Pengertian Majas
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan penulis untuk menyampaikan sebuah pesan
secara imajinatif dan kias. Hal ini bertujuan membuat pembaca mendapat efek tertentu
dari gaya bahasa tersebut yang cenderung ke arah emosional. Biasanya, majas bersifat
tidak sebenarnya alias kias ataupun konotasi.
Macam-macam Majas
Mengenai macam-macamnya, majas dapat dibagi menjadi empat kelompok besar, yaitu
majas perbandingan, pertentangan, sindiran, dan penegasan. Berikut ini ulasannya.
Majas Perbandingan
Jenis majas ini merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyandingkan atau
membandingkan suatu objek dengan objek lain melalui proses penyamaan, pelebihan,
ataupun penggantian. Dalam majas perbandingan, teman-teman akan menjumpai
beberapa subjenisnya.
1. Personifikasi
Gaya bahasa ini seakan menggantikan fungsi benda mati yang dapat bersikap layaknya
manusia.
Contoh Majas: Daun kelapa tersebut seakan melambai kepadaku dan mengajakku
untuk segera bermain di pantai.
2. Metafora
Yaitu meletakkan sebuah objek yang bersifat sama dengan pesan yang ingin
disampaikan dalam bentuk ungkapan.
Contoh: Pegawai tersebut merupakan tangan kanan dari komisaris perusahaan
tersebut. Tangan kanan merupakan ungkapan bagi orang yang setia dan dipercaya.
3. Asosiasi
Yaitu membandingkan dua objek yang berbeda, namun dianggap sama dengan
pemberian kata sambung bagaikan, bak, ataupun seperti.
Contoh: Kakak beradik itu bagaikan pinang dibelah dua. Artinya, keduanya memiliki
wajah yang sangat mirip.
4. Hiperbola
Yaitu mengungkapkan sesuatu dengan kesan berlebihan, bahkan hampir tidak masuk
akal.
Contoh: Orang tuanya memeras keringat agar anak tersebut dapat terus bersekolah.
Memeras keringat artinya bekerja dengan keras.
5. Eufemisme
Gaya bahasa yang mengganti kata-kata yang dianggap kurang baik dengan padanan
yang lebih halus.
Contoh: Tiap universitas dan perusahaan sekarang diwajibkan menerima difabel. Difabel
menggantikan frasa “orang cacat”.
6. Metonimia
Yaitu menyandingkan merek atau istilah sesuatu untuk merujuk pada pada benda
umum.
Contoh: Supaya haus cepat hilang, lebih baik minum Aqua. Aqua di sini merujuk pada
air mineral.
7. Simile
Hampir sama dengan asosiasi yang menggunakan kata hubungan bak,
bagaikan, ataupun seperti; hanya saja simile bukan membandingkan dua objek yang
berbeda, melainkan menyandingkan sebuah kegiatan dengan ungkapan.
8. Alegori
Yaitu membandingkan suatu objek dengan kata-kata kiasan.
Contoh:
Pars pro Toto: Hingga bel berbunyi, batang hidung Reni belum juga kelihatan.
Totem pro Parte: Indonesia berhasil menjuarai All England hingga delapan kali berturut-
turut.
10. Simbolik
Gaya bahasa yang membandingkan manusia dengan sikap makhluk hidup lainnya
dalam ungkapan.
Majas Pertentangan
Majas pertentangan merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kias yang
bertentangan dengan maksud asli yang penulis curahkan dalam kalimat tersebut. Jenis
ini dapat dibagi menjadi beberapa subjenis, yakni sebagai berikut.
1. Litotes
Berkebalikan dengan hiperbola yang lebih ke arah perbandingan, litotes merupakan
ungkapan untuk merendahkan diri, meskipun kenyataan yang sebenarnya adalah yang
sebaliknya.
Contoh: Selamat datang ke gubuk kami ini. Gubuk memiliki artian sebagai rumah.
2. Paradoks
Yaitu membandingkan situasi asli atau fakta dengan situasi yang berkebalikannya.
Contoh: Di tengah ramainya pesta tahun baru, aku merasa kesepian.
3. Antitesis
Yaitu memadukan pasangan kata yang artinya bertentangan.
4. Kontradiksi Interminis
Gaya bahasa yang menyangkal ujaran yang telah dipaparkan sebelumnya. Biasanya
diikuti dengan konjungsi, seperti kecuali atau hanya saja.
1. Ironi
Yaitu menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan fakta yang ada.
Contoh: Rapi sekali kamarmu sampai sulit untuk mencari bagian kasur yang bisa
ditiduri.
2. Sinisme
Yaitu menyampaikan sindiran secara langsung.
3.Sarkasme
Yaitu menyampaikan sindiran secara kasar.
Majas Penegasan
Majas penegasan merupakan jenis gaya bahasa yang bertujuan meningkatkan
pengaruh kepada pembacanya agar menyetujui sebuah ujaran ataupun kejadian. Jenis
ini dapat dibagi menjadi tujuh subjenis, yaitu sebagai berikut.
1. Pleonasme
Yaitu menggunakan kata-kata yang bermakna sama sehingga terkesan tidak efektif,
namun memang sengaja untuk menegaskan suatu hal.
2. Repetisi
Gaya bahasa ini mengulang kata-kata dalam sebuah kalimat.
3. Retorika
Yaitu memberikan penegasan dalam bentuk kalimat tanya yang tidak perlu dijawab.
Contoh: Kapan pernah terjadi harga barang kebutuhan pokok turun pada saat
menjelang hari raya?
4. Klimaks
Yaitu mengurutkan sesuatu dari tingkatan rendah ke tinggi.
Contoh: Bayi, anak kecil, remaja, orang dewasa, hingga orang tua seharusnya memiliki
asuransi kesehatan.
5. Antiklimaks
Berkebalikan dengan klimaks, gaya bahasa untuk antiklimaks menegaskan sesuatu
dengan mengurutkan suatu tingkatan dari tinggi ke rendah.
6. Pararelisme
Gaya bahasa ini biasa terdapat dalam puisi, yakni mengulang-ulang sebuah kata dalam
berbagai definisi yang berbeda. Jika pengulangannya ada di awal, disebut sebagai
anafora. Namun, jika kata yang diulang ada di bagian akhir kalimat, disebut sebagai
epifora.
Contoh majas: Kasih itu sabar.
Kasih itu lemah lembut.
Kasih itu memaafkan.
7. Tautologi
Yaitu menggunakan kata-kata bersinonim untuk menegaskan sebuah kondisi atau
ujaran.
Contoh: Hidup akan terasa tenteram, damai, dan bahagia jika semua anggota keluarga
saling menyayangi.
Macam-macam Majas Lengkap
Beserta Contoh Kalimatnya
Kali ini kita akan bahas tentang macam macam majas lengkap beserta contoh
kalimatnya. Sebelum dimulai kita jelaskan dulu apa itu majas.
Majas adalah gaya bahasa perumpamaan atau kiasan yang pada
umumnya digunakan untuk menguatkan kesan suatu kalimat tertulis
atau lisan dan menimbulkan nuansa imajinatif bagi para
penyimaknya.
Bukan hanya dalam bahasa indonesia, Majas dibuat dengan memanfaatkan
kekayaan makna dari suatu bahasa. Macam-macam majas juga ditemukan dalam
banyak bahasa mulai dari bahasa Arab, bahasa Jerman, bahasa Inggris, bahasa
Arab dan lainnya
Macam macam majas lengkap beserta contohnya jempolkaki.com
Secara umum di Indonesia majas dibagi menjadi 4 macam turunan yaitu majas
perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran dan majas penegasa. Berikut ini
akan kita bahas mengenai macam-macam majas dan contohnya satu persatu.
Majas Perbandingan
Majas perbandingan sesuai namanya, majas ini menyatakan perbandingan untuk
meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar dan pembaca.
Berikut dibawah ini macam-macam dan contoh majas perbandingan.
majas perbandingan
Ciri majas Asosiasi ini adalah adanya kata penghubung: ibarat, bagai, laksana,
seumpama, bagaikan, bak dan lain sejenisnya. Majas yang sering disebut majas
asosiasi ini seringkali digunakan dalam obrolan, maupun dalam penulisan. Berikut
contoh kalimat majas perumpamaan (Asosiasi):
Pemerintah tidak mau dijadikan kambing hitam atas aksi demo 4 november kemarin
Penyebab utama demo 4 november tidak dimeja hijaukan oleh pemerintah.
Memang kelakuan para hidung belang yang pandai memelintir kata untuk menipu.
Ingatlah, jaga baik kata katamu! mulutmu adalah harimaumu!
Berpura pura meminta maaf seperti bunglon mencari celah melakukan kamuflase
Perkataan dan perbuatannya menyerupai iblis.
Ketika hari H, massa memburunya, tapi sang tersangka seperti kancil, licik, cerdas
dan sulit ditangkap.
5. Majas Alegori dan Contoh Kalimatnya
Majas alegori adalah majas yang digunakan untuk menjelaskan maksud tertentu
secara tidak langsung (non harfiah) namun masih saling berkaitan. Majas ini
menjelaskan suatu hal secara tersirat menggunakan perbandingan hal lain. Mirip
dengan majas metafora tetapi membandingkan secara keseluruhan / utuh. berikut
majas alegori dan contoh kalimatnya
Perjalanan solo ke jakarta menggunakan garuda akan terasa lebih cepat (pesawat
terbang)
Abang OB membawakan 5 gelas aqua untuk para tamu yang sedang menunggu (air
minum)
Rojolele makin hari semakin mahal padahal upah buruh tak kunjung naik (beras)
8. Majas Sinekdoke dan Contoh Kalimatnya
Majas sinekdoke adalah gaya bahasa yang menyebutkan bagian untuk
menggantikan keseluruhan atau sebaliknya menyebutkan keseluruhan untuk suatu
bagian. Terdapat dua jenis majas ini, yaitu majas sinekdoke pars pro toto dan
sinekdoke totem pro parte. berikut penjelasan dan contoh kalimatnya
Majas Sinekdo pars pro toto, atau diartikan majas yang menyatakan suatu bagian
untuk keseluruhan. contoh kalimatnya yaitu
Perkepala diharuskan membayar Rp. 25.000 untuk bisa masuk ke bioskop tersebut
Hingga detik ini belum terlihat batang hidung anak itu.
Majas Sinekdoke totem pro parte, kebalikan dari majas sebelumnya.
menggambarkan keseluruhan untuk suatu bagian hal. berikut contoh kalimatnya.
Dalam pertandingan bulutangkis yang digelar semalam, Indonesia sukses bisa
memenangi laga bergengsi tersebut.
Solo akhirnya menjuarai cabang olahraga atletik di PON tahun ini.
Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah majas yang biasa digunakan untuk menyatakan suatu
hal yang sebenarnya dengan istilah yang berlawanan. Penggunaan majas
pertentangan ditujukan untuk mendapatkan kesan yang diterima oleh pembaca atau
pendengar tentang hal yang disampaikan. Berikut ini macam macam majas
pertentangan
majas-pertentangan
Entahlah, dia selalu merasa sendirian ditengah kebisingan kota jakarta ini.
Ketegangan membuat semua orang kepanasan di ruang ber AC ini
Ditengah keributan yang ditimbulkan provokator selalu ada orang yang tetap tenang
berkepala dingin.
Tubuh tua kakek selalu dipenuhi dengan semangat jiwa muda yang terus membara.
Saking tampannya anak ini, sampai sampai tidak ada satupun gadis yang
menyukainya.
Soal ujian ini terlalu mudah hingga tak ada satu pun yang bisa mengerjakannya
2. Majas Antitesis dan Contoh Kalimatnya
Majas antitesis adalah majas yang menyajikan pasangan kata berlawanan makna.
Pasangan kata ini disajikan secara berurutan. Berikut contoh kalimat majas antitesis.
contoh-majas-antitesis
Malam ini baik tua muda, orang dewasa maupun anak -anak semuanya larut dalam
suasana gembira menyambut 17 Agustus
Jaminan masuk surga bukan karena miskin kaya
Besar kecil penghasilan kita jangan lupa untuk tetap bersedekah.
3. Majas Litotes dan Contoh Kalimatnya
Majas litotes adalah gaya bahasa dengan ungkapan yang dikecilkan atau
direndahkan daripada kenyataannya. Tujuan penggunaan majas ini adalah cara
untuk merendahkan diri dihadapan pembaca atau pendengarnya. berikut ini contoh
kalimat dengan majas litotes.
Ini adalah daftar karya-karya anak negeri yang mampu mengguncang dunia
Suara deru langkah para prajurit mengalahkan kebisingan suara kereta api ini.
Andi berlari pulang secepat kilat ketika mendengar kabar ayahnya pulang dari
Australia.
Luasnya samudera akan ku selami demi mencari keberadaan dirimu
Di Dubai gedung gedung dibangun hingga mencapai langit tertinggi.
Perasaanku teriris-iris oleh sembilu ketika melihat ibuku harus bekerja keras demi
sesuap nasi untuk menghidupi kita.
Akhirnya setelah setengah mati berjuang, soal matematika ini selesai juga
Puluhan bahkan ratusan juta miliar pun tak akan sanggup membeli kebahagiaan
sederhana ini.
Jeritan hati ini terdengar hingga langit ke tujuh.
Majas Penegasan
Majas Penegasan adalah majas yang digunakan untuk menyatakan suatu hal
secara tegas guna meningkatkan pemahaman dan kesan bagi para pembaca dan
pendengar. berikut macam macam majas penegasan dan contoh kalimatnya.
majas-penegasan
Lekas turun ke bawah, jika kau masih ingin mendapatkan jatah makan (turun ke
bawah)
Para pelajar yang tengah melakukan tawuran langsung mundur kebelakang ketika
polisi datang (mundur ke belakang)
Mendadak kelas menjadi sunyi senyap, saat mendengar langkah guru mendekat.
Aku menyaksikan kejadian itu dengan mata kepalaku sendiri
Friska riang gembira ketika kekasihnya datang melamar dirinya.
Dewi berkunjung ke tempat wisata di Solo, seperti Keraton Kasunanan, Pasar
Klewer, Kampung batik, Masjid Agung Solo dan masih banyak lagi.
Kakek datang dari desa membawa beraneka ragam macam buah.
2. Majas Repetisi dan Contoh Kalimatnya
Majas Repetisi adalah majas pengulangan suatu kata dalam beberapa frasa dengan
tujuan menegaskan suatu maksud. Berikut contoh kalimat majas repetisi.
Hari itu semua orang mulai dari bayi, anak anak, remaja, orang dewasa hingga orang
tua ikut turun ke jalan melakukan aksi demo menuntut seorang penista agama yang
notabene seorang gubernur
Kepala desa, camat, bupati, walikota, gubernur, sampai presiden harusnya dipilih
berdasar kemampuannya.
Dari mulai rakyat jelata, orang biasa, polisi, tentara, tokoh masyarakat sampai para
ulama memberikan pernyataan atas apa yang dikatakan sang gubernur.
Di toko itu tersedia barang dengan harga bervariasi mulai dari Rp 25.000 sampai
yang harga Rp 2.500.000
7. Majas Antiklimaks dan Contoh Kalimatnya
Majas antiklimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan lebih dari 2 hal secara
berturut-turut dengan tingkatan yang semakin lama semakin menurun. berikut
contoh kalimat majas antiklimaks
Setiap senin, kepala sekolah, guru, staf dan para siswa di SMK N 2 Surakarta rutin
melakukan upacara bendera di pagi hari
Tersedia ukuran baju dari mulai XXL, XL, L, M sampai yang terkecil S
Segenap jajaran dari yang paling atas, kepala sekolah, guru, wali murid, siswa hadir
di perpisahan minggu kemarin.
Tak peduli kamu tua, muda atau masih anak-anak, merokok itu tidak baik untuk
kesehatan.
Majas Sindiran
Majas sindiran adalah majas yang ditujukan untuk menyatakan sindiran pada
pendengar atau pembacanya. Majas ini bertujuan untuk merubah perilaku
seseorang.Majas ini dibagi menjadi tiga. Berikut ini macam macam majas sindiran
beserta contoh kalimatnya.
majas-sindiran-jempolkaki-com
Sungguh tidak pantas kata kata seperti itu diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu
Lama kelamaan aku bisa gila bila terus melihat tingkah lakumu yang memuakkan itu.
Kan sudah aku bilang jangan mencari hanya dari kecantikan, sekarang baru
ketahuan kan yang kau pilih itu transgender
Aku bangga mendapatkan nilai 8 dari jerih payah sendiri daripada kamu mendapat
nilai sempurna dengan cara curang
Baca juga
1. Klimaks
Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut
semakin lama semakin meningkat.
2. Antiklimaks
Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lma
semakin menurun.
Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak
terkenal namanya
3. Paralelisme
Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris atau
kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang
4. Antitesis
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan
maknanya.
Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban
terhadap keamanan bangsa.
Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap
penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai
5. Epizeuksis
Adalah repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang
beberapa kali berturut-turut.
Contoh : Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan
kita.
6. Tautotes
Ada;aj repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi.
Contoh : kau menunding aku, aku menunding kau, kau dan aku menjadi seteru
7. Anafora
Adalah repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap garis.
8. Epistrofora
Adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada akhir kalimat
berurutan Contoh : Bumi yang kau diami, laut yang kaulayari adalah puisi,
Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki adalah puisi
9. Simploke
Adalah repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut.
Contoh : Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini judes,
aku bilang terserah aku.
10. Mesodiplosis
Adalah repetisi di tengah-tengah baris-baris atau beberapa kalimat berurutan.
Contoh : Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis jangan mencari
perawannya sendiri.
11. Epanalepsis
Adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat,
mengulang kata pertama.
12. Anadiplosis
Adalah kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau
frasa pertama dari klausa berikutnya.
Contoh : Dalam baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang
ada.
13. Aliterasi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
14. Asonansi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
15. Anastrof atau Inversi
Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului
subejeknya karena lebih diutamakan.
16. Apofasis atau Preterisio
Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi
tampaknya menyangkal.
Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah
menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
17. Apostrof
Adalah gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada
sesuatu yang tidak hadir.
Contoh : Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air
bercinta ini berilah agar kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti
yang pernah kau perjuangkan
18. Asindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan
kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan.
19. Polisindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut dengan menggunakan
kata penghubung.
Contoh : Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak
menyerah pada gelap dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?
20. Kiasmus
Adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, yang bersifat berimbang, dan
dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa dan klausanya itu terbalik bila
dibandingkan dengan frasa atau klausa lainnya.
Contoh : Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk
melanjutkan usaha itu.
21. Elipsis
Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang
dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca.
22. Eufimisme
Adalah gaya bahasa penghalus untuk menjaga kesopanan atau menghindari
timbulnya kesan yang tidak menyenangkan.
23. Litotes
Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan
merendahkan diri
Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai
yang luas dengan pasir putihnya
25. Pleonasme
Adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan dengan kata-kata yang
maknanya sudah tercakup dalam kata yang diterangkan atau mendahului.
26. Tautologi
Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau
mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
27. Parifrasis
Adalah gaya bahasa yang menggantikan sebuah kata dengan frase atau
serangkaian kata yang sama artinya.
Contoh : Keua orang tua itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan
tempat itu.
32. Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang memberikan pernyataan yang berlebih-lebihan.
33. Paradoks
Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan,
namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda.
34. Oksimoron
adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan
kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
36. Metafora
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda tertentu dengan benda lain
yang mempunyai sifat sama.
37. Alegori
adalah gaya bahasa yang membandingkan kehidupan manusia dengan alam.
38. Parabel
Adalah gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh karangan dengan
secara halus tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup, falsafah hidup yang
harus ditimba di dalamnya.
Contoh : Cerita Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap benar
39. Personifikasi
Adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup.
40. Alusi
Adalah gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu dengan orang, tempat atau
peristiwa.
41. Eponim
Adalah gaya dimana seseorang namanya begitu sering dihubungakan dengan sifat
tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan suatu sifat tertentu sehingga
nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu.
42. Epitet
Adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari
seseorang atau sesuatu hal.
43. Sinekdoke
Pars Pro Tato
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagianhal untuk menyatakan
keseluruhan. Contoh : Saya belum melihat batang hidungnya
44. Metonimia
Adalah gaya bahasa yang menggunakan nama ciri tubuh, gelar atau jabatan
seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Ia menggunakan Jupiter jika pergi
ke sekolah
45. Antonomasia
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan
seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri
pertemuan ini.
46. Hipalase
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang
dimaksudkan. Contoh : ia masih menuntut almarhum maskawin dari Kiki puterinya
(maksudnya menuntut maskawin dari almarhum)
47. Ironi
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang
dimaksudkan. Contoh : Manis sekali kopi ini, gula mahal ya?
48. Sinisme
adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau sindiran tajam
49. Sarkasme
Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan.
Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat
masuk ketelinga
50. Satire
Adalah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu.
Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
51. Inuendo
Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
52. Antifrasis
Adalah gaya bahsa ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna
sebaliknya, yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri, atau kata-kata yang
dipakai untuk menangkal kejahatan, roh jahat, dan sebagainya.
Contoh : Engkau memang orang yang mulia dan terhormat
54. Simbolik
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-
benda lain sebagai simbol atau perlambang.
55. Tropen
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau istilah lain
terhadap pekerjaan yang dilakukan seseorang.
56. Alusio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pribahasa atau ungkapan.
57. Interupsi
adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang
disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat.
58. Eksklmasio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi.
59. Enumerasio
Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu
agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas.
Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu
nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar
dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu
membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
61. Anakronisme
Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam
karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu.
Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat
itu jam belum ada)
62. Okupasi
Adalah gaya bahasa yang menyatakan bantahan atau keberatan terhadap sesuatu
yang oleh orang banyak dianggap benar.
Contoh : Minuman keras dapat merusak dapat merusak jaringan sistem syaraf,
tetapi banyak anak yang mengkonsumsinya.
63. Resentia
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu yang tidak mengatakan tegas pada
bagian tertentu dari kalimat yang dihilangkan.