PENDAHULUAN
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari pecahan serta mengetahui jenis-jenis
pecahan
2. Untuk mengetahui langkah-langkah mengubah bentuk pecahan biasa
1
3. Untuk mengetahui penerapan operasi pecahan pada
penjumlahan,pengurangan,perkalian,serta pembagian
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1 1 3
Contoh: 3 ,2 ,1
2 3 4
c. Pecahan desimal
d. Pecahan persen
f. Pecahan senilai
4
Ilustrasi tersebut memberikan aturan fundamental dari pecahan
senilai: Untuk sembarang pecahan, pecahan yang senilai dari diperoleh
dengan mengalikan pembilang dan penyebut pecahan tersebut dengan
bilangan tidak nol yang sama.
5
2.6 Membandingkan Pecahan
Setelah itu, kita bandingkan pembilang kedua pecahan tersebut. Karena 21 >
20,maka
Secara umum, membandingkan dua pecahan dapat dilakukan dengan cara berikut.
6
b.Pecahan campuran menjadi pecahan biasa
a.Penjumlahan
Penjumlahan dua pecahan dapat diilustrasikan dengan menggabungkan dua nilai.
Perhatikan contoh berikut.
Antok belajar matematika selama ½ jam, dan dilanjutkan belajar fisika
1⁄3 jam. Berapa jamkah Antok belajar matematika dan fisika?
Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan menggunakan
gambar. Gambar 7 berikut ini menunjukkan pecahan ½ dan 1⁄3.
7
Selanjutnya kita ilustrasikan penjumlahan 3⁄6 dan 2⁄6 pada Gambar
b.Pengurangan
Pengurangan pecahan dapat dilakukan seperti dalam penjumlahan pecahan.
Pertama, jika perlu, samakan penyebut pecahan-pecahan yang diberikan,
kemudian kurangi pembilang-pembilang pecahan dan biarkan penyebutnya tetap.
Perhatikan contoh berikut.
Bintang diberi ¾ kg buah apel oleh tantenya. Karena dia memiliki adik,
maka dia memberikan 1⁄6 kg apel tersebut kepada adiknya. Berapa kg
sisa apel yang dimiliki oleh Bintang?
Untuk menentukan sisa apel yang dimiliki Bintang, kita cari hasil
8
Jadi, sisa apel yang dimiliki Bintang adalah 7⁄12 kg.
c.Perkalian
Untuk mengalikan kedua pecahan tersebut, pertama kita gambar pecahan 4⁄5. Se-
lanjutnya kita arsir 2⁄3 dari daerah 4⁄5. Perhatikan Gambar berikut.
Dari ilustrasi tersebut kita dapat melihat bahwa hasil kalinya dapat diperoleh
dengan mengalikan pembilang kedua pecahan, per hasil kali dari penyebut.
d.Pembagian
Dari Gambar diatas tampak bahwa kita dapat mengurangi ¾ dengan 1⁄8
9
Kemudian bagaimana jika nanti hasil baginya bukan berupa bilangan
cacah. Dengan kata lain, bagaimana jika nanti setelah dikurangi secara berulang
akan menghasilkan sisa? Untuk kasus ini, perhatikan ilustrasi yang ditunjukkan
Gambar berikut
Pembagian Pecahan
BAB III
PENUTUP
10
3.1 Kesimpulan
Pecahan, dalam bahasa inggris fraction, berasal dari kata Latin fractio
(kata benda dari frangere). Kata frangere ini berarti memecah. Oleh
karena itu, istilah bilangan pecah juga sering digunakan sebagai sinonom
dari pecahan.
Istilah pecahan dapat digunakan untuk merujuk suatu bilangan yang
ditulis dalam ab dan angka ab dimana b ≠ 0. Perlu diperhatikan
penggunaan simbol tersebut sebagai bilangan atau angka. Misalnya, jika
kita menyatakan bahwa bilangan yang terletak di atas disebut pembilang
dan bilangan yang di bawah disebut penyebut, maka pecahan yang kita
maksud di situ adalah suatu simbol atau angka. Akan tetapi jika kita
mengatakan, “Jumlahkan 13 dan 12 ,” maka yang kita maksud adalah
pecahan sebagai suatu bilangan.
3.2 Saran
Daftar Pustaka
11
12