BAHASA INDONESIA
Oleh
NPM : 102421018
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
2022
Bukan!
Kata orang, selama masih hidup, manusia akan terus menghadapi masalah demi
masalah. Dan itulah yang akan kuceritakan dalam buku ini, yaitu bagaimana aku
menghadapi setiap persoalan di dalam hidupku. Dimulai dari aku yang lahir dekat
menyekolahkanku dengan kondisi ekonomi yang terbatas, sampai pada akhirnya, aku
Jangan berhenti dulu. Jangan menyerah dulu. Itulah yang kupikirkan dan
kutanamamkan dalam diriku untuk mendapatkan Roma-ku. Buku ini berisi keluh
kesah dan jerih payahku untuk mencapai impianku ditengah ketidak kemungkinan
tersebut.
Yuk naik roller coaster di kehidupanku yang penuh dengan rumus matematika.
It may not gonna be super fun, but I promise it would worth the ride.
“Seperti ada banyak hitungan menuju angka dua, mereka bilang ada banyak
impiannya. Mimpi tu dimulai ketika ia masuk salah satu sekolah yang berkatagori
elite dan high class di Surabaya. Itulah yang membuatnya sejak SD bersedia
membayar semua impiannya dengan kerja keras, usaha dan dilapisi doa siang malam.
Ibunya mengajari Jerome Polin untuk selalu melihat dunia dari sisi lainnya. Seperti
saat ia tidak bisa les di tempat bimbel yang mahal karena ketiadaan dana untuk les,
ibunya menawarkan solusi agar Jerome bisa tetap mendapatkan ilmu. Beliau ingin
Sejak sekolah Jerome selalu rajin mengerjakan soal matematika. Hingga suatu
hari gurunya meminta Jerome mempersiapkan diri untuk ikut ujian Olimpiade
diikutinya. Namun, ia tahu, cita-citanya untuk masuk ke kampus impian harus dibayar
dengan mahal karena orang tuanya tidak bisa membiayai kuliahnya. Itulah alasan
scholarship untuk kuliah di luar negeri seperti Singapura dan Jepang. Hingga suatu
hari ia pun focus untuk mengejar beasiswa ke Jepang yang menawarinya beasiswa
Jerome Polin mendaftar beberapa beasiswa luar negeri, salah satunya adalah
beasiswa bernama Mitsui Bussan Scholarship. Hanya dua orang pendaftar yang
terpilih untuk mendapatkan beasiswa ini. Tanggal 26 Maret 2016, Jerome Polin
mendapatkan email dari pihak Mitsui Bussan yang menyatakan ia lolos tahap
selanjutnya yaitu tes tulis. Setelah itu, Jerome lolos ke tahap wawancara untuk
sedang berlibur ke Batu, Malang, Jerome lupa bahwa hari itu adalah hari
Jepang, para calon penerima beasiswa harus mempersiapkan diri dengan mempelajari
bahasa Jepang. Jerome Polin pun harus belajar buku Minna No Nihongo selama satu
bulan. Saat Jerome Polin sudah sampai di Tokyo Jepang, ia harus belajar bahasa
Jepang terlebih dahulu selama 1,5 tahun sebelum masuk kuliah. Setelah itu, ia juga
International Students) yang terdiri dari tes bahasa Jepang (reading, listening dan
writing), tes kimia, fisika, dan matematika. Semuanya dalam bahasa Jepang.
Hal pertama yang dilakukan Jerome Polin adalah mengulang pelajaran hari itu.
bahasa Jepang, Jerome mulai belajar Matematika, Fisika dan Kimia dalam bahasa
Jepang. Tujuannya untuk menembus ujian EJU yang harus dilaluinya agar bisa masuk
Universitas impiannya. Setelah usaha dan kerja keras juga doa, ia terpilih untuk
ikut lomba pidato bahasa Jepang. Ia membahas tentang tema ‘Hal Kecil itu Penting’
yang membawanya menjadi juara pertama lomba pidato bahasa Jepang itu. Lomba
mempersiapkan ikut ujian EJU, Jerome sampai puasa main instagram selama satu
bulan. Hal ini dilakukan supaya fokus belajar untuk mempersiapkan diri semaksimal
mungkin.
Bagi Jerome Polin, ujian EJU ini harus dilewati dengan baik agar ia bisa
terpilih masuk universitas impian. Ia sampai khawatir jika hasil belajarnya selama ini
sia-sia. Betul juga, terkadang kita terlalu fokus sama saingan kita, sampai kita lupa
Total nilai ujian EJU yang didapat oleh Jerome adalah 298/400. Dengan
rincian yaitu bahasa Jepang 227/400, writing 35/50, fisika 74/100, dan Kimia 63/100.
Sedangkan nilai matematikanya yaitu 197/200. Dari 4857 peserta yang mengikuti
EJU, yang mendapatkan nilai matematika antara 195-199 hanya 33 orang dan Jerome
Polin adalah salah satunya. Ia sangat senang karena nilai ujian EJU ini bisa ia
gunakan untuk masuk ke Waseda University. Setelah itu, ia harus mengikuti tahapan
administrasi dan ujian tulis Waseda. Ujian ini harus dilalui dengan ujian esai, bukan
pilihan ganda. Di antara ujian-ujian itu, Jerome masih harus menunggu kepastian
(Hal.144)
“Apa yang kelihatan mustahil jika kita coba kerjakan dengan tekun, bisa
Sedangkan kegagalan, usaha, kerja keras, dan doa adalah bagian yang tidak
terlihat. Tapi sebenarnya bagian itulah yang paling krusial untuk menopang
Dari beberapa kutipan Jerome diatas mengajarkan kita untuk tetap selalu
berusaha dan mencari maksud Tuhan untuk menuntun kesuksesan kita. Usaha yang
sungguh – sungguh tidak akan mengecewakan kita walaupun kita merasa mustahil
bagian-bagian terpahit untuk mencapai hal tersebut. Karena kesuksesan itu tercipta
3. Keunggulan Buku
Keunggulan buku ini, yaitu penulisan alur cerita yang sangat mudah dipahami
pembacanya. Selain itu cover dan kertas bewarna-warni yang menambah ketertarikan
untuk membacanya. Buku ini juga berisi beberapa motivasi hidup yang disampaikan
4. Kelemahan Buku
Kelemahan dari buku ini sendiri menurut saya ada beberapa kertas pada buku ini
berwarna biru muda dan tulisan di cetak warna putih, sehingga membuat saya
kesulitan membacanya.