Anda di halaman 1dari 6

RESUME

DASAR MATEMATIKA

Dosen Pengampu: Rifa’ul Mahmudah M.PD

Disusun Oleh:

Agustia Utami (230102438)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HAMZANWADI

T.A 2023/2024

1 . Memahami serta menyajikan pecahan sebagai bagian dari keseluruhan.


Pecahan adalah cara untuk menggambarkan bagian dari suatu keseluruhan. Pecahan terdiri
dari dua bagian: pembilang (angka di atas garis) yang menunjukkan seberapa banyak bagian
yang diambil, dan penyebut (angka di bawah garis) yang menunjukkan jumlah bagian yang
dibagi keseluruhan. Contoh sederhana pecahan adalah 1/2, yang berarti satu dari dua bagian
keseluruhan.

Pecahan dapat diwakili dalam berbagai bentuk, seperti pecahan biasa (seperti yang telah
dijelaskan di atas), desimal, atau persentase. Misalnya, 1/2 sama dengan 0,5 dalam bentuk
desimal atau 50% dalam bentuk persentase.

Pecahan digunakan dalam berbagai konteks, seperti matematika, keuangan, dan ilmu
pengetahuan. Mereka memungkinkan kita untuk menggambarkan bagian-bagian yang lebih kecil
dari suatu keseluruhan dengan lebih presisi.

2. Mengidentifikasi pecahan pecahan senilai dengan gambar model konkret.

Pecahan dapat diidentifikasi dengan berbagai cara, termasuk representasi grafis dan situasi
konkret. Berikut adalah beberapa contoh cara mengidentifikasi pecahan dengan gambar dan
situasi konkret:

 Representasi Grafis:

Gambar pecahan 1/2 dapat digambarkan sebagai lingkaran yang dibagi menjadi dua
bagian sama besar, di mana satu bagian diarsir atau diwarnai.

Pecahan 3/4 dapat digambarkan sebagai lingkaran yang dibagi menjadi empat bagian,
dengan tiga bagian diarsir atau diwarnai.

 Situasi Konkret:

Ketika Anda memiliki sepotong pizza yang dibagi menjadi 8 bagian, dan Anda makan 2
dari 8 potong, Anda telah mengonsumsi pecahan 2/8.

Jika Anda memiliki 4 bola tenis, dan 3 di antaranya adalah bola tenis merah, maka jumlah
bola tenis merah adalah pecahan 3/4 dari total bola tenis yang Anda miliki.

Dalam situasi sehari-hari, kita sering menggunakan pecahan untuk menggambarkan pembagian
bagian-bagian keseluruhan. Dengan melihat gambar atau situasi konkret, kita dapat lebih mudah
mengidentifikasi dan memahami nilai pecahan tersebut.

3. Mengidentifikasi berbagai bentuk pecahan ( biasa,campuran,desimal,dan persen) dan


hubungan diantaranya.

Berikut adalah berbagai bentuk pecahan, campuran, desimal, dan persen beserta hubungan
di antara mereka:
 Pecahan Biasa

Pecahan biasa adalah adalah pecahan dengan pembilang dan penyebut bilangan bulat.
Hanya terdiri dari 2 bilangan yang terletak diatas garis dan dibawah garis.

Contoh: 12 , 34 , 56 pembilangpenyebut

 Pecahan Campuran
Pecahan campuran adalah bentuk gabungan dari bilangan bulat dengan pecahan biasa.
Bilangan bulat tersebut diletakkan didepannya.
Contoh : 212 , 134 , 325

 Pecahan Desimal
Desimal adalah bentuk pecahan dengan penyebut 10, 100, 1.000, 10.000 dan seterusnya.
Bentuk desimal bisa diperoleh dari pembagian antara pembilang dengan penyebut.
Desimal biasanya ditandai dengan adanya tanda koma diantara angka tanpa dipisahkan
jeda atau spasi.
Contoh: 2,5 artinya 2510 , 1,75 artinya 1751100 ,

 Pecahan Persen
Pecahan dalam bentuk persen adalah pecahan yang telah diubah menjadi persentase.
Misalnya, 1/2 dalam bentuk persen adalah 50%.
Contoh: 50%, 75%, 60%

Hubungan di antara bentuk-bentuk ini adalah:

Pecahan biasa dapat diubah menjadi pecahan desimal dengan membagi pembilang oleh
penyebut. Misalnya, 1/2 menjadi 0.5.

Pecahan desimal dapat diubah menjadi pecahan biasa dengan mengidentifikasi tempat desimal
yang sesuai. Misalnya, 0.75 menjadi 3/4.

Pecahan biasa juga dapat diubah menjadi bentuk campuran dengan membagi pembilang oleh
penyebut dan mengidentifikasi bagian bulat. Misalnya, 5/4 menjadi 1 1/4.

Pecahan biasa juga dapat diubah menjadi bentuk persen dengan mengalikan pecahan dengan
100. Misalnya, 1/2 menjadi 50%.

4. Menyelesaikan masalah penaksiran dari jumlah, selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua
bilangan cacah maupun pecahan dan desimal.

Berikut adalah contoh penyelesaian masalah penaksiran untuk jumlah, selisih, hasil kali, dan
hasil bagi dua bilangan cacah, pecahan, dan desimal:
 Penaksiran Jumlah
Penaksiran dari jumlah bisa dilakukan dengan cara:
1.234 menjadi 1.000 (pembulatan kebawah)
1.668 menjadi 2.000 (pembulatan ke atas)
Maka hasil penaksirannya : 1.000+2.000 = 3.000
Hasil sebenarnya : 1.234+1.668= 2.902
 Penaksiran Selisih
Contoh: Hitung perkiraan selisih antara 7.84 dan 2.56.
Penaksiran: 7.84 didekati sebagai 7.8 dan 2.56 didekati sebagai 2.6.
Kemudian, selisih perkiraannya adalah 7.8 - 2.6 = 5.2.
 Penaksiran Hasil Kali
Contoh: Hitung perkiraan hasil kali 2.75 dan 1.4.
Penaksiran: 2.75 didekati sebagai 2.8 dan 1.4 didekati sebagai 1.4.
Kemudian, hasil kali perkiraannya adalah 2.8 * 1.4 = 3.92.
 Penaksiran Hasil Bagi
Contoh: Hitung perkiraan hasil bagi 5.2 dan 1.6.
Penaksiran: 5.2 didekati sebagai 5.0 dan 1.6 didekati sebagai 1.5.
Kemudian, hasil bagi perkiraannya adalah 5.0 / 1.5 = 3.33.

Dalam penaksiran, kita mengambil pendekatan untuk mendekati bilangan desimal ke bilangan
yang lebih mudah dihitung. Ini membantu dalam menghitung dengan cepat dan memberikan
perkiraan yang cukup akurat untuk operasi matematika dasar.

5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan


duapecahan dengan penyebut berbeda.

Penjumlahan dan pengurangan dua pecahan dengan penyebut yang berbeda. Berikut langkah-
langkahnya:

 Penjumlahan Pecahan dengan Penyebut Berbeda


Temukan penyebut yang sama antara kedua pecahan. Ini adalah kelipatan terkecil dari
penyebut keduanya.
Ubah kedua pecahan sehingga memiliki penyebut yang sama, dengan memperluas atau
menyederhanakan pecahan jika perlu.
Tambahkan pecahan dengan penyebut yang sama. Hasilnya adalah pecahan penjumlahan.
Contoh:
1/4 + 1/6
LCD adalah 12.
Ubah 1/4 menjadi 3/12 dan 1/6 menjadi 2/12.
3/12 + 2/12 = 5/12.
 Pengurangan Pecahan dengan Penyebut Berbeda
Temukan penyebut yang sama antara kedua pecahan.
Ubah kedua pecahan sehingga memiliki penyebut yang sama, dengan memperluas atau
menyederhanakan pecahan jika perlu.
Kurangkan pecahan dengan penyebut yang sama. Hasilnya adalah pecahan pengurangan.
Contoh : 3/8 - 1/5
LCD adalah 40.
Ubah 3/8 menjadi 15/40 dan 1/5 menjadi 8/40.
15/40 - 8/40 = 7/40.

6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perkalian dan pembagian pecahan dan
desimal.

Perkalian dan pembagian pecahan adalah operasi matematika yang melibatkan pecahan.
Berikut penjelasan singkat tentang keduanya:

a. Perkalian Pecahan:

Perkalian pecahan dilakukan dengan mengalikan pembilang (bagian atas) pecahan pertama
dengan pembilang pecahan kedua untuk mendapatkan pembilang hasil, dan mengalikan
penyebut (bagian bawah) pecahan pertama dengan penyebut pecahan kedua untuk mendapatkan
penyebut hasil.

Hasil perkalian pecahan adalah pecahan baru, dan biasanya disederhanakan jika perlu.

Contoh:

(1/2) * (3/4) = (1 * 3) / (2 * 4) = 3/8

b. Pembagian Pecahan:

Pembagian pecahan dilakukan dengan mengalikan pecahan pertama dengan pecahan kedua yang
telah dibalik (pembalikan nilai pembilang dan penyebut pecahan kedua) untuk mendapatkan
hasilnya.

Hasil pembagian pecahan juga adalah pecahan dan biasanya disederhanakan jika perlu.

Contoh:

(3/4) / (1/2) = (3/4) * (2/1) = (3 * 2) / (4 * 1) = 6/4 = 3/2

Perkalian dan pembagian pecahan adalah operasi dasar yang sering digunakan dalam
matematika, sains, dan kehidupan sehari-hari untuk menyelesaikan berbagai jenis masalah,
seperti perbandingan, pengukuran, dan berbagi jumlah dalam bagian yang sama.

Sedangkan Bilangan desimal adalah bilangan yang tidak bulat dan mengandung koma.
Bilangan desimal dapat dikalikan dan juga dibagi. Berikut adalah soal perkalian dan pembagian
pecaha desimal.
Sebuah kebun bunga berbentuk persegi panjang memiliki luas 17,1 m2. Jika panjangnya 3 m,
tentukan lebarnya.

L = 17,1

P=3

L=p×l

l = L : p = 17,1 : 3 = 5,7

Sehingga, lebar kebun bunga tersebut adalah 5,7 meter.

Contoh soal 2

Berapa cm² luas sampul yang diperlukan jika sebuah buku memiliki panjang 14,8 cm dan lebar
21 cm?

Jawaban:

L = p × l = 14,8 × 21 = 310,8

Sehingga, luas sampul buku yang diperlukan adalah 310,8 cm².

Anda mungkin juga menyukai