Dosen Pengampu :
Dya Ayu Agustiana , M.Pd
Di Susun Oleh :
Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT karena atas limpahan rahmat serta hidayahnya
sehingga kami diberi kesempatan untuk dapat menulis dan menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul "FPB DAN KPK” tepat pada waktunya. Makalah ini disusun guna untuk memenuhi
tugas dari Ibu Dya Ayu Agustiana Putri, M.Pd. selaku dosen pembimbing pada mata kuliah
Konsep Dasar Matematika SD di Universitas Bhinneka PGRI Tulungagung.
Kami berharap dengan ditulisnya makalah ini dapat menambah wawasan bagi penulis
dan pembaca mengenai materi FPB DAN KPK sebagai seorang pendidik. Terima kasih yang
sebesar besarnya kami aturkan kepada Allah SWT, serta Ibu Dya Ayu Agustiana Putri, M.Pd.
selaku dosen pembimbing karena tugas ini dapat menambah wawasan kami terkait mata kuliah
Konsep Dasar Matematika SD dan tak lupa kami sampaikan pada pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih memiliki
banyak sekali kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kritik dan saran yang
membangun akan sangat kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sangat penting dan banyak kegunaannya
dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai mata pelajaran inti, matematika diberikan mulai dari
pendidikan dasar SD/MI sampai pada perguruan tinggi. Salahsatu materi yang menjadi dasar
matematika sekolah adalah bilangan, pemahaman yang baik tentang konsep bilangan akan sangat
membantu dalam memahami konsep-konsep yang lain, seperti pada materi KPK dan FPB yang
merupakan materi yang diajarkan dari tingkat SD sampai SMP dan banyak digunakan untuk
memahami konsep matematika SMA. Konsep faktor, kelipatan, KPK dan FPB di jenjang SD
danSMP, sering kali disajikan sangat mendasar, namun tidak secara utuh. Sebagai contoh untuk
menentukan KPK dan FPB cenderung menggunakan salah satu cara yaitu konsep pohon faktor
(faktorisasi prima), sementara munculnya konsep ini tidak dikaji secara utuh atau melupakan
materi prasyaratnya yaitu konsep bilangan prima sehingga metode untuk menentukan KPK dan
Salah satu materi yang menjadi dasar matematika sekolah adalah bilangan, pemahaman yang baik
tentang konsep bilanganakan sangat membantu dalam memahami konsep-konsep yang lain,
seperti pada materi KPK dan FPB yang merupakan materi yang diajarkan dari tingkat SD sampai
SMP dan banyak digunakan untuk memahami konsep matematika SMA. Konsep faktor, kelipatan,
KPK dan FPB di jenjang SD dan SMP, sering kali disajikan sangat mendasar, namun tidak secara
utuh. Sebagai contoh untuk menentukan KPK dan FPB cenderung menggunakan salah satu cara
yaitu konsep pohon faktor (faktorisasi prima).
1
3. Mengetahui cara menentukan Faktor Persekutuan Terbesar(FPB)
2
BAB II
PENDAHULUAN
Bilangan Prima
Bilangan prima adalah suatu bilangan yang hanya memiliki dua faktor perkalian, yaitu
bilangan 1 dan bilangan itu sendiri. Contoh bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, … dan
masih banyak contoh lain yang merupakan bilangan prima. Coba kamu sebutkan bilangan yang
termasuk bilangan prima dari 20 dan seterusnya. Apa yang dimaksud dengan faktor prima? Faktor
prima adalah sebuah faktor perkalian dari suatu bilangan dimana faktor tersebut berupa bilangan
prima.
Coba kita data faktor-faktor dari bilangan di atas dengan menggunakan tabel seperti di atas ini.
Ternyata bilangan-bilangan itu tepat mempunyai dua faktor. Istimewanya faktor tersebut adalah 1
dan bilangan itu sendiri.
Bilangan prima adalah bilangan yang hanya mempunyai tepat dua faktor, yaitu 1 dan bilangan
itu sendiri.
3
Faktorisasi Prima
Faktorisasi prima merupakan langkah-langkah yang digunakan dalam menentukan faktor
perkalian bilangan prima dari suatu bilangan.
Apakah suatu bilangan dapat dinyatakan sebagai hasil perkalian bilangan prima? Perhatikan
contoh berikut.
Bilangan 3 adalah faktor prima, tetapi 4 bukan. Namun, 4 = 2 × 2, dan 2 merupakan faktor
prima. Sehingga kita dapat menuliskan 12 = 2 × 2 × 3 dengan faktor-faktor tersebut berurutan dari
kiri ke kanan. Dapat dikatakan bahwa 12 diekspresikan dalam faktor-faktor prima dan disebut
sebagai faktorisasi prima.
Cara menentukan faktorisasi prima dari suatu bilangan dapat dilakukan dengan dua cara.
Misalkan: carilah faktorisasi prima dari 72.
4
Untuk bilangan yang sama, suatu pohon faktor mungkin bias dilakukan dengan cara yang
berbeda. Namun, tiap cara harus menunjukkan faktorisasi prima yang sama. Jadi 72=2 x 2 x 2 x 3
x 3.
2) Dengan pembagian
Langkah-langkah adalah sebagai berikut:
a. Bagilah 72 dengan faktor prima terkecil
b. Lakukan terus pembagian dengan faktor prima terkecil sampai anda tidak dapat
membaginya.
c. Bagilah dengan faktor prima berikutnya
d. Ulangi terus langkah-langkah di atas sampai diperoleh 1
5
Jadi faktorisasi prima dari 72 adalah 2 × 2 × 2 × 3 × 3.
Faktorisasi prima adalah suatu cara untuk menyatakan bilangan sebagai bentuk perkalian dari
faktor-faktor prima tersebut
Faktor Bilangan
Contoh:
6
Ada kemungkinan siswa memperoleh bentuk persegi panjang yang sama dengan gambar
di atas, namun dalam bentuk memanjang ke bawah bukan ke samping. Jika demikian apa yang
harus dilakukan oleh guru? Dari hasil-hasil yang diperoleh kita dapat membawa siswa untuk
memahami dan mendata apa yang telah mereka peroleh seperti berikut.
24 = 1 × 24
= 24 × 1
24 = 2 × 12
= 12 × 2
24 = 3 × 8
=8×3
24 = 4 × 6
=6×4
Dari hasil kegiatan tersebut, siswa ditanya hubungan apa yang diperoleh antara bentuk
perkalian dan hasilnya? Ternyata jika 24 dibagi 1 ataupun 24 dibagi 24, maka tidak akan ada sisa.
Dapat dikatakan bahwa 24 terbagi habis oleh 1 dan 24. Maka 1 dan 24 disebut faktor dari 24.
Jadi 24 dapat ditunjukkan sebagai bentuk perkalian dari dua bilangan dan keduanya
merupakan faktor dari 24. Sebagai contoh 1 × 24 = 24, maka 1 dan 24 adalah faktor dari 24.
Diharapkan siswa dapat mengisikan bentuk perkalian dan faktor-faktornya pada tabel berikut.
7
Tabel di atas dapat disederhanakan seperti yang ditunjukkan dalam bentuk tabel berikut.
Perhatikan bahwa kolom pertama dan kedua pada tabel di atas menunjukkan perkalian dua
bilangan dengan hasil seperti pada baris paling atas.
Dari tabel tersebut kita dapat mendata faktor dari 24, yaitu: 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, dan 24.
Siswa hendaknya dapat memverifikasi bahwa bilangan antara 1 dan 24 selain 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12,
dan 24 bukan merupakan faktor dari 24 karena tidak membagi habis 24.
Pernahkah kamu mendengar istilah kelipatan, apa pula yang dimaksud dengan
persekutuan, dan apa yang dimaksud dengan terkecil?
8
Ditinjau dari namanya, istilah kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dalam operasi hitung
matematika merupakan persekutuan (kumpulan) bilangan yang sama dan terkecil yang merupakan
kelipatan dari dua buah bilangan atau lebih.
Penentuan KPK dari bilangan tertentu dapat dilakukan dengan berbagai cara di antaranya
adalah di bawah ini:
Contoh:
Jawab:
Kelipatan dari 5 = 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60, 65, 70, …
Kelipatan dari 7 = 14, 28, 35, 42, 49, 56, 63, 70, …
Dari kelipatan angka-angka di atas apakah telah nampak adanya persekutuan bilangan?
Bilangan mana yang bersekutu? Bilangan yang bersekutu adalah 35 dan 70. Bilangan mana yang
terkecil dari bilangan yang bersekutu? Bilangan terkecil dari bilangan yang bersekutu adalah 35.
Dengan demikian, jelas nampak bahwa KPK dari bilangan 5 dan 7 adalah 35.
9
Harus Kamu Ingat Cara ini merupakan cara penentuan KPK yang lebih praktis, namun
memerlukan ketelitian. Yang harus kamu perhatikan dalam hal ini adalah ketika melakukan
perkalian angka dan pangkatnya dari hasil faktorisasi prima.
Caranya:
10
2.3 Faktor Persekutuan Besar (FPB)
Dalam menentukan faktor persekutuan terbesar (FPB) dari suatu bilangan dapat dilakukan
dengan dua cara berikut.
a. Dengan menentukan atau mencari semua faktor perkalian dari bilanganbilangan tersebut
kemudian menentukan faktor terbesar yang bersekutu dari bilangan itu.
Contoh:
Jawab:
Dalam hal ini terlebih dahulu tentukan faktor perkalian semua kedua bilangan tersebut
(kamu masih ingatkan pelajaran lalu)
Jawab:
Dalam hal ini terlebih dahulu tentukan faktor perkalian semua kedua bilangan
tersebut (kamu masih ingatkan pelajaran lalu)
11
Faktor dari 36 = 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18, 36
Faktor terbesar yang bersekutu dari 28 dan 36 adalah angka 4. Jadi, FPB dari
bilangan 28 dan 36 adalah 4
Contoh:
Jawab:
12
o Syaratnya semua bilangan harus habis dibagi.
o Pembagian berhenti ketika salah satu dari 3 bilangan tidak habis dibagi (berbeda
dengan langkah menghitung KPK).
Contoh:
Caranya
48 72 96: 2
24 36 48: 2
12 18 24: 2
6 9 12: 3
2 3 4
Jadi FPBnya 2 × 2 × 2 × 3 = 24
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bilangan prima adalah suatu bilangan yang hanya memiliki dua faktor perkalian, yaitu
bilangan 1 dan bilangan itu sendiri. Faktorisasi prima merupakan langkah-langkah yang digunakan
dalam menentukan faktor perkalian bilangan prima dari suatu bilangan. Cara menentukan
faktorisasi prima dari suatu bilangan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu; dengan menggunakan
pohon faktor dan menggunakan tabel pembagian.
Dalam menentukan faktor persekutuan terbesar (FPB) dari suatu bilangan dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu; Dengan menentukan atau mencari semua faktor perkalian dari bilangan-
bilangan tersebut kemudian menentukan faktor terbesar yang bersekutu dari bilangan itu. dan
menentukan atau mencari faktorisasi prima dari bilangan-bilangan tersebut kemudian menentukan
FPB nya.
3.2 Saran
Cara menentukan FPB dan KPK terlihat mudah, namun memerlukan ketelitian. Yang harus
diperhatikan dalam hal ini adalah ketika melakukan perkalian angka dan pangkatnya dari hasil
faktorisasi prima.
14
DAFTAR PUSTAKA
Panida Nurfazira (2019) Makalah FPB DAN KPK DI SD
https://www.academia.edu/38314304/MAKALAH_KPK_DAN_FPB_DI_SD
Pujiati, & Suharjana, A., (2011). Pembelajaran Faktor Persekutuan Terbesar dan
Yuniati, S., (2012). Menentukan Kelipatan Persekutuan Terkecil (Kpk) dan Faktor Persekutuan
15