Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PUISI

Di Susun Oleh :
1. ETNI
2. TEGUH
3. DISANDRA
4. LEONARDI
5. ANTONIUS ARIES VALARO

PRODI PGSD
TAHUN AKADEMIK 2017

SMA KRISTEN EKKLESIA


TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis
dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “Puisi” dengan lancar.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada kedua orang tua serta teman-teman yang telah
memberikan bantuan materil maupun do’anya, sehingga pembuatan Makalah ini
dapat terselesaikan.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan Makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.
Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Nanga Pinoh, Mei 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................... i


Daftar isi .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Puisi ....................................................................... 3
B. Unsur-Unsur Intrinsik Puisi ..................................................... 4
C. Contoh Puisi ............................................................................ 6
D. Ciri-Ciri Puisi .......................................................................... 7
E. Syair, Prosa dan Irama ............................................................ 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .............................................................................. 15
B. Saran ......................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 16

ii
\BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan dan seni kreatif yang
obyeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa
sebagai mediumnya. Sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan
segala macam segi kehidupannya maka ia tidak saja merupakan suatu media
untuk menyampaikan ide, teori, atau sistem berpikir, tetapi juga merupakan
media untuk menampung ide, teori, atau sistem berfikir manusia. Sebagai
karya kreatif, sastra harus mampu melahirkan suatu kreasi yang indah dan
berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia. Disamping itu, sastra
harus pula mampu menjadi wadah penyampaian ide-ide yang dipikirkan dan
dirasakan oleh sastrawan tentang kehidupan umat manusia (M. Atar Semi,
1993 : 8).
Karya sastra secara umum bisa dibedakan menjadi tiga: puisi, prosa,
dan drama. Beberapa ahli yang merumuskan pengertian puisi menggunakan
berbagai pendekatan. Slamet Mulyana (1956) memberi batasan puisi dengan
menggunakan pendekatan psikolinguistik, karena puisi merupakan karya seni
yang tidak saja berhubungan dengan masalah bahasa tetapi juga berhubungan
dengan masalah jiwa. Dengan pendekatan itu Slamet Mulyana menyimpulkan
bahwa puisi adalah sintesis dari pelbagai peristiwa bahasa yang telah
tersaring semurni-murninya dan pelbagai proses jiwa yang mencari hakikat
pengalamannya, tersusun dengan sistem korespondensi dalam salah satu
bentuk (M. Atar Semi, 1993 : 93).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian puisi ?
2. Apa saja unsur-unsur intrinsic dalam puisi?
3. Ciri-ciri puisi?
4. Apa yang dimaksud dengan Syair, Prosa dan Irama ?

1
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian puisi.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur intrinsic yang terdapat dalam puisi
3. Untuk mengetahui mengetahui ciri – ciri puisi
4. Untuk mengetahui pengertian dari syair, prosa dan irama

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PUISI
Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis
yang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini
adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet,
Coulter (dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari
Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri,
kata poet berarti orang yang menciptakan melalui imajinasinya, orang yang
hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa.
Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus
merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran
yang tersembunyi.
Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:6) mengumpulkan definisi
puisi yang pada umumnya dikemukakan oleh para penyair romantik Inggris
sebagai berikut.
1. Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang
terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang
setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang,
simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat berhubungannya,
dan sebagainya.
2. Carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat
musikal. Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang
merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa
hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti
musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi.
3. Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan
perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan.
Adapun Auden mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan
pernyataan perasaan yang bercampur-baur.

3
4. Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran
manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta
berirama. Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara
artistik (misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan
sebagainya), dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti musik
(pergantian bunyi kata-katanya berturu-turut secara teratur).
5. Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang
paling indah dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat
mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat seperti kebahagiaan,
kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena
kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya merupakan detik-detik
yang paling indah untuk direkam.
Dari definisi-definisi di atas memang seolah-olah terdapat perbedaan
pemikiran, namun tetap terdapat benang merah. Shahnon Ahmad (dalam
Pradopo, 1993:7) menyimpulkan bahwa pengertian puisi di atas terdapat
garis-garis besar tentang puisi itu sebenarnya. Unsur-unsur itu berupa emosi,
imajinas, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata
kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur-baur.

B. UNSUR-UNSUR INTRINSIK PUISI


Unsur intrinsik puisi merupakan unsur-unsur yang berasal dari dalam
naskah puisi itu sendiri. Adapun unsur intrinsik puisi sebagai berikut :
1. Tema (sense) merupakan gagasan utama dari puisi baik itu yang tersirat
maupun yang tersurat.
2. Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi. Tipografi merupakan tatanan
larik, bait, kalimat, frasem kata, dan bunyi untuk menghasilkan suatu
bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa, dan suasana.
3. Amanat (intention) atau pesan merupakan suatu yang ingin disampaikan
oleh penyair melalui karyanya.
4. Nada (tone), merupakan sikap penyair terhadap pembacanya, misalkan
sikap rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif dan yang lainnya.

4
5. Rasa atau emosional merupakan sentuhan perasaan penulisannya dalam
bentuk kepuasan, kesedihan, kemarahan, keheranan, dan yang lainnya.
6. Perasaan (feeling) merupakan sikap pengarang terhadap tema dalam
puisinya, misalnya konsisten, simpatik, senang, sedih, kecewa, dan yang
lainnya.
7. Enjambemen merupakan pemotongan kalimat atau frase dengan diakhiri
lirik. Kemudian meletakkan potongan itu diawal larik berikutnya.
Tujuannya adalah untuk memberikan tekanan pada bagian tertentu ataupun
sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan bagian-
bagian yang berikutnya.
8. Kata konkret (imajination), merupakan penggunaan kata-kata yang tepat
atau bermakna denotasi oleh penyair.
9. Diksi merupakan pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan
perasaan melalui puisi tersebut.
10. Akulirik merupakan tokoh aku yang terdapat dalam puisi.
11. Rima merupakan pengindah dalam puisi yang berbentuk pengulangan
bunyi baik di awal, tengah, ataupun di akhir.
12. Verifikasi merupakan berupa rima dan ritma. Rima adalah persamaan
bunyi pada puisi dan sedangkan ritma adalah tinggi rendahnya, panjang
pendeknya, keras lemahnya bunyi dalam puisi)
13. Majas merupakan cara penyair menjelaskan pikiran dan perasaannya
dengan gaya bahasa yang sangat indah dalam bentuk puisi.
14. Citraan merupakan gambaran-gambaran yang ada di dalam pikiran
penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji. Gambaran pikiran
ini merupakan sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai
gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek
yang bisa dilihat oleh mata.

5
C. CONTOH PUISI
JASA TAK TERLUPAKAN
Puisi Patma

Ibu...
kau membingbingku selama satu tahun
kau begitu baik padakuwaluapun aku sukamarah-marah

Ibu....
kau begitu ceria dan rajin dari pada guru yang lain
ibu...
kau yang pintar,baik,ramah,cantik,dan sopan

Ibu...
kalau aku membuat salah tolong maafkan aku
karena aku cuma kesal karna aku selalu diejek

Ibu...
kalau aku lagi sedih kau menghibur aku
kalau aku lagi kesal kau menghiburku

Ibu...
terimakasih atas jasa-jasamu jika aku
masih sempat bertemu dengan ibu
aku sangat ingin memeluk ibu

6
D. CIRI-CIRI PUISI
Puisi adalah bentuk karangan yang terkikat oleh rima, ritma, ataupun
jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya, puisi
dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.
a. Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan-
aturan itu antara lain :
1) Jumlah kata dalam 1 baris
2) Jumlah baris dalam 1 bait
3) Persajakan (rima)
4) Banyak suku kata tiap baris
5) Irama
Ciri-ciri Puisi Lama
1) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
2) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
3) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait,
jumlah suku kata maupun rima
Jenis Puisi Lama
Yang termasuk puisi lama adalah
1) Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan
gaib
2) Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4
baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai
sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut
isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki,
jenaka
3) Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek
4) Seloka adalah pantun berkait
5) Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-
a-a, berisi nasihat

7
6) Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4
baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita
7) Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun
10 baris

b. Puisi Baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam
segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-ciri Puisi Baru
1) Bentuknya rapi, simetris;
2) Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
3) Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada
pola yang lain;
4) Sebagian besar puisi empat seuntai;
5) Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
6) Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.
Jenis-jenis Puisi Baru
Menurut isinya, puisi dibedakan atas :
1) Balada adalah puisi berisi kisah/cerita
2) Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan
3) Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa
4) Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup
5) Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih
6) Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan
7) Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik
Sedangkan macam-macam puisi baru dilihat dari bentuknya antara lain:
1) Distikon
2) Terzina
3) Quatrain
4) Quint
5) Sektet

8
6) Septime
7) Oktaf/Stanza
8) Soneta

E. SYAIR, PROSA DAN IRAMA


a. Syair
Pengertian Syair Beserta Contohnya- Syair adalah salah satu puisi
lama. Syair berasal dari Persia, dan dibawa masuk ke Nusantara bersama
dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah Syair berasal dari
bahasa arab yaitu Syi'ir atau Syu'ur yang berarti "perasaan yang
menyadari", kemudian kata Syu'ur berkembang menjadi Syi'ru yang berarti
puisi dalam pengetahuan umum.
Dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan
modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi
sastra syair negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk
syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain:
Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.
Ciri-ciri syair antara lain :
1. Setiap bait terdiri dari empat baris.
2. Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
3. Bersajak a-a-a-a.
4. Semua baris adalah isi.
5. Bahasanya biasanya kiasan.
Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan, sebagai berikut:
1. Syair Panji
Syair Panji menceritakan tentang keaadaan yang terjadi dalam istana
dan keadaan orang-orang yang berasal dari isana. Contoh syair panji
adalah Syair Ken Tambuhan yang menceritakan tentang seorang putri
bernama Ken Tambuhan yang dijadikan persembahan kepada Sang
Ratu Kauripan.

9
2. Syair Romantis
Syair Romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada
cerita alipur laram hikayat, maupun cerita rakyat. Contoh syair
romantis yakni Syair Bidasari yang menceritakan tentang seorang
putri raja yang telah dibuang ibunya. Setelah beberapa lama ia dicari
Putra Bangsawan (saudaranya) untuk bertemu dengan ibunya,
Pertemuan pun terjadi dan akhirnya Bidasari memaafkan ibunya, yang
telah membuang dirinya.
3. Syair Kiasan
Syair Kiasan berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga atau buah-
buahan. Percintaan tersebut merupakan kiasan atau sindiran terhadap
peristiwa tertentu. Contoh syair kiasan adalah Syair Burung Pungguk
yang isinya menceritakan tentang percintaan yang gagal akibat
perbedaan pangkat, atau seperti perumpamaan "seperti pungguk
merindukan bulan"
4. Syair Sejarah
Syair Sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah.
Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan. Contoh syair
sejarah adalah Syair Perang Mangkasar (dahulu bernama Syair
Sipelman), berisi tentang perang antara orang-orang Makassar dengan
Belanda.
5. Syair Agama
Syair Agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi
empat yaitu: (a) syair sufi, (b) syair tentang ajaran Islam, (c) syair
riwayatcerita nabi, dan (d) syair nasihat.
Perlu kita ketahui, setiap syair pasti mengandung pesan tertentu.
Pesan tersebut dapat kita simpulkan setelah memahami isi sebuah syair.
Contoh syair agama : Syair Perahu, Syair Dagang (banyak yg
bilang karangan Hamzah Fansuri, tapi para ahli membantahnya), Syair
Kiamat, Bahr An-Nisa, Syair Takbir Mimpi, Syair Raksi

10
b. Prosa
Prosa adalah karya sastra yang berbentuk tulisan bebas. Bersifat
bebas artinya prosa tidak terikat dengan aturan-aturan tulisan seperti rima,
diksi, irama, dll. Makna kata dalam prosa sifatnya denotative atau
mengandung makna sebenarnya. Jikapun terdapat kata-kata kiasan, mereka
hanya menjadi ornamen di beberapa bagian untuk menekankan atau
memperindah tulisan dalam prosa. Kata kias dalam prosa berfungsi
sebagai ornament, tidak seperti puisi yang sebagian besar menggunakan
kata konotasi atau kata kiasan sehingga membutuhkan penafsiran secara
cermat.
Jenis-Jenis Prosa
Berdasarkan jamannya, prosa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
prosa lama dan prosa baru. Berikut ini adalah bentuk, ciri dan contoh dari
prosa lama dan prosa baru:
1. Prosa lama
Prosa lama adalah bentuk karya sastra yang belum dipengaruhi
oleh kebudayaan barat. Prosa lama berbentuk tulisan karena pada
jamannya belum ditemukan alat untuk menulis. Namun, saat ini kita
sudah bisa menemukan karya sastra prosa lama dalam bentuk tulisan.
Dahulu kala, prosa lama diceritakan dari mulut ke mulut. Dalam prosa
lama, tulisan-tulisannya memiliki karakteristik seperti cerita istana
sentris, sifatnya menghibur masayarakat, tidak menggunakan struktur
kalimat, dan bersifat kedaerahan. Berikut ini adalah bentuk-bentuk
prosa lama, yatu:
a) Hikayat
Hikayat adalah tulisan fiktif dan tidka masuk akal yang
menceritakan tentang kehidupan para dewi, dewa, pangeran, raja,
dan lain-lain. Contohnya adalah Hikayat Hang Jebat, Hikayat
Raja Bijak, dan lain-lain.

11
b) Sejarah (Tambo)
Sejarah adalah tulisan yang menceritakan tentang peristiwa-
peristiwa tertentu. Ada dua jenis sejarah, yaitu sejarah sastra lama
dan baru. Contoh tulisan berbentuk sejarah adalah Sejarah Melayu
yang ditulis oleh Tun Sri Lanang pada tahun 1612.
c) Kisah
Kisah adalah tulisan-tulisan pendek. Kisah menceritakan tentang
cerita perjalanan, pengalaman atau petualangan orang-orang
jaman dulu. Salah satu contoh kisah adalah Kisah Raja Abdullah
menuju Kota Mekkah.
d) Dongeng
Dongeng bercerita tentang khayalan-khayalan masyrakat pada
zaman dahulu. Dongeng sendiri terdapat beberapa bentuknya,
seperti:
1) Myth (Mitos) bercerita tentang hal-hal gaib, contohnya
seperti Ratu Pantai Selatan, Dongeng tentang Batu Menangis,
Dongeng asal-usul kuntilanak, dan lain-lain.
2) Legenda bercerita tentang sejarah atau asal-muasal terjadinya
sesuatu, contohnya seperti Legenda Tangkuban Perahu,
Legenda Pulau Jawa, dan lain-lain.
3) Fabel bercerita kisah yang tokohnya adalah binatang,
contohnya seperti Si Kancil dan Buaya, Si Kancil yang
Cerdik, dan lain-lain.
4) Sage bercerita tentang kisah pahlawan, keberanian, atau kisah
kesaktian , contohnya seperti Ciung Winara, Patih Gadjah
Mada, Calon Arang, dan lain-lain.
e) Jenaka atau Pandir mengisahkan orang-orang bodoh yang
bernasib sial yang sifatnya untuk melucu atau humor,
contohnya seperti Dongeng Abunawas, Dongeng Si Pandir,
dan lain-lain.

12
2. Prosa Baru
Prosa baru adalah bentuk karya sastra yang telah dipengaruhi
oleh kebudayaan barat. Bentuk prosa ini muncul karena prosa lama
dianggap tidak moderen dan ketinggalan jaman. Bentuk-bentuk prosa
baru antara lain:
a) Roman
Roman adalah tulisan yang mengisahkan hidup seseorang dari
lahir hingga meninggal secara menyeluruh, contohnya seperti
Layar Terkembang karya Sultan Takdir Ali Syahbana.
b) Novel
Novel adalah cerita yang panjang tentang kehidupan, sifatnya bias
fiktif atau no-fiktif, contohnya seperti Novel Laskar Pelangi, Sang
Pemimpi, Ave Maria, dan lain-lain.
c) Cerpen
Cerpen adalah adalah cerita pendek yang menceritakan sebagian
kecil dari kisah pelaku utamanya. Konflik yang mengubaj sikap
pemeran utama, inilah yang embedakan cerpen dan novel. Contoh
cerpen yaitu Robohnya Surau Kami karya A.A Navis, Keluarga
Gerilya karya Pramoedya Ananta, dan lain-lain.
d) Riwayat
Riwayat bercerita tentang kisah hidup orang atau biasanya tokoh
terkenal atau yang menginspirasi. Ada dua jenis riwayat, yaitu
biografi (ditulis oleh orang lain) dan otobiografi (ditulis sendiri
oleh tokoh tersebut).
e) Kritik
Kritik adalah bentuk tulisan yang sifatnya memberi alas an atau
menilai/menghakimi karya atau hasil kerja seseorang.
f) Resensi
Resensi adalah tulisan yang merangkum atau mengulas suatu
karya, baik buku, seni, musik, film, atau karya lainnya. Resensi
memberikan sudut pandang tentang baik dan buruknya karya

13
tersebut. Dengan kata lain, resensi memberikan gambaran untuk
mempertimbangkan apakah kita harus menikmati karya tersebut
atau tidak.
g) Esai
Esai adalah tulisan yang berisi sudut pandang atau opini pribadi
tentang suatu hal yang menjadi topic atau isu dalam tulisan
tersebut.

c. Irama
Irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan
keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama disebabkan oleh perulangan
bunyi secara berturut-turut dan bervariasi (misalnya karena adanya rima,
perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata yang bergantian
keras lemahnya (karena sifat-sifat konsonan dan vokal), atau panjang
pendek kata. dalam puisi bunyi bersifat estetik, merupakan unsur puisi
untuk mendapatkan keindahan dan tenaga ekspresif.
Bunyi ini erat hubungannya dengan anasir-anasir musik, misalnya :
lagu, melodi, irama, dan sebagainya.
Bunyi di samping hiasan dalam puisi, juga mempunyai tugas yang
lebih penting lagi, yaitu untuk memperdalam ucapan, menimbulkan rasa,
dan menimbulkan bayangan angan yang jelas ; menimbulkan suasana yang
khusus dan sebagainya.
Dari sini dapat dipahami bahwa rima adalah salah satu unsur
pembentuk irama, namun irama tidak hanya dibentuk oleh rima. Baik rima
maupun irama inilah yang menciptakan efek musikalisasi pada puisi, yang
membuat puisi menjadi indah dan enak didengar meskipun tanpa
dilagukan.

14
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis
yang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini
adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet,
Coulter (dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari
Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri,
kata poet berarti orang yang menciptakan melalui imajinasinya, orang yang
hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa.
Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus
merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran
yang tersembunyi.
Ditinjau dari segi periodisasi kelahiran puisi kita mengenal adanya
istilah puisi lama dan puisi baru atau sering pula dibedakan atas puisi
tradisional dan puisi modern.
1. Puisi Lama
2. Puisi Baru

B. Saran
Meskipun puisi baru sudah tidak terikat lagi oleh aturan-aturan atau
dibuat secara bebas baik dalam bentuk maupun isinya, tetapi kita dalam
membuat suatu karya tetap harus memperhatikan kaidah seni yang baik.
Penulis menyarankan agar pembaca lebih memperbanyak lagi
referensi-referensi mengenai teori dan pengajaran puisi selain makalah ini. Ini
dikarenakan oleh keterbatasan penulis dalam mencari referensi-referensi
dalam penyusunan makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

Semi, M. Atar. 1993. Anatomi Sastra. Bandung : Angkasa Raya.


Amnudin. 2000. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : PT. Sinar
Algensindo.
http://duniapuisi.110mb.com/jenis-jenis%20puisi.htm
http://www.kapasitor.net/community/post/2920
http://duniapuisi.110mb.com/teknik%20pembuatan%20puisi.htm
http://duniapuisi.110mb.com/teknik%20pembacaan%20puisi.htm
http://id.Dewi. 2008. Pengertian Fungsi dan Ragam Sastra. dewi-
biru.blogspot.com.
http://id.shvoong.com/entertainment/plays/2093767-contoh-makalah-apresiasi-
dan-pengkajian/#ixzz1fBxi5Szw
http://id. Aidit, Sobron. 1999. Bab 1: Chairil Anwar. www.lallement.com.

16

Anda mungkin juga menyukai