Anda di halaman 1dari 24

Kelas : 8

Pelajaran : Bahasa Indonesia


Week : 1 dan 2
Topik : Puisi
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika
menulis puisi

Diksi
Gaya bahasa
Rima/persajakan
Citraan/imaji
Bandingkan dua petikan puisi ini!
Cinta datang tanpa Terbang dan terbanglah
tersangka wahai cinta
Sakit dari segala sakit Cari dan temukan
Bunga dari segala aroma
Tempat-tempat yang
Keindahan dari segala rasa
penuh dengan kasih
sayang
DIKSI
Diksi adalah pilihan kata yang akan
digunakan dalam penulisan puisi.
Tema : keindahan laut
Kapal, ombak, sampah, biru, pohon kelapa,
pasir, matahari terbenam/terbit, ikan, air,
putri duyung, angin, karang, perahu, mutiara,
rumput laut, pedagang, nelayan, pelabuhan,
plankton, cemara, burung, dll.
Kriteria diksi dalam puisi
● Berhubungan dengan tema puisi.
Kata ‘pedagang’ tentu kurang berhubungan dengan
tema ‘keindahan laut’.
● Diksinya khas/unik/menarik.
Untuk menggambarkan bahwa ‘cinta terkadang bisa
menyakitkan’, seorang penyair menulis ‘Dialah badai
yang menghempaskan segala benteng’
● Memiliki makna yang dalam/kuat.
Chairil Anwar lebih memilih kata ‘Aku’ daripada kata
‘Saya’ untuk judul puisinya karena makna kata ‘aku’
terasa lebih kuat/dalam maknanya dibandingkan
kata ‘saya’.
Majas

Majas adalah gaya bahasa yang digunakan


untuk memperindah sebuah karya tulis
(puisi, pidato, dsb.)
Secara umum, majas dibagi empat macam :
A. Majas Perbandingan
B. Majas Sindiran
C. Majas Penegasan
D. Majas Pertentangan
Majas Personifikasi

Majas yang melukiskan suatu benda


dengan memberikan sifat-sifat manusia
kepada benda mati sehingga seolah-olah
mempunyai sifat seperti manusia atau benda
hidup.
Contoh :
Angin berbisik menyampaikan salamku
padanya.
Majas Metafora

Majas yang melukiskan sesuatu dengan


perbandingan langsung dan tepat atas dasar
sifat yang sama.
Contoh :
Raja siang telah pergi ke peraduannya.
(raja siang = matahari)
Majas Hiperbola

Majas yang melukiskan sesuatu dengan


mengganti peristiwa/tindakan sesungguhnya
dengan kata-kata yang lebih hebat
pengertiannya untuk menyangatkan arti.

Contoh :
Cintaku membara setiap melihat wajahmu.
Majas Litotes

Majas yang melukiskan keadaan dengan


kata-kata yang berlawanan artinya dengan
kenyataan yang sebenarnya guna
merendahkan diri.
Contoh :
Perjuangan kami hanyalah setitik air dalam
samudera luas.
Majas Simbolik

Majas yang melukiskan sesuatu dengan


memperbandingkan benda-benda lain
sebagai simbol atau perlambang.

Contoh :
Melati ! lambang kesucian
Bunga ! lambang kecantikan
Majas Repetisi

Majas penegasan yang melukiskan sesuatu


dengan mengulang kata atau beberapa kata
berkali-kali.
Contoh :
Cinta adalah keindahan
Cinta adalah kebahagiaan
Cinta adalah pengorbanan
Majas Paralelisme
Majas penegasan seperti repetisi tetapi dipakai
dalam puisi. Paralelisme dibagi dua :
a. Anafora
bila kata/frase yang diulang terletak di awal
baris/larik.
contoh :
Kalau’lah diam malam yang kelam
Kalau’lah tenang sawang yang lapang
Kalau’lah lelap orang di lawang
b. Epifora
bila kata/frase yang diulang terletak di
akhir baris/larik.
contoh :
Kalau kau mau, aku akan datang
Jika kau kehendaki, aku akan datang
Bila kau minta, aku akan datang
c. Gabungan
bila kata/frase yang diulang terletak di
awal dan akhir baris sekaligus.
contoh :
Kami jemu pada lagu
Kami benci pada lagu
Kami runtuh karena lagu
-Awal baris (anafora)
Sajak ini mengingatkan …
Sajak ini melupakan …
Sajak ini melupakan ….
-Tengah baris
sungai pergi ke laut membawa …
laut pergi ke laut membawa …
awan pergi ke hujan membawa …
-Dalam satu baris
dan berebut menyebut nama Allah
Rima / Persajakan

Persamaan bunyi dalam


puisi untuk menimbulkan
efek irama, estetika, dan
suasana tertentu.
Rima Akhir
RIMA BEBAS
Rima yang tidak berpola / beraturan

Angin kencang datang dari jiwa


Air berpusar dan gelombang naik
Memukul hati kita yang telanjang
Dan menyelimuti dengan kegelapan
RIMA BERATURAN
Rima yang berpola / beraturan (aaaa, abab,
aabb, abba, dsb).

Pagiku hilang sudah melayang


Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi
CITRAAN / IMAJI

Bayangan, khayalan, pikiran,


gambaran.
Citraan berfungsi untuk menggugah
perasaan, merangsang imajinasi,
dan menggugah pikiran di balik
sentuhan indera.
Jenis – jenis Citraan
● Citraan visual (penglihatan)
● Citraan auditif (pendengaran)
● Citraan kinestetik (gerak)
● Citraan termal (rabaan/peraba)
● Citraan penciuman
● Citraan perasaan
● Citraan pencecapan (lidah)
DEWA TELAH MATI
(Subagio Sastrowardojo)

Tak ada dewa di rawa-rawa ini


Hanya gagak yang mengakak malam hari
Dan siang terbang mengitari bangkai
Pertapa yang terbunuh dekat kuil
-----------
Baris pertama = citraan visual (tak ada)
Baris kedua = citraan auditif (mengakak)
Baris ketiga = citraan kinestetik (terbang) dan
penciuman (bangkai)

Baris keempat = citraan visual (dekat kuil)


Buatlah sebuah puisi bertema
bebas dengan memperhatikan
penggunaan diksi, majas,
citraan, dan rimanya!

Kerjakan di word lalu kirim ke


GCR!
Ada
Pertanyaan ???

Anda mungkin juga menyukai