Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH KONSEP DASAR ALJABAR

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


MATEMATIKA SD 3

DOSEN PENGAMPU
Drs. Sutiyarso, M.Pd

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 3
KELAS 3B

NURUL ADHIYA (1810125220037) (03)


FIRDHA AULIA (1810125120018) (05)
NABILA DHEYA FAROH (1810125220009) (23)
DINA RIZKIA (1810125220013) (26)
NOR FADILLA (1810125220037) (29)
M. PADILLAH (1810125310060) (38)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU PRA-SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2019
KATA PENGANTAR

Bismillahhirahamanirrahim,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
taufik,hidayahNya dan juga kesempatan kepada kami,sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas matematika ini dengan tepat waktu. Seperti yang kita ketahui
bersama matematika tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kesempatan kali ini kami akan mencoba memaparkan tentang konsep
dasar aljabar ,sebelumnya kita juga pernah mempelajari materi ini pada Sekolah
Menengah Atas (SMA) atau bahkan pada Sekolah Dasar (SD) jadi kami akan
mencoba untuk menjelaskan dan mengingatkan tentang materi ini. Sebelumnya kami
juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Sutiyarso, M.Pd, yang telah
memberikan arahan dan bimbingan kepada kami sehingga kami dapat menyusun
makalah kami ini dengan semaksimal mungkin.

Di samping itu,kami juga menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dan


kesalahan dalam makalah ini,karena itu kritik dan saran yang membangun dari Bapak
dan teman-teman sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.
Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan kepada kami,kami mengucapkan
terima kasih.

Banjarmasin,29 Agustus 2019

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 2

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................ 3

A. Persamaan Linear .......................................................................... 3


B. Pertidaksamaan Linear .................................................................... 9
C. Sistem Persamaan Linear ................................................................ 14

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 23

A. Kesimpulan ..................................................................................... 23
B. Saran ............................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 24

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita sering menjumpai berbagai problem atau permasalahan yang berkaitan


dengan aljabar dalam kehidupan sehari-hari,. Berbagai bidang kehidupan telah
mengangkat permasalahan-permasalahan aljabar ke dalam bidang mereka sendiri.
Baik dari bidang ekonomi maupun bidang-bidang lainnya, aljabar selalu diterapkan
untuk mencapai suatu keputusan dan hasil yang baik. Sehingga tak heran bila kita
akan mendapatkan materi pembelajaran Aljabar ketika belajar di kelas.
Dewasa ini, banyak siswa yang belum mengenal bahkan mengetahui tentang
materi aljabar. Mereka menganggap aljabar sebagai pelajaran yang menakutkan.
Bahkan tak sedikit pula yang benar-benar membenci pelajaran ini. Beranjak dari
situlah, materi aljabar selalu berusaha disajikan dalam bentuk yang lebih
menyenangkan. Penampilan-penampilan yang terasa baru memang patut
dipertunjukkan untuk meningkatkan kecintaan terhadap aljabar.
Aljabar merupakan bagian dari ilmu matematika yang berhubungan dengan
himpunan dan sifat struktur-struktur di dalamnya, Struktur aljabar merupakan topik
yang fundamental dalam matematika sehingga menarik untuk dipelajari. Suatu
struktur aljabar merupakan himpunan tidak kosong dengan satu atau lebih operasi
biner dan memenuhi aksioma-aksioma tertentu Ilmu aljabar abstrak berkembang
dengan pesat karena penerapan karakteristik dari bentuk-bentuk struktur aljabar
tersebut banyak bermanfaat dalam pengembangan metode penyelesaian masalah yang
bersifat abstrak

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Konsep Dasar Aljabar dalam Persamaan Linear?


2. Bagaimana Konsep Dasar Aljabar dalam Pertidaksamaan Linear?
3. Bagaimana Konsep Dasar Aljabar dalam Sistem Persamaan Linear?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Konsep Dasar Aljabar dalam Persamaan Linear.


2. Mengetahui Konsep Dasar Aljabar dalam Pertidaksamaan Linear.
3. Mengetahui Konsep Dasar Aljabar dalam Sistem Persamaan Linear.

2
A. KONSEP DASAR ALJABAR
Pada unit ini kita akan mempelajari beberapa konsep dasar dalam aljabar
seperti persamaan dan pertidaksamaan yang berbentuk linear dan kuadrat,
serta mengkaji sistem persamaan linear dengan dua peubah. Kompetensi yang
harus dikuasai setelah Anda mempelajari konsep dasar aljabar adalah mampu
menggunakan konsep dasar aljabar dalam menyelesaikan masalah matematika
maupun masalah pada bidang lain yang terkait dengan konsep tersebut. Unit
ini terdiri dari tiga subunit yaitu persamaan, pertidaksamaan, dan sistem
persamaan linear. Masing-masing subunit akan dilengkapi dengan latihan-
latihan sederhana untuk membantu Anda dalam memahami konsep yang telah
dipelajari. Media yang dapat Anda gunakan dalam mempelajari konsep dasar
aljabar ini, selain melalui bahan ajar cetak, Anda juga dapat mempelajarinya
dengan mengakses web yang telah disediakan. Unit ini merupakan salah satu
prasyarat pengetahuan yang harus Anda kuasai untuk mengkaji dan
memecahkan masalah matematika terutama masalah matematika di bidang
aljabar dalam kehidupan sehari-hari

1. Persamaan

Persamaan merupakan salah satu konsep matematika yang digunakan


dalam menentukan suatu model matematika dan penyelesaiannya terkait
dengan pemecahan masalah matematika dalam bidang aljabar.

Sebelum kita membahas mengenai persamaan, terlebih dahulu akan


dibahas mengenai beberapa istilah yang dipakai dalam subunit ini. Istilah-
istilah tersebut antara lain: variabel, koefisien, konstanta, dan suku. Selain
istilah-istilah tersebut juga akan dibahas beberapa manipulasi aljabar yang
akan digunakan untuk menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan.
Variabel adalah sebuah lambang yang menyatakan atau mewakili sebarang
bilangan real. Variabel biasa dinotasikan dengan huruf kecil, seperti : x, y, a,
u, dan lain sebagainya. Jika beberapa variabel yang sama dijumlahkan akan

3
diperoleh perkalian antara bilangan yang menyatakan banyaknya variabel dan
variabel tersebut.

Contoh :

Jika 5 + 5 = 2 × 5 maka hal ini berlaku juga untuk a + a = 2 × a atau


disingkat menjadi 2a. Demikian juga karena operasi perkalian mempunyai
sifat komutatif, yaitu 2 × 3 = 3 × 2 maka sifat tersebut berlaku juga dalam
perkalian dengan variabel, yaitu 2 × a = a × 2 = 2a. Selanjutnya perhatikan
contoh di atas. Pada 2a, bilangan 2 disini menyatakan banyaknya variabel a
dan disebut koefisien dari variabel a. Hasil kali 2 × a = 2a disebut suku atau
lebih lengkapnya suku aljabar. Jika suku aljabar ini tidak memuat variabel,
dengan kata lain hanya terdiri dari bilangan saja maka bilangan tersebut
disebut konstanta. Jika suatu suku dikalikan dengan suatu bilangan atau
variabel baik variabel yang sama maupun berbeda, hasil kalinya merupakan
suku juga. Contoh : Jika 4a × b maka diperoleh 4ab yang merupakan sebuah
suku. Sedangkan koefisien dari ab adalah 4.

Jika dua suku yang sama dijumlahkan atau lebih maka akan diperoleh
perkalian antara bilangan yang menyatakan banyaknya suku dengan suku
tersebut. Contoh : Jika 2y + 2y + 2y maka diperoleh 3 × 2y = 6y. Jika dua
suku yang memuat variabel sama atau lebih maka untuk
menyederhanakannya, kita dapat menggunakan aturan distributif. Contoh :
Jika 3m + 7m maka diperoleh (3 + 7)m = 10m.

Jadi kesimpulannya, dua suku atau lebih dapat dijumlahkan atau


dikurangkan jika suku-suku tersebut memuat variabel yang sama. Sebaliknya,
dua suku atau lebih tidak dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika suku-suku
tersebut memuat variabel yang berbeda.

4
Selanjutnya kita akan membahas persamaan. Pernyataan atau kalimat
matematika tertutup yang menyatakan hubungan sama dengan disebut
kesamaan. Contoh : 5 + 10 = 15, 6 + 2 = 10 - 2, 2 × 5 = 8 + 2

Selanjutnya kita akan mempelajari penggunaan variabel dalam


kesamaan. Perhatikan salah satu contoh di atas yaitu 5 + 10 = 15. Jika variabel
x menyatakan 5 bilangan 5 pada kesamaan tersebut maka diperoleh x + 10 =
15. Jadi x + 10 = 15 menjadi kalimat matematika yang terbuka. Kalimat
matematika x + 10 = 15 disebut persamaan.

Jadi persamaan adalah suatu pernyataan atau kalimat matematika


terbuka yang menyatakan hubungan sama dengan antara ruas kiri dan ruas
kanan dan dibatasi dengan tanda ”=”.

Persamaan x + 10 = 15 memuat variabel x dimana nilai x adalah 5


jika kalimat terbuka tersebut diubah menjadi pernyataan yang benar. Nilai x =
5 disebut penyelesaian dari persamaan x + 10 = 15. Jadi menyelesaikan
persamaan berarti menemukan bilangan di mana jika setiap variabel dalam
persamaan tersebut diganti dengan bilangan itu maka diperoleh pernyataan
yang bernilai benar.

Persamaan linear adalah suatu persamaan yang pangkat tertinggi


pada variabelnya adalah 1. Secara simbolik, persamaan linear adalah
persamaan yang berbentuk ax + b = 0 dengan a,b ∈ R di mana R adalah
himpunan bilangan real dan a ≠ 0 .

Contoh :

a. x + 5 = 9
b. 2x + 7 = 11
𝑥
c. =7
3

d. 7x – 4 = 4x + 17
e. 2(4x +1) = 18

5
Bagaimana menentukan nilai x yang memenuhi persamaan di atas?
Menentukan nilai x dalam persamaan linear berarti menyelesaikan persamaan
linear tersebut. Untuk itu terlebih dulu Anda harus memahami konsep berikut
ini. Jika kedua ruas dalam suatu persamaan dikurangi atau ditambah dengan
suatu bilangan yang sama maka hal tersebut tidak akan merubah nilai
kebenaran dari persamaan tersebut. Demikian juga jika kedua ruas dikalikan
atau dibagi dengan suatu bilangan yang sama juga tidak akan merubah nilai
kebenaran dari persamaan itu.

Contoh :

Diberikan persamaan 2 × 5 = 10. Kedua ruas dari persamaan tersebut kita


tambah dengan 3 sehingga diperoleh (2 × 5) + 3 = 10 + 3. Ruas kiri jika
diselesaikan menghasilkan: (2 × 5) + 3 = 10 + 3 = 13, dan ruas kanan jika
diselesaikan menghasilkan: 10 + 3 = 13. Jadi ruas kiri dan ruas kanan dari
persamaan menghasilkan bilangan yang sama yaitu 13. Jadi jika kedua ruas
persamaan 2 × 5 = 10 kita tambah dengan bilangan 3 maka hasilnya tidak
merubah nilai kebenarannya. Dengan demikian suatu persamaan tidak akan
berubah penyelesaiannya jika kedua ruas persamaan tersebut diberi perlakuan
berikut ini.
1. Ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama.

2. Dikali atau dibagi dengan bilangan yang sama asal bukan nol.

Persamaan baru yang diperoleh dengan persamaan aslinya dikatakan ekuivalen


dan keduanya mempunyai penyelesaian yang sama.
Sekarang kita telah siap untuk menyelesaikan persamaan linear pada contoh
yang telah diberikan di atas.
a. Penyelesaian persamaan linear x + 5 = 9 adalah sebagai berikut.
x + 5 – 5 = 9 – 5 Kedua
ruas dikurangi dengan 5
x=4

6
Jadi penyelesaian persamaan linear x + 5 = 9 adalah x = 4.

b. Selanjutnya kita akan menentukan penyelesaian persamaan linear 2x + 7 =


11.
2x + 7 – 7 = 11 – 7 Kedua ruas dikurangi dengan 7

2x = 4

2x : 2 = 4 : 2 Kedua ruas dibagi dengan 2

(2 : 2)x = 2

x=2

Jadi penyelesaian persamaan linear 2x + 7 = 11 adalah x = 2.

𝑥
c. Penyelesaian persamaan linear 3 = 7 adalah sebagai berikut.
𝑥
x3=7x3 kedua ruas dikalikan 3
3

𝑥 = 21

𝑥
Jadi penyelesaian persamaan linear 3 = 7 adalah x = 21.

d. Untuk contoh yang keempat, penyelesaian linear 7x – 4 = 4x + 17 adalah


sebagai berikut.
7x – 4 = 4x + 17
7x – 4 + 4 = 4x + 17 + 4 Kedua ruas ditambah dengan 4
7x = 4x + 21

7x – 4x = 4x – 4x + 21 Kedua ruas dikurangi dengan 4x

(7 – 4 )x = 21

7
3x = 21

3x : 3 = 21 : 3

(3 : 3)x = 7

X=7

e. Penyelesaian persamaan linear untuk contoh terakhir yaitu 2(4x + 1) = 18


adalah sebagai berikut.
2(4x + 1) = 18

8x + 2 = 18 Menggunakan aturan distributif

8x + 2 – 2 = 18 – 2 Kedua ruas dikurangi dengan 2

8x = 16

8x : 8 = 16 : 8 Kedua ruas dibagi dengan 8

(8 : 8)x = 2

X=2

Jadi penyelesaian persamaan linear 2(4x + 1) = 18 adalah x = 2.

Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan yang pangkat tertinggi dari


variabelnya adalah 2. Bentuk umum persamaan kuadrat adalah ax2 + bx + c =
0 dengan a,b,c R di mana R adalah himpunan bilangan real dan a ≠ 0 .
Contoh : x2 − 4 = 0 , x2 − 9x = 0 , x2 + 7x = 10 dan lain sebagainya.
Bagaimana cara menyelesaikan persamaan kuadrat di atas? Sebelum kita
mengkaji hal tersebut dan berlatih menyelesaikan persamaan kuadrat, terlebih
dahulu kita akan membahas mengenai aturan faktor nol. Aturan faktor nol

8
menyatakan bahwa hasil kali sebarang bilangan dengan bilangan nol adalah
nol. Misalkan 2 × 0 = 0, 0 × 9 = 0 atau 0 × 0 = 0. Jadi jika hasil kali dua
bilangan sama dengan nol maka salah satu atau kedua bilangan tersebut
adalah nol. Secara simbolik dinyatakan bahwa jika ab = 0 maka a = 0 atau b =
0 . Kata atau pada ” a = 0 atau b = 0 ” berarti bahwa salah satu dari a atau b
sama dengan nol atau bisa jadi kedua-duanya sama dengan nol.
Contoh:
Dengan menggunakan aturan faktor nol, tentukanlah penyelesaian persamaan
kuadrat berikut ini.
a. 4x2 – 32x = 0
b. 7x2 = –84x
Penyelesaian:
a. Persamaan kuadrat 4x2 – 32x = 0 dapat diubah jadi 4x(x-8) = 0 dengan
menggunakan aturan distributif. Selanjutnya dengan aturan factor nol akan
diperoleh: 4x = 0 atau x–8 = 0
Sehingga diperoleh x = 0 atau x = 8.
Jadi penyelesaian persamaan kuadrat 4x2 – 32x = 0 adalah x = 0 atau x =
8.
b. Dengan cara yang sama dengan a, maka penyelesaian persamaan kuadrat
7x2 = –84x sebagai berikut.
7×2 + 84x = −84x + 84x Kedua ruas ditambah dengan 84x

7x(x +12)= 0 Menggunakan sifat distributif

7x = 0 atau x +12 = 0 Menggunakan aturan faktor nol

Jadi penyelesaian persamaan 7×2 = −84x adalah x = 0 atau x = −12 .

2. Pertidaksamaan

Pertidaksamaan adalah suatu pernyataan atau kalimat matematika terbuka yang


menyatakan hubungan tidak sama dengan antara ruas kiri dan ruas kanan. Biasanya
diantara ruas kiri dan ruas kanan diberi tanda “>”, “≥”, “≤”, atau “<”

9
1. Pertidaksamaan linier adalah pertidaksamaan yang pangkat tertinggi pada
variabelnya sama dengan 1.
Contoh: 𝑥 + 3 > 5, 2𝑥 − 6 ≤ 11, dan lain sebagainya.
Untuk lebih memahami cara menentukan pertidaksamaan linier kita akan
memahami dan mempelajari konsep berikut.

Jika keduanya dikurangi 2, maka akan diperoleh

Gambar 2.5
Jadi, jika kedua ruas dikurangi dengan 2 maka pertidaksamaan 10 > 6 diperoleh
10 − 2 = 8 dan 6 − 2 = 4 dimana 8 > 4. Secara umum, jika kedua ruas
pertidaksamaan dikurangi dengan bilangan yang sama maka hal ini tidak akan
mengubah tanda pertidaksamaan di antara ruas kiri dan ruas kanan. Demikian
juga jika kedua ruas ditambah dengan bilangan yang sama.
Jika pada gambar 2.4 dikalikan dengan 2, maka akan diperoleh

10
Jadi jika kedua ruas pertidaksamaan 10 > 6 dikalikan dengan 2 maka diperoleh
10 × 2 = 20 dan 6 × 2 = 12 dimana 20 > 12. Secara umum, jika kedua ruas
pertidaksamaan dikalikan dengan bilangan positif yang sama maka hal ini tidak
akan mengubah tanda pertidaksamaan di antara ruas kiri dan ruas kanan.
Bagaimana jika kedua ruas pertidaksamaan tersebut dikalikan dengan bilangan -
2? Menurut Saudara, apakah akan merubah tanda pertidaksamaan? Mari kita
selidiki bersama-sama. Kedua ruas pertidaksamaan 10 > 6 dikalikan dengan -2
maka diperoleh 10 × (-2) = -20 dan 6 × (-2) = -12 dimana -20 < -12. Jadi ternyata
jika kedua ruas pertidaksamaan dikalikan dengan bilangan negatif yang sama
maka hal ini akan merubah tanda pertidaksamaan di antara ruas kiri dan ruas
kanan. Perubahan tersebut dari ”<” menjadi ”>” dan sebaliknya serta dari ”≤”
menjadi ”≥”. Demikian juga berlaku jika kedua ruas pertidaksamaan dibagi
dengan bilangan negatif yang sama, akan merubah tanda pertidaksamaan di
antara ruas kiri dan kanan dari pertidaksamaan tersebut. Dengan cara yang sama
seperti pada perkalian, cobalah Anda menjelaskan konsep ini.
Cara menentukan pertidaksamaan linier
Contoh:
1. 𝑥 + 3 > 7

𝑥+3−3 >7−3 𝐾𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑟𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑖𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 3

𝑥>4

11
Jadi penyelesaian pertidaksamaan 𝑥 + 3 > 7 adalah semua bilangan yang
kurang dari 4 yang dinotasikan dengan himpunan {𝑥; 𝑥 > 4}. Akan lebih
jelas jika penyelesaian tersebut disajikan dengan garis bilangan berikut
ini.

Perhatikan lingkaran di nilai 4 pada garis bilangan. Daerah di dalam


lingkaran tersebut tidak diarsir. Hal ini menyatakan bahwa nilai 𝑥 yang
memenuhi pertidaksamaan 𝑥 + 3 > 7 adalah semua bilangan yang lebih
dari 4 tetapi tidak sama dengan 4(𝑥 ≠ 4).
2. 𝑥 + 8 ≤ 6
Penyelesaian pertidaksamaan linear 𝑥 + 8 ≤ 6
𝑥+8−8≤ 6−8 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑟𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑖𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 8
𝑥 ≤ −2
Jadi penyelesaian pertidaksamaa𝑥 + 8 ≤ 6 adalah {𝑥; 𝑥 ≤ −2}. Jika
penyelesaian ini disajikan dalam bentuk garis bilangan, akan diperoleh

Perhatikan lingkaran di nilai −2 pada garis bilangan. Daerah di dalam


lingkaran diarsir. Hal ini menyatakan bahwa nilai 𝑥 yang memenuhi
pertidaksamaan 𝑥 + 8 ≤ 6 adalah semua bilangan yang kurang dari −2
termasuk bilangan −2 itu sendiri.
𝑥
3. ≤2
3
𝑥
Penyelesaian pertidaksamaan linear ≤ 2.
3
𝑥
×3≤2×3 𝐾𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑟𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑖𝑘𝑎𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 3
3

𝑥≤6

12
𝑥
Jadi penyelesaian pertidaksamaan linear ≤ 2adalah{𝑥; 𝑥 ≤ 6}. Jika
3

penyelesaian ini disajikan dengan garis bilangan sebagai berikut.

4. 3 − 2(𝑥 − 4) > 2 = 3(𝑥 − 2).


Penyelesaian pertidaksamaan linear 3 − 2(𝑥 − 4) > 2 = 3(𝑥 − 2).
3 − 2(𝑥 − 4) > 2 = 3(𝑥 − 2) 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑓𝑎𝑡 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑓
11 − 2𝑥 > 3𝑥 − 4
11 − 11 − 2𝑥 > 3𝑥 − 4 − 11 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑟𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑖𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 11
−2𝑥 > 3𝑥 − 15
−2𝑥 − 3𝑥 > 3𝑥 − 3𝑥 − 15 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑟𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑖𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 3𝑥
−5𝑥 > −15
−5𝑥 −15
< 𝐾𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑟𝑢𝑎𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 − 5
−5 −5

𝑥<3
Jadi penyelesaian pertidaksamaan linear 3 − 2(𝑥 − 4) > 2 = 3(𝑥 − 2)
adalah {𝑥; 𝑥 < 3}.
2. Pertidaksamaan kuadrat
Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidaksamaan yang mempunyai pangkat
tertinggi 2 pada variabelnya.
Contoh : 𝑥 2 + 6𝑥 + 5 > 0
Kita akan mencoba menyelesaikan pertidaksamaan pada contoh di atas. Dengan
memfaktorkan ruas kiri dari pertidaksamaan diperoleh
(𝑥 + 1)(𝑥 + 5) > 0
Selanjutnya kita andaikan pertidaksamaan di atas merupakan persamaan
sehingga diperoleh(𝑥 + 1)(𝑥 + 5) = 0. Dengan menggunakan aturan faktor
diperoleh (𝑥 + 1) = 0 atau (𝑥 + 5) = 0 sehingga 𝑥 = −1 atau𝑥 = −5. Jadi kita

13
mempunyai 3 daerah pada garis bilangan yang dibatasi oleh nilai 𝑥 = −1 dan
𝑥 = −5 seperti gambar berikut ini.

Selanjutnya kita akan menguji daerah mana yang memenuhi peridaksamaan 𝑥 2 +


6𝑥 + 5 > 0 dengan cara memasukkan sebarang bilangan yang terletak pada
masing-masing daerah ke pertidaksamaan𝑥 2 + 6𝑥 + 5 > 0.
Misalnya untuk bilangan −6 diperoleh (−6)2 + 6(−6) + 5 = 5 maka semua
bilangan yang terletak di daerah yang memuat bilangan −6, jika dimasukkan ke
dalam pertidaksamaan 𝑥 2 + 6𝑥 + 5 > 0akan menghasilkan bilangan positif.
Selanjutnya untuk bilangan −2 diperoleh (−2)2 + 6(−2) + 5 = −3 maka
semua bilangan yang terletak di daerah yang memuat bilangan −2, jika
dimasukkan ke dalam pertidaksamaan 𝑥 2 + 6𝑥 + 5 > 0akan menghasilkan
bilangan negatif. Analog untuk bilangan 0, akan menghasilkan bilangan positif.
Jadi bilangan yang memenuhi pertidaksamaan 𝑥 2 + 6𝑥 + 5 > 0adalah semua
bilangan yang terletak pada daerah yang memuat bilangan −6 atau 0. Dengan
kata lain, penyelesaian pertidaksamaan 𝑥 2 + 6𝑥 + 5 > 0adalah himpunan
{𝑥; 𝑥 < −5 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > −1}. Penyelesaian tersebut dapat disajikan dalam bentuk
garis bilangan seperti berikut ini.

3. Sistem Persamaan Linear

Dalam subunit ini, kita akan mempelajari sistem persamaan linear yang palingan

sederhana yaitu sistem persamaan linear dengan dua variabel atau peubah.

Sistem persamaan linear disebut juga persamaan linear simultan. Untuk mempelajari

materi ini perhatikan contoh permasalahan dalam kehidupan sehari-hari berikut ini.

14
Contoh :Diketahui Ari membeli 10 buku dan 5 pensil dengan harga Rp. 12.500,-.

Sedangkan Dita membeli 5 buku dan 2 pensil dengan harga Rp. 6.000,-. Berapa

harga sebuah buku dan sebuah pensil? Untuk menyelesaikan permasalahan di atas,

kita buat tabel berikut.

Banyak
Banyak buku pensil Harga
Rp.
Ari 10 5 12.500
Dita 5 2 Rp. 6000

Misalkan x menyatakan harga sebuah buku dan y menyatakan harga sebuah pensil.

Berdasarkan tabel dapat dibentuk persamaan-persamaan berikut.

10x + 5y = 12500

5x + 2y = 6000

Persamaan-persamaan di atas mempunyai dua variabel (yaitu x dan y) dan pangkat

tertinggi pada variabel tersebut sama dengan satu, sehingga persamaan-persamaan itu

disebut persamaan linear dengan dua variabel atau peubah. Dua persamaan linear

yang diperoleh merupakan kalimat matematika yang menyatakan permasalahan di

atas. Dengan kata lain kedua persamaan tersebut merupakan model matematika dari

permasalahan yang diberikan. Materi mengenai model matematika akan dipelajari

lebih lanjut di unit 8. Jadi nampak bahwa kedua persamaan tersebut erat kaitannya,

sehingga kedua persamaan itu dinamakan sistem persamaan linear. Untuk

membedakan apakah sekumpulan persamaan linear merupakan suatu sistem atau

bukan biasanya pada sekumpulan persamaan tersebut diberi tanda “{“. Jadi dari

permasalahan di atas diperoleh sistem persamaan linear dengan dua peubah yaitu

10x + 5y = 12500

5x + 2y = 6000

15
Bentuk umum sistem persamaan linear dengan dua peubah adalah sebagai berikut.

a1x + b1y = c1

a2x + b2y = c2

dengan a1, a2, b1, b2, c1 dan c2 merupakan bilangan-bilangan real. Setiap persamaan

dalam suatu sistem persamaan disebut ruas persamaan.

Pada contoh tadi, kita diminta menentukan harga sebuah buku dan sebuah pensil. Hal

ini berarti kita menentukan nilai x dan y yang memenuhi sistem persamaan

10x + 5y = 12500

5x + 2y = 6000

Misalkan nilai x = p dan y = q yang memenuhi sistem persamaan linear di atas,

artinya jika nilai x dan y pada sistem persamaan linear diganti dengan p dan q maka

diperoleh pernyataan yang benar. Jika nilai x dan y tersebut ditulis sebagai pasangan

berurutan (p,q), pasangan berurutan ini disebut penyelesaian sistem persamaan

linear tersebut. Pada contoh di atas penyelesaian sistem persamaan linear

10x + 5y = 12500

5x + 2y = 6000

adalah (1000,500). Kita akan menguji apakah (1000,500) merupakan penyelesaian

dengan cara memasukkan nilai x = 1000 dan y = 500 ke dalam sistem persamaan

linear sebagai berikut.

10(1000) + 5(500) = 10000 + 2500 = 12500 (benar)

5(1000) + 2(500) = 5000 + 1000 = 6000 (benar)

Ternyata dengan memasukkan nilai-nilai tersebut diperoleh pernyataan yang benar,

maka (1000,500) merupakan penyelesaian persamaan tersebut. Jadi menyelesaikan

16
sistem persamaan linear adalah bagaimana mencari nilai pengganti variabel nilai x

dan y sehingga diperoleh pernyataan yang benar.

Ada tiga masalah dalam menyelesaikan sistem persamaan linear yaitu:

1. ada tidaknya penyelesaian

2. metode penyelesaian

3. deskripsi selengkapnya mengenai penyelesaian tersebut.

Dalam subunit ini, kita akan pelajari dua metode penyelesaian sistem persamaan

linear yaitu metode substitusi dan eliminasi. Sebelumnya akan dijelaskan bahwa

manipulasi aljabar berikut ini tidak akan mengubah ada tidaknya penyelesaian sistem

persamaan.

1. Penambahan atau pengurangan ruas-ruas persamaan ke ruas-ruas persamaan

lain dalam sistemnya.

2. Perkalian setiap ruas dengan sebarang bilangan yang bukan nol.

3. Pengubahan urutan persamaan dalam sistemnya.

Penjelasan mengenai hal ini langsung menggunakan contoh-contoh penyelesaian

sistem persamaan linear yang akan dibahas selanjutnya.

Selanjutnya kita akan membahas penyelesaian sistem persamaan linear

dengan metode substitusi. Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua peubah

dengan menggunakan metode substitusi, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut.

1. Dipilih salah satu persamaan linear yang sederhana, kemudian nyatakan x

sebagai y atau sebaliknya.

2. Masukkan (substitusikan) x atau y yang diperoleh pada langkah satu ke

persamaan yang lain sampai diperoleh nilai x dan y.

17
Bagaimana cara menyelesaikan sistem persamaan linear dua peubah dengan metode

substitusi, akan lebih jelas dengan mempelajari contoh-contoh berikut ini.

Contoh : Tentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua peubah berikut ini

dengan metode substitusi.

x + y = -8

2x – y = -1

Penyelesaian :

Kita pilih persamaan x + y = −8, kemudian kita nyatakan x sebagai y sehingga

diperoleh x = −8− y. Persamaan x = −8 − y kita masukkan ke dalam persamaan

2x − y = −1 sehingga diperoleh

2x – y = -1

2(-8 – y) – y = -1

-16 – 2y – y = -1

-3y = -1 + 16

-3y = 15

y = -5

Dari sini diperoleh

x = -8 – y

= -8 – (-5)

= -8 + 5

= -3

Jadi penyelesaian sistem persamaan linear

x + y = -8

2x – y = -1

18
adalah (-3,-5).

Latihan 1

Bagaimana Saudara, apakah Anda telah memahami cara menyelesaikan sistem

persamaan linear dengan menggunakan metode substitusi? Silahkan Anda berlatih

menyelesaikan sistem persamaan linear dua peubah pada soal-soal berikut. Setelah

Anda selesai mengerjakannya, cocokkan jawaban Anda dengan pembahasan yang

ada.

Tentukan penyelesaiann sistem persamaan linear berikut dengan metode substitusi.

a. 2x – 3y = 4
x + 2y =9

b. 2x – 3y = 7
3x – y = 7
Pedoman Jawaban Latihan 1

a. Dari persamaan x + 2y = 9 , variabel x dinyatakan dalam y sehingga diperoleh

x = 9 − 2y . Persamaan x = 9 − 2y disubstitusikan ke dalam persamaan

2x − 3y = 4 sehingga diperoleh

2x – 3y = 4

2(9 – 2y) – 3y =4

18 – 4y – 3y = 4

-7y = 4 – 18

-7y = -14

y=2

Selanjutnya nilai y = 2 disubstitusikan ke persamaan x = 9 − 2y sehingga diperoleh

x= 9 - 2y

= 9 – 2(2)

19
=9–4

=5

Jadi penyelesaian sistem persamaan linear

2x - 3y=4

x + 2y=9

adalah (5,2) .

b. Dari persamaan 3x-y = 7, variabel y dinyatakan dalam x diperoleh y = 3x-7. Persamaan y =


3x-7 disubstitusikan ke persamaan 2x-3y = 7 sehingga diperoleh
2x-3y = 7
2x-3(3x-7) = 7
2x-9x+21 = 7
-7x = 7-21
-7x = -14

Selanjutnya nilai x = 2 disubstitusikan ke persamaan y = 3x-7 diperoleh


Y = 3x-7
= 3(2)-7
= 6-7
= -1

2𝑥 − 3𝑦 = 7
Jadi penyelesaian sistem penamaan linear { adalah (2,-1)
3𝑥 − 𝑦 = 7

Berikut akan dibahas bagaimana cara menyelesaikan sistem persamaan linear dua
peubah dengan metode eliminasi. Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dengan
metode eliminasi dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah berikut ini.

1. Nilai x ditentukan dengan menghilangkan atau mengeliminasi variabel y.


2. Nilai y ditentukan dengan menghilangkan atau mengeliminasi variabel x.

20
Langkah-langkah ini akan lebih jelas dengan contoh berikut.
Contoh : Tentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua peubah berikut dengan
Metode iliminasi.
𝑥 + 𝑦 = −8
{
2𝑥 − 𝑦 = −1

Penyelesaian:
Berdasarkan persamaan- persamaan yang terdapat dalam sistem diatas, kita akan
menghilangkan atau mengeliminasi variabel y terlebih dahulu sehingga diperoleh nilai x
sebagai berikut.

𝑥+𝑦=−8
2𝑥−𝑦=−1
3𝑥=9 +
𝑥=−3

Untuk memperoleh nilai y kita akan mengeleminasi variabel x dengan cara sebagai berikut:

𝑥 + 𝑦 = −8 X2
2𝑥 − 𝑦 = −1 X1

Sehingga diperoleh

2𝑥+2𝑦=−16
2𝑥−𝑦=−1
3𝑦=−15 −
𝑦=−5

Jadi, Penyelesaian sistem persamaan linear tersebut adalah (3,-5).

21
Contoh :

Tentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua peubah tersebut dengan metode
eleminasi.

2𝑥 + 3𝑦 = 2
{
4𝑥 + 3𝑦 = 6

22
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Mempelajari aljabar sangatlah penting untuk kehidupan sehari- hari dan


bukanlah sesuatu yang sulit, melainkan sesuatu yang bisa menantang kita bagaimana
cara menyelesaikan suatu soal. Dengan mempelajari aljabar, kita bisa lebih
mengetahui banyak hal dalam menyelesaikan pertanyaan demi pertanyaan sulit dari
berbagai aspek.
Persamaan merupakan salah satu konsep matematika yang digunakan dalam
menentukan suatu model matematika dan penyelesaiannya terkait dengan pemecahan
masalah matematika dalam bidang aljabar.
Pertidaksamaan adalah suatu pernyataan atau kalimat matematika terbuka
yang menyatakan hubungan tidak sama dengan antara ruas kiri dan ruas kanan.
Biasanya diantara ruas kiri dan ruas kanan diberi tanda “>”, “≥”, “≤”, atau “<”
Sistem persamaan linear adalah sekumpulan persamaan linear yang terdiri
dari beberapa variabel. Contohnya adalah: Sistem ini terdiri dari tiga persamaan
dengan tiga variabel x, y, z. Solusi sistem linear ini adalah nilai yang dapat
menyelesaikan persamaan ini.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini bisa memberikan manfaat kepada
pembaca dan untuk memahami lebih lanjut tentang Aljabar saya harap
pembaca dapat mencari sumber-sumber yang lain di buku-buku dan internet yang
terkait dengan Aljabar.
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.

23
DAFTAR PUSTAKA

24

Anda mungkin juga menyukai