Anda di halaman 1dari 25

Majas – Macam-macam Majas, Pengertian, dan Contoh

Pengertian Majas
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan penulis untuk menyampaikan sebuah pesan
secara imajinatif dan kias. Hal ini bertujuan membuat pembaca mendapat efek tertentu
dari gaya bahasa tersebut yang cenderung ke arah emosional. Biasanya, majas bersifat
tidak sebenarnya alias kias ataupun konotasi.

Macam-macam Majas
Mengenai macam-macamnya, majas dapat dibagi menjadi empat kelompok besar, yaitu
majas perbandingan, pertentangan, sindiran, dan penegasan. Berikut ini ulasannya.

Majas Perbandingan
Jenis majas ini merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyandingkan atau
membandingkan suatu objek dengan objek lain melalui proses penyamaan, pelebihan,
ataupun penggantian. Dalam majas perbandingan, teman-teman akan menjumpai
beberapa subjenisnya.

1. Personifikasi
Gaya bahasa ini seakan menggantikan fungsi benda mati yang dapat bersikap layaknya
manusia.

Contoh Majas: Daun kelapa tersebut seakan melambai kepadaku dan mengajakku
untuk segera bermain di pantai.

2. Metafora
Yaitu meletakkan sebuah objek yang bersifat sama dengan pesan yang ingin
disampaikan dalam bentuk ungkapan.
Contoh: Pegawai tersebut merupakan tangan kanan dari komisaris perusahaan
tersebut. Tangan kanan merupakan ungkapan bagi orang yang setia dan dipercaya.

3. Asosiasi
Yaitu membandingkan dua objek yang berbeda, namun dianggap sama dengan
pemberian kata sambung bagaikan, bak, ataupun seperti.

Contoh: Kakak beradik itu bagaikan pinang dibelah dua. Artinya, keduanya memiliki
wajah yang sangat mirip.

4. Hiperbola
Yaitu mengungkapkan sesuatu dengan kesan berlebihan, bahkan hampir tidak masuk
akal.

Contoh: Orang tuanya memeras keringat agar anak tersebut dapat terus bersekolah.
Memeras keringat artinya bekerja dengan keras.

5. Eufemisme
Gaya bahasa yang mengganti kata-kata yang dianggap kurang baik dengan padanan
yang lebih halus.

Contoh: Tiap universitas dan perusahaan sekarang diwajibkan menerima difabel. Difabel
menggantikan frasa “orang cacat”.

6. Metonimia
Yaitu menyandingkan merek atau istilah sesuatu untuk merujuk pada pada benda
umum.

Contoh: Supaya haus cepat hilang, lebih baik minum Aqua. Aqua di sini merujuk pada
air mineral.

7. Simile
Hampir sama dengan asosiasi yang menggunakan kata hubungan bak,
bagaikan, ataupun seperti; hanya saja simile bukan membandingkan dua objek yang
berbeda, melainkan menyandingkan sebuah kegiatan dengan ungkapan.

Contoh: Kelakuannya bagaikan anak ayam kehilangan induknya.

8. Alegori
Yaitu membandingkan suatu objek dengan kata-kata kiasan.

Contoh: Suami adalah nakhoda dalam mengarungi kehidupan berumah tangga.


Nakhoda yang dimaksud berarti pemimpin keluarga.
9. Sinekdok
Gaya bahasa terbagi menjadi dua bagian, yaitu sinekdok pars pro toto dan sinekdok
totem pro parte. Sinekdok pars pro toto merupakan gaya bahasa yang menyebutkan
sebagian unsur untuk menampilkan keseluruhan sebuah benda. Sementara itu,
sinekdok totem pro parte adalah kebalikannya, yakni gaya bahasa yang menampilkan
keseluruhan untuk merujuk pada sebagian benda atau situasi.

Contoh:
Pars pro Toto: Hingga bel berbunyi, batang hidung Reni belum juga kelihatan.
Totem pro Parte: Indonesia berhasil menjuarai All England hingga delapan kali berturut-
turut.

10. Simbolik
Gaya bahasa yang membandingkan manusia dengan sikap makhluk hidup lainnya
dalam ungkapan.

Contoh: Perempuan itu memang jinak-jinak merpati.

Majas Pertentangan
Majas pertentangan merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kias yang
bertentangan dengan maksud asli yang penulis curahkan dalam kalimat tersebut. Jenis
ini dapat dibagi menjadi beberapa subjenis, yakni sebagai berikut.

1. Litotes
Berkebalikan dengan hiperbola yang lebih ke arah perbandingan, litotes merupakan
ungkapan untuk merendahkan diri, meskipun kenyataan yang sebenarnya adalah yang
sebaliknya.

Contoh: Selamat datang ke gubuk kami ini. Gubuk memiliki artian sebagai rumah.

2. Paradoks
Yaitu membandingkan situasi asli atau fakta dengan situasi yang berkebalikannya.
Contoh: Di tengah ramainya pesta tahun baru, aku merasa kesepian.

3. Antitesis
Yaitu memadukan pasangan kata yang artinya bertentangan.

Contoh: Film tersebut disukai oleh tua-muda.

4. Kontradiksi Interminis
Gaya bahasa yang menyangkal ujaran yang telah dipaparkan sebelumnya. Biasanya
diikuti dengan konjungsi, seperti kecuali atau hanya saja.

Contoh: Semua masyarakat semakin sejahtera, kecuali mereka yang berada di


perbatasan.
Majas Sindiran
Majas sindiran merupakan kata-kata kias yang memang tujuannya untuk menyindir
seseorang ataupun perilaku dan kondisi. Jenis ini terbagi menjadi tiga subjenis, yaitu
sebagai berikut.

1. Ironi
Yaitu menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan fakta yang ada.

Contoh: Rapi sekali kamarmu sampai sulit untuk mencari bagian kasur yang bisa
ditiduri.

2. Sinisme
Yaitu menyampaikan sindiran secara langsung.

Contoh: Suaramu keras sekali sampai telingaku berdenging dan sakit.

3.Sarkasme
Yaitu menyampaikan sindiran secara kasar.

Contoh: Kamu hanya sampah masyarakat tahu!

Majas Penegasan
Majas penegasan merupakan jenis gaya bahasa yang bertujuan meningkatkan
pengaruh kepada pembacanya agar menyetujui sebuah ujaran ataupun kejadian. Jenis
ini dapat dibagi menjadi tujuh subjenis, yaitu sebagai berikut.

1. Pleonasme
Yaitu menggunakan kata-kata yang bermakna sama sehingga terkesan tidak efektif,
namun memang sengaja untuk menegaskan suatu hal.

Contoh: Ia masuk ke dalam ruangan tersebut dengan wajah semringah.

2. Repetisi
Gaya bahasa ini mengulang kata-kata dalam sebuah kalimat.

Contoh: Dia pelakunya, dia pencurinya, dia yang mengambil kalungku.

3. Retorika
Yaitu memberikan penegasan dalam bentuk kalimat tanya yang tidak perlu dijawab.

Contoh: Kapan pernah terjadi harga barang kebutuhan pokok turun pada saat
menjelang hari raya?
4. Klimaks
Yaitu mengurutkan sesuatu dari tingkatan rendah ke tinggi.

Contoh: Bayi, anak kecil, remaja, orang dewasa, hingga orang tua seharusnya memiliki
asuransi kesehatan.

5. Antiklimaks
Berkebalikan dengan klimaks, gaya bahasa untuk antiklimaks menegaskan sesuatu
dengan mengurutkan suatu tingkatan dari tinggi ke rendah.

Contoh: Masyarakat perkotaan, perdesaan, hingga yang tinggi di dusun seharusnya


sadar akan kearifan lokalnya masing-masing.

6. Pararelisme
Gaya bahasa ini biasa terdapat dalam puisi, yakni mengulang-ulang sebuah kata dalam
berbagai definisi yang berbeda. Jika pengulangannya ada di awal, disebut sebagai
anafora. Namun, jika kata yang diulang ada di bagian akhir kalimat, disebut sebagai
epifora.
Contoh majas: Kasih itu sabar.
Kasih itu lemah lembut.
Kasih itu memaafkan.

7. Tautologi
Yaitu menggunakan kata-kata bersinonim untuk menegaskan sebuah kondisi atau
ujaran.

Contoh: Hidup akan terasa tenteram, damai, dan bahagia jika semua anggota keluarga
saling menyayangi.
Macam-macam Majas Lengkap
Beserta Contoh Kalimatnya
Kali ini kita akan bahas tentang macam macam majas lengkap beserta contoh
kalimatnya. Sebelum dimulai kita jelaskan dulu apa itu majas.
Majas adalah gaya bahasa perumpamaan atau kiasan yang pada
umumnya digunakan untuk menguatkan kesan suatu kalimat tertulis
atau lisan dan menimbulkan nuansa imajinatif bagi para
penyimaknya.
Bukan hanya dalam bahasa indonesia, Majas dibuat dengan memanfaatkan
kekayaan makna dari suatu bahasa. Macam-macam majas juga ditemukan dalam
banyak bahasa mulai dari bahasa Arab, bahasa Jerman, bahasa Inggris, bahasa
Arab dan lainnya
Macam macam majas lengkap beserta contohnya jempolkaki.com

Macam Macam Majas

Secara umum di Indonesia majas dibagi menjadi 4 macam turunan yaitu majas
perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran dan majas penegasa. Berikut ini
akan kita bahas mengenai macam-macam majas dan contohnya satu persatu.

Majas Perbandingan
Majas perbandingan sesuai namanya, majas ini menyatakan perbandingan untuk
meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar dan pembaca.
Berikut dibawah ini macam-macam dan contoh majas perbandingan.
majas perbandingan

1. Majas Perumpamaan (Asosiasi) dan Contoh Kalimatnya


Majas perumpamaan atau asosiasi dalah majas yang membandingkan sesuatu
dengan keadaan lainnya di karenakan persamaan sifat. atau sederhananya majas
yang membandingkan dua hal berbeda namun dianggap sama.

Ciri majas Asosiasi ini adalah adanya kata penghubung: ibarat, bagai, laksana,
seumpama, bagaikan, bak dan lain sejenisnya. Majas yang sering disebut majas
asosiasi ini seringkali digunakan dalam obrolan, maupun dalam penulisan. Berikut
contoh kalimat majas perumpamaan (Asosiasi):

 Semangatnya begitu keras bagaikan batu


 Tangisan anak itu bagai suara kaset kusut.
 Senyumnya manis bagai gula jawa
 Matamu bagai bintang kejora
 Otaknya encer seperti air
 Biacaranya seperti tong kosong
 Muka saudaranya bagai pinang dibelah dua
 Luar biasa larinya laksana busur lepas dari panah
 Keras suaranya seperti glegar petir
 Kemana mana berdua seperti perangko
 Kecepatan menghitung seperti kalkulator
 Bak mesin, dia tak pernah merasa capek
 Rambutnya bak mayang yang terurai
2. Majas Personifikasi dan Contoh Kalimatnya
Majas Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda mati seperti
seolah-olah memiliki sifat manusia. Majas ini membuat benda mati seperti dapat
melakukan sesuatu seperti yang dilakukan makhluk hidup. Berikut contoh kalimat
majas personifikasi
 Suara sirine ambulan meraung-raung membangunkan warga yang tengah tertidur
 Dedaunan melambai-lambai tertiup angin
 Peluit sang wasit menjerit panjang pertanda berakhirnya pertandingan
 Panas matahari mulai membakar kulit penonton
 Tanaman rambat itu melahap habis pagar depan rumah kami
 Pagar tembok itu menghalangi lari para pencuri
 Lampu jalanan mengawasi setiap langkahku
 Laptop ini menjadi saksi bisu jalanku menuju kesuksesan
 Nyanyian handphone mengagetkanku
 Rumput sintetis itu masih tetap bergoyang meski bola yang mengenainya sudah
lama lewat.
 Suasana senja membawaku ke lamunan masa laluku
 Terlihat di langit biru layangan terbang bebas
 Pepohonan bambu saling berbisik menambah suasana seram malam itu
 Sepatu ini selalu menemaniku kemanapun aku pergi
3. Majas Metafora dan Contoh Kalimatnya
Majas metafora ialah majas ayang mengungkapkan perbandingan analogis antara
dua hal yang berbeda. Bisa juga diartikan sebagai suatu majas yang dibuat dengan
frasa secara Implisit tidak berarti namun secara eksplisit dapat mewakili suatu
maksud lain berdasarkan pada persamaan ataupun perbandingan. Atau mudahnya
majas ini digunakan sebagai bentuk kata kiasan untuk mengungkapkan sesuatu.
Langsung saja berikut contoh kalimat majas metafora :

 Perasaanku sejernih embun pagi


 Dia adalah lelaki terkutuk
 Di desa ini bersih dari sampah masyarakat
 Dewi malam menunjukkan sinar cerahnya malam ini
 Doni sedang melihat video Raja hutan bertarung melawan ular besar
 Biasanya akhir tahun harga bahan pokok melambung tinggi
 Di hari yang sama, dua tahun lalu pasar klewer dilalap habis si raja merah.
 Sejak kelas satu dia menjadi bintang kelas yang tak terkalahkan
 Dia menjadi anak emas di kelas kami
 Jangan sampai kita berurusan dengan para lintah darat
 Tikus berdasi mulai kebakaran jenggot karena kroninya ada yang tertangkap
 Buah hati kami lahir 2 minggu lalu.
 Reni bersahabat karib dengan si kutu buku itu
 Politikus satu ini menjadi kutu loncat mencari dukungan partai
 Wahai para pelajar, jangan pernah sekalipun menyentuh pil setan apalagi
mengkonsumsinya
4. Majas Simbolik dan Contoh Kalimatnya
Majas simbolik berarti majas yang digunakan untuk melukiskan sesuatu dengan
menggunakan binatang, benda atau tumbuhan sebagai simbol. Umumnya simbol
yang dipakai dalam majas ini sudah dengan mudah dipahami banyak orang. berikut
contoh kalimat majas simbolik.
contoh-kalimat-majas-simbolik

 Pemerintah tidak mau dijadikan kambing hitam atas aksi demo 4 november kemarin
 Penyebab utama demo 4 november tidak dimeja hijaukan oleh pemerintah.
 Memang kelakuan para hidung belang yang pandai memelintir kata untuk menipu.
 Ingatlah, jaga baik kata katamu! mulutmu adalah harimaumu!
 Berpura pura meminta maaf seperti bunglon mencari celah melakukan kamuflase
 Perkataan dan perbuatannya menyerupai iblis.
 Ketika hari H, massa memburunya, tapi sang tersangka seperti kancil, licik, cerdas
dan sulit ditangkap.
5. Majas Alegori dan Contoh Kalimatnya
Majas alegori adalah majas yang digunakan untuk menjelaskan maksud tertentu
secara tidak langsung (non harfiah) namun masih saling berkaitan. Majas ini
menjelaskan suatu hal secara tersirat menggunakan perbandingan hal lain. Mirip
dengan majas metafora tetapi membandingkan secara keseluruhan / utuh. berikut
majas alegori dan contoh kalimatnya

 Berumah tangga itu diumpamakan seperti mengarungi samudra dengan bahtera,


terkadang dijumpai indahnya panorama yang begitu mempesona tapi tidak jarang
terkena hantaman ombak dan badai menerpa, membuat guncangan dahsyat ke kita.
 Dunia ini bagaikan tumbuhan hijau yang mampu menyihir mata setiap manusia yang
memandangnya. Sangat menakjubkan dan begitu indah. Tapi lambat laun ia akan
menguning kering yang pada akhirnya musnah
 Otak manusia laksana mata pisau, semakin dipakai semakin tajam dan membuatnya
semakin disegani manusia. Namun jika dibiarkan tergeletak begitu saja, lambat laun
akan tumpul, mengarat dan tidak lagi menyilaukan.
6. Majas Simile dan Contoh Kalimatnya
Majas simile adalah majas yang membandingkan secara eksplisit (jelas) antara dua
hal dengan menggunakan kata penghubung,layaknya, ibarat, umpama, bak, bagai
dan lain sebagainya. Dilihat sekilas majas ini mirip dengan majas perumpamaan /
asosiasi. Berikut contoh kalimat majas simile.
 Senyumanmu sungguh indah bagaikan bunga-bunga yang bermekaran
 Wanita itu begitu cantik bak bidadari yang baru turun dari khayangan
 Pendengaran anak itu sangat tajam seperti pendengaran kelinci.
 Sejuknya perkataan ibu bagaikan embun di pagi hari.
 Kau dan aku laksana minyak dan air. kita tak mungkin bisa bersatu
 Mereka bagaikan keyboard dan mouse yang tidak bisa dipisahkan
 Memberi nasihat kepada anak kecil tak ubahnya seperti mengukir diatas batu, akan
selalu di ingat selamanya.
7. Majas Metonimia dan Contoh Kalimatnya
Majas metonimia yaitu majas yang digunakan untuk menyebutkan satu kata dengan
kata lainnya yang masih berhubungan erat. Penjelasan mudahnya seperti
menggunakan merk atau nama khusus suatu benda sebagai pengganti benda lain
yang lebih umum. Lebih mudahnya kita lihat contoh kalimat majas metonimia berikut
ini.

 Perjalanan solo ke jakarta menggunakan garuda akan terasa lebih cepat (pesawat
terbang)
 Abang OB membawakan 5 gelas aqua untuk para tamu yang sedang menunggu (air
minum)
 Rojolele makin hari semakin mahal padahal upah buruh tak kunjung naik (beras)
8. Majas Sinekdoke dan Contoh Kalimatnya
Majas sinekdoke adalah gaya bahasa yang menyebutkan bagian untuk
menggantikan keseluruhan atau sebaliknya menyebutkan keseluruhan untuk suatu
bagian. Terdapat dua jenis majas ini, yaitu majas sinekdoke pars pro toto dan
sinekdoke totem pro parte. berikut penjelasan dan contoh kalimatnya

Majas Sinekdo pars pro toto, atau diartikan majas yang menyatakan suatu bagian
untuk keseluruhan. contoh kalimatnya yaitu
 Perkepala diharuskan membayar Rp. 25.000 untuk bisa masuk ke bioskop tersebut
 Hingga detik ini belum terlihat batang hidung anak itu.
Majas Sinekdoke totem pro parte, kebalikan dari majas sebelumnya.
menggambarkan keseluruhan untuk suatu bagian hal. berikut contoh kalimatnya.
 Dalam pertandingan bulutangkis yang digelar semalam, Indonesia sukses bisa
memenangi laga bergengsi tersebut.
 Solo akhirnya menjuarai cabang olahraga atletik di PON tahun ini.
Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah majas yang biasa digunakan untuk menyatakan suatu
hal yang sebenarnya dengan istilah yang berlawanan. Penggunaan majas
pertentangan ditujukan untuk mendapatkan kesan yang diterima oleh pembaca atau
pendengar tentang hal yang disampaikan. Berikut ini macam macam majas
pertentangan
majas-pertentangan

1. Majas Paradoks dan Contoh Kalimatnya


Majas paradoks yaitu gaya bahasa yang menyajikan pertentangan antara
pernyataan dengan fakta yang ada. Diantara sekian majas, majas paradoks cukup
sering dijumpai dalam sebuah roman atau novel. Berikut beberapa contoh kalimat
majas paradoks.

 Entahlah, dia selalu merasa sendirian ditengah kebisingan kota jakarta ini.
 Ketegangan membuat semua orang kepanasan di ruang ber AC ini
 Ditengah keributan yang ditimbulkan provokator selalu ada orang yang tetap tenang
berkepala dingin.
 Tubuh tua kakek selalu dipenuhi dengan semangat jiwa muda yang terus membara.
 Saking tampannya anak ini, sampai sampai tidak ada satupun gadis yang
menyukainya.
 Soal ujian ini terlalu mudah hingga tak ada satu pun yang bisa mengerjakannya
2. Majas Antitesis dan Contoh Kalimatnya
Majas antitesis adalah majas yang menyajikan pasangan kata berlawanan makna.
Pasangan kata ini disajikan secara berurutan. Berikut contoh kalimat majas antitesis.
contoh-majas-antitesis

 Malam ini baik tua muda, orang dewasa maupun anak -anak semuanya larut dalam
suasana gembira menyambut 17 Agustus
 Jaminan masuk surga bukan karena miskin kaya
 Besar kecil penghasilan kita jangan lupa untuk tetap bersedekah.
3. Majas Litotes dan Contoh Kalimatnya
Majas litotes adalah gaya bahasa dengan ungkapan yang dikecilkan atau
direndahkan daripada kenyataannya. Tujuan penggunaan majas ini adalah cara
untuk merendahkan diri dihadapan pembaca atau pendengarnya. berikut ini contoh
kalimat dengan majas litotes.

 Mengapa kamu bertanya kepada orang dungu seperti aku ini?


 Mampirlah sebentar di gubuk kami ini
 Makanlah seadanya, sekedar penghilang lapar
 Tolong terimalah pemberian yang tidak berharga ini
 Aku tinggal di sebuah rumah yang hanya beralaskan tanah dan beratapkan langit
 Ayahku akan mengadakan perayaan kecil-kecilan untuk memperingati kelahiran
adikku
 Tubuh renta ini tidak pantas mendapatkan penghargaan sebagai orang terkuat.
 Kami hidup dari usaha kecil kecilan yang dijalankan satu keluarga.
 Aku hanya peria kecil dengan impian dan harapan besar.
 Jika dia memiliki harta yang melimpah, apalah dayaku yang hanya punya cinta dan
kasih sayang.
4. Majas Hiperbola dan Contoh Kalimatnya
Majas Hiperbola adalah gaya bahasa dengan ungkapan yang melebih-lebihkan dari
kenyataan aslinya. Majas ini membuat akan meninggalkan kesan kuat pada
pembaca dan pendengarnya sehingga dapat menarik perhatian. Berikut ini contoh
kalimat majas hiperbola

 Ini adalah daftar karya-karya anak negeri yang mampu mengguncang dunia
 Suara deru langkah para prajurit mengalahkan kebisingan suara kereta api ini.
 Andi berlari pulang secepat kilat ketika mendengar kabar ayahnya pulang dari
Australia.
 Luasnya samudera akan ku selami demi mencari keberadaan dirimu
 Di Dubai gedung gedung dibangun hingga mencapai langit tertinggi.
 Perasaanku teriris-iris oleh sembilu ketika melihat ibuku harus bekerja keras demi
sesuap nasi untuk menghidupi kita.
 Akhirnya setelah setengah mati berjuang, soal matematika ini selesai juga
 Puluhan bahkan ratusan juta miliar pun tak akan sanggup membeli kebahagiaan
sederhana ini.
 Jeritan hati ini terdengar hingga langit ke tujuh.
Majas Penegasan
Majas Penegasan adalah majas yang digunakan untuk menyatakan suatu hal
secara tegas guna meningkatkan pemahaman dan kesan bagi para pembaca dan
pendengar. berikut macam macam majas penegasan dan contoh kalimatnya.

majas-penegasan

1. Majas Pleonasme dan Contoh Kalimatnya


Majas Pleonasme adalah majas yang digunakan dengan menyatakan suatu hal
yang sudah jelas tetapi tetap di beri tambahan kata lain untuk mempertegas
maksudnya. Contoh kalimat majas pleonasme

 Lekas turun ke bawah, jika kau masih ingin mendapatkan jatah makan (turun ke
bawah)
 Para pelajar yang tengah melakukan tawuran langsung mundur kebelakang ketika
polisi datang (mundur ke belakang)
 Mendadak kelas menjadi sunyi senyap, saat mendengar langkah guru mendekat.
 Aku menyaksikan kejadian itu dengan mata kepalaku sendiri
 Friska riang gembira ketika kekasihnya datang melamar dirinya.
 Dewi berkunjung ke tempat wisata di Solo, seperti Keraton Kasunanan, Pasar
Klewer, Kampung batik, Masjid Agung Solo dan masih banyak lagi.
 Kakek datang dari desa membawa beraneka ragam macam buah.
2. Majas Repetisi dan Contoh Kalimatnya
Majas Repetisi adalah majas pengulangan suatu kata dalam beberapa frasa dengan
tujuan menegaskan suatu maksud. Berikut contoh kalimat majas repetisi.

 Dialah satu-satunya yang ku nanti, satu-satunya yang ku tunggu, satu-satunya yang


kuharap datang untuk menghiburku
 Cinta itu seru, cinta itu asik, cinta itu rumit tapi cinta juga bisa memabukkan jadi
berhati hatilah jika sudah mengenal cinta
 Main game, main game, main game hanya itu saja yang kamu lakukan sehari hari.
Sana keluar cari angin biar sehat.
 Dia, dia dan dia saja yang ada dalam pikiranku saat ini.
 Siti terus belajar, belajar dan belajar hanya untuk mengejar beasiswa untuk siswa
berperstasi
3. Majas Tautologi dan Contoh Kalimatnya
Majas Tautologi adalah gaya bahasa dengan mengulang kata dalam sebuah kalimat
untuk beberapa kali dengan tujuan sebagai penegasan maksud. Berikut contoh
kalimat yang menggunkaan majas Tautologi

 Hancur-luluh hatiku, ketika enkau putuskan semua jalinan cinta kita


 Betapa sepi malam ini, betapa sunyi pengharapan ini.
 Tetap bersamamu di dalam suka di dalam duka, waktu bahagia, waktu merana,
masa tertawa masa kecewa
 Kau memang kuat. Kau memang kekar. Kau memang kuasa.
 Betapa sepi malam ini, betapa sunyi pengharapan ini
4. Majas Retorik dan Contoh Kalimatnya
Majas retorika adalah gaya bahasa yang berupa kalimaat tanya tetapi sebetulnya tak
perlu untuk dijawab. Majas ini berfungsi untuk penegasan sekaligus Sindiran. Berikut
contoh kalimat menggunakan majas retorik

contoh kalimat majas-retorik


 Sholat jum’at dilakukan hari apa?
 Apa ini orang yang selalu kamu sebut sebut itu?
 Waktu kemarin jatuh dari atap apakah itu sakit?
 Siapa yang bilang cita cita bisa digapai cukup dengan sekolah saja?
 Benar begitu? kamu tidak perlu uang ini padahal kebutuhanmu masih banyak?
5. Majas paralelisme dan Contoh Kalimatnya
Makas paralelisme adalah bentuk majas perulangan yang biasanya hanya
digunakan untuk penegasan makna frase dalam sebuah puisi. Berikut ini contoh
kalimat majas paralelisme

Sungguh aku mendengar


Sungguh aku melihat
Sungguh aku merasakan
Sungguh aku merinduimu
Sungguh aku mencintaimu
6. Majas Klimaks dan Contoh Kalimatnya
Majas Klimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan lebih dari dua hal secara
berurutan dengan tingkatan semakin lama semakin meningkat. Berikut ini contoh
kalimat menggunakan majas klimaks.

 Hari itu semua orang mulai dari bayi, anak anak, remaja, orang dewasa hingga orang
tua ikut turun ke jalan melakukan aksi demo menuntut seorang penista agama yang
notabene seorang gubernur
 Kepala desa, camat, bupati, walikota, gubernur, sampai presiden harusnya dipilih
berdasar kemampuannya.
 Dari mulai rakyat jelata, orang biasa, polisi, tentara, tokoh masyarakat sampai para
ulama memberikan pernyataan atas apa yang dikatakan sang gubernur.
 Di toko itu tersedia barang dengan harga bervariasi mulai dari Rp 25.000 sampai
yang harga Rp 2.500.000
7. Majas Antiklimaks dan Contoh Kalimatnya
Majas antiklimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan lebih dari 2 hal secara
berturut-turut dengan tingkatan yang semakin lama semakin menurun. berikut
contoh kalimat majas antiklimaks

 Setiap senin, kepala sekolah, guru, staf dan para siswa di SMK N 2 Surakarta rutin
melakukan upacara bendera di pagi hari
 Tersedia ukuran baju dari mulai XXL, XL, L, M sampai yang terkecil S
 Segenap jajaran dari yang paling atas, kepala sekolah, guru, wali murid, siswa hadir
di perpisahan minggu kemarin.
 Tak peduli kamu tua, muda atau masih anak-anak, merokok itu tidak baik untuk
kesehatan.
Majas Sindiran
Majas sindiran adalah majas yang ditujukan untuk menyatakan sindiran pada
pendengar atau pembacanya. Majas ini bertujuan untuk merubah perilaku
seseorang.Majas ini dibagi menjadi tiga. Berikut ini macam macam majas sindiran
beserta contoh kalimatnya.
majas-sindiran-jempolkaki-com

1. Majas Ironi dan Contoh Kalimatnya


Majas ironi yaitu majas yang digunakan dengan menyatakan sesuatu hal secara
bertentangan dengan kenyataan. Majas ini ketika diungkapkan terdengar seperti
pujian tetapi sebetulnya bermakna negatif/sindiran. Berikut contoh kalimat majas
ironi

 Bau badanmu harum sekali, sampai sampai aku tak tahan.


 Wah tulisanmu terlalu indah hinga tidak ada seorangpun bisa membacanya kecuali
dia
 Dia memang anak yang rajin, tugas dari guru menggunung tak tersentuh
 Ini baru namanya siswa teladan, jarang masuk, sekalinya masuk selalu terlambat.
 Bagus sekali kata katamu. sampai sampai siapapun yang mendengarnya merasa
sakit hati
 Kamu memang hebat, sungguh keren layak diagungkan, kamu bisa menipu seluruh
rakyatmu dan menganggapmu sebagai dewa
 Kamu anak yang beruntung setiap hari kedua orangtuamu menghajar dirimu
2. Majas Sarkasme dan Contoh Kalimatnya
Majas sarkasme adalah majas sindiran yang disampaikan dengan konotasi paling
kasar. majas ini lazimnya hanya diucapkan oleh orang yang sedang marah besar.
Berikut contoh kalimat bermajas sarkasme
contoh kalimat bermajas-sarkasme

 Sikapmu membuatku muntah. Pergi Kau!


 Dasar Bodoh! kerja beginian saja kau tak becus!
 Kau lelaki kere! menyesal aku pernah mengenalmu!
3. Majas Sinisme dan Contoh Kalimatnya
Majas sinisme adalah majas yang dipakai dengan menyatakan sindiran secara tidak
langsung atau implisit. berikut contoh kalimat bermajas implisit

 Sungguh tidak pantas kata kata seperti itu diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu
 Lama kelamaan aku bisa gila bila terus melihat tingkah lakumu yang memuakkan itu.
 Kan sudah aku bilang jangan mencari hanya dari kecantikan, sekarang baru
ketahuan kan yang kau pilih itu transgender
 Aku bangga mendapatkan nilai 8 dari jerih payah sendiri daripada kamu mendapat
nilai sempurna dengan cara curang
Baca juga

1. Contoh Majas Personifikasi dan Artinya beserta Contoh Puisinya


2. Jual Kurma Muda
MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA)
Berikut 63 Majas secara keseluruhan maksud dan contoh untuk memperjelasnya.

1. Klimaks
Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut
semakin lama semakin meningkat.

Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan


pengalaman harapan.

2. Antiklimaks
Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lma
semakin menurun.
Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak
terkenal namanya

3. Paralelisme
Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris  atau
kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang

4. Antitesis
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan
maknanya.

Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban
terhadap keamanan bangsa.

Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap
penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai

5. Epizeuksis
Adalah repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang
beberapa kali berturut-turut.

Contoh : Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan
kita.

6. Tautotes
Ada;aj repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi.

Contoh : kau menunding aku, aku menunding kau, kau dan aku menjadi seteru

7. Anafora
Adalah repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap garis.

Contoh : Apatah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang masa

8. Epistrofora
Adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada akhir kalimat
berurutan Contoh : Bumi yang kau diami, laut yang kaulayari adalah puisi,

Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki adalah puisi

9. Simploke
Adalah repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut.

Contoh : Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini judes,
aku bilang terserah aku.

10. Mesodiplosis
Adalah repetisi di tengah-tengah baris-baris atau beberapa kalimat berurutan.

Contoh : Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis jangan mencari
perawannya sendiri.
11. Epanalepsis
Adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat,
mengulang kata pertama.

Contoh : Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.

12. Anadiplosis
Adalah kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau
frasa pertama dari klausa berikutnya.

Contoh : Dalam baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang
ada.

13. Aliterasi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.

Contoh : Keras-keras kena air lembut juga

14. Asonansi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.

Contoh : Ini luka penuh luka siapa yang punya

15. Anastrof atau Inversi
Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului
subejeknya karena lebih diutamakan.

Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.

16. Apofasis atau Preterisio
Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi
tampaknya menyangkal.

Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah
menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara

17. Apostrof
Adalah gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada
sesuatu yang tidak hadir.

Contoh : Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air
bercinta ini berilah agar kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti
yang pernah kau perjuangkan

18. Asindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan
kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan.

Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan


orang melepaskan nyawa.

19. Polisindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut dengan menggunakan
kata penghubung.

Contoh : Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak
menyerah pada gelap dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?

20. Kiasmus
Adalah gaya bahasa  yang terdiri dari dua bagian, yang bersifat berimbang, dan
dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa dan klausanya itu terbalik bila
dibandingkan dengan frasa atau klausa lainnya.

Contoh : Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk
melanjutkan usaha itu.

21. Elipsis
Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang
dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca.

Contoh : Risalah derita yang menimpa ini.

22. Eufimisme
Adalah gaya bahasa  penghalus untuk menjaga kesopanan atau menghindari
timbulnya kesan yang tidak menyenangkan.

Contoh : Anak ibu lamban menerima pelajaran

23. Litotes
Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan
merendahkan diri

Contoh : Mampirlah ke gubukku!

24. Histeron Proteron


adalah gaya bahasa yang merupakan kebailikan dari sesuatu yang logis atau
kebalikan dari sesuatu yang wajar.

Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai
yang luas dengan pasir putihnya

25. Pleonasme
Adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan dengan kata-kata yang
maknanya sudah tercakup dalam kata yang diterangkan atau mendahului.

Contoh : Darah merah membasahi baju dan tubuhnya

26. Tautologi
Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau
mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului.

Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
27. Parifrasis
Adalah gaya bahasa yang menggantikan sebuah kata dengan frase atau
serangkaian kata yang sama artinya.

Contoh : Kedua orang itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan


tempat itu

28. Prolepsis atau Antisipasi


Adalah gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau
sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi.

Contoh : Keua orang tua itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan
tempat itu.

29. Erotesis atau Pertanyaan Retoris


Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan
untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama
sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban.

Contoh : inikah yang kau namai bekerja?

30. Silepsis dan Zeugma


Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan
menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah
satunya mempunyai hubungan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya
hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama.

Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada


kami.

31. Koreksio atau Epanortosis


Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian
memperbaikinya.

Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.

32. Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang memberikan pernyataan yang berlebih-lebihan.

Contoh : Kita berjuang sampai titik darah penghabisan

33. Paradoks
Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan,
namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda.

Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.

34. Oksimoron
adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan
kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh : Keramah-tamahan yang bengis

35. Asosiasi atau Simile


Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai
dengan keadaan yang dilukiskannya.

Contoh : Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam

36. Metafora
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda tertentu dengan benda lain
yang mempunyai sifat sama.

Contoh : Jantung hatinya hilang tiada berita

37. Alegori
adalah gaya bahasa yang membandingkan kehidupan manusia dengan alam.

Contoh : Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman.

38. Parabel
Adalah gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh karangan dengan
secara halus tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup, falsafah hidup yang
harus ditimba di dalamnya.

Contoh : Cerita Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap benar

39. Personifikasi
Adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup.

Contoh : Hujan itu menari-nari di atas genting

40. Alusi
Adalah gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu dengan orang, tempat atau
peristiwa.

Contoh : Pkartini kecil itu turut memperjuangkan haknya

41. Eponim
Adalah gaya dimana seseorang namanya begitu sering dihubungakan dengan sifat
tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan suatu sifat tertentu sehingga
nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu.

Contoh : Hellen dari Troya untuk menyatakan kecantikan.

42. Epitet
Adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari
seseorang atau sesuatu hal.

Contoh : Lonceng pagi untuk ayam jantan.

43. Sinekdoke
 Pars Pro Tato
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagianhal untuk menyatakan
keseluruhan. Contoh : Saya belum melihat batang hidungnya

 Totem Pro Parte


Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk menyatakan sebagian.
Contoh : Thailand memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSi
Harimau

44. Metonimia
Adalah gaya bahasa yang menggunakan nama ciri tubuh, gelar atau jabatan
seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Ia menggunakan Jupiter jika pergi
ke sekolah

45. Antonomasia
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan
seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri
pertemuan ini.

46. Hipalase
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang
dimaksudkan. Contoh : ia masih menuntut almarhum maskawin dari Kiki puterinya
(maksudnya menuntut maskawin dari almarhum)

47. Ironi
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang
dimaksudkan. Contoh : Manis sekali kopi ini, gula mahal ya?

48. Sinisme
adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau sindiran tajam

Contoh : Harum bener baumu pagi ini

49. Sarkasme
Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan.

Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat
masuk ketelinga

50. Satire
Adalah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu.

Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!

51. Inuendo
Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.

Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya

52. Antifrasis
Adalah gaya bahsa ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna
sebaliknya, yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri, atau kata-kata yang
dipakai untuk menangkal kejahatan, roh jahat, dan sebagainya.
Contoh : Engkau memang orang yang mulia dan terhormat

53. Pun atau Paronomasia


Adalah kiasan dengan menggunakan kemiripan bunyi.

Contoh : Tanggal satu gigi saya tinggal satu

54. Simbolik
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-
benda lain sebagai simbol atau perlambang.

Contoh : Keduanya hanya cinta monyet.

55. Tropen
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau istilah lain
terhadap pekerjaan yang dilakukan seseorang.

Contoh : Untuk menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara


botol minuman.

56. Alusio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pribahasa atau ungkapan.

Contoh : Apakah peristiwa Turang Jaya itu akan terulang lagi?

57. Interupsi
adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang
disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat.

Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.

58. Eksklmasio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi.

Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.

59. Enumerasio
Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu
agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas.

Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu
nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar
dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu
membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.

60. Kontradiksio Interminis


Adalah gaya bahasa yang memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan apa
yang telah dikemukakan sebelumnya.

Contoh : semuanya telah diundang, kecuali Sinta.

61. Anakronisme
Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam
karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu.

Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat
itu jam belum ada)

62. Okupasi
Adalah gaya bahasa yang menyatakan bantahan atau keberatan terhadap sesuatu
yang oleh orang banyak dianggap benar.

Contoh : Minuman keras dapat merusak dapat merusak jaringan sistem syaraf,
tetapi banyak anak yang mengkonsumsinya.

63. Resentia
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu yang tidak mengatakan tegas pada
bagian tertentu dari kalimat yang dihilangkan.

Contoh : “Apakah ibu mau….?”

Anda mungkin juga menyukai