Anda di halaman 1dari 47

PRAKATA

Assalamualaikum wr. wb
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmatNya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan sebuah Buku
Ajar Untuk Matematika SMP yang berjudul Bilangan Pecahan.
Penulisan buku ajar adalah merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Program
Komputer Dasar. Dalam Penulisan buku ajar ini penulis merasa masih
banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis
Dalam penulisan buku ajar ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada Bapak Dede Trie Kurniawan, S.Si., M.Pd. selaku
Guru Mata Pelajaran yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam
rangka penyelesaian penyusunan buku ajar ini.
Semoga buku ini dapat membantu peserta didik yang sedang
belajar. Akhir kata Wassalamualaikum wr.wb
Cirebon, 28 Oktober 2015

Penulis

DAFTAR ISI
1

PRAKATA.i
DAFTAR ISI..ii
KATA-KATA MOTIVASI UNTUK SISWA...iii
TUJUAN PEMBELAJARANiii
BILANGAN PECAHAN
A. Mengenal bilangan pecahan.1
B. Operasi hitung pada bilangan pecahan.22
C. Bentuk baku..30
D. Pembulatan pecahan desimal32
E. Penaksiran hasil operasi hitung bilangan pecahan...33
APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI...35
SOAL LATIHAN..36
DAFTAR PUSTAKA38
BIODATA PENULIS39

Motivasi untuk Siswa


Seorang yang berhenti belajar adalah orang yang lanjut usia,
meskipun umurnya masih remaja. Seseorang yang tidak pernah
berhenti belajar akan selamanya menjadi pemuda. (Henry Ford)
2

Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat
dan pecahan
2. Siswa dapat menemukan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat
dan pecahan
3. Siswa dapat menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat
dan pecahan

BILANGAN PECAHAN
A.Mengenal Bilangan Pecahan
1.

Pengertian Bilangan Pecahan


Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat
dinyatakan dalam bentuk

a
b

dengan a, b

bilangan bulat, b 0, dan b bukan faktor dari a


Misalnya, kamu memiliki sebuah apel. Kemudian,
apel tersebut dibagi menjadi dua bagian sama besar.
Setiap satu bagian apel tersebut dinamakan satu
perdua

atau

setengah

dan

dinotasikan

1
2

Kemudian, apabila setiap bagian apel tersebut dibagi


kembali menjadi dua bagian sama besar maka setiap
bagian apel tersebut dinamakan satu perempat atau
seperempat dinotasikan

1
4

. bilangan

1
2

dan

1
4

tersebut dinamakan bilangan pecahan. Bilangan yang


terletak di atas dinamakan pembilang. Adapun bilangan
yang terletak di bawah dinamakan penyebut.
1
2

pembilang
penyebut

1
4

pembilang
penyebut

CONTOH
1. Manakah di antara bilangan-bilangan berikut yang
merupakan pecahan?
1

1
12

a.

3
2

b.

c.

6
3

2. Tentukan pembilang dan penyebut pecahanpecahan berikut!


2
5

a.

7
12

b.

c.

8
9

3. Panjang sepotong kayu adalah 50cm. Tentukan


panjang dari:
a. Seperempat kayu tersebut.
b. Tiga perlima kayu tersebut.
Penyelesaian:
1
12

1. a.

merupakan pecahan karena sesuai

dengan definisi pecahan.


3
2

b.

merupakan pecahan karena sesuai dengan

definisi pecahan.
c.

6
3

bukan pecahan karena 3 merupakan faktor

dari 6.
2. a.

Pembilang pecahan

penyebutnya adalah 6.
b. Pembilang pecahan

2
5

7
12

adalah 2 dan

adalah 7 dan

penyebutnya adalah 12.


c. Pembilang pecahan

8
9

adalah 8 dan

penyebutnya adalah 9.
2

3. a.

Panjang dari seperempat kayu tersebut

adalah
b.

1
4

x 50 = 12,5 cm.

Panjang dari tiga perlima kayu tersebut adalah


3
5

x 50 = 30 cm.

LATIHAN
1. Manakah di antara bilangan-bilangan berikut yang
merupakan pecahan?
a.

1
7

b.

3
125

c.

250
25

d.

33
11

e.

100
4

2. Tuliskan dalam bentuk pecahan:


a. Sepertiga
c. Tiga perdelapan
b. Sepertujuh
d. Sebelas perlima
belas
3. Tentukan pembilang dan penyebut dari pecahanpecahan berikut ini!
a.

69
83

b.

175
581

c.

220
249

d.

317
425

4. Berapa bagiankah daerah yang diarsir pada


gambar berikut?
a.
b.

5. Salinlah gambar berikut dan arsirlah daerah yang


diminta sesuai nilai pecahan di sampingnya.
a.
c.
5
8

11
24

7
16

b.

d.

9
14

6. Tulislah dalam bentuk pecahan:


a. 3 bulan daam 1
c. 6 buah jeruk
dibandingkan dengan 30 buah jeruk
b. 5 hari dalam 2 minggu
d. 4 kg beras
dibandingkan 12 kg beras
7. Sepotong kayu panjangnya 120 cm. Hitunglah
panjang dari seperempat, sepertiga, setengah, dan
dua perlima dari kayu tersebut!.
8. Tulislah nama lengkapmu. Berapa bagian hurufkah
dari namamu tersebut yang merupakan huruf
vocal?.
9. Uang tabungan Roby Rp 45.000,00, uang tabungan
Desi Rp 15.000,00, dan uang tabungan Nina Rp
135.000,00.
a. Nyatakan sebagai pecahan:
(1)
Uang tabungan Desi terhadap uang
tabungan Roby.
(2)
Uang tabungan Roby terhadap uang
tabungan Nina.
b. Perhatikan pecahan-pecahan pada jawaban
bagian a. Apakah nilai keduannya sama?
Mengapa demikian?
10.
Adi, Herman, dan Ahmad sedang memancing
ikan. Mereka bertiga berhasil menangkap 360 ikan.
Adi menangkap
menangkap

5
9

1
6

dari jumlah tersebut. Herman

dari jumlah tersebut, dan sisanya


5

ditangkap oleh Ahmad. Banyaknya ikan yang


ditangkap oleh Ahmad adalah...

2.

Jenis- Jenis Bilangan Pecahan


a. Pecahan Murni
Pecahan murni adalah pecahan yang
pembilangnya lebih kecil dari pada penyebutnya.

Contoh-contoh dari pecahan murni antara lain


23
47

3
6

, dan

349

9
10

359

9
10

369

9
10

11
12

.
b. Pecahan Tidak Murni
Pecahan tidak murni adalah
pecahan yang penyebutnya lebih
kecil daripada pembilangnya.
Contoh-contoh dari pecahan tidak
murni antara lain
314
100

5
3

22
7

, dan

c. Pecahan Campuran
Pecahan campuran adalah
pecahan yang terdiri atas bilangan
6

GAMBAR: Bilangan Pecahan


pada petunjuk angka
pengisian bensin di atas
merupakan pecahan

b
c

bulat a, b, dan c yang bersifat a


=a+

b
c

, dengan

b
c

adalah

pecahan murni. Contoh dari


pecahan campuran antara lain
,

8
11

21

, dan

3
7

2
3

Pecahan campuran dapat diperoleh dari pecahan


tidak murni. Begitu pula sebaliknya, pecahan tidak
murni dapat kamu peroleh dari pecahan campuran.
1. Mengubah Pecahan Tidak Murni Menjadi
Pecahan Campuran
Cara untuk mengubah pecahan tidak murni
menjadi pecahan campuran adalah dengan melakukan
pembagian antara pembilang dan penyebutnya .
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut.
CONTOH
Manakah di antara bilangan-bilangan berikut yang
merupakan pecahan campuran?
1. 8
2.

13
5

3.

27
4

4.

43
7

Penyelesaian:

Ingat

A
1. Lakukan operasi pembagian pada pecahan tersebut.
Operasi
pembagia
n

b
b
=a+ dengan a bilangan
c
c
Bilangan
bulat

8
2
3
3
8
6
2 Sisa
Bilangan
bulat

Dengan demikian,

8
3

pembagian

2
3

pecahan
murni

2. Lakukan operasi pembagian pada pecahan tersebut.


13

13
2
5

5
10

Dengan demikian,

13
3
=2
5
5

3. Lakukan operasi pembagian pada pecahan tersebut.


27

27
6
4

4
24

Dengan demikian,

27
3
=6
4
4

4. Lakukan operasi pembagian pada pecahan tersebut.


43
6
7
7
43

42

Dengan demikian,

43
1
=6
7
7

LATIHAN

Ubahlah penulisan pecahan tidak murni


berikut dalam bentuk pecahan campuran!
1.

2.

8
3

3.

20 49 52 84
5. 7. 9.
3
6 25 32

15 35 50 65
116
4. 6. 8. 10.
4
5 13 8
6

2.Mengubah Pecahan Campuran Menjadi Pecahan


Tidak Murni
Untuk mengubah pecahan campuran menjadi
pecahan tidak murni, kamu dapat menggunakan rumus
sebagai berikut.
b (a c)+b
a =
, dengan c 0.
c
c

CONTOH

Tuliskan pecahan campuran berikut dalam bentuk


pecahan tidak murni!
1. 2

1
2
1
2
2.3 3. 5 4. 11
4
7
6
5

Penyelesaian:
1. 2

3. 5

1 ( 2 4)+1
=
4
4

8+ 1
4

9
4

2. 3

2 (3 7)+2
=
7
7

21+2
7

1 (5 6)+1
=
6
6

4. 11

30+1
6

31
6

23
7
2 (11 5)+ 2
=
5
6

55+2
5

57
5

10

3.

Pecahan Senilai
Pecahan senilai adalah pecahan-pecahan yang
mempunyai letak yang sama pada garis bilangan.
Perhatikan gambar berikut.
1
2
1 2
senilai dengan ditulis =
Pecahan 4
8
4 8.
Pecahan

1
2
4
1 2 4
senilai dengan dan ditulis = =
2
4
8
2 4 8.

Pecahan

3
6
3 6
senilai dengan ditulis =
4
8
4 8

GAMBAR: Seperempat pizza


sama dengan dua
perdelapan pizza.

Bilangan yang
membagi pembilang
dan penyebut suatu
pecahan untuk
mendapat pecahan
senilai adalah faktor
persekutuan dari
pembilang dan

Cara untuk mendapatkan


pecahan-pecahan senilai adalah
dengan mengali atau membagi
pembilang dan penyebut pecahan
tersebut dengan bilangan yang
tidak 0.

CONTOH
Tuliskan dua peahan yang senilai dengan pecahanpecahan berikut!
1.

3 8
3.
4 12

2.

2 6
4.
5 21

11

Penyelesaian:
3
dengan suatu biangan yang tidak 0, misalnya2 dan 3.
4

1. kalikan

3
3 2 6
senilai dengan
=
4
4 2 8.
3
3 3 9
senilai dengan
=
4
4 3 12.

Dengan demikian, dua pecahan yang senilai


3
4

dengan
2. kalikan

6
9
adalah dan
8
12.
2
dengan suatu bilangan yang tidak 0, misalnya 3 dan 4.
5

2
2 3 6
senilai dengan
=
5
5 3 15.
2
2 4 8
senilai dengan
=
5
5 4 20.

Dengan demikian, dua pecahan yang senilai dengan


2
5

adalah

3 Bagilah

6
8
dan
15
20.
8
dengan suatu bilangan yang tidak 0 dan
12

merupakan

faktor persekutuan dari 8 dan 1 misalnya 2 dan 4.


8
8 :2 4
senilai dengan
=
12
12 :2 6.
12

8
8 :4 2
senilai dengan
=
12
12 :4 3.

Dengan demikian, dua pecahan yang senilai dengan


8
4
adalah
12
6

dan

2
3.

4. Kalikan

6
21

dengan suatu bilangan yang tidak 0 atau

6
21

bagilah

Dengan faktor persekutuan dari 6 dan 21.


6
6 2 12
senilai dengan
=
21
21 2 42
6
6 :3 2
senilai dengan
=
21
21 :3 7

Dengan demikian, dua pecahan yang senilai dengan


6
21

adalah

dan

12
42

2
7

LATIHAN

Tuliskan dua pecahan yang senilai dengan


pecahan beriku!
1.

3 10 13 14
62
3. 5. 7. 9.
7 30 38 28 217

2.

5 31 9 26
29
4.
6. 8. 10.
8 43 18 78
119

13

4. Menyederhanakan Pecahan
Menyederhanakan pecahan adalah mengubah suatu
pecahan menjadi pecahan lain yang senilai yang
pembilang dan penyebutnya tidak lagi memiliki faktor
persekutuan selain 1.
Cara untuk menyederhanakan suatu pecahan atau
mendapatkan pecahan senilai yang paling sederhana
adalah dengan membagi pembilang dan penyebut
dengan FPB dari pembilang dan penyebut tersebut.

CONTOH
Tuliskan pecahan-pecahan berikut dalam bentuk yang
paling sederhana!
1.

9 32
3.
36 64

2.

18 25
4.
24 45

Penyelesaian:
1. Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari 9 dan 36 adalah
9.
Untuk mendapatkan bentuk pecahan yang paling
sederhana dari

9
36

14

adalah

1
4.

Dengan demikian, bentuk pecahan yang paling


sederhana dari
adalah

9
36

1
4.

2. Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari 18 dan 24 adalah


6.
Pecahan yang paling sederhana dari

18
18 :6 3
adalah
=
24
24 :6 4.

3. Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari 32 dan 64 adalah


32.
Pecahan yang paling sederhana dari

32
3232 1
adalah
=
64
64 :32 2.

4. Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari 18 dan 24 adalah


6.
Pecahan yang paling sederhana dari

25
25 :5 5
adalah
=
45
45: 4 9.

Tulislah pecahan-pecahan berikut dalam


bentuk yang paling sederhana!
1.

LATIHAN

2 3 12 72
37
3. 5. 7.
9.
4 9 36 168 296

5 Membandingkan
dan Mengurutkan
2 15 15 108
128
4.
6.
8.
10.
2.
6 30 85 135
576
Pecahan

a. Membandingkan Pecahan

15

Misalnya, kamu diberi dua pecahan,


yaitu

1
3
dan
4
4

. Cara untuk

membandingkannya adalah dengan


menggambar. Perhatikan gambar
disamping.
Bandingkan daerah yang diarsir
pada kedua gambar tersebut. Jelas
terlihat bahwa daerah yang diarsir pada

13
44

pecahan

GAMBAR: Daerah
yang diarsir adalah

1
3
dan
4
4

1
4

. Dengan demikian,

1
4

<

3
4

.
Cara lain untuk membandingkan
dua pecahan yang penyebut sama adalah
membanding pembilangnya. Akan tetapi,
jika pecahan-pecahan yang harus kamu
bandingkan tersebut memiliki penyebut
yang berbeda, maka penyebut dari
pecahan-pecahan tersebut harus
disamakan terlebih dahulu.

CONTOH
Lengkapi pecahan berikut dengan tanda <, >, atau =
agar menjadi pernyataan yang benar!
1.

3 18 7
5 2 4 1 3
2. 3. 4.
7
7 13 13 4 8 5 7

16

Penyelesaian:
1. Penyebut kedua pecahan tersebut telah sama.
Dengan demikian, kamu cukup membandingkan
pembilangnya.
3
7

memiliki pembilang 3.

18
7

memiliki pembilang 18.

Jelas bahwa 3 < 18 Jadi,

3 18
<
7 7

2. Penyebut kedua pecahan tersebut telah sama,


dengan demikian, kamu cukup membandingkan
pembilangnya.
7
13

memiliki pembilang 7.
5
13

memiliki pembilang 5.

Jelas bahwa 7 > 5. Jadi

7
13

>

5
13

3. Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari 4 dan 8


adalah 8.
Tentukan pecahan senilai dari
penyebut 8.
Kamu peroleh

2 2 4
=
4 2 8

2
4

, yang memiliki

17

Oleh karena

2
4

disimpulkan

2 4
=
4 8

senilai dengan

Tentukan pecahan senilai dari

Kamu peroleh

1 7 7
=
5 7 35

Kamu peroleh

3 5 15
=
7 5 35

disimpulkan

<

3
7

yang memiliki

3
7

yang memiliki

Oleh karena 7 < 15 sehingga


1
5

1
5

Tentukan pecahan senilai dari


penyebut 35.

, dapat

4. KPK dari 5 dan 7 adalah 35.

penyebut 35.

4
8

7
35

<

15
,
35

dapat

18

LATIHAN
Lengkapi pecahan-pecahan berikut dengan tanda
=, < atau > agar perbandingan pecahan tersebut
menjadi benar!
1.

2 3 14 5 3 5
57
4. 7. 10.
4 4 24 8 5 6
100

2.

2 4 9
27 13 4
5. 8.
7 7 14 42 15 6

3.

5 4 3
2 49 21
6. 9.
9 9 10 11 81 27

...

9
50

b. Mengurutkan Pecahan
Menentukan bilangan yang lebih besar atau lebih
kecil dari beberapa bilangan disebut mengurutkan
bilangan.
Jika kamu akan mengurutkan pecahan
berpenyebut sama, maka urutkan pecahan-pecahan
tersebut berdasarkan urutan pembilangnya. Akan
tetapi, jika pecahan-pecahan yang akan urutkan
tersebut mempunyai penyebut yang berbeda, maka
kamu harus menentukan pecahan-pecahan
senilainya terlebih dahulu.

CONTOH
Urutkan pecahan-pecahan

13 9 11
3
, , , dan
15 10 20
5

mulai dari

yang terkecil.

Penyelesaian:
Perhatikan penyebut setiap pecahan, yaitu 5, 10, 15,
dan 20.

19

Kelipatan persekutuan terkecil dari 5, 10, 15, dan 20


adalah 60.
Dapat kamu peroleh
13
52
senilai dengan
15
60

11
33
senilai dengan
20
60

9
54
senilai dengan
10
60

3
36
senilai dengan
5
60

Dengan demikian, urutan pecahan-pecahan tersebut


mulai dari yang terkecil adalah

11 3 13
9
, , , dan
20 5 15
10

LATIHAN
Urutkanlah pecahan-peahan berikut mulai
dari pecahan yang terkecil!
1.

2 3
2
, , dan
3 4
10

5.

1 1
1
, , dan
2 6
5

9.

11 14
14
, , dan
17 16
27

2.

8 6
7
, , dan
9 7
8

3.

2 3
3
, , dan
7 3
14

6.
7.

4 4
31
, ,dan
5 9
90

10.

3 2
28
, , dan
14 10
29

3 3
4
, , dan
25 5
100

c.Menentukan Letak Pecahan pada Garis


Bilangan

Pecahan murni terletak di antar bilangan 0 dan


1 pada garis bilangan. Cara untuk menentukan letak
pecahan pada garis bilangan adalah sebagai berikut.
1. Bagilah jarak antara 0 dan 1 menjadi beberapa
bagian sama besar sesuai penyebut pecahan yang

20

akan ditentukan letaknya. Misalnya untuk

2
3

berarti jarak antar 0 dan 1 dibagi menjadi 3 bagian


sama besar.
2. Kemudian, lakukan perbandingan antara 0,
1 2
3
, , dan =1
3 3
3
1
3

3. Kamu peroleh 0 <

<

2
3

< 1.

Dengan demikian, letak pecahan

2
3

pada garis

bilangan adalah sebagai berikut.

12
0
1
33

CONTOH
Tentukan letah pecahan

5
pada garis bilangan .
8

Penyelesaian:
Bagilah jarak antara 0 dan 1 menjadi 8 bagian sama
besar.
1 2 3 4 5 6 7
8
, , , , , , dan =1.
8 8 8 8 8 8 8
8

Lakukan perbandingan antara


Kamu peroleh

1
8

<

2
8

<

3
8

<

4
8

<

5
8

<

6
8

<

7
8

< 1.
5
8

Letak

pada garis bilangan dapat kamu lihat pada

garis bilangan berikut.

1234567
0
1
8888888

LATIHAN
21

Tentukan letak pecahan-pecahan berikut


pada garis bilangan!
1.

3 2 5
5 20
3. 5. 7. 9.
7 5 11 15 23

2.

1 3
3
6
9
4. 6. 8. 10.
9 10 14 17
32

6. Pecahan Desimal
Pecahan desimal merupakan bilangan yang didapat dari hasil
pembagian suatu bilangan dengan 10, 100, 1.000, 10.000 dst. Ciri
khas dari pecahan desimal adalah ditulis dengan tanda koma ( , ).
Contoh:
o 0,5 = lima persepuluh diperoleh dari 5 di bagi 10
Satu angka di belakang koma berarti penyebutnya 10.
o 0,75 = tujuh puluh lima perseratus diperoleh dari 75 di
bagi seratus.
Dua angka di belakang koma berarti penyebutnya 100.

CONTOH
Tulislah pecahan berikut dalam bentuk pecahan
desimal!
1.

5
100

2.

7
10

Penyelesaian:

22

1.

5
1
1
= ( 0 1 ) + 0
+(5
)=0,05
100
10
100

2.

7
1
=( 0 1 ) +(7 )=1,7
10
10

LATIHAN
Ubahlah pecahan-pecahan berikut menjadi
bentuk desimal!
1.

7
10

2.

23
100

3.

105
1000

4. 7

13
29

4
25

5.

7. Persen dan Permil


a. Persen
Merupakan suatu bilangan dibagi dengan
seratus. Persen biasa juga disebut perseratus.
Contoh:
5 % nilainya sama dengan
20 % nilainya sama dengan

5
100
20
100

= 0,05
= 0,2
23

75 % nilainya sama dengan

75
100

= 0,75

CONTOH
1. Ubahlah pecahan

3
5

ke dalam bentuk persen!

2. Aris mengoleksi dua jenis buku, yaitu buku


pelajaran dan buku cerita. Berapa buku
pelajarankan yang dimiliki Aris jika koleksi
seluruhnya 120 buku, dengan 40% diantarnya
adalah buku cerita?

Penyelesaian:
1.

3 3
300
= 100 =
=60
5 5
5

2. Koleksi buku Aris seluruhnya adalah 120 buku,


dengan 40% di antaranya adalah buku cerita.
Dengan kata lain, koleksi buku cerita Aris adalah
40
120
100

buku = 48 buku. Dengan demikian, koleksi

buku pelajaran Aris sebanyak 120 48 = 72 buku.

1. Ubahlah bentuk pecahan

4
24

ke dalam

LATIHAN

bentuk persen!
2. Tentukan nilai 2

1
2

dari Rp 45.000,00

3. Harga satuan buku pelajaran adalah Rp 32.500,00.


Jika harga
buku tersebut diturunkan 15%, berapakah harga
buku itu
sekarang?
24
4. Uang saku Nita naik 20% menjadi Rp 5.400,00.
Berapa rupiahkah

b.

Permil

Merupakan suatu bilangan dibagi dengan seribu.


Permil biasa juga disebut perseribu.
Contoh:
25 dibaca 25 permil dan nilainya
sama dengan 25 per 1000 =0,025
151 dibaca 151 permil dan
nilainya sama dengan 151 per 1000
=0,151

CONTOH

450 dibaca 450 permil dan


nilainya sama dengan 450 per 1000
=0,450

1. Ubahlah bentuk pecahan 2

3
10

menjadi bentuk

permil!
2. Ubahlah bentuk 750 dalam bentuk pecahan
murni!

Penyelesaian:
1. 2

3 (2 10)+3 23
23.000
=
= 1.000 =
=2.300
10
10
10
10

25

2. 750

750
750 :250 3
=
=
1.000 1.000 :250 4

LATIHAN
Ubahlah bentuk-bentuk pecahan berikut
menjadi bentuk permil!
1.

1
3
1 11
3
2 . 3. 2 4. 5. 1
16 20
4 20
10

Ubahlah bentuk-bentuk permil berikut menjadi bentuk


pecahan murni!
6. 240
7. 850
8. 380
9. 780
10. 125

B. Operasi Hitung pada Bilangan Pecahan


1. Penjumlahan
26

Dalam menyelesaikan operasi hitung penjumlahan,


harus memperhatikan penyebut dari pecahan yang
akan dijumlahkan. Jika pecahan itu berpenyebut sama,
cukup menjumlahkan pembilangnya.
a b a+ b
+ =
, dengan c 0
c c
c

Akan tetapi, jika penyebut kedua pecahan berbeda,


maka terlebih dahulu disamakan dengan menggunakan
KPK dari penyebut-penyebutnya. Kemudian, jumlahkan
pembilang-pembilangya.

CONTOH
Hitunglah hasil penjumlahan pecahan berikut!
1.

3 2
+
8 8

2.

3 1
+
4
7

( )

Penyelesaian:

1.

3 2 3+2 5
+ =
=
8 8
8
8

2.

3 1 21 4
+
= +
4
7
28 28

( )

( )

27

Pecahan
campuran a

b
c

dapat ditulis
dalam bentuk
pecahan tidak

Hitunglah penjumlahan pecahan berikut!

1.

9 11
+
13 13

2.

7
21
+
124 124

3.

4.

12 50
+
36 85

9.

5.

15 23
+
44 32

10. 0,03 + 1,2 + 10,08

7
5
+ 2
16
16

8.

6.

35 42
+
39
91

7.

1
2
2 + 12
2
7

LATIHAN

10

( )

1
3
+20
2
15

39,01 + 0,23

2. Pengurangan Pecahan
Operasi pengurangan pada pecahan merupakan
kebalikan dari operasi penjumlahan pada pecahan.
Untuk melakukan pengurangan pecahan berpenyebut
sama, cukup mengurangkan pembilangnya.
a b ab
=
, dengan c 0
c c
c

28

Apabila penyebut kedua pecahan tersebut


berbeda, maka terlebih dahulu penyebutnya
disamakan, kemudian kurangkan pembilangnya.

CONTOH
Hitunglah hasil pengurangan pecahan berikut!

1.

4 3

7 7

2.

6
3
5 3
8
8

Penyelesaian:

1.

4 3 43 1
=
=
7 7
7
7

2.

6 ( 5 8 ) +6 40+ 6 46
=
=
=
8
8
8
8

3 ( 3 8 ) +3 24+3 27
=
=
=
8
8
8
8

6
3 46 27
5 3 =
8
8 8
8

Jadi,

Hitunglah pengurangan pecahan berikut!

1.

2 18

27 27

2.

24 2

52 52

3.

3 32

80 80

4.

37 15

30 30

8.
9.

6.

2 18

4 27

7.

1
2
2 12
2
7

19
3
=2
8
8

LATIHA

3 32

9 80

2,93 - 0,13
29

5.

12 50

36 36

10. 18,01 11,53

3. Perkalian Pecahan
Untuk menghitung perkalian pecahan
dengan b
berikut.

0 dan d

a
b

dan

c
d

0, dapat menggunakan rumus

a c a c
=
, c 0 dan d 0
b d b d

Pada perkalian pecahan, berlaku sifat-sifat berikut:


1. Komutatif
a x b = b x a, dengan a dan b bilangan pecahan.
2. Asosiatif
(a x b) x c = a x (b x c), dengan a, b dan c bilangan
pecahan.
3. Distributif
30

a x (b + c) = (a x b) + (a x c), dengan a, b dan c


bilangan pecahan.
CONTOH
Hitunglah hasil perkalian pecahan berikut!

1.

3 5

8 8

2.

7
2

12 17

Penyelesaian:

1.

3 5 3 5 15
=
=
8 8 8 8 64

2.

7
2
72
14
7
=
=
=
12 17 12 17 204 102

Hitunglah hasil perkalian pecahan berikut!


1.

7
8

33 33

5.

2.

14 25

27
27

6.

3.

21 17

43 57

7.

4.

31 2

34
7

( )

LATIHA

7
15

3
1
5 2
5
3

( )

2,41

0,37

1
(
)
8. -5,17 (5 9 )
4. Pembagian Pecahan

Untuk menghitung pembagian pecahan


terhadap

c
d

dengan b

0 dan d

a
b

0, dapat

menggunakan rumus berikut.


a c a d
= , dengan b 0 dan d 0
b d b c

31

CONTOH
Hitunglah hasil pembagian berikut!
1. 6

3.

1
8

1
6
8

2.

3 2

2 5

4.

2
5

Penyelesaian:
1. 6
2.

1 6 1 6 8 6 8
= = =
=
8 1 8 1 1 1 1

1
6
8
3

48

1 1 1 1 1
=
=
8 6 8 6 48

35

15

=
= =
3. Hitunglah
7 2 pecahan berikut!
2 5
2 hasil
1 2 1pembagaian
2
1 2
1. 4 2 4
4. 3 5

( 3 5 )+ 2 17

=
5
5

2.

3
9

20 20

3.

1 1

3 4

4.

5.

(-12)

1
3

6.

7.

27

8.

9.

0,25
(-0,28)

LATIH

( 16 12 ) 47
10.

5 21 3

8 22 11

32

5.

Perpangkatan Pecahan

Bilangan berpangkat pada pecahan dapat ditulis


dalam bentuk
a
b

a
b

()

a a a
a

b b b
b

()

n faktor
axaxaxxa
bxbxbxxb

n faktor

an
bn

Sifat-sifat yang dimiliki oleh bilangan pecahan


berpangkat sama dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh
perpangkatan bilangan bulat, yaitu sebagai berikut.
m

a
b

a n a
=
b
b

m+n

1.

() () ()

2.

a
b

()

mn

()

a m+n
b m+n

am n
= m n
b

33

a
b

()
3.

m n

m+ n

(( ) ) ( )
a
b

a
b

mn

a
mn
b

CONTOH
Hitunglah perpangkatan pecahan berikut!
3

1.

1
1

3
3

() ()

2 3

[( ) ]

1
3

2.

Penyelesaian:
1.

1 3 1 2 1

=
3
3
3

3 +2

() () ()

1x1x1x1x1

1
243

3x3x3x3x3
2.

2 3

[( ) ] ( ) ( )
1
3

2 3

1
3

1
=
3

1x1x1x1x1x1

1
729

3x3x3x3x3x3
Hitunglah hasil pembagaian pecahan berikut!
2

1.

( 15 ) ( 15 )

2.

2
2

3
3

() ()

3.

1
1

4
4

() ( )

4.

( ) ( )

5.

(3 34 ) ( 58 )

6.

{( ) }

3
5

2 4
1
2
3
2

2 2

3 2

7.

{( ) }

8.

1 3 1

4
8

LATIH

1
4

()

34

C. Bentuk Baku
Bentuk baku biasanya digunakan untuk menyatakan
bilangan yang sangat besar atau sangat kecil agar
penulisannya lebih efisien. Sebagai contoh kecepatan
cahaya sekitar 300.000.000 m/detik dapat ditulis 3 x
108

m/detik.

Aturan penulisan bilangan baku:


1. Untuk bilangan yang lebih besar dari 10 maka
penulisan bentuk bakunya adalah a x

10n

dengan

1 a 10 dan n bilangan asli.


2. Untuk bilangan di antara 0 dan 1 maka penulisan
bentuk bakunya adalah a x

10n

dengan 1

10 dan n bilangan asli.

CONTOH
Tulislah bilangan-bilangan berikut dalam bentuk baku!
1. 2.732

2.

0,000253

Penyelesaian:
1.

2.732 adalah bilangan yang lebih besar dari 10.


Oleh karena itu, gunakan aturan a x

10n

dengan 1
35

a 10 dan n bilangan asli. Akan diperoleh, a =


2,732 dan n = 3.
0,000253 adalah bilangan yang terletak diantara 0

2.

dan 1. Oleh karena itu, gunakan aturan a x

10

dengan 1 a 10 dan n bilangan asli. Akan


diperoleh, a = 2,53 dan n = 4. Jadi, bentuk baku
dari 0,000253 adalah 2,53 x

104

Tulislah bilangan-bilangan berikut dalam


bentuk baku!
1. 278.000
2. 305.000.000
3. 1.271.000.000

4.
5.

LATIH

0,000008654
0,00000000283

Nyatakan bilangan-bilangan berikut tanpa pangkat!


6.

2,17 x

10

7.

4,03 x

108

8.

5,6 x

9.

1,723 X

10. 2,04 X

10

107

103

D. Pembulatan Pecahan Desimal


Pembulatan pada pecahan desimal berguna untuk
menyederhanakan penyajiannya agar lebih mudah
diamati.
Aturan pembulatan pecahan desimal:

36

1. Jika angka yang akan dibulatkan tersebut lebih dari


atau sama dengan 5 maka lakukan pembulatan
keatas.
2. Jika angka yang akan dibulatkan tersebut kurang
dari 5 maka tidak dilakukan pembulatan keatas.

Bilangan 2,143
memiliki 3 tempat
desimal.

CONTOH
1. Bulatkan 6,321 sampai dua tempat desimal
2. Bulatkan 7,46 sampai satu tempat desimal

Penyelesaian:
1. 6,321 memiliki tiga tempat desimal.
Angka terakhir pada 6,321 adalah 1. Oleh karena 1
< 5, maka pembulatannya adalah 6,32.
2. 7,46 memiliki dua tempat desimal.
Angka terakhir pada 7,46 adalah 6. Oleh karena 6
Bulatkan
bilangan-bilangan
berikut
sampai
> 5, maka
pembulatannya
adalah
7,5.
satu tempat desimal!
1. 2,76
2. 12,45
3. 23,23

4.
5.

115,05
124,17

LATIH

Bulatkan bilangan-bilangan berikut sampai


dua tempat desimal!
1. 1,462
2. 2,706
3. 2,115

4.
5.

3,2463
5,0252

37

E. Penaksiran Hasil Operasi Hitung Bilangan


Pecahan
Cara termudah untuk melakukan penaksiran pada
bilangan pecahan adalah dengan membulatkan
bilangan pecahan tersebut ke bilangan bulat yang
paling dekat.
Perhatikan contoh-contoh berikut.
CONTOH
Taksirlah hasil operasi bilangan pecahan berikut!
1.

2
1
3 3
+6 2. 9 :2
3
7
4 9

Penyelesaian:
1. Bilangan bulat yang terdekat dengan

2
adalah1
3

Bilangan bulat yang terdekat dengan 6


Dengan demikian, taksiran dari
Dapat kamu tulis,

1
adalah6
7

2
1
+6 adalah1+ 6=7.
3
7

2
1
+6 7.
3
7

2. Bilangan bulat yang terdekat dengan 9


Bilangan bulat yang terdekat dengan 2

3
adalah 10
4
3
adalah2
9

38

Dengan demikian, taksiran dari 9


Dapat kamu tulis, 9

3 3
:2 adalah10 : 2=5.
4 9

3 3
:2 5.
4 9

LATIHAN
Taksirlah hasil operasi bilangan pecahan berikut!
1. 7

1 8
4
1
+ 6. 14 23
3 9
9
11

2. 5

2
1
1
2
+7 7. 3 9
3
6
6
5

3. 11

( )( )

3
3
3
8
+ 2 8. 5
6
5
7
13
15

( )(

4.

1
2
3 7
6 3 9. 20 :3
8
7
8 9

5.

5
1
1 5
21 4 10.32 :7
6
2
4 8

39

BILANGAN PECAHAN, DALAM KEHIDUPAN SEHARIHARI

Pengertian Pecahan
Dalam kehidupan sehari-hari pernahkan kamu
melihat bendabenda yang telah terbagi menjadi beberapa bagian
yang sama.
Misalnya :
Roti yang terbagi menjadi 3 bagian yang sama,
Kertas yang dipotong menjadi dua bagian yang
sama,
Jeruk yang terbagi menjadi beberapa bagian yang
sama.

40

Semua bagian yang sama itu berkaitan dengan


pecahan.

Latihan Soal!
1. Hasil dari operasi perkalian 12,45 x 3,2 adalah .
a. 0,3904
c. 3,984
b. 398,4
d. 39,84
2. Hasil dari
a.

2
27

b.

2
6

3. Hasil dari

( 23 14 ) 16

d. 1
0,2 0,6
0,4

4. Hasil dari
5
11

b.

17
18

1
36

c.

adalah .

a. 0,03
b. 0,3

a.

adalah .

c. 0,48
d. 1,2
2 2 1

3
2

() ( )

adalah .
c.

3
7

d.

5
6
41

5. -6

2,4

3
4

a. -11,2
b. -9,2
6. -4,32
a. -12
b. 174

7.

c. -4,8
d. -7,8

(8 + 4) x 3 = .
c. -1,08
d. -0,12

1
(19,04 )
4

( 15 2,55)

a. -5,27
b. -2,25

= .

c. -4,25
d. 4,25

8. Ana sedang mengerjakan pekerjaan rumahnya. Dia


3

membutuhkan waktu

1
3

menit menyelesaikan

soal pertama. Ana mengerjakan soal kedua dalam


waktu

3
5

dari waktu yang diperlukannya untuk

menyelesaikan soal pertama. Total waktu yang ana


perlukan untuk menyelesaikan kedua soal tersebut
adalah .
a. 3 menit
b.

1
7

menit

9. 0,00012 x 0,005
a. 2 x

10

c.
d.

1
3

1
3

menit

menit

0,03 = .

c. 3 x

10

42

b. 2 x

10

d. 3 x

10

10.
Jika tinggi 30 buku adalah 52,5 cm, maka
tinggi satu buku tersebut adalah .
a. 1,5 cm
c. 1,75 cm
b. 2,7 cm
d. 1,35 cm

DAFTAR PUSTAKA
Marsigit. 2009. Matematika tingkat SMP kelas VII.
Jakarta Timur: Yudhistira.

43

Biodata Penulis

Nama

: Fatimah Fuzzaroh

Kelas

: 1B

NPM

: 115070078

Nama
Kelas

: 1B

NPM

: 115070090

Nama
Kelas
NPM

: Robiah

: Anila Marjani
: 1B
: 115070096

44

Anda mungkin juga menyukai