MAJAS PERBANDINGAN
Merupakan gaya bahasa dengan menggunakan kata kiasan dalam menyatakan
suatu perbandingan. Dengan majas ini, maka akan memberikan kesan imajinatif serta
mempengaruhi pembaca atau pendengar agar kiasan lebih hidup
Sedangkan untuk penggunaannya sendiri, majas perbandingan biasanya
digunakan ketika membuat puisi. Meski demikian, penggunaannya tak hanya untuk
puisi saja, namun juga dalam karya sastra lainnya misalnya pantun, novel, cerpen atau
kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari.Majas perbandingan sendiri terdapat
beberapa macam, sesuai dengan kegunaannya. Adapun jenis-jenis majas perbandingan
beserta contohnya yakni sebagai berikut.
1. Jam 10 telah lewat, namun sang raja siang belum juga menampakkan diri,
jadi tak heran jika cuaca menjadi mendung. (penggunaan kata sang raja
siang= matahari)
2. Dengan ketenangan dan kenyamanan, aku merasa bahwa rumahku adalah
surgaku. (penggunaan kata surgaku)
Majas Perbandingan Personifikasi
Untuk majas perbandingan personifikasi ini, merupakan salah satu jenis majas
perbandingan yang sering digunakan dalam puisi. Sebab majas ini membandingkan
dua hal, yakni seolah-olah, hal tersebut hidup atau memiliki sifat seperti manusia,
padahal benda tersebut bukan manusia (hewan/tumbuhan} atau bahkan tak hidup sama
sekali. Adapun contoh majas personifikasi yakni:
1. Pantas saja rumah tangga suami dan istri itu sangat bahagia. Sebab
keduanya saling melengkapi, dimana sang suami sebagai nahkoda,
sedangkan istrinya sebagai juru mudi kapal
2. Kehidupan manusia layaknya roda yang berputar, terkadang berada
dibawah dengan merasakan kesedihan dan kesusahan, namun terkadang di
atas dengan merasakan kebahagiaan dan kemewahan.
1. Setiap pergi ke Manado, pak Dodi selalu naik garuda. (yang dimaksud
dengan garuda ialah pesawat garuda)
2. Untuk mengawali pagi hari yang indah, pak Bima selalu minum secangkir
kapal api. (yang dimaksud kapal api ialah kopi kapal api)
1. Layaknya Romeo dan Juliet, Yuda dan Safa pun selalu bersama kemanapun
mereka pergi.
2. Bagaikan menulis di atas air, bila menasehati orang yang mempunyai
kepala batu.
1. Dengan bantuan yang ala kadarnya ini, semoga cukup untuk membeli
keperluan sehari-hari Anda. (Pada kenyataannya, bantuan ala kadarnya yang
dimaksud adalah sangat besar, serta bisa digunakan oleh keluarga miskin itu).
2. Apakah benar bapak mempercayakan pekerjaan itu pada saya, sedangkan
saya hanyalah karyawan baru yang tak berpengalaman, Bahkan masih banyak
karyawan senior lainnya yang lebih mumpuni. (Padahal pada kenyataannya ia
mempunyai segudang pengalaman yang lebih banyak dibandingkan lainnya).
1. Dari banyaknya tamu yang hadir, ada seorang tamu menyanyikan lagu
“Kemesraan”. Sehingga suasana pesta menjadi semakin terlihat hangat.
(hangat yang dimaksud disini ialah bisa dirasakan oleh indera peraba, yakni
bertukar dengan indera penglihatan dan pendengaran)
2. Terlihat ketika ibu menggunakan kebaya ini, sungguh sangat manis.
(manis yang dimaksud disini ialah bisa dirasakan oleh indera penglihatan
bertukar dengan indera pengecap).