Kompetensi Dasar
5.2 Mengubah bentuk pecahan ke bentuk desimal
Indikator
Mengubah pecahan biasa ke bentuk desimal atau sebaliknya
1. Mengubah pecahan biasa ke bentuk persen atau sebaliknya, dan
2. Membulatkan pecahan desimal sampai dua angka di belakang koma.
Pengantar Materi Pecahan Desimal
Mengubah bentuk pecahan ke bentuk desimal ini merupakan materi pengulangan, karena materi ini
sudah kalian pelajari sebelumnya. Untuk dapat/terampil mengubah bentuk pecahan ke bentuk
desimal, kalian harus memahami tentang bagaimana mengubah suatu pecahan ke bentuk pecahan
desimal. Namun sebelumnya mari kita ingat kembali materi yang sebelumnya.
Untuk membantu mengingat coba perhatikan... apa yang terbayang dipikiranmu jika melihat
gambar dibawah ini?
Benar sekali, gambar diatas adalah gambar beberapa bentuk pecahan yaitu; pecahan biasa dan
pecahan desimal.
Seperti yang kalian pelajari pada kelas sebelumnya bahwa ada beberapa bentuk pecahan antara
lain:
Pecahan biasa dapat diubah ke dalam bentuk pecahan campuran dengan syarat pembilangnya lebih
besar daripada penyebut.
1
Jawab:
tersebut dapat diubah kedalam bentuk pecahan campuran. Untuk mengubah menjadi pecahan
campuran, lakukan operasi pembagian dengan sisa.
5 : 3 = 1 sisa 2, jadi
Sebaliknya jika ingin merubah pecahan campuran ke pecahan biasa maka dapat
dilakukan dengan mengalikan bilangan bulat dengan penyebut kemudian dijumlahkan dengan
pembilang pada pecahan. Perhatikan uraian berikut.
........... 1 =
Jadi, 1
Untuk lebih jelasnya pahami dahulu konsep pecahan decimal dengan memperhatikan keterkaitan
antara bilangan cacah, bilangan pecahan dan pecahan desimal pada garis bilangan.
Jika diperhatikan ketiga garis bilangan di atas, terlihat keterkaitan antara bilangan cacah, bilangan
pecahan biasa, dan bilangan pecahan desimal, yaitu:
2
ditulis dalam desimal 0,25.
Bentuk pecahan yang terakhir yang telah dipelajari di kelas sebelumnya adalah Persen. Persen
merupakan bentuk pecahan yang sesuai asal katanya yang berarti perseratus.
Jadi 25 persen berarti 25 per seratus, atau 0,25. Simbol % digunakan untuk
menyatakan
Nah, pada pembelajaran bab ini kita akan belajar lebih dalam dari beberapa bentuk bentuk pecahan
tersebut.
Contoh:
3
Gambar tempat desimal
Banyak angka di belakang koma pada pecahan desimal menunjukkan tempat desimal.
belakang koma.
mengubah pecahan desimal ke pecahan biasa dapat mudah dilakukan karena angka di belakang
koma menunjukkan banyaknya angka nol pada penyebut pecahan biasa.
Contoh :
1. 0,5 =
2. 0,24 =
3. 12,25
= 12
Dua buah pecahan desimal dikatakan senama apabila kedua pecahan tersebut akan menghasilkan
nilai yang sama jika pecahan tersebut diubah menjadi pecahan biasa.
Contoh: 0,4 =
4
0,400 =
Contoh:
1. Urutkan bilangan desimal berikut dari yang terkecil sampai yang terbesar:
Dari ketiga bilangan, banyaknya angka di belakang koma yang terbanyak adalah tiga.
Setelah disamakan banyaknya angka di belakang koma maka dapat dengan mudah ketiga bilangan
tersebut diurutkan , yaitu:
Selanjutnya kita akan belajar tentang bagaimana cara merubah pecahan dalam bentuk persen atau
sebaliknya, siap? Lanjutkan.....
5
Mengubah persen menjadi pecahan
Untuk mengubah persen menjadi pecahan digunakan pengertian persen yaitu perseratus.
Contoh:
2.
3.
Untuk mengubah pecahan menjadi persen, ubahlah penyebut pecahan tersebut menjadi 100 dan
selanjutnya gunakan pengertian persen.
Contoh :
a).
b). %
6
Untuk mengubah persen menjadi desimal digunakan cara yaitu mengubah persen menjadi
pecahan terlebih dahulu seperti langkah di atas, selanjutnya ubahlah pecahan yang diperoleh
menjadi desimal.
Secara singkat langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Contoh:
Untuk mengubah desimal menjadi persen, pertama-tama ubahlah desimal tersebut menjadi
pecahan. Selanjutnya gunakan langkah mengubah pecahan menjadi persen. Contoh :
a). 0,83 =
b). 5,1 =
c). 4,5 =
Untuk memantapkan cara mengubah persen menjadi pecahan maupun desimal dan sebaliknya,
perhatikan contoh dibawah ini.
Contoh :
a).
b).
c).
d).
7
DAFTAR PUSTAKA
1. Sukayati, 2003, Modul Bermutu Sekolah Dasar Pecahan, Yogyakarta: PPPG Matematika
2. Supardjo, 2009, Gemar Matematika 6: untuk Kelas VI SD dan MI, Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
3. Tim tentor Ahli, 2009, Buku Sakti Materi + Rumus lengkap SD, Yogyakarta: Kendi Mas
Media