Anda di halaman 1dari 10

BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB IX KEWILAYAHAN

BAB IX
KEWILAYAHAN

9.1. Mukaddimah
Layaknya sebuah mesin dan roda-roda kendaraan yang saling terkait satu sama lain,
begitulah hubungan Gamais ITB (Pusat) dan Wilayah. Gamais ITB merupakan Lembaga
Dakwah Kampus yang mengemban amanah dakwah di dalam kampus. Artinya, tujuan
terbesar Gamais ITB adalah menyebarkan syiar Islam ke seluruh lapisan kampus. Namun
pada kenyataannya, keberadaan Gamais ITB belum mampu menyentuh seluruh lapisan
yang ada, sehingga butuh perpanjangan tangan agar sebaran syiar lebih menyeluruh dan
tepat sasaran. Fungsi perpanjangan tangan inilah yang mampu diemban oleh Gamais
Wilayah, atau secara kelembagaan bernama LDW, Lembaga Dakwah Wilayah. Hal ini
dikarenakan, LDW (baik di skala fakultas maupun program studi) secara posisi, paling
dekat dengan massa kampus sebagai objek dakwah. Maka dari itu, Gamais ITB dan LDW
harus mampu bersinergi, berjalan bersama, mencapai tujuan yang satu: syiar di kampus
ITB. Perkara caranya bagaimana, disesuaikan dengan kondisi yang ada. Karena setiap
zaman tentu tidak sama. Setiap zaman butuh metode syiar yang berbeda.

Keberadaan LDW sebagai sayap-sayap yang memperpanjang tangan dakwah di dalam


kampus, tentu menjadi potensi besar bagi Gamais ITB. Saling menguntungkan dan
membagi peran. Ketika keduanya mampu bersinergi dalam membawakan syiar Islam, akan
seperti dinamit yang meledak-ledak di dalam kampus. Syiar tersampaikan ke seluruh
penjuru kampus, menyentuh semua lapisan, dan bukan tidak mungkin menjadi salah satu
jalan berjayanya Islam di kampus ITB. Maka catatan penting bagi Gamais ITB untuk
mewujudkan sinergi dengan LDW adalah: melibatkan LDW dalam mendiskusikan
program atau isu strategis syiar secara berkala. Tidak hanya arahan yang dikeluarkan oleh
Gamais ITB kepada LDW, tapi LDW diberikan kesempatan untuk aktif menyampaikan
idenya. Hal ini ditujukan agar LDW memiliki rasa yang sama untuk mencapai tujuan syiar.
Sekali lagi, perkara caranya bagaimana, disesuaikan dengan kondisi yang ada.

Soal rasa, memang tidak mudah dalam menyatukan tujuan syiar antara Gamais ITB dengan
LDW. Terlebih dengan beberapa kondisi kritis yang ada saat ini, seperti: LDW yang

172
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB IX KEWILAYAHAN

merasa belum menjadi bagian dari Gamais ITB, LDW yang sedang mati suri, LDW yang
baru bangun dari tidur panjangnya sehingga tidak banyak mengetahui manufer
pergerakan Gamais selama ini bagaimana, atau alasan lainnya. Kondisi kritis tersebut
menjadi salah satu kendala dalam memunculkan rasa yang sama tadi. Maka penting pula
bagi Gamais ITB, mendata kondisi terbaru yang sedang dialami oleh setiap LDW. Apakah
LDW sedang dalam masa aktif bersyiar, kritis karena keterbatasan sumber daya manusia,
atau kondisi lainnya. Istilah pendataan kondisi terbaru LDW ini kedepannya disebut
Levelisasi Wilayah, yang arahannya insyaAllah dijelaskan pada salah satu subbab di
bawah.

9.2. Tentang Bidang Kewilayahan


Bidang Kewilayahan memiliki tugas membantu kepala GAMAIS ITB dalam menjalankan
fungsi koordinasi dan pengawasan terhadap keberjalanan Lembaga Dakwah Wilayah
(LDW). Bidang Kewilayahan berperan sebagai penghubung antara Lembaga Dakwah
Pusat (LDP) dan Lembaga Dakwah Wilayah (LDW) dalam hal ini menyampaikan konten
syiar yang telah di buat oleh Lembaga Dakwah Pusat untuk disampaikan ke masa kampus
melalui LDW. Begitu pula dengan kaderisasi Gamais, LDP menyampaikan dan ikut
membantu keberjalanan kaderisasi wilayah. LDP menyiapkan materi kaderisasi untuk
kader LDW. Namun baik materi kaderisasi dan konten syiar tersebut terlebih dahulu di
musyawarahkan dengan pihak LDW. Karena fungsi Bidang Kewilayahan ini salah satunya
sebagai penghubung atau koordinasi antara LDW dan LDP, maka Bidang Kewilayahan
perlu menjembatani adanya sosialisasi program kerja LDP kepada LDW agar terwujud
sinergisasi program kerja kedua belah pihak. Untuk fungsi pengawasan, Bidang
Kewilayahan membuat meknisme levelisasi. Dengan mekanisme ini, Bidang Kewilayahan
dapat memantau perkembangan LDW tersebut.

Bidang Kewilayahan perlu untuk mengetahui kondisi masing-masing LDW. Poin utama
yang dilihat dari LDW adalah apakah syiar-syiar dari LDW dapat berjalan atau tidak. Jika
LDW bisa menjalankan program syiarnya, maka poin pentingnya ada di sinergisasi arah
gerak agar LDW dan LDP bisa saling menguatkan. Jika masih ada LDW yang belum bisa
menjalankan agenda-agenda syiarnya sendiri, maka Bidang Kewilayahan akan
berkoordinasi dengan bidang yang bersangkutan di LDP untuk membantu LDW

173
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB IX KEWILAYAHAN

menjalankan syiar. Selain itu, Bidang Kewilayahan perlu melakukan pendekatan personal
dan melakukan mediasi serta inisiasi bagi LDW yang perlu pihak ketiga dalam melakukan
pergerakan dan fungsi syiarnya.

Bidang Kewilayahan juga berperan sebagai pemersatu dan jembatan koordinasi antar
LDW agar terwujud syiar satu ITB. Oleh karenanya, perlu adanya koordinasi dan
sinkronisasi timeline program kerja, tidak hanya bagi LDW dan LDP, namun juga antara
LDW yang satu dengan LDW yang lainnya.

9.3. Lembaga dakwah Wilayah


a. Definisi, Peran, Fungsi, Hak dan Kewajiban
Lembaga Dakwah Wilayah (LDW) adalah lembaga legal formal yang berperan sebagai
lembaga syiar Islam di tingkat fakultas, program studi, dan/atau gabungan dari
keduanya, di kampus ITB. Dalam keberjalanan kerja, LDW memiki otonomi sendiri
dalam menentukan program kerja dan struktur kepengurusan, namun tetap
berkoordinasi dengan Gamais ITB dalam menyebarkan syiarnya guna mewujudkan
sinergisasi dalam menyebarkan nilai-nilai Islam di Kampus ITB. LDW memiliki Peran
dan fungsi yang sama dengan GAMAIS ITB, hanya saja ruang lingkup LDW sebatas
pada tingkat fakultas/prodi atau gabungan prodi.
Lembaga Dakwah Wilayah pada tingkat Fakultas dinamakan Lembaga Dakwah
Fakultas (LDF), sedangkan Lembaga Dakwah Wilayah di tingkat Program Studi
dinamakan Lembaga Dakwah Program Studi (LDPS). Berdasarkan AD/ART Gamais
Bab III tentang Struktur Organisasi, Pasal 16 dan 17 mengenai LDF dan LDPS. Kepala
LDPS bertanggung jawab terhadap Kepala LDF. LDF juga memiliki fungsi tambahan
dalam mengarahkan Rohis Kelas TPB (ROKET TPB) yang akan dijelaskan di subbab
selanjutnya. Lembaga Dakwah Wilayah memiliki Peran dan fungsi, Peran LDW
diantaranya:
1. Corong opini islam
2. Pelayan umat
3. Lokomotif dakwah
4. Markas dakwah
5. Lembaga formal

174
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB IX KEWILAYAHAN

Fungsi LDW diantaranya:


1. Corong opini islam
Membangun dan mengendalikan opini di civitas akademika fakultas/sekolah dan
program studi
2. Pelayan umat
Pelayanan keislaman bagi seluruh civitas akademika di fakultas/sekolah dan
program studi
3. Lokomotif dakwah
Penggerak (inisiator dan inovator) dakwah di fakultas/sekolah dan program studi,
4. Markas dakwah
Pengembangan kompetensi kader, menghimpun tokoh dan sdm strategis di
fakultas/sekolah dan program studi
5. Lembaga formal
Membangun basis sosial (kader dan simpatisan), rekrutmen, dan infrastruktur
organisasi.

Sesuai yang tertera pada AD/ART Gamais ITB, Lembaga Dakwah Pusat (LDP)
memiliki peran sebagai badan pengawas keberjalanan Lembaga Dakwah Wilayah.
Namun dalam keberjalanannya, LDW memiliki beberapa hak yang di dapat dari LDP,
Hak tersebut diantaranya:
1. Pendanaan Wilayah
Gamais membantu memberikan dana terhadap LDW untuk kegiatan yang
berkoordinasi dengan LDP, seperti agenda Kaderisasi, syiar, dan Annisaa. Dana
tersebut diperoleh melalui proposal kegiatan acara bersangkutan yang dibuat oleh
LDP. Gamais pusat juga berusaha untuk memberi bantuan dana untuk agenda
internal yang akan dilaksanakan LDW diluar itu, melalui Bidang Kewilayahan,
namun jumlah dana diseuaikan dengan kondisi keuangan Lembaga Dakwah Pusat
(LDP).
2. Fasilitas Syiar
Penghubung antara LDW dengan pembicara/pemateri ta’lim, sarana dan prasarana
syiar, serta fasilitas publikasi agenda syiar yang akan dilaksanakan oleh LDW.

175
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB IX KEWILAYAHAN

3. Pelatihan calon pengurus dan pembinaan pengurus LDW


Baik pelatihan calon pengurus dan pembinaan pengurus LDW, perlu
dimusyawarahkan dengan Ketua-Korwat LDW yang menjabat di tahun tersebut,
serta perlu dilakukan adanya analisis kondisi apa saja yang dibutuhkan LDW dalam
menjalankan kepengurusan. Namun Bidang Kewilayahan memiliki materi tetap
yang perlu di sampaikan kepada calon pengurus LDW, yaitu:
a. Urgensi, Peran dan Fungsi LDW
b. Fiqih Dakwah dan Amal Jama’i
c. Manajemen Lembaga Dakwah
Adapun pembinaan pengurus LDW perlu di koordinasikan dengan bidang yang
bersangkutan dengan LDP (Kaderisasi, Syiar, dan Annisaa).

b. Rohis Kelas TPB (ROKET TPB)


Rohis kelas TPB merupakan bagian dari Lembaga Dakwah Wilayah dan berada
dibawah tanggung jawab kepala LDW, khususnya adalah Lembaga Dakwah
Fakultas (LDF). Peran dan Fungsi ROKET TPB adalah sebagai agen syiar di setiap
kelas TPB. LDW berperan dalam memberikan arahan dan bantuan terhadap
ROKET TPB dalam menjalankan syiarnya. LDW juga berperan mengarahkan
Ketua ROKET TPB dalam memilih struktur kepengurusan ROKET TPB tersebut.
Pembinaan terhadap ROKET TPB dilakukan oleh Lembaga Dakwah Pusat (LDP)
khususnya bidang Kaderisasi.

9.4. Posisi LDW terhadap LDP


Secara struktural, semua LDW berada di bawah koordinasi Gamais ITB sebagai
lembaga dakwah terpusat (LDP), dengan Bidang Kewilayahan sebagai jembatannya.
Semua informasi dan arahan dari LDP ke LDW melalui satu pintu, yaitu Bidang
Kewilayahan. Skema hubungan tersebut ditunjukkan dalam Gambar 1 di bawah ini,

Lembaga
Dakwah Pusat Bidang
LDW
(Sektor) Kewilayahan

176
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB IX KEWILAYAHAN

Gambar 1 Skema hubungan Bidang Kewilayahan, Sektor di LDP, dengan LDW

Secara struktural berdasarkan AD/ART Gamais ITB, BAB III tentang Struktur
Organisasi, Pasal 16 dan 17, Bidang Kewilayahan melakukan koordinasi kepada LDF,
dan LDF meneruskan informasi yang diterima dari Bidang Kewilayahan kepada LDPS.
Mengenai perwakilan dari LDF yang hadir di forum koordinasi yang diadakan oleh
Bidang Kewilayahan diutamakan Kepala-Korwat LDF. Namun, jika Kepala LDF
berhalangan hadir, maka ia wajib menunjuk perwakilan yang menggantikannya dari
LDF yang bersangkutan, dan dapat pula diwakilkan oleh kepala-korwat LDPS. Struktur
koordinasi antara Bidang Kewilayahan, LDF dan LDPS terdapat pada Gambar 2
dibawah ini.

Bidang Kewilayahan

LDF

LDPS

Gambar 2 Skema Hubungan LDW dengan Bidang Kewilayahan

Perlu diingat bahwa, sifat hubungan Gamais Pusat dengan LDW adalah koordinasi. Ada
dua hal yang harus diperhatikan mengenai koordinasi Gamais Pusat dengan LDW ini.
Pertama, koordinasi artinya ada hal yang ingin disinergikan dan antara masing-masing
elemen. Sinergisasi ini dilakukan agar tujuan dakwah bisa dicapai dengan kerja-kerja yang
efektif dan efisien.

Setiap LDW perlu paham tentang hal ini agar agenda-agenda koordinasi bisa menjadi
prioritas dan supaya arahan-arahan dari Gamais Pusat bisa dijalankan semaksimal
mungkin. Jadi, sifat hubungan koordinasi antara Gamais Pusat dengan LDW punya aturan
mengikat yang cukup kuat untuk LDW agar menjalankan arahan-arahan dari Gamais
Pusat.

177
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB IX KEWILAYAHAN

Kedua, hubungan koordinasi ini adalah bentuk kesadaran Gamais Pusat terhadap
perbedaan karakter yang ada di masing-masing wilayah. Gamais Pusat sadar bahwa LDW
lebih paham medan amalnya sendiri. Maka, arahan dari Gamais dalam koordinasi ini
sifatnya tidak akan sampai ke hal-hal teknis atau bentuk gerakan yang akan dijalankan.
Yang ingin disinergikan di sini adalah konten syiar yang dibawa oleh setiap LDW dan hal-
hal strategis terkait penyebaran konten tersebut.

Sistem koordinasi satu pintu melalui Bidang Kewilayahan ini rentan terhadap putusnya
informasi dari LDP ke LDW. Sehingga Bidang lain di LDP (Syiar, Kaderisasi, Annisaa)
perlu membuat badan penghubung untuk dapat berinteraksi secara langsung dengan Badan
Pengurus yang bersangkutan di LDW, namun Bidang Kewilayahan tetap harus menjadi
jembatan dan penghubung kedua belah pihak tersebut.

9.5. Levelisasi Wilayah


Kondisi lembaga dakwah wilayah (LDW) berbeda satu sama lain. Perbedaan ini tak hanya
pada karakteristik medan dakwahnya, tapi juga dalam hal kemampuan LDW
mengorganisasikan syiar Islam di wilayahnya. Kondisi ideal yang kita inginkan adalah
semua LDW mampu secara mandiri menjalankan syiar Islam di wilayahnya. Tujuan dari
adanya levelisasi ini agar LDP dan Bidang Kewilayahan memiliki strategi untuk
berkoordinasi dengan LDW, serta menentukan langkah dan bantuan terhadap LDW agar
mampu melakukan syair dan kaderisasinya dan terhadap LDW agar mampu melakukan
syiar dan kaderisasinya. Dengan kata lain pembagian kelompok levelisasi ini juga dapat
mem-back up LDW yang belum bisa menjalankan agenda syiar dan kaderisasinya secara
mandiri. Penentuan Levelisasi ini juga diharapkan menjadi sarana LDW mengukur kondisi
aktual kepegurusannya, serta dapat dijadikan pedoman umum untuk melakukan perbaikan
yang berkelanjutan.

Levelisasi ini memiliki tahapan yang integral, dalam arti berkesinambungan. Ketika
melangkah atau naik ke suatu level, maka tidak meninggalkan level sebelumnya. Dalam
proses pembuatan parameter levelisasi LDW, dibutuhkan analisis kondisi Internal dan
Eksternal LDW secara keseluruhan yang kemudian digabungkan dengan misi GAMAIS
ITB yang bertujuan untuk menghidupkan suasana Islami di kampus melalui syiar Islam.

178
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB IX KEWILAYAHAN

Sehingga nanti didapat pula strategi perlakuan terhadap LDW untuk dapat naik tingkat ke
level berikutnya. Skema atau alur pembuatan parameter levelisasi ini dapat dilihat di
bawah ini,

Tujuan
Proses Metode
Penentuan
Analisis Kondisi - Observasi Aspek – aspek
- Testimoni penilaian

Penentuan
Pengelompokan Anaisis Parameter
Kondisi LDW Parameter

Capaian
Aspek Rancang Parameter
Kebutuhan Pergerakan

Gambar 3 Skema/alur pembuatan Levelisasi

Terdapat beberapa parameter penentuan level tiap LDW yang dikelompokan kedalam 7
aspek, diantaranya :
1. Fokus dan lingkup agenda
2. Sumber daya manusia
3. Perangkat organisasi
4. Kesekretariatan dan Pengarsipan
5. Syiar dan Kaderisasi
6. Eksternal Lembaga
7. Keuangan dan pendanaan
Setiap level LDW akan memiliki beberapa capaian parameter yang merupakan turunan
dari ke tujuh aspek tersebut. Selanjutnya masing-masing capaian parameter akan
dituangkan kedalam sebuah formulir levelisasi yang perlu di isi untuk menganalisis kondisi
setiap LDW. Formulir levelisasi ini yang akan menentukan level dari tiap LDW tersebut.
Formulir levelisasi beserta penjelasan parameter dari 7 aspek diatas akan dimuat dalam
sebuah dokumen khusus Pedoman Teknis Levelisasi.

179
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB IX KEWILAYAHAN

9.6. Sasaran Strategis Bidang Kewilayahan

No. Sasaran Strategis Indikator Tahun


2017 2018 2019 2020
1. Terwujudnya koordinasi yang 1. Jumlah koordinasi LDW dan LDP 6 7 7 8
sinergis antara lembaga dakwah dalam setahun
pusat dan lembaga dakwah 2. Persentase rata-rata kehadiran LDW 60% 70% 75% 80%
wilayah. didalam kegiatan koordinasi LDP dan
LDW
3. Jumlah kegiatan sosialisasi program 1 2 2 3
kerja LDP kepada LDW
4. Presentase LDW yang mendapatkan 65% 70% 80% 85%
sosialisasi program kerja

5. Presentase LDW yang melaksanakan 60% 65% 70% 80%


program syiar gabungan dengan LDP
(Termasuk kedalamnya Bidang
Kemuslimahan)
6. Presentase LDW yang melaksanakan 50% 55% 60% 65%
program kaderisasi gabungan dengan
LDP

180
BLUEPRINT GAMAIS ITB 2017 – 2020 | BAB IX KEWILAYAHAN

2. Terwujudnya upaya peningkatan 1. Jumlah training yang dilaksanakan oleh 2 2 3 4


organisasi dan kemandirian syiar LDP untuk LDW
untuk Lembaga Dakwah Wilayah. 2. Presentase kehadiran LDW yang 60% 70% 75% 85%
mengikuti training yang
diselenggarakan oleh LDP
3. Presentase jumlah LDW yang 60% 65% 70% 75%
mengikuti training yang
diselenggarakan oleh LDP
4. Jumlah LDW yang dokumen nya 75% 75% 80% 85%
terarsipkan (minimal dokumen Struktur
kepengurusan LDW, program kerja
LDW, Platform LDW)
5. Presentase LDW yang terlevelisasi 40% 50% 60% 70%
6. Jumlah LDW yang mengalami 40% 40% 50% 60%
kenaikan level
7. Jumlah evaluasi rutin terhadap kinerja 6 7 7 8
LDW selama satu tahun
8. Persentase LDW yang terevaluasi 70% 80% 85% 85%

181

Anda mungkin juga menyukai