BAB V
KADERISASI
5.1. Muqaddimah
Tak bisa disangkal bahwa waktu terus berjalan, dan semakin hari kita akan semakin dekat
dengan hari yang tidak bisa ditolak kehadirannya, yaitu hari kiamat. Kita juga sedang berada di
dalam akhir zaman, dilihat dari tanda-tanda kiamat yang kecil terjadi pada zaman ini. Kitalah
ummat akhir zaman yang lebih dari 1400 tahun berjarak dengan Rasulullah SAW. dan para
Shahabat R..A. Kemudian, mari kita simak baik-baik hadits berikut.
“Masa kenabian itu ada di tengah-tengah kalian, adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah
mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya adalah masa
Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah ’ala minhaj an-nubuwwah), adanya atas
kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk
mengangkatnya.Selanjutnya masa kerajaan yang menggigit (Mulkan ’Adhan), adanya atas
kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk
mengangkatnya. Setelah itu, masa kerajaan yang menyombong (Mulkan Jabariyyan), adanya
atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk
mengangkatnya. Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah
’ala minhaj an-nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam.”
(H.R Ahmad, dll. Hadits ini ada di dalam kitab Silsilah Al Ahaditsus Shahihah, karya Syaikh
Nashiruddin Al Albani)
Jika dilihat dari proses perjalanan sejarah Islam dari segi kepemimpinannya, berdasarkan
hadits di atas, menurut para ulama, kita berada dalam akhir periode kekuasaan yang memaksa
atau menindas (Mulkan Jabriyan), dan akan tiba masanya kekhalifahan yang menggunakan
kenabian (Khilafah ‘ala minhaj an nubuwwah), dimana ini merupakan masa kebangkitan Islam
di seluruh dunia. Masa ini akan datang, tetapi apakah kita akan siap menghadapi masa-masa ini?
Akankah kita hanya diam menjadi penonton, ataukah kita akan mengambil andil di dalam
76
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
kebangkitan Islam di seluruh dunia, meskipun hanya dengan secuil perbuatan? Dan apakah kita
akan siap melewati kehidupan dunia yang berada dalam kondisi akhir zaman?
Untuk itulah mengapa kaderisasi di GAMAIS ITB ada. Proses kaderisasi di organisasi ini
secara sederhana bertujuan untuk memunculkan kader-kader yang memiliki nilai-nilai keislaman,
profesionalitas dalam bekerja dan ke-GAMAIS-an dalam diri mereka, serta memiliki keinginan
yang kuat untuk menyebarkan Islam ke setiap sudut kampus. Tapi lebih daripada itu, proses
kaderisasi GAMAIS ITB memiliki peran di dalam diri setiap kader yang mengikutinya. Peran
yang dimaksud adalah penanaman pondasi-pondasi keislaman yang kuat. Diharapkan setelah
mengikuti proses kaderisasi ini, kader-kader GAMAIS ITB memiliki kesadaran yang utuh untuk
terus membina dirinya, salah satunya dengan tidak berhenti belajar ilmu agama sepanjang
hidupnya, dan memberikan manfaat yang kontinu bagi ummat, serta siap untuk andil di dalam
kebangkitan Islam di seluruh dunia, sekalipun dengan perbuatan yang sederhana. Kader-kader
GAMAIS ITB diharapkan juga mampu bertindak bijak di tengah-tengah ummat serta menjadi
pemersatu, bukan menjadi pemecah belah ummat, disebabkan oleh dirinya berusaha unruk
menjalankan Islam secara baik dan komprehensif.
77
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
mahasiswa lainnya
Persentase jumlah kader yang 30 orang 40 orang 50 orang 60 orang
berprestasi2 dalam ranah
akademik atau keprofesian
Persentase kader GAMAIS Mula: Mula: Mula: Mula:
yang berkontribusi dalam 55% 57.5% 60% 65%
agenda GAMAIS (sesuai Muda: Muda: Muda: Muda:
dengan level kaderisasinya) 45% 47.5% 50 % 55%
Madya: Madya: Madya: Madya:
35% 35% 35% 35%
Purna: Purna: Purna: Purna:
25% 25% 25% 25%
Persentase jumlah kader yang 25% 27.5% 30% 32.5%
hadir dalam agenda pembinaan
GAMAIS
Keterangan:
1
Objek dakwah adalah seluruh civitas akademika muslim ITB.
2
Berprestasi disini maksudnya menjadi mahasiswa berprestasi minimal tingkat prodi, menjadi perwakilan
ITB pada PIMNAS, olimpiade atau menjadi juara di perlombaan lainnya di bidang akademik atau non
akademik minimal tingkat nasional, atau mengikuti program exchange.
78
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
3
Sistem kontrol kader yang berkelanjutan artinya setiap kader di GAMAIS ITB terkontrol secara terus
menerus hingga sudah tidak lagi menjadi kader.
4 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑑𝑒𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛
Persentase survival kader = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑑𝑒𝑟 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛
∗ 100%
Dimana kader bertahan dalam satu angkatan adalah jumlah kader aktif dan kader pasif yang masih
bertahan pada waktu tersebut. Kader aktif adalah mereka yang masih mengikuti pembinaan, berkontribusi
di GAMAIS ITB dan menyatakan diri bersedia untuk berstatus sebagai kader GAMAIS. Kader pasif
adalah mereka yang masih mengikuti agenda pembinaan di GAMAIS tetapi tidak lagi berkontribusi di
GAMAIS ITB, serta menyatakan diri bersedia untuk berstatus sebagai kader GAMAIS.
79
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
kehidupan sosialnya.
Dinamis Salah satu peran seorang muslim adalah bermanfaat bagi orang lain,
memberikan bantuan terhadap seluruh makhluk yang
membutuhkannya. Karena itu, kader GAMAIS ITB harus penuh
semangat dan cepat bergerak sehingga dapat memberikan manfaat
sebesar-besarnya, sesuai dengan kemampuan dirinya, kepada
seluruh makhluk.
Sehat Kader GAMAIS ITB haruslah memiliki fisik yang kuat, karena
dengan kekuatan fisiknya ia mampu bergerak cepat dalam melayani
orang-orang di sekitarnya.
Perencanaan
Rekrutmen Pembinaan Tadhrib Amal
Sumberdaya Manusia
(SDM)
Sistem Kontrol
80
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
Metode ini merupakan metode formal dengan sasaran yang masif. GAMAIS ITB
membuka pendaftaran untuk mengikuti proses pembinaan (menjadi kader) GAMAIS
ITB.
Interpersonal (closed recruitment)
Metode ini merupakan metode informal dan dilakukan secara personal (fardhiyah).
Pada metode ini, objek rekrutmen mengikuti proses pembinaan GAMAIS ITB
melalui dakwah fardhiyah dari kader GAMAIS ITB.
iii. Waktu, Pelaksana, dan Segmentasi Objek
Open recruitment kader GAMAIS ITB dilakukan setiap satu tahun sekali yaitu di awal
semester ganjil. Segmentasi objek utama dalam rekrutmen ini adalah mahasiswa baru,
namun hal tersebut bukan berarti menutup kemungkinan bagi para pendaftar selain
mahasiswa baru. Adapun untuk waktu diluar masa awal semester ganjil maka metode
rekrutmen yang digunakan adalah closed recruitment .
2) Keanggotaan
Keanggotan GAMAIS ITB terbuka bagi setiap mahasiswa muslim Strata‐1 Institut Teknologi
Bandung yang terdaftar pada Biro Administrasi Akademik Institut Teknologi Bandung. Anggota
GAMAIS ITB terdiri dari :
i. Anggota Biasa
Anggota Biasa adalah seluruh Mahasiswa Islam Institut Teknologi Bandung jenjang S‐1
dan terdaftar pada Biro Administrasi Akademik Institut Teknologi Bandung. Persyaratan
untuk menjadi Anggota Biasa adalah:
Beragama Islam
Terdaftar di Biro Administrasi Akademik Institut Teknologi Bandung sebagai
mahasiswa jenjang S‐1
Hak yang diperoleh oleh Anggota Biasa adalah :
Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh GAMAIS ITB untuk seluruh
mahasiswa Islam ITB
Menjadi anggota kehormatan atau kader atau pengurus Badan Semi Otonomi
GAMAIS ITB sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
81
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
Anggota Biasa mempunyai kewajiban mematuhi Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran
Rumah Tangga (ART), Ketetapan Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO), ketetapan
Dewan Syariah serta keputusan lainnya yang mengikat anggota biasa GAMAIS ITB.
Status keanggotaan Anggota Biasa akan berakhir bila yang bersangkutan mengalami
minimal salah satu kondisi berikut, yaitu:
Anggota tidak lagi terdaftar sebagai mahasiswa S-1 di Biro Administrasi
Akademik Institut Teknologi Bandung
Murtad dari agama Islam
Meninggal dunia
ii. Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan adalah mahasiswa atau bukan mahasiswa yang mempunyai
kompetensi secara keorganisasian dan mendapatkan akreditasi dari Majelis Pertimbangan
Organisasi (MPO) GAMAIS ITB. Persyaratan untuk menjadi Anggota Kehormatan
adalah:
Beragama Islam
Memiliki kompetensi secara organisasi
Sukarela membantu GAMAIS ITB
Ditetapkan dan diangkat oleh Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) GAMAIS
ITB
Hak yang diperoleh oleh Anggota Kehormatan adalah :
a) Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh GAMAIS ITB
b) Menjadi anggota Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) GAMAIS ITB sesuai
dengan persyaratan yang berlaku
Anggota Kehormatan mempunyai kewajiban :
Mematuhi Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), Ketetapan
Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO), ketetapan Dewan Syariah serta
keputusan lainnya yang mengikat anggota kehormatan GAMAIS ITB
Menjaga nama baik organisasi
Status keanggotaan Anggota Kehormatan akan berakhir bila yang bersangkutan
mengalami minimal salah satu kondisi berikut, yaitu:
82
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
83
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
Mematuhi Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), Ketetapan
Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO), ketetapan Dewan Syariah serta
keputusan lainnya yang mengikat anggota kehormatan GAMAIS ITB
Menjaga nama baik organisasi
Status keanggotaan kader akan berakhir bila yang bersangkutan mengalami minimal
salah satu kondisi berikut, yaitu:
Kader tidak lagi terdaftar sebagai mahasiswa S-1 di Biro Administrasi Akademik
Institut Teknologi Bandung
Murtad dari agama Islam
Meninggal dunia
Mengundurkan diri
Dicabut status kekaderannya
b. Pembinaan
1) Definisi dan Tujuan
Pembinaan adalah aktivitas yang bertujuan untuk membangun kepribadian orang yang
dibentuk sehingga memenuhi standar yang ditetapkan. Proses membentuk kader ini menuntut
perangkat-perangkat yang lebih khusus dibadingkan dengan perangkat-perangkat untuk
membina massa ammah. Yang menjadi orientasi tidak lagi kuantitas, melainkan kualitas.
Pembinaan untuk kader GAMAIS dibagi menjadi dua sarana, mentoring dan pembinaan
terpusat. Pembinaan terpusat dapat dilakukan oleh GAMAIS Pusat maupun
LDW/LDF/LDPS.
2) Pelaksana dan Peserta
Proses pembinaan kader menjadi tanggung jawab departemen yang memegang
fungsi pengembangan dan manajemen sumberdaya anggota di LDP/LDW/LDPS
tempat kader peserta pembinaan menjadi pengurus/anggota.
Proses pembinaan kader mula menjadi tanggung jawab LDP dengan turut
melibatkan LDW dan LDPS.
Proses pembinaan kader muda dan madya menjadi tanggungjawab LDP dengan
turut melibatkan LDF dan LDPS
84
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
Kader peserta pembinaan dibina oleh kader yang levelnya lebih tinggi dengan
departemen yang memegang fungsi pengembangan dan manajemen sumberdaya
anggota merupakan pengelolanya
Mentoring diselenggarakan dan dikelola oleh BSO mentoring yang berkoordinasi
dengan struktur yang memegang fungsi permentoringan dan yang memegang
fungsi pengembangan dan manajemen sumberdaya anggota
3) Muwashaffat dan Kurikulum
i. Muwashaffat
Muwashafat merupakan karakter capaian yang harus dimiliki oleh kader. Dalam
blueprint ini, muwashaffat yang ditulis adalah capaian yang harus dimiliki oleh
kader saat mereka lulus sebagai kader GAMAIS.
No Muwashaffat Capaian Detil
1 Salimul Aqidah Memahami hakikat ilmu tauhid
Selalu meluruskan niat dalam melakukan sesuatu
Menjaga diri dari kemusyrikan
Memahami dan mencerminkan nilai-nilai keimanan dalam
hati
Memahami syumuliyatul Islam
Dzikrullah di setiap waktu dan keadaan
Senantiasa berhusnuzhan (berprasangka baik) kepada Allah
Tidak sembarangan mengkafirkan seorang muslim
Tidak menjadikan perbedaan pendapat dalam agama sebagai
alasan perpecahan
Al Qur’an dan As Sunnah di atas pernyataan semua orang
2 Shahihul Ibadah Melaksanakan ibadah sesuai dengan Al Qur’an dan As
Sunnah
Melaksanakan shalat lima waktu dan shaum Ramadhan
Melaksanakan tilawah minimal 1 juz per hari
Melaksanakan shalat rawatib minimal 5 kali sehari
Melaksanakan qiyamul lail minimal 6 kali per pekan
85
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
86
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
87
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
88
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
89
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
90
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
ii. Kurikulum
Kurikulum Kader Mula
91
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
92
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
93
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
2 Sifat-Sifat Allah Mengetahui sifat-sifat Allah, dan Tafsir Al Qur’an dan Kurikulum
(3) (muda) akibat lebih jauh adalah semakin hadits-hadits shahih pilihan
dekat pada Allah, menyadari akan
keberadaan Allah dimana saja dan
kapan saja sehingga
memunculkan perbaikan diri yang
signifikan
3 Iman adalah Menyadari bahwa keimanan bukan Kitabul Iman, Ibnu Kurikulum
perkataan dan hanya keyakinan di hati, tapi juga Taimiyah wajib
perbuatan dilisankan dengan ucapan dan Pembahasan Tafsir
(outputnya ditunjukkan dengan perbuatan. QS. Ali Imran:31-32
adalah ali Menyadari bahwa jika seseorang
imran:31) adalah mukmin, maka ia
(muda) menunjukkannya dengan
mengikuti sunnah Rasulullah saw.,
sehingga ia akan terus belajar
mengenai sunnah Rasulullah saw.
94
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
95
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
di jalan dakwah.
13 Kajian analisis Memahami berbagai teknik yang Blink: The Power of Kurikulum
kondisi dan dapat digunakan dalam melakukan Thinking Without pilhan
pengambilan analisis kondisi, mengetahui Thinking karya
keputusan mengenai kaidah-kaidah yang Malcolm Gladwell
(muda) dapat dipegang bagi kader untuk Thinking, Fast and
mengambil seluruh keputusan, Slow karya Daniel
memahami mengenai pentingnya Kahneman
mempertimbangkan berbagai
faktor yang mempengaruhi proses
pengambilan keputusan seperti,
faktor sosial, budaya, ekonomi dan
keamanan khususnya kebijakan
terkait urusan umat Islam yang
diambil di NKRI.
96
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
97
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
dipimpin) Musthafa
Mampu bersikap dengan Masyhur
bijak, baik saat menjadi
qiyadah maupun saat
menjadi jundi
98
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
4) Perangkat Pembinaan
i. Pembinaan Umum
Perangkat umum pembinaan di antaranya adalah usrah pengurus, mentoring kader mula,
dan lain-lain. Ini dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan kader dan kreativitas
pelaksana.
ii. Matrikulasi
Matrikulasi adalah program pembinaan kader yang bertujuan mempersiapkan kader baru
untuk dapat mengikuti program pembinaan kader yang sesuai dengan angkatan
perkuliahannya. Matrikulasi juga merupakan program persamaan yang berfungsi
menggantikan pembinaan rutin yang tidak diikuti sebelumnya oleh kader.
• Muatan
99
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
• Pelaksana
• Peserta
- Kader yang baru terekrut setelah kegiatan open recruitment kader berakhir.
- Kader yang tidak mengikuti pembinaan rutin sejumlah standar minimal yang
ditetapkan oleh pelaksana
• Waktu Pelaksanaan
iii. DKT
Definisi dan Tujuan
Diklat Kader Terpusat (DKT) adalah sarana intensif untuk membekali peserta dengan
metode dan pengalaman penting untuk memperkuat pengetahuan dan sisi-sisi kualitas
tertentu yang sifatnya khusus dan medalam yang sulit disampaikan melalui usrah atau
ta’lim-ta’lim umum. Dauroh ini juga menjadi sarana levelisasi kader GAMAIS ITB
sesuai tingkatnya, serta sebagai sarana untuk meningkatkan ukhuwah kader.
DKT terbagi berdasarkan jenjang kader. DKT Mula merupakan sarana kenaikan
kader mula menjadi kader muda. DKT Lanjutan merupakan sarana kenaikan kader
muda menjadi kader madya, dan kader madya menjadi kader purna.
Muatan
Muatan DKT mengacu kepada muwashafat dan kurikulum pembinaan kader
GAMAIS ITB dan diarahkan untuk memenuhi seluruh muwashafat primer kader
GAMAIS ITB sesuai jenjang kader peserta DKT.
Pelaksana
DKT dilaksanakan oleh LDP secara terpusat.
Peserta
100
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
Peserta dari DKT Mula adalah kader mula, dan peserta dari DKT Lanjutan adalah
kader muda dan kader madya.
Waktu Pelaksanaan
DKT dilaksanakan di akhir masa pembinaan rutin.
Pelantikan
- Definisi
Pelantikan merupakan proses seremonial kenaikan jenjang kader.
- Pelaksana
Pelantikan dilaksanakan oleh Kepala GAMAIS ITB.
- Waktu Pelaksanaan
Pelantikan dilaksanakan setiap akhir masa pembinaan suatu jenjang
kaderisasi.
- Peserta
Kader yang dinilai lulus dari program pembinaan suatu jenjang kaderisasi
5) Evaluasi dan Seleksi
Definisi dan Tujuan
Evaluasi dan seleksi dalam hal ini adalah mengevaluasi ketersampaian materi –
materi dalam kurikulum serta menyeleksi kenaikan jenjang kader peserta kederisasi.
Untuk mengetahui tingkat kapabilitas seseorang, diperlukan proses evaluasi dan
penyeleksian yang serius, jujur, objektif, jauh dari terlalu memudahkan dan terlalu
menyulitkan serta memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
Proses evaluasi dan seleksi ini merupakan bagian dari pembinaan, baik bagi objek
kaderisasi maupun bagi subjek kaderisasi.
Tujuan dari evaluasi dan seleksi kader adalah sebagai berikut.
- Terwujudnya ketetapan kenaikan jenjang kaderisasi peserta kaderisasi.
- Terukurnya ketersampaian materi dari metode-metode yang digunakan dalam
setiap proses pembinaan
- Terwujudnya perbaikan yang berkelanjutan terhadap proses pembinaan yang
diselenggarakan
Metode
- Dilakukan oleh pelaksana pembinaan rutin.
101
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
c. Tadhrib Amal
Definisi dan Tujuan
Tadhrib Amal adalah pemberian tugas atau peran tertentu kepada kader GAMAIS ITB
yang berfungsi untuk memberdayakan potensi yang dimiliki kader GAMAIS ITB.
Tadhrib amal merupakan salah satu bentuk kaderisasi selain mentoring, ta’lim, dauroh,
jaulah dan sarana kaderisasi lainnya. Tadhrib amal dinilai sangat penting untuk berada di
dalam proses kaderisasi GAMAIS ITB karena tadhrib amal merupakan cara paling efektif
untuk menjaga keberadaan kader GAMAIS ITB sekaligus untuk meningkatkan kapasitas
kader GAMAIS ITB dalam melakukan dakwahnya.
a) Angkatan
102
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
Angkatan yang dimaksud di sini adalah angkatan masuk kader tersebut di ITB. Ini bertujuan
untuk menyediakan wadah kebersamaan kader GAMAIS ITB di angkatannya. Tadhrib amal di
angkatan sangat berfokus dalam hal-hal tertentu, yaitu:
1) penjagaan kader angkatan tersebut (di antaranya data angkatan, ruhiyah, dan ukhuwah),
2) penyiapan angkatan tersebut untuk kepengurusan GAMAIS, dan
3) penyiapan angkatan tersebut dalam suatu kepanitiaan.
Perangkat-perangkat tertentu yang perlu ada di suatu angkatan adalah:
a. Ketua Angkatan dan Koordinator Akhwat (selanjutnya disebut Korwat) Angkatan
Tujuan diadakannya ketua dan korwat angkatan adalah agar ada koordinator bagi
seluruh kader satu angkatan, terutama saat mereka masuk pada level kader mula.
Pelaksana ketua angkatan adalah salah satu ikhwan terpilih, dan yang menjadi korwat
angkatan adalah salah satu akhawat terpilih di angkatan tersebut.
Tugas ketua angkatan dan korwat angkatan adalah sebagai koordinator massa
angkatan, menjadi simpul-simpul massa dalam penjagaan dan pengondisian angkatan
tersebut dalam proses kaderisasi awal, royek angkatan, hingga penyiapan angkatan
tersebut untuk menjadi pengurus GAMAIS Pusat dan Wilayah. Memegang fungsi
MSDM, di antaranya mengetahui siapa saja kader angkatannya, bagaimana
kondisinya, memegang data terkini angkatannya, memastikan ukhuwahnya tetap
terjaga, dan sebagainya. Tidak ada batasan waktu untuk amanah ini.
b. Ketua Angkatan LDF dan Koordinator Akhwat LDF Angkatan
Tujuan diadakannya ketua dan korwat angkatan di fakultas adalah agar ada
koordinator bagi seluruh kader satu angkatan, terutama saat mereka masuk pada level
kader mula di fakultas tersebut.
Pelaksana ketua angkatan adalah salah satu ikhwan terpilih, dan yang menjadi korwat
angkatan adalah salah satu akhawat terpilih di fakultas tersebut, di angkatan tersebut.
Tugas ketua angkatan dan korwat angkatan adalah sebagai koordinator massa
angkatan di fakultas tersebut, menjadi simpul-simpul massa dalam penjagaan dan
pengondisian angkatan tersebut dalam proses kaderisasi awal, proyek angkatan, hingga
penyiapan angkatan tersebut untuk menjadi pengurus LDP dan LDW. Memegang
fungsi MSDM, di antaranya mengetahui siapa saja kader angkatannya, bagaimana
103
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
Struktur di dalam kepengurusan angkatan bisa dibuat oleh ketua dan korwat angkatan jika dirasa
perlu. Fungsi yang biasanya diperlukan adalah penjagaan ruhiyah/pembinaan, penjagaan
ukhuwah, penjagaan kontribusi kader di ranah tadhrib amal, hingga manajamen database kader
angkatan.
104
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
Masa tugasnya dimulai dari terpilihnya ketua dan korwat angkatan LDF tersebut, hingga
selesainya masa TPB.
105
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
BPH non pengurus inti adalah mereka yang memiliki amanah yang terancang di dalam platform
yang dibuat untuk tahun tersebut. Penyebutan siapa saja yang disebut BPH tidak dibahas di sini,
melainkan merupakan tugas dari penyusun platform GAMAIS ITB angkatan tersebut, mengenai
siapa saja yang termasuk BPH. Penjelasan mengenai Pengurus Inti, terdapat di AD-ART
GAMAIS ITB. Terdapat pengembangan yang dilakukan berkaitan dengan aturan ini yang
106
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
sebetulnya merupakan bahasan diskusi MPO GAMAIS saat itu. Pengembangan yang biasanya
dilakukan misalnya, Pengurus Inti yang jumlahnya bisa ditambah sesuai keperluan, dan proses
pengangkatan pengurus inti yang diamanahkan oleh MPO kepada Kepala GAMAIS dan
Koordinator Akhwat GAMAIS ITB untuk mengangkatnya.
Terdapat bentuk tadhrib amal lain di wilayah ini, yaitu menjadi mentor TPB GAMAIS ITB yang
ketentuan detilnya diatur dalam Grand Design Mentoring GAMAIS ITB.
Terdapat bentuk tadhrib amal lain di wilayah ini, yaitu menjadi mentor LDF/LDPS GAMAIS
ITB yang ketentuan detilnya diatur dalam Grand Design Mentoring GAMAIS ITB.
107
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
Ini erat kaitannya dengan proses pengaryaan/proyek angkatan, yang dilakukan di tahun
pertama perkuliahan. Oleh karena itu, kader yang diarahkan untuk menjalani tadhrib amal
ini adalah kader mula dan maksimal kader muda. Selain itu, terdapat 2 jenis
pengaryaan/proyek angkatan: pengaryaan angkatan (terpusat) dan pengaryaan fakultas
(LDF), yang keduanya pun diperuntukkan untuk kader mula dan maksimal kader muda.
108
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
proyek yang disepakati oleh satu angkatan di fakultas tersebut, atau disesuaikan
dengan arahan pengurus LDF GAMAIS ITB.
109
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
Keterangan:
*: disarankan untuk tidak mengambil amanah tersebut kecuali jika tidak ada pilihan lain.
110
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
Setiap kader GAMAIS ITB sangat diharapkan (diwajibkan) setidaknya menjalankan salah satu
bentuk tadhrib amal sebagai seorang Kader GAMAIS. Tadhrib amal yang dilakukan dapat
dipilih dari salahsatu bentuk tadhrib amal yang dapat ia lakukan di semester tersebut (kembali
lihat tabel), namun terdapat tadhrib amal minimal bagi kader, dengan perincian sebagai berikut.
1. Bagi kader GAMAIS ITB yang berada di semester 1 atau 2 perkuliahan, maka bentuk
tadhrib amal kader tersebut setidaknya adalah menjadi panitia pengaryaan/proyek
angkatan LDFnya
2. Bagi kader GAMAIS ITB yang berada di semester lain perkuliahan, maka bentuk tadhrib
amal kader tersebut setidaknya adalah menjadi staf LDWnya atau staf GAMAIS Pusat.
Sistem Kontrol
Sistem kontrol dalam proses kaderisasi berfungsi dalam memanajemen aset GAMAIS ITB, yaitu
kader-kadernya. Sistem kontrol mengatur 3 tahapan strategis kaderisasi: rekrutmen, pembinaan
dan tadhrib amal. Karena sistem kontrol yang mungkin dalam proses kaderisasi ini adalah
pematauan kondisi kader terkini dan rekam jejak kader baik di dalam maupun di luar GAMAIS
ITB, maka dibentuk sistem database kader.
• Data Personal
Data yang dibutuhkan di antaranya:
- Nama Lengkap dan Nama Panggilan
- Tempat dan Tanggal Lahir
- Alamat Asal dan Alamat Domisili
- Kontak yang bisa dihubungi (kontak pribadi maupun lainnya, ketika kontak
pribadi tidak bisa dihubungi)
- Nama ayah dan nama ibu
- Pekerjaan ayah dan ibu
- Alamat ayah dan ibu
• Data Kehadiran Agenda Kaderisasi
Data ini berisi tentang kehadiran kader tersebut dalam agenda kaderisasi tertentu.
111
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
• Data Track Record Tadhrib Amal (baik di dalam maupun di luar GAMAIS ITB)
Data ini berisi tentang rekam jejak kontribusi kader tersebut dalam agenda-agenda
tertentu yang bentuknya kepanitiaan atau kepengurusan, baik di dalam maupun di luar
GAMAIS ITB
• Data Prestasi Akademik dan Nonakademik Kader
Data ini berisi tentang prestasi akademik dan nonakademik yang diperoleh kader selama
ia berkuliah di program sarjana ITB.
• Data Penilaian Kader
Data ini berisi tentang nilai yang diperoleh kader dalam menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan dalam suatu agenda kaderisasi.
• Data Kehadiran Agenda Mentoring TPB
Data ini berisi tentang kehadiran agenda mentoring kader tersebut selama di TPB (jika ia
menjadi kader saat di semester pertama atau kedua perkuliahan), nama pementornya serta
nilai-nilai tugas yang diberikan oleh pementor.
Proses Pengumpulan Data Kader
B Open Recruitment
B Closed Recruitment
Kaderisasi di Wilayah
112
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
adanya karakteristik ini, maka seluruh proses yang terjadi pada GAMAIS ITB, termasuk
proses kaderisasinya, harus terjadi pada LDP dan LDW.
2. Fokus kaderisasi di LDW selama 5 tahun kedepan
Fokus yang diterapkan selama 5 tahun kedepan adalah setiap LDW mampu mengadakan
agenda pembinaan dari pengurus wilayah ke anggota di wilayahnya seminimalnya 2
pertemuan dalam satu tahun kepengurusan.
3. Batasan-batasan tertentu (materi, arahan dll) antara pengurus LDP yang memegang
kaderisasi dengan LDW
- Materi pembinaan
Jika LDW diminta untuk melaksanakan pembinaan untuk kader-kader di
wilayahnya, maka materi yang diterapkan haruslah sesuai dengan kebutuhan
kader tersebut. Karena kebutuhan setiap kader wilayah itu berbeda, maka materi
pembinaan yang diadakan LDW haruslah berdasarkan kajian yang dilakukan oleh
pengurus LDW, terutama mereka yang memegang fungsi kaderisasi.
- Arahan mengenai pembinaan yang diadakan oleh LDW
Jika LDW diarahkan oleh LDP untuk melaksanakan sesuatu yang berkaitan erat
dengan pembinaan, maka haruslah LDP memberikan pengawasan terhadap LDW
dalam pelaksanaannya. Koordinasi yang terjadi di antara pengurus LDP yang
memegang fungsi kaderisasi dengan pengurus LDW haruslah terjadi, dan
dijembatani oleh pengurus LDP yang memegang fungsi kewilayahan.
4. Program pembinaan yang diberikan ke kader GAMAIS yang akan menjadi calon
pengurus LDW
- Pelatihan Manajemen Lembaga Da’wah Wilayah (PMLDW)
Ini merupakan pelatihan yang mengajarkan para calon pengurus LDW
manajemen organisasi dan pentingnya menjadi pengurus LDW. Program ini
insidental dan merupakan kewenangan pengurus LDP yang memegang fungsi
kewilayahan untuk melaksanakannya. Namun dalam persiapannya, pengurus ini
perlu melakukan koordinasi dengan pengurus lainnya yang memegang fungsi
kaderisasi, terutama dalam hal menyusun materi yang sesuai bagi peserta agenda
ini.
113
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB V KADERISASI
5. Program pembinaan yang diberikan ke kader GAMAIS yang menjadi pengurus LDW
- Pembinaan khusus pengurus LDW
Pembinaan ini bersifat rutin dan bertujuan untuk membekali para pengurus di
wilayah dalam hal keorganisasian agar mereka memiliki kompetensi yang sangat
baik dalam menjalankan kepengurusan di LDWnya. Peserta dari program ini
adalah kader-kader wilayah yang menjadi pengurus. Materi yang diutamakan
untuk diberikan dalam agenda ini adalah materi pengetahuan keislaman.
Materinya dapat diambil dari kurikulum kaderisasi yang disusun di blueprint ini,
namun perlu diskusi lebih lanjut dengan pengurus LDP yang memegang fungsi
kewilayahan, serta disesuaikan dengan kebutuhan pengurus LDW saat itu.
6. Program pembinaan yang diadakan oleh pengurus LDP yang memegang fungsi kaderisasi
bersama dengan LDW
- Pembinaan Kader Mula
Pembinaan ini membutuhkan andil seluruh pengurus GAMAIS ITB, terutama
mereka yang memegang fungsi kaderisasi, baik pusat maupun wilayah. Maka
pengurus LDW sangat perlu menaruh perhatian khusus akan hal ini. Pembinaan
kader mula yang memiliki kepanitiaan khusus perlu berkoordinasi dengan
pengurus LDW agar pembinaan ini dapat berjalan dengan lancar, dengan
menerapkan batasan tertentu yang sudah disebutkan di atas.
- Pembinaan lainnya yang sesuai dengan kesepakatan BPH Pusat dan LDW yang
melaksanakan kepengurusan saat itu.
114