Anda di halaman 1dari 23

KPK dan FPB

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah :

Pembelajaran Matematika SD II

Dosen Pengampu: M Saufi, M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok Nadiem Makarim

Aulia Azizah 3061856009

Gina Noor Ahdia 3061856069

Ismail 3061856012

Muhammad Ridho Ginting 3061856080

Nur Hamsatun 3061856021

Trie Widyastuti Maghfiroh 3061856001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

BANJARMASIN

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah


SWT, yang telah melimpahkan Rahmat serta Inayah-Nya sehingga kami mampu
menyelesaikan penulisan makalah ini yang membahas tentang “KPK dan FPB”.
Dan tak lupa kami ucapakan terimakasih kepada teman-teman yang ikut
berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Sarana penunjang makalah ini kami
susun berdasarkan referensi yang bermacam-macam. Hal ini dengan tujuan untuk
membantu para mahasiswa untuk mengetahui, memahami bahkan
menerapkannya.
Adapun makalah ini kami susun dengan tujuan: Pertama, mempermudah
mahasiswa untuk menyampaikan materi yang ada. Kedua, mempermudah
mahasiswa untuk belajar. Ketiga, dapat memperlancar proses belajar dan
mengajar, sehingga mahasiswa menjadi aktif.
Namun demikian, dalam penulisan makalah ini masih terdapat kelemahan
dan kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak sangat
diharapkan.
Akhirulkalam, semoga yang tersaji ini dapat memberikan sumbangan
kepada para mahasiswa dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar di
kampus. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Banjarmasin, 20 Maret 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1

1.3 Tujuan.............................................................................................................1

BAB II TINJAUAN TEORITIS TERKAIT MATERI............................................2

2.1 Kelipatan Suatu Bilangan...............................................................................2

2.2 Kelipatan Persekutuan Bilangan....................................................................2

2.3 Faktor Suatu Bilangan....................................................................................3

2.4 Faktor Persekutuan Bilangan..........................................................................4

2.5 Bilangan Prima...............................................................................................4

2.6 Faktor Prima Suatu Bilangan.........................................................................6

2.7 KPK dan FPB.................................................................................................6

2.8 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan KPK dan FPB.............................9

BAB III TINJAUAN KAJIAN DAN PEMBAHASAN MATERI........................10

3.1 Kajian Kurikulum (SK/KD).........................................................................10

3.2 Problematik Pembelajaran di Sekolah..........................................................11

3.3 Model Pembelajaran.....................................................................................11

BAB IV PENUTUP...............................................................................................15

4.1 KESIMPULAN...........................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap


paling sulit oleh para pelajar khususnya pelajar SD. Salah satu materinya
adalah KPK dan FPB. KPK dan FPB merupakan salah satu materi yang juga
dianggap sulit. Jika diawal materi KPK dan FPB ini para pelajar SD kurang
memahami konsep yang diajarkan, maka selanjutnya yang konsepnya lebih
rumit akan membuat para pelajar SD semakin bingung. Sebagai pengajar atau
guru, juga harus pandai-pandai dalam mengajarkan materi tersebut agar dapat
diterima dengan mudah oleh para pelajar SD.
Oleh karena itu, dalam makalah ini kami menyajikan materi tentang
KPK dan FPB untuk SD. Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat
memberikan manfaat untuk para pelajar, mahasiswa dan juga para pengajar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep dari kelipatan suatu bilangan dan kelipatan persekutuan
bilangan?
2. Bagaimana konsep dari faktor suatu bilangan dan faktor persekutuan
bilangan?
3. Bagaimana konsep dari bilangan prima dan faktor prima suatu bilangan?
4. Bagaimana konsep dari KPK dan FPB dan penyelesaian masalah
mengenai KPK dan FPB?
5. Bagaimana kajian kurikulum (SK/KD)?
6. Bagaimana problematik pembelajaran di sekolah
7. Bagaimana model pembelajaran KPK dan FPB?

1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep dari kelipatan suatu bilangan dan kelipatan
persekutuan bilangan.
2. Mengetahui konsep dari faktor suatu bilangan dan faktor persekutuan
bilangan.
3. Mengetahui konsep dari bilangan prima dan faktor prima suatu bilangan.
4. konsep dari KPK dan FPB dan penyelesaian masalah mengenai KPK dan
FPB
5. Mengetahui kajian kurikulum (SK/KD).
6. Mengetahui problematik pembelajaran di sekolah.
7. Mengetahui model pembelajaran KPK dan FPB.

2
BAB II

TINJAUAN TEORITIS TERKAIT MATERI

2.1 Kelipatan Suatu Bilangan

Perhatikan garis bilangan berikut:

Tuliskan bilangan loncat 2 yang ditunjukkan tanda panah pada garis bilangan
di atas, yaitu:
2, 4, 6, 8, 10, dan seterusnya
Mari kita selidiki bersama-sama.
2=2=1×2
4=2+2=2×2
6=4+2=2+2+2=3×2
8=6+2=2+2+2+2=4×2
10 = 8 + 2 = 2 + 2 + 2 + 2 + 2 = 5 × 2
dan seterusnya

Ternyata bilangan-bilangan tersebut diperoleh dengan menambahkan 2 dari


bilangan sebelumnya atau mengalikan 2 dengan bilangan 1, 2, 3, 4, 5, dan
seterusnya. Bilangan-bilangan seperti ini disebut bilangan kelipatan 2.

Dengan cara yang sama dapat kita cari bilangan kelipatan 5 sebagai berikut.

5×1=5
5 × 2 = 10
5 × 3 = 15
5 × 4 = 20
5 × 5 = 25
dan seterusnya
Jadi, kelipatan 5 adalah 5, 10, 15, 20, 25, dan seterusnya.

3
Kelipatan suatu bilangan dapat diperoleh:
1. penjumlahan berulang, dan
2. penjumlahan bilangan dengan bilangan asli

2.2 Kelipatan Persekutuan Bilangan

Kelipatan Persekutuan Bilangan adalah kelipatan dari bilangan-bilangan


tersebut yang bernilai sama.
Langkah-langkah menentukan kelipatan persekutuan bilangan adalah :
 Tentukan kelipatan bilangan yang pertama secara berurutan mulai dari
kelipatan yang paling kecil
 Tentukan kelipatan bilangan yang kedua dan seterusnya sesuai banyak
bilangan , juga secara berurutan mulai dari kelipatan yang paling kecil
 Pilih bilangan yang sama dari kelompok kelipatan tadi, dan urutkan dari
yang paling kecil
Contoh:
Perhatikan garis bilangan loncat berikut ini

Bilangan-bilangan kelipatan 2 adalah


2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, …
Bilangan-bilangan kelipatan 3 adalah
3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, …
Bilangan-bilangan yang sama dari kelipatan kedua bilangan
tersebut adalah
6, 12, 18, 24, …
Jadi, kelipatan persekutuan dari 2 dan 3 adalah bilangan-bilangan
6, 12, 18, 24, …

4
2.3 Faktor Suatu Bilangan

Faktor adalah pembagi dari suatu bilangan, yaitu bilangan-bilangan yang


membagi habis bilangan tersebut.

Perhatikan pembagian berikut.


6:1=6
6:2=3
6:3=2
6:6=1
Ternyata bilangan 6 habis dibagi oleh bilangan-bilangan 1, 2, 3, dan 6.

Dengan cara lain, dapat dituliskan sebagai berikut.


6=1×6
6=2×3
6=3×2
6=6×1

Dapat juga dituliskan dalam petak perkalian di bawah ini.

Bilangan-bilangan 1, 2, 3, dan 6 disebut faktor dari bilangan 6.

2.4 Faktor Persekutuan Bilangan

Faktor Persekutuan Bilangan adalah faktor dari bilangan-bilangan tersebut


yang bernilai sama.

Langkah-langkah menentukan faktor persekutuan bilangan adalah :


 Tentukan faktor bilangan yang pertama secara berurutan mulai dari
kelipatan yang paling kecil

5
 Tentukan faktor bilangan yang kedua dan seterusnya sesuai banyak
bilangan, juga secara berurutan mulai dari kelipatan yang paling kecil
 Pilih bilangan yang sama dari kelompok faktor tadi.

Contoh:
Tentukan faktor dari 6 dan 8.
Jawab:

Dari petak di atas, diketahui:


 Faktor dari 6 yaitu 1, 2, 3, 6
 Faktor dari 8 yaitu 1, 2, 4, 8

Bilangan-bilangan yang sama dari faktor kedua bilangan tersebut adalah


1 dan 2. Jadi, faktor persekutuan dari 6 dan 8 adalah 1 dan 2.

2.5 Bilangan Prima

Bilangan prima adalah bilangan yang hanya mempunyai 2 faktor, yaitu


bilangan 1 dan bilangan itu sendiri.

Pada abad II sebelum Masehi, seorang matematisi bangsa Greek yang


bernama Erastothenes, menemukan cara untuk menemukan bilangan prima.
Cara yang ditemukan itu selanjutnya disebut saringan Eristothenes, yang
bentuknya sebagai berikut:

6
Tuliskan bilangan 1 sampai 100, sebagai berikut:

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90
91 92 93 94 95 96 97 98 99 100

1. Coretlah bilangan 1
2. Coretlah bilangan kelipatan 2 selain 2
3. Coretlah bilangan kelipatan 3 selain 3
4. Coretlah bilangan kelipatan 5 selain 5
5. Coretlah bilangan kelipatan 7 selain 7

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90
91 92 93 94 95 96 97 98 99 100

Dari gambar di atas, bilangan-bilangan yang masih tersisa (tidak dicoret)


adalah sebagai berikut:
2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47, 59, 61, 67, 71, 73, 79, 83,
91, 97.

7
Bilangan-bilangan tersebut hanya habis dibagi 1 dan bilangan itu sendiri.
Bilangan tersebut disebut bilangan prima.

2.6 Faktor Prima Suatu Bilangan

Cara untuk menentukan faktor prima dari suatu bilangan adalah dengan
diagram pohon (pohon faktor). Aturan untuk menentukan pohon faktor dari
suatu bilangan adalah kita menentukan sepasang bilangan yang hasil kalinya
sama dengan bilangan yang akan dicari faktornya. Karena 1 merupakan
faktor dari setiap bilangan, maka tidak dituliskan dalam diagram pohon.
Pembagi dan sisa pohon faktor adalah bilangan prima.

Contoh:

Tentukan faktor prima dari 30.


Jawab:

Pohon faktor di atas menunjukkan bahwa:

30 : 2 = 15

15 : 3 = 5

Perhatikan bahwa pembaginya yaitu 2 dan 3, serta sisanya yaitu 5 adalah


bilangan prima.

Jadi, faktor prima dari 30 adalah {2,3,5}.

8
2.7 KPK dan FPB

A. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) suatu bilangan adalah bilangan


terkecil (selain nol) yang merupakan kelipatan dari dua atau lebih bilangan.

Cara menentukan KPK:

 Cara pertama: Menentukan KPK dengan Kelipatan Persekutuan


- Kelipatan persekutuan adalah kelipatan yang sama dari dua
bilangan atau lebih.
- KPK adalah nilai terkecil dari kelipatan persekutuan 2 atau lebih
bilangan.
- Mendaftar kelipatan bukan nol dari bilangan-bilangan tersebut
sampai ditemukan suatu pasangan.

Contoh:

Tentukan KPK dari 4 dan 8.

Jawab:

Kelipatan 4 adalah = {4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, ....}
Kelipatan 8 adalah = {8, 16, 24. 32. 40, 48, 56, ...}
Kelipatan persekutuannya adalah 8, 16, 24, 32, ... ( kelipatan yang sama
dari 4 dan 8)
Nilai yang terkecil adalah 8, sehingga KPKnya adalah 8

 Cara kedua: Menentukan KPK dengan faktorisasi prima


- Semua bilangan faktor dikalikan
- Apabila ada yang sama ambil yang terbesar, apabila keduanya sama ambil
salah satunya

Contoh:
Tentukan KPK dari 8, 12 dan 30
Buat pohon faktornya

9
Faktor Prima= 2x2x2 = 23 2x2x3 = 22 x 3 2x3x5

Faktor 2 yang terbesar adalah 23


Faktor 3 nilainya sama untuk 12 dan 30à ambil salah satunya saja yaitu 3
Faktor 5 ada 1 à ambil nilai 5
Sehingga KPKnya adalah 23 x 3 x 5 = 120

B. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) suatu bilangan adalah bilangan


terbesar yang merupakan faktor dari dua atau lebih bilangan.
Cara menentukan FPB:
 Menentukan FPB dengan Faktor Persekutuan
- Faktor persekutuan adalah faktor yang sama dari dua bilangan atau
lebih.
- FPB adalah nilai paling besar dari faktor persekutuan dua bilangan
atau lebih.
- Mendaftar faktor-faktor dari bilangan-bilangan itu. Kemudian
diambil faktor persekutuan terbesar dari bilangan-bilangan itu.

Contoh:
Tentukan FPB dari 4 dan 8 dan 12
Faktor dari 4 adalah = {1, 2, 4}
Faktor dari 8 adalah = {1, 2, 4, 8}
Faktor 12 adalah= {1, 2, 3, 4, 6, 12}
Faktor persekutuannya adalah 1, 2, 4
Nilai yang terbesar adalah 4, sehingga FPBnya adalah 4

 Menentukan FPB dengan Faktorisasi Prima

10
- Ambil bilangan faktor yang sama dan ambil yang terkecil dari 2 atau
lebih bilangan
Contoh:
Tentukan FPB dari 4, 8, 12

Buat pohon faktornya

Faktor Prima= 2x2 = 22 2x2x2 = 23 2x 2 x 3 =22 x 3

Faktor dari 4, 8 dan 12 yang sama adalah 2


Dan yang terkecil adalah 22 = 4
Jadi, FPB dari 4, 8 dan 12 adalah 4

2.8 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan KPK dan FPB

Ema dan Menik sama-sama ikut les matematika. Ema masuk setiap 4 hari
sekali, sedangkan Menik masuk setiap 6 hari sekali. Jika hari sabtu tanggal
1 Maret mereka masuk les bersama-sama, berapa hari lagi mereka masuk
les bersama-sama dalam waktu terdekat?

Jawab:

11
Berikut adalah urutan jadwal Ema dan Menik masuk les setelah hari ini.

Jadi, mereka akan kembali masuk les bersama-sama dalam 12 hari lagi, maka
mereka akan masuk pada:
- Awal masuk tanggal 1
- Akan masuk bersama-sama pada 12 hari lagi
Sehingga, 1 + 12 = 13
Jadi, mereka akan masuk bersama-sama lagi pada tanggal 13 Maret
hari Kamis.
Penyelesaian masalah di atas menggunakan KPK.
KPK dari 4 dan 6 adalah 12

12
BAB III

TINJAUAN KAJIAN DAN PEMBAHASAN MATERI

3.1 Kajian Kurikulum (SK/KD)


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, Menunjukkan perilaku disiplin dan
tanggung jawab, santun, peduli, dan teratur dalam membuat dan mengikuti
percaya diri dalam berinteraksi dengan suatu jadwal kegiatan yang berulang dan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya efektif menggunakan prinsip KPK dalam
kalender
Menjalankan tugas dengan penuh
tanggungjawab menjaga kerapian dan
kebersihan kelas berdasarkan jadwal
berulang yang tepat menggunakan prinsip
KPK dalam kalender (misal jadwal piket,
Pramuka dll)

Memahami pengetahuan faktual dengan Memahami faktor dan kelipatan bilangan


cara mengamati dan menanya serta bilangan prima
berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain

Menentukan kelipatan persekutuan dua


buah bilangan dan menentukan kelipatan
persekutuan terkecil (KPK)

Menentukan faktor persekutuan dua buah


bilangan dan faktor persekutuan terbesar
(FPB)

13
Memahami pengetahuan faktual dengan Mengemukakan kembali dengan kalimat
cara mengamati dan menanya sendiri , menyatakan kalimat matematika
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dan memecahkan masalah dengan efektif
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan permasalahan yang berkaitan dengan
kegiatannya, dan benda-benda yang KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal
dijumpainya di rumah, di sekolah dan dan persen terkait dengan aktivitas
tempat bermain sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat
bermain serta memeriksa kebenarannya

Dalam SK/KD tertulis bahwa materi KPK dan FPB hanya terdapat pada
kelas IV, tetapi kenyataannya pada kelas V dan VI juga tetap dipakai. Secara
konsep dalam penyelesaian soal-soal pada kelas IV, V, dan VI berbeda, sehingga
menbuat siswa lupa dan bingung mengenai materi tersebut. Siswa juga kurang
mampu memahami pengaplikasian KPK dan FPB.

3.2 Problematik Pembelajaran di Sekolah

Beberapa penelitian tentang pembelajaran FPB dan KPK di sekolah,


diperoleh informasi bahwa materi tersebut cukup sulit dipahami siswa. Salah
satu penelitian tersebut dilakukan oleh Graviss dan Greaver pada tahun 1992
(Musser, dkk., 2011) mengatakan bahwa:

 Mungkin karena siswa sering kebingungan antara faktor dan kelipatan,


Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan Persekutuan Terkecil
(KPK) merupakan topik yang sulit bagi siswa untuk dipahami.

Selain itu juga ada beberapa problematic pembelajaran KPK dan FPB,
diantaranya :

1. siswa kurang mampu mengaplikasikan konsep FPB dan KPK dalam


kehidupan sehari-hari.

14
2. Siswa masih kurang mampu berpikir kritis terhadap suatu kegiatan
matematika, meskipun dibawakan dalam bentuk permainan. Hal ini
mungkin disebabkan oleh kurangnya perhatian dari guru.
3. Siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah
KPK dan FPB, karena tidak paham akan masalah yang diberikan.
4. Kurangnya kreatifitas guru dalam mengajarkan KPK dan FPB,
sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik.

3.3 Model Pembelajaran

Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)

Pertama memberikan suatu permasalahan berupa pemfaktoran menggunakan


satu media misalnya, disediakan 20 lembar kertas kedalam satu kelompok, dimana satu
kelompok nantinya siswa harus membagi kepada 4 anggota teman mereka secara adil.
Setelah mereka memahami tentang pemfaktoran, siswa dikenalkan konsep Faktor
Persekutuan Terbesar (FPB) dengan menggunakan masalah realistik. Kami memberikan
masalah dengan bercerita bahwa kami mempunyai 20 permen rasa coklat dan 15
permen rasa buah untuk dibagikan kepada siswa secara adil. Pertanyaannya adalah
berapa banyak siswa yang harus diberikan agar permen tersebut terbagi habis?, siswa
membagi dan memberikan semua permen tersebut kepada temannya dengan cara
memanggil 5 teman dari siswa agar permen tersebut habis terbagi. Dimana setiap siswa
memperoleh 4 permen rasa cokelat dan 3 permen rasa buah. Dengan siswa dapat
memecahkan masalah ini guru mencoba bertanya kepada siswa mengapa harus
memanggil 5 siswa agar permen itu terbagi dengan habis, dapat diketahui bahwa siswa
20 memilikidiketahui
telah memahami tentang pemfaktoran faktor 1,2,4,5,10,20
dari 20 dan 15 dapat dibagi ddengan 5
tanpa sisa. Kemudian guru memberikan penjelasan bahwa 5 adalah faktor dari 20 dan
15 memiliki faktor 1,3,5,15
15.
Mencari faktor yang sama yaitu 1,5

Karena pertanyaanya berapa banyak siswa yang harus


diberikan agar permen tersebut terbagi habis?, maka
permen coklat dibagikan kepada 4 siswa, dimana tiap
siswa mendapat 5 permen coklat. Sedangkan permen
rasa buah diberikan kepada 3 siswa dengan tiap siswa
15
memperoleh 5 permen. Kesimpulanya 20 dan 15
memiliki faktor persekutuan terbesar yaitu 5.
20 permen coklat

15 permen rasa buah

Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)

Sebelum memulai permainan, guru terlebih dahulu mengecek pemahaman


siswa tentang konsep kelipatan. Dia memberi pertanyaan tentang berapa kelipatan
dari dua. Pada kenyataannya, beberapa orang siswa menyebut jawabannya seperti
4, 6, 8, 10, 12, dst. Hal itu menggambarkan dengan jelas bahwa siswa telah
mengetahui tentang konsep kelipatan.

Selanjutnya, guru menjelaskan tentang aturan permainan yakni guru akan


menghitung 20 bilangan asli yang pertama dan setiap kali dia sampai pada 2 dan
kelipatannya, siswa harus bertepuk tangan. Selanjutnya, guru memutuskan untuk
meningkatkan kesulitan permainan dengan membagi siswa kedalam dua
kelompok besar. Dia juga mengubah aturan permainan yakni kelompok pertama
bertepuk tangan ketika guru mengatakan angka 2 dan kelipatannya. Sedangkan
kelompok dua bertepuk tangan ketika guru mengatakan angka 3 dan kelipatannya.
Setelah menjelaskan aturan tersebut kepada siswa, guru memulai permainan dan
menghitung bilangan asli sampai 20.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Kelipatan 2

16
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Kelipatan 3

3 6 9 12 15 18

kelompok pertama bertepuk tangan ketika guru mengatakan angka 2 dan


kelipatannya. Sedangkan kelompok dua bertepuk tangan ketika guru mengatakan
angka 3 dan kelipatannya, hasilnya.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Keterangan warna: biru menunjukan kelipatan 2

Kuning menunjukan kelipatan 3

` Merah menunjukan kelipatan 2 dan 3

Selanjutnya, guru bertanya kepada siswa kapan mereka bertepuk secara


bersama-sama? Beberapa dari mereka menjawab pertanyaan  ini bahwa mereka
bertepuk tangan bersama-sama pada angka 6, 12 dan 18. Mengikuti jawaban ini,
guru meminta siswa untuk menuliskan  jawaban mereka di papan tulis.

Kemudian, guru bertanya kepada mereka kembali mengapa mereka


bertepuk tangan pada angka tersebut, tapi tidak pada angka yang lain. Pada
awalnya, tidak ada seorang pun siswa yang mampu menjelaskan alasannya.
Setelah beberapa menit menunggu jawaban siswa, Ibu Maryani memberikan
beberapa petunjuk kepada mereka dan akhirnya siswa mengetahui jawabannya.
Sayangnya, sebenarnya Ibu maryani memberikan jawaban tersebut secara tidak
langsung daripada memberikan petunjuk. Dia mengatakan kalian tidak bertepuk
tangan secara bersama-sama pada angka 10 karena 10 bukan kelipatan dari tiii…
dan siswa tinggal melengkapi jawaban tersebut dengan mengatakan tiga.

Hal ini membuat guru menjelaskan lebih jauh lagi tentang kelipatan
persekutuan dari dua bilangan. Dia mengangkat sebuah contoh tentang kerajaan
sriwijaya dan penjajahan Belanda. Kemudian guru bertanya kepada siswa

17
bagaimana jika kerajaan sriwijaya bekerjasama dengan penjajah Belanda? Kondisi
tersebut disebut apa? Salah satu siswa mengatakan “bersatu” dan yang lain
mengatakan “persekutuan”. Jadi, berdasarkan cerita tersebut, siswa mengetahui
apa arti dari kata “persekutuan”.

18
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Kelipatan suatu bilangan adalah penjumlahan berulang dari suatu
bilangan, sedangkan kelipatan persekutuan bilangan adalah kelipatan dari
bilangan-bilangan tersebut yang bernilai sama.
Faktor suatu bilangan adalah pembagi dari suatu bilangan, yaitu bilangan-
bilangan yang membagi habis bilangan tersebut. Dan faktor persekutuan
bilangan adalah faktor dari bilangan-bilangan tersebut yang bernilai sama.

Dalam kaitannya dengan kelipatan dan faktor yaitu ada bilangan prima dan
faktor prima suatu bilangan. Setelah mengetahui faktor bilangan, kelipatan
suatu biangan, dan bilangan prima, maka kita akan lebih mudah untuk
memahami KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dan FPB (Faktor
Persekutuan Terbesar).

KPK itu sendiri adalah bilangan terkecil (selain nol) yang merupakan
kelipatan dari dua atau lebih bilangan. Dan FPB adalah bilangan terbesar
yang merupakan faktor dari dua atau lebih bilangan. Penyelesaian masalah
mengenai KPK dan FPB dapat dilakukan dengan pohon faktor (faktorisasi
prima) dan dapat juga dengan petak perkalian.
Adapun problematik pembelajaran di sekolah. Antara lain siswa sering
kebingungan antara faktor dan kelipatan, Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
dan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) merupakan topik yang sulit bagi
siswa untuk dipahami dan Siswa masih kurang mampu berpikir kritis
terhadap suatu kegiatan matematika, meskipun dibawakan dalam bentuk
permainan. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya perhatian dari guru.

19
DAFTAR PUSTAKA

Musrikah. 2011. Matematika MI-1. STAIN TULUNGAGUNG.


TULUNGAGUNG.

Musser, G. L., Burger, W. F., dan Peterson, B. E. 2011. Mathematics for


Elementary Teachers: A Contemporary Approach. USA: John Wiley & Sons Inc.

http://bse.kemdikbud.go.id/index.php/buku/bukusd/kelas4/Matematika

http://www.scribd.com/doc/91347431/MAKALAH-MATEMATIKA-
KELIPATAN-DAN-FAKTOR-BILANGAN

http://belajar-matematikasd.blogspot.com/2013/03/menentukan-kpk-dan-fpb.html

http://bustangbuhari.wordpress.com/2011/12/23/permen-tepuk-tangan-dan-
pembelajaran-kpk-fpb/

20

Anda mungkin juga menyukai