Kelas 2D ( Kelompok 6) :
UNIVERSITAS MATARAM
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat iman dan kesehatan selama ini sehingga kita diberi kesehatan dan
diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah Pecahan Persen dan Desimal. Marilah
kita tidak melupakan sholawat dan salam kita kepada Nabi besar kita Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari dunia kegelapan ke dunia terang dan mengajari kita apa
yang benar dan apa yang salah.
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
bekerjasama dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas secara bersama-sama
dan kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam
menyelesaikan tugas kelompok hingga akhir makalah ini. Terima kasih kepada penulis:
Penulis memahami bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna
karena sejujurnya artikel ini memerlukan usaha yang lebih dan beberapa kendala dalam
penulisan serta kesalahan yang menurut penulis diluar kemampuan para member. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Kami berharap semoga dokumen ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
i
DAFTAR ISI
BAB I...................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
C. Tujuan ........................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN..................................................................................................................... 3
B. Persen ............................................................................................................................ 5
C. Penerapan dan Penyelesaian Konsep Bilangan Rasional, Desimal, dan Persen ........... 7
PENUTUP ............................................................................................................................ 10
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
1. Mempelajari dan memahami mata pelajaran yang wajib diketahui untuk memenuhi
standar kompetensi sebagai calon guru
2. Menambah wawasan agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
3. Memenuhi tugas matakuliah Matematika SD
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pecahan Desimal
Desimal adalah pecahan yang ditulis dengan koma. Desimal ini adalah hasil
perhitungan pecahan biasa. Desimal ini berbentuk dua bilangan atau lebih, dimana
angka sebelum titik desimal merupakan angka satuan dan angka setelah titik desimal
merupakan angka persepuluhan, ratusan, dan seterusnya.
Diantara contoh pecahan desimal adalah 0,25 (dibaca nol koma dua puluh lima),
0,5 (dibaca nol koma lima), dan seterusnya. Bentuk ini diperoleh dengan membagi
pembilang dan penyebutnya. Secara matematis, rumus bilangan desimal dinyatakan
sebagai berikut. Pada persamaan di atas, hanya ada b setelah titik desimal, sehingga
bentuk pecahan memiliki penyebut.
Untuk mengurutkan desimal, Anda dapat mengurutkan dari awal (nomor satuan
terlebih dahulu) Jika jumlahnya sama, lanjutkan menghitung sampai sepersepuluh,
hingga seperseratus (bilangan di belakang koma)
0,675; 1234; 0,064; 3250; 0,600
Beberapa skor ini dapat diurutkan dari tertinggi ke tertinggi sebagai berikut:
a. 3.250 menempati urutan pertama karena memiliki angka satuan tertinggi (3).
b. 1234 berada di urutan kedua karena jumlah selnya kurang dari 3 Ada tiga digit
dengan angka satuan 0 dan urutannya berlanjut dari persepuluhan.
3
d. 0,600 berada di tempat keempat karena kesepuluh lebih tinggi dari
Oleh karena itu, urutan skor maksimum (urutan dari yang terbesar ke yang
terkecil) adalah: 3.250, 1.234, 0.675, 0.600 dan 0.064
4
Misalnya mengalikan 2,36 × 1,2. Nah 2,36 memiliki 2 angka di belakang koma
dan 1,2 memiliki 1 angka di belakang koma.
Hasil perkaliannya harus memiliki 3 (2+1) angka di belakang koma. Perhatikan
contoh berikut.
2,36
1,2
__ X
472
236
__ +
2,832
d. Pembagian pecahan desimal
Sebenarnya, pembagian pecahan desimal sama seperti pembagian bilangan bulat.
Namun, cara yang lebih mudah adalah mengubahnya menjadi pecahan terlebih
dahulu.
Lalu, lakukan operasi pembagian pecahan biasa. Perhatikan contoh berikut.
Tentukan hasil 0,7 : 0,2!
Pertama, ubah keduanya menjadi pecahan biasa.
0,7 : 0,2 = 7/10 : 2/10
= 7/10 X 10/2
= 70/20
= 3,5
B. Persen
1) Pengertian Persen
Dalam matematika, presentase adalah angka atau rasio yang dinyatakan sebagai
pecahan dari seratus. Sering dilambangkan dengan tanda persen (%). Lebih jelasnya,
Persen adalah bentuk bilangan yang mewakili sebagian atau keseluruhan nilai atau
barang dengan membentuk rasio per seratus. Persen memiliki nilai tertinggi yang tak
terhingga, sedangkan nilai terendahnya adalah 0 persen. Symbol persen sendiri
berasal dari Roma kuno, lebih tepatnya dari pembayaran pajak lelang sebesar 1/100
5
dari nilai lelang. Tanda persentase sudah beberapa kali berubah. Awalnya kata Latin
"cento" digunakan. Namun pada generasi selanjutnya, kata “ratus” diubah menjadi
dua simbol, yaitu kata “pro” menjadi “/” dan “ratus” menjadi “00”. Hingga akhirnya
simbol “%” pun dikenal.
Tanpa disadari, ilmu matematika yang satu ini kerap diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari, seperti bunga bank, diskon, jumlah penduduk, dan sebaginya. Adapun
rumus sederhana menghitung persen yaitu :
Presentase (%) =(jumlah bagian)/(jumlah keseluruhan) × 100%
Rumus presentase sendiri umunya untuk menghitung presentase angka yang
dianggap sebagai bagian dari keseluruhan yang ditulis dalam persen atau 100%.
Berikut adalah beberapa contoh soal dalam menghitung persen :
1. Pasar saham memeroleh profit 15% dari total penjualan sahamnya. Jika harga per
lembar saham adalah Rp 1.000 dan jumlah lembar saham yang terjual adalah 500
lembar. Berapa keuntungan yang didapat pasar saham?
Jawab !
Diketahui: Harga per lembar saham = Rp 1.000
lembar saham yang terjual = 500
profit = 15%
Ditanya: Nilai keuntungan?
Jadi :
Total penjualan = Rp 1.000 x 500 = Rp 500.000
Keuntungan = 15%
15
Artinya Rp 500.000 x (100) = Rp 75.000
6
Harga jual mesin kopi = Rp 13.500.000
Jadi :
Kerugian = HB – HJ
=15.000.000 - 13.500.000
= 1.500.000
1.500.000
= 15.000.000 × 100%
= 0,1 x 100%
= 10%
Berikut adalah beberapa contoh soal dalam menyelesaikan masalah dengan konsep
bilangan diatas, antara lain:
1. Satu set televisi dijual dengan diskon 28% dari harga reguler. Harga jualnya
$379. Berapa harga regulernya?
Jawab !
Harga penjualan adalah 72% dari harga reguler ( dari 100% - 28% = 72% )
37.900
P= = $526.39, dibulatkan ke dolar terdekat.
72
7
Check ( 0.72) (526.39) = 379, dibulatkan ke dolar terdekat.
2. Gaji Frank adalah $240 per minggu. Dia menabung $28 seminggu. Berapa persen
gajinya yang dia tabung?
Jawab !
Penyelesaian:
28
= 240 × 100%
= 0,117 × 100
11,7
Check ( 240 × 11,7% = 240 × = 28 , di bulatkan)
100
3. Sebuah keluarga menggunakan 5 galon susu setiap 3 minggu. Pada tingkat itu,
berapa banyak galon susu yang perlu mereka beli pada waktu satu tahun?
Jawab !
Ditanya : banyak galon susu yang perlu dibeli pada waktu setahun ?
Penyelesaian:
1 tahun = 48 minggu
48
× 5 = 80 galon per tahun
3
8
Jawab !
Diskon 15%
Penyelesaian :
15
a. Potongan harga baju 15% = 100 × Rp. 150.000
= Rp. 22.500
= Rp. 127.500
5. Cari berjalan 3,4 kilometer dalam 45 menit. Pada tingkat itu, berapa lama waktu yang
diperlukan untuk berjalan sejauh 11,2 kilometer? Putaran ke menit terdekat.
Jawab!
Penyelesaian :
3,4 45 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
=
11,2 𝑘𝑚 𝑎
45 × 11,2
a= 3,4
a= 148,235
a= 148,2 menit
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bilangan decimal dan persen merupakan salah satu bentuk dari beberapa bentuk
pecahan, dengan decimal yang identik dengan koma (,) serta persen yang identik
dengan rasio yang berbentu persen (%). Dimana, kedua bentuk pecahan ini erat
kaitannya satu sama lain apabila diubah ke dalam suatu bentuk bilangan diantaranya.
Hal ini dapat dilihat dari proses hitungan bilangan rasional.
10
DAFTAR PUSTAKA
11