. Majas ini berfungsi untuk penegasan sekaligus Sindiran. Berikut contoh kalimat
menggunakan majas retorik
 Sholat jum’at dilakukan hari apa?
 Apa ini orang yang selalu kamu sebut sebut itu?
 Waktu kemarin jatuh dari atap apakah itu sakit?
 Siapa yang bilang cita cita bisa digapai cukup dengan sekolah saja?
 Benar begitu? kamu tidak perlu uang ini padahal kebutuhanmu masih banyak?

5. Majas paralelisme dan Contoh Kalimatnya


Makas paralelisme adalah bentuk majas perulangan yang biasanya hanya digunakan untuk
penegasan makna frase dalam sebuah puisi. Berikut ini contoh kalimat majas paralelisme
 Sungguh aku mendengar
 Sungguh aku melihat
 Sungguh aku merasakan
 Sungguh aku merinduimu
 Sungguh aku mencintaimu

6. Majas Klimaks dan Contoh Kalimatnya


Majas Klimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan lebih dari dua hal secara berurutan
dengan tingkatan semakin lama semakin meningkat. Berikut ini contoh kalimat menggunakan
majas klimaks.

 Hari itu semua orang mulai dari bayi, anak anak, remaja, orang dewasa hingga orang tua ikut
turun ke jalan melakukan aksi demo menuntut seorang penista agama yang notabene seorang
gubernur
 Kepala desa, camat, bupati, walikota, gubernur, sampai presiden harusnya dipilih berdasar
kemampuannya.
 Dari mulai rakyat jelata, orang biasa, polisi, tentara, tokoh masyarakat sampai para ulama
memberikan pernyataan atas apa yang dikatakan sang gubernur.
 Di toko itu tersedia barang dengan harga bervariasi mulai dari Rp 25.000 sampai yang harga
Rp 2.500.000

7. Majas Antiklimaks dan Contoh Kalimatnya


Majas antiklimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan lebih dari 2 hal secara berturut-turut
dengan tingkatan yang semakin lama semakin menurun. berikut contoh kalimat majas antiklimaks
 Setiap senin, kepala sekolah, guru, staf dan para siswa di SMK N 2 Surakarta rutin melakukan
upacara bendera di pagi hari
 Tersedia ukuran baju dari mulai XXL, XL, L, M sampai yang terkecil S
 Segenap jajaran dari yang paling atas, kepala sekolah, guru, wali murid, siswa hadir di
perpisahan minggu kemarin.
 Tak peduli kamu tua, muda atau masih anak-anak, merokok itu tidak baik untuk kesehatan.
Majas Sindiran
Majas sindiran adalah majas yang ditujukan untuk menyatakan sindiran pada pendengar atau
pembacanya. Majas ini bertujuan untuk merubah perilaku seseorang.Majas ini dibagi menjadi tiga.
Berikut ini macam macam majas sindiran beserta contoh kalimatnya.
1. Majas Ironi dan Contoh Kalimatnya
Majas ironi yaitu majas yang digunakan dengan menyatakan sesuatu hal secara bertentangan
dengan kenyataan. Majas ini ketika diungkapkan terdengar seperti pujian tetapi sebetulnya
bermakna negatif/sindiran. Berikut contoh kalimat majas ironi
 Bau badanmu harum sekali, sampai sampai aku tak tahan.
 Wah tulisanmu terlalu indah hinga tidak ada seorangpun bisa membacanya kecuali dia
 Dia memang anak yang rajin, tugas dari guru menggunung tak tersentuh
 Ini baru namanya siswa teladan, jarang masuk, sekalinya masuk selalu terlambat.
 Bagus sekali kata katamu. sampai sampai siapapun yang mendengarnya merasa sakit hati
 Kamu memang hebat, sungguh keren layak diagungkan, kamu bisa menipu seluruh rakyatmu
dan menganggapmu sebagai dewa
 Kamu anak yang beruntung setiap hari kedua orangtuamu menghajar dirimu

2. Majas Sarkasme dan Contoh Kalimatnya


Majas sarkasme adalah majas sindiran yang disampaikan dengan konotasi paling kasar. majas
ini lazimnya hanya diucapkan oleh orang yang sedang marah besar. Berikut contoh kalimat
bermajas sarkasme
 Sikapmu membuatku muntah. Pergi Kau!
 Dasar Bodoh! kerja beginian saja kau tak becus!
 Kau lelaki kere! menyesal aku pernah mengenalmu!

3. Majas Sinisme dan Contoh Kalimatnya


Majas sinisme adalah majas yang dipakai dengan menyatakan sindiran secara tidak langsung
atau implisit. berikut contoh kalimat bermajas implisit
 Sungguh tidak pantas kata kata seperti itu diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu
 Lama kelamaan aku bisa gila bila terus melihat tingkah lakumu yang memuakkan itu.
 Kan sudah aku bilang jangan mencari hanya dari kecantikan, sekarang baru ketahuan kan yang
kau pilih itu transgender
 Aku bangga mendapatkan nilai 8 dari jerih payah sendiri daripada kamu mendapat nilai
sempurna dengan cara curang

1. Klimaks
Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin
lama semakin meningkat.
Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman
harapan.

2. Antiklimaks
Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lma semakin
menurun.
Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal
namanya

3. Paralelisme
Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris atau kalimat.
Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang

4. Antitesis
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya.
Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap
keamanan bangsa.
Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap
penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai

5. Epizeuksis
Adalah repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang beberapa
kali berturut-turut.
Contoh : Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan kita.

6. Tautotes
Ada;aj repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi.
Contoh : kau menunding aku, aku menunding kau, kau dan aku menjadi seteru

7. Anafora
Adalah repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap garis.
Contoh : Apatah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang masa

8. Epistrofora
Adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada akhir kalimat berurutan
Contoh : Bumi yang kau diami, laut yang kaulayari adalah puisi,
Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki adalah puisi

9. Simploke

Adalah repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut.

Contoh : Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini judes, aku
bilang terserah aku.

Mesodiplosis

Adalah repetisi di tengah-tengah baris-baris atau beberapa kalimat berurutan.

Contoh : Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis jangan mencari perawannya
sendiri.

11. Epanalepsis

Adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat, mengulang
kata pertama.

Contoh : Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.


12. Anadiplosis

Adalah kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frasa pertama
dari klausa berikutnya.

Contoh : Dalam baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang ada.

13. Aliterasi

Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.

Contoh : Keras-keras kena air lembut juga

14. Asonansi

Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.

Contoh : Ini luka penuh luka siapa yang punya

15. Anastrof atau Inversi

Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya
karena lebih diutamakan.

Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.

16. Apofasis atau Preterisio

Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya
menyangkal.

Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah
menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara

17. Apostrof

Adalah gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang
tidak hadir.

Contoh : Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air bercinta ini
berilah agar kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti yang pernah kau
perjuangkan

18. Asindeton

Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata
penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan.

Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang
melepaskan nyawa.
19. Polisindeton

Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut dengan menggunakan kata
penghubung.

Contoh : Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah pada
gelap dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?

20. Kiasmus

Adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, yang bersifat berimbang, dan
dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa dan klausanya itu terbalik bila
dibandingkan dengan frasa atau klausa lainnya.

Contoh : Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk
melanjutkan usaha itu.

21. Elipsis

Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah
dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca.

Contoh : Risalah derita yang menimpa ini.

22. Eufimisme

Adalah gaya bahasa penghalus untuk menjaga kesopanan atau menghindari timbulnya kesan
yang tidak menyenangkan.

Contoh : Anak ibu lamban menerima pelajaran

23. Litotes

Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri

Contoh : Mampirlah ke gubukku!

24. Histeron Proteron

adalah gaya bahasa yang merupakan kebailikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari
sesuatu yang wajar.

Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang
luas dengan pasir putihnya

25. Pleonasme

Adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan dengan kata-kata yang maknanya sudah
tercakup dalam kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Darah merah membasahi baju dan tubuhnya

26. Tautologi

Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan kata-
kata yang diterangkan atau mendahului.

Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan

27. Parifrasis

Adalah gaya bahasa yang menggantikan sebuah kata dengan frase atau serangkaian kata yang
sama artinya.

Contoh : Kedua orang itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu

28. Prolepsis atau Antisipasi

Adalah gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata
sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi.

Contoh : Keua orang tua itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.

29. Erotesis atau Pertanyaan Retoris

Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk
mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak
menghendaki adanya suatu jawaban.

Contoh : inikah yang kau namai bekerja?

30. Silepsis dan Zeugma

Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan
sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan
sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan
dengan kata pertama.

Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.

31. Koreksio atau Epanortosis

Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya.

Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.

32. Hiperbola

Adalah gaya bahasa yang memberikan pernyataan yang berlebih-lebihan.


Contoh : Kita berjuang sampai titik darah penghabisan

33. Paradoks

Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun
sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda.

Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.

34. Oksimoron

adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang
berlawanan dalam frasa yang sama.

Contoh : Keramah-tamahan yang bengis

35. Asosiasi atau Simile

Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan
keadaan yang dilukiskannya.

Contoh : Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam

36. Metafora

Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda tertentu dengan benda lain yang
mempunyai sifat sama.

Contoh : Jantung hatinya hilang tiada berita

37. Alegori

adalah gaya bahasa yang membandingkan kehidupan manusia dengan alam.

Contoh : Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman.

38. Parabel

Adalah gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh karangan dengan secara halus
tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup, falsafah hidup yang harus ditimba di
dalamnya.

Contoh : Cerita Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap benar

39. Personifikasi

Adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup.

Contoh : Hujan itu menari-nari di atas genting


40. Alusi

Adalah gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu dengan orang, tempat atau peristiwa.

Contoh : Pkartini kecil itu turut memperjuangkan haknya

41. Eponim

Adalah gaya dimana seseorang namanya begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu,
sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan suatu sifat tertentu sehingga nama itu dipakai
untuk menyatakan sifat itu.

Contoh : Hellen dari Troya untuk menyatakan kecantikan.

42. Epitet

Adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau
sesuatu hal.

Contoh : Lonceng pagi untuk ayam jantan.

43. Sinekdoke

 Pars Pro Tato

Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagianhal untuk menyatakan keseluruhan. Contoh :
Saya belum melihat batang hidungnya

 Totem Pro Parte

Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk menyatakan sebagian. Contoh :
Thailand memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSi Harimau

44. Metonimia

Adalah gaya bahasa yang menggunakan nama ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai
pengganti nama diri. Contoh : Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah

45. Antonomasia

Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang
sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.

46. Hipalase

Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan.
Contoh : ia masih menuntut almarhum maskawin dari Kiki puterinya (maksudnya menuntut
maskawin dari almarhum)

47. Ironi
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan.
Contoh : Manis sekali kopi ini, gula mahal ya?

48. Sinisme

adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau sindiran tajam

Contoh : Harum bener baumu pagi ini

49. Sarkasme

Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan.

Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk
ketelinga

50. Satire

Adalah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu.

Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!

51. Inuendo

Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.

Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya

52. Antifrasis

Adalah gaya bahsa ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna sebaliknya,
yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri, atau kata-kata yang dipakai untuk menangkal
kejahatan, roh jahat, dan sebagainya.

Contoh : Engkau memang orang yang mulia dan terhormat

53. Pun atau Paronomasia

Adalah kiasan dengan menggunakan kemiripan bunyi.

Contoh : Tanggal satu gigi saya tinggal satu

54. Simbolik

Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain
sebagai simbol atau perlambang.

Contoh : Keduanya hanya cinta monyet.

55. Tropen
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau istilah lain terhadap
pekerjaan yang dilakukan seseorang.

Contoh : Untuk menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara botol


minuman.

56. Alusio

Adalah gaya bahasa yang menggunakan pribahasa atau ungkapan.

Contoh : Apakah peristiwa Turang Jaya itu akan terulang lagi?

57. Interupsi

adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di
dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat.

Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.

58. Eksklmasio

Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi.

Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.

59. Enumerasio

Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap
peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas.

Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan
meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya.
Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang
haromonis. Itulah keindahan sejati.

60. Kontradiksio Interminis

Adalah gaya bahasa yang memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang telah
dikemukakan sebelumnya.

Contoh : semuanya telah diundang, kecuali Sinta.

61. Anakronisme

Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra
dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu.

Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam
belum ada)
62. Okupasi

Adalah gaya bahasa yang menyatakan bantahan atau keberatan terhadap sesuatu yang oleh
orang banyak dianggap benar.

Contoh : Minuman keras dapat merusak dapat merusak jaringan sistem syaraf, tetapi banyak
anak yang mengkonsumsinya.

63. Resentia

Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu yang tidak mengatakan tegas pada bagian
tertentu dari kalimat yang dihilangkan.

Contoh : “Apakah ibu mau….?”

Anda mungkin juga menyukai