Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PUISI

TUGAS BAHASA INDONESIA

OLEH :

NAMA : FULGENSIA JASINTA DUMANG BAT

KELAS : IX.2

SMP NEGERI 9 BATAM


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan hidayahnya akhirnya “Makalah Puisi” dapat penulis
selesaikan. Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan dan
kelemahan, oleh sebab itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk memperbaiki makalah ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Semoga penulisan makalah
ini ada manfaatnya khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Batam, Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................3

1.2 Tujuan Penuis...........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5

2.1 Pengertian Puisi........................................................................................................5

2.2 Contoh Puisi.............................................................................................................6

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create)


adalah seni tertulis dimana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk
tambahan, atau selain arti semantiknya. Penekanan pada segi estetik suatu
bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah yang
membedakan puisi dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan.
Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak
sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang
menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi
hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya.
Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan
lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan
pemikirannnya. Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu
kata/suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin
membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki
alasan untuk segala 'keanehan' yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi
keinginan penulis dalam menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan
antara puisi lama dan puisi baru
Di Indonesia, puisi telah mulai ditulis oleh Hamzah Fansuri dalam bentuk
syair Melau dan ditulis dengan huruf Arab di akhir abad ke-16 atau awal abad
ke-17 (Ismail, 2001:5). Ahli-ahli sastra banyak yang membedakan dan
membagi perpuisian Indonesia menjadi puisi lama dan puisi baru. Namun, apa
yang disebut puisi lama itu masih tetap diapresiasi dan diproduksi sampai saat
ini. Disamping itu, puisi baru juga tidak bisa melepaskan puisi lama karena ia
bisa jadi ilham yang penuh keindahan untuk dikerjakan.

3
1.2 Tujuan Penuis

Tujuan-tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :


1.      Untuk mengetahui pengertian dari puisi
2.      Untuk mengetahui contoh – contoh puisi

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Puisi

Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang
artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah
poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter (dalam
Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang
berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet
berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir
menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang
yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf,
negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi.

Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:6) mengumpulkan definisi puisi


yang pada umumnya dikemukakan oleh para penyair romantik Inggris sebagai
berikut.

1. Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang


terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang
setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang,
simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat berhubungannya,
dan sebagainya.

2. Carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat


musikal. Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang
merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga
yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik,
yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi.

3. Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan


yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun

5
Auden mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan
perasaan yang bercampur-baur.
4. Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran
manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta
berirama. Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara
artistik (misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan
sebagainya), dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti musik
(pergantian bunyi kata-katanya berturu-turut secara teratur).

5. Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang


paling indah dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat
mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat seperti kebahagiaan,
kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena
kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya merupakan detik-detik
yang paling indah untuk direkam.

6. Dari definisi-definisi di atas memang seolah terdapat perbedaan pemikiran,


namun tetap terdapat benang merah. Shahnon Ahmad (dalam Pradopo,
1993:7) menyimpulkan bahwa pengertian puisi di atas terdapat garis-garis
besar tentang puisi itu sebenarnya. Unsur-unsur itu berupa emosi,
imajinas, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata,
kata kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur-baur.

2.2 Contoh Puisi

a. JUDUL: DOA

PENGARANG: CHAIRIL ANWAR

Kepada pemeluk teguh

Tuhanku

Dalam termangu

Aku masih menyebut

Namamu

6
Biar susah sungguh

Mengingat kau penuh

Seluruh

Cayamu panas suci

Tinggal kerdip lilin

Di kelam sunyi

Tuhanku

Aku hilang bentuk

Remuk

Tuhanku

Aku mengembara di

Negeri asing

Tuhanku

Di pintumu aku mengetuk

Aku tidak bisa berpaling

PENJELASAN PUISI :

percayalah kepada Tuhan, dekatkan diri kepada Tuhan dan beribadah lah

kamu kepada Tuhan yang maha esa

b. JUDUL: SAJADAH PANJANG

PENGARANG: TAUFIK ISMAIL

Ada sajadah panjang terbentang

Dari kaki buaian

Sampai ke tepi kuburan hamba

7
Kuburan hamba bila mati

Ada sajadah panjang terbentang

Hamba tunduk dan sujud

Di atas sajadah yang panjang ini

Diselingi sekedar interupsi

Mencari rezeki, mencari ilmu

Mungukur jalanan seharian

Begitu terdengar suara azan

Kembali tersungkur hamba

Ada sajadah panjang terbentang

Hamba tunduk dan rukuk

Hamba sujud dan tak lepas kening hamba

Mengingat dikau sepenuhnya

PENJELASAN PUISI :

Bagi Taufiq, tugas manusia sebagai khalifah di dunia menunjukkan


bahwa manusia sama sekali tidak boleh meninggalkan dunia. Melalui
kehidupan sosial yaitu interaksi manusia dengan sesamanya dan dengan
mahluk Tuhan yang bukan manusia, seorang manusia bisa berangkat
melakukan pendekatan terhadap Tuhan.

c. JUDUL: MATA HITAM

PENGARANG: W.S RENDRA

Dua buah mata hitam adalah hati yang biru

Dua buah mata hitam sangat kenal bahasa rindu

Rindu bukanlah menjadi milik perempuan selalu

Dan keduanya juga sama tahu, dan keduanya tanpa malu

8
Dua mata hitam itu pun terbenam di daging yang wangi

Kecantikannya tanpa sutera, tanpa pelangi

Dua mata hitam itu adalah rumah temaram

Secangkir kopi sore di hari dan kenangan yang terpendam

PENJELASAN PUISI:

Sebuah rasa rindu yang terpendam yang dituangkan oleh seorang laki
laki terhadap seorang wanita pujaan hatinya yang juga rindu kepadanya, akan
tetapi sang wanita malu untuk mengatakan kepada sang lelaki, begitu juga
sang lelaki juga malu.

d. JUDUL: KELUHAN

PENGARANG: K.H.A MUSTOFA BISRI

Tuhan, kami sangat sibuk

PENJELASAN PUISI:

Bait ini sejatinya seperti menggambarkan keadaan dimana manusia


mengeluh kepada Tuhannya bahwa kehidupan sangat sibuk sekali seperti
tiada waktu untuk beribadah kepada Tuhan.

e. JUDUL: ATAS KEMERDEKAAN

PENGARANG: SAPARDI DJOKO DAMONO

Kita berkata: jadilah dan kemerdekaan pun jadilah bagai laut diatasnya:

Langit dan badai tak henti henti di tepinya cakrawala

Terjerat juga akhirnya kita, kemudian adalah sibuk

Mengusut rahasia angka angka sebelum hari yang ketujuh tiba

Sebelum pula kita diciptakan Firdaus dari segenap mimpi kita sementara

Seekor ular melilit pohon itu: kemerdekaan itu, nikmatilah

PENJELASAN PUISI:

9
Berjuang demi kermedekaan dari penjajahan negara asing dan rela mati
matian demi kemerdekaan Indonesia.

f. JUDUL: GURU

PENGARANG: KAHLIL GIBRAN

Barang siapa mau menjadi guru

Biarlah ia memulai mengajar dirinya sendiri sebelum mengajar orang lain

Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan

Sebelum mengajar dengan kata kata

Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri dengan membenarkan

Perbuatan perbuatan sendiri, lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan

Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain dan membenarkan

Perbuatan perbuatan orang lain

PENJELASAN PUISI:

Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu. Guru umumnya merujuk


pendidikan profesional dengan tugas mendidik, mengajar, dan mengevaluasi
peserta didik.

g. JUDUL: RANJANG IBU

PENGARANG: SUTARDJI CALZOUM BACHRI

Ia gemetar naik ke ranjang

Sebab menginjak ranjang serasa menginjak rangka tubuh ibunya

Yang sedang sembahyang

Dan bila sesekali ranjang berderak atau berderit, serasa mendengar gemeretak

Tulang ibunya yang sedang terbaring sakit

10
PENJELASAN PUISI:

Rawatlah ibumu selagi ada, dan cintaiah ia dengan segenap hatimu.

h. JUDUL: SURAT CINTA

PENGARANG: GOENAWAN MOHAMAD

Bukankah surat cinta ini ditulis ke arah siapa saja

Seperti hujan yang jatuh ritmis menyentuh arah siapa saja

Bukankah surat cinta ini berkisah

Melintas lembar bumi yang fana seperti misalnya gurun yang lelah dilepas

embun dan cahaya

PENJELASAN PUISI:

Menceritakan perjalanan kisah cinta yang penyair dengan wanita


pujaannya [DIK NARTI] mulai dari mengagumi, mengutarakan cinta
kemudia melamar sampai menikah.

i.JUDUL: DIBAWAH SELIMUT KEDAMAIAN PALSU

PENGARANG: WIDJI THUKUL

Apa guna punya ilmu kalau hanya untuk mengibuli

Apa gunanya banyak baca buku kalau mulut kau bungkam melulu

Dimana mana moncong senjata berdiri gagah kongkalikong

dengan kaum cukong,

di desa desa rakyat dipaksa menjual tanah tapi, tapi, tapi, tapi dengan harga

murah, apa guna banyak baca buku kalau mulut kau bungkam melulu

PENJELASAN PUISI:

Sejatinya seseorang yang berilmu namun tidak mengamalkan ilmunya


dalam kebaikan itu tidak ada gunanya sama sekali dan orang yang selalu

11
membaca buku namun selalu bungkam dan tidak bisa menegakkan kebenaran
itu juga hanyalah sebuah kesian siaan.

j. JUDUL: KEPADA BUNDA

PENGARANG: SANUSI PANE

Terkenang di hati mengarang sari,

Yang kupetik dengan berahi dalam kebun jatung hatiku,

Buat perhiasan ibunda-ratu

PENJELASAN PUISI:

Puisi tersebut berisikan tentang mempersembahkan sesuatu kepada tanah


tumpah darahnya .

12

Anda mungkin juga menyukai