Ada yang
berbentuk tulisan, gambar atau lukisan, suara, dan masih banyak lagi. Puisi
menjadi salah satu karya seni dalam wujud tulisan yang kemudian
disampaikan secara lisan. Ada beragam tema puisi yang bisa dibawakan,
salah satunya puisi tentang alam.
Puisi tentang alam berarti segala puisi yang menjelaskan atau menceritakan
alam sekitar. Untuk menyampaikan makna atau pesan puisi tentang alam
dengan benar, ada sejumlah metode penyampaian dan cara menulis yang
perlu diperhatikan. Penasaran apa saja contoh puisi tentang alam beserta
metode penyampaian yang bisa digunakan? Berikut artikelnya!
Pengertian Puisi
Mengutip eprints.uny.ac.id, Schmitt dan Viala menyatakan masyarakat Yunani
memandang puisi sebagai seni pencipta bahasa yang berbeda dari
pemakaian bahasa-sehari-hari. Briolet juga menjelaskan puisi melalui istilah
syair yang berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti hasil karya atau
benda yang dibangun.
1. Tema
Struktur batin puisi yang eprtama adalah tema, gagasan pokok yang
diungkapkan penyair dalam puisinya. Tema berfungsi sebagai landasan
utama penyair dalam puisinya yang kemudian menjadi kerangka
pengembangan sebuah puisi.
2. Perasaan
Dalam membuat puisi. ekspresi perasaan penyair diperlukan agar karya
sastra yang dibuat mampu mewakili perasaan tersebut. Ekspresi yang
digunakan beragam, dapat berupa kerinduan, kegelisahan, hingga
kekhawatiran. Secara singkat, perasaan berarti ekspresi yang ingin
diungkapkan penyair melalui puisi.
4. Amanat
Struktur batin terakhir dari puisi adalah amanat, pesan tersirat di balik kata-
kata yang tersusun atau tema yang diungkapkan. Penyampaian amanat
dapat disampaikan secara sadar atau tidak sadar dalam karyanya. Umumnya,
amanat menjadi salah satu hal yang mendorong penyair untuk menciptakan
puisinya.
1. Membacakan Puisi
Sesuai namanya, membacakan puisi berarti menyampaikan puisi melalui
ucapan dengan bahasa lisan. Ketika menggunakan metode ini. teks puisi
dapat dibawa ke tempat pementasan.
2. Deklamasi Puisi
Metode penyampaian puisi tentang alam selanjutnya adalah deklamasi puisi.
Penyampaiannya sama-sama lisan seperti membacakan puisi, tetapi
disampaikan dengan penghayatan dan luapan jiwa yang lebih besar daripada
membacakan puisi. Dalam hal ini, teks puisi harus dihafal dan tidak dibawa
saat pementasan.
3. Pertunjukan Puisi
Penyampaian puisi dalam bentuk pertunjukkan dibagi menjadi dua, yaitu
musikalisasi puisi dan dramatisasi puisi. Musikalisasi puisi berarti puisi diubah
menjadi lagu, sedangkan dramatisasi puisi berarti disertai dengan gerakan
atau peran tokoh sesuai peristiwa yang terjadi dalam puisi.
1. Sajak Matahari
Karya: W.S. Rendra
Matahari terbenam atau sunset di Jembrana, Bali. Foto: Pantai Baluk Rening
menjadi salah satu spot terbaik melihat matahari terbenam atau sunset di
Jembrana, Bali. Pantai ini terletak di Desa Baluk, Kecamatan Negara,
Jembrana. (I Putu Adi Budiastrawan)
Matahari bangkit dari sanubariku
Menyentuh permukaan samudra raya.
Matahari keluar dari mulutku, menjadi pelangi di cakrawala
Wajahmu keluar dari jidatku, wahai kamu, wanita miskin!
Satu juta lelaki gundul keluar dari hutan belantara, tubuh mereka terbalut
lumpur dan Kepala mereka berkilatan memantulkan cahaya matahari
Mata mereka menyala tubuh mereka menjadi bara dan mereka membakar
dunia
Matahari adalah cakra jingga yang dilepas tangan Sang Krishna
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu, ya, umat manusia!
2. Pancuran 7 Abadi
Karya: Dede Aditnya Saputra
4. Siapakah
Karya : Acep Zamzam Noor
5. Hutan Karet
Karya Joko Pinurbo
Sungai Mississippi
Lebar dan keruh
Bunyi-bunyi sepi
Amat gemuruh
Ladang-ladang jagung
Rawa-rawa dukana
Serangga mendengung
Sampaikah suara
7. Pesan Alam
Karya: Haidi S
Ilustrasi puisi tentang alam. Foto: Andhika-detikcom
Bencana ini mengajarkan kita
Bagaimana rasanya terpenjara
Di tempat yang disebut rumah
Yang perlahan membuat
8. Sabana
Karya : Umbu Landu Paringgi
Sabana
memburu fajar
yang mengusir bayang-bayangku
menghadang senja
yang memanggil petualang
sabana sunyi
di sini hidupku
sebuah gitar tua
seorang lelaki berkuda
sabana tandus mainkan laguku
harum nafas bunda
seorang gembala berpacu
lapar dan dahaga
kemarau yang kurindu dibakar matahari
hela jiwaku risau
karena kumau lebih cinta
hunjam aku ke bibir cakrawala
9. Mentari Pagi
Karya: Ayu Amanda
10. Pendakian
Karya: Fadhal. M
mencintai air
harus menjadi ricik
mencintai gunung
harus menjadi terjal
mencintai api
harus menjadi jilat
mencintai cakrawala
harus menebas jarak
mencintai-Mu
harus menjelma aku
Penjelasan: Sastrawan yang terkenal dengan karya Hujan di Bulan Juni ini,
menawarkan cara mencintai dalam tulisannya. Termasuk cara mencintai
seorang hamba pada Tuhan yang membutuhkan kesungguhan.
14. Melupakan
Di tempat surgawi
Tanahku subur penjajah suka buahku
Penjelasan: Dalam puisi ini, penyair prihatin pada kelakuan manusia terhadap
alam. Manusia buang sampah sembarangan, menbang pohon, serta
mengutamakan kepentingan pribadi padahal tahu risiko dari kelakuannya.
Bumiku...
Dulu kau begitu hijau menawan
Pohon pohon sangat rindang
Burung burung terbang melintasi awan
19. Senja
Karya: Arinal Khusna
Penjelasan: Senja dalam puisi dilukiskan sebagai awalan malam yang sunyi
dan gelap. Penulis mengidentikkan malam yang hitam dengan kesedihan dan
kepastian layaknya penghujung hari.
1. Persiapan
Cara atau langkah pertama dalam menulis puisi tentang alam adalah
persiapan. Dalam hal ini, penyair harus mencari bahan-bahan atau sumber
tulisan yang dapat digunakan. Persiapan dapat dilakukan dengan pengayaan
materi, mencari momen puitik yang menyentuh perasaan, dan lainnya.
2. Inkubasi
Setelah bahan-bahan terkumpul, ada tahapan inkubasi atau pengendapan
materi. Tahap ini dilakukan sambil melakukan proses penyusunan puisi.
3. Iluminasi
Ketika semua bahan yang dikumpulkan telah siap untuk dibuat ke dalam
tulisan, cara selanjutnya yang perlu dilakukan adalah iluminasi atau
perwujudan. Pada tahap ini, semua ide yang telah diorganisasi dituangkan ke
dalam bentuk tulisan.
4. Verifikasi
Tahap terakhir dalam menulis puisi tentang alam adalah verifikasi, tahap yang
menilai apakah suatu karya layak dipublikasikan atau tidak. Untuk
menentukan kelayakan ini, penulis perlu melakukan tahapan revisi atau
perbaikan-perbaikan tertentu dengan cara peer-review atau meminta
masukan dari teman.