Soal-soal Pecahan Matematika Kelas 3 Semester 2

1. Sebuah melon dipotong menjadi 5 bagian. Melon itu dimakan 2/5 bagian. Berapa
bagiankah sisa melon tersebut?
2. Pekerjaan rumah Arif baru selesai 1/4 bagian. Malamnya, Arif 2/4 menyelesaikan bagian
lagi. Berapa banyak jumlah pekerjaan rumah Arif yang sudah selesai?
3. Rita mempunyai 2/5 meter pita. Keesokan harinya, Rita membeli lagi pita 4/5 meter.
Berapa panjang pita Rita seluruhnya?
4. Ibu mempunyai 1/4 kilogram telur di rumah. Untuk persediaan, ibu membeli lagi 2/4
kilogram telur. Di rumah, ayah telah membelikan ibu 3/4 kilogram telur. Berapa kilogram
jumlah telur ibu sekarang?
5. Andri memberikan 2/5 bagian kelerengnya kepada Rahmat. Kemudian, 1/5 bagian kepada

Mengingat kembali............. bahwasanya yang dimaksud Pecahan Campuran, adalah pecahan

yang terdiri atas Bilangan Bulat dan Pecahan Biasa, seperti contoh berikut ini :

Cara mengerjakan Operasi Hitung Pecahan Campuran :

1. Kerjakan Bilangan bulat dengan bilangan bulat dahulu, baru kemudian pecahan
dengan pecahan, lalu hasilnya digabung kembali, (ini yang cukup populer, padahal
cukup repot juga!) contoh :

apalagi kalau soal Pembagian yang bilangan bulatnya tidak bisa hasilkan bilangan bulat bila dibagi, seperti
contoh dibawah ini :

2. Ubah dulu pecahan campuran menjadi pecahan biasa, baru dikerjakan dengan operasi hitung pecahan
biasa!, menurut saya, ini yang lebih tidak merepotkan, contoh:

Keterangan proses pada gambar diatas !

1. Mengubah Pecahan Campuran menjadi Pecahan Biasa !
a. Penyebut x Bilangan Bulat + Pembilang = Pembilang.
garis merah : 2 x 8 + 1 = 17
garis hijau 4 x 6 + 3 = 27
b. Penyebut = Penyebut
garis biru : 2 tetap 2 dan 4 tetap 4
2. Mengubah Pecahan Biasa Menjadi Pecahan Campuran !
a. 60 (kecil,merah) : adalah angka tepat dibawah 61 yang bila dibagi 4 bisa menghasilkan bilangan bulat
b. garis merah : 60 : 4 = 15 -----> 15 menjadi Bilangan Bulat pada jawaban
c. garis biru : 61 - 60 = 1 -----> 1 menjadi Pembilang pada jawaban
d. garis hitam : penyebut tetap ------> 4 tetap 4

silakan pilih cara yang mana?????

Wauow.... ternyata ada juga yang ingin belajar operasi hitung Bilangan bulat dengan pecahan
biasa atau campuran....
baiklah mari kita mulai......
untuk urusan ini, agar lebih mudah dalam mengerjakan, maka :
SEBAIKNYA PECAHAN CAMPURAN DIUBAH DULU MENJADI PECAHAN BIASA

(terutama pada operasi hitung Pengurangan dan Pembagian)

karena bila menggunakan cara memisahkan bilangan bulat dan pecahannya, akan muncul
masalah bila ada pecahan yang dikurangi lebih kecil dari yang mengurangi dan bila ada
bilangan bulat yang susah dibagi oleh pembaginya.
cara mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa
Pembilang diperoleh dari : penyebut x bilangan bulat + pembilang
Penyebut = penyebut awal
contoh :

Utk lebih memahaminya tonton sample pecahan senilai berikut ini :

Cara Menyederhanakan Bilangan Pecahan

Sebuah bilangan pecahan akan disederhanakan secara membagi pembilang & penyebutnya
bersama angka-angka yg jadi FPB dari pembilang & penyebut tersebut. Yang Merupakan
sampel, pecahan 45/54 bakal disederhanakan jadi 5/6 dikarenakan FPB dari 45 & 54 yaitu 9.
Sample yang lain :

Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan

Penjumlahan bilangan pecahan

Sedangkan buat menjumlahkan bilangan pecahan yg mempunyai bilangan penyebut tidak

serupa, sehingga kalian mesti menyamakan ke-2 penyebut tersebut secara mencari Komisi
Pemberantasan Korupsi dari ke-2 bilangan yg jadi penyebut. Misalnya :

Pengurangan Bilangan Pecahan

rencana

pengurangan

terhadap

bilangan

pecahan

sama

saja

bersama

gagasan

penjumlahannya. pengurangan mampu dilakukan serta-merta jikalau penyebutnya sama. &

kalau penyebut dari ke-2 bilangan pecahan yg dikurangkan yaitu tidak serupa, sehingga mesti
disamakan lebih-lebih dulu. misalnya :

Perkalian dan pembagian bilangan pecahan

Perkalian bilangan pecahan

Utk mengalikan dua buah bilangan pecahan, lumayan dgn mengalikan pembilang bersama
pembilang dulu penyebut dgn penyebut, misalnya :

Pembagian bilangan pecahan

Pembagian bilangan pecahan bakal dilakukan bersama mengalikan pembilang dgn penyebut
dengan cara bertukar. Misalnya :