Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERKEMBANGAN ELEKTRONIKA ERA 4.0/5.0

DOSEN PEMBIMBING : TAUFIK AKBAR M.Kom

Makalah Ini Di Susun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Pengantar Elektronika Dasar Semeter Ganjil 2021

Disusun Oleh :

NAMA : YUSPINA KURBAYANTI

NIM : 210604052

KLS : TK B

UNIVERSITAS HAMZANWADI FAKULTAS TEKNIK


PRODI STUDI TEKNIK KOMPUTER
2021
BAB I

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN .

1. Latar Belakang Permasalahan

Pada zaman yang serba modern ini, manusia semakin tak bisa terpisahkan dari
teknologi dalam kesehariannya. Di rumah, di kantor, di jalanan, bahkan di toilet pun kita tak
bisa lepas dari teknologi. Kebutuhan akan teknologi ini semakin meningkat seiring
berjalannya waktu, akan tetapi tidak dibarengi dengan kapasitas dari teknologi yang semakin
menipis. Manusia modern saat ini sangat haus teknologi, akan tetapi sumber daya teknologi
terkadang tidak bisa menjawab seratus persen dari kebutuhan tersebut.

Elektrifikasi dan digitalisasi merubah cara manusia beraktivitas, mulai urusan dapur
hingga strategis negara. Sekarang, seorang Ibu tidak perlu memercikkan api dengan korek api
ketika akan memasak di dapur dan seorang Ayah dapat mengantisipasi bau setelah merokok
yang dikeluhkan anak dan istrinya dengan rokok elektrik (vape). Perkembangan teknologi
industri bermula sejak awal peradaban manusia, pada masa purbakala, teknologi masih
minim serta sangat bergantung pada alam, berburu dan memanfaatkan apapun yang
ditemukan menjadi sokongan hidup, diyakini pada masa itulah dimulai pola Society 1.0
(hunting society). Lalu, seiring dengan meningkatnya keilmuan manusia mulai dikenal
revolusi Society 2.0 (agricultural society), cara mendapatkan makanan berubah dari
mengumpulkan menjadi meproduksi (bercocok tanam) dan tatanan sosial mulai dikenal.
Berikutnya, revolusi Society 3.0 (industrial society) pola kerja beralih dari tenaga manusia
menjadi menggunakan mesin sehingga produksi massal dapat dilakukan. Saat ini revolusi
Society 4.0 (information society) tengah dijalankan di seluruh dunia.

Teknologi informasi, jaringan internet, data dan kecerdasan buatan (artificial


intelligence) merupakan sederet teknologi yang menjadi sendi kehidupan dalam era revolusi
Industri 4.0. Lalu munculah Society 5.0 sebagai perkembangan dari revolusi Industri
(Society) sebelumnya. Yang dimana Konsep ini memungkinkan kita untuk menggunakan
ilmu pengetahuan yang berbasis modern (AI, robot, IoT, dsb) untuk melayani kebutuhan
manusia seiring perkembangan zaman. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan
sebelumnya, penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas pada makalah ini,
antara lain :

1. Definisi dari Society 5.0?

2. Bagaimana cara kerja & konsep Society 5.0 ?

3. Apa saja kelebihan & kekurangan Society 5.0?

4. Apa saja teknologi yang akan dibuat di Society 5.0?

5. Apakah masyarakat Indonesia dapat mengikuti perkembangan teknologi di Society


5.0?
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. Perkembangan Peradaban Society 1.0 Hingga Society 5.0

1. Society 1.0 (Hunting and Gathering) Manusia modern atau homo sapien diperkirakan
muncul sekitar 70.000 - 100.000 tahun yang lalu. Mereka mengalami revolusi kognitif yang
membuat mereka mampu membangun peradaban dan membentuk sebuah masyarakat. Di
awal kemunculannya manusia berkumpul dan bekerja sama dalam satu grup untuk
mempertahankan diri dan mencari makanan. Mereka menghabiskan waktu untuk berburu dan
berpindah-pindah ke tempat. Pada masa ini manusia mulai mampu membuat peralatan
sederhana dan menggunakan kekuatan alam yaitu api untuk memasak dan mengusir predator.

Hal ini membuat mereka mampu bertahan hidup di alam liar dan memasak makanan
berperan besar dalam perkembangan kognitif manusia.

2. Society 2.0 (Agricultural) Kurang lebih 9.000-10.000 tahun yang lalu manusia mulai
menggunakan tanah untuk menumbuhkan makanan dan mendomestikasi hewan liar untuk
kepentingan manusia. Inilah yang disebut revolusi agrikultur. Revolusi ini terjadi di beberapa
tempat di dunia seperti di Timur Tengah dan Tiongkok. Berkat revolusi agrikultur ini
manusia tidak perlu menghabiskan waktu untuk berburu dan berpindah tempat, pada masa ini
manusia mulai menetap di satu tempat dan membangun sebuah peradaban dan masyarakat
yang lebih kompleks.

Manusia tidak perlu khawatir soal pangan sehingga manusia dapat fokus ke hal-hal
lain seperti ilmu pengetahuan. Dari situ kerajaan-kerajaan bermunculan, tulisan
diperkenalkan, kota-kota besar berdiri, dan populasi manusia semakin besar serta sistem
sosial yang lebih rumit sebagai konsekuensinya.

3. Society 3.0 (Industrial) Populasi manusia semakin membengkak dan kebutuhan pangan,
sandang dll semakin membengkak sementara kemampuan manusia untuk memproduksinya
masih terbatas. Revolusi industri yang terjadi di Inggris akhir abad ke-18 menjadi
jawabannya.

Dengan adanya revolusi industri produksi kebutuhan barang dan jasa semakin besar
sehingga ekonomi semakin berkembang, kota-kota dengan industri yang maju semakin ramai
dengan pendatang menciptakan urbanisasi dalam skala besar. Manusia yang tadinya bercocok
tanam dan beternak hewan sekarang bekerja di pabrikpabrik dengan sistem upah. Kapitalisme
menjadi akar dari kemajuan zaman, kemajuan teknologi dan kemajuan ekonomi sekaligus
menjadi faktor besar kesenjangan masyarakat dan kerusakan lingkungan.

4. Society 4.0 (Information) Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
berkembang, manusia memasuki era dimana aliran informasi dan data begitu cepat. Jarak
ruang dan waktu semakin hilang. Komunikasi dan koneksi antar manusia menjadi semakin
mudah dan intens. Semua data yang dulunya berbasis fisik sekarang berbasis digital dan
dapat diakses oleh siapa saja dan kapan saja.

Kemudahan mengakses data dan informasi ini menjadikan segala sesuatu lebih
transparan seperti kegiatan pemerintahan dan privasi diri. Ekonomi pun bergeser menuju
ekonomi digital di mana segala kegiatan saat ini berbasis internet dan komputer. Para pelaku
industri sekarang berlomba-lomba untuk memodernisasi sistem produksi, distribusi, maupun
pelayanannya dengan teknologi yang berbasis internet dan komputer.

5. Society 5.0 (New Society) Society 5.0 dapat dikatakan sebagai pengembangan untuk
membenahi beberapa masalah yang saat ini dihadapi karena terlalu cepatnya perkembangan
teknologi. Pemerintah Jepang menyebut society 5.0 adalah di mana ruang maya dan ruang
fisik konvergen atau dalam kata lain terintegrasi. Semua hal akan semakin mudah dengan
penggunaan artificial intelegence (AI) atau kecerdasan buatan yang akan membantu kita
memproses data sehingga kita menerima hasil yang sudah jadi. Keterbatasan fisik kita akan
dibantu dengan robot yang mudah dikendalikan dengan komputer dan internet. Singkatnya
semua hidup kita akan serba praktis dan otomatis. Visi ini juga dikatakan akan memberikan
dampak positif terhadap ekonomi dan masalah-masalah sosial.

2.2 Perkembangan Teknologi Di berbagai perusahaan teknologi pun terus melakukan


persaingan secara ketat untuk menciptakan teknologi yang berbeda dan lebih mutakhir dari
teknologi keluaran perusahaan lainnya agar dapat menarik perhatian dan minat masyarakat
untuk menggunakannya. Masyarakat saat ini pun telah terpengaruh oleh dampak-dampak
yang disebabkan operkembangan teknologi yang saat ini terus berkembang.

Di revolusi 4.0 ini terjadi pro dan kontra yang ditimbulkan oleh masyarakat, disisi lain
konsep ini dapat memudahkan pekerjaan manusia dengan berbagai penemuan inovasi
teknologi yang canggih dengan adanya beberapa produk yaitu dapat menciptakan berbagai
teknologi digital. Seperti kecerdasan buatan (Al) dan jika digabungkan dengan internet of
thing (loT), akan memiliki kemampuan dalam mengelola jutaan data yang di sebut dengan
Big Data dan juga saat ini terus berkembang kecanggihan yang terdapat dari teknologi yang
berbasis digital. Namun, disisi lainnya dengan adanya konsep ini, dapat memberikan
tantangan bagi kehidupan manusia yang akan tegantikan oleh kecanggihan teknologi. Dengan
terus berkembanganya kecanggihan teknologi tersebut, negara Jepang telah mengeluarkan
gagasannya untuk mengendalikan proses disrupsi yang disebabkan adanya tantangan di era
revolusi 4.0 dengan mengeluarkan konsep society 5.0 yang bertujuan untuk menetralkan
pengaruh negatif yang sedang terjadi dan menjadikan proses pencegahan atau pengendalian
masalah yang nantinya akan ditimbulkan oleh teknologi dan untuk mengembalikan pusat
peradaban yaitu manusia di dalam setiap kegiatan atau pekerjaan.

2.3 Upaya Mengembalikan Pusat Peradaban Konsep society 5.0 ini dijelaskan sebagai visi
baru negara Jepang oleh Perdana Menteri Jepang yaitu Abe dalam sebuah Pertemuan
Tahunan Forum Ekonomi Dunia 2019 di Davos, Swiss. Konsep society 5.0 merupakan
perkembangan konsep dari society 4.0 atau masyarakat informasi dengan mengaksus layanan
yang berbasis data di internet. Namun, society 5.0 sejumlah informasi besar dari sensor
diruang fisik yang terakumulasi dari internet. Sehingga, peran manusia dalam kegiatan tidak
tergantikan oleh teknologi. Terdapat 4 bentuk perubahan dalam dalam perkembangan
teknologi dalam konsep society 5.0, sebagai berikut:

 Kesehatan Jepang sedang menghadapi persoalan tentang peningkatan angka harapan hidup
yang sehat dengan adanya society 5.0, dapat memberikan solusi dengan cara sediakan
layanan penanganan medis jarak jauh dengan menggunakan robot dalam fasilitas perawatan
untuk mendukung penanganan masyarakat. Mobilitas/ Sarana Transportasi Menggunakan
transportasi umum akan dapat meningkatkan distribusi dan logistik dengan adanya kendaraan
otonom.
 Infrastruktur Memanfaatkan hasil dari revolusi industri 4.0 dengan menggunkan sensor,
kecerdasan buatan dan robot dalam memeriksa dan memelihara infrastruktur yang ada
dengan dikendalikan oleh peran manusia.

 Manajemen yang Cerdas Konsep Society 5.0 mengantisipasi adanya degradasi peran
manusia oleh teknologi. Untuk itulah, masalah yang ditimbulkan oleh konsep revolusi
industri 4.0 ini dijawab oleh konsep society 5.0 bahwa manusia ialah pusat peradaban di
dunia yang berbasiskan teknologi.

BAB III

ANALISIS MASALAH

3.1. Definisi dari Society 5.0

Definisi dari Society 5.0 : "Masyarakat yang berpusat pada manusia yang
menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial dengan sistem
yang sangat mengintegrasikan ruang dunia maya dan ruang fisik." Soceity 5.0 diusulkan
dalam Rencana Dasar Sains dan Teknologi ke-5 sebagai masyarakat masa depan yang harus
dicita-citakan oleh Jepang. Society 5.0 ini merupakan perkembangan dari : 1. Society 1.0
(Hunting and Gathering), 2. Society 2.0 (Agricultural), 3. Society 3.0 (Industrial). 4. Society
4.0 (Information).

3.2. Mencapai Society 5.0 Dalam Society 4.0 (Information), berbagi pengetahuan dan
informasi lintas bagian tidak cukup, dan kerja sama itu sulit. Karena ada batasan untuk apa
yang dapat dilakukan orang, tugas mencari informasi yang diperlukan dari meluapnya
informasi dan menganalisanya adalah suatu beban, dan tenaga kerja serta ruang lingkup
tindakan dibatasi karena usia dan berbagai tingkat kemampuan. Juga, karena berbagai
pembatasan pada isu-isu seperti penurunan angka kelahiran dan populasi yang menua dan
depopulasi lokal, sulit untuk merespons secara memadai.

Reformasi sosial (inovasi) dalam Society 5.0 akan mencapai masyarakat berwawasan
ke depan yang memecah rasa stagnasi yang ada, sebuah masyarakat yang anggotanya saling
menghormati satu sama lain, melampaui generasi, dan masyarakat Society 5.0 di mana setiap
orang dapat memimpin kehidupan yang aktif dan menyenangkan. Contohnya seperti dengan
informasi yang melimpah, pencarian dan analisis informasi yang diinginkan sulit dan
memberatkan. Namun di society 5.0 ini AI (Artifical Intellegence) membebaskan manusia
dari pekerjaan yang berat dalam menganalisis sejumlah informasi besar.

3.3. Bagaimana cara kerja Society 5.0? Society 5.0 mencapai tingkat konvergensi yang tinggi
antara ruang maya (ruang virtual) dan ruang fisik (ruang nyata). Dalam masyarakat informasi
masa lalu (Masyarakat 4.0), orang akan mengakses layanan cloud (database) di dunia maya
melalui Internet dan mencari, mengambil, dan menganalisis informasi atau data. Di
Masyarakat 5.0, sejumlah besar informasi dari sensor di ruang fisik terakumulasi di dunia
maya. Di dunia maya, data besar ini dianalisis dengan kecerdasan buatan (AI), dan hasil
analisis diumpankan kembali ke manusia dalam ruang fisik dalam berbagai bentuk.

Dalam masyarakat informasi masa lalu, praktik umum adalah mengumpulkan


informasi melalui jaringan dan dianalisis oleh manusia. Namun, di Masyarakat 5.0, orang,
benda, dan sistem semuanya terhubung di dunia maya dan hasil optimal yang diperoleh AI
melebihi kemampuan manusia diumpankan kembali ke ruang fisik. Proses ini membawa nilai
baru bagi industri dan masyarakat dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin. 3.4. Society
5.0 Dapat Mnyeimbangkan Pembangunan Ekonomi dan Memecahkan Masalah Sosial Dapat
dikatakan bahwa lingkungan di sekitar Jepang dan dunia berada dalam era perubahan yang
drastis. Ketika ekonomi tumbuh, kehidupan menjadi makmur dan nyaman, permintaan energi
dan bahan makanan meningkat, umur menjadi lebih lama, dan masyarakat yang menua
semakin maju. Selain itu, globalisasi ekonomi mengalami kemajuan, persaingan internasional
menjadi semakin parah, dan masalah-masalah seperti konsentrasi kekayaan dan
ketidaksetaraan regional tumbuh.

Masalah sosial yang harus diselesaikan dalam oposisi (sebagai tradeoff) untuk
pembangunan ekonomi tersebut menjadi semakin kompleks. Di sini, berbagai langkah telah
menjadi diperlukan seperti pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK), peningkatan produksi
dan pengurangan kehilangan bahan makanan, mitigasi biaya yang terkait dengan masyarakat
yang menua, dukungan industrialisasi berkelanjutan, redistribusi kekayaan, dan koreksi
ketidaksetaraan regional, tetapi mencapai pembangunan ekonomi dan solusi untuk masalah
sosial pada saat yang sama telah terbukti sulit dalam sistem sosial saat ini. Dalam
menghadapi perubahan besar di dunia, teknologi baru seperti IoT, robot, AI, dan data besar,
yang semuanya dapat memengaruhi jalannya masyarakat, terus mengalami kemajuan. Jepang
berupaya menjadikan Society 5.0 kenyataan sebagai masyarakat baru yang menggabungkan
teknologi-teknologi baru ini dalam semua industri dan kegiatan sosial dan mencapai
pembangunan ekonomi dan solusi untuk masalah-masalah sosial secara paralel. 3.5.
Pengembangan Ekonomi dan Solusi untuk Masalah Sosial di Masyarakat 5.0 Dalam Society
5.0, nilai baru yang diciptakan melalui inovasi akan menghilangkan kesenjangan regional,
usia, jenis kelamin, dan bahasa dan memungkinkan penyediaan produk dan layanan yang
disesuaikan dengan baik untuk beragam kebutuhan individu dan kebutuhan laten.

Dengan cara ini, akan mungkin untuk mencapai masyarakat yang dapat
mempromosikan pembangunan ekonomi dan menemukan solusi untuk masalah sosial.
Namun, mencapai masyarakat seperti itu tidak akan tanpa kesulitan, dan Jepang bermaksud
untuk menghadapi mereka secara langsung dengan tujuan menjadi yang pertama di dunia
sebagai negara yang menghadapi masalah menantang untuk menghadirkan model masyarakat
masa depan. Sehingga Jepang dapat mencapai Pengembangan Ekonomi dan Solusi untuk
Masalah Sosial di Society 5.0. 3.6. Masyarakat 5.0 Akan Membawa Tentang Masyarakat
yang Berpusat pada Manusia Dalam masyarakat sampai sekarang, suatu prioritas pada
umumnya telah ditempatkan pada sistem sosial, ekonomi, dan organisasi dengan hasil bahwa
kesenjangan telah muncul dalam produk dan layanan yang diterima individu berdasarkan
kemampuan individu dan alasan lainnya. Sebaliknya, Society 5.0 mencapai konvergensi
lanjutan antara ruang maya dan ruang fisik, memungkinkan AI berbasis data besar dan robot
untuk melakukan atau mendukung sebagai agen pekerjaan dan penyesuaian yang telah
dilakukan manusia hingga saat ini. Ini membebaskan manusia dari pekerjaan dan tugas-tugas
rumit sehari-hari yang tidak mereka kuasai dengan baik, dan melalui penciptaan nilai baru,
ini memungkinkan penyediaan hanya produk dan layanan yang diperlukan untuk orang-orang
yang membutuhkannya pada saat mereka dibutuhkan. , dengan demikian mengoptimalkan
seluruh sistem sosial dan organisasi. Ini adalah masyarakat yang berpusat pada setiap orang
dan bukan masa depan yang dikendalikan dan dipantau oleh AI dan robot.

Mencapai Masyarakat 5.0 dengan atribut-atribut ini akan memungkinkan tidak hanya
Jepang tetapi dunia juga untuk mewujudkan pembangunan ekonomi sambil memecahkan
masalah sosial utama. Ini juga akan berkontribusi untuk memenuhi Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDGs) yang didirikan oleh PBB. Jepang bertujuan untuk menjadi negara
pertama di dunia yang mencapai masyarakat yang berpusat pada manusia (Society 5.0) di
mana siapa pun dapat menikmati kehidupan berkualitas tinggi yang penuh semangat. Ini
bermaksud untuk mencapai hal ini dengan menggabungkan teknologi canggih di berbagai
industri dan kegiatan sosial dan menginovasi untuk menciptakan nilai baru di masyarakat
(Society 5.0) ini. 3.7 Kekurangan Society 5.0 Namun terdapat kekurangan di Society 5.0 ini
yaitu masyarakat justru menurunkan kualitas masyarakat dikarenakan terlalu dimanjakan oleh
teknologi AI yang diberikan di Society 5.0 ini. 3.8 Beberapa contoh teknologi Society 5.0

 Society 5.0 pada bidang pengiriman/distribusi ( Drone Delivery) Bayangkan jika


anda belanja online di internet, berapa hari anda harus menunggu untuk mendapatkan
pesanan online anda? atau apakah kurir bisa sampai dengan cepat rumah anda dengan cepat
apabila rumah anda berada jauh dari pusat kota? ataupun tumah anda sulit dijangkau karena
berada pada pegunungan? nah dengan teknologi Society 5.0 memungkinkan barang yang
anda pesan secara online bisa sampai dengan cepat dan tepat sasaran, dengan bantuan
teknologi AI dan IoT, sistem AI mengontrol Drone untuk mengirimkan pesanan anda sampai
pada tujuan dengan cepat dan tepat.

 Society 5.0 pada Rumah pintar (Home Automation) Konsep rumah pintar bisa
langsung anda rasakan dengan bantuan teknologi IoT, mungkin saat ini setiap hari anda
dibangunkan dengan alarm bisa saja, tapi teknologi AI alarm bisa mengetahui anda apakah
anda sudah benar-benar bangun atau masih terlelap, selain itu kosep rumah pintar bisa
diaplikasikan pada peralatan elektronik anda, dengan menghubungkan semua peralatan
elektronik anda dengan IoT dan memprosesnya dengan Kecerdasan buatan / AI ( Artificial
Intelegence ) maka rumah anda terlihat modern.

Sebagai contoh anda bisa menyalakan lampu teras menggunakan kontrol suara
ataupun apabila anda belum sampai di rumah dan hari mulai gelap sistem AI akan
menyalakan lampu teras anda apabila sudah mejelang malam. Atau dipagi hari anda bosan
dengan menu sarapan yang biasa anda buat, anda bisa meminta saran menu sarapan yang
enak langsung dengan perintah suara lalu AI dan IoT memproses data dan memberikan saran
sarapan yang terenak. Atau AI (Kecerdasan Buatan) yang menginformasikan cuaca pada hari
ini dan apabila akan hujan saat anda pulang kerja ataupun sekolah, AI bisa menyarankan anda
membawa payung atau jas hujan.

 Society 5.0 Pada Kesehatan Medis (Medical Care) Pada bidang kesehatan,
teknologi AI sangat memudahkan anda dalam mendapatkan informasi kesehatan anda
ataupun keluarga anda, seperti contoh dengan penrangkat elektronik yang dapat memberikan
informasi detak jantung anda atau tekana darah anda, sistem AI bisa memberikan informasi
apabila status kondisi kesehatan anda tidak normal. Kemudian dengan AI bisa menganalisa
sendiri atau menyampaikan perihal kesehatan anda pada dokter pribadi anda secara langsung
dan memberkan saran-saran kepada anda seperti, anda harus meminum obat apa, sarapan
yang baik untuk anda, atau menyarankan anda berolahraga setiap akhir pekan.

 Society 5.0 Pada Pertanian (Smart Farming) Dengan sistem AI anda bisa
mengontrol pertanian yang anda kelola, seperti Traktor pintar yang bisa anda kendalikan
secara online IoT yang bisa membajak dan menanam langsung secara otomatis ataupun
sistem monitoring tanaman yang di kelola langsung dengan AI yang dapat memanagement
sistem pemupukan atau penyiraman air. Atau AI mengambil data pengalaman proses
pertanian dari tahun sebelumnya kemudian memproses dan menganalisa data tersebut
kemudian menyarankan anda konsep bertanam yang lebih efisien dari tahun sebelumnnya.

 Society 5.0 Pada Transportasi (Autonomous Vehicles) Dengan konsep Society 5.0
Autonomous Vehicles atau Kendaraan Pintar bisa membantu kehidupan manusia dengan
mudah, bayangkan apabila anda tinggal jauh dari pusat kota, bus komersial yang biasanya
sudah pasti sangat jarang, namun dengan kendaraan pintar (BUS) bisa menghemat biaya yang
dikeluarkan perusahaan transpostrasi untuk menyewa sopir bus tersebut. 3.8 Apakah
masyarakat Indonesia mampu menerapkan Society 5.0? Negara kita, Indonesia, sudah
mengikuti dan melalui beberapa konsep revolusi Industri. Saat ini sedang mengejar
ketinggalan untuk mengaplikasikan revolusi Industri 4.0. Disaat Jepang sedang gencar
mengenalkan Society 5.0 kepada dunia sejak Januari 2019, Indonesia masih berkutat pada
penerapan Industrial Revolution 4.0.

Keterlambatan bukan satu-satunya persoalan, proses mencapai revolusi Industri 4.0


sampai hari ini tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Industri asal
dikembangkan tanpa arah kebijakan yang sesuai kebutuhan, pembanguanan infrastruktur
dimaksimalkan. Namun, apakah industri dan infrastruktur yang ada benar-benar berguna
mendukung pengembangan masyarakat (society development)? Sejak berdirinya Republik
Indonesia hingga hari ini, profesi mayoritas penduduk Indonesia adalah nelayan dan petani.
Kemudian, Sudah berkembangkah teknologi untuk penangkapan ikan? Tidak ada yang
berubah sejak 20 tahun yang lalu. Nelayan belum disediakan perahu atau kapal yang hemat
menggunakan energi terbarukan (renewable energi), lebih cepat dan dilengkapi alat deteksi.
Bagaimana dengan hamparan sawah? Memprihatinkan, karena tidak dikembangkan teknologi
untuk pengondisian iklim, penyaluran air dan kontrol nutrisi, banyak lahan terendam karena
banjir dan tidak sedikit yang mengalami kekeringan. Sebaiknya perencanaan cermat dan
cerdas menentukan prioritas untuk pengembangan masyarakat (Society Development),
industri dipastikan berkembang untuk memenuhi kebutuhan guna mendukung peradaban
masyarakat yang lebih maju dan efisien. Konsep kebijakan pemerintah dan swasta semestinya
bercermin pada kebutuhan bukan permintaan dan keinginan masyarakat.

Sejatinya usaha untuk merealisasi Industrial Revolution 4.0 adalah sesat pikir, jangan
sampai dengan telah dimulainya kampanye Society 5.0, Indonesia melakukan akselerasi
Industrial Revolution 4.0 hanya demi menyongsong Society 5.0. Society 5.0 mustahil
berhasil diterapkan di Indonesia. Mengapa? Karena latar belakang dibentuknya konsep
adalah untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh pemerintah Jepang, begitu
juga dengan Industrial Revolution 4.0 dicetuskan oleh Jerman sebagai upaya untuk
meningkatkan produktifitas secara massal dengan mengurangi durasi pengerjaan sehingga
menjadi solusi ketersediaan sumber daya manusia di berbagai macam bidang industri.
BAB IV

KESIMPULAN

Dari uraian dan pembahasan pada makalah ini dapat disimpulkan : 1. Society 5.0
adalah masyarakat yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi
dengan penyelesaian masalah sosial dengan sistem yang sangat mengintegrasikan ruang
dunia maya dan ruang fisik. 2. Hanya Jepang yang baru menerapkan Society 5.0 ini. 3.
Penerapan Society 5.0 sangat menguntungkan di masa depan yang akan datang. 4. Dampak
negatif secara besar tidak terdapat di Society 5.0 ini. 5. Society 5.0 akan memudahkan kita
dalam melakukan hal apapun, dikarenakan sistem Society 5.0 ini merupakan gabungan dari
AI (Artificial Intelligence) dan IoT. 6. Indonesia tidak bisa menerapkan sistem / konsep
Society 5.0 dikarenakan keterlambatan dan banyaknya kegagalan mengaplikasian Society
generasi sebelumnya (Society 4.0). Adapun saran yang dapat penulis sampaikan :

1. Dikarenakan konsep dan teknologi Society 5.0 ini yang masih belum bisa
terealisasikan secara utuh, sebaiknya negara lain dan negara kita tidak perlu terburu buru
mengejar konsep Society 5.0. Apalagi Indonesia masih mengejar ketertinggalan di Society
4.0.

2. Konsep Society 5.0 ini tentunya belum bisa di terima oleh masyarakat secara
langsung, sebaiknya negara yang ingin menerapkannya memberi pendidikan tentang konsep
& teknologi Society 5.0 ini.

3. Dalam konsep Society 5.0 ini teknologi terbaru tentunya diperlukan untuk
merealisasikannya. Sebaiknya negara yang ingin merealisasikan nya memperbarui teknologi
mereka secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Steve . 12/07/2019. Mengenal Perkembangan Peradaban Society 1.0 Hingga Society 5.0.
Line todays [Internet]. diakses 2019 November 17:46 ]; Tersedia pada
https://today.line.me/id/pc/article/Mengenal+Perkembangan+Peradaban+Societ
y+1+0+Hingga+Society+5+0-nLxlyo

2. Prima, E. (2019). Mengenal Visi Jepang Society 5.0: Integrasi Ruang Maya dan Ruang
Fisik: https://tekno.tempo.co. Diakses pada tanggal 24 Mei 2019.

3. Lia Fitri Aulia.(2019). Konsep Society 5.0 Sebagai Upaya Mengembalikan Pusat
Peradaban:
https://www.kompasiana.com/liafitriauliah/5ce80ece3ba7f772f267e16c/konsepsociety-5-0-
upaya-mengembalikan-pusat-peradaban?page=all

4. Cabinet Office Government of Japan All Rights Reversed. 2019, “Society 5.0” :
https://www.gov-online.go.jp/cam/s5/eng/

5. Cabinet Office. 2019, “Society 5.0” :


https://www8.cao.go.jp/cstp/english/society5_0/index.html

6. Y maulana Aditya (2019). 2019 “ Masih Tertinggal, Society 5.0? Mustahil ! ” :


https://www.kompasiana.com/ymaulanaaditya/5c9ded6ecc528316a9697814/2019-masih-
tertinggal-society-5-0-mustahil?page=all

7. Centipedia (Januari 29, 2019) “Apakah itu Society 5

Anda mungkin juga menyukai