Operasi hitung pecahan melibatkan penjumlahan berbagai bentuk pecahan yaitu pecahan biasa,
pecahan campuran, pecahan desimal, dan persen demikian juga dengan pengurangan, perkalian,
dan pembagian. Penjumlahan dan pengurangan pecahan harus memiliki penyebut yang sama.
Jika penyebut berbeda, maka harus disamakan dengan mencari KPK nya. Sedangkan untuk
perkalian dan pembagian pecahan sedikit lebih mudah. Untuk lebih jelasnya, berikut ini
pembahasan selengkapnya.
Pecahan biasa adalah pecahan yang terdiri dari pembilang dan penyebut. Sedangkan pecahan
campuran adalah bila mana ada bilangan bulat dan pecahan. Di bawah ini adalah contoh
penjumlahan pecahan biasa berpenyebut sama dan penjumlahan pecahan campuran dengan
penyebut berbeda.
Keterangan
Nomor 1 adalah pecahan biasa dengan penyebut sama sehingga kita hanya menjumlahkan saja
bilangan pada pembilangnya. Sedangkan nomor 2 adalah pecahan campuran dengan penyebut
berbeda.
Cara melakukan operasi hitung penjumlahan pecahan campuran lebih mudahnya yaitu dengan
mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa.
Di bawah ini adalah contoh pengurangan pecahan biasa berpenyebut sama dan pengurangan
pecahan campuran berpenyebut berbeda.
Keterangan
Nomor 1 adalah pecahan biasa dengan penyebut sama sehingga kita hanya mengurangkan
bilangan pada pembilangnya. Sedangkan nomor 2 adalah pecahan campuran dengan penyebut
berbeda.
Cara melakukan operasi hitung pengurangan pecahan campuran juga sama. Lebih mudahnya
yaitu dengan mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa.
Di bawah ini adalah contoh penjumlahan pecahan desimal dan pengurangan pecahan desimal.
Menjumlahkan dan mengurangkan pecahan desimal bisa dilakukan dengan cara bersusun, tanda
koma diletakkan sejajar seperti menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.
Di bawah ini adalah contoh penjumlahan dan pengurangan persen. Menjumlahkan dan
mengurangkan persen bisa dilakukan dengan cara bersusun seperti menjumlahkan dan
mengurangkan bilangan bulat.
Untuk perkalian pecahan, pengerjaannya lebih mudah. Perkalian pada pecahan diperoleh dengan
mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut.
Perkalian pecahan desimal diperoleh dengan mengubah pecahan desimal menjadi pecahan biasa.
Selain menggunakan cara di atas, perkalian pecahan desimal juga bisa dilakukan dengan cara
mengalikan sebagai bilangan bulat dengan membuang koma terlebih dahulu, setelah itu hasil
perkalian diberi tanda koma. Letak koma ditentukan oleh jumlah koma pada pecahan pembagi
dan yang dibagi. Cara meletakkan koma dihitung ke kanan dimulai dari angka satuan.
Untuk pembagian pecahan diperoleh dengan mengalikan pecahan tersebut dengan kebalikan dari
pecahan yang lain.
Pembagian pecahan desimal diperoleh dengan cara mengubah pecahan desimal menjadi pecahan
biasa.
Selain menggunakan cara di atas, pembagian pecahan desimal juga bisa dilakukan dengan cara
membagi sebagai bilangan bulat dengan membuang koma terlebih dahulu, setelah itu hasil
pembagian diberi tanda koma. Letak koma ditentukan oleh banyaknya koma pada pecahan
pembagi dan yang dibagi. Cara menentukan letak koma yaitu jumlah koma pada bilangan yang
dibagi di kurangi jumlah koma pada bilangan pembagi.
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar!
6. Tutik mempunyai tiga utas tali dengan panjang 425 cm, 52,8 dm, dan 4,6 m. Panjang tali Tutik
semuanya adalah .... m
a. 14,11
b. 14,2
c. 14,13
d. 14,14
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang jelas dan tepat!
1. Dalam sebuah ember terdapat 6,5 liter air. Ternyata ember tersebut terguling dan air dalam
ember tinggal 21/5 liter. Berapa liter air yang tumpah?
Jawab : ..................................................................................................
................................................................
2. Bu Ratna memiliki tepung terigu 21/2 kg. Kemudian digunakan untuk membuat kue sebanyak
1,25 kg. Berapa sisa tepung terigu Bu Ratna?
Jawab : ..................................................................................................
................................................................
3. Sebuah botol berisi minyak goreng 1/5 bagian. Berapa bagian lagi harus ditambah agar botol
penuh?
Jawab : ..................................................................................................
................................................................
4. Berat dua ekor ikan 85,5 gram. Jika salah satu ikan beratnya 45,15 gram, berapa gram berat
ikan yang lain?
Jawab : ..................................................................................................
................................................................
5. Bu Lastri membeli 2 1/2 kg jeruk. Bu Lastri juga membeli semangka yang beratnya 2 1/2 kg
lebih berat dari jeruk. Berapa kg berat buah-buahan yang dibeli Bu Lastri?
Jawab : ..................................................................................................
................................................................