DOSEN PENGAMPU
Drs. Sutiyarso, M.Pd
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 3
KELAS 3B
Bismillahhirahamanirrahim,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
taufik,hidayahNya dan juga kesempatan kepada kami,sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas matematika ini dengan tepat waktu. Seperti yang kita ketahui
bersama matematika tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kesempatan kali ini kami akan mencoba memaparkan tentang konsep
dasar aljabar ,sebelumnya kita juga pernah mempelajari materi ini pada Sekolah
Menengah Atas (SMA) atau bahkan pada Sekolah Dasar (SD) jadi kami akan
mencoba untuk menjelaskan dan mengingatkan tentang materi ini. Sebelumnya kami
juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Sutiyarso, M.Pd, yang telah
memberikan arahan dan bimbingan kepada kami sehingga kami dapat menyusun
makalah kami ini dengan semaksimal mungkin.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ..................................................................................... 23
B. Saran ............................................................................................... 23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
A. KONSEP DASAR ALJABAR
Pada unit ini kita akan mempelajari beberapa konsep dasar dalam aljabar
seperti persamaan dan pertidaksamaan yang berbentuk linear dan kuadrat,
serta mengkaji sistem persamaan linear dengan dua peubah. Kompetensi yang
harus dikuasai setelah Anda mempelajari konsep dasar aljabar adalah mampu
menggunakan konsep dasar aljabar dalam menyelesaikan masalah matematika
maupun masalah pada bidang lain yang terkait dengan konsep tersebut. Unit
ini terdiri dari tiga subunit yaitu persamaan, pertidaksamaan, dan sistem
persamaan linear. Masing-masing subunit akan dilengkapi dengan latihan-
latihan sederhana untuk membantu Anda dalam memahami konsep yang telah
dipelajari. Media yang dapat Anda gunakan dalam mempelajari konsep dasar
aljabar ini, selain melalui bahan ajar cetak, Anda juga dapat mempelajarinya
dengan mengakses web yang telah disediakan. Unit ini merupakan salah satu
prasyarat pengetahuan yang harus Anda kuasai untuk mengkaji dan
memecahkan masalah matematika terutama masalah matematika di bidang
aljabar dalam kehidupan sehari-hari
1. Persamaan
3
diperoleh perkalian antara bilangan yang menyatakan banyaknya variabel dan
variabel tersebut.
Contoh :
Jika dua suku yang sama dijumlahkan atau lebih maka akan diperoleh
perkalian antara bilangan yang menyatakan banyaknya suku dengan suku
tersebut. Contoh : Jika 2y + 2y + 2y maka diperoleh 3 × 2y = 6y. Jika dua
suku yang memuat variabel sama atau lebih maka untuk
menyederhanakannya, kita dapat menggunakan aturan distributif. Contoh :
Jika 3m + 7m maka diperoleh (3 + 7)m = 10m.
4
Selanjutnya kita akan membahas persamaan. Pernyataan atau kalimat
matematika tertutup yang menyatakan hubungan sama dengan disebut
kesamaan. Contoh : 5 + 10 = 15, 6 + 2 = 10 - 2, 2 × 5 = 8 + 2
Contoh :
a. x + 5 = 9
b. 2x + 7 = 11
𝑥
c. =7
3
d. 7x – 4 = 4x + 17
e. 2(4x +1) = 18
5
Bagaimana menentukan nilai x yang memenuhi persamaan di atas?
Menentukan nilai x dalam persamaan linear berarti menyelesaikan persamaan
linear tersebut. Untuk itu terlebih dulu Anda harus memahami konsep berikut
ini. Jika kedua ruas dalam suatu persamaan dikurangi atau ditambah dengan
suatu bilangan yang sama maka hal tersebut tidak akan merubah nilai
kebenaran dari persamaan tersebut. Demikian juga jika kedua ruas dikalikan
atau dibagi dengan suatu bilangan yang sama juga tidak akan merubah nilai
kebenaran dari persamaan itu.
Contoh :
2. Dikali atau dibagi dengan bilangan yang sama asal bukan nol.
6
Jadi penyelesaian persamaan linear x + 5 = 9 adalah x = 4.
2x = 4
(2 : 2)x = 2
x=2
𝑥
c. Penyelesaian persamaan linear 3 = 7 adalah sebagai berikut.
𝑥
x3=7x3 kedua ruas dikalikan 3
3
𝑥 = 21
𝑥
Jadi penyelesaian persamaan linear 3 = 7 adalah x = 21.
(7 – 4 )x = 21
7
3x = 21
3x : 3 = 21 : 3
(3 : 3)x = 7
X=7
8x = 16
(8 : 8)x = 2
X=2
8
menyatakan bahwa hasil kali sebarang bilangan dengan bilangan nol adalah
nol. Misalkan 2 × 0 = 0, 0 × 9 = 0 atau 0 × 0 = 0. Jadi jika hasil kali dua
bilangan sama dengan nol maka salah satu atau kedua bilangan tersebut
adalah nol. Secara simbolik dinyatakan bahwa jika ab = 0 maka a = 0 atau b =
0 . Kata atau pada ” a = 0 atau b = 0 ” berarti bahwa salah satu dari a atau b
sama dengan nol atau bisa jadi kedua-duanya sama dengan nol.
Contoh:
Dengan menggunakan aturan faktor nol, tentukanlah penyelesaian persamaan
kuadrat berikut ini.
a. 4x2 – 32x = 0
b. 7x2 = –84x
Penyelesaian:
a. Persamaan kuadrat 4x2 – 32x = 0 dapat diubah jadi 4x(x-8) = 0 dengan
menggunakan aturan distributif. Selanjutnya dengan aturan factor nol akan
diperoleh: 4x = 0 atau x–8 = 0
Sehingga diperoleh x = 0 atau x = 8.
Jadi penyelesaian persamaan kuadrat 4x2 – 32x = 0 adalah x = 0 atau x =
8.
b. Dengan cara yang sama dengan a, maka penyelesaian persamaan kuadrat
7x2 = –84x sebagai berikut.
7×2 + 84x = −84x + 84x Kedua ruas ditambah dengan 84x
2. Pertidaksamaan
9
1. Pertidaksamaan linier adalah pertidaksamaan yang pangkat tertinggi pada
variabelnya sama dengan 1.
Contoh: 𝑥 + 3 > 5, 2𝑥 − 6 ≤ 11, dan lain sebagainya.
Untuk lebih memahami cara menentukan pertidaksamaan linier kita akan
memahami dan mempelajari konsep berikut.
Gambar 2.5
Jadi, jika kedua ruas dikurangi dengan 2 maka pertidaksamaan 10 > 6 diperoleh
10 − 2 = 8 dan 6 − 2 = 4 dimana 8 > 4. Secara umum, jika kedua ruas
pertidaksamaan dikurangi dengan bilangan yang sama maka hal ini tidak akan
mengubah tanda pertidaksamaan di antara ruas kiri dan ruas kanan. Demikian
juga jika kedua ruas ditambah dengan bilangan yang sama.
Jika pada gambar 2.4 dikalikan dengan 2, maka akan diperoleh
10
Jadi jika kedua ruas pertidaksamaan 10 > 6 dikalikan dengan 2 maka diperoleh
10 × 2 = 20 dan 6 × 2 = 12 dimana 20 > 12. Secara umum, jika kedua ruas
pertidaksamaan dikalikan dengan bilangan positif yang sama maka hal ini tidak
akan mengubah tanda pertidaksamaan di antara ruas kiri dan ruas kanan.
Bagaimana jika kedua ruas pertidaksamaan tersebut dikalikan dengan bilangan -
2? Menurut Saudara, apakah akan merubah tanda pertidaksamaan? Mari kita
selidiki bersama-sama. Kedua ruas pertidaksamaan 10 > 6 dikalikan dengan -2
maka diperoleh 10 × (-2) = -20 dan 6 × (-2) = -12 dimana -20 < -12. Jadi ternyata
jika kedua ruas pertidaksamaan dikalikan dengan bilangan negatif yang sama
maka hal ini akan merubah tanda pertidaksamaan di antara ruas kiri dan ruas
kanan. Perubahan tersebut dari ”<” menjadi ”>” dan sebaliknya serta dari ”≤”
menjadi ”≥”. Demikian juga berlaku jika kedua ruas pertidaksamaan dibagi
dengan bilangan negatif yang sama, akan merubah tanda pertidaksamaan di
antara ruas kiri dan kanan dari pertidaksamaan tersebut. Dengan cara yang sama
seperti pada perkalian, cobalah Anda menjelaskan konsep ini.
Cara menentukan pertidaksamaan linier
Contoh:
1. 𝑥 + 3 > 7
𝑥>4
11
Jadi penyelesaian pertidaksamaan 𝑥 + 3 > 7 adalah semua bilangan yang
kurang dari 4 yang dinotasikan dengan himpunan {𝑥; 𝑥 > 4}. Akan lebih
jelas jika penyelesaian tersebut disajikan dengan garis bilangan berikut
ini.
𝑥≤6
12
𝑥
Jadi penyelesaian pertidaksamaan linear ≤ 2adalah{𝑥; 𝑥 ≤ 6}. Jika
3
𝑥<3
Jadi penyelesaian pertidaksamaan linear 3 − 2(𝑥 − 4) > 2 = 3(𝑥 − 2)
adalah {𝑥; 𝑥 < 3}.
2. Pertidaksamaan kuadrat
Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidaksamaan yang mempunyai pangkat
tertinggi 2 pada variabelnya.
Contoh : 𝑥 2 + 6𝑥 + 5 > 0
Kita akan mencoba menyelesaikan pertidaksamaan pada contoh di atas. Dengan
memfaktorkan ruas kiri dari pertidaksamaan diperoleh
(𝑥 + 1)(𝑥 + 5) > 0
Selanjutnya kita andaikan pertidaksamaan di atas merupakan persamaan
sehingga diperoleh(𝑥 + 1)(𝑥 + 5) = 0. Dengan menggunakan aturan faktor
diperoleh (𝑥 + 1) = 0 atau (𝑥 + 5) = 0 sehingga 𝑥 = −1 atau𝑥 = −5. Jadi kita
13
mempunyai 3 daerah pada garis bilangan yang dibatasi oleh nilai 𝑥 = −1 dan
𝑥 = −5 seperti gambar berikut ini.
Dalam subunit ini, kita akan mempelajari sistem persamaan linear yang palingan
sederhana yaitu sistem persamaan linear dengan dua variabel atau peubah.
Sistem persamaan linear disebut juga persamaan linear simultan. Untuk mempelajari
materi ini perhatikan contoh permasalahan dalam kehidupan sehari-hari berikut ini.
14
Contoh :Diketahui Ari membeli 10 buku dan 5 pensil dengan harga Rp. 12.500,-.
Sedangkan Dita membeli 5 buku dan 2 pensil dengan harga Rp. 6.000,-. Berapa
harga sebuah buku dan sebuah pensil? Untuk menyelesaikan permasalahan di atas,
Banyak
Banyak buku pensil Harga
Rp.
Ari 10 5 12.500
Dita 5 2 Rp. 6000
Misalkan x menyatakan harga sebuah buku dan y menyatakan harga sebuah pensil.
10x + 5y = 12500
5x + 2y = 6000
tertinggi pada variabel tersebut sama dengan satu, sehingga persamaan-persamaan itu
disebut persamaan linear dengan dua variabel atau peubah. Dua persamaan linear
atas. Dengan kata lain kedua persamaan tersebut merupakan model matematika dari
lebih lanjut di unit 8. Jadi nampak bahwa kedua persamaan tersebut erat kaitannya,
bukan biasanya pada sekumpulan persamaan tersebut diberi tanda “{“. Jadi dari
permasalahan di atas diperoleh sistem persamaan linear dengan dua peubah yaitu
10x + 5y = 12500
5x + 2y = 6000
15
Bentuk umum sistem persamaan linear dengan dua peubah adalah sebagai berikut.
a1x + b1y = c1
a2x + b2y = c2
dengan a1, a2, b1, b2, c1 dan c2 merupakan bilangan-bilangan real. Setiap persamaan
Pada contoh tadi, kita diminta menentukan harga sebuah buku dan sebuah pensil. Hal
ini berarti kita menentukan nilai x dan y yang memenuhi sistem persamaan
10x + 5y = 12500
5x + 2y = 6000
artinya jika nilai x dan y pada sistem persamaan linear diganti dengan p dan q maka
diperoleh pernyataan yang benar. Jika nilai x dan y tersebut ditulis sebagai pasangan
10x + 5y = 12500
5x + 2y = 6000
dengan cara memasukkan nilai x = 1000 dan y = 500 ke dalam sistem persamaan
16
sistem persamaan linear adalah bagaimana mencari nilai pengganti variabel nilai x
2. metode penyelesaian
Dalam subunit ini, kita akan pelajari dua metode penyelesaian sistem persamaan
linear yaitu metode substitusi dan eliminasi. Sebelumnya akan dijelaskan bahwa
manipulasi aljabar berikut ini tidak akan mengubah ada tidaknya penyelesaian sistem
persamaan.
dengan metode substitusi. Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua peubah
berikut.
17
Bagaimana cara menyelesaikan sistem persamaan linear dua peubah dengan metode
Contoh : Tentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua peubah berikut ini
x + y = -8
2x – y = -1
Penyelesaian :
2x − y = −1 sehingga diperoleh
2x – y = -1
2(-8 – y) – y = -1
-16 – 2y – y = -1
-3y = -1 + 16
-3y = 15
y = -5
x = -8 – y
= -8 – (-5)
= -8 + 5
= -3
x + y = -8
2x – y = -1
18
adalah (-3,-5).
Latihan 1
menyelesaikan sistem persamaan linear dua peubah pada soal-soal berikut. Setelah
ada.
a. 2x – 3y = 4
x + 2y =9
b. 2x – 3y = 7
3x – y = 7
Pedoman Jawaban Latihan 1
2x − 3y = 4 sehingga diperoleh
2x – 3y = 4
2(9 – 2y) – 3y =4
18 – 4y – 3y = 4
-7y = 4 – 18
-7y = -14
y=2
x= 9 - 2y
= 9 – 2(2)
19
=9–4
=5
2x - 3y=4
x + 2y=9
adalah (5,2) .
2𝑥 − 3𝑦 = 7
Jadi penyelesaian sistem penamaan linear { adalah (2,-1)
3𝑥 − 𝑦 = 7
Berikut akan dibahas bagaimana cara menyelesaikan sistem persamaan linear dua
peubah dengan metode eliminasi. Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dengan
metode eliminasi dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah berikut ini.
20
Langkah-langkah ini akan lebih jelas dengan contoh berikut.
Contoh : Tentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua peubah berikut dengan
Metode iliminasi.
𝑥 + 𝑦 = −8
{
2𝑥 − 𝑦 = −1
Penyelesaian:
Berdasarkan persamaan- persamaan yang terdapat dalam sistem diatas, kita akan
menghilangkan atau mengeliminasi variabel y terlebih dahulu sehingga diperoleh nilai x
sebagai berikut.
𝑥+𝑦=−8
2𝑥−𝑦=−1
3𝑥=9 +
𝑥=−3
Untuk memperoleh nilai y kita akan mengeleminasi variabel x dengan cara sebagai berikut:
𝑥 + 𝑦 = −8 X2
2𝑥 − 𝑦 = −1 X1
Sehingga diperoleh
2𝑥+2𝑦=−16
2𝑥−𝑦=−1
3𝑦=−15 −
𝑦=−5
21
Contoh :
Tentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua peubah tersebut dengan metode
eleminasi.
2𝑥 + 3𝑦 = 2
{
4𝑥 + 3𝑦 = 6
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini bisa memberikan manfaat kepada
pembaca dan untuk memahami lebih lanjut tentang Aljabar saya harap
pembaca dapat mencari sumber-sumber yang lain di buku-buku dan internet yang
terkait dengan Aljabar.
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.
23
DAFTAR PUSTAKA
24